• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kekerasan aalam Rumah Tangga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Upaya Perlindungan Hukum Terhadap Korban Kekerasan aalam Rumah Tangga"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BABI PENDAHULUAN

Rumah tangga tempat kekerasan sering bcrlangsung adalah wadah dari suatu kehidupan penghunin)a yang tcrdiri dari bcrbagai status, sep.?rti suami- istri, orangtua, anak-anak, orang-<>mng yang mcmpunyai hubungan darah, orang yang bekerja membantu kehidupan rumah tangga bersangkutan, orang lain yang menelap, dan orang yang masih atau pemah hidup bersama di sebuah rumah tangga.

KDRT terhadap istri menurut Farhana adalah segala bentuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh suami tcrhadap istri yang berakibat menyakili secara flsik, psikis, seksual dan ekonomi, termasuk ancaman, perampasan kebebasan yang terjadi dalam rumah tangga atau keluarga. Selain itu, hubungan antara suami dan istri diwamai dengan penyiksaan secara verbal, tMak adanya kehangatan emosional, ketidaksetiaan dan menggunakan kekuasaan untuk mcngendalikan . . l

IStn.

Setelah membaca definisi di atas, tentu pembaca sadar bahwa kekerasan pada istri bukan hanya terwujud dalam penyiksaan fisik. namun juga penyiksaan verbal yang sering dianggap remeh namun alcan berakibat lebih fatal dimasa yang akan datang. Gejala-gcjala istri yang mengalami kekerasan adalah merasa rendah diri, cemas, penuh rasa takut.. sedih, putus

asa. terlihat lcbih tua dari usianya, sering merasa sakit kepala, mengalami

1

F'arhana, A:tpelc

Hu/mm Kelcerruan Dalam Rumah Tangga, Sinar

Gralika. Jakana.

:ooi, him 21.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(2)

2

kesulitan tidur, mengeluh nyeri yang tidak jelas pcnyebabnya, kescmutan, nyeri perut, dan bcrsikap agresiftnnpa penyebab yangjelas.

Kekerasan dalam rumah tangga merupakan konsep baru, yang diangkat pada Konfcrensi Dunfa Wanita HJ di Nairobi, yang bcrhasil menggalang konsesus internasional atas pentingnya mcnccgah berbagai bcntuk kckerasan terhadap percmpuan dalnm kehidupan sehari-hari di seluruh masyarakat dan bamuan tcrhi:dap perempuan koban kekerasan.2

Oleh karena kekerasan terhadap perempuan merupakan konsep baru, maka mengenai definisi atau batasan kekerasan terhadap perempuan dalam rumab tangga nampaknya belum ada definisi tunggal dan jelas dari para ahli atau pemerhati maslah-masalah perempuan.

Walaupun demikian kirannya pcrlu dikemukakan beberapa pendapat mengenai hal tersebut. Tindak kekerasan adalah mclakukan kontro�

kekerasan dan pemaksaan melipuli tindakan seksual, psikologis, fisik danekonomi yang dilakukan individu terbadap individu yang lain dalam hubungan rumah tangga atau hubungan intim.

Kekerasan dalrun rumah tangga adalah perbuatan yang bcrakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan tennasuk pendcritaan secara fisik,

seksual, psikologis dan penelantaran. Termasuk juga ancaman yang menghasilkan kesengsaraan di dalam lingkup rumeh tangga.3 Carwoto mengatakan bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah kekerasan yang

' Sulistyo..-ari lrianto, Pe1'1:mpuan dan Hukum. Yayesan Obor Indonesia. Jakarta,

;006, hm. 18.

' Andi H&m2llh. Rumah Tnngga Do/0111 lingkup Pidona. Rincka Cipta, Jakaru. 2004. him.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui upaya perlindungan hukum yang diberikan terhadap perempuan sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga dan Untuk

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui upaya perlindungan hukum yang diberikan terhadap perempuan sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga dan Untuk mengetahui kendala

Kekerasan dalam Rumah Tangga dalam Pasal 1 angka 1 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) disebutkan bahwa kekerasan dalam

Melihat banyaknya kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi dalam lingkup sosial masyarakat, pemerintah kemudian mengeluarkan berbagai undang- undang sebagai jalan untuk

Kendala-kendala penegakan hukum dalam melaksanakan perlindungan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga perlu segera diatasi oleh pemerintah dengan meningkatkan

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu hukum positif Indonesia tidak mengatur mengenai perlindungan hukum bagi korban kekerasan rumah tangga dalam perkawinan sirri, Namun Pada UU

Kendala atau hambatan yang muncul dalam pelaksanaan perlindungan korban kekerasan dalam rumah tangga adalah kekerasan dalam rumah tangga seringkali tidak dilaporkan ke pihak

I tahun 1974 tentang perkawinan, perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia dan