• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKAYASA SIPIL / Volume 16, No.2 – 2022 ISSN 1978 - 5658 87

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "REKAYASA SIPIL / Volume 16, No.2 – 2022 ISSN 1978 - 5658 87 "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

REKAYASA SIPIL / Volume 16, No.2 – 2022 ISSN 1978 - 5658 87

PERENCANAAN ULANG ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN GEDUNG PERKULIAHAN

DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIM

Rizky Ilham Mardhani

*1

, Anik Ratnaningsih

2

dan Syamsul Arifin

3

1 Mahasiswa, S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2 Dosen, Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember 3 Dosen, Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember

Korespondensi: [email protected]

ABSTRACT

The speed of completing all stages of the project will cause major complications in the construction management system. The BIM method can integrate all projects that can save costs and time so that it is effective and makes it easier to coordinate in order to streamline the project. The purpose of this study is the planning of a 7-story economic and business building at the University of Jember using BIM application and steps to mmodel the building using a cost and time budget. In this research, the stages in structure modeling using BIM aids, the results, the results of reinforcement modeling and the required budget plan are Rp.

9,400.450.878.04 the time required is 189 days or 6 months 9 days.

Keywords : Modeling, Planning, BIM, Cost, TIme

1. PENDAHULUAN

Perkembangan informasi yang signifikan bermula dari penyampaian informasi dengan pihak di dalam proyek sehingga menyebabkan adanya informasi yang tidak tersampaikan dalam penyampaian perubahan di dalam perencanaan[2]. Dalam dunia konstruksi komunikasi adalah yang paling utama dalam mendapatkan informasi yang baik sehingga kesalahan dalam proyek dapat diminimalisir.

Salah satu teknologi dalam dunia konstruksi yang saat ini telah berkembang pesat untuk menyelesaikan proyek adalah Building Information Modeling (BIM)[3].

Building Information Modeling (BIM) yang terintegrasi seluruh informasi modeling, detailing, engineering, drawing, reporting, dan manajemen dalam 3D dimana seluruh objek struktur dipresentasikan lengkap, dan pemodelan yang dinamis untuk meningkatkan produktivitas dalam desain dan konstruksi bangunan[4]. Karena dengan menerapkan metode BIM dapat menghemat biaya, dan waktu pengerjaan serta tenaga kerja yang dibutuhkan untuk konsultan, developer, serta

kontraktor. alam perencanaan proyek ini dibutuhkan suatu perencanaan secara efektif dan efisien.

Permasalahan dalam dunia konstruksi adalah kecepatan dalam menyelesaikan semua proses/tahapan pada proyek, Oleh karena itu penelitian ini dari segi Perencanaan ulang Gedung perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan aplikasi Building Information Modeling (BIM) yang mampu mengintegrasi beberapa elemen proyek pada satu jenis file sehingga mempermudah dalam mengkoordinasi dengan baik. Jika terdapat revisi akan dapat diselesaikan lebih cepat karena berada dalam file sehingga akan di buat penelitian pada proyek gedung perkuliahan 7 lantai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember dengan perencanaan anggaran biaya dan penjadwalan yang lebih baik.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Konstruksi

Dalam sebuah proyek yang berperan penting untuk memimpin, mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan dan mencari solusi jika

(2)

88 REKAYASA SIPIL / Volume 16, No.2 – 2022 ISSN 1978 - 5658

terdapat permasalahan seluruh saat konstruksi dari perencana, pelaksana dan pengawasan merupakan peranan penting dalam Manajemen Konstruksi. Dibutuhkan usaha untuk tercapainya kegiatan yang efektif dan efisien dikerjakan secara berurutan dari konstruksi mulai hingga selesai konstruksi[1].

Gambar 1. Hubungan Biaya, Mutu dan Waktu

Dalam manajemen konstruksi terdapat sumber daya yang menjadi tolak ukur, sumber daya tersebut adalah 5 M+I+S+T memiliki peranan yang sangat penting dalam dunia konstruksi, yaitu Manpower (Tenaga Manusia), Money (Uang), Material (bahan), Method (Metode), Machine (Peralatan), Information (Informasi), Space (Ruang), Time (Waktu).

2.2. Bangunan Gedung

Menurut UU RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang bangunan gedung pasal 1, Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian, atau seluruhnya berada diatas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.

2.3. Building Information Modeling (BIM) Pengerjaan proyek dengan memasukkan data informasi dari keseluruhan aspek bangunan yang dikelola dan kemudian diproyeksikan dalam 3D dengan sistem, metode, manajemen atau runtutan pengerjaan merupakan pengertian dari Building Information Modeling (BIM).

BIM memberikan perubahan yang signifikan dengan memodelkan 3D dan ilmu yang berbeda, karena informasi yang terintegrasi menyebabkan pertukaran informasi

menjadi lebih cepat dan juga mempengaruhi pada pelaksanaan pembangunan (Eastman C.,2008). Penggunaan aplikasi BIM pada proses perencana dapat memperoleh hasil 3D hingga 7D, yang dapat dijelaskan sebagai berikut, 3D adalah objek pemodelannya; 4D merupakan urutan proses pengerjaan material, luasan, pekerja dan waktu; 5D adalah termasuk Material Take Off dan Estimasinya; 6D merupakan penentuan untuk dampak lingkungan, energi dan kekuatan dari konstruksinya; 7D adalah proses manajemennya.

2.4. Volume

Volume pekerjaan dapat diartikan sebagai uraian secara rinci mengenai besarnya volume atau kubikasi dari suatu pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan gambar detail (Ibrahim, 2001). Volume pekerjaan bukan hal yang terkandung sebenarnya, akan tetapi merupakan jumlah volume pekerjaan yang saling berkaitan.

2.5. Perencanaan Biaya Proyek

Menurut Fharel tahun 2014 perencanaan biaya dalam pembangunan proyek adalah biaya-biaya bahan dan upah yang berhubungan dengan pelaksanaan pengerjaan pembangunan proyek yang perlu adanya perhitungan perhitungan biaya perencanaan. Perencanaan biaya nyata inilah yang merupakan rangkaian perhitungan harga dari rangkaian perhitungan harga dari bahan dan pekerjaan, serta volume pekerjaan berdasarkan keterangan data yang sesungguhnya. Kegiatan perencanaan biaya proyek merupakan salah satu komponen dari penjadwalan, pada tahap awal harus dapat memahami konsep dari gambar sehingga didapatkan perhitungan volume untuk selanjutnya perhitungan rencana anggaran biaya.

2.6. Penjadwalan

Menurut Husen (2009) Penjadwalan merupakan hasil terbaik yang sudah dioptimalkan dalam hal waktu, dengan mempertimbangkan keterbatasan dalam mengalokasikan waktu yang tersedia serta tetap menjalankan aktivitas pekerjaan agar proyek dapat diselesaikan sesuai rencana.

Dalam penjadwalan durasi merupakan hal utama serta jumlah tenaga kerja yang akan mempengaruhi produktivitas pekerja dalam 1

Waktu

Mutu

Biaya

(3)

89 REKAYASA SIPIL / Volume 16, No.2 – 2022 ISSN 1978 - 5658

hari dapat menyelesaikan sampai pada tahap yang telah direncanakan.

3. METODOLOGI 3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember yang secara geografis terletak pada 8°10'05.2" LS - 113°42'58.0" BT. Jalan Kalimantan No. 37 Jember Jawa Timur[2].

Gambar 2. Lokasi Penelitian

3.2. Jenis Data

Dalam penelitian ini terdapat satu jenis data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder seperti data DED (Detail Engineering Design), RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat), BoQ (Bill Of Quantity) yang digunakan untuk data pemodelan struktur serta lebih menjelaskan kuantitas volume dan harga satuan pekerjaan dan jumlah harga pada proyek Gedung Perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.

Pada penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya), AHS (Analisa Harga Satuan) Kabupaten Jember 2019 sebagai acuan koefisien pekerja yang didapatkan dari PU Cipta Karya.

3.3. Langkah-langkah Dalam Penelitian Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran dan pemodelan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan beberapa tahapan sebagai berikut:

3.3.1. Studi Literatur

Studi Literatur merupakan persiapan yang dilakukan dengan mengumpulkan sumber bahan bacaan sesuai topik dengan memperhatikan Pustaka, data, metode dan pengolahan bahan dari penelitian lain untuk ditinjau. Hal yang harus ditinjau meliputi:

1. Perangkat/aplikasi dalam memodelkan Gedung

2. Jurnal penelitian tentang BIM berdasarkan perencanaan, pemodelan Gedung

3. Buku Literatur

3.3.2. Identifikasi Masalah

Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, sector konstruksi menginovasikan aplikasi untuk mempermudah menghasilkan bangunan yang efektif juga efisien, maka penelitian ini mengangkat Judul Perencanaan Anggaran Biaya Pembangunan Gedung Perkuliahan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Dengan Menggunakan Aplikasi BIM.

3.3.3. Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Data Sekunder yang di dapatkan melalui pihak perencana Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada bagian Perencana di Rektorat Universitas Jember.Data sekunder meliputi : 1. 3D Gedung Perkuliahan 7 lantai Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.

2. BoQ (Bill Of Quantity) Gedung Perkuliahan 7 lantai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.

3. DED (Detail Engineering Design) Gedung Perkuliahan 7 lantai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.

4. RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) Gedung Perkuliahan 7 lantai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.

3.3.4. Pengolahan, Pemodelan dan Analisis Data Tahapan Aplikasi BIM diantaranya:

1.

Menentukan Unit Satuan yang akan di pakai.

2.

Membuat Grid untuk memodelkan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

3.

Membuat Level yang digunakan dalam penentuan ketinggian Gedung (elevasi gedung) serta jumlah lantai.

4.

Pemodelan Struktur

a. Pemodelan struktur pondasi, kolom, balok, dan plat menggunakan data DED (Detail Engineering Design).

b. Pemodelan penulangan dari hasil struktur yang di modelkan sesuai dari data DED (Detail Engineering Design).

c. Maka didapat hasil dari 2D, 3D dan volume pada pekerjaan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.

d. Analisis

(4)

90 REKAYASA SIPIL / Volume 16, No.2 – 2022 ISSN 1978 - 5658

5.

Validasi

Validasi dilakukan dengan mengambil 2 sampel acak dibandingkan dengan Volume program bantu BIM ≤ Volume Perhitungan Manual.

3.3.5. Pengolahan Biaya dan Waktu

Membuat Rencana Anggaran Biaya dan Waktu (Penjadwalan) :

1. Membuat Judul dan Membuat Tabel terdiri dari, Nomor, Uraian Pekerjaan, Volume, Satuan, Harga Satuan, Jumlah Harga.

2. Menginput volume yang telah di hasilkan dari program bantu Aplikasi BIM ke dalam bentuk Microsoft Excel.

3. Menginput Harga Satuan berdasarkan Kota/Kabupaten penelitian berlangsung yaitu di Jember.

4. Kemudian Menginput Jumlah Harga setiap pekerjaan yang ada, kemudian mengakumulasikan Jumlah Harga tiap pekerjaan sehingga didapatkan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

5. Merencanakan Waktu (Penjadwalan).

6. Menginput volume dan Hubungan antar pekerja 7. Analisa

8. Hasil Perencanaan Penjadwalan yang efektif dan efisien

4. PEMBAHASAN

4.1. Pemodelan Program Bantu BIM

Berdasarakan sumber dari Detail Engineering Design (DED) Perencanaan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember maka di gambarkan ulang dengan menggunakan program bantu BIM. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam menggunakan program bantu BIM.

4.1.1. Membuat Grid dan Level berdasarkan DED

Untuk membuat grid, tampilan yang aktif langsung berada pada Level 1 pada Structural Plans. Pada toolbar Architecture > Grid > Gambar Grid dengan menggunakan fungsi Grid.

Gambar 3. Membuat Grid Gedung FEB Perencanaan Level disesuaikan dengan hasil perencanaan gambar DED Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember. Elevasi Base menunjukkan -3550 mm dari level 1 (titik 0), dari level 1 hingga level 6 adalah 4000 mm, level 7 adalah 5000 mm kemudian Roof dan Lift 2700 mm.

Gambar 4. Membuat Level Gedung FEB 4.1.2. Input Family

Dimisalkan membuat kolom, maka ke toolbar Structure > Column. Maka akan ada tampilan Properties, jika ukuran kolom sudah sesuai maka dapat diinputkan langsung ke gambar kerja tetapi jika belum sesuai dapat di ganti klik Concrete – Rectangular Column 250x250mm sesuai ukuran. Saat family yang disediakan program tidak ada maka harus membuat bentuk dan model sesuai dengan gambar DED kemudian di Save As .rfa.

(5)

91 REKAYASA SIPIL / Volume 16, No.2 – 2022 ISSN 1978 - 5658

4.1.3. Pemodelan Struktur

Gambar 5. Menu bar Program Bantu BIM

Struktur kolom, balok memiliki faktor yang sama dalam proses pengolahan aplikasi BIM, yaitu lebar dan tinggi yang diperlukan dalam pemodelan. Diambil contoh kolom K1 dengan dimensi 600 x 600 dan balok dengan dimensi 300 x 600. Dimensi dapat diubah di Type Properties

Gambar 6. Pemodelan Kolom 4.1.4. Pemodelan Penulangan

Tahapan pembuatan tulangan kolom sengkang. Seleksi Kolom K1 >Structure >

Rebar > Rebar Shape HT (rebar shape browser). Gambar tulangan pada kolom serta atur dimensi dan jarak sesuai gambar DED.

Tahapan pembuatan tulangan utama kolom.

Seleksi Kolom K1 >Structure > Rebar > Rebar Shape S (rebar shape browser). Gambar tulangan pada kolom serta atur dimensi sesuai gambar DED.

Gambar 7. Tulangan Kolom

Gambar 8. Struktur Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Hasil Program Bantu BIM 4.1.5. Schedules/Quantities

Tahapan dalam menghasilkan volume hasil pemodelan BIM. Views > Create >

Schedules > Schedules/Quantities > New Schedules > Filter List > Structure > Category.

Gambar 9. Pemodelan Kolom

4.2. Validasi

Validasi digunakan untuk dasar pengecekkan dalam hasil yang valid, dengan cara membandingkan perhitungan pengurangan hasil program bantu BIM degan perhitungan manual dibanding dengan program bantu BIM.

(6)

92 REKAYASA SIPIL / Volume 16, No.2 – 2022 ISSN 1978 - 5658

Volume = p x l x t (1a) Galat =

(1b) Validasi kolom K1 Level 2

Hasil Program Bantu BIM = 1,44 m3 Perhitungan Manual

Volume = 600 x 600 x 400

= 1,44 m3

Galat = 0%

Validasi penulangan kolom K1 Level 2 Hasil Program Bantu BIM = 178,28 kg Perhitungan Manual

Panjang = 600 mm Tebal Selimut = 50 mm

Lebar = 600 mm

Diameter = 12 mm

Tinggi = 4000 mm

Tabel 1. Pembesian Kolom

Galat = 1,99%

1. Elemen Tulangan Utama = Menghitung tulangan sesuai dengan sketsa tulangan.

a = (1c)

Panjang = Jumlah a, b, c (1d) Jumlah Tulangan = (1e)

Berat Besi = 2

(1f)

Berat Total = (1d) x (1e) x (1f) (1g) 2. Elemen Tulangan Begel Kotak Tumpuan, Begel Miring Tumpuan, Begel Kotak Lapangan, dan Begel Miring Lapangan = Menghitung tulangan sesuai dengan sketsa tulangan.

a = (1h)

b = (1i)

c = (1j)

Panjang = (Jumlah a, b, c) x 2 (1k)

Jumlah Tulangan = (1l) 4.2.1.Rekap Validasi

Tabel 2. Rekap Validasi

Dari Hasil Tabel 2. Validasi diatas didapatkan tidak ada galat pada pembuatan elemen struktur pondasi, kolom, balok, dan plat, akan tetapi terjadi perbedaan pada pembesian.

Sehingga terdapat galat 0%-1.99% lebih tinggi perhitungan manual daripada hasil program bantu BIM. Hal ini dapat disebabkan oleh perhitungan kait serta tekukan pada tulangan yang berlandaskan pada SNI 2847-2019 dan Gambar DED Proyek. Akan tetapi, pengaturan pada program bantu BIM merupakan pengaturan universal sehingga menyebabkan galat hingga lebih dari 0%. Pemodelan program bantu BIM 3D juga mempengaruhi dari segi panjang, lebar dan tinggi dalam pemodelan tersebut.

(7)

93 REKAYASA SIPIL / Volume 16, No.2 – 2022 ISSN 1978 - 5658

4.3. RAB (Rencana Anggaran Biaya)

RAB (Rencana Anggaran Biaya) berguna sebagai perhitungan banyaknya kebutuhan biaya yang diperlukan untuk bahan, upah dan biaya lain mulai dari awal pembangunan sampai akhir pembangunan.

Dengan berlandaskan pada sumber yang di dapat dari data proyek adalah RKS, DED, AHS, dan volume yang dihasilkan dari program bantu BIM. satuan volume yang digunakan satuan kg untuk pekerjaan pembesian, m3 untuk volume dari elemen struktur, dan m2 untuk bekisting yang diperlukan untuk elemen struktur tersebut.

Contoh perhitungan

Harga Beton untuk kolom K1 Lantai 1

Harga = Volume x HargaSatuan (2a)

= 28.80 m3 x Rp 1.974.500,00

= Rp 56.865.600,00

Tabel 3. Rekapitulasi RAB Struktur No. Uraian

Pekerjaan Jumlah Harga

1 2 3

A SLOOF Rp 1.841.645.563.72 B Level 1 Rp 435.193.345.00 C Level 2 Rp 1.347.052.996.92 D Level 3 Rp 1.303.646.397.65 E Level 4 Rp 1.303.646.397.65 F Level 5 Rp 1.303.646.397.65 G Level 6 Rp 1.297.866.474.49 H Level 7 Rp 517.982.192.85

I Level Roof Rp 49.771.112.11 TOTAL Rp 9.400.450.878.04 Terbilang : (Sembilan Milyar Empat Ratus Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu Delapan Ratus Tujuh Puluh Delapan Empat Rupiah)

4.4. Penjadwalan Proyek

Salah satu pengendalian proyek adalah dalam segi waktu. Suatu proyek terdapat jangka waktu semakin cepat dan tepat dalam pelaksanaan proyek maka semakin baik pengendalian yang ada di proyek untuk mencapai target dari setiap harinya. Namun dalam pelaksanaan di lapangan sering terjadi keterlambatan proyek terdapat berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi kondisi proyek mulai dari jumlah tenaga kerja, cuaca,

kurangnya material hingga keterbatasan alat dan monitoring controlling[9]. Dengan menghitung produktivitas tenaga kerja dan produktivitas alat, sehingga di dapatkan durasi untuk melakukan penjadwalan. Hubungan antar pekerja akan mempengaruhi satu dengan lainnya. Hubungan aktivitas mengalami perubahan waktu waktu maka aktivitas lainnya juga akan berubah (predecessor).

Gambar 10. Program Manajemen Proyek Dalam dunia konstruksi untuk melengkapi desain dalam 3D untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan proses designing sebuah plan. Program bantu BIM simulasi ini digunakan untuk menggabungkan hasil pemodelan BIM dengan aplikasi manajemen proyek. Dapat mengetahui proses Real-Time waktu pengerjaan proyek dari awal hingga akhir dalam perencanaan proyek.

Sehingga dengan program bantu BIM simulation ini dapat melakukan pengecekan lebih detail.

Gambar 11. Hasil Program Bantu BIM Simulasi

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari hasil pemodelan dan perencanaan anggaran biaya struktur dan penjadwalan Gedung Perkuliahan Ekonomi dan Bisnis, dapat disimpulkan:

(8)

94 REKAYASA SIPIL / Volume 16, No.2 – 2022 ISSN 1978 - 5658

1. Langkah-langkah dalam pemodelan menggunakan program bantu BIM dapat dimulai dari membuat Grid dan Level, Input Family, Pemodelan Struktur meliputi: 64 titik bore pile, 24 pile cap,7 foot plate, 51 sloof, 225 kolom, 491 balok, 7 lantai plat;

Pemodelan Tulangan meliputi ; pondasi, kolom, balok, plat; Schedules/Quantities meliputi : pondasi, kolom, balok, plat untuk mendapatkan hasil volume.

2. Volume yang dibutuhkan setelah hasil validasi menunjukkan program bantu BIM ≤ Perhitungan Manual, yaitu total elemen struktur adalah 1.345,93 m3, dan Volume total penulangan struktur adalah M6:

1406,63 kg; D10: 19.858,64 kg; D12:

52.757,95 kg; D13: 6.499,39 kg; D16:

40.299,69 kg; D19: 38.203,57 kg hasil pemodelan struktur dengan program bantu BIM. Sehingga Rencana Anggaran Biaya adalah Rp. 9.400.450.878,04.

3.

Lama waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek pembangunan Gedung perkuliahan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember pekerjaan sloof dikerjakan 36 hari, pekerjaan lantai 1 dikerjakan 9 hari, pekerjaan lantai 2 dikerjakan 34 hari, pekerjaan lantai 3 dikerjakan 26 hari, pekerjaan lantai 4 dikerjakan 22 hari, pekerjaan lantai 5 dikerjakan 22 hari, pekerjaan lantai 6 dikerjakan 21 hari, pekerjaan lantai roof dikerjakan 19 hari, pekerjaan lantai roof and lift dikerjakan 9 hari. Sehingga didapatkan 189 hari setara dengan 6 bulan 9 hari.

5.2. Saran

Perencanaan ini hanya memodelkan, merencankan RAB dan Penjadwalan bagian struktur saja. Sehingga perlu dikembangkan pada seluuh pekerjaan agar didapatkan hasil yang optimal.diharapkan menggunakan program bantu BIM khususnya BIM ALLPLAN.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Anwar, Z., Rahmat. & Ayu, E. S. Perencanaan Penjadwalan Proyek Dengan Penerapan

Building Information Modeling (Bim) Studi Kasus Pembangunan Gedung Rumah Susun Sewa Tingkat Tinggi Di Kota Jakarta Selatan.

Abstract Of Undergraduate Research, 2(2).

2019.

[2] DS, K. K. Aplikasi building informasi modeling (Bim) Tekla Structure pada konstruksi atap dome Gedung Olahraga Utp Surakarta. Juteks - Jurnal Teknik Sipil, 1(2), 2018. 273-281.

[3] Minawati, R., Chandra, H. P. & Nugraha, P.

Manfaat Penggunaan Software Tekla Building Information Modeling (Bim) pada Proyek Design-Build . Dimensi Utama Teknik Sipil, 4(2), 2017. 8-15.

[4] Nofiyanto, A., Sukrawa, M. & Putera, A. A.

Perencanaan Struktur Stadion Menggunakan Integrasi Tekla Structure Dan Sap2000 . Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 17(2), 2013. 139-144.

[5] Ramadiaprani, R. Aplikasi Building Information Modeling (Bim) Menggunakan Software Tekla Structures 17 Pada Konstruksi Gedung Kuliah Tiga Lantai Fahutan Ipb, Bogor . Institut Pertanian Bogor. 2012.

[6] Sompie, F. N., Walangitan, D. R. O. &

Malingkas, G. Y. Aplikasi Microsoft Project Dalam Pengendalian Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Proyek . Jurnal Sipil Statik, 1(8), 2013 . 543-548.

[7] Wartinah., Tilaar, T. A. M. & Yunus, R. M.

Penjadwalan Proyek Pembangunan Gedung Research Centre Universitas Tadulako Dengan Menggunakan Microsoft Project . Infrastruktur, 1(3), 2013. 23-30.

[8] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016. Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.

01 Agustus 2016. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1166. Jakarta.

[9] Unas, S. E, Hasyim M. H, & Negara K. P.

Antisipasi Keterlambatan Proyek Menggunakan Metode What If Diterapkan pada Microsoft Project. Jurnal Rekayasa Sipil, 8(3). .2014. 192-197.

[10] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002. Bangunan Gedung. 16 Desember 2002. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Moved by Stewart of Florida, seconded and carried, that the National Board of Trustees be empowered to investigate the advisability of a national roadside marker to be placed outside of