:f,--r
ISSN :2085-2347
$*$€*reKre$NS
SEtoIES*&ffi rueSX*N/&L
?SKN*LSG X I
E\EF-SFEF*&SX *EEE .&FLI KASI NYA
VolunnE 5
PERAN PENGEMBA.NGAN
APLIKASI TEKNOLOGI INFORMA.SI
DALAM BIDANG ENERGI DAN MANUEAKTUR
-rt' '-. - ..: - f- f
'{fi 0 {3 {f
i'} tJ'0tJ7 0
{I
l,t:
F*LITEK*
:5 trsGERx MAt,&NG
3S Mer ZCI t
KETUA
Dr.Eng. Anggit Murdani, ST., M.Eng.
REVI EWERYKOM ITE PROGRAM Prof. Dr. Bambang Riyanto (lTB) Dr. lr. Syaad patmanthara (UM) Hadi Suyono, ST., MT., phD. (UB) Dr. lr. Agnes Hanna p., MT.
Dr. lr. R. Edy punruanto, MSc.
Dr. M. Sarosa, Dipl. lng., MT.
Dr. M. Maskan, MSi.
Dr.Eng. Anggit Murdani, ST., M.Eng.
Dr. Andriani parastiwi, B.SEET, MT.
Dr. Kartika Dewi Sri S., SE, MBA
lr. Achmad Chumaidi, MT.
Ratih lndri Hapsari, ST., MT., phD.
KOMITE ORGANISAST
Ratna lka putri, ST., MT.
Mila Fauziyah, ST., MT.
M. Rifa'i, ST., MT.
Lisa Agustriyana, ST., MT.
Denda Dewatama, ST., MT.
lka Noer Syamsiana, ST., MT.
Fauziah S. CSM., ST., MT.
Haris Puspito Buwono, ST., MT.
Utsman Syah A., ST., MT.
Beauty lka A., ST., MT.
M. Nanak Zakaria, ST., MT.
Haryono
M. Junus, ST., Mf.
RudiArlyanto, ST., MT.
Usman Zulhijah, AMd.
Prosiding SENTIA 20 I 3-politeknik Negeri Malang Volume 5-ISSN:2085-2347
DAFTAR IST
Hal
KATA PENGANTAR...
... i SAMBUTAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI MALANG ... ii
DEWAN REDAKSr... ...iii
C. KELISTRIKAN
1. THE CALCULATION OF DC-DC CONVERTER ON SURYAWANGSA SOLAR CAR
Senoajil, Muh. Taufiq
R2,H. Suryoatmojo3,Imam Robandia ...(C_1)
2. PENGHEMATAN DAYA LISTRIK BEBAN PENERANGAN MENGGTINAKAN REMOTE CONTROL BERBASIS ANDRO
Evi Rahmawatil,Indhana Sudiharto, ST. MT2, Moh Safrodin, B.Sc. MT3...(C_7)
3. PENGHEMATAN GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA ENERGI BEBAN LAMPU TAMAN NEGERI PADA SURABAYA HALAMAN MENGGLINAKAN AC-AC VOLTAGE CONTROLL
Yuliannisa Rahmar, Epyk Sunamo2, Endro Wahjono3 ....(C_14)
4. PT. ANALISIS GANGGUAN TAKSI BLUE BIRD INDONESIA MENGGLINAKAN HUBT]NG SINGKAT PADA SISTEM ETAP KELISTRIKAN DI
Amirullahr
danMahendra Setiawan ..:--_.... .. ...(C_20)
5. PENGARUH FLLIE}
-CAPASITOR TERHADAP LUARAN INVERTER
1FASADENGAN FREKWENSI YANG DITINGKATKAN SECARA RESONANSI Ari Murtono...
(c-2e)
6' Kontrol Frekuensi Pada Generator-_ Induksi Sebagai pembangkit Mikrohidro Menggunakan Erectronic Load controiler (ELC) Be.bus-is-F, zzy porar
Ilham Pakayal,2,Adi Soeprij anto2,Margo pujiantara2 ...-.-_.._ _._. . . ...(C*37)
7. SISTEM TRANSFER DAYA LISTRIK NIRKABEL PADA APLIKASI BATTERY CHARGER
I Dewa Gede Agung yudha, Novie Ayub Windarko ... ...(C_44)
8. KAJIAN KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGLINAKAN METODE ALIRAN DAYA NEWON -RAPHSON
Ahmad hermawan
.. (C_50)
9. RANCANG BANGL]N PENSAKLARAN (SWITCHING) OTOMATIS UNTUK SUMBER DAYA LISTRIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8s
3 5Noer Soedjarwantol, OseaZebu* ..."...(C-56)
10.PERANCANGAN KENDALI FAKTOR DAYA MOTOR SINKRON TIGA FASA
1kwt220Y
Hendro Buwono """(c-62)
D. TELEKOMUNIKASI
1. MODEL PEMANTUAN ALIRAN AIR ST]NGAI DAN CURAH HUJAN BERBASIS JARINGAN SENSOR NIRKABEL
Ihyauddinl, Priyatmadi2, Soesanti3 .."...(D-1)
2. KINERJA ORTHOGONAL SPACE TIME CODING (OSTBC) PADA SISTEM MUD CDMA DENGAN DETEKTOR MMSE (UPLINK)
Aries Pratiarsol, Intan Perwita
Sari2,Yoedy Moegiharto3... ...(D-6)
3. DESAIN DAN IMPLEMENTASI ANTENA MIKROSTRIP SEGITIGA
FREKUENSI 19OO }|dHZ LINTUK APLIKASI MODEM CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA)
Mochammad Taufik, Waluyo , Ira Ayu Martasari Muflihatin. ...(D-11)
4. KINEzuA KODE LDPC PADA SISTEM OSTBC-OFDM
Yoedy Moegiharto', Sotra., Dwi Prasetyo', M.Ag.,s Zainuddin3 ...(D-15)
5. GAME TEBAK WARNA MEMANFAATKAN KOMLINIKASI SERIAL TINTUK PENGIRIMAN PERINTAH
Akuwan Salehr, Reni Soelistijorini2... ... (D-20)
E. TEKNIK SIPIL
1. PERHITUNGAN BIAYA PENGANGKUTAN SAMPAH DENGAN PROGRAM DINAMIS POWERSIM
Burhamtorol, Achmad Wicaksono2, M. Bisri3, Soemamoa ...(E-1)
a
Prosiding SENTIA 2013-politeknik Negeri Malang Volume 5-ISSN:2085-2347
PERBAIKAN SIFAT-SIFAT FISIS DAN MEKANIS TANAH LEMPLING DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PTJZZOLAN-KAPUR
Yunaefi ...(E-7)
PERENCANAAN
SIMPANG
BERSINYAL KOMBINAS I
BLINDARAN
Dwi Ratnaningsih ....(E_14)
PEMROGRAMAN INDEKS, KETERSEDIAAN, DAN KEBUTUHAN PARKIR DENGAN VISUAL BASIC
Agung Sedayur ...(E_20)
OPTIMASI BIAYA OPERASIONAL PERALATAN PADA PEKERJAAN PENGANGKUTAN OVERBURDEN PROYEK PERTAMBANGAN
Siui Safiatus Riskijah
@_27)
6. OPTIMASI JUMLAH TURBIN PADA PROYEK
TENAGA AIR PEMBANGKIT LISTRIK
Fauziah S. C.
S.Maisarah (E_33)
TEKNIK MESIN
OPTIMASI PANAS INDUKSI LINTUK HEAT TREATMENT KAWAT BAJA
R Edy Purwantol, Gumono2 ...(F_l)
ANALISIS TEGANGAN GESER HASIL LAS TITIK (SPOT WELDING) BAJA AISI
1OO5FASA GANDA (FERNTE-MARTENSITD
Lisa Agustriyana,ST,MT ...(F_7)
3. KARAKERISTIK KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK BAJA KARBON RENDAH YANG DIBERI PERLAKUAN PICIK CARBURIZING DAN FASA GANDA
Riyanto Heri Nugroho...
..(F_14)
4, ANALISIS PERUBAHAN NILAI HATE RATE TURBIN UAP PLTU TANJLING JATI B LINIT 1-2 TINTUK MENDETEKSI PERUBAHAN EFISIENSI KINERJA TURBIN UAP
M Denny Surindral
..(F_19)
J.
4.
5.
F.
1.
2.
vl
5. ANALISIS HASIL UJI GAS BUANG PADA I.C.E MENGGUNAKAN KATALIS LOGAM KUNINGAN
Yuniarto Agus Winoko... .(F-24)
6. UJI GEOMETRIS MESIN BUBUT MAXIMAT SESUAI STANDAR ISO 1708 DI BENGKEL TEKNIK MESIN POLINEMA
Vinan Viyus...
....(F-31)
7. PENGARUH POSISI KONSENTRASI TEGANGAN TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA KARBON
Vinan Viyus (F-35)
8. QUALITY BY DESAIN PADA KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PROSES
MILLING DENGAN KOMBINAST FULL FACTORIAL DESIGN DAN R'SPONSE SURFACE METHODOLOGY
Moh. Hartonol, Agus Dani2, Rahbini ... (F-39)
9. PERBAIKAN SISTEM PERAKITAN POSISI TETAP KEDALAM SISTEM
PERAKITAN DENGAN TYPE CALP (COMBINATION ASSEMBLY LINE PATTERN)
Nurchajatl G-46)
10.
KARAKTERISTIK PEMBAKARAN PREMIXED MINYAK KELAPA DENGAN VARIASI AIR FUEL OF RATIO (AFR)
Hadi Sarosot, ING Wardana2, Rudy Soenoko3, Nurkholis Hamidia (F-53)
II.ANALISIS UMUR DAN KEAUSAN PAHAT KARBIDA DENGAN METODA VARIABLE SPEED MACHINING TEST
Agus Sujatmikol, R Edy Purwanto2 ...
.(F-60)
12.
PENGARUH PUTARAN KIPAS TERHADAP REFRIGERAN CAMPURAN R 290 /
R 22 PADA PERFORMANSI REFRIGERASI
Hanric Muharka
...(F-65)
v1t
Prosiding SENTIA 20 I 3-politeknik Negeri Malang Volume 5-ISSN:2085-2347
13.
PENGARUH TEKNIK MODIFIKASI MEKANIK TOTAL DAN PERMUKAAN DENGAN MENGGLINAKAN METODE WORK HARDENING DAN SMAT (SURFACE MECHANICAL ATzuTION TREATMENT) TPNHAOAP MECHANICAL PROPERTIES MATERIAL AISI
3 16L
MirzaPramudia
...
(F_75)
14.
PEMBANGUNAN PENDEKATAN SLFT PARIWISATA (SUSTAINABLE BERKELANJUTAN LIVELIHOOD FRAMEWORK KOTA BATU: FOR TOURISM) (SEBUAH KAJIAN AWAL)
Aang Afandi l, candra Fajri Anand a2, GhozariMaski
3,M. Khusaini
3... (F-79)
15.
KECEPATAN DAN LAJU RAMBAT API REFRIGERANT PROPANA 99%
DALAM HELLE SHAW CELL PADA BERBAGAI FUEL AIR RATIO
Hadi Priya Sudarmintol), I.N.G.Wardana 2), Nurkholis Hamidi 3) ... (F_g6)
TEKNIK KIMIA
ANALISIS MEMBRAN POLIMER DARI BAHAN LIMBAH CAIR
Imron Rosyidi ...(G_1)
METODE JAR TEST PADA OPTIMASI PENGGUNAAN FLOKULAN DAN KOAGULAN PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PLTU PAITON LINIT 7 &
8windi zamrudy
...(G-6)
EVALUASI KINERJA TINIT FINISH TERHADAP MILL INDUSTRI SEMEN DITINJAU KAPASITAS PRODTIKSI SEMEN
Arianir, Abdul Chalim2
...(c-13)
4. PENGUKURAN LAJU KOROSI DENGAN INDIKASI PERUBAHAN PH
Ir. Hardjono,MT.,, Drs.
S.Sigit Udjiana, MSi.2 (G_20)
G.
1"
2.
-1.
5.
ANALISN JUMLAH STAGE BATCH TINTIIK PEMISAHAN Haris Puspito Buwonol, Utsman
PADA KONDISI TOTAL REFLUKS DISTILASI ETANOL DARI SISTEM TERNER
Syah
Amrullah2 ... (G_24)
v111
6. MODEL KINETIKA ENZIMATIS BIODIESEL RUTE REAKST NON ALKOHOL Achmad Chumaidil, Dwina Moentamaril..."... ...(G-31)
EKONOMI DAN BISNIS
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN JURUSAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER (STUDI KASUS:
MAN l MEDAN)
Ramen Antonov Purba ...(H-1)
IMPLEMENTASI TEORI x/Y DI PERGURUAN TINGGI VOKASIONAL (Studi Kasus di Politeknik NSC Surabaya)
Siti Mahmudah ... .'...'...(H-8)
BUSINESS PROCESS REENGINEERING FOR OPTIMAL PROCESSES: A CASE
STUDY OF STUDENT ACADEMIC ADMINISTRATION PROCESS ENHANCEMENT IN UNIVERSITY OF SURABAYA
Jimmy ...(H-14)
PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERAWATAN BERBASIS RISIKO DI SISTEM PERMESINAN
PT.COCA-COLA AMATIL SEMARANG
Putu Fransisca Paristiawati, ST1, Hari Agung Yuniarto, ST., M.Sc., Ph.D 2...(H-20)
KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI ANTESEDEN KEPUASAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MALANG
Dra. Yunia Afiatin, MM ... ..(H-27)
PEWAzuGAAN SEBAGAI ALAT BANTU DALAM MEMILIH PARADIGMA PENELITIAN AKUNTANSI
Ni Ketut Sriwinarti .(H-34)
PENERAPAN BALANCED SCORECARD DI KSU
CPBambang Sugiyono Agus Purwono ', Rahbini 2,ZabratalJannah ...(H-39) H.
1.
aJ.
4.
5"
6,
7.
1X
Prosiding SENTIA 20 I 3 -politeknik Negeri Malang
8. ANALISIS & DESAIN KNOWLEDGE
Volume 5_ISSN:20g5_2347
MANAGEMENT SYSTEM DI AMIKI
SITUBONDO
Ahmad
Fauzit,Moch.
Sulhan29. APLIKASI PENGUKURAN WEB KINEzuA PEMERINTAH DAERAH DENGAN E-GOVERNMENT SCORECARD PADA
Siti Amerieskar ... ...(H_50)
10.
ANALISIS SERVQUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RI.]MAH SAKIT'.x"
Etik Puspitasarir ... ...(H_54)
11.
KAJIAN MODEL BISNIS e-METERAI Agung Daronor
...(H_62)
12.
PADA KEMITRAAN PRODLIK STRATEGIS 'KECAP BANGO' DALAM PT I.INILEVER INDONESIA, TBK) IMPLEMENTASI CSR (STUDI KASUS
Dr. Kartika Dewi Sri Susilowati, SE., MBA. .. ... (H_69)
L PENDIDIKAN
1. PENYUSUNAN INFORMASI
SEKOLAH MENENGAH MENENGAH PERTAMA Agus Pribadi
2. SISTEM INFORMASI GROUPWARE
PENDAMPINGAN AKADEMIK UNTUK UNIVERSITAS Sholeh Hadi Setyawan...
....(I_7)
3. BANTU BELAJAR PEMBUATAN APLIKASI MEMASAK PEMBELAJARAN PADA ANAK.ANAK INTERAKTIF SEBAGAI ALAT
Dhiani Tresna Absari 1, Andryanto2 ... .(I_13)
SPASIAL PENDUGAAN DAYA TAMPI.ING
ATAS BERDASAR LULUSAN SEKOLAH
4. SISTEM PENGUKURAN ANTENA DENGAN TEKNIK MEDAN DEKAT:
RANCANG BANGLTN PENGENDALI POSISI PROBE (PROBE POSITIONER)
Zllfrl, Junafto Halomoan2 (I-19)
5. PENDIDIKAN VOKAST UNTUK MEMBANGT]N SDM BERKARAKTER MENGHADAPI PERSAINGAN DI DUNIA USAHA & DUNIA KERIA (STUDY KASUS POLITEKNIK NSC SURABAYA)
Dyah Widowati... (I-24)
SURVEY METODE PART OF SPEECH TAGGING BAHASA INDONESIA
Sigit Priyantat, Edi Winarko2 ....(I-30)
PERANCANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK BAHAN AJAR PEMROGRAMAN VISUAL
Yuniansyahl, Primastuti Dewi Rakhmawati2 "...
....(I-36)
8. PEMANFAATAN E-LEARNING BERBASIS WEB BASED LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIDANG ENERGI DAN MANUFAKTUR PADA POLITEKNIK
Joko Setiono, S.T., M.MTI, Agus Suhardono, ST., MT2 ... ...(I-43)
6.
7.
Prosiding SENTIA 2013-Politeknik Negeri Malang Volume 5-ISSN:2085-2347
ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA SISTEM KELISTRIKAN DI PT. TAKSI BLUE BIRD INDONESIA
MENGGUNAKAI\ ETAP
Amirullahr
dan Mahendra Setiawan2''2) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Surabaya l)arn95200
1 2003(d.vahoo.com dan 2) setiarvan-brothers(4vahoo.co.id
Abstrak
PT. Taksi Blue Bird merupakan salah satu perusahaan angkutan terbesar di Indonesia. Kebutuhan
listrik PT Taksi Blue Bird
lndonesia utama disuplaidari PT.
PerusahaanListrik
Negara(PLN). Untuk
menjaga keandalan pasokan tenagalistrik di
industriini
diperlukan evaluasi terhadap setting arus dan waktu rele aruslebih.
Evaluasiini
diperlukan untuk menyelidiki apakah setting arus lebih yang ada sekarang sudah sesuai dengan kondisi daya sekarang dan perkembangan kebutuhan daya di masa mendatang. Metode penelitian adalah menggunakan analisis hubung singkat pada setiap bus daya di PT. Taksi Blue Bird lndonesia.Nilai
arus hubung singkatini
dipakai untuk menentukan setting arus dan waktu kerja rele arus lebih. Setting rele arus lebih ini selanjutnya akan divalidasi dengannilai
setting arus lebih yang dipakai dilapangan atau eksisiting dan dipakai sebagai evaluasi untuk perbaikannilai
setting arus lebih pada masa mendatang. Hasil penelitian menujukkan bahwa pada perhitungan manual arus gangguan terbesar dialami oleh arus hubung singkat dua phasa ke tanah sebesar 2.735kA dan
menggunakanETAP
sebesar 3.920kA.
Sedangkan pada perhitungan manual arus gangguan terkecil dialami oleh arus hubung singkat satu phasa ke tanah sebesar 2.167kA
danjika
menggunakan ETAP dialami oleh gangguan tiga phasa sebesar 3.202kA.
Waktu kerja terlama rele arus lebih dialami oleh gangguan dua phasa ke tanah yaitu 0.3026 detik untuk perhitungan manual dan 0.3203detikjika
menggunakanETAP.
Sedangkan waktukerja rele
tercepat dialami oleh gangguan satu phasake
tanah untuk perhitungan manualyaifi
0.2912detik
dan 0.3103 detikjika
menggunakanETAP.
Penelitianini
rnenggunakan bantuan perangkat lunak atau software ETAP versi 4.0.Kata
Kunci:
Rele arus lebih, Hubung singkat, Setting arus, TMS,Waktu kerja
rele, ETAP.1.
PendahuluanCangguan
pada sistem kelistrikan
tidak dapat diprediksi waktunya dan dapat terjadi kapan dan dimana saja, Gangguan pada sistem kelistrikantersebut dapat
menggangguaktivitas
pekerjaan.Untuk mengantisipasi gangguan
diperlukan peralatan pengamanyang
sesuaiagar
peralatanlistrik terhindar dari kerusakan
sehingga tidak menggangguaktifitas
pekerjaan. Perhitungan arus gangguan hubung singkat dan penentuan setting rele pengaman membutuhkan perhitungandan
analisa yang tepat. Pada umumnya perhitungan dilakukan secara manual dengan menggunakan analisis hubung singkat. Kelemahannya adalah perhitungan manual menghasilkan hasil analisis yang kurang akurat danmembutuhka! waktu yang relatif lama.
Seiring dengan kemajuanilmu
pengetahuan, teknologi, dan sains (Ipteks), saatini
telah dibuat suatu perangkatlunak (software) simulasi sistem tenaga
listrikETAP.
Perangkatini
mempunyaibanyak
fungsiuntuk
menyelesaikan permasalahanpada
sistemtenaga listrik, arf.ara lain dapat
membantu mempermudah menyelesaikanperhitungan
arus hubung singkat secara cepatdan tepat,
sehinggadapat
menentukansetting arus dan waktu
rele pengaman lebih akurat.Penggunaan
rele
aruslebih
pada saluran distribusi dapat menimbulkan harmonisa.K.
BurakDalci,
et. a1., telah melakukan penelitian mengenai dampak gangguan harmonisa akibat penggunaan relearus lebih
elektromekanis.Tumiran et, al.,
jugamembahas dampak beban harmonisa pada rele arus lebih terhadap proteksi sistem distribusi.
PT.
T'aksiBlue
Bird-merupakan salah satuperusahaan angkutan terbesar di
Indonesia.Kebutuhan
listrik PT Taksi Blue Bird
Indonesia utama disuplaidari
PT. PerdsahaanListrik
Negara(PLN). Untuk
menjaga keandalan pasokan tenagalistrik di industri ini
diperlukan evaluasi terhadap setting arus arus dan waktu rele arus lebih. Evaluasiini
diperlukan untuk menyelidiki apakah setting arus lebih yang ada sekarang sudah sesuai dengan kondisi daya sekarang dan perkembangan kebutuhan daya dimasa mendatang. Metode penelitian
adalah menggunakan analisis hubung singkat pada setiap busdi PT. Taksi Blue Bird
Indonesia.Nilai
arushubung singkat
ini
dipakai untuk menentukan setting arus dan waktu kerja rele arus lebih. Setting rele aruslebih ini
selanjutn,va akandivalidasi
dengan nilaisetting arus lebih
-v-angdipakai
dilapangan atau c-20eksisiting dan dipakai sebagai evaluasi
untukperbaikan nilai setting arus lebih pada
masa mendatang. Penelitianini
menggunakan bantuan perangkat lunak atau soy'ur are ET Ap versi 4.0.2. Kajian
Pustaka2.1.
Besaran PerUnit
.
Dalam sistem tenaga listrik, ada empat besarandasar yang dipakai sebagai pu.urn"i".
dalam perhitungan suatu sistem, yaitu :a.
Arus ( Ampere )b.
Tegangan ( Volt )c.
Daya ( Volt Ampere )d.
Impedansi ( Ohm ),
Seringkali keempat besaran diatas dinyatakan sebagai suatu persen atau per-satuan pada suatu dasaryang dipilih untuk
masing-masing besaran tersebut.Nilai
per-satuan dalam sistem tenagalistrik
lebih dikenal dengan sebutan p.u (per_unit).-B"ru.u., per unit didefinisikan sebagai perbandingan besaran yang sebenarnya terhadapnilai
dasar (base value)dan dinyatakan dalam bentuk ,rui,
desimal,sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut (Stevenson, 1 982):.?Esal*.:: Tf.-
L,,i:'f; 1;;;g}I (l)
2.2.
Komponen SimetriMenurut Theorema Cl.Fortecue,
tiga
phasortidak
seimbangdari
suatu sistem dapat -diuraikan menjadi phasor seimbang. Himpunan seimbang dari komponen-komponen itu adalah:a.
Komponen Urutan phasapositif b.
Komponen Urutan phasa Negatifc.
Komponen Urutan NolPersamaan-persamaan untuk
setiap himpunan phasor-phasor yang berhubungan untuk setiap arus-arus yang berhubungan sebagaiganti daritegangan{egangan adalah sebagai
berikut (Stevenson, 1 982):| -'1,
ir: - i r.r5: .l; : I--.
i (5)irl =ii.r's- (, i; . *:,J,.
" l:,
jr:
=i i:, = *-.
l';- *,f;i
Keterangan:
Iu6:
Komponen arus urutan Nol Iur = Komponen arus urutanpositif Iu2:
Komponen arus urutan Negatif 2.3. Gangguan Hubung SingkatMetode Fortesque maka digunakan untuk menentukan
_analisis gangguan
hubung
singkat.Ganguan
hubung singkat terdiri
dari-gungiru, hubung singkat simetris dan
ganggua,ifrii'r"g
singkat asimetris. Gangguan truUung singkat tiga phasa merupakan gangguan hubung singkaisimetrls, sedangkan gangguan
hubung sirgtat
asimetris adalah gangguan hubung singkat satu phasa ketanah, dua.phasa atau antar phasa, dangunlgrun
hubung singkat dua phasa ketanah.tabei t
irenunjukkan rumusan masing-masing jenis gangguan tersebut.Tabel 1.
Nilai
arus hubung singkat pada masing_Keterangan:
*'o,
:
Arus Hubung Singkat atau Arus Urutanpositif
il :
Tegangan pragangguani, :
Impedansi Urutanpositif
J'
:Trfipedansi Urutan Negatifl,
= Impedansi Urutan Nol (2)(3)
ik
la
us
ai rh
t-q
ni
^:4l IN
fi
iis
tn :h m IN
ln
le
rn rk ai le
aa
ls tu a.
ia ra
Lp
si ts si
ii
ft
rp rS lo
;
ai tu
Berikut
rumus-rumus menefukan arus dasar dan (Stevenson, 1 982):a.
Untuk data satu phasa"
,1.": d.*:z-!*
,ii =-' :"I',Jz!.!r '1:
, _ .il,i;::r:-.,. l
. ..! .i i:icr iu
b.
Untuk data tiga phasa.a\ta iD'-'..D
r _ i/.-.;lilt iu
t'.--
_ n. jf,:;i r_-.:
- _ 1'*$'dr-rarii: I
;:i_-
yang
digunakan untuk impedansi dasar adalahKarena.semua impedansi dalam setiap bagian suatu sistem harus dinyatakan pada dasar impedinsi
yang
.
slma dalam perhitungqn, maka
perlu mengubah impedansi per satuan dari suatu dasar ke dasar yang lain (dasar baru) dengan persamaan:, -
l.r.t'-.rrr"tJ
lil.=til:
,'rli.i1.rri;. =
aiBa,iia*:a#.;**.; 1;lt,l*..J
\4)masr No: Gangguan Hubung
Sinskat
Hd[,lit,5ffiit,
I Hubung Singkat Tiga Phasa- 2 Hubung Singkat
latu
Phasa ke TanahJ
-Hubung Singkat Dua (Antar) Phasa
i-"= tr-'
.r1 : s' , aF
4 Hubung Singkat Dua Phasa ke Tanah
c-21
Prosiding SENTIA 2013-Politeknik Negeri Malang
2.4. Rele Pengaman
Rele
pengamanadalah peralatan
yang mampu merasakan adanya gangguan pada peralatanyang diamankan dengan mengukur
ataumembandingkan besaran arus, tegangan, daya dan frekuensi dan
lain
sebagainya, dengan besaran yangtelah
ditentukan. Rele akan mengambil keputusanseketika atau dengan
perlambatanwaktu,
danselanjutnya memerintahkan pemutus tenaga atau CB
untuk
membuka. Berdasarkan uraian diatas maka rele pengaman pada sistem tenagalistrik
berfungsi untuk (Titarenko,M
et. al, 2006):a.
Merasakan, mengukur, dan menentukan bagiansistem yang terganggu serta
memisahkan secepatnya sehinggasistem lain yang
tidak terganggu dapat beroperasi secara normal. Rele juga berfungsi mengurangi kerusakan yang lebihparah dari peralatan yang terganggu.
b.
Mengurangi pengaruh gangguan terhadap sistemlain yang tidak
terganggudi dalam
sistem tersebut, serta mencegah meluasnya gangguan.2.5. Prinsip
Kerja
Rele PengamanRele pengaman harus bekerja dalam selang
waktu yang cepat sehingga tidak
akanmengakibatkan
kerusakan ataupun jika
terjadi kerusakan pada peralatan secara dini telah diketahui, sehingga meskipunterjadi
gangguan,tidak
akan menimbulkan pemadamanenergi listrik
menuju beban. Sistemrele
pengamandapat dipilih
darikombinasi rele-rele yang sama atau berbeda tipenya,
yang perlu diperhatikan adalah bahwa
sistem pengaman mencakupcircuit
breaker(CB)
dan rele pengaman.Kedua
peralatanini harus
berfungsisebagai satu kesatuan karena tanpa CB,
relepengaman
tidak ada artinya, begitu juga
rele pengaman tanpaCB tidak
akan berfungsi. Sistem pengaman tidak perlu bekerja selama sistem tersebut masih bekerja secaranornal
namun harus secepatmungkin bekerja apabila mengetahui
ataumendeteksi adanya gangguan
pada
suatu sistem dangan cardi melokalisir gangguan tersebut sebelummenimbulkan
gangguanyang cukup luas
padaperalatan lain yang tidak terganggu.
Volume 5-ISSN:2085-2347
BB
TC
/-
PMT
L
rA
cT t- r;
+Q--
.:DC
/-\--
' lr-R
:/ t. l
t,
Gambar 1. Rangkaian Rele Arus Lebih 2.6. Rele Arus Lebih
Rele pengaman arus lebih ata:u over current
rele
adalah peraiatan yang mampu mengukur dan merasakan arustidak
normal pada suatu peralatan dan bagian sistem tenagalistrik
dan secara otomatismemberi perintah membuka CB,
supayamemisahkan peralatan atau bagian dari sistem yang terganggu dan memberi isyarat berupa sinyal lampu
atau alarm. Rele arus lebih bekerja
berdasarkan adanya kenaikanarus yang melebihi
suatu nilai pengaman teftentu, dan dalam jangka waktu tertentu, rele arus lebih akan bekerja bila besamya arus inputmelebihi nilai arus kerja, arus kerja
tertentu merupakan kerja pick-r.tp yang dinyatakan menurut kumparan sekunder transformator arus(Cf.
Relearus lebih akan bekerja men-trip-kan
pemutus tenagaatau CB,
pemutus tenaga dipasang pada generator, transformatordaya,
saluran transmisi,saluran distribusi, dsb. Fungsi pemutus
tenagaadalah memisahkan suatu sistem sedemikian rupa, sehingga
jika
terjadi gangguan sistem lainnya dapat beroperasi secara normal.2.7.
Karakteristik
ReleArus Lebih
Karakteristik rele arus lebih
tergantung'pada
besar kecilnya aus, gangguan yang mengalirpada jaringan distribusi tegangan
menengahtersebut. Besar kecilnya arus gangguan yang terjadi padajaringan
irii
tergantung pada sistem pertanahan netral.Untuk
arus gangguan yangtidak
tergantung padatitik
gangguan dipakairele tipe
independenttime
delay, sedangkanuntuk
area gangguan yang tergantung padatitik
gangguan dipakai rele dengantipe
inversetime
delay. Rele pengaman arus lebih denganwaktu
seketika adalahrele yang
jangkawaktu kerjanya dari pick-up sampai
selesaidiperpanjang dangan
nilai
tertentu dan operasinya tidak dipengaruhi oleh besarnya arus gangguan yang lewat pada rele tersebut.Rele arus lebih dengan waktu
arusberbanding
terbalik
adalahrele yang
mempunyai waktu operasi semakin singkat untuk arus gangguan c-22E
nr
IN
m is ia rg )u tn ai u- ut ru ut
le us
ta ii.
ga ts.
at
yang semakin lama.
Berdasarkan karakteristik kelengkungan kurvanya,
makarele ini
dibedakan menjadi tiga macam yaitu :a. Rele Arus Lebih Waktu Seketika
atau Instantaneous.b.
Rele Arus Lebih Waktu Tertentu.c.
Rele Arus Lebih Waktu Terbalik.d.
ReleArus
Leblh InversDefinite Mean
Time (tDM7).e. Rele Arus Lebih Kombinasi antara
waktu seketika dengan karakteristik lain.Kurva karakteristik rele arus lebih dengan
waktu
arus berbandingterbalik
ditunjukkan pida Gambar 2 (Titarenko M. et. at, 2006).Gambar 2. Kurva karakteristik rele arus lebih dengan waktu arus berbanding terbalik.
2.8. Penyetelan Rele
Arus
LebihRele arus lebih berguna untuk membebaskan ganggua_n yang
terjadi
pada saluran dan peralatan yang.terhubung dengan sistem. pada penyeielan dankoordinasi rele
pengamanhal-hai iurg
perludiperhatikan
yaitu arus
gangguanyang
mengalir pada- masing-masingbagian dari jaringan
dipatdiperhitungkan. Data yang perlu diperhati-kan dalam penyetelan rele pengaman adalah sebagai berikut:
1. Data
impedansi transformator, generator dan saluran.2.
Arus hubung singkat maksimum dan minimum yang mengalir melalui peralatan.3. Arus
beban maksimum yang. mengalir melalui peralatan pengaman.-4.
Kurva karakteristik.3.
Hasil Dan pembahasan3.1. Diagram Segaris Sistem Kelistrikan
Gedung PT. Taksi BlueBird
pada
transformator daya
masing-masing bertegangan 2,4120kY
dan 0,612,4kV.
Tranformator p-ertama menurunkan tegangan jala-jalapLN
dari ZdtV te
2,4
kV.
Transformator kedua menurunkan tegangan jala-jala PLN dari 2,4ky ke
0,6kV.
pada ius_bar 0,6kV
atau MDP, suplailistrik
dibagi lagi menjaditiga, yaitu SDp I (untuk eagian-
Opeiasi,Administrasi
umum,
Cheking,nengket dan
Area Parkir LantaiI
sld4,
SDpII
(Untuk Gedung Mess Peng-emudi, Ruang pertemuan,Kantin
aanrcinity,
dan SDP
III
(khusus untuk peralatan 3 phasa yang berbeban tinggi).SDP
I
dibagi ke 5 panel yaitu OpS, CHK,ADM, BKL
danPKAI.
SedangkanpKA
1 dibagi lagi ke 4 panel yaitupKl,
pK2, pK3 dan pK4. SDpII
dibagike 4
panelyaitu ML1, ML2, ML3
danML4.
Untuk SDPIII
dikhususkan untuk peralatan 3 phasa yaitu panelCL.
peralatanlistrik
pada setiappanel
adalah;(l)
Berbagaijenis lampu TL,
SLTllp"
lampu sorot,(2) AC
dan mesinlistrik,
dan (3) Stop kontak., Diagram segaris sistem kelistrikan
pada gedung PT. Taksi BlueBird
Indonesia dapat diiihat pada Gambar 3.1g
lir rh di tn
1g
nt
1g 1n
ih (a ai la
1g
tls
ai
1n
Gambar 3. Diagram
s"gu.ir-irteil k"liGikan
pudu gedung PT. Taksi Blue Bird Indonesia3.2..Data Peralatan
:
3.2.1.
D atatransformator
PT. Taksi Blue Bird Indonesia mempunyai dua
transformator daya
masing-masing bertegangan 2,4120kV
dan 0,6/2,4kV.
Spesifikasi teknis"setlap transformator tersebut adalah:Gedung
pT Taksi Blue Bird
Indonesia mendapat pasokanlistrik
utama daripLN.
pasokankedua adalah berasal dari generator set
yang dipararel dengan transformatordari pLN.
Diagramse_garis atau single line diagram pada gedung
faksi Blue Bird
antaralain terdiri dari
l.arfo-.mator, generator, peralatan pengaman,dan beban.
pT.Taksi Blue Bird Indonesia mempunyai
duaTransformator
1Merk Tegangan Tenaga Frekuensi Impedansi Hubungan Belitan
Transformator
2: Westhinghouse
:2.4kY / 20kV
: 1,6MVA :50H2
:6%o
:Y-,3
l
c-23
Prosiding SENTIA 201 3-Politeknik Negeri Malang Volume 5-l SSN:2085-2347
3.2.7.
Circuit Breaker Pada Panel MerkTegangan Tenaga Arus
x"
Frekuensi Hubungan Belitan
3.2.2.
Generator SetMerk Tegangan Daya Frekuensi Hubungan Belitan
Data
spesifikasi switch adalah:Merk Tegangan
Jenis Merk Type Model Invers Time Time
Data spesifikasi generator set adalah:
: STARLITE : 0.4
kV
I2.4kY
: 160kVA
:4.61A
1230.9A
: 4'/o
:50H2
. 1-i': LEROY SOMER : 0.38 kV
: 80
kVA :50H2
;Y
commutator
changeover : SOCOMEC:415
Volt
: OCR
: General Electric :
IAC
: 12AC51A805A : 2/6 Amperes : 50 cycles
: OCR
: General Electric : IAC
: 12AC51A805A : 2/6 Amperes : 50 cycles
Data
spesifikasr digunakan pada MDP dalam1. Merk Model Tipe Tegangan
Kapasitas pemutus 2. Merk
Model Tipe Tegangan
Kapasitas pemutus
circuit breaker
yang. adalah : MITSUBISHI ECONOMY NF 250 CW 380 / 415
Volt
18
kA
MITSUBISHI ECONOMY NF 125 CW 380 i 415Volt
10
kA
Rating
Arus :23 -250 A
Frekuensi
: 50 Hz3.2.4.
Circuit Breaker sisi PLNData spesifikasi dari circuit breaker
sisiincoming PLN 20
kV
adalah :3.2.3.
Commutator Changeover Switch3.3. Nilai
Arus Hubung Singkat3.3.1
Perhitungan Arus Hubung Singkat
SecaraManual
Bus MDP
merupakanbus
pertemuan antar transformator dan beban dimanaterjadi
perbedaandaya yang
berubah-ubahyang
disebabkan oleh beban peralatanlistrik.
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisisdan
perhitungan arus hubungsingkat untuk
menentukanselektifitas
peralatan pengaman yang digunakan agar terhindar dari akibat hubung singkat yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik yang ada.Gambar 4 menunjukkan diagram segaris yang digunakan untuk menentukan arus hubung singkat yang terjadi pada Transformator 2.
Gambar 4 . Diagram satu garis untuk menentukan besar arus hubung singkat pada transformator 2 Adapun data-data yang diperlukan untuk melakukan ptirtriturigan hubung singkat adalah:
a.
Power GridS
: 160MVA . V :20kV
X" :
tUo/ob.
Transformator 1S :
1.6MVA V :2.4kY l20kY
X"
:6o/,c.
Transformator 2S
: 160kVA V :2.4kY
/ 0.38kV X"
:4Y,d.
Beban TotalS
: 156.6kVA
V
: 0.38 kVX"
:5ok3.2.5.
Circuit Breaker sisi 2,4KV
Data spesifikasi circuit breaker pada sisi 2,4 kV adalah :
Jenis Merk Type Model Invers Time Time
Merk Model Tipe
Tegangan kerja
: MERLIN GERIN :COMPACT
:NS250N
: 380 / 415
Volt
3,2.6,
Circuit BreakerTransformator
sisi 0,4kV Data spesifikasi circuit breaker
padatransformator sisi 0,4
kV
adalah :POWER TMFO1
TMFO2GllD
t*'; r ( ? I
arenN/ ' ' )L
Kapasitas
pemutus
: 36kA
c-24
Tegangan dasar : 0.38 kV
Berdasarkan Gambar
4
maka besarnya arusl:b*q singkat pada transformator 4'
dapat ditentukan sebagai berikut:Perhitungan dasar diambil dari transformator 2 Daya
dasar
: 0.16MVA
Vf
= Tegangan phasa netral sistem:0.38 kV: Vr= H
Z
= Impedansi urutanpJsitif
Z1 ,o,4: j0.09697
Sehingga. arus gangguan hubung singkat tiga phasa dapat dihitung seQagai berikut :
:'.-.=- : q :,.- :a<r<t.r
- ..JZJ \6
4: I:t -.ti+3
Dengan cara yang sama
nilai
arus hubung singkatsatu
phasake
tanah,dua
phasa,dan dia
phasa ketanah ditunjukkan hasilnya padaTabel2.
3.3.2 Perhitungan Arus Hubung
Singkat MenggunakanETAp
Metode komponen simetri dipakai
untuk menganalisis gangguan tidak seimbang pada sistem tenagalistrik.
Metodeini
cligunakaripa,la
ser.nuajaringan baik sistem radial atau mesh
(iaring;, sampai dengan 230kV
dan pada frekuensi SdaO Uz.Standart
IEC
berdasarkanpada Teori
Thevenin,dengan cara menghifung persamaan .r*U".
tegangan di lokasi terjadinya gangguan
dan kemudian menentukanu*s
hrrbrng',ilrikut
yurgsesuai. Mesin sinkon dan u.int oi
auta_perhitungan digantikan dengan rangkaian penggunti
yaitu
rangkaianurutan positif, *ngLuiu,
J;utun negatif dan rangkaian urutannol.
Saliran kapasitasdan beban statis diabaikan. Sistem
imp'edansidinggap sistem
seimbang.Arus hubung .lrgtut maksimum menentukan karakteristili ,frrng
peralatan
listrik,
sedangkan arushubung
singkatminimun
dibutuhkan sebagai setting rele- prot-eksi arus lebih..
Proseduroperasi
perangkatlunak
ETAphampir
sama dengan pengoperasian sistem tenagalistrik
secara nyata. Data lengkap.etiap
pe.uiuia,listrik
dibutuhkanuntuk
proses pemasukkan data.Pada editor program sudah ada struktur autu fung telah disesuaikan dengan berbagai jenis analisis dan design si.stem sehingga dapat mempe.."pui
f.or".
pemasukkan data. Berikut ini-,adalah beb"iupu tuhup dalam menjalankan analisa d"ngur,
."ngg;;oukun
ET,\P Power Station 4.0.1.
Menggambar Single Line DiagrctmLangkah 1 adalah langkah pertama
dalam analisis arus hubung singkat.ra
tar an eh ah
dtl
)a!
dll
ro
--:
\
.Arus dasar
- .i;-:.:r
.'4'ji":
=- .i=:0.2431 "*
kAImpedansi Dasar
(2,) : $
=:f :
0.9025 puBerdasarkan persamaan (4) nilai reaktansi baru dari masing-masing komponen adalah:
Reaktansi power
grid
dari data XG,,: l|yo
Maka,
XQ,:f,G2:XGe
i'G'l' .l.sii!
: jo.r x lij - l#J= jo.r
puReaktansi Trafo
I
dari dataXTl,,:
6%oMaka,
XT1,:XT12:XTlo
. I .1.1 a r,! .i::
j0.06- t-J * l;.j:;o.o+ro r,
Reaktansi Trafo 2 dari data XT2,,:4o/o Maka,
XT2,:XT22=XT2s
r"--'l
= jo.o4
. l=; - l#J :
jo.o4 puReaktansi beban total dari data XB,':5%o Vaka,
XB,:aB2:XB6
r. -..1
:
jo.o5- l=j - l#.|=
j0.04687 puKarena semua besaran sudah dinyatakan dalam satuan sama maka besarnya impedansi
dari
sistem tenagalistrik
dinyatakan dengan diagram reaktansi.Dalam
hal ini
dengan-"ngubultur- ."-ru
b"bun statis, resistansi, arus magnet masing_masing trafo dan kapasitansi saluran transmisi, maiaZ: i
." r--'l _l'-')
__,
t'
J0.04 I 6
pu
J0.04pu /
Vg I
,o.o',urro,,r)
1__l
Gambar 5. Diagram
."utt*riJuGElllil
Maka besar impedansi totalnya adalah :
z1: jxT2l
+jxBl1
= j0.04 + j0.04687
:
j0.08687 PuZ::
ZrZo=3.Rn+XT2
:3.j'0.03 +j0.04
= j0.13 puDengan ditemukannya impedansi total 21, Z2 dan Zs,maka besarnya arus hubung singkat pada ransformator
2
dapat ditentukan.Berdasarkan
Tabel 1 dapat
ditentukan bahwa nilai arus hubung singkat tiga phasa aaatat-
J
- - ataui", = E
Keterangan :
I :
Arus Gangguan 3 phasa lc-25
Prosiding S ENTIA 20 I 3-Politeknik N egeri Malang
!6C f6sc
:r
rv -'-trr
\..& t-g sl
_ - a,1r
€8i! I :?
n3![q cE4
srr
n33l!
0!9 lm D! lRL L\i4.
t-
r r! f*F
* luriL
c.3g !g
rorH, r.!5
t
_tI
..1_lrl.lrl.lEl-.1!l- [r !L? ul3 !14
Gambar 6. Single Line Diagram ETAP Power Station 4.0
Editing Data pada Menu Editor
Pada tahap input data yang diperoleh dari setiap peralatan
listrik
dalam suatu sistem yang akandianalisis dilakukan dengan
cara men-doltbleclickoadaDeralatan di Sinsle Line Diagram .
Volume 5-ISSN:2085-2347
Setelah
semua data telah
dimasukkan maka langkah selanj utnya adalah menj alankan simulasishort circuit
analysis pada study case toolbar.Hasil running dari single line diagram
bisa dilihat pada Gambar 10.,ruIll
!l llt IrL lll
Gambar 10. Hasil Running dari Single Line Diagram Gambar 11 menunjukkan hasil Report Manager
dari analisa hubung singkat pada
rangkaiandiatas.
Cambar 11. Tampilan Hasil Report Manager Tabel
2
menujukkan perbandingan arus hubung singkat antara perhitungan secara manual dengan menggunakan ETAP.Tabel 2.
Nilai
perbandingan arushubung si Jenis,Ganggqan ,Pelhitungan iii:Matiuat
fkfi,,.
Perhitungan ETAP
ftA)
3 Phasa
) \')\
3.2022 Phasa 2.t87 3,374
2 Phasa ketanah
)
'77\ 3,9201 Phasa ketanah 2.t67 3.782
Hasil analisis
menujukkanbahwa
pada perhitungan manual arus gangguan terbesar dialamioleh arus hubung singkat dua
phasake
tanah sebesar 2.735kA
dan menggunakan ETAP sebesar 3.920kA.
Sedangkan pada perhitungan manual arus gangguan terkecil dialami oleh arus hubung singkat satu phasa ke tanah sebesar 2.167kA
dan tiga phasa sebesar 3.202 kAjika
menggr'rnakan ETAP.l;0 Fl-<
tr,'l+
? ,t, m
"x i,s4
6! !r .l_
I 'ril-
t/
:,,1.!,f 1..t.:":.!r**f Y:-:ri::?Y 1,."."."::.;.**.
i,lliiiii.nr' -::' :::: , :r 2t o{H
ldo ,l- ', tns*
lroli]-'** '
,::l: 'fI6 ''iudsed*
'rCdMb
:n.l'6ii-i. - " ".-'"''---*l] rru b
F;-t--'-"----'-!
o.rry :!q|@- - r ,,:,: mh rq .iidijii-"
.::. Nle ri'i'ii:iif*--^--* **
j rtud *
fifr ii'iiiiifitiih-il.i-"*--*-
i 1'lPle:-:r..___..
: Wcl
;,; re !6ffi-^*-l i &{ lok :l
;,; ,rro f#* ---"'I ,: ailo" ']
.l,i; - ,fi u,J r*i u.rr l-[li aa, Gambar 7 . Mernt Editor pada peralatan
listrik
Transformer.
3. Menjalankan Analisa Hubung Singkat
padamenrt Toolbar.
Setelah semua data telah dimasukkan sesuai data
pada
peralatanlistrik di editor menu,
maka- selanjutnya dilakukan analisa dengan mcnekan-' menu analisa toolbar.
Kemudian
memilih
menuIEC
Toolbar Editor dengan mengklik jenis analisa 3 phasa, 2 phasa, 2 phasa ketanah dan satu phasa ke tanah.Gambar 8. Tampilan
3phase, L-L, L-L-G, L-G Gambar
9.
Tampilan menu 1EC Toolbar Editorc-26
t i
in
m
rda
mi
!ah sar ruS kat
a-sa an
3.4. Perhitungan Koordinasi Rele Arus Lebih
Hasil
perhitungan arus hubung singkat, pada tahap selanjutnya dipergunakanuntuk
menentukannilai
setting rele arus lebih yaitu setelan TMS (TimeMultiple
Setting)rele
aruslebih.
Sedangan untuk setting aruslebih
dihitung berdasarkan arus beban yang mengalir pada transformator 2. Rele arus lebih biasanya diset sebesar 1,05s/d
1.1kali
arus beban penuh. Persyaratan lain yang harus dipenuhi adalah bahwa penyetelanwaktu minimum dari rele
arus lebih (terutamadi
penyulang) tidak boleh lebih dari 0.3 detik.3.5. Perhitungan Setelan Rele Arus
Lebih
Seperti telah diketahui sebelumnya bahwa arus beban transformator adalah sebesar5,46 kA
danrasio dari trafo arusnya adalah 8000/5 serta rele arus lebih yang digunakan adalah jenis normal (standart)
invers. Maka nilai-nilai
setelanarus lebih
dapat dihitung sebagai berikut:3.5.1. Setting
Arus
Isa(primq)
:
1.1 x I6"6un:
1.1 x 5460:
6000 AmpereNilai
tersebut adalahnilai primer.
Untuk menetukannilai
sekunder yang dapat disetkan padarele arus lebih, maka harus dihitung
dengan menggunakan data rasiotrafo
arus yang terpasang pada penyulang tersebut makanilai
setelan arusnya adalah sebagai berikut :I= l*kuda) : Iset
lprimer) -,
:6000
xfr
#:3.75
Ampere.35.2. Setting
Waktu (TMS)
Setting waktu rele arus lebih standart invers dapai
dihitung
dengan menggunakan rumus kurva*aktu
dan arus. Rumusini
bermacam-macam sesuai dengan desainpabrik
pembuatrele.
Dalam kasus inihal rumus kurva waktu dan arus rele yang dipilih adalah StandartBritish
dan waktukerja rile
arus lebih di penyulang (sesuai dengan keteringan waktu tercepat)diambil
selama0.3 detik,
sehingga nilaiT\{S
yang disetting pada rele arus lebih aaatatr:transformator adalah untuk gangguan
hubung singkat tiga phasa adalah:, r-". ::]
*,'11
:
0.3103 detik"Nilai TMS untuk
gangguan hubung singkat dua phasa, dua phasake
tanah, dan satuptu.u t"
tanah menggunakan selanjutnya ditunjukkan pada Tabel 3.
Sebagai
bahan
perbandingan,maka
jugadilakukan
perhitunganTMS
menggunakan hasilperhitungan manual untuk
gangguan hubung singkat tiga phasa adalah:?1ra
- *.:+
:
0.2987 detik.Nilai TMS untuk
gangguan hubung singkat dua phasa, dua phasake
tanah, dan satu pt urut"
tanah pada perhitungan manual
seianjutnya ditunjukkan pada Tabel 3.Tabel 3. Waktu kerja rele untuk berbagai jenis arus
Dari
dataTabel 5
dapat diketahui bahwawaktu kerja
terlamarele
aruslebih dialami
oleh gangguan dua phasake
tanahyaitu
0.3026 detikuntuk
perhitungan manualdan
0.3203detik jika
menggunakanETAp.
Sedangkanwaktu kerja
rele tercepat dialami oleh gangguan satu phasa ke tanahuntuk
perhitungan manual yaitu 0.2912detik
dantiga
phas-a. sebe,sar 0.3103 detikjika
menggunakan ETAP.4.
Kesimpulan Dan Saran4.1.
Kesimpulanl.
Fungsirele
aruslebih yang
digunakan untuk mengamankanperalatan listrik dari
kondisiabnormal yang disebabkan oleh
gangguan hubung singkatyaitu
arus hubungsingLailiga
phasa, dua phasa, dua phasake
tanah dan satu phasa ke tanah.2. Hasil analisis menujukkan bahwa
padaperhitungan manual arus
gangguan terbesar dialami oleh arus hubung singkat dua phasa ketanah
sebesar2.735 kA dan
menggunakanETAP
sebesar3.920 kA.
Sedangkan padaperhitungan manual arus
gangguan terkecil +.it. Nilai setting yang didapat
dengan TMS harus dihitung dandiuji
dengan arus hubung singkatlang terjadi di
transformator,maka
setelan arusunruk arus gangguan hubung singkat
di c-270.3129
Nhg
SENTIA 2Ol3-Politeknik Negeri Malangdirlami
oleh arus hubung singkat satu phasa ketmah
sebesar 2.167kA
danjika
menggunakan ETAP dialami oleh gangguan tiga phasa sebesar3.202kA.
3.
Waktu kerja terlama rele arus lebih dialami oleh gangguan dua phasa ke tanah yaitu 0.3026 detik untuk perhitungan manual dan 0.3203 detikjika
menggunakan
ETAP.
Sedangkanwaktu
kerja rele tercepat dialami oleh gangguan satu phasa ke tanah untuk perhitungan manualyaifi
0.2912detik
dan gangguantiga
phasa sebesar 0.3103 detikjika
menggunakan ETAP.4.2.
SaranPenggunaan perangkat
lunak ETAP
membuat analisis perhitungan arus hubung singkatjadi
lebih mudahdan
cepat. Dampaknya adalah penentuan kapasitas pengamanpada
sistemkelistrikan
bisalebih
cepat, mudah, dan tepat sesuai dengan nilai kapasitas arus hubung singkat peralatan.Daftar
Pustaka:Gonen,Turan.(1988):
Electrik Power
Transmission System Egineering:Analisis and Deslng. New York: Wiley-Interscience Publication.Hutauaruk,
T.S. (1985):
TransmisiDaya
Listrik, Jakarta : Erlangga.K. Burak Dalci,
Recep Yumurtaci,Altu
Bozkurt.(2005): Harmonic Effect
onVolume 5-ISSN:2085-2347
Electromechanical Overcurrent
Relays.Yrldrz Technical University,
Electrical Engineering Department.Dou
Universitesi Dergisi 6 (2).202-209.Marsudi,Djiteng.
(2006):
Operasi Sistem Tenaga Listrik, Yogyakarta: Garaha Ilmu.Moelyono, Nono. (1999): Pengantar
SistemDistribusi
Tenaga Listrik.Ssrabaya: JurusanTeknik
Elektro Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Surabaya.Stevenson Jr,
W.D.
(1982): Analisa Sistem TanagaMalang: Lembaga
Penerbitan Universitas Brawijaya Malang.Tumiran, T. Haryono, and Zulkarnaini.
(2007):Effect Of Harmonic Loads On Over Current
Relay To Distribution
System Protection, Proceedingsof the
Intemational Conferenceon Electrical
Engineeringand
Informatics Institut Teknologi Bandung. Indonesia. JuneTitarenko, M and Noskov-Dulkesky.
(2006):Protektive Relaying in Elektric
PowerSys tem. Mo skow: Peace Publisher.
Plackburn J. Lewis, (1987): Protectif Relayirg. New York: Marcel Dekker,inc.
Westhinghouse