• Tidak ada hasil yang ditemukan

Replikasi DNA semi-konservatif dan reaksi polimerisasi DNA

N/A
N/A
Valda Maharani Dju Bire

Academic year: 2024

Membagikan "Replikasi DNA semi-konservatif dan reaksi polimerisasi DNA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Replikasi DNA semi – Konservatif & Reaksi Polimerisasi DNA

Nama : Valda Maharani Dju Bire Nim : 204111053

Kelas : farmasi B/VI

(2)

REPLIKASI DNA

Replikasi DNA adalah proses penggandaan molekul DNA untai ganda. Pada sel, replikasi DNA terjadi

sebelum pembelahan sel. Prokariota terus-menerus melakukan replikasi DNA. Penggandaan tersebut

memanfaatkan enzim DNA polimerase yang membantu pembentukan ikatan antara nukleotida-nukleotida

penyusun polimer DNA.

(3)

Replikasi DNA semi konservatif adalah proses replikasi yang terjadi pada

DNA, di mana setiap untai DNA yang menjadi template untuk sintesis untai baru dipertahankan sepanjang proses.

Dalam replikasi DNA semi konservatif, setiap untai DNA yang menjadi

template untuk sintesis untai baru disebut untai induk atau untai

cetakan.

(4)

Proses Replikasi DNA semi Konservatif

1. Pertama-tama, enzim helikase membuka struktur DNA dengan memecah ikatan hidrogen yang menghubungkan dua untai DNA.

Daerah yang terbuka ini disebut replikasi fork.

2. Setelah struktur DNA terbuka, enzim primer RNA menempel pada untai DNA dan memulai sintesis primer RNA. Primer RNA ini

berfungsi sebagai awal untuk proses sintesis untai DNA baru.

3. Kemudian, enzim DNA polimerase III mulai menambahkan

nukleotida baru ke ujung 3'-OH dari untai DNA baru yang sedang tumbuh sesuai dengan urutan basa pada untai induk.

(5)

4. sintesis untai DNA baru terus berlanjut sampai mencapai ujung 5' dari untai induk. Pada saat ini, enzim DNA polimerase I

menghilangkan primer RNA dan menggantinya dengan nukleotida DNA.

5. Setelah primer RNA diganti, enzim DNA ligase menghubungkan fragmen-fragmen DNA yang telah dibentuk untuk membentuk untai DNA yang utuh.

6. Proses replikasi DNA semi konservatif pada umumnya terjadi secara terus-menerus pada sel yang sedang berkembang biak, dan setiap untai DNA yang dihasilkan memiliki satu untai dari untai induk dan satu untai yang baru disintesis.

(6)

7.

Replikasi DNA semi konservatif merupakan proses replikasi yang sangat penting dalam pemeliharaan dan reproduksi sel.

Proses ini memastikan bahwa informasi genetik yang

terkandung dalam DNA diwariskan secara akurat dan

tepat dari satu generasi ke generasi berikutnya.

(7)

KONSEP Polimerisasi DNA

DNA polimerase adalah enzim penting dalam penggandaan DNA maupun perbaikan DNA. DNA polimerase merupakan suatu

enzim yang mengatalis reaksi polimerisasi deoksiribonukleotida menjadi untai DNA, dengan kata lain enzim ini mengatalis reaksi pembentukan DNA. DNA polimerase pertama kali ditemukan

pada tahun 1957 oleh Arthur Kornberg. DNA polimerase membaca untai DNA utuh sebagai cetakan dan

menggunakannya untuk membentuk untai baru

(8)

Jenis-jenis DNA Polimerisasi

DNA Polimerase α: Enzim ini ditemukan pada eukariota. DNA Polimerase α berperan dalam inisiasi replikasi dan sintesis

primer RNA.

DNA Polimerase β: Enzim ini berperan dalam perbaikan DNA.

DNA Polimerase γ: Enzim ini terdapat pada mitokondria dan bertanggung jawab atas sintesis DNA mitokondria

DNA Polimerase δ: Enzim ini bertanggung jawab atas sintesis untai DNA baru pada proses replikasi DNA eukariota

(9)

Peran polimerisasi DNA

DNA memiliki peran penting dalam mempertahankan integritas genom, yaitu dengan cara memperbaiki

kerusakan yang terjadi pada DNA.

Kerusakan DNA dapat terjadi karena faktor lingkungan seperti radiasi, bahan kimia, atau ketidakstabilan kimia intrinsik dari DNA itu sendiri.

(10)

REAKSI POLIMERASI DNA

Untuk reaksi polimerisasi DNA diperlukan DNA templat, substrat yang terdiri dari ke empat macam deoksiribonukleosida

trifosfat (dNTP) yaitu: dATP, dGTP,dCTP dan dTTP, enzim DNA polimerase dan

primer, suatu oligonukleotida yang sudah berpasangan dengan templat. Basa dari dNTP berpasangan (membentuk ikatan hidrogen) dengan basa komplemen yang sesuai pada templat.

(11)

Reaksi yang terjadi adalah serangan nukleofilik oleh gugus 3-OH dari

nukleotida pada ujung 3' rantai yang

sedang tumbuh terhadap 5'-a-fosfat

dari dNTP yang datang, membentuk

ikatan fosfodiester. Pada reaksi ini

satu molekul pirofosfat dilepaskan

(12)

Hubungan Replikasi DNA Semi Konservatif &

Reaksi Polimerisasi DNA

Replikasi DNA semi konservatif dan reaksi polimerisasi DNA saling terkait erat karena reaksi polimerisasi DNA adalah langkah

penting dalam proses replikasi DNA semi konservatif.

Proses replikasi DNA semi konservatif melibatkan pemisahan untai ganda DNA dan pembentukan dua untai baru yang saling melengkapi, di mana masing-masing untai baru memiliki satu untai lama dan satu untai baru. Proses pembentukan untai baru melibatkan reaksi polimerisasi DNA, yaitu penggabungan

nukleotida baru untuk membentuk untai DNA baru.

(13)

Reaksi polimerisasi DNA dilakukan oleh enzim polimerase DNA, yang mengikat nukleotida baru dengan untai DNA yang sedang tumbuh dan membentuk ikatan kovalen antara fosfat pada nukleotida baru dengan gula pada nukleotida sebelumnya. Proses ini terjadi pada setiap untai DNA baru yang sedang tumbuh.

Selain itu, reaksi polimerisasi DNA juga terjadi dalam beberapa tahap selama replikasi DNA semi konservatif.

Proses dimulai dengan enzim helikase yang membuka untai ganda DNA, kemudian enzim primer RNA memulai sintesis untai pendek RNA

sebagai pengganti untuk memulai sintesis DNA. Setelah itu, enzim

polimerase DNA melakukan elongasi untuk memperpanjang untai baru dan mengganti RNA dengan nukleotida DNA.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Gaffar Shabarni.2007.Buku ajar Bioteknologi Molekul.Universitas Padjajaran

Kuswandi, C, P. (2014). Replikasi DNA. FMIPA UNY.

Molecular Biology of the Cell, edisi ke-6, yang ditulis oleh Bruce Alberts, et al. pada tahun 2015

Biology: The Core, edisi ke-3, yang ditulis oleh Eric Simon, et al. pada tahun 2019.

(15)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait