• Tidak ada hasil yang ditemukan

-Respirator (SAR) -Pakaian Pelindung -Kacamata Safety -Sepatu Safety -Sarung Tangan -Helm Sandblasting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "-Respirator (SAR) -Pakaian Pelindung -Kacamata Safety -Sepatu Safety -Sarung Tangan -Helm Sandblasting "

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Berdasarkan observasi awal, peneliti menemukan banyak pekerja sandblasting yang tidak memakai alat pelindung diri sesuai dengan bahaya di tempat kerjanya. Untuk itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran perilaku penggunaan APD pada pekerja sandblasting di PT. Dengan mengetahui perilaku pekerja sandblasting APD diharapkan pihak perusahaan dapat menambah informasi dan menjadi bahan untuk evaluasi.

Penelitian ini berjudul “Deskripsi Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pekerja Bagian Peledakan PT. Adopsi subjek mempunyai perilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus (Patricia F. Apituley, 2009) (9). Respon manusia masih terbatas berupa perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus.

Perilaku terang-terangan/aktif (overt behavior) Menurut (Notoatmodjo), perilaku terbuka terjadi apabila respon terhadap suatu stimulus berbentuk suatu tindakan atau praktik yang dapat diamati oleh orang lain dari luar, atau “perilaku yang dapat diamati”. suatu bentuk tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan atau rangsangan dari suatu organisme luar (orang), namun dalam memberikan tanggapan itu sangat bergantung pada ciri-ciri atau faktor lain dari orang yang bersangkutan.

Aplication (Aplikasi)

Analysis (Analisis)

Synthesis (Sintesis)

Evaluation (Evaluasi)

  • Reinforcing
  • Enabling
  • Alat Pelindung Diri (APD)
    • Definisi Alat Pelindung Diri (APD)
    • Masker
    • Respirator (SAR)
    • Pakaian Pelindung
    • Kacamata Safety
    • Sepatu Safety
    • Sarung Tangan
    • Helm Sandblasting
  • Sandblasting
    • Definisi Sandblasting
    • Jenis Sandblasting
    • Material Sandblasting
    • Prinsip Kerja Sandblasting
    • Keuntungan & Kerugian Sandblasting Keuntungan dari Sandblasting
    • Standarisasi Sandblasting
  • Kerangka Teori

Menurut ILO (2000), penggunaan Alat Pelindung Diri tidak hanya baik, tetapi juga harus nyaman digunakan, tidak mengganggu aktivitas dan mudah perawatannya. Terlalu ketat atau terlalu longgar misalnya tidak akan melindungi pekerja secara efektif dan menimbulkan ketidaknyamanan sehingga pengguna kurang tertarik untuk menggunakan alat pelindung diri secara rutin. Alat pelindung diri disesuaikan dengan kebutuhan dan digunakan secara benar serta selalu dipelihara dalam kondisi layak pakai.

Dipastikan bahwa alat pelindung diri yang digunakan dinyatakan layak digunakan sesuai dengan standar dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Wentz. Berdasarkan uraian di atas, alat pelindung diri yang disediakan perusahaan harus cukup dan sesuai dengan jenis dan jenisnya. jumlah seluruh pekerja Alat pelindung diri terbagi menjadi beberapa jenis, setiap jenis alat pelindung diri dirancang untuk melindungi pekerja dari berbagai jenis bahaya tergantung pada jenis pekerjaannya.

Dengan memadainya fasilitas yang disediakan perusahaan akan mendorong pekerja untuk menggunakan alat pelindung diri. Alat pelindung diri adalah seperangkat alat yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya atau kecelakaan. Alat ini digunakan oleh seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya, yang bertujuan untuk melindungi dirinya dari sumber bahaya tertentu, baik yang berasal dari pekerjaan maupun dari lingkungan kerja.

Alat pelindung diri ini tidak dapat sepenuhnya melindungi tubuh, namun akan mampu mengurangi tingkat keparahan yang mungkin terjadi (Budiono. Alat pelindung diri adalah suatu alat pelindung diri yang digunakan untuk melindungi organ pernafasan pekerja dari gas, uap, debu atau udara di tempat kerja A. Alat pelindung diri (APD) yang baik adalah alat pelindung diri yang memenuhi standar keselamatan dan kenyamanan pekerja (safety and Acceptability), jika pekerja memakai alat pelindung diri yang tidak nyaman dan tidak berguna maka pekerja tidak mau memakainya. itu, mereka hanya berpura-pura bahwa itu adalah syarat, agar tetap diperbolehkan bekerja atau terhindar dari sanksi perusahaan (Khumaidah.

Masker berguna untuk melindungi debu atau partikel lebih besar yang masuk ke sistem pernafasan dan dapat terbuat dari bahan kain dengan ukuran pori-pori tertentu. Masker Penyaring Debu, Masker ini berguna untuk melindungi pernapasan dari serbuk logam, gerinda, penggergajian atau serbuk kasar lainnya. Sepatu safety yang digunakan dirancang untuk melindungi kaki dari kecelakaan akibat benda terjatuh atau terguling, serta luka dan tusukan pada permukaan kaki.

Bekerja di lingkungan udara yang berdebu berbahaya bagi sistem pernapasan, sehingga pekerja harus menggunakan helm khusus sandblasting untuk melindungi pekerja dari paparan debu berbahaya. Mesin yang digunakan pada sebagian besar galangan kapal di Indonesia merupakan mesin kompresor listrik yang sumber energinya berasal dari generator listrik.

Gambar 2.2.2 Masker
Gambar 2.2.2 Masker

Perilaku -Kepatuhan

APD -Masker

Sandblasting -Jenis Sandblasting

  • Kerangka Konsep
  • Jenis dan Rancangan Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel Definisi
  • Sumber Data Penelitian
  • Instrument Penelitian
  • Pengumpulan Data
  • Pengolahan dan Analisis Data
  • Jadwal Penelitian
  • Hasil Penelitian
    • Profil Perusahaan
    • Visi dan Misi Perusahaan
    • Struktur Organisasi Perusahaan
    • Data Informan
    • Hasil Observasi
  • Pembahasan
    • Wawancara
  • Kesimpulan
  • Saran

Namun berdasarkan hasil wawancara penulis, seluruh pekerja mengatakan bahwa tidak ada sosialisasi mengenai kewajiban penggunaan APD bagi pekerja, hal ini dilakukan secara rutin, para pekerja mengatakan bahwa mereka hanya menerima sosialisasi mengenai kewajiban penggunaan APD pada saat bekerja. mereka pertama kali mulai bekerja di perusahaan. Selain itu, ada juga pekerja yang mengatakan tidak menggunakan APD karena lupa dan kurang memahami fungsinya. Dari pembahasan ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sosialisasi yang baik dapat meningkatkan kepatuhan karyawan dalam menggunakan APD.

Berdasarkan hasil wawancara, para pekerja mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan supervisor jika melihat pekerja tidak memakai APD saat bekerja hanya berupa teguran. Dari hasil wawancara, meskipun secara individu pekerja mampu melakukan perilaku penggunaan APD tanpa dukungan pengelola lapangan, namun menurut salah satu pegawai, komitmen pengelola lapangan tetap diperlukan untuk memotivasi pekerja yang berada di bawahnya. Selain itu, para pekerja mengatakan bahwa pihak perusahaan membutuhkan waktu yang lama untuk mengganti APD yang sudah tidak layak pakai, sehingga dapat disimpulkan bahwa masih ada pekerja yang kesulitan mendapatkan APD.

Pernyataan ini didukung oleh hasil wawancara dengan pekerja yang menyatakan bahwa mereka mengetahui alasan mengapa mereka harus menggunakannya. Faktanya, berdasarkan observasi lapangan, penulis masih menemukan masih terdapat pekerja yang tidak menggunakan APD saat bekerja. Perilaku tersebut dapat terjadi karena pekerja hanya menerima rangsangan seperti melihat dan mendapatkan informasi bahwa APD itu penting, sehingga tidak dapat mempengaruhi perilaku pekerja dalam menggunakan APD yang baik.

Hanya terdapat 1 pekerja yang menyatakan masih kurang memahami peraturan perusahaan karena kurangnya sosialisasi yang diberikan oleh perusahaan, namun seluruh pekerja menyatakan nyaman bekerja dengan menggunakan APD. Tidak adanya program reward and punishment di PT PP PRESISI terhadap pekerja membuat mereka kurang termotivasi untuk selalu mematuhi penggunaan APD. Pekerja tidak menggunakan APD kacamata safety karena menderita miopia dan harus menggunakan kacamata minus.

Pekerja tidak menggunakan masker APD karena menganggap masker tidak terlalu diperlukan atau tidak terlalu berbahaya jika tidak dipakai. Masih terdapat pekerja yang tidak menggunakan APD karena alasan ketidaknyamanan, kondisi tertentu atau tidak membahayakan. Bagi pekerja yang merasa tidak nyaman menggunakan APD, sebaiknya perusahaan secara rutin mengganti APD yang sudah tidak layak pakai.

Bagi pekerja yang memiliki persepsi buruk terhadap EAT, sebaiknya diberikan sosialisasi lebih lanjut mengenai kewajiban penggunaan EAT untuk mengubah persepsinya. Oleh karena itu, disarankan agar perusahaan memberikan sanksi tegas terhadap pekerja yang tidak mematuhi penggunaan APD.

Gambar 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Daftar Pustaka

  • Ikhsan, M. Penatalaksanaan Penyakit Paru Akibat Kerja
  • Soekidjo, Notoatmodjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
  • Agus, Salim. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial
  • Budiono, S. Bunga Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja
  • Khumaidah. Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Paru pada Pekerja Mebel PT Kotajati Furnindo Desa

Analisis faktor yang berhubungan dengan kelainan paru pada pekerja mebel di PT Kotajati Furnindo Desa Kelainan paru pada pekerja mebel di PT Kotajati Furnindo Desa Suwawal Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Industri Pelayaran Makassar Indonesia dalam Pengendalian Pencemaran Air dan Makassar Indonesia dalam Pengendalian Pencemaran Air dan Udara. 4 Arahkan nosel ke bagian benda yang ingin diledakkan dan injak pedal untuk mengeluarkan pasir dengan udara bertekanan.

4 Apakah Anda sebelumnya pernah mendapat pengetahuan tentang bahaya proses sandblasting dan bahaya debu pasir silika bagi kesehatan?

Gambar

Gambar 2.2.2 Masker
Gambar 2.2.3 Respirator
Gambar 2.2.4 Pakaian Pelindung
Gambar 2.2.5 Kacamata Safety
+7

Referensi

Dokumen terkait

LIST OF TABLES Table Description Page 1 Accomplishment during practicum 5 2 PD Detector types and their time lags 14 3 Estimates of the velocity of sound in oil 14 4 Comparison