REGULASI
PENGGUNAAN
BIODIESEL
LATAR BELAKANG PERLUNYA KEBIJAKAN TERKAIT
BIODIESEL
Perlunya pengenalan pada masyarakat akan pentingnya biodiesel dan keunggulannya.
Promosi perlu ditunjang dengan kebijakan dari
pemerintah.
REGULASI YANG PERLU DISIAPKAN
Pemberian subsidi pada bahan bakar nabati (BBN)
Penetapan tarif biodiesel yang lebih murah dibanding petrodiesel
Pembebasan pajak untuk produk biodiesel
Pemberlakuan sistem blending biodiesel-solar
Perlindungan produk biodiesel dalam negeri
CARA YANG PALING EFEKTIF SAAT INI
Blending solar-biodiesel
Peningkatan kadar blending secara bertahap
Masih terbatasnya kapasitas produksi
biodiesel
PEMENUHAN PRODUKSI
BIODIESEL DIPENGARUHI OLEH :
Mandat dari pemerintah
Insentif pajak
Kebebasan dalam penggunaan energi
Keamanan nasional
Keamanan di bidang perekonomian
Keamanan terhadap lingkungan sekitar
KEBIJAKAN DI NEGARA- NEGARA :
ASIA
Pemberian insentif
Keringanan pajak di sektor pertanian
Keringanan pajak produksi biodiesel
EROPA
Subsidi biaya bahan baku biodiesel (kedelai dan
canola)
Perlindungan terhadap biodiesel dalam negeri
dengan menerapkan pajak yang tinggi bagi bahan
bakar impor
KEBIJAKAN DI BERBAGAI
NEGARA
AMERIKA
Energy Policy Act (penetapan insentif untuk produksi biodiesel)
Beberapa negara bagian menerapkan blending dan
pemberian insentif pajak
KANADA
Environmental protection bill mandate C-33 (blending 2%
biodiesel)
Eco energy for biofuel (insentif untuk produksi biomassa bahan baku)
Eco agriculture biofuels capital initiatives (perluasan fasilitas industri biofuel)
Agricultural bio-product innovation program and sustainable development technology Canada (membiayai penelitian
tentang biofuel)
ARGENTINA
Argentine biofuel law (blending 5% biodiesel)
Dekrit 109/2007
BRAZIL
Blending 4% biodiesel
Insentif pajak untuk biodiesel (73-100%)
MEXICO
Peraturan 939/2004.
Resolusi 1289/2005.
Blending 5% dan meningkat menjadi 10-20%.
Pembebasan pajak untuk penanaman bahan baku, penjualan produk dan pajak bahan bakar.
Insentif bagi industri agro.
EROPA
Perancis
blending
Jerman
Pengecualian pajak
Insentif bahan bakar
UK
Menaikkan persentasi blending dari 2 ke 5%
Uni eropa
Pajak yang tinggi untuk bahan bakar impor
Blending 10%
Pembebasan pajak untuk B100
INDIA
Kebijakan New and renewable energy policy :
Mengganti semua kebutuhan petrodiesel dengan biodiesel
Mampu menciptakan industri bioenergi yang mampu bersaing di dunia internasional pada 2022.
Penetapan kebijakan blending 5% sejak 2007 dan meningkat menjadi 20% pada 2008.
Pembebasan pajak untuk produksi biodiesel.
CINA
Regulasi tentang biodiesel belum terlalu diperhatikan.
Fokus pada penyediaan biodiesel dan pengalihan dari bahan baku pangan ke bahan baku non pangan.
Peningkatan kapasitas produksi menjadi 4 kali lipat yang jauh melebihi perkiraan kebutuhan dalam
negeri.
THAILAND
Penggunaan blending biodiesel B2 mulai 2008.
Menetapkan tarif B5 yang lebih murah dibanding B2.
Peningkatan kapasitas produksi dalam negeri.
Mulai 2009 mewajibkan blending B5 dan B10 Fokus kebijakan :
pengembangan teknologi,
peningkatan produktivitas sawit,
peningkatan nilai tambah biodiesel,
peningkatan persentase campuran biodiesel dalam blending,
pencarian bahan baku non pangan,
pengembangan teknologi biomassa ke biofuel.
FILIPINA
Kebijakan biofuel act mulai 2007 (mewajibkan
penggunaan B5 hingga 2 tahun ke depan dan B10 untuk 4 tahun ke depan.
Mewajibkan industri dan kendaraan bermotor untuk blending 1% biodiesel dalam waktu 3 bulan dan B2 dalam waktu 2 tahun.
Pemberian insentif untuk produksi, distribusi dan
penggunaannya.
MALAYSIA
Penetapan kebijakan mulai 2006 dengan tujuan untuk
mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dan impor bahan bakar, serta menaikkan harga CPO yang sebelumnya sangat rendah.
Fokus kebijakan :
Transportasi dan industri
Pengembangan teknologi
Produksi untuk tujuan ekspor
Produksi untuk lingkungan yang bersih
MALAYSIA
National biofuel policy (2005) menetapkan aturan blending B5.
Biodiesel Malaysia ada 2 macam : envodiesel (campuran biodiesel dan minyak sawit mentah) dan PME (Palm Methyl ester/ biodiesel dari minyak sawit)
2 kebijakan insentif :
Pemberian insentif minimal 70% untuk pengurangan pajak pendapatan yang diperoleh dari produksi biodiesel selama 5 tahun oleh PS (Pioneer status)
Pemberian dana untuk fasiltas peralatan operasional industri oleh ITA (Insentive Tax allowance)
NEGARA LAINNYA
Singapura :
fokus pada produksi biodiesel generasi kedua
Korea Selatan :
Blending B1 sejak 2008,
Pengecualian pajak untuk biodiesel.
Jepang :
penetapan batas maksimal kadar biodiesel maksimal 5%.
REGULASI
BIODIESEL DI
INDONESIA
KEBIJAKAN ENERGI DI INDONESIA
Tahun 1980 : Kebijakan Umum Bidang Energi (KUBE) yang berisi program pengembangan energi terbarukan sebagai energi alternatif.
Tahun 1998 : fokus pada pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan, yang meliputi intensifikasi energi,
diversifikasi energi, konservasi energi, tarif energi, tingkat keramahan lingkungan energi tertentu.
Tahun 2004 : Permen no 2 tentang Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi.
Diarahkan untuk mewujudkan langkah operasional
pengembangan energi terbarukan, khususnya energi biomassa, geotermal, matahari, air, angin dan gelombang.
Tahun 2006 :
Inpres no 1/2006 tentang instruksi pada 13 menteri, gubernur dan
bupati/walikota untuk mengambil langkah dalam mempercepat penyediaan bahan bakar alternatif.
Perpres no 5/2006 tentang kebijakan energi nasional, yang menekankan substitusi BBM dengan energi terbarukan. Pengurangan konsumsi BBM dan penggunaan energi alternatif.
Keppres no 10/2006 mengatur pembentukan tim nasional pengembangan BBN untuk pengurangan kemiskinan dan pengangguran, bertugas
menyusun blue print pengembangan energi terbarukan nasional,
menyusun roadmap serta menyiapkan evaluasi pengembangan BBN.
KEBIJAKAN ENERGI DI
INDONESIA
Tahun 2007 : UU no 30/2007 tentang energi, yang memuat
kebijakan penggunaan energi secara efisien, peningkatan nilai tambah produk, keberlanjutan energi, kesejahteraan,
konservasi lingkungan dan ketahanan nasional.
Tahun 2008 : permen ESDM no 32/2008 tentang penyediaan, pemanfaatan dan tata niaga bahan bakar nabati sebagai
bahan bakar lainnya (Tabel 7.3).
KEBIJAKAN ENERGI DI
INDONESIA
Tahun 2009 : Perpres no 45/2009 tentang penyediaan dan pendistribusian BBM jenis tertentu yang merupakan revisi Perpres no 71/2005 tentang Pemberian Subsidi untuk BBN.
Tahun 2011 : Kepmen ESDM no 3053/2011/K/12/MEM/2011 mengatur harga indeks pasar BBM dan harga indeks pasar BBN yang dicampurkan ke dalam jenis BBM tertentu.
KEBIJAKAN ENERGI DI