Pentingnya Pendidikan Pesantren Dalam Pembentukan Karakter (Studi Kasus Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap). Penelitian ini menunjukkan bahwa Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap penting bagi pendidikan Islam pesantren dalam membentuk karakter santri. Mereka adalah Bapak Taryono dan Ibu Siti Fatikhatun yang telah membimbing, memberikan motivasi, sabar dalam menyikapi segala kelakuan saya dan merawat penulis secara penuh sejak kecil hingga saat ini hingga mampu membiayai segalanya untuk mendapatkan gelar Sarjana (S-1) dan mengenyam pendidikan di pesantren.
Guru-guruku di Pondok Pesantren Al Ihya' Ulumaddin menyadarkanku akan arti cinta ilmu. Atas karunia dan kehendak-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan disertasi yang berjudul “Relevansi Pendidikan Pondok Pesantren Dalam Pendidikan Karakter (Studi Kasus Pondok Pesantren Al Ihya 'Ulumaddin Kesugihan Cilacap)”. Pengasuh Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap lah yang memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini.
Wardah Somitah dan Dewan Pengasuh serta pengurus seluruh jenjang pesantren yang memberikan bantuan dan dukungan natura. Kepada teman-teman di kampus dan di pondok pesantren yang telah mengikuti kegiatan penulis, kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan secara spesifik, yang telah memberi semangat dan membantu khususnya dalam menyelesaikan tugas ini, saya ucapkan banyak terima kasih dan semoga dapat bermanfaat. tidak mengurangi rasa hormat peneliti.
- Latar Belakang Masalah
- Definisi Oprasional
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Sistematika Penelitian Skripsi
Yang cukup menakjubkan dan menarik adalah pendidikan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap yang berada di bawah naungan KH. Oleh karena itu penulis mencoba mengungkap “Relevansi Pendidikan Pondok Pesantren Dalam Pembentukan Karakter (Studi Kasus Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap)”. Agar tidak salah dan dapat dipahami judul penelitian ini yaitu : Relevansi Pendidikan di Pondok Pesantren Dalam Pembentukan Karakter (Studi Kasus Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap).
Namun para santri di Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap tidak pernah luput dari kesalahan dan kekurangannya. Bagaimana Pendidikan di Pondok Pesantren Membentuk Karakter (Studi Kasus Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap). Untuk mengetahui bagaimana pendidikan di Pondok Pesantren dalam pembentukan karakter (Studi Kasus Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap).
Untuk mengetahui relevansi pendidikan di pesantren dalam pembentukan karakter (Studi Kasus Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap). Manfaat teoritis: Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan terhadap pemahaman tentang “relevansi pendidikan di pesantren dalam pembentukan karakter (studi kasus Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap)” untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian serupa.
Kajian Pustaka
Pondok pesantren mempunyai kyai sebagai pengurus atau pemimpin, kemudian ustadz merupakan aktor yang berperan dalam pengembangan pendidikan agama Islam di pesantren. Menurut definisinya, santri dapat dikatakan sebagai santri atau anak yang mempelajari agama Islam di pondok pesantren. Terakhir, pesantren memiliki beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam setiap pengembangannya guna menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas bagi setiap santri yang mengambil pendidikan agama Islam di pesantren. C. Maksudnya perangkat lunak.
Seperti halnya Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap, Pondok Pesantren ini memberikan pengajaran pendidikan agama Islam yang lengkap dan kompeten. Sebagai sumber belajar baru bagi santri yang dapat digunakan untuk melengkapi kitab-kitab Islam klasik yang dipelajari santri di pesantren. Sistem pendidikan di pesantren bisa dikatakan sangat berbeda dan unik dibandingkan lembaga pendidikan sekolah pada umumnya.
Pandai mengajarkan ilmu-ilmu syariah di pesantren, seperti kitab klasik dan ilmu Al-Quran. Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap menyatakan bahwa pendidikan di pesantren sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang santri untuk kehidupannya kelak.
Kerangka Berfikir
Akibatnya, proses pendidikan yang diterapkan kurang mampu mencegah peserta didik melakukan perbuatan tercela. Penggunaan obat-obatan terlarang, tawuran antar pelajar dan seks bebas adalah beberapa contoh yang dapat ditunjukkan sebagai akibat yang timbul dari pendidikan yang hanya cenderung menguasai ilmu namun kurang berkarakter (Muchaddam, 2015: 53). Namun perlu adanya bimbingan dari kyai dan ustadz dalam belajar di pesantren yang dibarengi dengan pembentukan karakter yang baik dan disiplin.
Dengan demikian jelas bahwa pendidikan di Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap dalam pendidikan karakter akan menumbuhkan aura positif pada santrinya. Pendidikan karakter juga relevan dengan pendidikan di pesantren, sehingga diperlukan upaya pembelajaran dari guru, pengurus dan pengasuh santri. Melihat tantangan-tantangan yang muncul di zaman modern ini, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mengedepankan permasalahan-permasalahan yang sedemikian canggihnya sehingga tanpa disadari ada pula yang berdampak negatif terhadap anak-anak.
Dampak negatif yang dirasakan saat ini adalah anak berperilaku buruk, sikap keagamaan yang kurang, rasa saling menghargai yang semakin memudar, serta keseriusan anak dalam mempelajari pentingnya pendidikan agama. Dengan adanya pendidikan pesantren dapat membentuk karakter anak-anak yang mempelajari agama Islam sehingga dapat menanamkan keimanan dan akhlak yang baik. Maka relevansi pendidikan di pesantren dalam pembentukan karakter menjadi tolak ukur keberhasilan anak di era globalisasi ini.
Maka diperlukan lulusan remaja yang mempunyai karakter dan ilmu pengetahuan agar dapat mempunyai potensi yang baik.
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Metode dan Pendekatan Penelitian
- Data dan Sumber Data
- Teknik Pengambilan Subjek Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Keabsahan Data
- Teknik Analisis Data
- Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah pengasuh, pengurus pengasuh, pengurus, ustadz dan ustadzah, santri, pengguna diluar pesantren yang mempunyai hubungan dengan alumni Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap. Dalam melakukan penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data yang merupakan langkah terpenting dalam penelitian. Seringkali terdapat keraguan di kalangan peneliti tentang kemungkinan bahwa data yang diperoleh salah atau bias.
Menurut Sugiyono, pengujian keabsahan data dalam penelitian kualitatif dapat menggunakan istilah yang berbeda dengan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini kami bermaksud menggunakan teknik triangulasi untuk mengumpulkan data yang berbeda untuk memperoleh data dari sumber yang sama. Sugiyono mengatakan member check adalah proses pengecekan data yang diberikan oleh responden atau data anggota.
Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh penyedia data atau responden. Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam penelitian, sehingga dalam pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, serta triangulasi (gabungan ketiganya). Pengumpulan data dapat berlangsung dalam jangka waktu berhari-hari, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, tergantung permasalahannya, dan tujuannya adalah untuk memperoleh data yang bervariasi dan besar.
Oleh karena itu, langkah selanjutnya bagi penulis adalah melakukan reduksi data dalam artian data yang diperoleh dari data lapangan yang cukup banyak akan ditulis kembali secara rinci dan rinci. Sebagaimana diketahui peneliti, semakin banyak terjun ke lapangan maka data yang diperoleh semakin melimpah dan beragam, untuk membatasi atau mengklasifikasikan data yang diperoleh maka dilakukan reduksi data. Ulumaddin Kesugihan Cilacap, penulis akan merangkum data yang diperoleh sesuai ketentuan yang telah dirumuskan.
Disini sangat jelas bagaimana penulis akan mengklasifikasikan data yang diambil dari data yang akan dimasukkan ke data yang akan dihapus. Dengan demikian berdasarkan data yang terkumpul kemudian dianalisis dan menghasilkan informasi yang sederhana dan selektif dalam bentuk yang sistematis dan dapat memberikan tindakan atau kesimpulan. Peneliti melakukan wawancara dengan informan dalam penelitian ini yaitu pengasuh, pengurus pengasuh, pengurus, ustadz dan ustadzah, santri, pengguna yang berkaitan dengan alumni Pondok Pesantren Al-Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap.
Deskripsi Pesantren Al Ihya ‘Ulumaddin Kesugihan Cilacap
Peneliti Apa saja faktor pendukung kegiatan pendidikan dalam membentuk karakter santri di Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap. Peneliti Apa saja faktor penghambat kegiatan pendidikan dalam membentuk karakter santri di Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap. Peneliti Bagaimana menyikapi santri miskin di Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap.
Pertanyaan pertama: Bagaimana pendapat anda mengenai kegiatan pendidikan di Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap. Peneliti Selanjutnya, bagaimana pendapat anda tentang karakter santri yang mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap. Peneliti pertama, apa pendapat anda tentang kegiatan pendidikan di Pondok Pesantren Al Ihya’ Ulumaddin Kesugihan Cilacap.
Ya, langkah selanjutnya adalah bagaimana cara mengetahui karakter santri Pondok Pesantren Al Ihya 'Ulumaddin Kesugihan Cilacap.
Hasil Penelitian
SIMPULAN
SARAN