SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Review Jurnal : Development of mobile-based apps for oil palm fresh fruit bunch transport monitoring system
Oleh : Ir. IB Arimbawa [22 / 201347 / MMP]
ANGKATAN 22 NON REGULER
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PERKEBUNAN INSTITUT PERTANIAN STIPER (INSTIPER)
YOGYAKARTA
2021
1
Review Jurnal
Judul Jurnal :
Upaya Konservasi Tanaman Akumulator Untuk Meminimal Cemaran Logam Berat Di Lahan Tambang Timah, Pulau Bangka
Tahun Terbit : 2020
Jurnal : https://doi.org/10.24252/teknosains.v13i2.8030 Author : 1. Diah MustikasariI Wisnubhadra
Reviewer : IB Arimbawa Tanggal : 4 Agustus 2021
Tujuan Untuk membangun aplikasi berbasis realtime yang mengacu pada sistem bisnis panen dan transportasi TBS sehingga dapat digunakan sebagai alat dalam sistem pengambilan keputusan.
Review:
Sebuah inovasi baru dalam dunia perkebunan yang sampai saat ini masih menggunakan sistem konvensional dan hanya menggunakan radio.
Nama Aplikasi
LogTranSawit
Latar Belakang
1. Prospek kebutuhan CPO yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
2. Kadar asam lemak bebas merupakan parameter utama kualitas crude palm oil (CPO) yang dipengaruhi oleh reaksi oksidasi buah akibat memar dan lamanya penanganan pasca panen (restan).
3. Penurunan kualitas CPO akibat meningkatnya kandungan asam lemak bebas (ALB) sebagian besar dipengaruhi oleh proses evakuasi dan transportasi TBS menuju Pabrik Kelapa Sawit.
2 4. Transportasi yang tidak lancar akibat kurangnya koordinasi
antara operasional lapangan dan transportasi serta kapasitas olah pabrik berpeluang meningkatkan potensi kadar ALB.
5. Transportasi TBS dari lapangan dikendalikan secara manual (konvensional) berdasarkan kapasitas real time PKS bahkan kadang tidak ada koordinasi.
Review:
1. Sebaiknya data kuantitas ekspor ke Cina dan india ditampilkan untuk menjelaskan porsi kedua negara tersebut dalam konsumsi minyak kelapa sawit dunia.
2. Data pendukung mengenai peningkatan FFA akibat memar buah dan restan per hari seharusnya ditambahkan.
Metode
Review:
Metode desain pengembangan aplikasi sudah tepat, karena sudah dilandasi dengan mengikuti sistem operasional lapangan, sehingga tujuan pengembangan aplikasi sistem informasi sebagai alat bantu untuk mempermudah dalam penyajian informasi dapat diterima.
Yes
No Analisa Proses Bisnis
Analisa Sistem
Desain Sistem
Implementasi Sistem
Evaluasi
Selesai
3 Penulis tidak mencantumkan lama waktu yang diperlukan dalam penyusunan penelitian secara keseluruhan dan sebaiknya mencantumkan waktu yang dihabiskan dalam setiap tahapan metode.
Hasil 1. Analisa Proses Bisnis.
1.1. Proses bisnis kegiatan operasional manajemen kebun.
1.2.Proses bisnis monitor transportasi TBS.
Tujuan analisa proses bisnis untuk mengetahui hubungan dan alur cara kerja operasional manajemen kebun beserta PIC yang
bertanggung jawab dalam kegiatan transportasi TBS ke PKS 2. Analisa Sistem.
1.1.Perspektif produk.
1.2.Fungsi Produk.
1.3.Analisa Kebutuhan perangkat lunak.
1.4.Entitas Hubungan data.
Tujuan analisa sistem untuk mengumpulkan data dan mengetahui sudut pandang pengguna aplikasi (user) dalam memandang setiap hubungan-hubungan data tersebut sehingga data yang ditampilkan sesuai dengan informasi dan porsi user yang terlibat (asst. lapangan, Manager Kebun, Manager Pabrik).
Produk User Fungsi Tujuan
LOGTRANSAWIT
Asst.
Lapangan
• Menentukan lokasi dan peta lapangan areal panen.
• Melakukan taksasi, harian, bulanan, tahunan.
• Perencanaan panen secara menyeluruh.
Persiapan pendukung dan koordinasi
Krani • Perencanaan administrasi panen.
• Input dan proses pencatatan hasil panen realtime.
Cepat, Tepat, Akurat
Transport • Koordinasi kebutuhan unit sesusi kuantitas produksi.
• Pengelolaan angkutan dengan baik dan tuntas.
Pengang kutan real time dan tersinkro nisasi.
4 PKS • Memberikan informasi kuota
pengolahan di PKS.
• Pengelolaan proses olah TBS secara baik
Pengatur an operasio nal Shift PKS
Bagan 1: Review Alur Transportasi TBS
2. Desain Sistem.
2.1.Arsitektur perangkat lunak.
2.2.Deskripsi desain antarmuka.
Membangun sistem berdasarkan data yang terkumpul dan
menampilkan data yang diinginkan dalam proses transportasi TBS dalam bentuk antar muka yang mudah dipahami oleh user.
3. Penerapan sistem.
3.1.Pengertian perangkat lunak.
3.2.Penerapan sistem.
Aplikasi dikembangkan pada Lavarel Framework, dengan menggunakan PHP dan bahasa pemrograman Java. Sementara pada perangkat mobile menggunakan bahasa pemrograman Java dan menggunakan android studio tool untuk pengembangan lingkungan (sinkronisasi antar perangkat). Data: (afd, blok, distribusi panen, kapasitas, koordinat distribusi, krani, role, shift, taksasi, truk, sopir truk, user). Dalam pelaksanaannya para pengguna (sopir, mandor, asisten lapangan) menggunakan aplikasi pada smartphone mereka dan harus melakukan login dalam setiap penggunaannya. Khusus untuk
Asst.
Lapangan
•Panen di lapangan
Kerani TPH
•Pencatatan Hasil Panen TBS (SPB)
Driver
•Pengangkut an TBS
Manajer Pabrik
•Pengolahan di PKS
Terkoneksi dan muncul data Terkoneksi dengan
Dept. Transport dan Workshop
Counter
Pencatatan TBS Masuk
(SPB)
5 supir setalah melakukan login dan memuluai aplikasi, secara otomatis pergerakan truk dapat dimonitor langsung oleh manajer Kebun dan manajer pabrik secara real time.
4. Evaluasi.
4.1.Evaluasi kegunaan sistem.
4.2.Evaluasi pengguna.
Hasil evaluasi:
1. Aplikasi membantu dalam monitoring transportasi; sangat setuju (26%) setuju (70%), cukup (4%).
2. Aplikasi membantu dalam manajemen panen; sangat setuju (14%), setuju (79%), cukup (7%).
Review:
• Langkah-langkah pengumpulan data sampai dengan penyajian data yang cukup kompleks sudah sesuai dengan yang diharapkan dalam proses transportasi TBS.
• Data aktualisasi berat TBS dari timbangan perlu ditambahkan sehingga realisasi TBS yang telah diterima pabrik dapat real time ditampilkan.
Kesimpulan Aplikasi yang dikembangkan berfungsi sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan. Bisa digunakan untuk mengelola data transportasi serta memantau dan mengontrol pergerakan truk dengan benar dengan mudah, syarat utama sistem untuk memberikan hasil secara real time adalah ketersediaan akses internet.
Kelebihan dan manfaat
1. Proses angkutan terpantau real time termasuk posisi dan pergerakan mulai dari blok/TPH hingga ke PKS sehingga bisa terdeteksi secara langsung bila ada kendala dalam proses transportasi.
2. Karena prosesnya yang terintegrasi maka komunikasi dan interaksi serta koordinasi antar bagian mulai dari lapangan, angkutan dan PKS bisa lebih baik.
3. User pada masing-masing proses dapat melakukan perencanaan kerja yang lebih baik.
Kelemahan 1. Kebutuhan akan ketersediaan akses internet sehingga masih belum bisa diimplementasikan dalam skala luas.
2. Perlunya training pengenalan sistem untuk semua user.
3. Tingkat pendidikan user yang tidak sama akan mempersulit sosialisasi pengenalan sistem baru, khususnya sopir truk yang kebanyakan berpendidikan rendah.
6 4. Sebaiknya ditambahkan user Kepala transport agar
sinkronisasi data dengan dept. Transport khususnya workshop, sehingga dapat menampilkan informasi berupa kendala unit atau jalan pada saat proses transportasi.