• Tidak ada hasil yang ditemukan

representasi stereotip kecantikan perempuan dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "representasi stereotip kecantikan perempuan dalam"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

Penelitian ini berjudul “REPRESENTASI STEREOTIK KECANTIKAN WANITA DALAM FILM (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHS DALAM FILM TIDAK LENGKAP: KARIR, CINTA & .AGENCIES).” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan tanda-tanda dalam film yang mewakili stereotip kecantikan perempuan. Salah satu film nasional yang banyak menarik perhatian penonton film nasional di Indonesia adalah film Imperfect: Karier, Cinta dan Timbangan. Film Imperfect ditonton hampir 250.000 kali hanya dalam dua hari, dan ditonton 2,6 juta kali dalam 36 hari peluncurannya.

Boleh jadi keren dan cantik, tapi tanyakan pada diri sendiri: 'apakah ini yang bisa membuatku bahagia?', kata Meira Anastasia pada konferensi pers peluncuran trailer film Imperfect: Career, Love & Scales: Career, Love & Scales ( https://www.kumparan.com diakses 27 Maret 2020). Film Imperfect: Career, Love & Scales bercerita tentang Rara (diperankan oleh Jesica Milla) yang mempunyai ciri fisik rambut tebal keriting dan kulit gelap. Kakaknya, Lulu (Yasmin Napper), bisa dipastikan memenuhi kriteria wanita cantik yang ditetapkan masyarakat: cantik, tinggi, berkulit putih, berambut lurus, dan feminim.( . https://kumparan.com/review -sinema/review -film-imperfect-career-love-and-scales-journey-to-be-grateful-1u24XK8bY23 diakses 17 Desember 2020).

Stereotip yang ada (tentang kecantikan) selalu ditampilkan di media massa, sehingga banyak perempuan yang merasa tidak puas terutama dengan kondisi fisiknya (https://health.detik.com/kejiwaan/d-403857/kecantikan-sejati- Perempuan-indonesia - diakses 1 Mei 2020). Itu sebabnya tak sedikit wanita yang berusaha sekuat tenaga untuk tampil sesuai standar kecantikan masyarakat demi menghindari rasa insecure. Film Imperfect: Career, Love, Libra mengusung pesan positif yang bertolak belakang dengan stereotip kecantikan yang merugikan perempuan, namun penulis masih menemukan tanda-tanda visual, tekstual, dan audio dalam film tersebut masih bertolak belakang dengan pesan tersebut.

Dengan menggunakan metode analisis semiotik, data-data yang ada berupa tanda-tanda akan dikaji lebih dalam untuk mengetahui bagaimana representasi stereotip keindahan yang muncul dalam film Imperfect: Career, Love & Scales.

Gambar 1:  Poster Film Imperfect:Karier, Cinta & Timbangan
Gambar 1: Poster Film Imperfect:Karier, Cinta & Timbangan

Rumusan Masalah

Manfaat Praktis

Telaah Pustaka

Film Sebagai Komunikasi Massa

Film juga merupakan media ekspresi seni sebagai sarana seniman dan insan film untuk mengekspresikan ide dan cerita. Menurut Prof. Film Effendy merupakan media komunikasi massa yang sangat ampuh, tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk informasi dan pendidikan (Effendy.

Semiotika

Semiotika adalah metode ilmiah atau analitis dalam mempelajari tanda. Tanda adalah alat yang kita gunakan dalam upaya menemukan jalan kita di dunia ini, di antara manusia, dan dengan manusia. Makna berarti bahwa objek tidak hanya membawa informasi yang ingin dikomunikasikan, tetapi juga merupakan suatu sistem tanda yang terstruktur. Di mana ada tanda, di situ pasti ada sistemnya. Tanda mempunyai dua aspek yang dipersepsikan oleh indra, yang disebut penanda, bidang petanda, atau bentuk lain yang disebut petanda.

Sedangkan menurut Pierce, tanda adalah sesuatu yang dapat mewakili sesuatu yang lain dalam batas-batas tertentu. Semiotika yang biasa diartikan sebagai studi tentang tanda, sebenarnya adalah studi tentang kode-kode, yaitu sistem apa pun yang memungkinkan kita melihat.

Kerangka Pemikiran

  • Jenis Penelitian
  • Metode Analisis Data
  • Metode Keabsahan Data
  • Saran

Peneliti menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes untuk menggambarkan situasi atau kondisi terkait stereotip kecantikan dalam film Imperfect: Career, Love & Scales. Film ini menampilkan adegan-adegan yang terang-terangan mewakili stereotip kecantikan sebelum akhirnya menyampaikan pesan positif penerimaan terhadap kondisi diri sendiri. Peneliti akan menggunakan data primer yaitu adegan-adegan di balik pesan-pesan positif film tersebut, yang tidak ditekankan dan mungkin tidak disadari oleh penonton serta masih mewakili stereotip kecantikan perempuan.

Data sekunder untuk penelitian ini adalah referensi dari majalah internasional dan nasional, artikel, situs internet dan buku-buku yang diperlukan untuk mempelajari penelitian ini. Dokumentasinya berupa film Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan berdurasi 112 menit yang dirilis pada Desember 2019. Dari analisis semiotika yang dilakukan peneliti terhadap film Imperfect: Career, Cinta dan Timbangan ditemukan representasi stereotip kecantikan perempuan di Indonesia, di balik pesan positif film tersebut yang berupaya menolak standar kecantikan.

Representasi stereotip kecantikan dihadirkan dalam bentuk tubuh, warna kulit, standar kecantikan wajah, dan bentuk rambut. Hal ini terlihat dari denotasi, konotasi dan mitos yang terbentuk dan merepresentasikan stereotip tentang kecantikan perempuan. Representasi stereotip kecantikan dalam film Imperfect: Career, Love & Scales yaitu wanita berbadan langsing masuk dalam 4 dari 11 adegan yang diteliti (adegan 1-4) yang mewakili hal tersebut.

Stereotip kecantikan perempuan dihadirkan secara visual dan verbal, dimana Rara yang bertubuh langsing diperlakukan lebih baik dibandingkan ketika berbadan gemuk, pakaian kerja Rara digambarkan tidak serapi dan sebagus rekan-rekan lain yang berbadan langsing, dan Rara pun diam saja, mengaku kalau bertubuh kurus ia terlihat lebih cantik. Stereotipe kecantikan perempuan berupa rambut lurus tersaji dalam 3 adegan yang diteliti (adegan 8-10). Film Imperfect: Career, Love and Libra juga menghadirkan stereotip kecantikan wanita berdasarkan warna kulit pada adegan 11 yaitu cantik itu berkulit putih.

Dari analisis semiotik ini dapat disimpulkan bagaimana representasi stereotip keindahan yang disampaikan dalam film Imperfect: Career, Love and Scales. Brilio net (2020) "Asal Usul Standar Kecantikan Wanita Indonesia" dari https://www.brilio.net/cewek/ini-asal-mula-standard-kecantikan-bagi- Perempuan-indonesia-170731i.html. Detik.com (2020) "Kecantikan Sejati Wanita Indonesia" dari https://health.detik.com/kejiwaan/d-403857/kecantikan-sejati- Perempuan- indonesia-.

Saiful Mujiani Riset Persentase generasi muda Indonesia yang menonton film nasional dan hanya 55 persen yang menonton film luar negeri,” tuturnya. Samsara News (2020) “Memikirkan Kembali Standar Kecantikan di Indonesia” dari (https://samsaranews.com rethinking-standards-.

Gambar 2 : Two Order of Signification Roland Barthes
Gambar 2 : Two Order of Signification Roland Barthes

Referensi

Dokumen terkait