• Tidak ada hasil yang ditemukan

REGULER LURING - dppm uii

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "REGULER LURING - dppm uii"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

Buku Pedoman KKN UII edisi keenam puluh empat ini merupakan pedoman baru sebagai landasan pelaksanaan KKN luring. KKN UII merupakan pemberdayaan kapasitas masyarakat (local capacity building) yang berbasis humanis, religius dan berbasis teknologi informasi (IT). Mendokumentasikan program KKN UII sebagai pembelajaran atau acuan bagi program serupa di masa yang akan datang.

Pengorganisasian

Pengorganisasian Penyelenggaraan KKN UII

DPL 1 dan DPL 2

14 Melakukan pemantauan dan evaluasi disiplin mahasiswa KKN yang meliputi perencanaan, pembekalan TIM, teknis pelaksanaan dan pelaporan hasil monitoring dan evaluasi disiplin mahasiswa KKN kepada DPPM. 15 Memantau dan mengevaluasi kedisiplinan serta memeriksa kelengkapan administrasi mahasiswa KKN di lokasi kemudian melaporkan hasilnya kepada DPPM. Pengajaran siswa yang berkualitas oleh Supervisor 1 dan Supervisor 2 dimulai dan dibangun berdasarkan ide dan langkah yang sama melalui pelatihan, berbagi persepsi, dan rapat koordinasi supervisor mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan konsep dan teknik pembelajaran.

Bentuk Pembimbingan

Pembimbingan awal yang terdiri atas penjelasan tentang buku pedoman, teknik observasi, penyusunan program, sosialisasi

Pembimbingan proses adalah bimbingan selama melaksanakan program KKN UII baik di lokasi maupun secara daring

Pembimbingan akhir adalah bimbingan evaluasi program dan penyusunan laporan kegiatan

Mekanisme Pembimbingan

Mendorong terbentuknya nilai-nilai persatuan, kejujuran, kesetaraan dan kemandirian berdasarkan nilai-nilai Islam.

Tujuan Pembimbingan

Target Pembimbingan

Peran Stakeholders KKN UII 1. Peran Mahasiswa

  • Peran Pembimbing 1
  • Peran Pembimbing 2
  • Peran Pusat KKN DPPM UII
  • Peran Pemerintah
  • Peran Lembaga Mitra KKN UII
  • Peran Masyarakat Sasaran KKN
  • Peran Pemantauan dan Evaluasi Kedisiplinan

Sebagai penilai kinerja mahasiswa melalui observasi selama berada di kampus dan di lokasi, serta pembekalan mahasiswa setelah kegiatan KKN UII selesai. Sebagai mitra dosen pembimbing 1 dalam membimbing mahasiswa menyelesaikan KKN UII khususnya terkait teknis dan administrasi. Sebagai asisten dosen pembimbing 1 dalam menilai kinerja mahasiswa melalui observasi di kampus dan di lapangan, serta memberikan respon terhadap mahasiswa setelah program kegiatan KKN UII selesai.

PELAKSANAAN KKN UII MODEL REGULER LURING

Pengantar

Luaran atau Outcome

Pengorganisasian Program dan Kegiatan Mahasiswa

  • Program Individu
  • Kegiatan Bantu Meliputi
  • Kegiatan Tingkat Desa

Mekanisme pelaksanaannya adalah dengan membentuk tim kerja yang anggotanya terdiri dari perwakilan mahasiswa dari masing-masing unit yang mempunyai kewenangan sesuai dengan kegiatan tingkat desa. Kegiatan Desa ini dapat menjadi salah satu program unit yang termasuk dalam tim kerja.

Volume Kegiatan

Sedangkan waktu untuk mempersiapkan tempat, membeli dan/atau mencari bahan, mencari dan menghubungi narasumber, pembuatan makalah atau modul, pembuatan undangan tidak dapat dihitung sebagai jam kegiatan, kecuali jika penanggung jawab kegiatan adalah mahasiswa. penjemputan dan penjemputan narasumber, maka dapat dihitung dalam jam efektivitas maksimalnya adalah 1/2 dari jumlah jam penjemputan dan pengantaran.

Tahapan Pelaksanaan

  • Observasi .1 Tujuan
    • Sasaran

Tokoh informal

Kelompok masyarakat sasaran

Lingkungan

Metode a. Pengamatan

  • Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan bersama masyarakat
  • Laporan dan Responsi .1 Laporan
    • Responsi

Penyusunan rencana kegiatan berlangsung dalam dua tahap, yaitu (a) tahap diskusi dengan DPL dan (b) tahap diskusi dengan masyarakat. Diskusi dengan DPL dimaksudkan sebagai simulasi sebelum mahasiswa menjalani proses sebenarnya mempersiapkan kegiatan bersama masyarakat. Dengan cara ini, mahasiswa akan lebih siap dan mempunyai materi yang cukup untuk melakukan diskusi perencanaan kegiatan bersama masyarakat.

Sosialisasi rencana kegiatan dimaksudkan sebagai media informasi bagi masyarakat yang tidak terlibat langsung dalam proses penyusunan rencana kegiatan. Langkah ini penting apabila dalam penyusunan program bersama masyarakat setempat hanya melibatkan kelompok masyarakat terbatas dan tidak mewakili aspirasi seluruh kelompok masyarakat di lokasi, serta memberikan pemahaman langsung terhadap rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Guna mengendalikan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan di lapangan, diadakan rapat koordinasi secara daring yang melibatkan seluruh komponen masyarakat, yang direncanakan minimal satu kali dalam bentuk koordinasi tingkat desa (kordes).

Setiap kegiatan KKN UII yang akan dilakukan mahasiswa dengan melibatkan pihak selain masyarakat sasaran (seperti instansi swasta atau pemerintah) untuk memperoleh dukungan finansial, materi atau lainnya harus dituangkan secara rinci dalam bentuk Proposal Kerjasama. Setelah menyelesaikan seluruh program, mahasiswa dapat mengakhiri kegiatan KKN UII dan membuktikannya dengan Surat Keterangan Tamat dari Kepala Pemerintahan Tingkat Desa/Kecamatan (format terlampir). Surat Keterangan Tamat diserahkan kepada DPL untuk keperluan validasi laporan. Soft copy berisi laporan seluruh program KKN UII baik individu maupun unit untuk diunggah ke dalam sistem pengumpulan laporan dan keluaran yang disediakan oleh DPPM UII.

Respon tersebut berupa pengujian/penilaian dan revisi hasil kegiatan lapangan mahasiswa KKN UII berupa laporan kegiatan pengabdian (individu dan unit) dan profil potensi daerah oleh DPL.

Penilaian

  • Metode Penilaian 1. Observasi
  • Penilai program kegiatan KKN UII, terdiri dari
  • Aspek-aspek penilaian KKN UII adalah sebagai berikut
    • PENGETAHUAN, terdiri atas komponen
    • KETRAMPILAN, terdiri atas komponen

Pedoman Penilaian

  • Pedoman Penilaian dari Pembimbing, PKKN dan Antar Teman
  • Pedoman Penilaian dari Tokoh Masyarakat Pedoman penilaian masyarakat adalah

Pedoman penilaian tokoh masyarakat Pedoman penilaian masyarakat adalah: Pedoman penilaian masyarakat adalah: SB: Sangat Baik K: Kurang B: Baik SK: Sangat Kurang Baik.

Prosedur Penyampaian ketidakpuasan Nilai

Berpakaian (a) tanpa jilbab, (b) memakai celana pendek, (c) memakai baju tidur, atau (d) pakaian yang tidak rapi, tidak sopan dan tidak mencerminkan kepribadian seorang muslimah/muslimah pada saat memimpin tidak menghadiri DPL. Mengabaikan dan tidak menaati aturan Satgas Covid-19 saat melakukan kegiatan di tempat tersebut (a) tidak menggunakan masker (b) menimbulkan kerumunan yang tidak diperbolehkan. Melakukan observasi di lokasi-lokasi di kota/kelurahan, baik secara satuan/kelompok maupun secara individu sebagai bahan pelaksanaan program.

Selalu bersikap adil. Anggota unit tidak melaporkan DPL anggota lain yang tidak hadir di lokasi. Sengaja menyatakan bahwa seorang atau lebih teman anggota satuannya hadir di lokasi, padahal yang bersangkutan tidak benar-benar hadir di lokasi pada hari/tanggal yang ditentukan. Pengabdian suatu perbuatan yang oleh masyarakat setempat dianggap sebagai perbuatan yang melanggar etika kehidupan dan sosial (adat istiadat, adat istiadat, dan norma) sehingga dapat meresahkan masyarakat dan merugikan almamater.

Melakukan perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana dan/atau perdata yang dapat merugikan masyarakat. Kegagalan menjaga kebersihan rumah atau fasilitas umum milik masyarakat dapat menimbulkan kondisi yang tidak menyenangkan bagi pemilik rumah atau warga masyarakat di lokasi. Tidak dapat bekerja sama dan tidak dapat melakukan interaksi sosial dengan masyarakat lokal di lokasi, baik pada saat kegiatan maupun di luar kegiatan.

Tidak mampu menjaga solidaritas atau kekompakan dalam interaksi sosial dan melaksanakan kegiatan KKN di masyarakat.

Laporan Hasil Observasi

Seluruh anggota unit harus berpamitan secara resmi di tingkat dusun setelah seluruh kegiatan dinyatakan selesai.

Buku Catatan Kegiatan harian

Matrik Kegiatan Mahasiswa

Ketentuan Umum

Tata krama adalah tata krama, tata krama, tingkah laku, kesusilaan, tutur kata yang baik menurut adat istiadat dan norma yang berlaku. Adat istiadat adalah aturan tingkah laku, adat istiadat yang biasa dilakukan di suatu tempat atau daerah tertentu. Norma adalah peraturan atau ketentuan yang mengikat sekelompok warga dalam masyarakat, digunakan sebagai pedoman, ketertiban dan pengendalian tingkah laku.

Pemalsuan adalah: proses tindakan, suatu cara pemalsuan, yang membuat sesuatu menjadi palsu, tidak sah, palsu, curang atau tidak jujur, dan ditiru. Penipuan adalah tindakan atau perkataan tidak jujur ​​yang bertujuan untuk menyesatkan, menipu, atau mencari keuntungan. Ikut serta dalam melakukan pelanggaran adalah setiap tindakan yang mendorong, mendampingi, ikut serta dan/atau membiarkan terjadinya pelanggaran Kode Etik ini yang dilakukan oleh rekan-rekan di Unit.

Penggandaan dan/atau penambahan jam kegiatan adalah segala bentuk penulisan kegiatan siswa yang dimaksudkan untuk menambah jumlah jam sebenarnya yang dilakukan. Daya tanggap merupakan tes yang diselenggarakan oleh dosen pembimbing yang memungkinkan mahasiswa mempertanggungjawabkan seluruh aktivitas yang dilakukan mahasiswa KKN.

Pelaksanaan

  • Pelanggaran Administrasi
  • Pelanggaran Proses
  • Pelanggaran Kedisiplinan

Wajib menjaga norma masyarakat dengan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan yang dapat merusak Ukhuwah Islamiyah dan persatuan bangsa. Harus menjunjung tinggi norma hukum dengan tidak diperbolehkan membawa, memiliki, menyimpan, memperdagangkan, mengedarkan dan menggunakan minuman beralkohol dan/atau obat-obatan terlarang dan/atau sejenisnya. Wajib mengikuti seluruh tahapan proses dan/atau prosedur yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas KKN dengan penuh rasa tanggung jawab dan komitmen yang tinggi.

Wajib melengkapi buku catatan kegiatan sehari-hari dan paraf masyarakat sasaran langsung setelah setiap kegiatan selesai. Seluruh anggota unit wajib mewaspadai teguran lisan dan/atau tertulis dari tokoh masyarakat, DPL dan/atau Pusat KKN DPPM UII yang ditujukan kepada satu atau lebih mahasiswa di unitnya yang terbukti melakukan pelanggaran. Peringatan yang diberikan kepada seorang pelajar atau mahasiswa pada hakikatnya juga merupakan peringatan kepada anggota satuan yang lain akan terjadinya suatu pelanggaran dalam satuan tersebut. Wajib menyampaikan laporan pelaksanaan KKN yang dikumpulkan dari masing-masing kegiatan individu dan/atau unit kemahasiswaan KKN sebagai satu kesatuan dalam bentuk laporan tertulis yang diikat dalam satu bundel dan dikumpulkan kepada pimpinan daerah setempat (Lurah/kepala desa) .

Tidak aktif pada saat pelaksanaan observasi dan/atau sosialisasi program yang dilakukan kepada masyarakat di lokasi masing-masing unit sesuai jadwal yang ditentukan oleh DPL dan Pusat KKN DPPM UII. Memalsukan tanda tangan pejabat dan/atau tokoh masyarakat untuk keperluan validasi kegiatan yang dilakukan dan/atau tidak dilakukan. Membawa, memiliki, menyimpan, mengedarkan, memperdagangkan dan menggunakan minuman beralkohol dan/atau obat-obatan terlarang dan/atau sejenisnya.

Melakukan perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai tindak pidana dan/atau perdata yang dapat merugikan masyarakat dan almamater.

Sanksi-sanksi

Kegiatan yang mengarah pada kegiatan politik praktis, termasuk campur tangan dalam pemilihan kepala desa, demonstrasi dan kegiatan yang menimbulkan keresahan masyarakat. 460/SK-Rek/X/2001 tentang Disiplin Mahasiswa Universitas Islam Indonesia setelah mendengarkan penjelasan mahasiswa yang bersangkutan melalui tata cara pemberian sanksi. Sanksi terhadap pelanggaran ringan berupa teguran tertulis ditetapkan oleh Pusat DPPM KKN UII, setelah terdeteksi adanya pelanggaran atau setelah mengajukan pengaduan.

Sanksi terhadap pelanggaran ringan berupa penurunan nilai dikenakan oleh DPPM Pusat KKN UII melalui rapat internal. Sanksi pelanggaran sedang berupa penurunan nilai dikenakan oleh DPPM Pusat KKN UII melalui rapat internal. Sanksi terhadap pelanggaran berat dapat dikenakan oleh DPPM melalui rapat internal Pusat KKN UII. Surat keputusan dapat diteruskan kepada mahasiswa secara langsung atau melalui Pembimbing 1 atau 2.

Penutup

LAPORAN PENGABDIAN

YOGYAKARTA 2022

  • Penentuan kawasan pengembangan desa/Kelurahan
  • Pengembangan instrumen perencanaan pembangunan
  • Pengembangan model pembangunan berdasarkan pendekatan partisipasif
  • Pengembangan model kerjasama aparat dan masyarakat dalam pembangunan desa

Profil Potensi Daerah, gambaran menyeluruh tentang karakter desa/kelurahan yang mencakup data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta kemajuan dan permasalahan pembangunan. Daftar Isi Berisi hal-hal khusus yang mungkin menarik minat pembaca untuk melihat isi Buku Profil Desa. Lembaga Menjelaskan lembaga-lembaga yang terdapat di desa, lembaga pemerintahan desa, lembaga kemasyarakatan, lembaga pendidikan, lembaga adat, kelompok tani dll.

Peta desa dan desa menunjukkan potensi yang terdapat di desa dan dusun, batas desa atau desa, dan lain-lain. Prasarana dan Sarana Menjelaskan tentang prasarana dan sarana desa, transportasi, komunikasi, prasarana irigasi, sarana umum, sarana ibadah, kesehatan, dan lain-lain. Menyiapkan profil potensi daerah, menyusun profil, observasi dan pengkajian secara berkala dengan melibatkan institusi yang ada di desa dan masyarakat desa, sehingga pada saat penyusunan profil desa diperoleh data dasar yang valid atau nyata dan dapat dijadikan bahan pertimbangan.

Sesuai dengan karakteristik potensi unggulan kota yang tergambar pada profil kota, dapat menjadi dasar penentuan prioritas pembangunan di kota seperti kota industri rumah tangga, desa nelayan, kota persawahan, desa wisata, dan lain-lain. Salah satu hasil pengumpulan data profil kota adalah mengetahui tipologi kota yang diperoleh dari hasil pengolahan data primer mengenai potensi sumber daya alam sehingga dapat ditentukan potensi pengembangan kota di masa depan. Selain memuat seluruh potensi, data profil desa juga memuat permasalahan dan kebutuhan masyarakat, artinya masyarakat diikutsertakan dalam proses perencanaan pembangunan sejak awal.

Dengan menyusun profil desa, otomatis aparat pemerintah mengetahui kondisi nyata masyarakat, sehingga menjadi acuan untuk bertindak dan mencari solusi atas permasalahan yang ada.

Referensi

Dokumen terkait