• Tidak ada hasil yang ditemukan

Review rancangan awal RKPD 2026

N/A
N/A
Elzt Constantine

Academic year: 2025

Membagikan "Review rancangan awal RKPD 2026"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Prolog

RKPD adalah turunkan dari RPJMD yang sebelumnya melalui Rancangan Teknokratik RPJMD, yang dimana didalam RKPD terdapat visi, misi dan program prioritas kepala daerah terpilih. Pada kesempatan kali ini, review akan berfokus kepada visi misi kepala daerah yang beririsan dengan beberapa isu strategis nasional dan isu global yang dianggap relevan dan dapat dijadikan buah pemikiran bersama dalam merencanakan program pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Menilik kembali visi misi Presiden dan Kepala Daerah

Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih tahun 2024-2029 memiliki visi:

“Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”. Visi Presiden dan Wakil Presiden ini ditopang 8 Misi Asta Cita, 17 Program Prioritas dan 8 Program Hasil Terbaik Tercepat .

Kepala Daerah terpilih tahun 2025-2030, Zainal Arifin Paliwang dan Ingkong Ala memiliki visi:

“Terwujudnya Fondasi Transformasi Kalimantan Utara yang kokoh sebagai Beranda Depan NKRI yang Maju, Makmur dan Berkelanjutan”, 8 Misi, 8 Program Strategis, 9 Program Unggulan yang sejatinya menjawab 11 Isu Strategis yang ada di Kalimantan Utara.

Misi kepala daerah:

1. Mewujudkan Transformasi Sosial yang Inklusif Berkeadialan 2. Mewujudkan Transformasi Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan 3. Mewujudkan Transformasi Tata Kelola yang Kolaboratif dan Inovatif

4. Memantapkan Supremasi Hukum dan Stabilitas Daerah sebagai Beranda Depan NKRI 5. Memantpkan Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi

6. Memantapkan Pembangunan Wilayah yang merata dan berkeadilan 7. Memantapkan sarana dan prasarana berkualitas dan ramah lingkungab

8. Mewujudkan kesinambungan pembangunan Kalimantan Utara untuk Mengawal Indonesia Emas 8 Program Strategis Kaltara 2025-2029 yang akan diprioritaskan dalam realisasi pelaksanaan urusan wajib (dasar dan non dasar), Pilihan dan penunjang Umum

1. Transformasi sosial yang inklusif berkeadilan 2. Transformasi ekonomi daerah yang berkelanjutan 3. Transformasi tata Kelola yang kolaboratif dan inovatif

4. Pemantapan supremasi hukum dan stabilitas daerah sebagai beranda depan NKRI 5. Pemantapan ketahanan sosial budaya dan ekologi

6. Pemantapan pembangunan wilayah yang merata dan berkeadilan 7. Pemantapan sarana prasarana yang berkualitas dan ramah lingkungan

8. Perwujudan kesinambungan pembangunan Kalimantan Utara untuk mengawal Indonesia emas 9 Program Unggulan

1. Peningkatan Infrastruktur jalan pada ruas jalan malinau-krayan 2. Pengembangan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) 3. Pengembangan Kawasan Industri Pelabuhan Indonesia (KIPI)

(2)

4. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA Peso) 5. Pengembangan Pertanian

6. Pengembangan Peternakan

7. Pengembangan Perikanan dan Kelautan 8. Pengembangan Kepariwisataan

9. Pengambangan Koperasi dan UMKM

Visi Misi Prabowo Gibran

(3)

8 Program Hasil Terbaik Cepat

1. Memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil

2. Menyelenggarakan pemeriksaan Kesehatan gratis, menurunkan kasus TBC 50% dalam limatahun dan bangun RS lengkap berkualitas di Kabupaten

3. Mencetak dan meningkatkan produktifitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah dan nasional

4. Membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi disetian kabupaten, dan memperbaiki sekolah- sekolah yang perlu renovasi

5. Melanjutkan dan menambahkan program kartu-kartu kesejahteraan sosial serta kartu usaha untuk menghilangkan kemiskinan absolut

6. Menaikan gaji ASN (terutama guru, dosen, dan tenaga Kesehatan), TNI/Polri dan pejabat negara 7. Melanjutkan pembangunan infrastruktur desa, bantuan langsung tunai (BLT) dan menyediakan

rumah murah bersanitasi baik untuk yang membutuhkan

8. Mendirikan Badan Pemerintahan Negara dan meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestic bruto (PDB) ke 23%

17 Program prioritas

1. Mencapai swasembada pangan, energi dan air 2. Penyempurnaan system peneriamaan negara 3. Reformasi politik,hukum dan birokrasi 4. Pencegahan dan pemberantasan korupsi 5. Pemberantasan kemiskinan

6. Pencegahan dan pemberantasan narkoba

7. Menjamin tersedianya pelayanan Kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia: Peningkatan BPJS Kesehatan dan penyediaan obat untuk rakyat

8. Penguatan pendidikan sains dan teknologi serta digitalisasi

9. Penguatan pertahanan dan keamanan negara dan pemeliharaan hubungan internasional yang kondusif

10. Penguatan kesetaraan gender dan perlindungan kah Perempuan, anak serta penyandang disabilitas

11. Menjamin pelestarian lingkungan hidup

12. Menjamin ketersediaan pupuk, benih dan pestisida langsung ke petani

13. Menjamin rumah murah dan sanitasi untuk masyarakat desa dan rakyat yang membutuhkan 14. Melanjutkan pemerataan ekonomi, penguatan UMKM dan pembangunan Ibu Kota Nusantara

(IKN)

15. Melanjutkan hilirisasi dan industrial berbasis sumberdaya alam (SDA) dan maritim untuk membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya dalam mewujudkan keadilan ekonomi

16. Memastikan kerukunan antar umat beragama, kebebasan beribadah dan perawatan rumah ibadah

17. Peningkatan seni budaya, peningkatan ekonomi kreatif dan peningkatan prestasi olahraga

(4)

Isu Strategis Daerah, Nasional dan Global 11 Isu Strategis Kalimantan Utara

1. Akselerasi Hilirisasi Industri SDA

2. Transformasi Ekonomi Hijau dan Pengembangan Ekonomi 3. Kesejahteraan dan Pemerataan Pembangunan Wilayah 4. Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM

5. Inklusi dan Kesetaraan Gender

6. Penguatan ketahanan bencana dan adaptasi perubahan iklim 7. Perkuatan tata Kelola lingkungan hidup

8. Konektifitas dan aksesibilitas wilayah 9. Infrastruktur dasar permukiman 10. Tata Kelola Perbatasan

11. Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang Kolaboratif

Isu Strategis Nasional

- Pada bidang politik, yaitu opini tentang pemerintahan baru, Jakarta pasca-pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN), daerah otonomi baru, dampak dari Pemilu 2024, ideologi Pancasila, konflik kepala daerah dan wakilnya, praktik shadow state, dan otonomi baru.

- Pada bidang ekonomi, yaitu ekonomi digital, industri pariwisata, kebijakan fiskal, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), ketahanan energi, ketahanan pangan, ekonomi kelautan, perubahan tata ruang, dan pengelolaan pesisir.

- Pada bidang budaya, yaitu perkembangan Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender, dan Queer (LGBTQ), penguatan jati diri di Papua, konflik pesisir, minat petani untuk generasi muda, kesejahteraan dosen, kualitas sarjana, mutu pendidikan, budaya anti korupsi, dan konten televisi.

- Pada bidang pertahanan keamanan, yaitu ihwal residivisme, pendanaan teroris, Organisasi Papua Merdeka (OPM), kedaulatan di perbatasan, perang siber dan keamanan digital, kurangnya alutsista, dan penjagaan keamanan laut.

- Pada bidang geografi, yaitu perubahan iklim, kerusakan hutan, pencemaran air sungai dan danau, ketersediaan air bersih, ketidakmerataan infrastruktur, ketimpangan pembangunan, dan penurunan kualitas tanah.

- Pada bidang demografi, yaitu pertumbuhan penduduk tinggi, ketimpangan kepadatan penduduk, urbanisasi yang tinggi, pengangguran dan minim keterampilan, kesenjangan sosial dan pendidikan yang belum merata.

- Bidang sumber kekayaan alam, yaitu penebangan hutan liar, pembakaran hutan, over fishing dan illegal fishing, penambangan emas ilegal, pencemaran sungai, pengalihan fungsi lahan, dan kerusakan ekosistem laut," paparnya.

Di samping isu strategis nasional, dia juga memaparkan sejumlah isu strategis global dan regional pada tahun 2025. Di antaranya:

(5)

- Bidang politik, yaitu menyangkut permasalahan Israel versus Palestina; serta permasalahan Laut China Selatan, dalam hal ini Amerika Serikat versus China, China versus Thailand, Rusia versus Ukraina, dan Korea Selatan versus Korea Utara.

- Bidang hukum, yaitu pencurian data, konflik batas wilayah RI, imigran ilegal, korupsi, narkoba lintas negara; (lalu) bidang keamanan berkaitan dengan terorisme, cyber war, IKN, dan pengungsi,"

- Bidang ekonomi, yaitu likuiditas global, fluktuasi harga pangan, fluktuasi harga minyak dunia, transisi energi, perebutan sumber daya alam (SDA), produksi semikonduktor, dan perdagangan karbon.

- Bidang sosial budaya, yaitu kelangkaan air, eksistensi bahasa di Indonesia, perdamaian, literasi digital dan disinformasi, hingga tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

3 isu pembangunan nasional BAPPENAS

- Pertama, Indonesia telah berada dalam kondisi Middle Income Trap (jebakan pendapatan menengah) selama 30 tahun.“Selain itu, pembangunan ekonomi Indonesia masih mengandalkan sektor ekstraktif dengan tingkat produktivitas dan kompleksitas yang rendah serta cenderung menurun, hal ini menunjukkan urgensi dilakukannya transformasi ekonomi,”

- Isu kedua ialah pembangunan sosial masih tertinggal yang tercermin dari beberapa aspek seperti penurunan angka kemiskinan yang melambat, perlindungan sosial yang masih terfragmentasi, kesenjangan partisipasi dan kualitas pendidikan, serta rendahnya status dan kapasitas sistem kesehatan.“Hal ini menunjukkan urgensi dilakukannya transformasi sosial,”.

- Adapun isu terakhir yaitu birokrasi pemerintah dan institusi publik belum efektif, kondisi hiper regulasi yang disertai rendahnya kualitas regulasi, serta pengawasan dan akuntabilitas pelaksanaan pembangunan yang menjadi cerminan kondisi tata kelola belum optimal. “Hal ini menunjukkan urgensi dilakukannya transformasi tata kelola, serta diperlukan dukungan tata kelola keuangan negara yang berkualitas dan bermanfaat untuk mencapai tujuan negara,”

Isu Efisiensi anggaran 2025

Total efisiensi anggaran diperkirakan sebesar Rp 306,69 triliun, yang dimana Rp 256,10 triliun berasal dari anggaran belanja Kementrian dan Lembaga serta Rp 50,59 triliun berasal dari transfer ke daerah (TKD). Yang dimana 5 (lima) Kementrian dan Lembaga dengan penghematan anggaran terbesar, yaitu:

1. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) efisiensi anggaran sebesar Rp 81,38 triliun dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp 110,95 triliun. Dengan demikian, anggaran Kementerian PU setelah dipangkas menjadi Rp 29,57 triliun.

2. Kementerian Pertahanan efisiensi anggaran sebesar Rp 26,9 triliun dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp 166,2 triliun. Dengan demikian, anggaran Kemenhan setelah dipangkas menjadi Rp 139,3 triliun.

(6)

3. Kementerian Kesehatan efisiensi anggaran sebesar Rp 19,6 triliun dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp 105,7 triliun. Dengan demikian, anggaran Kemenkes setelah dipangkas menjadi Rp 86,1 triliun.

4. Kementerian Pertanian efisiensi anggaran sebesar Rp 10,28 triliun dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp 29,3 triliun. Dengan demikian, anggaran Kementan setelah dipangkas menjadi Rp 19,02 triliun.

5. Kejaksaan Agung efisiensi anggaran sebesar Rp 5,43 triliun dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp 24,27 triliun. Dengan demikian, anggaran Kejagung setelah dipangkas menjadi Rp 18,84 triliun.

Dan 5 Kementrian dan Lembaga dengan Penghematan Anggaran Terkecil, yaitu:

1. Kementerian Desa dan PDT efisiensi anggaran sebesar Rp 1,03 miliar dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp 2,19 triliun. Dengan demikian, anggaran Kemendes PDT setelah dipangkas menjadi Rp 2,18 triliun.

2. Badan Perlindungan Konsumen Nasional efisiensi anggaran sebesar Rp 6,58 miliar dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp 8,97 miliar. Dengan demikian, anggaran BPKN setelah dipangkas menjadi Rp 2,39 miliar.

3. Dewan Ketahanan Nasional efisiensi anggaran sebesar Rp 15,84 miliar dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp 54,66 miliar. Dengan demikian, anggaran DKN setelah dipangkas menjadi Rp 38,82 miliar.

4. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) efisiensi anggaran sebesar Rp 34 miliar dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp 89,27 miliar. Dengan demikian, anggaran DKPP setelah dipangkas menjadi Rp 55,27 miliar.

5. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) efisiensi anggaran sebesar Rp 37,9 miliar dari pagu anggaran tahun ini sebesar Rp 105 miliar. Dengan demikian, anggaran KPPU setelah dipangkas menjadi Rp 67,1 miliar.

Proyeksi Dampak Isu Global terhadap Pembangunan Nasional

Isu-isu global memiliki dampak yang kompleks dan seringkali sulit diprediksi terhadap pembangunan nasional suatu negara. Beberapa dampaknya meliputi:

1. Ekonomi, Isu-isu global seperti perang dagang, fluktuasi mata uang, dan inflasi dapat memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kebijakan ekonomi yang diambil oleh negara dalam menghadapi isu-isu tersebut akan mempengaruhi daya saing dan stabilitas ekonomi nasional.

2. Lingkungan, Perubahan iklim dan polusi adalah contoh isu-isu global yang memiliki dampak serius terhadap lingkungan. Negara-negara harus mengambil tindakan untuk melindungi sumber daya alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan demi menjaga keberlanjutan pembangunan nasional.

3. Kesejahteraan Sosial, Isu-isu global seperti kemiskinan, kelaparan, dan konflik sosial juga mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara. Pemerintah harus dapat mengatasi masalah tersebut melalui kebijakan yang tepat guna untuk meningkatkan

(7)

Proyeksi Dampak Isu Global dan Nasional terhadap Daerah

Dengan adanya isu global dan nasional pada saat ini, baik secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada pengembangan dan pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor yang ada di daerah, antara lain:

1. Dampak dari geopolitik antara Amerika Serikat dan China, China dan Thailand serta Korea Utara dan Korea Selatan akan mempengaruhi volume dan nilai eksport Provinsi Kalimantan Utara. Yang dimana tercatat di BPS Kaltara bahwa China, Thailand dan Korea menjadi 3 negara tujuan eksport terbesar.

2. Pada Bidang ekonomi, likuiditas global, fluktuasi harga pangan, fluktuasi harga minyak dunia, transisi energi, ekonomi digital, industri pariwisata, kebijakan fiskal, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), ketahanan energi, ketahanan pangan, ekonomi kelautan, perubahan tata ruang, dan pengelolaan pesisir. Menuntut Pemerintah daerah lebih slektif memilih program yang inovatif dan tepat guna.

3. Dengan adanya efisiensi anggaran di beberapa kementrian akan berdampak pada perlambatan pembangunan dan layanan yang dilaksanakan di daerah, seperti pembangunan infrastruktur daerah yang ditangani kementrian PU akan berkurang, hingga pemberhentian sementara 2 izin trayek Damri di Bulungan (trayek Tanjung Selor-Seputuk-Malinau dan trayek Tanjung Selor-Long Tungu)

Konklusi Umum

1. Dengan adanya efisiensi anggaran yang berdampak pada pendapatan daerah, Gubernur dan jajarannya Menyusun pemodelan pembangunan daerah yang berkelanjutan dengan memprioritaskan program daerah yang bersifat katalisator serta memiliki dampak yang besar bagi pembangunan daerah.

2. Sinergisitas Program Pusat dan Daerah melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program MBG ini beririsan dengan program-program yang terdapat didalam 9 Program Unggulan Daerah.

Pemerintah daerah dapat berinovasi melalui MBG dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam Lokal sehingga dapat menstimulan pengembangan pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan di daerah.

3. Mempertahankan perkembangan ekonomi daerah dengan mengajak pihak internasional berinfestasi di Provinsi Kalimantan Utara melalui Carbon Trade.

Referensi

Dokumen terkait