NAMA : NURUL NADIA NIM : 22034064
REVIEW ARTIKEL
Aspek Detail
Judul Pengaruh Suhu Pengeringan terhadap Struktur Amorf dan Sifat Fisik Nira Kelapa Serbuk dengan Penambahan Maltodeksrin
Nama Penulis Muhammad Rizky Ramanda Tahun Terbit 24 Mei 2023
Situs Communication in Food Science and Technology, vol. 2(1), pp 19-29, 2023 e- ISSN 2964-6944; doi: 10.35472/cfst.v2i1.1273
Permasalahan Yang Dibahas
Penelitian ini berfokus untuk menemukan suhu pengeringan optimal yang dapat menjaga struktur amorf dan menghasilkan sifat fisik yang terbaik pada nira kelapa serbuk, serta mengevaluasi efek penambahan maltodekstrin.
Nira kelapa memiliki kandungan gula yang tinggi, sehingga proses pengeringan dapat mengubah struktur amorfnya. Penelitian ini juga membahas bagaimana suhu pengeringan dapat mempengaruhi stabilitas struktur amorf dari serbuk nira kelapa tersebut.
Sampel Penelitian
Berikut adalah sampel yang digunakan dalam penelitian:
1. Bahan utama: Nira kelapa
Nira kelapa yang segar diambil langsung dari pohon kelapa sebagai bahan dasar dalam pembuatan serbuk.
2. Penambahan Maltodekstrin
Maltodekstrin ditambahkan dalam jumlah tertentu sebagai bahan penolong untuk meningkatkan kualitas serbuk yang dihasilkan, seperti kestabilan fisik dan kemudahan larut dalam air.
3. Suhu pengeringan
Sampel nira kelapa dengan tambahan maltodekstrin akan mengalami proses pengeringan pada berbagai suhu, misalnya 50°C, 60°C, hingga 80°C, untuk mempelajari efek suhu tersebut terhadap hasil akhir serbuk.
Metode Penelitian
Untuk menganalisis struktur amorf menggunakan teknik seperti X-ray diffraction (XRD) atau Differential Scanning Calorimetry (DSC) untuk melihat derajat kristalinitas dan amorf. Pengukuran sifat fisik serbuk meliputi sifat- sifat seperti kelarutan, kadar air, ukuran partikel, densitas bulk, dan porositas.
Untuk metode pengeringan bisa menggunakan metode spray drying atau freeze drying untuk mendapatkan bentuk serbuk.
Data yang Diambil
Data yang diambil dari penelitian ini meliputi:
• Struktur Amorf: Pengukuran terhadap perubahan struktur kristal menjadi amorf, dengan menggunakan teknik X-ray diffraction (XRD) atau Differential Scanning Calorimetry (DSC).
• Jumlah maltodekstrin yang ditambahkan ke nira kelapa dan
bagaimana hal itu mempengaruhi stabilitas serbuk serta struktur fisik.
• Rentang suhu yang digunakan dalam proses pengeringan (biasanya antara 50°C - 80°C) untuk menentukan pengaruhnya terhadap pembentukan struktur amorf dan sifat fisik.
Cara Mengolah Data
Data hasil Pengaruh Suhu Pengeringan terhadap Struktur Amorf dan Sifat Fisik Nira Kelapa Serbuk dengan PenambahanMaltodeksrin diproses menggunakan grafik batang atau grafik garis. Lalu dilakukan uji korelasi untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara suhu pengeringan dan variabel sifat fisik seperti kadar air, porositas, kerapatan, dan lain-lain.
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa suhu pengeringan yang lebih tinggi cenderung mempercepat penguapan air dan pembentukan serbuk, tetapi dapat menyebabkan perubahan struktur amorf dari nira kelapa. Suhu tinggi mungkin menghasilkan kristalisasi yang lebih signifikan atau sebaliknya meningkatkan ketidakstabilan amorf dalam serbuk. Pada suhu yang lebih rendah, proses pengeringan mungkin lebih lambat, tetapi dapat menjaga stabilitas struktur amorf lebih baik.
Struktur amorf mengacu pada keadaan di mana molekul dalam bahan tidak memiliki keteraturan jangka panjang yang biasanya ditemukan dalam padatan kristal. Suhu pengeringan yang tepat dan penambahan maltodekstrin dapat membantu mempertahankan struktur amorf nira kelapa serbuk, yang pada gilirannya mempengaruhi karakteristik fisik dan stabilitas produk akhir.