• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Kualitas Kehidupan Kerja Dengan Kepuasan Kerja Pegawai di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera I Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Kualitas Kehidupan Kerja Dengan Kepuasan Kerja Pegawai di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Sumatera I Tahun 2017"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Kartono (2008) menyatakan gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, perangai, watak dan kepribadian yang membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain. Thoha (2010) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu standar perilaku yang digunakan seseorang ketika orang tersebut berusaha mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahannya. Slamet (2002) menambahkan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu standar perilaku yang digunakan seseorang ketika orang tersebut berusaha.

Lebih lanjut menurut Nurkolis (2015), gaya kepemimpinan adalah suatu norma perilaku yang digunakan seseorang ketika orang tersebut berusaha mempengaruhi perilaku orang lain.

Indikator Gaya Kepemimpinan

Tipe karismatik umumnya dikenal sebagai pemimpin yang mempunyai daya tarik sangat tinggi sehingga mempunyai jumlah pengikut yang banyak. Tipe demokratis, pemimpin demokratis paling cocok untuk organisasi modern saat ini, hal ini terjadi karena pemimpin tipe ini mempunyai kualitas yang baik. Keterampilan komunikasi adalah keterampilan atau kemampuan menyampaikan pesan, gagasan, atau pemikiran kepada orang lain dengan tujuan agar orang lain memahami maksudnya dengan baik, baik secara lisan maupun tidak langsung.

Seorang pemimpin harus mempunyai keinginan agar orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuasaan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan tepat untuk kepentingan jangka panjang perusahaan. Hal ini termasuk memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi, mulai dari tegas, menuntut, atau bahkan mengancam. Tanggung jawab dapat diartikan sebagai kewajiban memikul, memikul tanggung jawab, menanggung segala sesuatu, atau memberikan tanggung jawab dan menanggung akibatnya.

Berdasarkan beberapa teori di atas dapat dikatakan bahwa gaya manajemen di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Wilayah Sungai Sumatera I adalah seorang manajer harus mampu mengatasi berbagai jenis permasalahan, baik yang menyangkut perusahaan maupun perusahaan. yang menyangkut karyawannya, mengedepankan etos kerja yang tinggi, dengan semangat tersebut maka output yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi yang besar baik bagi karyawan maupun perusahaan itu sendiri. Gaya kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin dalam suatu perusahaan atau organisasi dan seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan mengambil keputusan, kemampuan memotivasi pegawai dalam bekerja, kemampuan komunikasi yang baik dengan seluruh pegawai, kemampuan mengendalikan bawahannya dalam bekerja, mempunyai tanggung jawab. bagi perusahaan, ia memimpin, dan mampu mengendalikan emosi dalam situasi apa pun. Gaya manajemen seorang pemimpin terbagi menjadi tiga jenis, yaitu gaya demokratis, gaya otoriter, dan gaya permisif.

Kualitas Kehidupan Kerja

Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja

Cascio (2003) menyatakan bahwa kualitas kehidupan kerja karyawan merupakan salah satu tujuan penting dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan karyawan. Pertama, kualitas kehidupan kerja adalah serangkaian kondisi dan praktik organisasi (misalnya, memperkaya pengawasan demokratis, keterlibatan karyawan, dan kondisi kerja yang nyaman). Sedangkan yang kedua, kualitas kehidupan kerja merupakan persepsi pegawai yang ingin merasa aman, merasa puas dan mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai manusia.

Kualitas kehidupan kerja mengungkapkan pentingnya rasa hormat terhadap orang-orang di lingkungan kerja. Istilah yang digunakan untuk menjelaskan hasil interaksi global dan multidimensi antara individu, pekerjaan, dan organisasi adalah kualitas kehidupan kerja. Lewis, dkk (2001) mengemukakan bahwa kualitas kehidupan kerja didefinisikan sebagai strategi tempat kerja yang mendukung dan mempertahankan kepuasan karyawan dengan tujuan meningkatkan kondisi kerja bagi karyawan dan organisasi, serta keuntungan bagi pemberi kerja.

Pengertian Quality of Work Life menurut Nawawi (2001) adalah program yang mencakup cara-cara untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja dengan menciptakan lapangan kerja yang lebih baik. Berbagai faktor harus dipenuhi untuk menciptakan program Quality of Work Life, antara lain restrukturisasi kerja, sistem penghargaan, lingkungan kerja, partisipasi karyawan, kebanggaan, pengembangan karir, resolusi konflik, komunikasi, lingkungan kerja dan lain sebagainya. Dari definisi yang telah diuraikan, dapat dikatakan bahwa kualitas kehidupan kerja adalah persepsi pekerja terhadap kesejahteraan, suasana dan pengalaman pekerja di tempat dia bekerja, yang mengacu pada seberapa efektif lingkungan kerja tersebut. memenuhi kebutuhan pribadi pekerja.

Aspek-Aspek Dalam Kualitas Kehidupan Kerja

Individu tidak diletakkan dalam situasi yang boleh membahayakan keadaan fizikal dan kesihatan mereka, dan waktu kerja mereka dijalankan mengikut jadual tertentu. Peluang untuk membangunkan dan menggunakan keupayaan manusia. Pekerja diberi autonomi, kerja yang mereka lakukan memerlukan kemahiran yang berbeza, mereka juga diberi matlamat dan pandangan yang diperlukan tentang tugas yang akan mereka lakukan. Pekerja juga diberi kebebasan bertindak dalam menjalankan tugas yang diberikan, dan pekerja juga terlibat dalam perancangan.

Keterampilan dan kapasitas individu dapat dikembangkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga peluang kemajuan dan promosi dapat ditingkatkan serta pendapatan dapat terjamin. Individu tidak dilayani dengan sikap curiga, konsep egalitarianisme lebih diutamakan, mempunyai mobilitas ke atas, merasa menjadi bagian dari tim, mendapat dukungan dari kelompok primer, dan adanya rasa kekeluargaan dan kemasyarakatan antar individu. Selain perannya di lingkungan kerja, individu juga mempunyai peran di luar tempat kerja, seperti menjadi suami atau ayah dan ibu atau istri yang harus mempunyai waktu untuk dihabiskan bersama keluarga.

Organisasi yang mengabaikan peran dan tanggung jawab sosialnya akan menyebabkan pekerja tidak menghargai pekerjaannya. Berdasarkan beberapa teori di atas dapat diketahui bahwa kualitas kehidupan kerja pegawai di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Wilayah Sungai Sumatera I merupakan kompensasi yang dianggap tidak sejalan dengan kebutuhan pegawai, kondisi kerja. yang tidak baik, seperti bekerja melebihi jam kerja yang disyaratkan. Kualitas kehidupan kerja adalah terpenuhinya kebutuhan karyawan, seperti kompensasi yang setara bagi seluruh karyawan, kondisi kerja yang sehat di tempat kerja dan kesempatan untuk berkembang.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Kehidupan Kerja

Kesempatan karyawan untuk memperoleh upah dan tunjangan di suatu perusahaan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.

Hubungan Gaya Kepemimpinan Dan Kualitas Kehidupan Kerja Dengan Kepuasan Kerja Pegawai

Gaya kepemimpinan erat kaitannya dengan kepuasan kerja pegawai karena tindakan pemimpin dapat menghilangkan kekecewaan pegawai terhadap pekerjaannya. Berdasarkan pengertian gaya kepemimpinan maka dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan pada suatu instansi akan mempengaruhi kepuasan kerja pegawai. Apabila pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan yang baik maka akan membantu meningkatkan kepuasan kerja pegawai.

Sebaliknya jika pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan yang buruk maka tidak akan meningkatkan kepuasan kerja pegawai. Selain gaya kepemimpinan, faktor kepuasan kerja pegawai, kualitas kehidupan kerja juga diduga mempengaruhi kepuasan kerja pegawai. Dijelaskan lebih lanjut bahwa konsep kualitas kehidupan kerja mengandung unsur kompleks yang melibatkan banyak faktor, seperti berbagai aktivitas yang termasuk dalam aktivitas di dalam perusahaan yang dapat membuat karyawan merasa memiliki rasa memiliki terhadap perusahaan dan pekerjaannya dapat membuat karyawan merasa memiliki. berharga. .

Dengan demikian, peran penting kualitas kerja adalah mengubah iklim kerja, sehingga organisasi secara teknis dan manusiawi mengarah pada kualitas kehidupan kerja yang lebih baik (Arifin, 1999). Temuan ini didukung oleh penelitian Lewis et al. (2001) yang menyatakan bahwa kualitas kehidupan kerja adalah perilaku yang berkontribusi dalam mempertahankan dan meningkatkan posisi sosial dan psikologis suatu organisasi untuk mendukung fungsi yang lebih optimal. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara gaya manajemen dengan kualitas kehidupan kerja dengan kepuasan kerja karyawan.

Hubungan Gaya Kepemimpinan Dengan Kepuasan Kerja Pegawai

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dapat digunakan Job Descriptive Index (JDI) yang menurut Luthans ada lima, yaitu pembayaran seperti upah dan gaji, pekerjaan itu sendiri, promosi pekerjaan, pengawasan, dan rekan kerja (Hussein, 2003). Gaya kepemimpinan atau perilaku kepemimpinan seorang pemimpin dalam menjalankan fungsi-fungsi penting berbeda-beda dan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pendidikan, pengalaman, kepribadian dan situasi. Perilaku gaya kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin berinteraksi dalam menjalankan aktivitas pekerjaannya. Sikap dan gaya bertindak akan terlihat dari cara pemimpin melakukan pekerjaannya, seperti cara memberi perintah, cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara memilih. permasalahan, dan sebagainya (Soekarso, 2015).

Mengenai hubungan gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja pegawai, terdapat tiga jenis gaya kepemimpinan yaitu otokratis, demokratis, dan permisif. Pemimpin dapat mengadopsi gaya otokratis dengan menjaga seluruh proses kerja di bawah kendalinya, begitu pula pemimpin. Hubungan Antara Kualitas Kerja dan Kepuasan Karyawan Kepuasan kerja merupakan generalisasi dari sikap seseorang terhadap pekerjaan.

Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja Dengan Kepuasan Kerja Pegawai Kepuasan kerja adalah generalisasi sikap-sikap terhadap pekerjaaannya yang

Sebab tanpa kerjasama yang baik, tanpa adanya saling pengertian dan tanpa gotong royong maka segala upaya untuk menghasilkan kuantitas dan kualitas kerja yang terbaik akan gagal. Kuantitas kerja berarti pegawai harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hasil kerja yang sesuai target. Artinya pegawai harus selalu mempersiapkan kondisi tubuh yang kuat dan sehat; keadaan perasaan dan emosi yang penuh gairah; keadaan pikiran yang jernih, tenang dan kreatif.

Kualitas kerja mengandung makna bahwa pegawai harus mempunyai pola pikir, ketrampilan, pengetahuan dan itikad baik untuk dapat bekerja secara bermutu, tertib, bersih, teliti dan indah. Menciptakan kualitas kehidupan kerja yang baik merupakan sebuah seni yang bergantung pada situasi dan kondisi pekerjaan itu sendiri serta tantangan yang dihadapi. Situasi kerja yang terukur dapat tercapai apabila pegawai melaksanakan tugasnya dan didukung oleh kualitas kehidupan kerja.

Dengan pendekatan manajemen sumber daya manusia, organisasi harus mampu menciptakan kualitas kehidupan kerja yang dapat memberikan kesempatan pengembangan diri, kesejahteraan yang dapat memenuhi kebutuhan dasar pegawai, serta lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Penelitian yang dilakukan oleh Zin, dkk. 2004) menemukan bahwa kualitas kehidupan kerja adalah persepsi karyawan bahwa mereka ingin merasa aman, relatif puas dan mempunyai kesempatan untuk berkembang dan berkembang sebagai manusia. Dengan meningkatnya persepsi dan perasaan seperti ini maka akan menimbulkan perilaku kerja yang produktif, pegawai akan menunjang tujuan organisasi, sehingga semakin baik kualitas kehidupan kerja maka semakin tinggi pula kinerja pegawai.

Kerangka Konseptual

Dengan demikian dapat diprediksi bahwa gaya manajemen dan kualitas kehidupan kerja mempunyai faktor yang kuat untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja adalah gaji, kondisi kerja, pengawasan, karyawan, isi pekerjaan, keamanan kerja dan kesempatan promosi, dari beberapa dimensi yang terkait dengan kepuasan kerja, lima diantaranya mempunyai karakteristik yang sangat penting. Kepuasan kerja merupakan hasil keseluruhan dari sejauh mana karyawan menyukai atau tidak menyukai berbagai aspek pekerjaan mereka.

Dengan kata lain kepuasan kerja mencerminkan sikap karyawan terhadap pekerjaannya, jika seorang karyawan mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya maka ia akan merasa puas dengan apa yang telah dilakukannya. Gaya kepemimpinan yang ada pada diri seorang pemimpin dalam suatu perusahaan atau organisasi mempunyai perbedaan dalam penerapan gaya kepemimpinannya masing-masing, dimana penerapan gaya kepemimpinan tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap bawahannya terutama terhadap kepuasan kerja karyawan. Jika kepuasan kerja pada bawahan atau pegawai menjadi hal yang ingin dicapai oleh seorang pemimpin, maka gaya kepemimpinan demokratis merupakan salah satu ciri gaya kepemimpinan yang paling cocok untuk diterapkan, karena dengan adanya perasaan dihargai maka pegawai terpacu untuk berusaha semaksimal mungkin yang pada akhirnya menimbulkan rasa kepuasan kerja. untuk kepuasan Kerja.

Kualitas kehidupan kerja dipandang mampu meningkatkan partisipasi dan kontribusi karyawan terhadap perusahaan itu sendiri. Dengan demikian, peran penting kualitas kehidupan kerja adalah mengubah iklim organisasi agar secara teknis dan manusiawi mengarah pada kualitas kehidupan kerja yang lebih baik. Karyawan akan melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dan memberikan kinerja yang lebih baik karena merasa bahwa organisasi memberikan kualitas hidup yang baik bagi karyawannya.

Gambar 2.1. Paradigma Penelitian  2.3. Grand Theory
Gambar 2.1. Paradigma Penelitian 2.3. Grand Theory

Hipotesis

Gambar

Gambar 2.1. Paradigma Penelitian  2.3. Grand Theory

Referensi

Dokumen terkait

"EKSPERIMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA", AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 2020 Publication files.eric.ed.gov

Pengaruh money ethics terhadap tax evasion dengan intrinsic religiosity, materialism dan gender sebagai Moderating Regression Analysis MRA Teknik moderated regression analysis adalah