Sebagaimana kita ketahui, setiap SKPD wajib menyusun Rencana Strategis dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta untuk tahun yang ditetapkan oleh Gubernur bersama DPRD Provinsi DKI Jakarta. Akhir kata kepada seluruh pihak yang turut serta dalam proses penyusunan Renstra Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta agar dapat terselesaikan, tidak lupa kami ucapkan terima kasih. Sebagai acuan dalam pengalokasian sumber daya keuangan yang terbatas pada berbagai kegiatan strategis dalam rangka mencapai visi, misi, maksud dan tujuan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta;
Menjadi rujukan bagi seluruh satuan kerja di Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, serta visi, misi, tujuan dan sasaran; Sebagai acuan dalam menilai kinerja satuan kerja di Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta sebagai kontribusi terhadap kinerja departemen secara keseluruhan; Dinas Pendidikan sebagai bagian pelaksana otonomi daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bidang pendidikan wajib melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dalam Rencana Strategis (Renstra) SKPD Provinsi DKI Jakarta Departemen Pendidikan untuk tahun ini.
Acuan utama dalam penyusunan Renstra Departemen Pendidikan adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi DKI Jakarta (RPJMD) karena beberapa program dan kegiatan dilaksanakan berdasarkan kebijakan yang terdapat dalam RPJMD Provinsi DKI.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
PENUTUP
TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD
- TUGAS
- BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Harus ada kebijakan khusus BOP bagi sekolah yang jumlah siswanya kurang dari 100 orang di Kepulauan Seribu. Perumahan dinas bagi guru dan pimpinan sekolah yang berasal dari luar Kepulauan Seribu masih terbatas. Masih banyak sekolah yang belum menyusun dan menerbitkan Rencana Induk Pengembangan Sekolah (strategis) yang dikenal dengan RIPS, sebagai bahan perencanaan operasional sekolah berdasarkan tahapan (tahun ke tahun), kurang berkesinambungan dan belum berkesinambungan.
Beberapa sekolah diberi label sebagai sekolah favorit oleh masyarakat sehingga seringkali menimbulkan tuntutan biaya pendidikan yang cukup tinggi tanpa standar yang jelas. Dalam kondisi dimana masyarakat belum begitu memahami perbedaan hakikat, substansi, sifat dan pengaruhnya terhadap harapan masyarakat terhadap sekolah bermutu, masih kita jumpai sekolah yang mengenakan biaya tinggi namun tidak sesuai dengan tingkat layanan pendidikan yang diberikan. Masih banyak sekolah yang mempunyai sarana dan prasarana yang belum memenuhi standar kurikulum, khususnya pada sekolah yang dikelola masyarakat (swasta).
Peran komite sekolah dan dewan pendidikan belum mencerminkan sinergi antara kekuatan sekolah dan kekuatan masyarakat untuk mewujudkan sekolah berkualitas. Masih banyak komite sekolah yang belum menjalankan tugasnya dengan baik sesuai peraturan sehingga menghambat proses pendidikan. Peran Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan belum mencerminkan sinergi antara kekuatan sekolah dan kekuatan masyarakat untuk memajukan sekolah berkualitas, karena masih banyak Komite Sekolah yang belum menjalankan fungsinya dengan baik. ke peraturan yang menghambat proses penyelenggaraan pendidikan.
Penguatan pemanfaatan TIK untuk e-edukasi, e-administrasi, dan layanan elektronik terjadi pada tahun ini, antara lain melalui kebijakan-kebijakan berikut. Memperkuat dan memperluas pendidikan kecakapan hidup bagi warga usia sekolah yang putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan, dan bagi warga negara dewasa; Pembangunan pendidikan di daerah tertinggal/daerah perbatasan rawan bencana dilaksanakan melalui kebijakan sebagai berikut.
Ancaman globalisasi dapat diminimalisir dengan menciptakan lulusan sekolah yang telah memiliki keterampilan, oleh karena itu dapat dipertimbangkan juga untuk mendirikan sekolah kejuruan di bidang yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan perekonomian DKI Jakarta. Kemudian ancaman globalisasi dapat diminimalisir dengan menciptakan lulusan sekolah yang sudah memiliki keterampilan, oleh karena itu dapat dipertimbangkan juga untuk mendirikan sekolah kejuruan di bidang-bidang yang diperlukan untuk menunjang kegiatan perekonomian DKI Jakarta.
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PERANGKAT DAERAH
Menjadikan setiap guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan staf menjadi pembelajar sepanjang hayat dengan mewajibkan mereka mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh P2KPTK2 bagi setiap guru dan staf di seluruh sekolah di Jakarta minimal dua kali dalam setahun. Penguatan peran dan tanggung jawab P2KPTK2 sebagai 'pabrik' guru dan siswa yang berkualitas dan profesional bagi seluruh guru dan siswa se-Jakarta dan Kepulauan Seribu, sehingga dapat menjadi pendidik sejati, motivator dan inspirator yang berkualitas dan berakhlak mulia, sesuai dengan kepentingannya. dan masa depan Kehadiran siswa berprestasi menjadi arahan setiap pembelajaran di sekolah. Distribusi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang relatif merata baik kuantitas maupun kualitas, khususnya di Kepulauan Seribu;
Peningkatan peran Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Pusat Kegiatan Guru (PKG), Konferensi Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Konferensi Kelompok Kerja Kepala Sekolah (MKKS) sebagai pusat kegiatan peningkatan kompetensi profesional guru dan sekolah direktur; Meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam melaksanakan manajemen dan supervisi akademik serta menciptakan ekosistem sekolah yang mumpuni dan berintegritas, sehingga guru dan staf berkinerja tinggi dan berkomitmen tinggi. Meningkatkan kualitas rekrutmen, rotasi dan promosi kepala sekolah dan pengawas sekolah berdasarkan meritokrasi yang ketat, transparan, dan akuntabel.
Mewujudkan kemandirian satuan pendidikan melalui penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sesuai dengan kebutuhan lingkungan dan potensi sekolah; Mengembangkan dan melaksanakan kurikulum yang berfokus pada pengembangan kecakapan hidup, kecakapan kerja, dan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan masa depan peserta didik. Mengaktifkan kegiatan Lesson Study berbasis sekolah (penilaian - rencana - refleksi, kembali ke penilaian, dan lain-lain) bagi setiap guru sehingga mampu membuat rencana pembelajaran dan menyampaikan kegiatan pembelajaran di kelas.
Mengembangkan alat penilaian di sekolah yang lebih menghargai bakat dan minat unik setiap siswa sekolah. Penyelenggaraan proses pendidikan SMK yang menerapkan standar sesuai kebutuhan pasar kerja di dalam dan luar negeri. Menjadikan Kepulauan Seribu sebagai pusat sekolah kejuruan berbasis kelautan, pariwisata dan perhotelan bahari, pelayaran dan budaya lokal.
Penerapan BLUD di SMK, agar lulusan SMK mempunyai keterampilan dan etos kerja industri yang akan memudahkan penyerapannya di pasar kerja. Kemajuan Reformasi Birokrasi di setiap lini Dinas Pendidikan, sehingga tata kelola administrasi dan keuangan dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien, tanpa kebocoran dan penyimpangan.
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu jenjang pendidikan sebelum tingkat dasar, suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan enam tahun, yang dilakukan dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sehingga anak siap menghadapi tantangan. melanjutkan pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan melalui jalur formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan suatu bentuk pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan landasan bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (kemampuan berpikir, kreativitas, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap), dan perilaku. ). serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan karakter dan tahapan perkembangan yang dilalui anak kecil. Tujuan utamanya: membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai tingkat perkembangannya, sehingga siap secara optimal dalam menempuh pendidikan dasar dan mengarungi kehidupan di masa dewasa.
Seluruh warga masyarakat bersama seluruh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertanggung jawab mencari solusi penyelesaian permasalahan serta mengelola dan memanfaatkan potensi dan peluang yang ada, sehingga perlu adanya keterpaduan pelayanan pendidikan di Provinsi DKI Jakarta untuk menciptakan sumber daya manusia. untuk mencapai tujuannya. bermimpi dan menjadikan Jakarta nyaman dan sejahtera bagi seluruh rakyat. Sedangkan jika kita memperhatikan amanat Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 8 Tahun 2006 yang mengacu pada sistem pendidikan, pada ayat (1) Pasal 5 disebutkan bahwa “Warga negara yang berumur 7 sampai dengan 18 tahun wajib mengikuti pendidikan sekolah dasar dan menengah sampai selesai”, sehingga diindikasikan bahwa Jangan sampai ada lagi warga Jakarta yang hanya tamat SD, apalagi tidak tamat SD. Untuk mencapai wajib belajar 12 tahun, Pemprov DKI Jakarta akan memastikan seluruh penduduk usia sekolah mendapat layanan pendidikan minimal sampai jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK/MA dan sederajat) melalui kebijakan sebagai berikut: 1.
Pada jenjang pendidikan dasar, seluruh sekolah SD/MI/SMP/MTs negeri dan swasta di Provinsi DKI Jakarta akan menerima dana biaya operasional pendidikan (BOP) yang sama dengan sekolah negeri, sehingga wajib belajar 9 tahun dapat diselesaikan. Pada jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK/MA dan sederajat), Pemprov DKI Jakarta akan mengalokasikan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) kepada seluruh sekolah negeri dengan tambahan besaran nominal berdasarkan kebutuhan sekolah standar (reguler). Untuk SMA/SMK/MA swasta, Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan BOP yang diperuntukkan bagi siswa yang membutuhkan, sebanyak 20% dari jumlah siswa di sekolah swasta.
Meningkatkan kualitas dan relevansi lulusan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta kesiapan memasuki pasar kerja. 1, bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada tingkat sekolah dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan prasekolah pada jalur pendidikan formal yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Mengacu pada landasan hukum dan politik tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan, dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan penghormatan terhadap guru, melakukan kegiatan peningkatan kompetensi melalui program penyetaraan dan sertifikasi sarjana.
Di DKI Jakarta, masih terdapat sekolah yang rusak, meski dilakukan rehabilitasi menyeluruh secara bertahap, rehabilitasi berat terhadap sekolah yang rawan roboh. Meningkatkan kualitas dan kecukupan lulusan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta kesiapan memasuki pasar kerja.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Banyaknya sekolah yang mendapat alokasi dana untuk digunakan membiayai kegiatan operasional pendidikan sehingga membebaskan siswa dari pungutan biaya. Banyaknya sekolah yang menerima dana hibah untuk menyelesaikan wajib belajar 12 tahun yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional pendidikan di sekolah sehingga membebaskan siswa dari biaya. Banyaknya sekolah yang menerima dana hibah untuk menyelesaikan wajib belajar 12 tahun bagi siswa berkebutuhan khusus yang digunakan untuk mendanai kegiatan operasional pendidikan.
Jumlah sekolah yang menerima dana penuntasan wajib belajar 12 tahun bagi siswa berkebutuhan khusus yang digunakan untuk mendanai kegiatan pendidikan di sekolah, membebaskan siswa dari pungutan retribusi. Jumlah siswa yang menerima dana untuk menyelesaikan wajib belajar 12 tahun bagi siswa berkebutuhan khusus, yang digunakan untuk membiayai kegiatan pendidikan di sekolah, membebaskan siswa dari pungutan retribusi. Banyaknya siswa kelas 6 SD/MI dan SDLB di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta dan Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta yang mengikuti ujian sekolah.
Jumlah jaringan, Standar Kompetensi Pascasarjana (GSC) dan soal ujian sekolah yang diterbitkan. Banyaknya sekolah yang mengikuti kegiatan pelatihan warga sekolah untuk memperkuat pendidikan karakter siswa.
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN