• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESTRUKTURISASI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KECAMATAN DI KABUPATEN KOLAKA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "RESTRUKTURISASI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KECAMATAN DI KABUPATEN KOLAKA UTARA "

Copied!
144
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Peraturan pemerintah ini memberikan batasan jumlah organisasi perangkat daerah yang dapat dibentuk oleh suatu daerah. Terbentuknya organisasi-organisasi besar perangkat daerah mengakibatkan terjadinya tumpang tindih pelaksanaan tugas pokok dan fungsi antar organisasi-organisasi yang ada. Beragamnya organisasi perangkat daerah yang dibentuk oleh pemerintah daerah menimbulkan potensi duplikasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Tinjauan Hasil Penelitian

Weny Almoravid Dungga (2009) dengan judul penelitian Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dengan kesimpulan hasil penelitian bahwa dalam penataan kelembagaan perlu terlebih dahulu melihat semua faktor yang mungkin ada. peluang, peluang atau tantangan dan hambatan apa saja yang ada. Di era pemerintahan mandiri ini, tatanan kelembagaan dalam organisasi yang diciptakan juga harus mampu merespon dan memenuhi keinginan para pelanggan yaitu masyarakat di daerah yang membutuhkan secara optimal. pelayanan guna menciptakan situasi yang mencerminkan tata kelola yang baik. Untuk itu diperlukan juga pejabat birokrasi publik yang mempunyai kapasitas dan daya tanggap tinggi serta disiplin, komitmen dan tanggung jawab serta akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai unsur pelayanan kepada organisasi. Berdasarkan beberapa penelitian sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka penelitian yang telah dilakukan akan mengkaji observasi terkait proses restrukturisasi organisasi perangkat daerah di Kabupaten Kolaka Utara (Studi Kasus: Pembentukan organisasi di Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua).

Konsep Organisasi

Struktur organisasi memberikan gambaran mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab bagi individu dan bagian dalam suatu organisasi. Jadi hakikat desain organisasi mengacu pada pola penataan struktur organisasi (yang dapat berupa penataan, restrukturisasi atau reformasi) sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Struktur organisasi mengacu pada kerangka dan susunan yang mewujudkan pola tetap hubungan antara fungsi, bagian atau jabatan, serta orang-orang yang menjalankan tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi (Handoko, 2006).

Konsep Perangkat Daerah

Proses Restrukturisasi Organisasi Daerah Kabupaten Kolaka Utara (Studi Kasus Kecamatan Tiwu dan Kabupaten Lasusua). Proses penataan organisasi perangkat daerah di Kabupaten Kolaka Utara khususnya organisasi di Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Tipologi Organisasi Perangkat Daerah di Kecamatan Kabupaten Kolaka Utara (Studi Kasus Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua).

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir

Konsep Pemerintah Daerah

Kerangka Pikir

Penataan kembali organisasi perangkat daerah pemerintah Kabupaten Kolaka Utara dilakukan oleh pemerintah daerah dengan cara yang dilakukan melalui proses restrukturisasi kelembagaan organisasi perangkat daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dengan memperhatikan dua variabel utama yaitu variabel umum yaitu jumlah penduduk, luas wilayah dan besarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta variabel teknis yaitu beberapa indikator urusan pemerintahan yang ditetapkan melalui Lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016. Selanjutnya diharapkan hasil dari penataan dan restrukturisasi organisasi perangkat daerah akan menghasilkan organisasi perangkat daerah yang efisien, efektif dan rasional. Selain itu peneliti juga akan menghitung nilai variabel utama dan variabel teknis dalam menentukan poin dan jenis organisasi kecamatan dalam penataan organisasi perangkat daerah di Kabupaten Kolaka Utara (Studi Kasus Pembentukan Kecamatan Tiwu dan distrik Lasusa).

Fokus Penelitian

Deskripsi Fokus Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Tipe Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Sumber Data
  • Unit Analisis dan Penentuan Informan
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Pengecekan Keabsahan Temuan

Proses redesain kelembagaan dan restrukturisasi organisasi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua terkait proses politik persetujuan dan pengesahan Perda Nomor 3 Tahun 2016 juga dijelaskan Sekretaris Daerah Kabupaten Kolaka Utara sebagai berikut. Bagan struktur organisasi Kecamatan Tiwu dan Kabupaten Lasusua pasca restrukturisasi adalah sebagai berikut. Tipologi Perangkat Daerah Kecamatan di Kabupaten Kolaka Utara (Studi Kasus Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua).

Penentuan tipologi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua dilakukan dengan bantuan dua variabel utama yaitu variabel umum dan variabel teknis. Penentuan besaran organisasi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua dianalisis oleh pemerintah daerah (tim perumus) oleh Bagian Organisasi dan Tata Kelola Sekretariat Daerah Kabupaten Kolaka Utara, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan informan sebagai berikut. Berdasarkan hasil wawancara sebagaimana dijelaskan di atas, Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua pada dasarnya bertipe A.

Oleh karena itu, ukuran organisasi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua belum efektif, efisien dan rasional karena bersumber dari Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Selain hal di atas, terdapat beberapa permasalahan dalam penataan organisasi perangkat daerah khususnya Kabupaten Tiwu dan Kabupaten Lasusua. Oleh karena itu, ukuran organisasi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua tidak efektif, efisien dan rasional karena sudah tidak ada.

Sebaiknya Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara memberikan dukungan sumber daya agar kebijakan restrukturisasi organisasi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua dapat terlaksana dengan baik.

Tabel 3.1 Informan Penelitian
Tabel 3.1 Informan Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Daerah Kabupaten Kolaka Utara

Selain itu, pembentuk undang-undang memberikan penjelasan mengenai proses restrukturisasi organisasi perangkat daerah, khususnya restrukturisasi organisasi Kecamatan Tiwu dan Kabupaten Lasusua, penjelasan informan sebagai berikut. Setelah itu, partai legislatif lainnya juga memberikan penjelasan mengenai proses restrukturisasi organisasi perangkat daerah, khususnya restrukturisasi organisasi Kecamatan Tiwu dan Kabupaten Lasusua, penjelasan informan sebagai berikut. Berdasarkan wawancara tersebut, pembentukan organisasi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua berpedoman pada lampiran Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 tentang perangkat daerah yaitu adanya indikator variabel umum dan variabel teknis dalam menentukan besar kecilnya organisasi perangkat daerah khususnya organisasi kecamatan.

Proses pembentukan organisasi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua didasarkan pada hasil analisis pemerintahan daerah, Kabupaten tersebut bertipe A yang berdampak pada penyusunan struktur organisasi dan tata kerja kabupaten. Selain itu, pembentukan struktur organisasi dan tata kerja serta tugas pokok dan fungsi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua dibentuk dengan struktur organisasi yang berbeda karena perbedaan jumlah desa/kelurahan. Hal ini dijelaskan oleh informan berikut ini. Oleh karena itu, berdasarkan hasil wawancara sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses restrukturisasi organisasi perangkat daerah di Kabupaten Tiwu dan Lasusua masih memiliki beberapa kelemahan, seperti lambatnya pembentukan panitia/kelompok persiapan, tiga hal, Jenis struktur organisasi kecamatan yang teridentifikasi di Kabupaten Severna Kolaka.

Selain itu, tugas pokok dan fungsi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua diuraikan dalam bagan struktur organisasi yang menggambarkan arah alur dan kedudukan jabatan struktural dan jabatan fungsional. Penetapan jenis organisasi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua dianalisis oleh Pemerintah Daerah (Tim Perumus) melalui Bagian Organisasi dan Kepengurusan Sekretariat Daerah Kabupaten Kolaka Utara, kemudian disahkan menjadi Peraturan Daerah di DPRD Kabupaten Kolaka Utara. Namun besaran organisasi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua belum sesuai dengan lahirnya Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Utara Nomor 58 Tahun 2016, yang terlihat jelas pada berbagai bagan struktur organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi Kecamatan Tiwu dan Lasusua. masing-masing organisasi individu. garis.

Namun tipologi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua tidak berbanding lurus dengan peraturan teknis operasional sebagai berikut. Pembentukan organisasi perangkat daerah khususnya Kabupaten Tiwu dan Kabupaten Lasusua berjalan lambat dalam pembentukan panitia, kelompok persiapan atau kelompok persiapan dalam analisis beban kerja pokok urusan pemerintahan yang terkandung dalam variabel umum dan variabel teknis. Namun tipologi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua tidak berbanding lurus dengan peraturan teknis operasional sebagaimana dijelaskan dalam Keputusan Bupati.

Besaran organisasi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua hendaknya ditingkatkan dalam penyusunan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK), yang menguraikan tugas pokok dan fungsi pada setiap lini/bagian di kabupaten tersebut. Penentuan tipologi organisasi Kecamatan Tiwu dan Kabupaten Lasusua belum didasarkan pada analisis urusan pemerintahan ditinjau dari variabel umum dan variabel teknis secara efisien, efektif dan rasional.

Gambar 4.1. Peta Kabupaten Kolaka Utara
Gambar 4.1. Peta Kabupaten Kolaka Utara

Proses Restrukturisasi Organisasi Perangkat Daerah

Tipologi Organisasi Perangkat Daerah Kecamatan

Pembahasan

Belum adanya sosialisasi peraturan daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah menyebabkan lambatnya proses penyesuaian organisasi perangkat daerah khususnya Kabupaten Tiwu dan Kabupaten Lasusua terhadap struktur organisasi, tata kerja, dan tugas pokok serta fungsinya dengan lembaga baru. Selain hal di atas, implementasi kebijakan ini juga belum maksimal, karena belum adanya pola komunikasi berupa sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 dan sosialisasi Peraturan Bupati Kolaka Utara Nomor 58 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja. . tata cara, tugas pokok dan fungsi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua. Berdasarkan hasil analisis tersebut, pemerintah daerah belum melakukan analisis dan kajian mendalam mengenai pembentukan organisasi perangkat daerah khususnya Kecamatan Tiwu.

Perancangan Kabupaten Tiwu sebagai organisasi dengan beban kerja tinggi mempengaruhi alokasi anggaran operasional kabupaten, struktur organisasi dan tata kerja kabupaten, serta tugas pokok dan fungsi kabupaten. Berdasarkan pembahasan sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka penentuan tipologi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua belum didasarkan pada analisis beban kerja pokok urusan pemerintahan pada variabel umum dan variabel teknis secara rasional, efisien dan efektif. Pada dasarnya Kabupaten Tiwu dan Kabupaten Lasusua berdasarkan hasil kategorisasi jenis klasifikasi kecamatan sama-sama merupakan kecamatan tipe A, dalam hal ini masuk dalam kategori beban kerja berat.

Selain itu, proses restrukturisasi organisasi perangkat daerah di Kabupaten Tiwu dan Lasusua belum mencapai tujuan restrukturisasi organisasi. Restrukturisasi tidak bisa hanya dilihat dari segi perampingan organisasi, tenaga kerja atau kinerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian terhadap desain kelembagaan Kabupaten Tiwu dan Lasusua berdasarkan prinsip-prinsip desain organisasi yang telah dijelaskan di atas, agar proses restrukturisasi organisasi, penetapan tipologi dan besaran organisasi dapat efisien, efektif dan terlaksana. efisien. rasional. Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara melalui Sekretariat Daerah Cabang Ortala hendaknya melakukan analisa dan pengkajian mendalam untuk mengetahui tipologi dan besar kecilnya organisasi di Kecamatan Tiwu dan Lasusua yang akan mempengaruhi kedudukan, struktur organisasi dan kepengurusan. prosedur kerja. (SOTK), Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) daerah untuk keperluan analisis organisasi publik yang rasional, efektif dan efisien.

Perlu adanya revisi terhadap Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2016 dan Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Utara No. 58 Tahun 2016 tentang uraian tugas dan fungsi, tata kerja dan susunan organisasi Kecamatan Tiwu dan Kecamatan Lasusua dengan memperhatikan indikator-indikator penting dalam pengelolaan personel manusia dan asas sumber daya Desain organisasi yang rasional.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Proses penataan organisasi perangkat daerah di Kabupaten Kolaka Utara khususnya pada redesain kelembagaan Kecamatan Tiwu dan Kabupaten Lasusua belum melalui tahapan dan proses penataan kelembagaan yang efisien, efektif dan rasional, proses pembentukan tim redaksi. . komite), proses politik penetapan kebijakan, proses penentuan jenis dan besarnya organisasi kelurahan, struktur organisasi dan tata kerja, tugas pokok dan fungsi kelurahan yang masih tumpang tindih antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, serta kekurangannya. belum tercapainya sosialisasi kebijakan penataan kelembagaan, sehingga proses restrukturisasi organisasi kecamatan yang rasional dan efektif belum tercapai.

Saran

Sumber daya tersebut dapat berupa sumber daya manusia yaitu kompetensi kontraktor dan sumber daya keuangan. Penataan kelembagaan perangkat daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007. http//www.repository.ung.ac.id, diakses 15 September 2017). Perumusan Kebijakan Kelembagaan Baru Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sleman (Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014), (online), (http//www.repository.umy.ac.id, diakses 10 Oktober 2017).

Peraturan Bupati Kolaka Utara Nomor 58 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tata Kerja Kecamatan dan Desa. Peraturan Daerah Kabupaten Kolaka Utara Nomor 3 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kolaka Utara.

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pikir
Tabel 3.1 Informan Penelitian
Gambar 3.1. Teknik Analisis Data oleh Miles dan Huberman
Tabel 3.3 Variabel Teknis
+7

Referensi

Dokumen terkait

NURUL HAPIDA Persepsi Masyarakat Terhadap Tadisi Tari Lulo Di Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Sulawesi Tenggara (dibimbing oleh A. Nurkidam dan Muhiddin Bakri). Tradisi

• Design: The system has three components with different functions: to collect data from the node sensors, to control the system through a web application, and to apply the linear