• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU RENCANA ALOKASI AIR TAHUNAN (RAAT) WILAYAH SUNGAI MUSI SUGIHAN BANYUASIN LEMAU (MSBL) PADA DAS. MUSI, SUBDAS KELINGI 2023/2024

N/A
N/A
luica runtu

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU RENCANA ALOKASI AIR TAHUNAN (RAAT) WILAYAH SUNGAI MUSI SUGIHAN BANYUASIN LEMAU (MSBL) PADA DAS. MUSI, SUBDAS KELINGI 2023/2024"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Sumber Daya Air Nomor 04/SE/D/2012 tanggal 30 April 2012, tentang: Petunjuk teknis penyusunan neraca air dan penyelenggaraan alokasi air, dinyatakan bahwa kegiatan untuk penyusunan neraca air dan pengorganisasian Alokasi air merupakan hal yang wajib bagi Pusat, untuk itu pada tahun anggaran Pada tahun 2023 Balai Wilayah Sungai Sumatera VIII mempunyai usulan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) untuk Wilayah Sungai MSBL di DAS Musi, Kelingi Kecamatan, siap. Secara umum dokumen usulan ini memuat antara lain: landasan hukum, gambaran umum wilayah studi, penggunaan air di wilayah studi, rencana neraca air, dan rencana alokasi air tahunan. Pedoman teknis pelaksanaan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah Surat Edaran Direktur Jenderal Sumber Daya Alam No.04/SE/D/2012 tanggal 30 April 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Neraca Air dan Pelaksanaan Alokasi Air;

Hasil penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan akan digunakan sebagai bahan acuan bagi pengelola wilayah sungai dan pemangku kepentingan dalam pelaksanaan alokasi air di setiap sub-DAS.

PENDAHULUAN

  • UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
  • UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja;
  • Peraturan Menteri PUPR Nomor 04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;
  • Peraturan Mentri PUPR No 06/PRT/M/2005 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan Bangunan Pengairan;
  • Peraturan Menteri PUPR Nomor 09/PRT/M/2015 Tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
  • Peraturan Menteri PUPR Nomor 04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;
  • Peraturan Menteri PUPR Nomor 27/PRT/M/2015 Tentang Bendungan;
  • Pedoman teknis pelaksanaan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah Surat Edaran Dirjen SDA No.04/SE/D/2012 Tgl.30 April 2012 tentang Petunjuk Teknis
    • MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN .1 Maksud
    • RUANG LINGKUP WILAYAH

Sumatera Selatan khususnya di DAS Musi, Sub DAS Kelingi pada umumnya dan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tersebut pada khususnya. Wilayah Sungai MSBL terdiri dari 28 DAS yang merupakan gabungan dari 3 DAS yaitu : DAS Musi, DAS Banyuasin, DAS Sugihan dan DAS Lemau, wilayah sungai ini merupakan DAS lintas provinsi. Dalam penyusunan RAAT 2023/2024 disusun menjadi 1 Sub DAS yaitu Sub DAS Kelingi yang termasuk dalam DAS Musi dengan mempertimbangkan bahwa pada Sub DAS Kelingi terdapat konflik kebutuhan air antara kebutuhan air tambak dan kebutuhan air irigasi di Kecamatan Kelingi Tugumulyo.

RENCANA ALOKASI AIR TAHUNAN (RAAT) WS MSBL DAS MUSI SUBDAS KELINGI 2023/2024

1-3 Sumber : Analisa Konsultan 2023

1-4 Sumber : Analisa Konsultan 2023

RUANG LINGKUP KEGIATAN Lingkup kegiatan ini meliputi

METODOLOGI

  • Pengumpulan data

Pengumpulan data meliputi data hidrologi, lokasi titik pengambilan air, wilayah pelayanan dan data kebutuhan air.

No Data Dan Informasi Yang Diperlukan Kegunaan I Data Yang Terkait Dengan Ketersediaan Air

II Data Yang Terkait Dengan Kebutuhan Air 1 Informasi mengenai rencana tanam yang

No Data Dan Informasi Yang Diperlukan Kegunaan

III Data Terkait Dengan Penyiapan Model/Data Pendukung

No Data Dan Informasi Yang Diperlukan Kegunaan 5 Kapasitas pengaliran bangunan air dan

  • Analisa Data
  • Perhitungan Neraca Air
  • Perhitungan Rencana Alokasi Air
  • Pembahasan / pemberian rekomendasi / kesepakatan dalam sidang TKPSDA
  • Penyusunan Usulan Penetapan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT)
  • JANGKA WAKTU PERENCANAAN

Menyerahkan Dokumen Rencana Alokasi Air Tahunan (AWAP) ke pusat untuk mendapat persetujuan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktur Jenderal Sumber Daya Air.

2 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 2.1 WILAYAH SUNGAI

Letak Geografis dan Administrasi

Secara administratif seluruh wilayah sungai MSBL terletak di empat wilayah provinsi, yakni provinsi Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, dan Lampung. Kawasan WS MSBL terletak di 4 (empat) provinsi yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Jambi serta melintasi 19 (sembilan belas) kabupaten dan 4 (empat) kota dengan luas WS 86.116,02 km2. Luas dan persentase masing-masing wilayah administrasi kabupaten/kota pada WS dapat dilihat pada tabel.

Tabel 2-2. Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Sungai MSBL
Tabel 2-2. Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Sungai MSBL

DAERAH ALIRAN SUNGAI MUSI

2 SUBDAS MUSI HULU 3658.37

4 SUBDAS SEMANGUS 2108.50

ALOKASI AIR TAHUNAN (RAAT) WS MSBL DAS MUSI SUBDAS KELINGI 2023/2024

SUBDAS KELINGI

Secara administratif Kecamatan Kelingi terdiri dari 4 kecamatan yaitu Kecamatan Empat Lawang, Kota Lubuk Linggau, Musi Rawas dan Rejang Lebong dapat dilihat pada Gambar 2-10. Daerah Irigasi Kelingi Tugumulyo yang dibangun meliputi 1 saluran primer sepanjang 23.660 km dan 20 saluran sekunder yang dibangun dengan total panjang sekunder 88.264 km, total panjang saluran primer dan sekunder 111.924 km.

Gambar 2-7.  Peta Kabupaten DAS Keling
Gambar 2-7. Peta Kabupaten DAS Keling

ISU UTAMA

I. Kelingi Tugu Mulyo

PENGGUNAAN AIR DI SUBDAS

3 PENGGUNAN AIR DI DAS 3.1 RUMAH TANGGA

  • IRIGASI
  • PERIKANAN
  • INDUSTRI
  • PETERNAKAN
  • Aliran Pemeliharaan

Dalam penyusunan RAAT ini, debit pemeliharaan sungai ditetapkan sebesar 5% dari ketersediaan air pada setiap ruas sungai.

RENCANA NERACA AIR

4 RENCANA NERACA AIR

KETERSEDIAAN AIR

Sumber: Analisa 2023

Aliran yang andal digunakan sebagai ukuran ketersediaan air yang masuk ke waduk, bendungan, dan lokasi penangkapan air selama pengoperasian. Aliran utama yang digunakan untuk menghitung neraca air pada analisis ini adalah tahun basah (Q20%), normal (Q50.%), dan tahun kering (80%). Perhitungan ketersediaan air menggunakan data debit hasil logging Stasiun Penilaian Lubuk Rumbai tahun 2005, serta data sintetik yang diperoleh dari perbandingan aliran sungai dan daerah tangkapan air serta hasil analisis curah hujan terhadap debit limpasan permukaan dengan menggunakan F.J.

Dalam menganalisis debit yang andal, perlu dilakukan kalibrasi data curah hujan sungai agar data sungai yang disimulasikan sama dengan data sungai terukur AWRL. Kalibrasi data dapat dilakukan dengan mencari koefisien korelasi dan VE (Volume Error).

Tabel 4-4. Nilai Kritis Q dan R
Tabel 4-4. Nilai Kritis Q dan R

Kalibrasi yang digunakan menggunakan dua metode yaitu fjmock dan nreca, namun dari hasil pendekatan korelasi, Fjmock paling mendekati sehingga analisis debit andalan menggunakan metode fjmock.

Gambar 4-7.  Analisa Kalibrasi AWRL Lubuk Rumbai dengan Subdas kelingi
Gambar 4-7. Analisa Kalibrasi AWRL Lubuk Rumbai dengan Subdas kelingi

Nilai Awal (Asumsi) (4) S M Storage

Waktu (hari)

RENCANA KEBUTUHAN AIR PERKEGIATAN .1 Kebutuhan Air Irigasi

Kebutuhan air irigasi dihitung berdasarkan rencana pola tanam pada daerah irigasi sehubungan dengan musim tanam tahun 2023-2024. Angka kebutuhan air irigasi yang digunakan adalah angka kebutuhan air untuk kondisi pengoperasian jaringan irigasi pada masing-masing daerah irigasi sesuai dengan pola tanam yang dimiliki/disepakati/ditentukan oleh instansi/lembaga yang berwenang pada masing-masing daerah irigasi. Banyaknya air yang dibutuhkan untuk irigasi adalah kebutuhan air pada petak tersier ditambah kehilangan air pada jaringan irigasi dari bangunan induk sampai ke daerah tersier.

Perhitungan kebutuhan air pada sawah untuk setiap jenis dan tahap pertumbuhan tanaman berdasarkan standar koefisien tanaman dan kondisi tanah.

Perhitungan kebutuhan air di sawah untuk masing-masing jenis dan tahap pertumbuhan tanaman berdasarkan standart koefisien tanaman, kondisi tanah

Perhitungan kebutuhan air di intake, dihitung dengan memperhatikan nilai effisiensi jaringan irigasi meliputi ; Persiapan lahan, pengolahan Tanah, kebutuhan air sawah,

Kebutuhan air baku air minum (PDAM) sesuai dengan SIPA yang disediakan atau apabila belum dimanfaatkan secara maksimal, disuplai sesuai instalasi yang terpasang. Kebutuhan air penduduk sebesar 0,645 m3/s, datanya sebagai berikut.

Gambar 4-11.  Peta Intake Kebutuhan  Subdas Kelingi
Gambar 4-11. Peta Intake Kebutuhan Subdas Kelingi

I Nov I Nov II Des I Des II jan I jan II Feb I Feb II Mar I Mar II Aprl I Aprl II Mei I Mei II Jun I Jun II Jul I Jul II Ags I Ags II Sep I Sep II

Survei kebutuhan air industri diperlukan untuk mengetahui rata-rata konsumsi air pada berbagai jenis industri tertentu.

Tabel 4-20. Kebutuhan Air PDAM Subdas Kelingi
Tabel 4-20. Kebutuhan Air PDAM Subdas Kelingi

Jenis Industri Jenis Proses Industri Kebutuhan Air (liter/hari)

Kebutuhan Air Perikanan

Penangkapan ikan dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu. 1) Perikanan air tawar, yaitu perairan tenang di kolam dan persawahan; penangkapan ikan air cepat di kanal, dengan atau tanpa keramba, atau di kolam;

Perikanan air tawar, yang terdiri atas air tenang di kolam dan di sawah; perikanan air deras di saluran, dengan atau tanpa keramba, atau di kolam;

Perikanan air payau atau tambak, dengan sistem tradisional dan sistem teknis atau intensif;

Perikanan di danau dan waduk, secara bebas; dan dengan keramba

  • PERHITUNGAN NERACA AIR

Perhitungan neraca air (water balance) pada setiap titik pengumpulan (Control Point), dengan memperhatikan urutan prioritas konsumsi air, sesuai skenario berdasarkan alternatif prakiraan cuaca dan tingkat pemenuhan kebutuhan. Data ketersediaan dan kebutuhan air disusun dalam tabel rencana neraca air yang menggabungkan seluruh data kebutuhan dan ketersediaan air. Antara data ketersediaan air dan kebutuhan air dikurangkan, jika bernilai positif maka neraca air surplus (S), namun jika negatif maka neraca air defisit (D).

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui apakah keadaan neraca air cukup dalam setahun ataukah terjadi kekurangan (defisit). Pada grafik neraca air terlihat jika ketersediaan air tidak dapat memenuhi kebutuhan maka garis ketersediaan air akan memotong grafik batang kebutuhan air. Penyusunan neraca air dilakukan dengan 3 skenario, yaitu skenario tahun basah yang didasarkan pada ketersediaan air dengan debit andal sebesar Q20%, skenario tahun normal yang didasarkan pada ketersediaan air dengan debit andal sebesar Q50%, dan skenario skenario tahun kering yang didasarkan pada ketersediaan air dengan debit yang dapat diandalkan sebesar Q80%.

Perhitungan detail dan penyajian neraca air telah dilakukan dengan menggunakan formulir A-02 (terlampir) dengan mengacu pada surat edaran Direktur Jenderal Sumber Daya Alam No:04/SE/D/2012 tanggal 30 April tentang petunjuk teknis penyusunannya. neraca air dan pelaksanaan alokasi air. Hasil: Di Kecamatan Kelingi terdapat 21 titik pengambilan yang terdiri dari PDAM, irigasi, embung dan industri. Hasil perhitungan rencana neraca air Sub DAS Kelingi berdasarkan data ketersediaan air dan kebutuhan air pada 21 titik adalah sebagai berikut.

Tabel 4-24. Perizinan Tambak
Tabel 4-24. Perizinan Tambak

PDAM tirta bukit s

PDAM IKKJ

PDAM Lubuk L BRT 1

DI kisei 1

DI kisei 2

PDAM Lbk Timur 1,2 dan Barat 1

DI kelingi Tugumulyo

PDAM Nikan Jaya

PDAM Upk Simpang Periuk

PDAM Inst Lbk Kupang

PDAM Upk dan Perumnas

PDAM Jukung

DI Tanjung Ning

DI Air Saling

PDAM SPAM IKK TI Pu

PDAM Rantau Bingin

Industri dan PDAM

Industri PT. EARTH B ABADI

Spam Kawasan rawan Air Musi

Industri PT Musi R L Mkr

PDAM Simpang Sembg

RENCANA ALOKASI AIR TAHUNAN

5 RENCANA ALOKASI AIR

Skenario Rencana Alokasi Air Pada Subdas Kelingi Basah

  • Sasaran Perencaan Alokasi Air
  • Satuan alokasi air dan batasan pengalokasian untuk setiap jenis penggunaan

Tujuan Rencana Distribusi Air Lahan Basah adalah tercapainya pendistribusian air dengan baik dan lancar serta sesuai dengan ketersediaan air dan tujuan yang diharapkan. Pada tahun musim tanam (MT.), kondisi ketersediaan air yang diperoleh pada rencana ini adalah debit utama dengan probabilitas 20% (Tahun Basah). Hasil penyusunan rencana alokasi air tahunan kondisi basah untuk memenuhi kebutuhan air PDAM, irigasi, perikanan, industri dan pemeliharaan sungai.

Target yang dicapai dalam rencana alokasi air untuk irigasi dan pengguna air lainnya dan diharapkan dapat dicapai pada kondisi basah di setiap kecamatan ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 5-1. Rencana Alokasi Air Tahun pada titik Pengambilan scenario Kondisi basah perbulan (20%)
Tabel 5-1. Rencana Alokasi Air Tahun pada titik Pengambilan scenario Kondisi basah perbulan (20%)

IKKJ (Q20)

INDUSTRI PT. EARTH B ABADI (Q20)

  • Skenario Rencana Alokasi Air Pada Subdas Kelingi Normal .1 Sasaran Perencaan Alokasi Air
    • Satuan alokasi air dan batasan pengalokasian untuk setiap jenis penggunaan
  • Skenario Rencana Alokasi Air Pada Subdas Kelingi Kering
    • Sasaran Perencaan Alokasi Air
    • Satuan alokasi air dan batasan pengalokasian untuk setiap jenis penggunaan
  • Kebutuhan Air Kolam Tambak 5) Kebutuhan Air Industri
  • Pola tanam DI kelingi Tugumulyo perlu di bahas kembali di tingkat komisi irigasi, agar MT I dilakukan di bulan november II sesuai dengan perhitungan
  • Untuk terpenuhinya kebutuhan air irigasi DI kelingi Tugumulyo perlu dilakukan rotasi/giliran
  • Penertiban kolam Tambak ikan terutama yang ilegal di Kelingi Tugumulyo 4. Pengaturan pintu untuk keperluan kolam tambak ikan di kelingi Tugumulyo
    • Tahun Kering (80%)

Tujuan dari rencana pendistribusian air dalam kondisi normal adalah untuk mencapai pendistribusian air yang baik dan lancar serta sesuai dengan ketersediaan air dan tujuan yang diharapkan. Hasil penyusunan rencana alokasi air tahunan dalam kondisi normal untuk memenuhi kebutuhan air PDAM, irigasi, perikanan, industri dan pemeliharaan sungai. Tujuan yang dicapai dalam rencana distribusi air untuk irigasi dan pengguna air lainnya diharapkan dapat tercapai dalam kondisi normal di setiap wilayah sungai.

Tujuan yang dicapai dalam rencana distribusi air untuk irigasi dan pengguna air lainnya dan dapat dijamin dalam kondisi normal per kecamatan ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tujuan Rencana Pendistribusian Air pada Kondisi Kering adalah untuk mencapai pendistribusian air yang baik dan lancar, sesuai dengan ketersediaan air dan tujuan yang diharapkan. Hasil penyusunan rencana alokasi air tahunan pada kondisi kering untuk memenuhi kebutuhan air PDAM, irigasi, perikanan, industri dan pemeliharaan sungai.

Target yang ditetapkan dalam rencana alokasi air untuk irigasi dan pengguna air lainnya diharapkan dapat terpenuhi pada kondisi kering di setiap sub-DAS. Sasaran yang dicapai dalam rencana alokasi air untuk irigasi dan pengguna air lainnya yang dapat terjamin dalam kondisi kering di setiap kecamatan adalah sebagai berikut. Untuk memenuhi kebutuhan air irigasi DI Kelingi Tugumulyo perlu dilakukan rotasi.

Gambar 5-1.  Grafik Rencana Alokasi Air Tahun Basah (Q20%)
Gambar 5-1. Grafik Rencana Alokasi Air Tahun Basah (Q20%)

INDUSTRI PT. EARTH B ABADI (Q80)

RENCANA IMPLEMENTASI, MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA ALOKASI

AIR TAHUNAN

6 IMPLEMENTASI, MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA ALOKASI AIR TAHUNAN

Rencana Implementasi Alokasi Air Tahunan

AA b. Pelaksanaan penyediaan air sesuai

6-4 Sumber: Juklak RAAT Buku 1-4-OP 2022

  • Sosialisasi kepada seluruh Bidang/Seksi/Unit yang terkait di lingkungan Pengelola DAS Musi Sub DAS Kelingi dan Instansi terkait antara lain : Unit2 organsasi yang ada
  • Pengumpulan data lapangan/data real time
  • Pengalokasian Air / Perencanaan Alokasi Air 3. Penyampaian Debit Alokasi Air
  • Operasional pintu intake
  • Pembiayaan
    • Rencana Monitoring Pelaksanaan Alokasi Air Tahunan
  • Tim yang telah ditetapkan perlu melakukan
  • Periode Pemantauan
  • Dokumen rencana alokasi air tahunan (RAAT) Das Musi Sub Das Kelingi yang telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan telah memperoleh kesepakatan dan
  • Pelaksanaan alokasi air dilapangan berjalan dengan baik bilamana volume air yang disediakan dan dibutuhkan untuk para pengguna sesuai dan tepat waktu dalam
  • Koordinasi dan komunikasi antar petugas dikantor dan lapangan berjalan lancar, prasarana dan alokasi dana pelaksanaan yang memadai, tersedianya laporan
  • Koordinasi Formulir A-01 untuk pencatatan penggunaan air
  • Formulir A-03 untuk pelaksanaan alokasi air pada lokasi intake sumber air
  • Formulir A-04 dan A-06 untuk pelaksanaan alokasi air pada sumber air (waduk/
  • Formulir A-05 hasil realisasi perkembangan tanam dan panen padi rendeng/gadu
  • Formulir A-05 hasil realisasi perkembangan tanam dan panen
  • Formulir A-06 hasil pemantauan pelaksanaan alokasi pada masing-masing bangunan pengambilan air/intake
  • Formulir A-09 Perkembangan tanaman (irigasi) di masing-masing bangunan pengambilan/ bendung
  • Pemberitahuan awal adanya penyimpangan
  • Pemberitahuan tentang adanya penyimpangan akibat telah terjadi bencana alam yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada sarana pengairan
    • Rencana Evaluasi Pelaksanaan Alokasi Air Tahunan
  • Memadai (Bila total nilai kriteria >70)

Lokasi Bendung Watervang dipilih karena terdapat bangunan pengukuran debit air sehingga perhitungan alokasi air dapat terkalibrasi. Rencana pelaksanaan alokasi air adalah menyediakan, mengalokasikan dan mendistribusikan sejumlah air yang dihitung pada setiap lokasi dengan menggunakan sumber daya alam secara tepat waktu (real time). Untuk mendukung pelaksanaan pengalokasian air, perlu disusun rencana operasional penyediaan air berdasarkan waktu yang lebih singkat (10-15 hari) di setiap lokasi pengguna sumber daya alam berdasarkan data nyata di lapangan.

Sesuai dengan PERMEN PUPR nomor 06/PRT/M/2015 pasal 18 ayat 4, sumber pendanaan kegiatan pengelolaan Sarana dan Prasarana O&P untuk Alokasi Air dapat berasal dari tabel berikut. Pemantauan terhadap pelaksanaan rencana alokasi air dilakukan oleh pengelola sumber daya air dengan tujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaannya sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditentukan dan dapat mengurangi terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan alokasi air. Dokumen Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) DAS Musi Sub-Das Kelingi ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan mendapat persetujuan dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang serta mendapat persetujuan dan rekomendasi dari Forum TKPSDA WS.

Penyelenggaraan pengalokasian air di lapangan berjalan baik apabila jumlah air yang dibutuhkan oleh pengguna tersedia, cukup, dan tepat waktu dalam pelaksanaannya serta diperlukan bagi pengguna. Koordinasi dan komunikasi antar petugas di kantor dan di lapangan berjalan lancar, sarana prasarana dan alokasi sumber daya pelaksanaan memadai, tersedia laporan yang sesuai mengenai prasarana dan alokasi sumber daya pelaksanaan, tersedia laporan pelaksanaan alokasi air yang berkesinambungan (laporan tentang pelaksanaan alokasi air, laporan bulanan dan khusus). ). Berdasarkan laporan pelaksanaan 1 (satu) bulan, pengelola WS wajib membuat laporan bulanan dan menyampaikannya kepada menteri/gubernur/bupati/walikota sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan alokasi air.

Pengelola daerah aliran sungai harus mengkomunikasikan informasi tentang penyimpangan dalam alokasi air kepada pejabat terkait dan pengguna air jika hal tersebut berdampak luas/ke seluruh unit pelaksana. Tingkat keberhasilan pengelolaan alokasi air pada WS MSBL Das Musi sub DAS Kelingi dibedakan berdasarkan predikat.

Gambar 6-2.  Susunan Organisasi Tim Pelaksana Alokasi Air  SUmber: Juklak RAAT Buku 1-4-OP 2022
Gambar 6-2. Susunan Organisasi Tim Pelaksana Alokasi Air SUmber: Juklak RAAT Buku 1-4-OP 2022

7 LAMPIRAN

Form A-01

IRIGASI KEWENANGAN PUSAT

KEWENANGAN KABUPATEN

NON IRIGASI

  • Form A-02 & A02A
    • TAHUN BASAH Form A-02

Kebutuhan Non Konsumtif

TAHUN BASAH Form A-02A

  • TAHUN Normal Form A-02
  • TAHUN Normal Form A-02A
  • TAHUN Kering Form A-02
  • TAHUN Kering Form A-02A
  • SKEMA ALOKASI AIR
  • SUBDAS KELINGI PRASARANA INTAKE

Okt IOkt II Nov I Nov II Disɛmba I Des II Jan I Jan IIFeb I Feb II Mrt I Mrt II Epril I Epril II May IMay II Jun I Jun II Jul I Jul II Ags IAgs II Sɛp I Sɛptɛmba II.

Gambar 7-2.  Grafik Form A-02A Tahun Basah
Gambar 7-2. Grafik Form A-02A Tahun Basah

I IRIGASI

DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PUSAT

DI. KEWENANGAN KABUPATEN

II NON IRIGASI 1 PDAM

2 INDUSTRI

Gambar

Tabel 2-2. Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Sungai MSBL
Gambar 2-2.  Daerah Aliran Sungai di Wilayah Sungai Musi-Sugihan-Banyuasi-Lemau
Tabel 4-19. Kebutuhan air irigasi di masing-masing Daerah Irigasi (m3/dt)
Gambar 4-14.  Grafik Neraca Air  Kondisi Basah, normal dan kering di titik 1
+7

Referensi

Dokumen terkait