BAB I: PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebab budaya organisasi yang baik dapat menciptakan alur kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai. Sebab budaya organisasi dan perilaku kepemimpinan yang diterapkan perusahaan dapat menjadi salah satu faktor dalam mengukur komitmen karyawan.
Ruang Lingkup Penelitian
Rumusan Permasalahan
Oleh karena itu peneliti memilih judul : HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI KABUPATEN 24PT. Apa pengaruh yang paling dominan antara budaya organisasi dan perilaku kepemimpinan terhadap komitmen organisasi karyawan District 24 PT?
Maksud dan Tujuan
Manfaat Penelitian
Membentuk hipotesis mengenai pengaruh signifikan budaya organisasi terhadap komitmen organisasi berdasarkan penelitian yang dilakukannya. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi mitra.
BAB II: LANDASAN TEORI
Budaya Organisasi
Kemudian, pada fase ketiga, artefak, nilai, dan asumsi tersebut akan diimplementasikan untuk membentuk budaya organisasi. Terakhir, pada tahap terakhir akan dilaksanakan pembelajaran bagi anggota baru dalam organisasi guna menjaga budaya organisasi.
Leadership Behavior
Oleh karena itu, objek penelitian lainnya adalah untuk memahami bagaimana perilaku kepemimpinan administrator dalam budaya organisasi yang berbeda mempengaruhi kepuasan kerja. Oleh karena itu, dengan membahas hubungan antara perilaku kepemimpinan dan budaya organisasi, penelitian ini menyelidiki dampak perilaku kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan.
Komitmen Organisasi
Dikutip oleh Ugboro (2006), karyawan dengan komitmen afektif yang kuat akan bertahan dalam organisasi karena mereka menginginkannya. Pegawai yang memiliki Komitmen Normatif akan merasa tidak mempunyai kewajiban untuk tetap bertahan dalam organisasi.
Rerangka Konseptual
Menurut Udechukwu (2006), karyawan yang memiliki komitmen kontinyu akan sulit meninggalkan organisasi, meskipun mereka menginginkannya. Pegawai yang memiliki komitmen kontinyu akan bertahan dalam organisasi karena merasa akan rugi besar jika keluar dari organisasi. 10. Pegawai yang memiliki Komitmen Normatif akan sulit keluar dari organisasi karena mempunyai rasa kewajiban terhadap orang-orang yang ada di dalamnya.
Dalam penelitiannya, Purnama menemukan bahwa budaya organisasi yang kuat akan memberikan pemahaman yang jelas kepada karyawan tentang bagaimana tugas dilakukan. Jika budaya organisasi kuat maka nilai-nilai yang terkandung dalam budaya organisasi tersebut akan dianut oleh para pegawainya. Jika budaya organisasi dikategorikan kuat, maka nilai-nilai inti organisasi akan tetap dipegang teguh oleh seluruh pegawai.
Budaya organisasi yang berkualitas akan mengurangi keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya dan pindah ke pekerjaan lain.
Model Penelitian
Selama lebih dari 13 tahun, PT XYZ berkomitmen untuk terus memberikan kualitas kopi terbaik dan pelayanan yang sempurna. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa 40 responden mempunyai pendidikan SMA/SMK/sederajat atau 60% dari total responden. Dari tabel diatas terlihat bahwa pada kedua variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat gejala multikorelasi.
Artinya variabel Budaya Organisasi dan Perilaku Kepemimpinan mempunyai pengaruh sebesar 32% dan sisanya sebesar 68% dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh budaya organisasi dan perilaku kepemimpinan terhadap komitmen organisasi pada mitra PT. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel perilaku kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi mitra.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi komitmen organisasi adalah budaya organisasi.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Objek Penelitian
Penelitian ini mengkaji manajemen sumber daya manusia, khususnya yang berkaitan dengan budaya organisasi, kepemimpinan dan keterlibatan karyawan.
Desain Penelitian
Dikutip dari Rumaysha (2014), penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau gambaran obyektif tentang suatu keadaan, baik yang alamiah maupun yang dikonstruksi dan dikembangkan dengan tujuan untuk menguji ketiga variabel yang digunakan dalam penelitian.
Metode Penghimpunan Data
Menurut Sugiyono (2014), skala penilaian memungkinkan data mentah yang diperoleh berupa angka-angka untuk diinterpretasikan dalam arti kualitatif. Responden tidak akan menjawab salah satu jawaban kualitatif yang diberikan, melainkan salah satu jawaban kuantitatif yang diberikan. Oleh karena itu, skala penilaian dapat dikatakan fleksibel dan tidak terbatas pada pengukuran sikap saja, namun juga dapat mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya.
Populasi
Operasionalisasi Variabel
KO2: Saya merasa anggota tim yang bekerja dengan saya memiliki loyalitas yang besar terhadap organisasi. KO3: Saya merasa mendapat kepercayaan dari tim ini KO4: Saya merasa beruntung bisa berkarir di organisasi ini. KO9: Saya mempunyai kewajiban untuk tetap berada di organisasi ini KO10: Sulit bagi saya untuk meninggalkan organisasi ini karena saya mempunyai rasa kewajiban terhadap orang-orang yang ada di dalamnya.
Teknik Pengolahan Data
- Uji Instrumen
- Uji Validitas
- Uji Reabilitias
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Normalitas
- Uji Multikolinieritas
- Uji Heterokedastisitas
- Uji Model Analisis
- Analisis Regresi
- Analisis Koefisien Determinasi
- Uji Analisis Hipotesis
- Uji t
Dikutip dari website perusahaan, PT XYZ merupakan perusahaan atau jaringan kedai kopi asal Seattle, Amerika Serikat. Kedai kopi pertama yang bernama Il Giornale inilah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya kedai kopi PT XYZ seperti sekarang ini. Pada tahun 1987, PT XYZ membuka 17 cabang di berbagai negara bagian Amerika Serikat yaitu Chicago, Illinois dan Vancouver.
Pada tahun 1991, PT XYZ menjadi perusahaan Amerika pertama yang menawarkan program opsi saham termasuk karyawan paruh waktu. Pada tahun 2002, PT XYZ membuka cabang di Oman, Austria, Spanyol, Jerman, Indonesia, Meksiko, Puerto Rico, Yunani dan Cina Selatan. PT XYZ membangun gerai pertama di Indonesia pada tanggal 20 Mei 2002 yang berlokasi di Plaza Indonesia, Jakarta.
Sedangkan lulusan akademi (D1/D3/sederajat) sebanyak 17 responden atau 25% dari total responden, dan tamatan sarjana sebanyak 10 responden atau 15% dari total responden.
BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
- Profil Perusahaan PT XYZ
- Visi Misi Perusahaan
- Struktur Organisasi
Pada tahun 1985, salah satu pimpinan perusahaan membuka kedai kopi, terinspirasi oleh perjalanannya ke Italia. Perusahaan ini memiliki jaringan toko yang luas dengan total lebih dari 1.828 titik penjualan di lokasi toko utama di 59 kota besar dan mempekerjakan lebih dari 21.000 karyawan. Misi kami: menginspirasi dan memupuk jiwa manusia – satu orang, satu cangkir, dan satu lingkungan dalam satu waktu.
Tentu saja, ini dimulai dengan janji akan minuman yang dibuat dengan sempurna, namun pekerjaan kami lebih dari itu. Setiap toko adalah bagian dari komunitas dan kami berbagi tanggung jawab sosial untuk menjadi tetangga yang baik. Kita dapat menjadi bagian dari tindakan positif – menyatukan mitra, pelanggan, dan komunitas untuk berkontribusi setiap hari.
Sekarang kita mengetahui tanggung jawab dan potensi kita untuk kebaikan – bahkan hal-hal yang lebih besar.
Hasil Analisis dan Pembahasan
- Populasi
- Screening
- Profil Responden
- Jenis Kelamin
- Usia
- Pendidikan Terakhir
- Masa Kerja
- Hasil Uji Pre-Test
- Hasil Uji Pre-Test Validitas
- Hasil Uji Pre-Test Reabilitas
Berdasarkan data yang diperoleh, dari total 75 responden yang menyatakan benar bekerja di PT. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner, dari total 67 responden yang lolos screening question, 20 diantaranya berjenis kelamin laki-laki atau 30%. Dari hasil pengolahan kuesioner terlihat responden yang berumur dibawah 20 tahun sebanyak 3 orang atau 5% dari total 67 responden, sedangkan responden yang berumur antara 20 sampai 25 tahun sebanyak 49 orang atau 73%. responden berusia 26 tahun. berumur sampai dengan 30 tahun sebanyak 11 orang atau 16%, dan responden berumur diatas 30 tahun sebanyak 4 orang atau 6% dari total responden.
Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yang menjadi peserta kuisioner penelitian mempunyai pendidikan SMA atau SMK atau sederajat. Dari hasil pengolahan kuesioner terlihat responden yang bekerja 3 sampai 6 bulan sebanyak 10 orang atau 15% dari total responden, responden yang bekerja 6 bulan sampai 1 tahun sebanyak 14 orang atau 21% dari total responden. dengan masa kerja 1 sampai dengan 2 tahun berjumlah 21 orang atau 31% dari total responden, dan responden yang memiliki masa kerja 2 sampai 3 tahun sebanyak 9 orang atau 14% dari total responden, sedangkan responden yang memiliki masa kerja sebanyak sebanyak 13 orang atau 19% mempunyai masa kerja lebih dari 3 tahun. Pengukuran validitas dilakukan dengan analisis faktor terhadap hasil pretest untuk melihat nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO), Bartlett’s Test of Sphericity (Significance/Sig), Anti-image Matrics (MSA) dan Faktor. pemuatan matriks komponen (factor loading).
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh pernyataan pada masing-masing variabel adalah reliabel.
Analisis Uji Instrumen
- Uji Validitas
- Uji Reabilitas
Tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh indikator dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Dalam pengujian ini suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cornbach alpha variabel tersebut diatas 0,6 (>0,6).
Uji Asumsi Klasik
- Data Outlier
- Uji Normalitas
- Uji Multikolinieritas
- Uji Heterokedastisitas
Uji multikolinearitas atau uji multikorelasi berfungsi untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel independen mempunyai masalah multikorelasi atau tidak. Menurut Wijaya dalam Sarjono (2011), multikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan antar variabel independen. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu unequal variance of the residual untuk seluruh observasi dalam model regresi (Ghazali, 2009).
Cara yang digunakan adalah dengan melihat pola titik-titik pada scatter plot regresi, yaitu dengan melihat scatter plot antara standardized previous value (ZPRED) dan studentized residual (SRESID). Dari Gambar 4.7 di atas terlihat sebaran pola titik pada scatterplot merata, baik ke kiri, kanan, atas maupun bawah angka 0 (nol).
Uji Model Analisis
- Analisis Regresi
- Analisis Koefisien Determinasi
Sedangkan tabel koefisien digunakan untuk menentukan persamaan regresi dan mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hal ini menyebabkan jika nilai variabel BO dan LEAB tidak mengalami kenaikan maka nilai variabel KO sebesar -0,386. Kemudian setiap kenaikan nilai variabel BO sebesar 1 maka variabel tersebut akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,710.
Semakin mendekati angka 1 (satu) maka garis regresinya semakin baik karena dapat menjelaskan data yang sebenarnya, namun semakin kecil nilai R2 berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen juga semakin terbatas. .
Uji Analisis Hipotesis
- Uji t
- Pengujian Secara Individual antara Variabel BO ... dan KO 56
Dengan demikian Ho ditolak yang memberikan kesimpulan bahwa variabel BO berpengaruh positif terhadap variabel KO. Dengan demikian Ho diterima yang menyimpulkan bahwa variabel LEAB tidak mempunyai pengaruh positif terhadap KO. Dari tabel diatas terlihat bahwa indikator yang disoroti oleh peneliti adalah indikator dengan rata-rata tertinggi dalam kerjasama tim, setiap anggota selalu saling membantu dan indikator dengan rata-rata terendah, anggota tim selalu memulai dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
Sebagai imbalan atas shift yang dimulai dan selesai tepat waktu, biaya parkir dibebaskan pada hari itu. Kegiatan ini perlu ditingkatkan, namun tidak hanya dalam skala besar, namun sebaiknya setiap kabupaten juga mengadakan hari stafnya sendiri. Misalnya, apakah ada variabel lain yang mempengaruhi komitmen organisasi yang tidak diungkapkan dalam penelitian ini dan/atau metode apa yang dapat dilakukan perusahaan dan mitra untuk meningkatkan komitmen organisasi?
Analisis pengaruh budaya organisasi, kepuasan kerja dan gaya manajemen terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Menjalin kekompakan antar staf dalam tim, sehingga kerjasama tim dapat tetap terjaga, antara lain dengan meningkatkan kualitas hari staf yang telah berlangsung selama ini dan menyelenggarakan hari staf per distrik. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas penelitian-penelitian sebelumnya dan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Komitmen Organisasi dan Kepuasan Kerja Organization Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Peningkatan Kinerja Organisasi.
Daftar Pustaka