• Tidak ada hasil yang ditemukan

Repository Universitas Negeri Manado: Metode Pengukuran Persepsi Bunyi Bahasa Jepang oleh Pembelajar Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Repository Universitas Negeri Manado: Metode Pengukuran Persepsi Bunyi Bahasa Jepang oleh Pembelajar Indonesia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

INTERNATIONAL SEMINAR

ON

EVALUATION AND ASSESMENT

IN JAPANESE LANGUAGE EDUCATION

A +-"6++LH l: X;tt 6i+4fr

tfa&

PROCEEDING

'ta_,

AUGIJSL.z&€Z, 2OI5

.,;tiar.l .::,

$&il&tr iili:

r'l

r.J

.rli',

-

;r:

UDAYANA UNIVERSITY PRESS ISBN : 978-602-294-067-8

(2)

r E+#fHo;+1trr 21-22 Aususi, 2015

DAFTAR

ISI

Kala Samburil Kelua

ASPBJL...

i

Kah sambutan Direktur

Jf Jakma

iv

Daf,ar

lsi ... ir

PEMAI'A.LAII UTAMA

E

*EE*Hl:rj lr6-#ftr

Ito Sukero

I

PEMAI'{LAII

UNDANGAN DAN PEI\4A.KALAII PENDAMPING EFEKTIVITAS METODE ROLE

PI}IY

DENGAN SISTEM PENILALA.N

PT'R.IS,S'SSM'NT DALAM

Mf,

NINGKATI'{N KEMAMPUAI\

BERBICARA PEMBf,LAJAR SEMESTER DUA PROGRAM STI]DI SASTRA JEPANG STIBA SARASWATI DENPASAR...

A.A.Ap

Dian Andriyani, Kommg Dian

Pus;i;;C;;;,

Ni Wayan Meidmiani, dan Sahidin

KEGIATAN MENULIS BLOG BAHASA JEPANG (PENERAPAN EVALUASI

DIRI

PEMBELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PORTFOLIO)...

-{rimty Visiaty

TAIIAP

AWAL IDENTIFIKASI

XNSULITAN MENYIItrA.K BAHASA JEPANG DENGAN PENYI]SUNAN TES

DIAGNOSTIK,,...,,,,,...

41 Desak Made Sri

Mildani

}IODEL PEI{ILAIAN

OTENTIK

DALAM

PEMBELAJARAN,'4TLTBZIIV DAN DO&a1r DI fiNIVERSITAS BLING

HATTA... i8

Desi Kania Izmayanti dm Irma

E;Sl EtH=FFotEg,Rr:&.Jr,\t &&I@ffigE*...

75

Diess Alwi Tutiarta

(3)

I E

*A*B'D*ffir

2t 22 a\srsr, 2a1s-

ANALISA

VALIDITAS

TAMPANG DAN

VALIDITAS

ISI TES

MENYIMAK

BUATAN GI]'RU - STUDI KASUSUTS CHOAKAI 4

DI

IINIVERSITAS NEGERI JAI'A.RTA

-...

87

Dwi Astuti Retno Lest4i

EVALUASI DAN ASSESMENT

DALff MTA]iULIM

GAXUSHAU

Hvo

uKA,...

Dyah Prasetimi

GRAMMAR COMPREHENSION-BASED COMMANICAT|ON PKACTICE

THROUGH SOAOLTNGABTIC

APPROACH,

117

Ely

Tridih

Raha)u

PENILAIAN

I{ASIL

BELAJAR

DALAM

PEI{DIDIXAN

BAIIASA

JEPANG

DI

SMA SESUAI

KURIKULf,M

2013

Evi Lusiana dm Hata Naomi

.

METODE PENGIIKLTRAIY PERSEPSI

BIINYI

BAHASA JEPANG

OLEH /--- . / eEMBELAJARINDoNEstA... \l4l

)

V i*iv

n.

n-"i* a*

vasuhiko Sut

ega*a \ -/

PENGARI]II

PEMLAIAN AUTENTIK

TERHADAP HASIL

BELAJAR

MEMBACA DAI{ MENULIS BAI{ASA JEPANG MAHASISWA SEMESTER 1

TAHIIN AI(ADEMIK

2014/2015 JURUSAN

BAIIASA

JEPANG T]NJ...

Frida Philiyanti

PROBLEM IDENTIFICATION

IN CHOMI/LI'TENING...,...

I70 Hatati

THE CORREL4TION BETII'EEN LEVEL OF VOCABULARY MASTERY AND STUDENTS' IAPANESE READING SKILLS IN

HYOUKIAND

DOXKAISaBIECT..

179

Haryono

E+#€crfi&L J F A###6^r>r*t'...

re5

HafraNaomi

103

156

(4)

liltematiM &ni,ar on E ahdiok ed )s.snent tu JaW*e h@q. Etucailoh 6a#M) 27-22 Nsst, 20t5.

METODE PENGUKURAN PERSEPSI BUNYI BAHASA JEPANG OLEH PEMBELAJAR INDONESIA

Frmky R.Najom Univemitas Negeri Mmado dliHnlenaiirdnkvaa \ ahoo.co.in

Yasuhiko Sukegawa To lEo Me tlopo I it an Unilersity

sukeea$,ar@huip

Abitact

E

+ *4*H ofi,tg T

l*

-l >

l:

42 7

^

fl

*B+B A t: +iE ,' 6 BFtr)

F"5ffi H nr

h 6 .

L

t\

*.t

b llr !' 6,

ffi

t.rtf&+

EAt.,jr,'(FiE. rr 6olJr1To

s

F,-eb6"

(I)EEE&EE*r)EtEt: rz: (E) I t<i. (a

.H) I tU" (2\lE*oHRaiR@: fn'/c (E) J tfi'.t

(ffictt) t lrt'" (3)EgEBto&Eo;,8*t.*ili6;ED

:

+rtlzl! tltLL) > tt*Lat " @tli#L'>,y11EalE lE: tr'3 (+) I L rr'Le (€H) .t /r&'" (s) fyt t t^J L t+z) o>lflH: t=) 3 (E<) I rf iB (&

6) I ti,,, i3 (+S) I /rD

t37>, |fi, o0t2) , t=7:/(2013). Bt]rl(1993)-CE-l

> 1:lr7

^A*#+B#a. i VIcEF l-aW'l*.t##E F+6!+ii L{trHF!+l*t

J:

)< htfi t Lr. *#*rtt:

affiril.*a\,'< F1i&+B Zrt\.

tu

b o

E

*;E*'F&E

€r3 -.v\6

r> D

i r*fi1rt-f 6 Ls>ahits&E* L/rr,

r"

I4t

wortls:

gF*fl H *F+6!+i* [fiHA!+iE

-r43-

(5)

rt6ky R-No)@n & Yosuhiko suk4d@

I. PENDAHULUAN

1.1 Betajar Bahasa Asing dan Masalah Pelalalan

Dalm

proses belaja bahasa asing, adalah sebuah fakta bahwa pelafalm bahasa target memerlukan usaha ymg

ker6,

baik pembelajar maupun pengajar' kaena begitu

sukd

untuk dapat mengucapkan lafal bahasa tatget dengan baik' Bagi penutur bah*a Indonesia ymg belajar bahasa Malaysi4 tidak akm muncul masalah seperti ini keena kedekatm kedua bahasa, meskipun pada kenyatmnya terdapat perbedam lafal juga. Tetapi bagi penutur bahasa Indonesia ymg belajar bah6a Jepmg, China, Inggris

dm

lainnya, ketika hendak belajar bahasa asing

ymg

be$eda sistim fonologinya, akm menghadapi masalah serius Misalny4 seperti pada

hasil penelitim

Maekawa (1993)

yang

menemukm beberapa penyimpmgd lafal pada pembelaja bahasa Jepmg

omg

lndonesia mengenai bunyi

/sh/ pada

|

->'( , ,, y: I

(lihat

lampird)

Begitu juga sebalikrya

penutur bahasa Jepmg, China atau Inggris

ymg

akm belajar bahasa Indonesia akan menemui masalah Yang sma.

Menurut Sukegawa (1993) ada beberapa

ciri

fonetis

yog utma

menjadi masalah ketika penutur bahasa Indonesiaberbicila bah6a Jepang' yaitu:

(l)

Cmpur aduk mtara bunyi pmjmg dan pendek

.lt!l

: flilJ8r] (tilb) rl1it{&r8rl

(neneD

I (t3*iif 3')

ooba)

(2) Penghilmgil bunyi geminat

6ri'l$c<) (potong) ) f3(l

(datang)

(3) Penmbahm bunyi geminate yang tidak perlu' ,frl

. l\,\(] (ada) I rv'c(]

(Perci)

(4) Durasi bunyi sengau )ung tidak cukup

{fi!t lbllttl (sepeditu) ) b/t

(lubang)

(5)

Penmbahe

bunyi [n] ymg tidak perlu ketika bunyi sengau berderel vokal.

$): tllLtl /hoNwo/ ) llll"al

lhonnol (6) Cmpur aduk

etda

konsonm /s/ dm /sh/

.irl

: fL+i'l/'l hhakav ) lSrrr/\I

/sakai/

(6)

ld*natiord *nitu on bdildion dd Ase$nent in Jryilese b'ewE ilrcfran

€a*m1 21 22 arcrst,2oI5

Campur aduk anta€ bunyi konsonm

,J

pada

ddetbfiyi tT1

(24 zr, ze, zo) dan 4/ pada deret bunyi

')

-Y

1-

lia, :D, je' Jol

$)1 ll) l lzotl ) f)=-l

/jou/

Ucapm bunyi /tsu/ yang tidak tepat.

gr1 t:31

/tsuki/(bulan)

) l7=+.1 [tBuki]' I7+ l

lsuki]

Masalah nada (pitch) :

Aksen kata dan intonasi kalimat ymg tidak alami

lafal

itu

petrting

Adalah kenyatam bahwa masalah pelafalm tidak mendapat perhatian yang pengajean bahasa asing.

Nmun

kesalahm pelafalm seperti tersebut

a

memberikan kerugian bagi pembelajd bahasa

Jepmg Dalm

metode yang berdastrkm pada pendekatm komunikatif yang menunjukkm pada tahun 1970m

smpai

dengm tahun 1980m, ada pemikirm kesalahm pelafalan dan tatabahasa

tidak

perlu

diperbaiki

Pendapat

mwgkin

cocok bagi orang-orog seperti pam pekerja imigran yang

prinsip "ymg penting bisa

berkomunikrci".

Tehpi,

bagi bahasa Jepmg seperti di Indonesia ymg mulai

belajil

secda teratur

*kolah menengah dengan mengglnakm buku ajar, kemudim di pergurum berusaha memperoleh tingkat N3, N2, dan

di

masa datang mereka akm

dalm

dunia keria atau bisnis ymg menuntut pemakaian bahasa Jepang

maka pelatihan lafal ymg baik smgat diperlukm

S€lain

itu,

pelafalan ada hubungan

ymg

erat dengm ejaan, sehingga pembelajfi tidak dapat membedakm dengan

bmil

ciri-ciri fonetis seperti

parjug dm

pendek, bunyi /s/

dm

/sh,/

de

lainnya, maka mereka akm kesulitm lain ketika mencari kata di kamus, atau ketika melakukm di woril processor

dn

lain-lain, mereka tidak ak@ dapat menemukan

dicai,

atau

iika

salah menuliskm ejamnya

ymg

benar mereka tidak menangkap dengan baik atau mengucapakan dengan baik kata ymg Beberapa waktu lalu, ada seormg Indonesia

yug

mengikuti pelatihm di Felatihan

Bah6a Jepdg

Japm Foundation Kihurawa, dalam sebuah

(7)

FtunkY R.Mj@n E Yasuhiko Slkgowa

episode percakapannya ia bemaksud mengatakm

:

f

:/ x * +-

^

(Shakey's :

nma

restoran

pizza) t"T3 E LLl

tetapi ia mengucapkdnya: tlu Jr

)

=

- la11ZixLlt)

dimana

kata "sheekiizu"

dircalisasikm sebagai /sekijuu/' sehingga tetjadi gmgguM komunikasi' karena meski diulang-ulmg ia tidak dapat

."n*oupO-nru

dengan tepat (padahal

ia

seormg gJru

ymg

sudah cukup b"rp"ngalmun;.

lni

merupakan contoh kasus yang terdapat

dalm

tuturan ormg Indonesia. dimma

bunyi lLz]

/she/

dilafalkan llzl

/se/' bunyi pmjang diucapkan pendek,

bunyi l7'] /a' diucapkan f'='l /jr''

bunyi pendek dilafalkm panjang. sehingga tidak dapat dimengerti oleh lawan bicara'

2. HUBI]NGAN ANTARA PERSEPSI DAN PRODUKSI

Dalm

pemerolehd bahasa ada aspek persepsi

dm

aspek produksi' kedumya memiliki hubungan yang erat bagaikm hubungan sisi depm

de

sisi belakmg. Misalnya, bagi ormg Jepmg ymg belajd bahasa Indonesia' bunyi

h/

dan,4/merupakdsebuahpasmganbunyiyangpalingsulitdiucapkatr.

.

Sebenamya di Jepmg ada daerah yang dapat mengucapkan bunyi /r/'

jadi

bunyi ini bukan tidak bisa dilafalkm Begitu juga artikulasi dari bunyi lateral

/l/

sebagai salah

satu alofon

bebas

dari deretm bunyi I b I (ra'ri'ru're'ro)'

dapat direalisasikandenganbaikapabilaberadapadaposisiawalkata.Tehpialasan mengapa ormg Jepmg salah mendikte

aau

melafalkm bunyi

hl dat lll yaitt

karena ormg Jepmg tidak dapat membedakannya secam persepsi

({+H)

Katau kosakata dasd ymg dipelajdi di buku teks bisa lmgsung belajd dengan ejamnya sehingga dapat dikatakan

hmpir

tidak ada masalah Misalnya' kosakata dasar

."p"rtl, "ti*u", "a"tupm', *sembilm'

"sepuluh"' gampang dihafal melalui buku

ajd.

Tetapi, untuk kata benda nama

ordg' nma

tempat

dm lainlain

kosakata

yang bm pefima kali

didengar' karcna

tidak mempuyai latar

belakang

pengetahuan tentmg itu, maka pembelajar tidak mempunyai kemampuan persepsi' aergm aemifim tiaak dapat membedakm apakah seseormg itu bemama

"Rit''

atau "Lita". Apabila dihafal seaddya tanpa perhati@ maka akm terjadi kesalahd ketika mengucapkmnYa juga

(8)

knkar il Edettu d A$tsnem ih J@re@ tuWg M'etkil

Ingi

pul4 meskipun orang Jepeg dapat menulis kata "lima" dengm tepat

trmun

ada iuga

ormg

Jepmg yang salah

mogucapkmya

sebagai Mflgeapa bisa terjadi demikim? Hal ini penyebabnya kaena alat bicda mengontrol perbed@

itu, dm

diperlukm

latihm

secda fonetik begitu

mui kita

kembali

ke

pembahdan mengenai pembelaja kpang

orug

Indonesia.

Sma

dengm alasm tenebut

di

alas, pesoalan Jepmg adalah masalah serius. Akibat

ddi

ketidakmmpuu persepsi akm menimbulkan kesalahm pengucapm, dm akibatnya

tqjadi

salah komunikasi. P6mgan kata "obasm" dm "obaasm" bisa belajd

dai

tetapi ada ormg ymg bemama "Oobasm"

(JtB t l'") yug

tidak buku teks. Petsepsi mengenai vokal pendek dan vokal

pmjog

telah oleh Najoan (2012, 2Ol3),

dan hnpa

memapdkm

di sini

data

dil

tanpa perlu

diul6 lagi,

sudah jelas bahwa persepsi bunyi dm pendek bagi ormg Indonesia adalah sangat sulit. Suatu

hdi

di sebuah bahda Jepang, ada seormg mahmiswa praktek mengajr ymg berusia

20d

tahun, ketika selesai memperkenalkm diri, ia ditmya oleh seormg

toh6a Jepilg:

r *J

lJ 3, il U : t.'E

tu

r

r, \

* 3' i' 1 dm

vmg agak shock mendengdnya, sebab pengertim

kata

" obman

"

pada sosok wmita berusia 40m tahun. Tentu saja smg siswa tidak mengahke seperti itu, tetapi hasil ucapmnya membuat smg wmita mendengd

perkatm itu.

Salah satu penyebabnya adalah, ketika smg

Edensd tfintn ltl,aAEiii2--l\tr.l , dia tidak

dapal dengm baik suku kata

pertma ti-*l ymg

Pejmgnya

2

mor4 ia hanya menmgkap kata itu sebagai

t*2ll

. Mengapa bisa

tdjadi Ini

adalah masalah persepsi

(fuH).

Satu lagi penyebabnya adalah mengucapLan

tf-I 6unli "o" pujag).tetapi

kaena

lrhadap

durasi vokal tidak cukup sehingga bagi telinga

ormg

Jepmg

I

t

, t

t , I

obasail. lni adalah masalah produksi (ELL )

(9)

Ft@ky R.Nojo@ & Yaehiko Suk4ow

3. PENGAJARAN

LAFAL

BAI{ASA JEPANG DI INDONESLA.

3.1 Situasi Petrgajaran Lafal

Sepmjmg

pengetahuan

kami,

dalam pendidikan

bah6a Jepmg

di Indonesia,

belum

ada didapati laporan penelitian

tindakm

kelas mengenai persepsi dm produksi bahasa Jepmg oleh pembelajd bahasa Jepmg ymg secara eksplisit mengikuti kurikulum. Tema semind kali ini adalah tentang "assessment

" (ig'iffi),

mat<a

kami

ingin mengusulkm sebuah metode

utuk

menilai atau mengukur kemmpum lafal bahasa JepMg para pembelajm.

3.2 PeDgembangan Metode Pengukuratr Kemampuan Lafal

Selain sembilm pokok pemasalahan yang dikemukakm di

atd,jika

dikaji

lebih jauh

sebenanya masih ada

hal lain ymg

merupakm masalah bagi pembelajd Indonesia.

Nmun

dalam makalah

kali ini,

kami memperkenalkm suatu melode

penilaim

atau pengukuran kemampum persepsi

dm

produksi bahasa Jepmg, khususnya tentmg pokok-pokok

di

bawah

ini ymg

mudah tertinggal dalam ucapm pembelajd meskipun mereka telah menmjak sampai pada level ymg lebih tinggi.

(i) FE*

L

€E6OEBIJ,

yaitu pengucapan vokal pujang dm vokal pendek

(ii) t'ii E,

pengucape bunyi /s/ pada

dereh

bunyi /sa, su, se so/

(iii) vt liE,

pengucapd bunyi /sh/ pada deretm bunyi /sha, shu. sho/

(iv) y

L

V =

A: #EU, pengucapan

buyi

/tsu/ dan /chu,/

(t) )

L

zotll\r),

pengucapan bunyi /tsu/dm /su/

4. DAFTAR

KATA

SEBAGAI INSTRUMEN PENGUKI]RAN

Untuk mengukur

kemmpum

pelafalan, biasanya dalam laboratorium

fonetik

menggunakm kata-kata buatan,

nmun

mengingat

faktor

psikologis pembelaja, maka di sini

kmi

menggunakan dafttr kata yang sebenmya sebagai alat peneukur

(i*'iffi&Affi H;E ll 7

I-).

(10)

lntetutul Sehiw d Ewldiond lwsstun b J@e$ bW tudb'

€affi)

21-22 tngnsr. 2015

Pasatrgan Vokal Paniang dan Vokal Pendek

Untuk menguku

kemmpum

pqsepsi vokal

pmjeg dm

pendek, maka instrument sebagai berikut:

B C D

EE€+EE# lsD5* (''Y'?) ft-Eg+EEE *"'nL'5* Otr-t<)

pmm

kakek

Selanjutnya, sebagaimma telah dibuktikan oleh

Najon

(2012) bahwa

Mda

Q)itch)

dalm

sukukah memegmg

permm penting dalm

vokal panjang. Misalny4 pada

kah

|

*r-t < I

(4 18)

dm ti--'

?l

(4.1C)

di at6,

nada turun pada suku ke dua, dan itu menjadi penmda

vokal

temebut adalah

pmjmg. Untuk itu

maka kata-kala seperti ini dengm

aklrirm -you | -HJ

sehingga semua kata

ymg

dijadikm berubah aksennya menjadi aksen

datd (*iE4) pm

aga maknanya

almi

maka dibuatlah kalimat

bingkai:

t

Pir'l\-ffi tf ''

?

I da

instrument terebut dimasukkd

dalm

kalimat bingkai

ini

Paetapm bingkai yang diawali

denge

kata tmya "dore ga"(

L'irii)

adalah untut

rleakkm

fokus makna pada awal kalimat

agu kenaiko

nada pada bagim

l€lakmg

kalimat dapat dikontrol, sehingga konsentmsi

penilaiu

hanya pada

potedm

pmjmg-pmdeknya birnyi vokal'

Hdilnya

dapat dibMt 4 jenis kalimat

imment

seperti berikut:

aA EtrLrr*iD3X,E-cfr'?

Dole ga ojisMayou desuka?

D,1,ri*iDv'3 t,H-cr-r'?

Dore ga ojiismaYou desuka?

I-tLrr*3i uSgH"efn'?

Dore ga Oujismayou desuka?

'Ymg mana untuk

Pmm?'

'Ymg mma untuk kakek?

'Ymg

mila utuk

Pmgem?

AB

AC

(11)

oh bahdon d tsss@ht b Jdqde I4W. Eedih

L'&r\++Erfr'?

Do re ga chmgalatyou desuka?

Uiarr&+Erfr:?

D o r e ga s uugakuyo u de s u ka?

Dt1r\fit+E(3-r'?

Dorega shuugahuyoil de silko?

'Ymgmana untuk SMP?'

'Ydg

mma untuk matematika?'

'Ymg mana untuk menuntut ilmu?'

Keempat kalimat instrumen

di

atas

digmakm

sebagaimila dijeldkan poin 4.1, sehingga dapat melakukm penilaim dm pengukum kemmpum yang ditiqiau

dai

segi pemepsi dm produksi

Pekerim di

dalam

kelo untuk penilaim de

pengukurm dengm kalimat-kalimat ymg mengildung 8 kah di

at4

dapat diFlesaikm

waktu l0

menit

mulai ddi

penjelGm, pembagim

kertd kerja dm

instrumen kdena dilakukm serentak di dalam

keld.

Dm mengenai produksi harus dilaksmakm secda

peromgm.

Meski setiaP ormg mengucapkan satu kata sebmyak lima kali,

nmun

setiap

omg

hmya

5 menit untuk menyelesaikmnya.

Nmun

demikian, metode ini

m6ih dalm tdaf

uji-coba, sehingga di masa pekerj@ pengukuan akm ditingkatkan dengm memperbanyak pesert4

mengadakm evaluasi apakah metode ini efektif atau tidak'

PUSTAKA

Kikuo.

1993."CD shiryoo Nihongogakushuusha no onnsee Nihongo text

no

roodokuree

no

kaisetsu"

in

Nihogo

o$ee to

hihongolEooiku juuten ryooikiken

kenkyuu

Nihongo onsei

Dl

hon, Heisei

4

nendo kz nlqaw e

ila

ho o ko kus ho.

Frmky R., N.Yokoyma, K.Isomura,

Y

Usmi,

Y Kubota' 2012 "Indonesiago wdha ni yoru Nihongo no

Chouh

Boin no Shuutoku

(12)

Frcnky R-tuj@n & Yasuhiko 'ukega||a

ID f iar\*j*iDr,'5*Hffr'?

Doregaoujiisamayoudesuka? 'Yang mma untuk moymg

laki- laki?'

Untuk penilaian atau pengukumn kemampum persepsi lafal' akan dibuat data

rekman suila

oleh penutur

asli

dari Tokyo mengenai

4

ienls kalimat instrument di atas. Setiap kalimat dibuat 10 kali tuturan. kemudian hasil rekaman kalimaFkalimat tersebut

diurut

secala

rmdom' lalu

diperdengarkan kepada mahasiswa dan meleka diminta untuk menentukan kalimat manakah yang cocok denSan kalimat instrument

A

D menurut pendengarm mereka

Dm

untuk peniliaian kemampuan produksi, kepada pembelajar diminta untuk mengucapkan kalimatskalimat tersebut dan direkam' kemudian rekamm tuturm pembelajar diperdengarkan kepada penutur asli orang Jepang dm diminta untuk menentukan kalimat mana yang mercka dengar ymg cocok dengan kalimat insfumen A

-

D. dengd demikim dapat melakukil penilaian kemmpuan iafal'

4.2 Butryi Segmetrtal

Untuk melakukm penilaian tenhng bunyi segmental' maka

dipilih 4

kata sebagai berikut:

E -ir\< (E+)

/tsuugaku,/'pergi-pulangsekolah'

F tr,9 i ,\ < (*j,) /chuugaku/

'sekolah Menengah

Peftma'

(SMP)

c i-)

7l;

( (*H) /suugaku/

'matematika'

H L

'O

i lt < (f,t*) /shuugaku/

'menuntut ilmu'

Dari antara 4 kata di atas, hmya kata

F

(

t" ti i

n\ <

)

yang pola aksennya awal tinggi- Untuk itu, sebagaimana diatur dalam

4-l

di atas maka dibuatlah kalimat bingkai dm menambahkan akhiran, sehingga menjadi instrumen sebagai be'ikut:

xE DilrrE+,E'cfn'?

DoregalsuugalayoudesuLa?'Yang mana untuk

pergi-pulang sekolah?'

(13)

Pneed aA ht't narcrc: *\ililo u t@tt@,on d A\rsnilt t JaPr6' bwog f&cdbq fEtE*Ho;+1trj 21-?2 Arsn\t Nt'

t BSN : o. 8-602 - )9 4-Ao- 4

Lampirau (Hf*)

Untuk melengkapi pembahasan mengenai masalah penyimpdgm lafal

,"n *.O"iri. td*esia'

maka dibavah ini

kmi

lmpirkan datahasil rekamm tuturm para pembelajd bahasa Jepang ymg direkm dan dimalisi oleh

,*i**" ,-0"*"

O

*i

National lotitote for Jopanese Language and

,i8rtslicr

(NULL), TokYo'

Ciri-ciri

lafat bahasa Jepang oleh pembelaiar

oranglndolesia'

Menurut Maekaw4 ada ciri klas ymg cukup menyolok pada pelafalm yang dihoilkan oleh penutur In'lonesia mengenai

bunyi

I

v I I

l

shal

l

:/

)

'

,"r1,

,

,

=

,

/shn'/ yang mengandun

gbwyi

lshl (Voiceless guns palatal '

Vi"orir"l. Vt"*u

oOabila bunyi /shi/ muncul pada lingkwgan bunyi yang vokalnya mengalami deaokalisdi' akm direalisasikm sebagai

bunyi.t:'::

,L,

bersuara /s/ )ang tidak diserhi bunyi

vokal

sebagian besil bunyl dilafalkmsebagai

l+)l

/sa'i

Dmuntukbunyi |7=1 /shd'

adayang dilafalkan sebagai I

x I

/$l/ dan ada yang dilafalkan sebagai I

x = I

/suu/' Contoh malisis:

1 iiturl!' > t>P

dokter) *

(sapam unruk guru

do

2 *;d>l.h'h'DE L/: > n'''ll Ei/'

(bertemu)

3 !\brL+?-C ;' 1'f=3a(

(ada)

1 V6rr,lOiD',3I ) > z*A=*')={:7

Guliah

intensi0

5 r,'t/dBELl;,l)\ > 4"+<^')'J 6 L} ri'v'5&/' >

')1'ltv' 7 Lotdl"L* > 7Y/::/'t 8 LoatttuSirtt ) 7vi>tv2 9 L+i'r,\ri< > \Y)t4 )Jl

(sudah terima) (diperkmalkan) (penerbit)

(dite$itkm)

(ilmu sosial)

153 -

(14)

Ftanky R.Mj@ & Yasuhiko Sukgaw

10 LrOolt,LJit( > 7y)\r+v7

(diterbitkan)

11 Lr)L > ,**

(menerima

penghargam)

l 2 D&Ll iLl. )')=y'7r*'r9

(mendapathadiah)

13 i,D)VI"<Z > b,,'LL<Z

(pusing

74 btL+ > i,rs

(pengdmg,penulis)

15 roldrirrfr,' > >)tst>r.

(BpMbuTsunoda)

76 @,b\,'tr > a-jt

(terkenal)

7 7 L,O-ltLj;) > z/s>)Y (btrmgcehkm)

18 +rr'L-( > t>rt77

(ikutserta)

19 BrrL*'l- > +)Jzt<^

(mer6a)

2O =*k** > =-Lt (kopidm...)

2 1 Ortr,\6f L ra > ,)>f 4 tvf 7=-(nungkinsedang

22 IJXL ) z'17,1 23 i-6bL\\ > z/vr74 21 A,)aO > 7')./

2S

r.),L

D.?lJri \rtL j ir, >

26 DriLBrl > )a.z*)J

2 7 F.Lh'l. > ,Zrt =

2 8 Bi iL > +=r74 29 ,r<.iil,'> ll)t4 sO Li'L >

^.t)12,1

minum)

(pembicdm)

(melaksanakm) (yang biasa)

y l,r.yt4 >i z

a

*)r

(seseormg....) (pmdmgm umum) (memang bend)

Gm)

(pelaja) (tetapi)

(15)

31 lrtu3'9iL+ > t>42/t

$eneliti)

a2 L<IX > 7'179

(melakukmsesuatu)

33 9!rir\<L< > t)=rflr^'17

(studidiluarneseri)

3 4 ^rB j a L< > ^>+ z, ^7

(belajil)

(dikutip

ddi

Maekawa, 1993)

'Arti dalm

bahasa Indonesia pada

daft{

kata di abs ditambahkm oleh penulis'

Referensi

Dokumen terkait

Based on the research findings, the researcher found the results as follows; 1 there are two kinds of learning objectives, namely general learning objectives and specific learning

0.48 I was asking for help from my caregivers during pain 0.46 Labor pain becomes more intense 0.46 The severity of my labor pain was less than I had heard 0.45 I had enough