• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Pengaruh Dosis Pupuk Urea, TSP, KCL dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Pengaruh Dosis Pupuk Urea, TSP, KCL dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jagung (Zea mays

L.

) merupakan tanaman serelia yang memegang peranan penting setelah padi. Sebagai bahan makanan, jagung bemilai gizi tinggi yang tidak kalah dengan beras ( Suprapto HS,1989 )

.

Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia maupun hewan.

Di Indonesia, jagung merupakan bahan makanan pokok kedua setelah padi, sedangkan berdasarkan urutan bahan pokok dunia, jagung menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi ( Anonimus, 1993 )

.

Secara total penggunaan jagung di Indonesia mengalami peningkatan secara terns menerus baik untuk konsumsi maupun untuk pakan temak, dimana pada tahun 1975 pengunaan jagung sebanyak 2,8 juta ton dan tahun 1988 meningkat menjadi 5,3 juta ton dan pada tahun

2002

kebutuhan jagung dalam negeri diperkirakan akan semakin meningkat.

Effendi dan Sulistiati ( 1991 ) menyatakan bahwa permintaan jagung terus meningkat, sementara produksi yang dicapai petani masih rendah. Untuk itu dilaksanakan usaha ekstensifikasi dengan penambahan areal panen, sedangkan usaha intensifikasi dilaksanakan dengan meningkatkan produktivitas.

Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan ( 1998 ) menyatakan bahwa untuk mencapai swasembada jagung dilakukan usaha intensifikasi, ekstensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(2)

2

Sebagaimana diketahui bahwa produktivitas sangat dipengaruhi oleh lingkungan ( seperti iklim dan kondisi lahan ), laban sebagai tempat tumbuh tanaman perlu mendapatkan perhatian yang seksama, dimana kekurangan unsur hara yang diperlukan tanaman dapat diberikan melalui pemupukan. Jenis, takaran ( dosis ), waktu dan cara pemupukan yang tepat dan disertai oleh pengelolaan tanah yang baik dapat membantu meningkatkan ketersediaan hara yang diperlukan dan akan memberikan hasil yang lebih tinggi ( Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,

1992

).

Agar dapat mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah sangat perlu penambahan zat-zat hara secara buatan, supaya produksi tanaman tetap normal dan meningkat. Tujuan penambahan zat hara tersebut adalah memungkinkan tercapainya keseimbangan antara unsur hara yang hilang baik yang terangkut panen, erosi maupun pencucian lainnya. Tindakan pengembalian dan penambahan zat hara ke dalam tanah ini disebut pemupukan ( Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan,

1998 )

.

Selain pemupukan, produktivitas jagung optimal per satuan luas pada umumnya tercapai dengan populasi tanaman yang tinggi serta penggunaan cahaya yang maksimum pada awal pertumbuhan. Akan tetapi pada akhimya penampilan masing-masing tanaman secara individu menurun karena persaingan cahaya dan faktor tumbuh lainnya. Kerapatan optimum ditentukan oleh pertimbangan­

pertimbangan ekonomi dalam menentukan keuntungan ekonomi yang optimum ( Sri Setyati,

1992 )

.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan tumpang sari baur adalah pola tanam dengan menanam dua jenis tanaman atau lebih dalam satu petak lahan yang dalam satu lubang tanaman diberi dua

Dengan melihat uraian tersebut maka penulis melakukan penelitian dengan judul : “ Pengaruh pupuk urea dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis ( Zea

terdapat interaksi antara perlakuan macam pupuk organik dan jarak tanam pada parameter pengamatan tinggi tanaman umur 28, 42, dan 56 hst dengan perlakuan pupuk

Hal ini dikarenakan peningkatan dosis pemberian kompos kulit buah kakao dan pupuk Urea, TSP dan KCl pada tanah dapat meningkatkan unsur hara N, P dan K pada tanah

Hasil analisis BNJ untuk pengaruh dosis pupuk urea (Tabel 4) menunjukkan bahwa pemberian pupuk urea sampai dosis 450 kg/ha pada tanaman jagung, ternyata dapat

terdapat interaksi antara perlakuan macam pupuk organik dan jarak tanam pada parameter pengamatan tinggi tanaman umur 28, 42, dan 56 hst dengan perlakuan pupuk

Pada berbagai dosis pupuk SP-36 yang dicobakan, meningkatnya tinggi tanaman, diameter pangkal batang, produksi (ton/ha) dijumpai pada dosis pupuk SP-36 200

Tinggi Tanaman cm Jagung Hibrida Umur 8 Minggu Setelah Tanam Dengan Perlakuan Dosis Pupuk dan Varietas Hibrida Tabel 2.. Li lit Batang cm Jagung Hibrida Umur 9 Minggu Setelah Tanam