REDESAIN TAS UNTUK MEMANCING REDESIGNING FISHING BAG
1Satria Indrayana
1 Institusi Adhi Tama Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim No.100, Klampis Ngasem, Kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur
ABSTRAK
Tas memancing penting bagi para pemancing. Berfungsi untuk menyimpan dan membawa seluruh peralatan memancing agar tetap teratur, aman, dan siap digunakan. Tas memancing tersedia dalam berbagai model sesuai kebutuhan. Mulai dari tas pinggang yang bisa diikat ke badan, sampai tas punggung yang digendong. Bahan tas juga bermacam-macam mulai dari plastik, basket, hingga fabric. Penggunaan bahan yang tidak berkualitas sehingga mudah rusak, seperti nilon atau polyester murahan. Akibatnya, tas gampang robek atau rusak setelah beberapa kali dipakai, apalagi jika terkena air atau alat pancing tajam. Selain itu, tas memancing yang berat karena terlalu banyak kantong dan tempat penyimpanan juga menjadi keluhan. Berat hingga 5-10 kg saat penuh alat sangat memberatkan punggung pemancing yang harus membawanya berjam-jam. Kombinasi bahan tidak kuat dan berat yang berlebihan ini membuat punggung pemancing cepat pegal dan nyeri saat memancing. Solusinya adalah menggunakan bahan yang lebih ringan dan berkualitas serta desain yang lebih ergonomis untuk mengurangi beban berlebih pada punggung.
Kata kunci: tas pancing, tas, memancing
ABSTRACT
Fishing bags are important for anglers. Functions to store and carry all fishing equipment to keep it organized, safe and ready to use. Fishing bags are available in various models according to needs.
Starting from waist bags that can be tied to the body, to backpacks that can be carried. Bag materials also vary, from plastic, basketball, to fabric.Use of poor quality materials that are easily damaged, such as cheap nylon or polyester. As a result, the bag is easily torn or damaged after several uses, especially if it comes into contact with water or sharp fishing equipment. Apart from that, fishing bags that are heavy due to too many pockets and storage areas are also a complaint. The weight of up to 5-10 kg when full of equipment is very burdensome on the backs of anglers who have to carry it for hours. This combination of not strong materials and excessive weight makes anglers' backs quickly sore and painful when fishing. The solution is to use lighter, better quality materials and a more ergonomic design to reduce excess load on the back.
Keywords: fishing bag, bag, fishing
PENDAHULUAN
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenalNoleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropa. Bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang- belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Memancing dapat menjadi hobi, olahraga, atau bahkan pekerjaan. Sebagai hobi, memancing dapat menjadi sarana untuk bersantai dan menikmati alam. Sebagai olahraga, memancing dapat menjadi ajang kompetisi antar pemancing.
Tas merupakan suatu produk yang sering digunakan oleh banyak orang sebagai tempat penyimpanan suatu barang. Prilaku seseorang bagi pengguna tas ransel lebih menempatkan beban ke bahu serta otot punggung yang menyebabkan beban akan terasa merata ditubuh (Nataya Rizani, 2013).
Tas memancing penting bagi para pemancing. Berfungsi untuk menyimpan dan membawa seluruh peralatan memancing agar tetap teratur, aman, dan siap digunakan. Tas memancing tersedia dalam berbagai model sesuai kebutuhan. Mulai dari tas pinggang yang bisa diikat ke badan, sampai tas punggung yang digendong. Bahan tas juga bermacam-macam mulai dari plastik, basket, hingga fabric.
Biasanya tas dilengkapi banyak kantung dan kompartemen khusus untuk menyimpan kotak umpan, kotak peralatan pecah belah, kotak peralatan logam, wadah ikan, dan lainnya. Beberapa model tas juga memiliki tempat khusus untuk botol minum atau tripod alat pancing. Dengan tas khusus ini, pemancing bisa membawa semua kebutuhan memancing dengan efisien dan terhindar dari kerusakan atau kehilangan.
masalah utama tas memancing adalah penggunaan bahan yang tidak berkualitas sehingga mudah rusak, seperti nilon atau polyester murahan. Akibatnya, tas gampang robek atau rusak setelah beberapa kali dipakai, apalagi jika terkena air atau alat pancing tajam. Selain itu, tas memancing yang berat karena terlalu banyak kantong dan tempat penyimpanan juga menjadi keluhan. Berat hingga 5- 10 kg saat penuh alat sangat memberatkan punggung pemancing yang harus membawanya berjam- jam. Kombinasi bahan tidak kuat dan berat yang berlebihan ini membuat punggung pemancing cepat pegal dan nyeri saat memancing. Solusinya adalah menggunakan bahan yang lebih ringan dan berkualitas serta desain yang lebih ergonomis untuk mengurangi beban berlebih pada punggung.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan dengan terjun langsung ke lapangan Tahap observasi dan wawancara, melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian untuk pengumpulan data serta dokumentasi dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden untuk mengetahui desain terbaik dari sketsa dari desain produk tas pancing. Terdiri dari 30 responden, 10 dari 30 responden mengatakan bahwa sketsa desain ini sangat ergonomis dan nyaman untuk di pakai. 10 responden yang lain mengatakan desain tas ini sangat membantu untuk para pemancing namun mungkin jika dipakai terlalu berat. Dan 10 responden lain mengatakan sangat sangat nyaman, tapi harganya sangat mahal dikarenakan hampir tidak ada kekuranganya.
1. Need (Kebutuhan) Need atau kebutuhan, menjelaskan tentang berbagai kebutuhan yang diperoleh dari permasalahan produk yang sudah ada sehingga perlu didesain Tas untuk memancing yang ergonomis.
2. Analisis Masalah Yaitu menganalisis permasalahan, data dan informasi pada produk yang muncul, baik produk yang sudah ada maupun menganalisis masalah yang muncul ketika produk digunakan oleh pengguna serta mencari kekurangan dan kelebihan pada produk yang sudah ada.
3. Pernyataan Masalah Pernyataan masalah merupakan penulisan berbagai masalah yang terdapat pada produk yang telah dianalisis baik data maupun informasi yang terdapat pada produk yang sudah ada yang telah dirumuskan.
4. Desain Konseptual Berdasarkan beberapa permasalahan yang telah dianalisis, maka diperlukan suatu konsep desain. Konsep desain tersebut akan menjadi acuan untuk proses desain berikutnya meliputi sistem, warna maupun bentuk produk.
5. Rencana Terpilih Dalam mendesain ini, merencanakan proses desain yang meliputi desain awal yang sesuai konsep, desain alternatif, pengembangan desain sampai dengan desain terpilih.
6. Perwujudan Rencana Perwujudan rencana dalam proses mendesain produk ini meliputi desain awal yang perwujudannya melalui sketsa- sketsa yang telah dibuat, kemudian sketsa-sketsa tersebut akan dipilih satu untuk dijadikan desain terpilih dan dikembangkan desain alternatifnya.
7. Perincian Perincian yang dimaksudkan adalah hasil dari tahapan- tahapan metode yang digunakan dan dijabarkan dalam spesifikasi teknik desain yang meliputi material yang digunakan, sistem, bentuk, warna, dimensi produk dan lain-lain.
8. Pengerjaan desain produk ini meliputi penyusunan laporan, desain awal, desain alternatif, pengembangan desain, sketsa desain terpilih, model, desain prototype produk, dan gambar teknik.
HASIL DAN PEMBAHASAN (TNR12, Bold, 1,15 spasi)
Bagian ini memuat hasil pengolahan data, analisis data, dan interpretasi terhadap hasil penelitian. Teori-teori dan hasil penelitian-penelitian terdahulu dapat digunakan untuk pembahasan hasil penelitian. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini seharusnya mengambil proporsi terbanyak dari keseluruhan tulisan. Bagian ini bisa dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan penomorannya. (TNR11, spasi 1,15)
SIMPULAN (TNR12, Bold, 1,15 spasi)
Simpulan harus dapat menjawab seluruh tujuan penelitian. Bagian ini menyatakan hasil penelitian keseluruhan secara ringkas serta implikasinya. (TNR11, spasi 1,15)
DAFTAR PUSTAKA (TNR12, Bold, 1 spasi)
Daftar pustaka dalam susunan alfabet mengacu standar APA. Bagian ini hanya memuat referensi yang benar-benar dirujuk dan ditemukan tertulis pada artikel. Jumlah referensi minimal 8 buah dengan referensi primer (jurnal, tesis, dll) dari 5 tahun ke belakang minimal 4 buah.