• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVIEW JURNAL DAMPAK EKSTERNALITAS NEGATIF SAMPAH DI PESISIR PANTAI LAMPUNG BAGI MASYARAKAT DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

N/A
N/A
Jeky Putra

Academic year: 2023

Membagikan "REVIEW JURNAL DAMPAK EKSTERNALITAS NEGATIF SAMPAH DI PESISIR PANTAI LAMPUNG BAGI MASYARAKAT DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

REVIEW JURNAL

DAMPAK EKSTERNALITAS NEGATIF SAMPAH DI PESISIR PANTAI LAMPUNG BAGI MASYARAKAT DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM / THE IMPACT OF NEGATIVE EXTERNALITY OF WASTE ON THE COASTAL BEACH OF LAMPUNG FOR THE COMMUNITY

FROM AN ISLAMIC ECONOMIC PERSPECTIVE

OLEH:

JEKY PUTRA G2F122001

Diajukan sebagai Syarat Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Ekonomi SDA dan Lingkungan

PROGRAM MAGISTER PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI 2023

(2)

Judul : THE IMPACT OF NEGATIVE EXTERNALITY OF WASTE ON THE COASTAL BEACH OF LAMPUNG FOR THE COMMUNITY FROM AN ISLAMIC ECONOMIC PERSPECTIVE / DAMPAK EKSTERNALITAS NEGATIF SAMPAH DI PESISIR PANTAI LAMPUNG BAGI MASYARAKAT DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Jurnal : Economics Research and Social Sciences Volume dan Halaman : Vol.6., No.2

Tahun : 2022

Penulis : Fanny Budhi Kusuma Habib Ali Pratama Hermawan Aulia Dania Hellin Amrina Reviewer : Jeky Putra

Tanggal : 10 April 2024

Abstrak : Dampak negatif eksternalitas pesisir di Teluk Lampung telah menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan laut di sekitar pesisir Teluk Lampung. Meski tidak terlihat secara kasat mata, warga merasakan dampak negatif yang menjadi masalah serius yang belum sepenuhnya tertangani. Artikel ini bertujuan untuk meneliti, mengkaji dan menghasilkan keputusan mengenai eksternalitas yang dirasakan oleh masyarakat sekitar mengenai dampak eksternalitas negatif yang ditimbulkan dari limbah yang menjadi sumber dari segala permasalahan lingkungan di Teluk Lampung, dan apa akibatnya dari perspektif ekonomi Islam. Dalam penelitian kami, metode yang digunakan adalah penelitian lapangan yang dilakukan langsung di lapangan berdasarkan populasi dan pengambilan sampel untuk mengetahui dampak negatif sampah bagi masyarakat. Sampah dihasilkan dari suatu proses produksi yang pasti memiliki eksternalitas negatif dan negatif.

Kesaksian warga, beberapa majalah, dan pengamatan langsung membawa artikel ini pada kesimpulan bahwa penting untuk melakukan studi khusus untuk menentukan dampak eksternalitas negatif mana yang lebih dominan terkait penyebab terus menumpuknya sampah dari tahun ke tahun serta faktor dan implikasi permasalahan sampah di Teluk Lampung.

Pendahuluan : Eksternalitas adalah tindakan dengan efek samping tertentu bagi pihak lain yang memiliki dampak menguntungkan dan merugikan. Sandi dan Dawood (2019). Eksternalitas terjadi ketika tindakan satu pihak dapat menimbulkan efek samping bagi pihak lain tanpa kompensasi. Eksternalitas terbagi menjadi dua, eksternalitas positif dan eksternalitas negatif.

Eksternalitas secara teoritis terjadi karena perbedaan antara biaya sosial dan pribadi marjinal artikel. Dalam hal kerusakan lingkungan, hal ini menimbulkan eksternalitas negatif karena tidak ada unsur biaya tambahan berupa biaya sosial yang termasuk dalam komponen harga akhir barang. Oleh karena itu, intervensi pemerintah diperlukan dalam bentuk perpajakan atau subsidi untuk memperbaiki dampak eksternalitas.

Teluk Lampung adalah sebuah teluk di perairan Selat Sunda yang terletak di sebelah selatan Lampung, Indonesia. Di teluk ini, dua sungai mengalir ke kota Bandar Lampung. Teluk ini terletak di antara Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran;

Pelabuhan Panjang juga ada di teluk ini. Luas teluk Lampung sekitar 1.888 km². Teluk Lampung merupakan kawasan perairan dangkal dengan kedalaman rata-rata 20 meter. Pulau Pasaran, Pulau Sebesi, Pulau Sebuku, Pulau Legundi, Pulau Kelagian, Pulau Condong Laut, Pulau Tangki, Pulau Tegal dan pulau-pulau kecil lainnya merupakan gugusan pulau yang terletak di Teluk Lampung.

(3)

Oleh karena itu, kajian ini bermaksud agar negara yang berdasarkan prinsip Islam memiliki tujuan besar, yaitu memenuhi kebutuhan setiap orang, memerangi ketidakadilan antara pemerintah dan warga masyarakat, serta mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Semua tujuan tersebut harus dicapai berdasarkan keadilan. Negara berhak mengatur anggaran dan pengeluaran pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut (Hidayat & Surahman, 2017).

Eksternalitas negatif yang ditimbulkan oleh sampah dan keresahan masyarakat akibat bau tidak sedap di lingkungan membuat masyarakat merasa terganggu dengan bau tersebut; warga sulit mendapatkan udara segar karena sudah bercampur dengan bau tak sedap dari limbah pabrik. Prinsip yang diajarkan Islam dalam Al-Qur'an Surat Al-A'raf ayat 56 mengatakan bahwa kerusakan yang terjadi di darat dan di laut adalah akibat ulah manusia dan melarang keras umat Islam untuk merusak bumi.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai bahasan dalam penulisan karya ilmiah. Yakni, bagaimana bentuk dan pengaruh eksternalitas negatif yang ditimbulkan dari sampah di Pantai Teluk Lampung, dampak apa yang dirasakan warga terkait eksternalitas negatif sampah di Pantai Teluk Lampung, dan apakah ada cara untuk mengurangi atau menghindari eksternalitas negatif tersebut yang dihasilkan dari puing- puing di Pantai Teluk Lampung.

Jurnal ini bertujuan agar pembaca dapat mempelajari dan menarik kesimpulan tentang bentuk eksternalitas negatif yang ditimbulkan dari sampah di Pantai Teluk Lampung bagi masyarakat. Memberikan pengetahuan tentang apa saja dampak yang dirasakan warga akibat eksternalitas negatif sampah di Pantai Teluk Lampung dan termasuk saran bagaimana mengurangi atau menghindari dampak eksternalitas negatif yang ditimbulkan dari sampah di Pantai Teluk Lampung.

Metode : Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan dilakukan langsung di lapangan (Nurdiani, 2014). Peneliti langsung turun ke area tersebut untuk mewawancarai warga yang terkena dampak langsung di Teluk Lampung.

Berdasarkan sifatnya, penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif menekankan kualitas, hal yang paling utama dari sifat barang/jasa. Metode penelitian kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian, seperti tindakan, persepsi, tindakan, dan sebagainya, secara holistik dan dideskripsikan dalam bentuk kata dan bahasa serta bersifat alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Populasi dalam penelitian kami adalah masyarakat yang tinggal di Teluk Bandar Lampung. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian kami adalah seluruh populasi yaitu masyarakat yang terdiri dari 4 (empat) kawasan teluk di Bandar Lampung yang berjumlah 170.414 orang.

Pengambilan sampel bertujuan untuk memperoleh gambaran deskriptif (Maidiana, 2021) tentang karakteristik unit-unit pengamatan yang termasuk dalam sampel serta untuk menggeneralisasi dan memperkirakan parameter populasi. Hal itu dilakukan karena peneliti tidak dapat melakukan observasi langsung terhadap semua cabang analisis atau individu dalam populasi penelitian. Peneliti mengambil data dari sebagian populasi yang disebut sampel untuk mewakili populasi. Dalam memilih metode sampling yang akan digunakan, perlu mempertimbangkan anggaran penelitian, batas waktu penelitian, ketersediaan pengetahuan tentang populasi, informasi tentang

(4)

ukuran populasi, aksesibilitas ke unit pengamatan, tingkat generalisasi ke tercapai, dan tersedianya fasilitas penunjang. Resmawati dkk. (2013) berpendapat bahwa kombinasi beberapa metode pengambilan sampel sangat umum digunakan dalam suatu penelitian untuk mencapai tujuan penelitian dan memberikan hasil yang berkualitas, akurat, dan dapat diandalkan.

Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode random sampling yaitu metode sampel acak Arieska dan Herdiani (2018).

Terdapat beberapa instrumen dalam teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi

Hasil dan Pembahasan : Asal Sampah Pesisir Teluk Lampung

Teluk Lampung adalah sebuah teluk di perairan Selat Sunda, sebelah selatan Lampung. Di teluk ini, dua sungai mengalir ke kota Bandar Lampung. Teluk ini berada di antara Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran.

Menurut data Dinas Lingkungan Hidup Lampung, sekitar 57 ribu ton sampah masuk ke perairan Lampung setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 19 ribu ton berada di pesisir Teluk Lampung. Adapun sampah yang dibuang ke laut di sekitar Kota Bandar Lampung lebih dari 8.000 ton per tahun.

Penumpukan sampah di pesisir pantai Bandar Lampung tidak lepas dari kontribusi sampah yang belum terolah di darat.

Berdasarkan wawancara dari beberapa informan, penyebab tumpukan sampah di pesisir teluk lampuk antara lain:

 Karena karakteristik pesisir Bandar Lampung adalah perairan yang menjorok ke daratan sehingga pada waktu-waktu tertentu sampah akan menumpuk di pesisir pantai

 Tempat pembuangan sementara (TPS) dan sarana pengelolaan sampah di pesisir sangat sedikit

 Masih minimnya petugas dan tempat pembuangan akhir (TPA)

 Peningkatan jumlah penduduk di Bandar Lampung yang tidak sebanding dengan kemampuan petugas dalam pengelolaan sampah

Eksternalitas adalah dampak atau pengaruh yang timbul dari kegiatan pada orang lain atau sekelompok orang tanpa kompensasi apapun, sehingga mengakibatkan ketidakefisienan dalam alokasi faktor produksi. Eksternalitas negatif dalam tindakan akan menyebabkan inefisiensi, yang juga merugikan, misalnya konsumen yang menggunakan plastik sebagai barang penting dalam mendukung aktivitas konsumsinya. Plastik digunakan sebagai wadah berbagai barang yang dibeli, dan perannya masih belum sepenuhnya tergantikan hingga saat ini.

Plastik merupakan masalah lingkungan yang sering diperbincangkan; Akhir- akhir ini sampah plastik merusak biota laut dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, penggunaan plastik perlu mendapat perhatian khusus dari masyarakat dan pemerintah. Pencemaran sampah plastik ini juga berdampak pada industri wisata pantai yang bergantung pada pemandangan indah yang diinginkan wisatawan. Keindahan bawah laut dan keindahan pemandangan lainnya di pantai menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata ini.

(5)

Jika pantai dipenuhi sampah plastik, minat wisatawan untuk berkunjung juga akan berkurang. Berkurangnya jumlah wisatawan ini akan menyebabkan hilangnya mata pencaharian penduduk di sekitar pantai, dan mereka akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akhirnya kesejahteraan penduduk juga akan menurun.

Dampak Lokal Terkait Eksternalitas Negatif Sampah di Teluk Lampung Menurut (Nugraha, 2020), ketua Kelompok Nelayan Sukaraja, hasil tangkapan nelayan cukup bagus sebelum ada sampah. “Sekarang karena sampah yang menumpuk, menyebabkan ikan berkurang,”. Dampak lainnya, nelayan sering kesulitan menangkap ikan karena menumpuknya sampah.

“Semuanya campur, ada plastik, kayu, paku, botol, dan kaca.

Ancaman lain yang dihadapi masyarakat pesisir Bandar Lampung selain sampah adalah banjir rob alias naiknya permukaan air laut Wibisono (2019).

Halimah, warga yang rumahnya langsung menghadap ke laut, mengatakan rumahnya bisa terendam saat air pasang.

Menurut Diky Hidayat, Dosen Kimia Lingkungan Universitas Lampung [Unila], pada tahun 1980-an pesisir Bandar Lampung tidak tercemar.

Ekosistem laut masih terjaga. "Saya lahir di daerah Panjang, dulu ada padang rumput laut. Air lautnya jernih, batu karangnya masih ada. Masih banyak spesies ikan, juga udang dan cumi-cumi," ujarnya Senin (11/ 30/2020).

Menurut Diky, pencemaran di pesisir pantai Bandar Lampung tidak lepas dari dampak kegiatan reklamasi. Lokasi pelaksanaan di Desa Bumi Waras seluas 117 hektar. Desa ini menjadi lokasi reklamasi karena pantainya cukup luas, dan lokasinya cukup strategis; terdapat banyak pertokoan, pergudangan, dan industri.

Dampak reklamasi menimbulkan berbagai masalah. Salah satunya akibat penumpukan sampah dari kegiatan industri dan masyarakat yang membuang sampah ke laut Siregar (2014). “Kalau ini dibiarkan, dalam waktu tidak lama lagi, mungkin laut di Teluk Lampung sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi,”

katanya.

Kajian Dampak Eksternalitas Negatif Sampah di Teluk Lampung untuk Masyarakat Dalam Perspektif Islam

Eksternalitas negatif adalah dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan terhadap pihak ketiga dimana pihak ketiga tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan tindakan tersebut. Jadi, eksternalitas negatif adalah hal negatif yang dirasakan masyarakat karena suatu kegiatan yang menimbulkan masalah/hal negatif dalam kehidupan masyarakat. Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-A'raf ayat 56 berbunyi:

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak diterima) dan harap (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. ."

Dimana ayat diatas dengan jelas menjelaskan bahwa manusia telah menjadi khalifah di bumi Allah, dan sudah sepatutnya manusia menjadikan dunia Allah sebagai tempat ibadah dan mencari rezeki tanpa merusak yang sudah ada. Eksternalitas negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia merupakan salah satu bentuk kerusakan lingkungan. Oleh karena itu,

(6)

penting untuk menindaklanjuti dalam bentuk tanggung jawab yang dilakukan setelah munculnya eksternalitas negatif, dan penting untuk menghindari kegiatan yang nantinya berpotensi merusak bumi Tuhan.

Kemudian Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 30:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berkata kepada para malaikat: “Sesungguhnya aku ingin menjadikan seorang khalifah di bumi.” Mereka berkata: “Mengapa kamu ingin menjadikan (khalifah) di bumi orang yang akan membuat kerusakan di atasnya dan menumpahkan darah, padahal kami selalu memuliakanmu dengan memuji dan mensucikanmu?" Allah berfirman:

"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Makna dari ayat di atas adalah Allah selalu mengetahui apa saja kegiatan manusia di muka bumi. Dan sebagai orang yang telah diserahi tanggung jawab sebagai khalifah dunia Allah, manusia tidak boleh melakukan aktivitas yang sia-sia dan merusak lingkungan. Manusia telah diizinkan untuk mencari ibadah dan rezeki, dan manusia dilarang untuk merusak bumi Allah. Sehingga masyarakat harus bijak dalam melakukan kegiatan yang tidak menimbulkan eksternalitas negatif bagi lingkungan dan masyarakat.

Kesimpulan : Dampak negatif eksternalitas pesisir di Teluk Lampung telah menimbulkan limbah yang mencemari lingkungan laut di sekitar pesisir Teluk Lampung. Meski tidak terlihat secara kasat mata, warga merasakan dampak negatif yang menjadi masalah serius yang belum sepenuhnya tertangani. Artikel ini bertujuan untuk meneliti, mengkaji dan menghasilkan keputusan mengenai eksternalitas yang dirasakan oleh masyarakat sekitar terhadap dampak eksternalitas negatif yang ditimbulkan dari limbah yang menjadi sumber dari segala permasalahan lingkungan di Teluk Lampung.

Sampah dihasilkan dari proses produksi yang pasti akan menimbulkan eksternalitas negatif. Kesaksian warga, beberapa majalah, dan pengamatan langsung membawa artikel ini pada kesimpulan bahwa penting untuk melakukan studi khusus untuk menentukan dampak eksternalitas negatif mana yang lebih dominan mengenai penyebab terus menumpuknya sampah dari tahun ke tahun serta faktor dan implikasi permasalahan sampah di Teluk Lampung.

Berdasarkan hasil penelitian ini, implikasi teoretis dan praktis dapat dinyatakan sebagai berikut: (1) Eksternalitas negatif dapat mempengaruhi lingkungan, dan pencemaran digambarkan sebagai kegiatan pencemar yang dapat mengurangi nilai dan kegunaan. Pencemaran lingkungan adalah perubahan ekologis yang tidak menguntungkan sebagian karena tindakan manusia. (2) Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi seluruh manusia atau masyarakat untuk lebih memperhatikan dampak negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan.

(7)

Lampiran :

Link Jurnal :

http://journal.umy.ac.id/index.php/jerss

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara dengan Bapak Munir selaku pengelola Pantai Batu Lapis di Kalianda Lampung Selatan, pada hari Sabtu, tanggal 13 Mei 2016, pikul 10:45 WIB.. Johan salah satu pengelola

Data anggota yang mendapatkan pembiayaan Qordhul Hasan pada KSPPS BTM BiMU Bandar Lampung dari tahun

dan masyarakat sekitar pantai Labuhan Jukung Krui Kabupaten Pesisir Barat yang. berjumlah 21 Kepala Keluarga, sehingga jumlah keseluruhan populasi

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi anatara wawancara terpimpin yang menggunakan pedoman pertanyaan. Dalam hal ini

Dengan teknik ini, diharapkan penulis dapat memperoleh gambaran tentang peran Dinas Sosial Kota Bandar Lampung dalam meningkatkan ekonomi masyarakat kususnya pada

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera yang berada di Desa Jatimulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan memberikan dampak perubahan pemanfaatan lahan

Setelah proses pencatatan selesai, maka dilakukan pengangkutan sampah menuju Tempat Pengolahan Sampah (TPS), untuk selanjutnya dilakukan seleksi lebih ketat

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini membahas mengenai permasalahan dampak yang ditimbulkan dari limbah sampah rumah tangga bagi lingkungan serta