• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekam Medis a

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Rekam Medis a"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Tujuan pencatatan adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi sehubungan dengan upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Rekam medis harus dilindungi dan dijaga karena merupakan barang yang sangat berharga bagi rumah sakit. Bagian arsip merupakan salah satu bagian dalam unit jurnal yang mempunyai tugas pokok yaitu.

Nomor merupakan sistem pencatatan berdasarkan nomor catatan yang diberikan kepada setiap pasien.

Sistem Angka Akhir (Terminal Digit Filling System) adalah penyimpanan berkas rekam medis menggunakan

Jika perlu, sangat mudah untuk mengambil beberapa rekam medis sekaligus dengan nomor urut dari rak, serta rekam medis yang tidak aktif. Sistem pengisian digit akhir (final digit Filling System) adalah penyimpanan berkas rekam medis dengan menggunakan. adalah kelompok dua angka yang terletak di tengah, dan angka ketiga adalah kelompok dua angka yang terletak paling kiri. Pada penyimpanan dengan sistem bilangan berhingga terdapat 100 kelompok angka pertama yaitu dari 00 sampai dengan 99. Pada saat penyimpanan petugas harus melihat nomor pertama dan membawa rekam medis ke rak penyimpanan untuk kelompok nomor pertama yang bersangkutan.

Kesalahan penyimpanan dapat dicegah karena petugas hanya memperhatikan 2 (dua) nomor terakhir pada saat memasukkan rekam medis ke dalam rak.

Sistem Angka Tengah (Middle Digit Filling System) adalah penyimpanan berkas rekam medis menggunakan sistem

Sistem pengisian digit tengah merupakan sistem penyimpanan berkas rekam medis. angka kedua) (angka pertama) (angka ketiga). 58 adalah angka kedua pada angka RM diatasnya yang merupakan rak yang merupakan bagian dari kelompok besar rak. Terdapat rak kosong di beberapa bagian, pada saat rekam medis dipindahkan ke penyimpanan tidak aktif (DEPKES.

Terdapat rak kosong di beberapa bagian, jika rekam medis dipindahkan ke penyimpanan tidak aktif. 2. Staf dapat mengambil dan menyimpan rekam medis lebih cepat 3. Menghemat ruang dengan menampung lebih banyak catatan. Selain alat penyimpanan, hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan rekam medis adalah ruang pengarsipan.

Perangkat penyimpanan rekam medis yang umum antara lain rak terbuka (unit pengarsipan terbuka), lemari arsip lima laci, dan kemasan roll-o'. Rak terbuka direkomendasikan karena lebih murah, memungkinkan agen mengambil dan menyimpan rekam medis lebih cepat, dan menghemat ruang karena dapat menampung lebih banyak rekam medis dan tidak memakan terlalu banyak ruang. Lemari lima laci terlihat lebih rapi dan berkas medis terlindungi dari debu dan kotoran dari luar.

Menjaga kebersihan akan menjaga kebersihan rekam medis saat menggunakan rak. Departemen Kesehatan (1991) menyatakan bahwa garis berwarna pada tempat berbeda pada tepi map menimbulkan posisi warna berbeda pada setiap bagian penyimpanan rekam medis.

Media Pembelajaran

Media audio adalah media yang dalam proses penggunaannya melibatkan indra pendengaran sehingga hanya mampu memanipulasi kemampuan bunyi jika berdasarkan sifat pesan yang diterimanya media audio dapat menerima pesan verbal yaitu lisan. bahasa atau kata-kata dan pesan nonverbal yaitu bunyi dan vokalisasi seperti dengusan, gumaman, musik dan lain-lain. Dibagi menjadi dua jenis, tipe pertama dilengkapi dengan fungsi perlengkapan audio dan visual dalam satu kesatuan yang disebut dengan media audiovisual murni, tipe kedua adalah media audiovisual tidak murni yaitu yang kita kenal dengan media slide, buram, OHP dan media visual lainnya. perlengkapan bilamana disediakan unsur audio dan rekaman kaset yang digunakan secara bersamaan dalam satu waktu atau satu proses pembelajaran. Manfaat dan khasiat lain media audiovisual dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran.

Media jenis ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena mencakup dua jenis media yaitu media audio dan visual. Dilihat dari kondisinya, media audiovisual dibedakan menjadi dua, yaitu audiovisual murni dan audiovisual tidak murni. Video sebagai salah satu media audiovisual yang menampilkan pergerakan kini semakin populer di masyarakat kita.

Media video merupakan salah satu jenis media audiovisual selain film yang banyak dikembangkan untuk tujuan pendidikan. Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur bunyi dan unsur visualnya berasal dari sumber yang berbeda (Syeful Bahri, Aswan Zain. Slide atau Filmstrip yang dilengkapi dengan suara bukanlah alat audiovisual yang lengkap karena suara dan tampilannya terpisah, oleh karena itu slide atau Filmstrip termasuk media audiovisual saja. atau media visual senyap plus suara.

Banyak sekali manfaat video jika digunakan sebagai media pembelajaran, diantaranya menurut Nugent (2005) dalam Smaldino dkk. Video merupakan media yang cocok untuk berbagai jenis pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa saja. Pada ranah kognitif, pembelajaran dapat mengamati rekreasi dramatis peristiwa sejarah masa lalu dan rekaman nyata peristiwa masa kini, karena unsur warna, suara, dan gerakan di sini dapat membuat tokoh terasa lebih hidup.

Pengertian Video Pembelajaran a. Pengertian Video Pembelajaran

Pengalaman melalui mendengarkan Pengalaman ini dapat diperoleh dengan mendengarkan seseorang, baik secara langsung, di radio, atau lainnya. Pengalaman melalui video, pengalaman ini didapat dari memutar video baik itu dari televisi atau media lainnya, dan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode tersebut untuk mengukur tingkat pemahaman terhadap materi yang diberikan oleh siswa. Pengalaman melalui diskusi Pengalaman ini dapat diperoleh dengan merancang pembelajaran kelompok agar siswa saling berbagi atau bertukar informasi mengenai suatu masalah.

Pengalaman langsung, pengalaman ini diperoleh melalui kontak langsung dengan benda, peristiwa atau benda sebenarnya. Pada pembelajaran pasif, membaca memberikan kontribusi terhadap penguasaan materi dan memori, dengan membaca memberikan kontribusi 10%, mendengarkan 20%, dan melihat langsung 30%. Namun jika dilihat dari pembelajaran aktif, ketika seseorang berkata, mengajar, mendemonstrasikan atau berdiskusi, maka dapat memberikan 70% pemahaman dan ingatan terhadap materi yang dikuasainya, dan jika seseorang aktif dalam menerapkan/menggunakan ilmu tersebut, maka hal tersebut memberikan kontribusi. 90%. .

Pada tingkat membaca (10%), mendengarkan (20%) dan melihat foto atau video (30%), kegiatan ini menganggap siswa sebagai partisipan, sehingga tingkat daya ingat dan pemahamannya akan lebih rendah. Kemudian pada tingkat kegiatan terdapat pameran/lokasi dan demonstrasi (50%), serta ekskursi dan diskusi (70%). Siswa diberikan suatu kasus masalah, yang memungkinkan siswa berpikir secara aktif mengenai masalah tersebut. Pada tingkat ini permasalahan yang diberikan masih merupakan permasalahan konkrit, sehingga siswa masih dianggap sebagai partisipan.

Selanjutnya siswa langsung mengamati suatu permasalahan ketika melakukan simulasi kegiatan dan melakukan hal nyata (90%). Selanjutnya berdasarkan piramida belajar Dale sebelah kanan, kemampuan yang dicapai siswa pada tingkat aktivitas membaca dan mendengarkan hanya mampu mendefinisikan, mendeskripsikan, mencatat dan menjelaskan, karena pada tingkat ini kemampuan memahami dan mengingat cukup. rendah.

Gambar 2.1 Piramida Edgar Dale
Gambar 2.1 Piramida Edgar Dale

Pengetahuan

Terakhir, pada tataran berdiskusi, simulasi dan melakukan hal nyata, keterampilan yang diperoleh merupakan keterampilan tertinggi, yaitu mampu menganalisis, mampu menentukan, bahkan mampu mencipta dan mengevaluasi. Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa ini tidak berarti bahwa membaca dan mendengarkan adalah pengalaman belajar yang tidak ada gunanya, hanya saja ketika Anda dapat melakukan hal-hal nyata yang mengarah pada pemahaman dan ingatan yang lebih tinggi, diyakini bahwa semakin banyak indera penggunaan, semakin besar kemampuan Anda. kemampuan.untuk memahami dan mengingat sesuatu dari pengalaman belajar.

Mengingat

Mengenali

Mengingat kembali

Dalam pengetahuan, menekankan pada kemampuan mengingat materi yang dipelajari, seperti pengetahuan tentang istilah, fakta spesifik, konvensi, tren dan urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria dan metodologi. Dalam mengingat, siswa mencari informasi dalam memori jangka panjang dan membawa informasi tersebut ke memori kerja untuk diproses.

Memahami

  • Menafsirkan
  • Mencontohkan
  • Mengklasifikasikan
  • Merangkum
  • Menyimpulkan
  • Membandingkan
  • Menjelaskan

Meringkas terjadi ketika siswa menghasilkan kalimat yang menyajikan informasi yang diterima atau mengabstraksi suatu tema. Induksi terjadi ketika siswa dapat mengabstraksi suatu konsep atau prinsip yang menjelaskan contoh dengan memperhatikan ciri-ciri setiap contoh dan yang terpenting dengan menggambarkan hubungan antar ciri-ciri tersebut. Perbandingan melibatkan proses menemukan persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau situasi, seperti memutuskan apakah suatu peristiwa yang terkenal (misalnya skandal politik baru-baru ini) serupa dengan peristiwa yang kurang terkenal. (misalnya, skandal politik sebelumnya).

Perbandingan melibatkan pencarian kecocokan satu-ke-satu antara elemen dan pola dalam suatu objek, peristiwa, atau ide lain. Model ini dapat bersumber dari teori (seperti yang sering terjadi dalam sains) atau berdasarkan hasil penelitian atau pengalaman (seperti yang sering terjadi dalam ilmu-ilmu sosial dan humaniora). Penjelasan lengkap melibatkan proses penciptaan modal kausalitas yang melibatkan setiap komponen sistem atau setiap peristiwa penting dalam rangkaian peristiwa, dan proses penerapan model tersebut.

Mengaplikasikan

Mengimplementasikan

Menganalisis

Membedakan

Mengorganisasi

Nama lain dari pengorganisasian adalah penataan, pengintegrasian, pencarian koherensi, penjabaran, dan penguraian peran.

Mengatribusikan

Mengevaluasi

Memeriksa

Mengkritik

Mencipta

Merumuskan

Merencanakan

Memproduksi

Nama lain dari merumuskan adalah membuat hipotesis: 1) Ranah kognitif 2) Ranah afektif. Dalam penelitian ini dibahas tentang Domain Kognitif, sehingga dapat disimpulkan tujuan dari buku Pembelajaran, Pemahaman dan Penilaian. Menurut WHO (1992), pengetahuan seseorang sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan juga informasi dari orang lain, buku dan media massa.

Kemudian dijelaskan juga oleh Notoatmodjo (2003) bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia, pendidikan, paparan media, sosial ekonomi, hubungan sosial dan pengalaman. Semakin tua seseorang maka semakin banyak ilmu yang dimilikinya, karena dengan waktu yang dimilikinya maka ia akan memperoleh ilmu dan pengalaman. Pendidikan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan karena dengan pendidikan manusia akan memperoleh pengetahuan.

Menurut Sudarman, fungsi media massa antara lain menginformasikan, mendidik, menghibur, mempengaruhi, memberikan umpan balik sosial dan menghubungkan. Dengan status ekonomi yang baik maka kebutuhan akan lebih mudah dipenuhi sehingga semakin tinggi status sosial ekonomi seseorang maka semakin mudah pula memperoleh ilmu pengetahuan. Menurut Arya Maulana dalam Panduan Lengkap Adobe Photoshop Cs dan 23), yang juga menjelaskan tentang Adobe Illustrator, Adobe Illustrator merupakan aplikasi pengolah vektor yang handal dalam membuat bentuk-bentuk dasar geometri, seperti titik, garis, kurva dan juga poligon yang dapat dibuat secara otomatis.menarik.

Fungsi utama dari aplikasi ini adalah sebagai pengolah vektor, namun tidak hanya itu saja aplikasi ini juga dapat menggambar kartun dan juga membuat efek pada suatu gambar. Menurut Anwar Harjono, Adobe Audition merupakan program yang digunakan untuk merekam dan mengedit suara dalam bentuk digital, berbasis Windows.

Kerangka Konsep

Hipotesis

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait