Puji syukur kehadirat Allah SWT sehingga atas izin dan rahmat-Nya Rencana Strategis (Renstra) Departemen Keteknikan Pertanian dapat tersusun dengan baik. Pada prinsipnya Renstra merupakan acuan dan pedoman pelaksanaan departemen 5 tahun ke depan. Renstra tahun ini disusun berdasarkan: 1) Renstra Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, 2) Renstra Universitas Brawijaya, 3) Renstra Fakultas Teknologi Pertanian, dan 4) Hasil self-assessment menggambarkan situasi internal berupa kekuatan dan kelemahan serta situasi eksternal berupa peluang dan ancaman Departemen Keteknikan Pertanian, termasuk parameter LRAISE yaitu: kepemimpinan, relevansi pendidikan, suasana akademik, manajemen internal, keberlanjutan dan efisiensi dan produktifitas.
Keberadaan renstra ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dan mutu departemen sejalan dengan visi, misi dan tujuan Departemen Keteknikan Pertanian yang diikuti dengan pemanfaatan anggaran secara efektif dan efisien.
PENDAHULUAN
Arah Kebijakan Jurusan Keteknikan Pertanian
Isu peningkatan daya saing nasional dilaksanakan dengan mengedepankan program/disiplin ilmu yang dapat meningkatkan daya saing negara melalui peningkatan mutu dan relevansi pendidikan, penelitian, dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Tujuan dan Manfaat
LANDASAN HUKUM
Renstra Kemenristekdikti (2015-2019)
Peningkatan mutu pendidikan tinggi, pembangunan keterampilan dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pertumbuhan daya saing nasional bukan lagi suatu pilihan, melainkan suatu keharusan. Secara filosofis berdasarkan analisis CATWOE (Client, Actor, Transformation Process, World Constraints, Owner and Environment), revitalisasi peran dan fungsi Kemenristekdikti adalah “merumuskan, membuat, mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi dan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan oleh lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi, dan badan usaha untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian negara dengan mengacu pada Undang-Undang Pendidikan Tinggi dan Undang-Undang Sistem. Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional secara fokus dan konsisten, melalui pemberdayaan pembelajaran dan kemahasiswaan, lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi dan pendidikan tinggi, penelitian dan pengembangan serta memperkuat inovasi untuk mewujudkan kesejahteraan hidup masyarakat dan meningkatkan daya saing bangsa Indonesia. Peningkatan jumlah dosen berkualifikasi doktor, jumlah dosen peserta sertifikasi dosen, jumlah sumber daya penelitian dan pengembangan (peneliti/insinyur) yang berkualifikasi magister dan doktor, jumlah sumber daya manusia Perguruan Tinggi dan lembaga penelitian dan pengembangan yang peningkatan kompetensinya dan revitalisasi infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendidikan tinggi;
Menjadi universitas unggul yang bertaraf internasional dan mampu berperan aktif membangun negara melalui proses pendidikan, penelitian dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Tujuan Universitas Brawijaya adalah mencapai daya saing di tingkat Asia yang meliputi bidang pendidikan, penelitian dan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mempunyai pilar-pilar strategis dalam rencana pembangunan jangka panjang 2005-2025, yang meliputi: (1) perluasan dan pemerataan akses terhadap perguruan tinggi yang berkualitas dan berdaya saing internasional; (2) penyediaan dosen yang kompeten, sarana dan prasarana, subsidi, data dan informasi; (3) peningkatan mutu pengelolaan pendidikan tinggi.
Menjadi fakultas unggul di bidang teknologi pertanian yang diakui dan diakui dunia internasional serta berkontribusi terhadap pembangunan nasional melalui tridharma perguruan tinggi. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian untuk mendorong kemajuan agroindustri dan berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan global.
Visi dan Misi Jurusan Keteknikan Pertanian
Seluruh kegiatan di departemen TEP dibakukan dengan standar operasional prosedur (SOP) yang dipublikasikan di website departemen. Selain itu, hasil pelaksanaan tugas yang wajib diketahui semua pihak disampaikan kepada seluruh pegawai Departemen TEP dalam berbagai pertemuan. Namun pada tahun 2019 terjadi peningkatan yang sangat besar pada seluruh program studi sarjana di departemen TEP.
Selain itu, jika dilihat dari asal mahasiswanya, rata-rata mahasiswa S1 dan S2 divisi TEP masih didominasi oleh Provinsi Jawa Timur dan DKI Jakarta. Rendahnya tingkat persaingan yang ketat ini juga menjadikan kualitas masukan mahasiswa pada jurusan TEP rendah sehingga perlu ditingkatkan. Untuk mendukung kurikulum berbasis OBE, departemen TOP juga membekali mahasiswa dengan kompetensi agar alumni dapat berdaya saing tinggi di level tersebut.
Data kinerja program studi sarjana dan pascasarjana di Departemen TEP pada tahun akademik 2018/2019 seperti terlihat pada Tabel 3. Hal ini disebabkan meskipun ada penambahan sumber daya dosen, namun diikuti dengan peningkatan jumlah mahasiswa di Jurusan TEP. Jurusan TEP khususnya pada program studi teknik lingkungan, program studi teknik lingkungan (Tabel 4). Hal ini menunjukkan bahwa dosen-dosen di jurusan TEP kompetitif dalam memperoleh beasiswa dan terdapat networking yang baik di tingkat universitas dan perguruan tinggi.
Kinerja yang baik ini dibuktikan dengan banyaknya paten dan hak kekayaan intelektual yang diciptakan oleh fakultas departemen TEP.
ANALISIS SITUASI
Evaluasi Diri
Mata kuliah yang diajarkan di Departemen Keteknikan Pertanian telah mempunyai Garis Besar Pengajaran Dasar (GBPP) sebagai acuan kompetensi dan Satuan Program Pembelajaran (SAP). Sistem pendampingan di Departemen Keteknikan Pertanian sangat baik guna menunjang prestasi mahasiswa dan dosen. Departemen Keteknikan Pertanian memiliki program studi yang terakreditasi nasional dan internasional, didukung dengan akreditasi institusi Universitas Brawijaya sehingga tercipta reputasi dan brand yang baik, serta dipercaya oleh seluruh pemangku kepentingan.
Nama Jurusan Teknologi Pertanian masih memuat nama peternakan sehingga kurang menimbulkan kepercayaan masyarakat. Civitas akademika Departemen Keteknikan Pertanian memiliki produktivitas yang tinggi dalam hal pengabdian kepada masyarakat, penelitian, perolehan paten dan prestasi di bidang fasilitas laboratorium. Bekerja sama dengan pihak terkait membuka peluang bagi insinyur pertanian untuk mengembangkan karir yang lebih luas.
Departemen Keteknikan Pertanian terakreditasi oleh AUN-QA sehingga menjadi pionir program transfer kredit di tingkat ASEAN. Kurikulum diperbarui secara berkala, yang memperluas kemungkinan penerimaan lulusan Departemen Teknologi Pertanian di kalangan pengguna. Pendidikan di Departemen Teknologi Pertanian dilaksanakan sesuai dengan program pembangunan pertanian nasional saat ini, yaitu peningkatan produksi pertanian melalui pengenalan perangkat keras.
Program pendidikan Departemen Keteknikan Pertanian yang menanamkan jiwa kewirausahaan relevan dengan semangat menciptakan wirausaha baru dan menciptakan lapangan kerja bagi lulusan. Adanya penyelenggara mata kuliah serupa yang lebih spesifik memaksa Fakultas Teknik Pertanian untuk lebih meningkatkan relevansi pendidikan. Masih banyak jurusan/program studi lain yang bisa melamar program penelitian dengan subjek yang sama seperti Departemen Keteknikan Pertanian DIKTI, riset dan teknologi dan institusi lainnya.
Kebijakan perubahan nama program studi dari DIKTI Fakultas Pertanian menjadi Agroteknologi menyebabkan calon mahasiswa rancu dalam memilih jurusan Teknik Pertanian. Masih banyak jurusan/program studi lain yang dapat mendaftar pada penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan program lain yang bidang studinya sama dengan Jurusan Keteknikan Pertanian DIKTI, riset dan teknologi serta lembaga lainnya. Penerapan key performance indikator (KPI) Kemenristekdikti seperti tingkat publikasi, paten, dan lain-lain membuka peluang peningkatan produktivitas Departemen Keteknikan Pertanian.
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
Meningkatkan gotong royong nasional dan internasional dalam bidang Tri Darma Departemen Keteknikan Pertanian harus berperan aktif dalam menjalin kerjasama timbal balik nasional dan internasional dengan institusi di luar negeri. PS Teknik Pertanian adalah Teknik Gambar, Teknik Bioproses adalah Mikrokontroler dan PLC, Teknik Lingkungan adalah GIS/ K3 / Sadar ISO 9001 / Sadar ISO 14001 / AMDAL C.6 Peningkatan Mutu Input. Pengembangan penjaminan mutu keilmuan 1.1 Peningkatan penjaminan mutu keilmuan 1.2 Peningkatan jumlah lulusan tepat waktu 1.3 Peningkatan prestasi akademik.
Peningkatan kualifikasi dan reputasi dosen dan tenaga pengajar 4.1 Peningkatan kompetensi profesional dosen dan mahasiswa 4.2 Pengembangan kompetensi penelitian dosen. Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana Tri Darma 6.1 Pengembangan layanan berbasis IT (Target Fakultas). 2018) Target kinerja dasar per tahun. Peningkatan hilirisasi dan inovasi hasil penelitian dan pengakuan publikasi internasional 8.1 Pengembangan dana penelitian untuk inovasi dan hilirisasi (tujuan Fakultas).
Tujuan implementasi Ya/Tidak Tidak ada ada ada ada. pengguna/pemangku kepentingan dengan peneliti untuk komersialisasi. Mempromosikan keahlian guru di industri, instansi dan lembaga terkait. ya/tidak Tidak tidak Ada Ada. Pelaksanaan Tinjauan Manajemen secara berkala setiap awal tahun Ya Ya Ya Ya Ya Ya Persiapan dokumen akreditasi: IABEE – PS S1 TL dan ASIIN – PS S1.