• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume 08 Kelompok 7 & 8 Sistem Kardiovaskuler Nabila Putri Amalia 126208211027

N/A
N/A
Nabila Putri A

Academic year: 2023

Membagikan "Resume 08 Kelompok 7 & 8 Sistem Kardiovaskuler Nabila Putri Amalia 126208211027"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Nabila Putri Amalia NIM : 126208211027 Kelas : 5B TBIO

Mata Kuliah : Fisiologi Hewan

SISTEM KARDIOVASKULAR

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi atau peredaran darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardiovaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Sistem ini meliputi jantung, pembuluh darah dan darah. Jantung sebagai salah satu sistem kardiovaskular pada makhluk hidup berfungsi untuk memompa darah, yang dapat berkontraksi secara ritmis. Darah berfungsi sebagai media pengangkut yang membawa kebutuhan jaringan tubuh seperti oksigen, karbondioksida, nutrien, elektrolit, dan hormon. Cairan darah berfungsi sebagai alat transportasi, contohnya cairan darah akan membawa dan mengantarkan zat-zat makanan (nutrisi) dan bahan kimia dari saluran pencernaan ke jaringan tubuh yang memerlukannya, mengantarkan oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, dan contoh lainnya.

Jantung merupakan organ berongga yang terdiri atas empat ruangan dengan bentuk seperti kerucut (puncak berada di bawah dan basis berada di atas). Jantung terletak di antara kedua paru-paru atau di sebalah rongga dada sebelah kiri, dan umumnya berukuran sebesar kepalan tangan pemiliknya dengan berat jantung pada laki-laki berkisar 310 gram dan pada perempuan berkisar 225 gram. Jantung dan pembuluh darah dibungkus oleh pericardium yang terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan fibrosa sebagai lapisan paling luar yang melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention, lapisan parietal yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah pergerakan jantung, serta lapisan visceral yang bersentuhan langsung dengan lapisan luar otot jantung. Otot atau dinding jantung ini juga

(2)

memiliki 3 lapisan, yakni epikardium yang terdiri dari lapisan sel-sel mesotelium, miokardium yang terdiri dari jaringan otot jantung, serta endocardium yang berhubungan dengan lapisan endothelium pembuluh darah. Kemudian, ruang jantung terdiri dari 4 ruang dengan atrium/serambi berdinding tipis dan ventrikel/bilik berdinding tebal. Fungsi dari masing-masing ruang jantung ialah pada atrium kanan memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan darah CO2

dan mengalirkan darah dari vena sirkulasi sistemik ke dalam ventrikel kanan dan kemudian ke paru-paru, ventrikel kanan memompa darah dari vena ke arteri pulmonalis menuju paru-paru, atrium kiri menerima darah dari paru-paru melalui vena pulmonalis, serta ventrikel kiri yang mengalirkan darah ke jaringan-jaringan perifer. Katup pada jantung dibedakan menjadi 2, yaitu katup atrioventikular (antara atrium dan ventrikel)dan katup semilunar (pulmonalis dan aorta).

Sedangkan pembuluh darah memiliki beberapa jenis, yaitu superior dan inferior super cava, arteri coroner, aorta, arteri dan vena pulmonalis, otot papiler, korda, tendinea, serta mitral dan pulmonary valve.

Hewan bersel satu atau protozoa tidak memiliki sistem sirkulasi darah karena tubuhnya hanya terdiri atas satu sel. Jadi, sari-sari makanan yang telah dicerna di dalam vakuola diserap oleh protoplasma di sekelilingnya, oksigen diserap secara difusi, dan CO2 dikeluarkan juga secara difusi. Porifera belum memiliki sistem peredaran darah khusus dan sistem sirkulasinya tergabung dengan sistem pencernaan. Tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, yaitu sel ameboid, dan koanosit. Sel-sel ameboid ini berfungsi mengedarkan makanan. Makanan pada porifera diperoleh melalui aliran air yang melintasi ostia atau pori dan keluar melalui oskulum, kemudian makanan ditangkap dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit), dan diberikan ke selsel ameboid serta sel-sel ameboid mengembara ke sel-sel lain untuk mengedarkan makanan. Pada Coelenterata dan Platyhelminthes juga belum memiliki sistem peredaran khusus, transportasinya dilakukan oleh sistem gastrovaskuler (saluran pencernaan yang berfungsi sekaligus sebagai alat peredaran). Sistem sirkulasi pada cacing tanah merupakan peredaran darah tertutup yang terdiri atas pembuluh darah punggung (dorsal), pembuluh darah perut (ventral) yang banyak terdapat di kulit dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Pada Mollusca, sistem peredaran darahnya terbuka, jantung terdiri atas ventrikel dan atrium, aorta interior, dan aorta posterior. Sistem sirkulasi pada Arthropoda meliputi jantung dan arteri, namun tidak memiliki vena. Hewan invertebrata seperti Echinodermata, memiliki system sirkulasi radial yang bentuknya mengecil. Pengangkutan zat dibantu dengan sistem sirkulasi air yang disebut sistem

(3)

air ambulakral. Sistem sirkulasi pada mollusca terdiri atas jantung dengan satu atau dua ruang jantung, aorta dan pembuluh lainnya.

Sistem sirkulasi pada vertebrata memiliki beberapa jenis, seperti sirkulasi tunggal yang dimana darah akan melewati jantung hanya 1 kali setiap sirkulasi lengkap darah, yang ditemukan pada ikan. Pada pisces atau ikan, jantung terdiri dari dua ruang, yakni satu atrium dan satu ventrikel yang terletak di bawah faring di dalam rongga pericardium, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Jenis yang lainnya ialah sirkulasi ganda yang terdapat pada amfibi, reptile, aves, dan mamalia, pompa-pompa yang terdapat pada kedua sirkuit akan mengalirkan darah ke jaringan-jaringan tubuh yang berbeda, namun darah akan tetap kembali ke organ yang sama yakni jantung. Pompa pertama terletak di bagian kanan jantung, dimana pada sirkuit ini akan menghantarkan darah yang kaya akan CO2 menuju bantalan-bantalan kapiler dari jaringan- jaringan pertukaran gas, tempat terjadinya pergerakan O2 kedalam darah dan CO2 keluar darah.

Setelah darah diperkaya oleh oksigen, darah kemudian akan meninggalkan jaringan-jaringan pertukaran gas, dan darah akan memasuki pompa lain, yaitu bagian kiri jantung.

Cairan dan protein yang hilang kembali kedalam darah melalui sistem limfatik. Cairan limfa mengandung sel darah putih, fibrinogen, dan keping darah yang ketiganya berfungsi dalam proses pembekuan darah dan mencegah infeksi, yang mengalir dalam pembuluh limfa dengan peredaran terbuka. Terdapat dua pembuluh limfa besar dalam tubuh mamalia, yaitu pembuluh limfa kanan dan juga pembuluh limfa bagian kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi mengumpulkan limfa yang berasal dari jantung, paru-paru, kepala, leher, dan lengan bagian atas.

Pembuluh limfa kiri berfungsi mengumpulkan limfa selain dari pembuluh limfa kanan. Cairan limfa dari kedua pembuluh limfa ini masuk ke pembuluh balik untuk dibawa ke jantung. Di bagian tubuh tertentu, misalnya di ketiak, leher, dan juga pangkal paha, pembuluh limfa membentuk simpul yang disebut nodus limfa yang terdapat jaringan ikat berbentuk sarang lebah dengan rongga-rongga yang terisi oleh sel darah putih. Jika ada bagian tubuh yang terluka, sel- sel limfa dari kelenjar yang lebih dekat dengan luka tersebut akan bereaksi dengan cepat untuk memperbanyak diri dan nodus limfe akan mengalami pembengkakan dan lunak.

Pembuluh kapiler yang berhubungan langsung dengan jaringan tubuh dan juga penghubung pembuluh arteri dan vena, dengan susunan dari satu lapis sel pipih. Tugas pembuluh

(4)

darah kapiler adalah mengalirkan oksigen, zat makanan, hormon dan zat-zat lain yang terkandung dalam darah serta diperlukan tubuh untuk hidup ke seluruh bagian tubuh. Sistem pembuluh arteri atau sering disebut nadi memiliki bagian tekanan yang tinggi pada sistem sirkulasi. Tekanan pada saat jantung mengembang dan darah masuk ke jantung disebut diastole, sedangkan tekanan darah saat jantung berkontraksi dan daerah keluar jantung disebut sistol.

Vena merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung sehingga dinamakan pula pembuluh balik. Vena mempunyai tiga lapisan seperti arteri tetapi mempunyai lapisan otot polos yang lebih tipis, kurang kuat dan mudah kempes (kolaps).

Kandungan plasma darah 90% ialah air, sedangkan garam yang terlarut merupakan komponen esensial darah. Eritrosit atau sel-sel darah merah merupakan sel-sel darah yang paling banyak.

Fungsi utama dari eritrosit adalah transpor O2, melepaskan senyawa S-nitrosothiol saat hemoglobin terdeoksigenasi, serta berperan dalam sistem kekebalan tubuh, dengan bentuk cakram kecil berdiameter 7 sampai meter yang bikonkaf lebih tipis di bagian tengah daripada di bagian tepi. Leukosit berfungsi untuk memerangi infeksi yang mempunyai sifat fagositik, menelan, dan mencerna mikroorganisme maupun sisa-sisa dari sel tubuh yang sudah mati.

Leukosit dapat melakukan gerakan amuboiddan melalui proses diapedesis, dapat meninggalkan kapiler dengan menerobos antara sel-sel endotel dan menembus kedalam jaringan penyambung.

Platelet atau sering disebut dengan trombosit merupakan fragmen-fragmen sitoplasma yang terlepas dari sel-sel sumsum tulang terspesialisasi, dengan diameter sekitar 2 sampai 3 mikrometer dan tidak memiliki nukleus.

Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah gangguan jantung dan pembuluh darah termasuk penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung rematik dan kondisi lainnya. Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang disebabkan adanya plak yang menumpuk di dalam arteri koroner yang mensuplai oksigen ke otot jantung. Serangan Jantung yang disebabkan oleh penyumbatan atau robekan pada pembuluh darah arteri. Stroke, kondisi di mana suplai darah ke bagian otak terputus sehingga memicu kematian sel-sel otak akibat kurangnya pasokan darah. Aritmia ialah gangguan pada detak jantung yangterlalu cepat atau terlalu lambat, hingga detak jantung berpola unik yang abnormal. Cara mencegah gangguan pada sistem kardiovaskuler ialah dengan rutin olahraga dan aktif bergerak, menjaga pola makanan yang sehat, berhenti merokok dan hindari paparan asap rokok, kontrol tekanan darah, kolesterol dan gula darah, serta mengelola tingkat stress.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

PENGUJIAN HIPOTESIS PENGARUH VARIABEL MODAL SOSIAL TERHADAP KINERJA SDM Pernyataan hipotesis pertama H1 yang mengatakan bahwa “semakin tinggi modal sosial maka kinerja SDM akan

Perhatikan pernyataan berikut : 1 Jantung menerima darah dari vena pulmonalis 2 Jantung menerima darah dari vena cava 3 Jantung memompakan darah ke arteri pulmonalis dan aorta 4