• Tidak ada hasil yang ditemukan

The purpose of this research is to produced picture media by using movie maker application in living creature classification material validity and practice

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "The purpose of this research is to produced picture media by using movie maker application in living creature classification material validity and practice"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA GAMBAR MENGGUNAKAN APLIKASI MOVIE MAKER PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK

HIDUP UNTUK KELAS VII SMP

Syafrina Dewi, Ardi, Diana Susanti

Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

Syafrina [email protected]

Abstract

Education is done to make human resource who has good quality and useful. The education process which is organized well is a hope to make student understand the material concept better, including biology especially living creature classification material. Because of that, teacher need to make the condition which can help student in understanding material concept of lesson well. The purpose of this research is to produced picture media by using movie maker application in living creature classification material validity and practice. This research is developing research which is used 3 steps of 4-D model (define, design, and develop). The subjects of this research 4 were validator (2 biology lectures and 2 biology teacher), and also 20 students of SMP 14 Padang. The data research is premier data which is gotten from validity and practicality questionnaire. The data which is gotten from analysis by qualitative descriptive technique. From the research is produced product like picture media which is use movie maker application with validity value 91,58% which is mean that very valid by validator, whether in content, construction, and language. The picture media movie maker which is produced has practicality value 91,25% by the teacher and 94,93% by student, that means that picture media movie maker is stated as very practice, from student interest, use process, time and activation of student. From that result can be concluded that picture media which is use movie maker application which is produced has been valid and very practice.

Key Word : Media, Movie Maker, Classification of origination

PENDAHULUAN

Pendidikan dilaksanakan dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berguna. Proses pendidikan yang terorganisasi dengan baik diharapkan akan menjadikan siswa memahami konsep materi secara lebih baik, termasuk materi pelajaran biologi. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan suasana belajar yang membantu siswa dalam memahami konsep materi pelajaran secara lebih baik. Hal ini berkaitan dengan bagaimana peran guru sebagai tenaga pendidik dalam proses pembelajaran. Sadiman, dkk (2012:2) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengar, meniru, dan sebagainya.

Proses pembelajaran biologi tidak terlepas dari proses komunikasi. Proses komunikasi dalam pembelajaran memungkinkan ilmu dan gagasan yang diberikan dapat diserap oleh siswa sehingga tidak terjadi salah komunikasi. Kesalah komunikasi dalam pembelajaran biologi dapat diatasi dengan

adanya media pendidikan yang tepat, efektif, dan efisien. Media pendidikan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.

Arsyad (2010:1) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya, proses tersebut terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkunganya.

Salah satu pertanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang tersebut yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan atau sikapnya

Media merupakan suatu intruksi dimana informasi yang terdapat didalamnya harus melibatkan siswa baik dalam mental ataupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara sistematis dan psikologis yang dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan intruksi yang efektif dalam sebuah proses pembelajaran. Disamping menyenangkan media pembelajaran dapat meningkatkan keinginan dan minat belajar dalam memahami materi yang disampaikan guru (Arsyad, 2010:21).

(2)

Berdasarkan pengalaman sewaktu PL (praktek lapangan) dan hasil observasi yang penulis lakukan di SMPN 14 Padang pada tanggal 23 November 2013, terungkap bahwa siswa kurang tertarik dan kurang aktif dalam proses pembelajaran biologi. Guru masih menggunakan metode ceramah dan diselingi dengan mengisi LKS di akhir jam pembelajaran.

Siswa cenderung bosan dalam proses pembelajaran biologi di sekolah. Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran kurang bervariasi. Menurut guru salah satu materi yang dianggap cukup sulit dipahami oleh siswa adalah materi klasifikasi makhluk hidup, karena pada materi ini guru hanya menerangkan materi dengan buku paket, dan seterusnya siswa disuruh membaca dan mengisi LKS.

Berbagai upaya dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, diantaranya adalah dengan menggunakan media pembelajaran, seperti media gambar yang dirancang menggunakan movie maker. Penggunaan media gambar movie maker dalam pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan peran aktif siswa, karena tampilannya dapat bervariasi dan membuat slide lebih menarik. Fasilitas dalam menggunakan aplikasi movie maker memungkinkan gambar atau objek yang diakses melalui internet dapat ditampilkan dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan dapat melihat sesuatu hal yang belum pernah dilihatnya, melalui slide movie maker ini. Handoko (2012) telah mengembangkan media gambar menggunakan aplikasi movie maker pada materi Ekosistem untuk SMP kelas VII. Media yang dihasilkannya tersebut valid dan praktis. Lebih jauh terungkap bahwa media yang dihasilkan menarik perhatian siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis telah melakukan penelitian pengembangan media gambar menggunakan aplikasi movie maker pada materi klasifikasi makhluk hidup untuk SMP.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Developmet Research).

Penelitian ini dilakukan di SMPN 14 Padang Kelas VII pada bulan September 2014 semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Penelitian media tayang menggunakan aplikasi movie maker ini menggunakan model pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap yaitu: (1) define (definisian), (2) design (perancangan), (3) develop (pengembangan), (4) disseminate (penyebaran).

1. Tahap define (pendefinisian)

Tahap define bertujuan menentukan masalah dasar yang dibutuhkan. Tahap ini dalam mengembangkan media pembelajaran biologi sehingga dapat menjadi alternative media pembelajaran yang sesuai.

2. Tahap design (perancangan)

Pada tahap ini langkah yang dilakukan perancangan prototype media pembelajaran menggunakan media gambar aplikasi movie maker pada materi klasifikasi makhluk hidup.

Media gambar yang ditampilkan berupa tayangan, rangkuman yang dilengkapi pembahasan yang sesuai dengan konsep pada materi klasifikasi makhluk hidup.

3. Tahap develop (pengembangan)

Tahap ini untuk menghasilkan produk yang sudah direvisi berdasarkan masukan validator.

Dalam tahap ini terdiri dari uji validitas, praktikalitas. Namun dalam penelitian ini hanya sampai pada uji praktikalitas

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil

a. Validasi Media Gambar

Kegiatan validasi oleh validator meliputi aspek tujuan pembelajaran, materi dan keadaan (konstruksi) dari movie maker materi klasifikasi makhluk hidup. Validator terdiri dari 2 orang dosen dan 2 orang guru. Hasil angket uji validitas media gambar menggunakan aplikasi movie maker pada materi klasifikasi makhluk hidup yang diisi oleh validator dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Pada grafik di atas diketahui hasil penilaian validator terhadap produk pengembangan. Penilaian validator secara umum terhadap media gambar aplikasi movie maker memiliki nilai rata-rata validasi 91,58%

yang berarti berada pada kriteria sangat valid.

Hal ini dapat dilihat pada masing-masing aspek penilaian yang ada yaitu pada aspek isi dengan nilai validasi mencapai 91% pada aspek keadaan (konstruksi) adalah 91,25%, dan aspek

91% 91.25%

92.50%

90%

91%

91%

92%

92%

93%

93%

Isi Konstruksi Aspek Bahasa

Nilai Validasi

Aspek Penilaian

(3)

bahasa dengan 92,5%. Berdasarkan kriteria yang terdapat pada analisis validitas, maka media gambar aplikasi movie maker yang telah dihasilkan termasuk ke dalam kriteria sangat valid.

Media gambar aplikasi movie maker yang dihasilkan dapat dilanjutkan pada uji praktikalitas awal setelah dilakukan revisi pertama sesuai saran validator pada saat validasi awal, saran validator tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Saran Validator

No Saran Perbaikan

1 a. Lengkapi gambar yang sesuai dengan materi b. Lebih mendalami

pemahaman konsep 6 kingdom pada materi

a. Gambar yang sesuai dengan materi sudah lengkap b. Konsep 6

kingdom telah lengkap 2 a. Kontras antara

tulisan dengan gambar (tulisan) b. Perbaikan

konsep materi

a. Tulisan dengan gambar telah disesuaikan b. Konsep materi

telah di perbaiki b. Hasil uji praktikalitas oleh guru

Media gambar aplikasi movie maker yang telah direvisi pada tahap awal, selanjutnya dilakukan uji praktikalitas pada guru dan siswa untuk mengetahui tingkat kepraktisan awal media gambar Aplikasi movie maker. Uji praktikalitas dilakukan pada guru dan siswa dengan cara mengisi angket uji praktikalitas. Uji praktikalitas meliputi aspek kemudahan dalam penggunaan, efisiensi waktu, dan daya tarik media gambar aplikasi movie maker. Dalam uji coba ini dapat dilihat secara mendetil tingkat kepraktisan sebagai berikut ini.

Grafik di atas menunjukkan penilaian guru terhadap praktikalitas media gambar aplikasi movie maker yang telah dihasilkan.

Berdasarkan uji praktikalitas terhadap guru di

peroleh nilai rata-rata sebesar 91,25% yang berarti bahwa media gambar aplikasi movie maker yang dihasilkan sangat praktis.

c. Uji praktikalitas oleh siswa

Uji praktikalitas dilakukan terhadap 20 orang siswa kelas VII SMPN 14 Padang. Hasil uji praktikalitas oleh siswa dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Dari grafik di atas dapat dilihat secara umum penilaian uji praktikalitas oleh siswa terhadap media gambar aplikasi movie maker baik dari aspek minat siswa, proses penggunaannya, peningkatan keaktifan siswa, waktu yang tersedia cukup. Nilai kepraktisannya adalah 94,93% yang berati termasuk kedalam kriteria sangat praktis.

2. Pembahasan

a. Validasi media gambar aplikasi movie maker

Analisis data angket uji validitas media gambar aplikasi movie maker oleh dosen dan guru berdasarkan komponen-komponen yang meliputi aspek isi, konstruksi, dan aspek bahasa.

Data menunjukan bahwa media gambar aplikasi movie maker memiliki nilai validitas sebesar 91,58% dengan kategori sangat valid. Nilai ini merupakan aspek kelayakan isi, konstruksi, dan aspek bahasa. Hasil ini menunjukan bahwa media gambar aplikasi movie maker sudah baik digunakan untuk proses pembelajaran tetapi tidak tertutup kemungkinan perbaikan atau revisi terus dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian pengembangan .

Sesuai dengan aspek yang diamati dalam uji valliditas media gambar aplikasi movie maker yaitu aspek isi, keadaan (konstruksi), aspek bahasa untuk melihat apakah aspek isi dapat dicapai dengan materi yang disajikan dalam media aplikasi movie maker , 93%

90.00%

92.50%

90%

89%

89%

90%

90%

91%

91%

92%

92%

93%

93%

Minat Siswa Proses Penggunaan

Keaktifan Siswa

Waktu

Nilai Validasi

Aspek Penilaian

95% 94.75%

96.50%

93.5%

92%

93%

93%

94%

94%

95%

95%

96%

96%

97%

97%

Minat Siswa Proses Penggunaan

Peningkatan Keaktifan

Siswa

Waktu yang tersedia

cukup

Nilai Validasi

Aspek Penilaian

(4)

sementara aspek keadaan (konstruksi) bertujuan untuk menilai apakah pembelajaran dengan media gambar aplikasi movie maker ini berjalan dengan baik, dari segi bahasa, sistematika penulisan, penampilan dan fasilitas yang disediakan media gambar aplikasi movie maker.

Dari hasil uji validitas, aspek isi, aspek keadaan (konstruksi) dari media gambar aplikasi movie maker yang dikembangkan memenuhi kriteria sangat valid. Menurut Trianto (2010:225) valid artinya penilaian sudah memberikan informasi yang akurat tentang media yang dikembangkan. Hal ini bearti media gambar aplikasi movie maker yang dikembangkan telah memenuhi kriteria produk yang baik dengan tujuan aspek masing-masing.

b. Praktikalitas guru terhadap media gambar menggunakan aplikasi movie maker Uji praktikalitas media gambar menggunakan aplikasi movie maker yang dilakukan baik pada guru di SMPN 14 Padang menunjukan hasil yang sangat praktis. Di tinjau dari aspek minat siswa, proses penggunaan, keaktifan siswa, dan waktu yang tersedia cukup dengan rata-rata 91,25% oleh guru dan 94,93%

oleh siswa, dengan kriteria sangat praktis. Hal ini berarti menunjukan bahwa media yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran.

Ditimjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan media movie maker yang digunakan dikategorikan sangat praktis. Hal ini menunjukan bahwa media gambar movie maker yang dikembangkan mudah digunakan dalam proses pembelajaran oleh guru. Materi yang disajikan secara jelas dan penggunaan huruf, tulisan dan insrtumen musik sudah tepat.

Ditinjau dari aspek waktu pembelajaran dari media movie maker meliki kriteria sangat praktis menurut guru. Hal ini membuktikan penggunaan media gambar movie maker membuat waktu pembelajaran menjadi efisien. Dalam arti siswa lebih memahami materi yang diberikan dalam bentuk video movie maker pada pembelajaran klasifikasi makhluk hidup.

c. Praktikalitas siswa terhadap media gambar menggunakan aplikasi movie maker Ditinjau dari aspek minat siswa, proses penggunaan, keaktifan siswa, dan waktu yang tersedia cukup dengan rata-rata 94,93% oleh siswa, dengan kriteria sangat praktis. Hal ini berarti menunjukan bahwa media yang dihasilkan dapat digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran.

Ditinjau dari aspek kemudahan dalam penggunaan media movie maker yang

digunakan dikategorikan sangat praktis. Hal ini menunjukan bahwa media gambar movie maker yang dikembangkan mudah digunakan dalam proses pembelajaran siswa. Materi yang disajikan secara jelas dan penggunaan huruf, tulisan dan insrtumen musik sudah tepat.

Ditinjau dari aspek waktu pembelajaran dari media movie maker meliki kriteria sangat praktis menurut siswa. Hal ini membuktikan penggunaan media gambar movie maker membuat waktu pembelajaran menjadi efisien. Dalam arti siswa lebih memahami materi yang diberikan dalam bentuk video movie maker pada pembelajaran klasifikasi makhluk hidup.

Dari keseluruhan uji validitas dan praktikalitas dapat diyatakan bahwa media movie maker berkatagori sangat valid oleh dosen dan guru dengan nilai rata-rata 91,58%.

Dikategorikan sangat praktis oleh guru dan siswa, dengan nilai rata-rata yaitu 91,25% oleh guru dan 94,93% oleh siswa. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan media movie maker sangat valid dan sangat praktis.

Penggunaan dapat disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa, dan memiliki penampilan menarik serta membantu guru dalam proses pembelajaran.

Penggunaan media movie maker ini dapat memotifasi siswa karena media yang disajikan dengan penampilan video (film) yang dapat dilihat dan didengar membuat siswa lebih mengerti tentang materi pembelajaran. Menurut Sadiman dkk (2012:17-18) semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima pesan dan mengolah informasi semakin besar, kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, dari hasil uji angket oleh validator media gambar aplikasi movie maker pada materi klasifikasi makhluk hidup dengan nilai 91,58% dari aspek isi, konstruksi, dan aspek bahasa dengan kriteria sangat valid dan dari hasil uji praktikalitas oleh guru dengan nilai 91,25% dan 94,93% oleh siswa dengan kriteria sangat praktis dari aspek minat siswa, proses penggunaan, keaktifan siswa, dan waktu yang tersedia.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

(5)

Handoko, S.D. 2013. Pengembangan Media Gambar Menggunakan Aplikasi Movie Maker. Skripsi tidak dipublikasikan.

Padang: UNP

Sadiman. Arif S. Raharja. Anung Hariono dan Rahardjito. 2012. Media. Pengertian Pendidikan Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu.

Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait