• Tidak ada hasil yang ditemukan

Riksa Bahasa XIV - Repository Unpak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Riksa Bahasa XIV - Repository Unpak"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING

Seminar Daring Internasional

Riksa Bahasa Sabtu, 12 Desember 2020 XIV

http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa [email protected]

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad ke-21

(2)

Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV i

Seminar Daring Internasional

Riksa Bahasa XIV

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad ke-21

Sabtu, 12 Desember 2020

Alamat Penyunting dan Tata Usaha Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

Gedung Pascasarjana Lantai 6. Jalan Dr. Setiabudi No. 229, Kota Bandung, 40154.

Telp. 022-7076-7904. Homepage: http://riksabahasa.event.upi.edu/

Email: [email protected]

(3)

ii Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV

SEMINAR DARING INTERNASIONAL RIKSA BAHASA XIV PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN TEMA “PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PADA

ABAD KE-21”

SABTU, 12 DESEMBER 2020

Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia bekerja sama dengan Perkumpulan Pengajar Bahasa Indonesia se-Indonesia. Seminar Daring Internasional ini merupakan agenda rutin Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Tulisan yang diangkat dalam prosiding ini merupakan hasil penelitian pada bidang Bahasa, BIPA, Pembelajaran, dan Sastra. Artikel yang dimuat dalam prosiding ini juga telah diulas oleh pakar di bidangnya.

Penanggung Jawab : Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Ketua Pelaksana : Buyung Firmansyah, S.Pd.

Pimpinan Redaksi : Anggit Galih G., S.Pd.

Penyunting Utama : Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd.

Dr. Isah Cahyani, M.Pd.

Penyungting Pelaksana : Muh. Regi Rizqi F. S.Pd.

Roi Setiawan, S.Pd.

Rafika Rasdin, S.Pd.

Tim Kurator : Mar’atushalihah, S.Pd.

Nanda Wiradhika, S.Pd.

Patimah Rizki S., S.Pd.

Toyidin, S.Pd.

Pelaksana Tata Usaha : Sri Maryati, S.E.

Alamat Penyunting dan Tata Usaha Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

Gedung Pascasarjana Lantai 6. Jalan Dr. Setiabudi No. 229, Kota Bandung, 40154.

Telp. 022-7076-7904. Homepage: http://riksabahasa.event.upi.edu/

Email: [email protected]

(4)

Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV iii

Sambutan

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd.

ssalamualaikum wr.wb. Salam sejahtera bagi semua.

alhamdulillah berkat rido Allah Swt. Kita semua dapat bersilaturahim meskipun hanya secara daring. Semoga Bapak/Ibu peserta Sedaring Internasional Riksa Bahasa XIV Tahun 2020 dan para undangan tetap berada dalam kondisi sehat wal afiat. Aamiin ya Salam.

Seminar Internasional Riksa Bahasa ini merupakan kegiatan tahunan.

Alhamdulillah pada tahun 2020 ini terselenggara untuk yang ke-14. Tentu saja, dalam pelaksanaannya berbeda dengan yang sebelumnya. Saat ini Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV dilaksanakan secara daring sesuai dengan kondisi yang masih pandemi covid-19. Semoga kegiatan akademis ini dapat dilaksanakan untuk tahun-tahun berikutnya. Adapun tema seminar kali ini adalah “Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad Ke-21”.

Saat ini kita dihadapkan pada paradigma baru yang ditengarai dapat memberikan dampak pada kehidupan kita, termasuk dampak pada Pendidikan.

Dalam buku Learning Theories, Dale H. Schunk (2012) menyatakan “The roots of contemporary theories of learning extend far into the past. Many of the issues addressed and question asked by modern researchers are not new but rather reflect a desire for people to understand themselves, others, and the world about them”.

Pernyataan ini berusaha untuk membuka tabir pemahaman akan diri, baik diri kita sebagai sosok manusia maupun sebagai pendidik. Semoga melalui kegiatan Sedaring Internasional Riksa Bahasa XIV ini kita beroleh pengetahuan dan pemahaman akan perlunya melakukan pencarian jati diri dan menemukan strategi- strategi yang efektif untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya menegakkan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Untuk itu, tampaknya kita perlu melakukan penggalian informasi, baik melalui pengalaman maupun penelitian sehingga pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia bermakna, baik bagi pendidik maupun peserta didik.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, terutama pihak Sekolah Pascasarjana UPI yang telah memberikan dukungan kuat untuk terselenggaranya kegiatan ini, organisasi profesi PPBI (Perkumpulan Pengajar Bahasa Indonesia), Para pembicara utama, panitia, dan pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Semoga Prosiding Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV ini dapat menjadi rujukan untuk memperluas cakrawala keilmuan dan menginspirasi para pembaca untuk terus mengembangkan diri demi kemajuan dan berkembangnya Pendidikan Bahasa Indonesia.

Billahitaufik wal hidayah. Wassalamualaikum warohmatullahi wa barokatuh.

Bandung, Maret 2021 Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

A

(5)

iv Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV

Sambutan

Ketua Pelaksana Seminar Daring Internasional Riksa Bahasa XIV Tahun 2020

Buyung Firmansyah, S.Pd.

eadaan dunia saat ini sedang dihadapkan dengan persoalan wabah yang dikenal dengan istilah Pandemi COVID-19. Keadaan seperti ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya yaitu penyelenggaraan pendidikan. Dalam keadaan pandemi ini, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia bekerja sama dengan Perkumpulan Pengajar Bahasa Indonesia (PPBI) tetap berkomitmen untuk menyelenggarakan program Riksa Bahasa secara daring.

Kegiatan dengan tajuk Seminar Daring Internasional Riksa Bahasa XIV tahun 2020 ini mengangkat tema “Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad ke-21”.

Melalui kegiatan ini, kami menghadirkan lima pembicara utama serta para pemakalah yang mempresentasikan artikelnya masing-masing melalui Zoom Meeting.

Sebagai bukti terlaksanakanya kegiatan Seminar Daring Internasional Riksa Bahasa XIV tahun 2020, kami menyajikan artikel seminar dari para pemakalah terpilih dalam bentuk prosiding seminar internasional. Artikel yang dimuat dalam prosiding seminar internasional ini dibagi menjadi empat bidang utama, yaitu Bahasa, Sastra, Pembelajaran, dan BIPA. Melalui penyajian artikel seminar ini, kami berharap dapat mengajak berbagai pihak baik mahasiswa, guru, dosen, praktisi, pemerhati, dan penggiat bahasa untuk memotret dengan resolusi yang lebih tajam bagaimana pendidikan bahasa dan sastra Indonesia pada abad ke-21. Ketajaman ini sangat diperlukan untuk mengetahui celah-celah riset yang bisa kita lakukan sekaligus kita dapat memproyeksikan bagaimana pendidikan bahasa dan sastra Indonesia pada tahun-tahun mendatang.

Riksa Bahasa yang sudah mencapai penyelenggaraan ke-14 terus berkomitmen untuk menjadi forum akademik internasional yang mendiskusikan fenomena-fenomena terbaru seputar Pendidikan Bahasa Indonesia. Atas terselenggaranya seminar ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas academica Universitas Pendidikan Indonesia, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, serta Perkumpulan Pengajar Bahasa Indonesia (PPBI) yang telah mendukung secara penuh acara ini. Kepada para dosen, pembicara utama, para pemakalah, peserta, dan seluruh panitia, kami mengucapan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kontribusi yang baik dalam pelaksanaan seminar ini. Selain itu, kami tentunya mengucapkan permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam pelaksanaan Riksa Bahasa XIV tahun 2020 ini. Semoga hal ini menjadi bahan pelajaran bagi kita sebagai penyelenggara sehingga menghasilkan perbaikan dan evaluasi bagi keberlangsungan Riksa Bahasa selanjutnya. Terima kasih

Bandung, Maret 2021 Ketua Pelaksana Riksa Bahasa XIV

K

(6)

Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV v

DAFTAR ISI

Sambutan Kaprodi Pendidikan Bahasa Indonesia iii

Sambutan Ketua Pelaksana iv

DAFTAR ISI v

KATEGORI BIPA

BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING:

MINAT PENUTUR ASING DAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

1 Ida Widia, Hazhiyah Fildzah Nurramdhani

KAJIAN KONTRASTIF KATA TANYA UNTUK MENANYAKAN NAMA DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA IBU PEMELAJAR BIPA DI SINGAPURA

7 Liana Kosasih

RANCANGAN BAHAN AJAR MENYIMAK DENGAN TEKNIK SHADOWING UNTUK PEMELAJAR BIPA TINGKAT DASAR

Mar’atushshalihah, Vismaia S. Damaianti, Nuny Sulistiany Idris, 12 Ida Widia

ANALISIS KONTRASTIF FUNGSI KALIMAT TUNGGAL BAHASA THAI DAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHAN AJAR BIPA THAILAND

19 Mirantee Wimutikan, Yeti Mulyati, Andoyo Sastromiharjo

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA BIPA BERBASIS CTL BAGI PEMELAJAR BIPA JERMAN JENJANG PEMULA

Muhammad Syaiful Nurasman, Nuny Sulistiany Idris, Vismaia S. 29 Damaianti

PEMETAAN KEBUTUHAN

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI MENYIMAK PADA PEMELAJAR BIPA

37 Nurul Ayu Saraswati, Yeti Mulyati, Vismaia S. Damaianti

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENYIMAK

MELALUI APLIKASI ANDROID UNTUK BIPA TINGKAT DASAR

44 Roi Setiawan, Engkos Kosasih, Yunus Abidin

KAJIAN KONTRASTIF IDIOM BERLEKSIKON ANGGOTA TUBUH DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA JERMAN

SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU PENGAYAAN BIPA

51 Widia Oktapiani, Yeti Mulyati, Nuny Sulistiany Idris

(7)

vi Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV

KESULITAN DAN STRATEGI BAGI PEMELAJAR CHINA DALAM PEMBELAJARAN FONETIK INDONESIA

KELAS DARING NOMOR 20 SEBAGI CONTOHNYA

58 Zhang Lidong

KATEGORI KEBAHASAAN

KAJIAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR NETIZEN DALAM POSTINGAN INSTAGRAM NAJWA SHIHAB DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR

TEKS ANEKDOT KELAS X

62 Afika Sucikaharti, Yulla Hidayah, Dadang S. Anshori

PEMATUHAN DAN PELANGGARAN MAKSIM RELEVANSI DALAM IKLAN TRANSPORTASI ONLINE

67 Andri Rahmansah, Engkos Kosasih, Nuny Sulistiany Idris

ANALISIS TINDAK TUTUR BAHASA INDONESIA DALAM UNGGAHAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM @SASTGASCOVID19.ID

(KAJIAN PRAGMATIK)

74 Anis Rahmawati

TUTURAN BERPAGAR PENYIDIK DAN SAKSI

PADA BERITA ACARA PEMERIKSAAN KASUS KESUSILAAN DI POLRESTABES SIDOARJO

80 Antok Risaldi

STRUKTUR KALIMAT YANG MENGGUNAKAN KATA GANTI PENGHUBUNG (RELATIVE PRONOUN) DALAM

THE CONSTITUTION OF THE REPUBLIC OF SINGAPORE - KONSTITUSI SINGAPURA

88 Dheni Budiman

KEARIFAN LOKAL BAHASA MELAYU BENGKULU PADA MAKIAN BENTUK MAJEMUK

BERACUAN BINATANG

99 Eli Rustinar

MAKNA UKIRAN TORAJA PADA RITUAL RAMPANAN KAPA’

(TINJAUAN SEMIOTIK)

107 Elisabet Mangera, Daud Rodi Palimbong, Rita Tanduk

KOMPLEKSITAS PENERJEMAHAN DALAM MASYARAKAT BILINGUALISME

115 Fahruroji

(8)

Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV vii

PERSPEKTIF PARA AKADEMISI PADA ARTIKEL DARING THE CONVERSATION TERHADAP ISLAMOPHOBIA:

ANALISIS WACANA KRITIS

124 Fauzan Novaldy Pratama

ANALISIS TINDAK TUTUR PENGGANTI TOPIK PEMBICARAAN DALAM INTERAKSI ANTARTOKOH PADA NOVEL BIG LITTLE LIES KARYA LIANE MORIARTY

135 Gandis Octya Prihartanti, M. R. Nababan, Djatmika

DIMENSIONALITAS IMBAUAN WORK FROM HOME DALAM AKUN INSTAGRAM WALI KOTA SURAKARTA 2016-2021

F. X. HADI RUDYATMO:

ANALISIS WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH

145 Hanif Burhanudin, Sumarlam, Ani Rakhmawati

TINDAK TUTUR MARAH BERDASARKAN GENDER PADA TV SERI 13 REASON WHY

MUSIM 1

154 Hayati Elmarhamah Syarif, M. R. Nababan, Riyadi Santosa

ANALISIS FUNGSI TEKS IKLAN DI SEKOLAH

162 Hidayat Widiyanto

TINDAK TUTUR EKSPRESIF YANG MENGAKOMODASI KEKERASAN VERBAL PADA NOVEL

THE DARK HEROINE: DINNER WITH A VAMPIRE

169 Jahnu Sekar Ayum Kumaralalita, M. R. Nababan, Djatmika

KAJIAN PSIKONEUROLINGUISTIK TERHADAP PENDERITA AFASIA BROCA DALAM MERESPON PERTANYAAN

177 Lilis Hartini, Dadang Sudana

POLA ALIH TUTUR PADA PODCAST YOUTUBER INDONESIA (SEBUAH STUDI KASUS)

185 M. Iqbal B. Sudana, Iwa Lukmana, Wawan Gunawan

PENGGUNAAN NAMA ANGGOTA TUBUH DALAM PERIBAHASA SUNDA DAN PADANANNYA DALAM PERIBAHASA INDONESIA

193 Muhammad Regi Rizqi F., Isah Cahyani, Engkos Kosasih

PERUBAHAN MAKNA PADA IKLAN MI INSTAN

DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SEMANTIK BAHASA INDONESIA

201 Mukodas, Tri Mahajani, Ruyatul Hilal Mukhtas

(9)

viii Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV

STUDI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA MELALUI PERANGKAT KOMUNIKASI

208 Nanda Alfan Kurniawan

BAHASA GAUL

MAHASISWA DAN DOSEN

214 Sabhan

ANALISIS PRAGMATIK FUNGSI TINDAK TUTUR DALAM KASUS UJARAN KEBENCIAN

219 Saefu Zaman

KESANTUNAN BERBAHASA JAWA PADA PERCAKAPAN GANJAR PRANOWO DALAM UNGGAHAN INSTAGRAM PADA

MASA PANDEMI COVID-19

227 Umi Farichah, Ani Rakhmawati, Nugraheni Eko Wardani

KATEGORI PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN MODUL AJAR DEBAT BERBASIS KARAKTER UNTUK SISWA SMK

236 Andri Hidayat

LITERASI VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

244 Annisa Rahmawati, Vismaia S. Damaianti, Dadang S. Anshori

MODEL PEMBELAJARAN RADEC

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA

250 Anugerah Agung Pohan, Yunus Abidin, Andoyo Sastromiharjo

MODEL ADDIE UNTUK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPLANASI

BERBASIS PENGALAMAN

259 Astri Asmayanti, Isah Cahyani, Nuny Sulistiany Idris

KEGIATAN LITERASI DI MASA PANDEMI COVID-19:

STUDI KASUS PADA ANAK PEKERJA MIGRAN INDONESIA DI SABAH MALAYSIA

268 Aswan, Asmah Binti Amir

TEKNIK PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) BERBASIS

MODEL CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK

276 Dilla Erlina Afriliani, Andoyo Sastromiharjo, Yulianeta

(10)

Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV ix

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP BAHAN AJAR TEKS PROSEDUR

BERBASIS PELAYANAN PUBLIK

284 Dwi Hardianti, Andoyo Sastromiharjo, Isah Cahyani

PENGGUNAAN MODEL BRAINWRITING

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

293 Efriliani, Vismaia S. Damaianti, Yunus Abidin

PEMANFAATAN MEDIA YOUTUBE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA

301 Elvan Yudianda, Isah Cahyani, Yunus Abidin

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI BERBASIS KONSEP DIALEKTIK

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

307 Enjang Tatang Suhendi, Vismaia S. Damaianti, Dadang S. Anshori

HUBUNGAN PERAN GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID-19

315 Evi Susanti

DESIGN OF TEACHING MATERIALS FOR WRITING SKILL BASED REACT LEARNING MODEL

USING DIGITAL LEARNING MEDIA

321 Farel Olva Zuve, Refisa Ananda

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI BERBANTUAN APLIKASI TELEGRAM

Girindrawardhani Daysi Ayu, Andoyo Sastromiharjo, Engkos 327 Kosasih

PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR INTERNATIONAL BACCALAUREATE (IB) UNIT INTERTEKSTUALITAS UNTUK PROGRAM DIPLOMA SEKOLAH SATUAN PENDIDIKAN KERJA SAMA (SPK)

332 Haifa Hafilda Hamid, Yeti Mulyati

MEDIA DAN APLIKASI PEMBELAJARAN MEMBACA CERPEN PADA MASA PANDEMI COVID-19

341 Hani Ledina, Nuny Sulisyiany Idris, Sumiyadi

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI TEKS DESKRIPSI DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING BAGI SISWA SMP KELAS VII

350 Elin Adela, Hermanto

(11)

x Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV

PERMAINAN SAMBUNG PARAGRAF DENGAN MEMANFAATKAN GOOGLE DOCS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

359 Imas Mulyati

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBANTUAN APLIKASI SCHOOLOGY

364 Intan Zahirah Mukarromah, Andoyo Sastromiharjo, Yunus Abidin

PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK PEMBELAJARAN TEMA MAKANAN SEHAT DI KELAS V SEKOLAH DASAR

373 Jendriadi, Restu Kurnia Ilahi, Riri Marfilinda, Lisa Yuniarti

STRATEGI 3-M (MENGUMPULKAN BAHAN, MENULIS, MENYUNTING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL DI SMA

384 M. Sulton, Nuny Sulistiany Idris, Yeti Mulyati

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS KARAKTER

PADA PENDIDIKAN TINGGI VOKASI

390 Nailiya Nikmah

PEMANFAATAN TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA

396 Nanda Wiradhika, Andoyo Sastromiharjo, Yeti Mulyati

VIDEOBLOG BERBASIS JURNALISME WARGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGONSTRUKSI TEKS BERITA

402 Nida Aulia Rahmah, Khaerudin Kurniawan, Engkos Kosasih

PEMANFAATAN MEDIA BARANG PRODUK DALAM PEMBELAJARAN PIDATO PERSUASI

411 Novita Asmi Sihombing, Yeti Mulyati

TEKNIK CLUSTERING BERBANTUAN MEDIA KOMIK STRIP DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

419 Nurul Azizah, Dadang S. Anshori, Yunus Abidin

DESAIN BUKU AJAR KOMPREHENSI LISAN

BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM DAN LITERASI DIGITAL

428 Purwati Zisca Diana, Denik Wirawati

OPTIMALISASI CERPEN DIGITAL BERBASIS WEB SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PENDUKUNG GERAKAN LITERASI SEKOLAH

435 Rahmah Fauziyah, Rosita Rahma

(12)

Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV xi

MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA MELALUI LITERASI DIGITAL SEBAGAI UPAYA MEMAKSIMALKAN PEMBELAJARAN DARING

439 Rahmah Fauziyah, Khaerudin Kurniawan

PENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE 3 PADA PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA DI KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS

443 Rianto

KOMPETENSI DASAR TEMATIK TERPADU BERMUATAN PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PADA PERANGKAT PEMBELAJARAN MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU

UNIVERSITAS PAKUAN

450 Rina Rosdiana, Sandi Budiana, Ainiyah Ekowati

KEMAMPUAN LITERASI MEDIA MAHASISWA SEMESTER II PRODI PBS INDONESIA DALAM PERKULIAHAN

TEORI BELAJAR BAHASA

461 Stella Talitha, Suhendra, Sri Rahayu Dwiastuti,Ainiyah Ekowati

VALIDITAS INSTRUMEN PENILAIAN EKSPRESI LISAN PUISI

DI SMA

468 Suci Sundusiah, Yostiani Noor Asmi Harini, Melda Fauzia D.

MEMAKSIMALKAN FITUR BREAKING ROOMS ZOOM

DALAM PROSES PEMBELAJARAN DARING BAHASA INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID-19

474 Suriadi Simanullang

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 TUALANG KABUPATEN SIAK

481 Teguh, Dadang S. Anshori, Isah Cahyani

PEMANFAATAN MEDIA TELEGRAM

PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

493 Thomas JS Alhabib, Isah Cahyani, Ma’mur Saadie

PENERAPAN MODUL BERBASIS ANDROID DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

502 Tiara Mulia Pratiwi, Yulianeta, Yeti Mulyati

RANCANGAN PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS X SMA

507 Tiara Rizkina, Yunus Abidin, Sumiyadi

(13)

xii Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV

MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA PEMBELAJARAN

MENULIS TEKS EKSPOSISI

515 Tita Devi, Nuny Sulistiani Idris, Andoyo Sastromiharjo

PENGUATAN KARAKTER DAN KETERAMPILAN ABAD KE-21 MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

524 Titin Nurhayatin

PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORATIF TEKS EKSPLANASI BERBANTUAN GOOGLE DOCS

537 Yuli Astuti, Yunus Abidin, Isah Cahyani

KATEGORI SASTRA

PENGEMBANGAN MODUL AJAR DEBAT BERBASIS KARAKTER UNTUK SISWA SMK

543 Abdul Hasim

FENOMENA KABA SEBAGAI SASTRA LISAN DAN PRAKTIK ALIH WAHANA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA

552 Adib Alfalah, Dadang S. Anshori, Yulianeta

KAJIAN BANDINGAN CITRA PEREMPUAN

DALAM NOVEL GALURING GENDING KARYA TATANG SUMARSONO DENGAN NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI

561 Anggit Galih G., Ratna Kumalasari, Yulianeta, Sumiyadi

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERPEN MATAHARI TAK TERBIT PAGI INI KARYA FAKHRUNNAS MA JABBAR

571 Ayi Heriwiyadi R., Andoyo Sastromiharjo, Yunus Abidin

KETEGARAN TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL ISTRI KEDUA KARYA ASMA NADIA DAN ISA ALAMSYAH:

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

578 Bella Karisma, Tedi Permadi, Yulianeta

POLA PENCERITAAN NOVEL ORANG-ORANG OETIMU KARYA FELIX K. NESI

584 Buyung Firmansyah, Yunus Abidin, Yulianeta

PERBANDINGAN DEKONSTRUKSI TOKOH IBU DONGENG BATU MENANGIS DAN SI TANGGANG

593 Cici Nurfauzianah Has, Harris Effendi Thahar

(14)

Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV xiii

CERITA RAKYAT BERBASIS SOSIOKULTURAL:

STUDI PENGENALAN KEARIFAN LOKAL DI SEKOLAH DASAR

602 Dya Ayu Agustiana Putri

KAJIAN EKOLOGI SASTRA DALAM NASKAH DRAMA

“LAKON MUSUH MASYARAKAT”

KARYA HENRIK IBSEN

613 Een Nurhasanah, Uah Maspuroh

REPRESENTASI MITOLOGI MADURA DALAM CERPEN-CERPEN KARYA PENULIS MADURA

625 Eka Juwita Wijdaniyah, Muakibatul Hasanah, Taufik Dermawan

TRADISI LISAN

KESENIAN JARAN JENGGO DI KABUPATEN LAMONGAN KAJIAN ETNOLINGUISTIK

633 Emalia Nova Sustyorini, Kisyani Laksono, Mintowati

PERJALANAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA (PKI) DALAM NOVELET SRI SUMARAH DAN BAWUK KARYA UMAR KAYAM

(KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA)

640 Fitriana Rahayu, Nur Siswo Dipurnomo, Novi Diah Haryanti

DISKRIMINASI PADA TOKOH MAT DAWUK

DALAM NOVEL DAWUK KISAH KELABU DARI RUMBUK RANDU KARYA MAHFUD IKHWAN

651 Garris Pelangi, Alvina Sahri, Novi Diah Haryanti

KONSEP LINGKUNGAN DALAM NOVEL RATU LEMBAH BALIEM

KARYA IRCHAM MACHFOEDZ

657 Hasrul Rahman, Wachid Eko Purwanto

RITUAL MENDEM ARI-ARI SEBAGAI AKTUALISASI NILAI RELIGIUS DAN FILOSOFIS JAWA

BAGI MASYARAKAT TUMPANG

663 Ikke Sulimaida, Maulfi Syaiful Rizal

NILAI BUDAYA DALAM TEKS TAMBO ADAT MONOGRAFI KENEGERIAN KOTA MEDAN INDRAGIRI

673 Iman Doni Lesmana, Tedi Permadi, Yulianeta

FUNGSI TRADISI WIWIT SEBAGAI LANDASAN HIDUP PETANI DI KELURAHAN CEMOROKANDANG, KOTA MALANG

680 Kiki Wulandari, Maulfi Syaiful Rizal

(15)

xiv Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV

KAJIAN STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, DAN FUNGSI MANTRA ASIHAN SUNDA SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA

692 Laksmita Nur Afiati

PENERAPAN PENDIDIKAN SEKOLAH BERBASIS NILAI KARAKTER PADA NOVEL TOTO-CHAN

KARYA TETSUKO KUROYANAGI

697 Muhammad Rozani, Nela Oktarina

NILAI RELIGIUS DAN FUNGSI SASTRA DALAM CERITA RAKYAT CANDI SUMBERAWAN

708 Nahdhotul Agung Prayoga, Maulfi Syaiful Rizal

NILAI-NILAI KARAKTER DALAM TRADISI LISAN UPACARA ADAT MANDAILING

716 Nuralamsyah Nasution, Isah Cahyani, Tedi Permadi

KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA DAN PENDIDIKAN KARAKTER FILM PENDEK “SELAMAT SIANG, RISA!” SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH

721 Patimah Rizki Supardi, Vismaia S. Damaianti, Isah Cahyani

TUNJUK AJAR MELAYU RIAU DALAM SASTRA KLASIK SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA

731 Rani Hidayati, Tedi Permadi, Andoyo Sastromiharjo

ANALISIS STRUKTUR DAN EKOKRITIK CERPEN

”DATARAN MELENGEN”

KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN

741 Resna J. Nurkirana, Yulianeta, Sumiyadi

MEDIA APLIKASI BERBASIS AUGMENTED REALITY UNTUK PENGENALAN BUDAYA

748 Rifal Lukmanul Hakim, Ruhaliah, Nunuy Nurjanah

KAJIAN FUNGSI DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT ASAL KABUPATEN BANTUL

“SYEKH BELABELU”

756 Riswanda Himawan, Latanza Rahma

REPRESENTASI KAUM MUDA DAN KECANTIKAN DALAM VIDEO IKLAN GLOSSIER: THE SUPERS (SEBUAH STUDI SEMIOTIKA)

763 Rizka Maria Merdeka

(16)

Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV xv

KOSMOPOLITASNISME

ANAK BETAWI DIBURU INTEL YAHUDI KARYA RIDWAN SAIDI

769 Roma Kyo Kae Saniro

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL MENOLAK AYAH KARYA ASHADI SIREGAR

780 Ryan Ardhyansyah, Ferina Meliasanti, Cut Nuraini

HEGEMONI PERBUDAKAN

DALAM NOVEL MEKKAH, MEMOAR LUKA SEORANG TKW KARYA AGUK IRAWAN M. N.

787 Suci Sundusiah, Halimah

INVENTARISASI SASTRA LISAN BAHASA KONJO DI KABUPATEN BULUKUMBA:

UPAYA PEMERTAHANAN BAHASA

795 Suhartina, Abd. Wahidin

KAJIAN BUNYI DAN ESTETIKA PUITIK DALAM BUKU PUISI KARYA HARTOJO ANDANGDJAJA

804 Toyidin, Sumiyadi, Ma’mur Saadie

REPRESENTASI ETOS KERJA ORANG SUNDA DALAM FOLKLOR SUNDA SI KABAYAN

814 Yuyus Rustandi, Langgeng Prima Anggradinata

KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA GUNUNGAN ANCAK DALAM RITUAL TIRTA AMERTA

820 Zulia Dwi P., Maulfi Syaiful Rizal

(17)

Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV 201

PERUBAHAN MAKNA PADA IKLAN MI INSTAN

DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SEMANTIK BAHASA INDONESIA

Mukodas1, Tri Mahajani2, Ruyatul Hilal Mukhtas3 Universitas Pakuan, Bogor, Indonesia1,2,3

[email protected]1

ABSTRAK

Tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasikan dan mendeskripsikan jenis dan penyebab perubahan makna yang terdapat dalam iklan mi instan televisi yaitu Indomie yang ditayangkan oleh berbagai stasiun televisi Indonesia tahun 2018-2020. Penelitian ini dianggap penting karena salah satu media berbahasa elektronik yang praktis yaitu teks iklan televisi dalam penggunaan bahasanya tak jarang mengalami perubahan bahasa. Pada pembelajaran Semantik mahasiswa mengetahui perubahan makna dalam iklan televisi melalui teks iklan mi instan. Penelitian ini terdiri atas 4 tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penulisan artikel penelitian. Pada tahap persiapan peneliti melakukan studi literatur. Hal ini lakukan untuk mencari teori yang digunakan dalam penelitian dan menambahkan kajian dalam penelitian. Tahap pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan iklan-iklan televisi mi instan Indomie yang ditayangkan melalui youtube tahun 2018-2020. Teknik analisis data untuk menganalisis perubahan makna pada iklan- iklan televisi ini menggunakan teknik analisis isi. Teknik analisis isi merupakan teknik sistematik untuk menganalisis isi pesan atau mengolah pesan. Analisis dikaitkan dengan penggunaan bahasa dalam iklan televisi. Setelah iklan-iklan televisi terkumpul, kemudian dianalisis dengan mengidentifikasikan dan mendeskripsikan jenis dan penyebab perubahan makna pada teks iklan mi instan tersebut.

Kata kunci: iklan; Perubahan Makna; semantik.

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi saat ini, kehidupan manusia dipengaruhi oleh berbagai media elektronik yang mampu memberikan informasi maupun menghibur. Dalam dunia pertelevisian tidak akan terlepas dari tayangan iklan. Di samping, bertujuan komersial iklan pun memiliki nilai informasi yang terdapat di dalamnya. Iklan digunakan untuk menawarkan berbagai produk atau jasa kepada masyarakat. Bahasa yang dalam iklan bersifat persuasif. Menurut Andrianto (2018, hlm. 17) iklan melalui televisi memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya, yaitu mencakup daya jangkauan luas seefektivitas dan fleksibel, fokus perhatian, kreativitas dan efek, prestise, serta waktu tertentu.

Bahasa iklan merupakan suatu pesan-pesan yang disampaikan secara verbal.

Naskah iklan merupakan tempat untuk merangkai bahasa-bahasa iklan menjadi suatu naskah yang memuat informasi yang akan disampaikan. Dalam suatu pesan iklan dibutuhkan slogan yang berperan sebagai kunci yang membuka dan menutup daya ingat orang terhadap suatu merek. Slogan adalah sebuah kata, frase atau kalimat yang berfungsi sebagai konstan.

Pada penggunaan bahasa iklan yang ditayangkan di televisi, teks yang digunakan dikemas semenarik mungkin, hal ini tentunya dengan tujuan agar para konsumen tertarik untuk membeli produk yang diiklankan. Oleh karena itu, tak jarang banyak sekali penggunaan bahasa dalam teks iklan yang mengalami perubahan makna dengan penyebab dan jenis perubahan yang berbeda-beda. Seperti perubahan makna dalam teks iklan mi instan.

(18)

202 Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV

Di Indonesia salah satu makanan yang digemari masyarakatnya yaitu mi instan khususnya yang menjadi makanan pokok seperti nasi dan singkong. Hampir sebagian masyarakat menyenangi mi instan, karena memiliki variasi yang banyak dan mudah untuk memasaknya. Oleh karena itu, hampir di semua tempat makan dan pusat perbelanjaan besar maupun kecil menyediakan mi instan ini. Bukan hanya di Indonesia saja, produk Indomie saat ini telah masuk dan digemari ke pasar internasional. Sehingga cara pemasaran yang terus berkembang dan teks iklan yang digunakan semakin bervariasi. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasikan dan mendeskripsikan jenis dan penyebab perubahan makna yang terdapat dalam teks iklan televisi yang ditayangkan oleh berbagai stasiun televisi Indonesia tahun 2018-2020.

Dikutip dari www.cnnindonesia.com berdasarkan data Kantar Worldpanel, sebuah perusahaan survei internasional merilis 50 merek terlaris tahun 2016. Dengan responden sekitar 1 miliar rumah tangga yang tersebar di 44 Negara, 5 benua di dunia, penelitian menggunakan Instumen Consumer Reach Points (CRP) dengan menanyakan beberapa kali pelanggan membeli merek tersebut selama setahun terakhir. Berikut ulasannya "Merek Terlaris" bersama Hera F. Haryn. Survei merek terlaris di dunia dan Indonesia yaitu merek yang paling sering dibeli tertinggi di Indonesia yaitu mi instan Indomie. Oleh karena itu, data penelitian iklan mie instan televisi menggunakan teks iklan Indomie tahun tayang 2018-2020.

Teks iklan adalah studi kasus yang menarik untuk diteliti. Pembelajaran yang bersifat teoretis melulu akan membuat pembelajar bosan. Dengan menjadikan iklan sebagai objek kajian setidaknya membuat pembelajar menyadari bahwa pelajaran di kelas pun berkaitan dengan kehidupan di masyarakat. Teks iklan ini kemudian dikaji dengan sudut pandang semantik pada uraian perubahan makna.

Makna

Kata adalah satuan bermakna yang menjadi unsur pembentuk kalimat. Kalimat merupakan satuan bermakna yang dibentuk atas untaian berstruktur dari kata-kata.

Menurut Kridalaksana (2009, hlm. 132) makna adalah: (1) maksud pembicara; (2) pengaruh satuan bahasa dalam pemahaman, persepsi atau perilaku manusia atau kelompok manusia;

(3) hubungan, dalam arti kesepadanan atau ketidaksepadanan antara bahasa dan alam di luar bahasa, atau antara ujaran dan semua hal yang dirujuknya; (4) cara menggunakan lambang-lambang bahasa.

Dari definisi tersebut jelaslah bahwa makna berkaitan dengan maksud pembicara yang disampaikan kepada pendengar. Makna sebuah kata dipengaruhi oleh pandangan atau sikap masyarakat bahasa. Pemakaian sebuah kata merujuk pada sesuatu di luar bahasa atau bahkan pemahaman sebuah kata dihubungkan dan didasarkan pada kaidah-kaidah yang ada.

Dalam memahami makna kata, ada kenyataan bahwa ‘yang menandai’ dan ‘yang ditandai’ berhubungan satu lawan satu, artinya, setiap tanda linguistik memiliki satu makna.

Adakalanya hubungan itu berlaku sebagai satu lawan dua atau lebih: bisa juga sebagai dua atau lebih lawan satu.

Abdul Chaer (2009, hlm. 135-136) mengemukakan sebab-sebab perubahan makna katasebagai berikut: (1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ; (2) Perkembangan Sosial dan Budaya; (3) Perbedaan Bidang Pemakaian; (3) Adanya Asosiasi;

(4) Pertukaran Tanggapan Indera; Perbedaan Tanggapan (5) Proses Gramatikal; (6) Pengembangan Istilah

Sehubungan dengan jenis perubahan makna kata, Chaer (2009, hlm. 14) mengemukakan adanya lima jenis perubahan makna kata, yaitu: (1) Generalisasi atau perluasan; (2) Spesialisasi atau Pengkhususan, Penyempitan; (3) Ameliorasi atau Peninggian; (4) Peroyasi atau Penurunan; (5) Sinestesia atau Pertukaran; (6) Asosiasi atau Persamaan.

(19)

Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV 203

METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metode analitis isi.

Metode deskriptif analitis merupakan metode yang bertujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu objek penelitian yang diteliti melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.

Metode deskriptif mengkhususkan pada subjek yang diteliti pada waktu tertentu.

Metode deskriptif juga digunakan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu dari objek penelitian. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan, mendeskripsikan, dan menganalisis perubahan makna yang terjadi pada iklan televisi Indonesia.

Data dan Sumber Data

Pada penelitian ini analisis teks media digunakan untuk menggambarkan, mendeskripsikan, dan menganalisis perubahan makna yang terjadi dalam iklan televisi Indonesia. Penggambaran kebudayaan diamati, dikaji, dan dianalisis untuk mengetahui perubahan makna tersebut.

Data penelitian ini yaitu teks atau slogan iklan televisi merk Indomie yang ditayangkan pada tahun 2018-2020 yang terdapat perubahan makna. Sumber data dalam penelitian ini yang didapat dari youtube berjumlah 8 iklan: yaitu Indomie Mie Aceh Geprek, Indomie Geprek Hype, Indomie Goreng Kuah, Indomie Real Meat Telur, Indomie Soto Padang, Indomie Hot Jeletot, Indomie Goreng Ft Iqbal Ramadhan, Pop Mie “Janji Pedesnya Pop Mie Gak Pake Boong!

Teknik Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan iklan-iklan televisi mie instan Indonesia ditayangkan melalui youtube tahun 2018-2020. Selanjutnya, peneliti mengalihbahasakan menjadi teks-teks atau slogan iklan.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data untuk menganalisis perubahan makna pada iklan-iklan televisi ini menggunakan teknik analitis isi. Teknik analisis isi merupakan teknik sistematik untuk menganalisis isi pesan atau mengolah pesan. Teknik ini digunakan untuk menggambarkan iklan-iklan televisi yang telah dialihbahasakan menjadi bentuk tulisan. Analisis dikaitkan dengan penggunaan bahasa dalam iklan televisi. Setelah iklan-iklan televisi terkumpul, kemudian dianalisis dengan mengidentifikasikan dan mendeskripsikan jenis dan penyebab perubahan makna pada teks iklan mie instan tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi data

Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil kata-kata yang memiliki perubahan makna, lalu mendeskripsikannya. Peneliti mendeskripsikan iklan-iklan tersebut, kemudian dihubungkan ilmu dengan semantik sebagai pisau analisis. Menghubungkannya dengan kenyataan yang terjadi. Berikut adalah hasil analisis yang kami dapatkan.

(20)

204 Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV

Transkripsi Teks Iklan

No Judul Iklan Transkripsi Iklan

1 Indomie Goreng

Kuah A : Yang kuah enak nih.

B : Yang goreng-lah!

A : Kuah B : Goreng A : Kuah B : Goreng

C : (Meniup Peluit) Kuah goreng Kuah goreng. Ini aja. Indomie goreng baru.

Rasa kuah, gak pake kuah.

Ada rasa soto dan ayam bawang.

Hm. Aromanya gak bisa dilawan.

Kerupuk udangnya, pecah di mulut.

A : Ayam bawangnya, luar biasa.

B : Soto banget.

C : Indomie goreng baru. Rasa kuah gak pake kuah.

2 Indomie Soto

Padang Baru lagi nih.

Indomie rasa soto padang.

Bawang gorengnya amboi, persis soto aslinya.

Mmmm....

Banyak pilihan dari jagonya soto.

3 Indomie Ayam

Geprek A : Ge…

B : Gerah?

C : Getar?

D dan E : Gemes!

A: Indomie ayam geprek.

D dan E : Hype abis.

Narator:

Indomie hype abis ayam geprek kemasannya keren.

Kremesannya greekk, pedes dan bawangnya bikin Lo merem melek.

Indomie hype abis ayam geprek, gepreknya bikin semangat.

4 Indomie Goreng Feat Iqbaal Ramadhan

Narator : Saat semangat dibutuhkan.

Hanya satu yang bisa diandalkan.

Taklukan rintangan. Hadapi tantangan.

Iqbaal : “Ayo dong semangat!”

Narator : Goreng semangatmu setiap hari dengan indomie goreng.

5 Indomie Hot Jeletot Indomie hype abis kuah seblak hot jeletot!

Seblak hot jeletot!

Indomie seblak hot jeletot!

Indomie seblak hot jeletot!

Mie lebar, plus kerupuk seblak nyess, hot aja.

Hot jeletot!

Enak pedasnya, kuah gila sih.

Indomie mie hype abis kuah seblak hot jeletot!

(21)

Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV 205

6 Indomie Real Meat

Telur Balado Ini Indomie real meat telur balado baru.

Dengan telur puyuh asli dan kentang pilihan.

Baladonya mantap, siap santap.

Enaknya asli. Umm, manjakan seleramu.

Indomie real meat telur balado.

Meet the real meat.

7 Indomie Ramadan

2020 (edisi puasa) Lagi puasa ya?

Perut boleh kosong.

Tapi tetep jalanin niat baik yuk.

Dari rumah ya jalaninnya.

Selamat berpuasa.

8 Indomie Ramadan

2020 (edisi berbuka) Eh, udah buka nih.

Gimana, udah makin semangat kan?

Yuk, lanjutin jalanin niat baik.

Dari rumah ya jalaninnya.

Selamat berbuka Analisis Data

Dari beberapa iklan tersebut 1. Goreng

Diksi yang mengalami perubahan makna adalah “goreng”. Kita tahu bahwa menggoreng adalah memasak dengan minyak. Karena itulah ada minyak goreng. Mi goreng seharusnya adalah mi yang dimasak dengan digoreng. Namun kenyataannya, dalam memasak mi tersebut, kita tidak pernah menggorengnya.

Yang kita lakukan adalah merebus mi tersebut. Kemudian disajikan tanpa air kuah, dan jadilah mi goreng. Meski sebenarnya, mi tersebut tidak digoreng. Minyak goreng yang disediakan disatukan dengan bumbu lainnya. Mi yang sudah selesai direbus, ditiriskan dan disatukan dengan bumbu dan minyak goreng tersebut.

Istilah dalam kuliner Indonesia sering mengalami perubahan makna tidak hanya goreng. Ini juga terjadi pada diksi roti bakar. Cara memasak roti bakar tidak dengan dibakar. Perubahan makna ini termasuk ke dalam generalisasi.

2. Pecah

Sebenarnya, semua makanan yang masuk ke dalam mulut pasti pecah, karena gigi geraham kita berfungsi untuk mengunyah (memecah) makanan. Namun pecah di sini, maksudnya bukan karena dikunyah, tetapi ada sensasi yang berbeda. Istilah pecah ini berubah makna ketika digunakan anak-anak kekinian.

Perubahan makna ini termasuk ke dalam asosiasi. Pecah yang dalam KBBI bermakna terbelah menjadi beberapa bagian, berubah makna menjadi kata pujian. Pecah menjadi sebuah kata yang halus, maknanya hampir sama dengan bagus atau keren.

Pada suatu penampilan di panggung televisi, baik itu stand up comedy, audisi menyanyi, atau kegiatan-kegiatan lainnya di televisi, jurinya akan mengatakan kata pecah. Karena sudah bisa membuat penonton tertawa, senang, bahagia, atau jingkrak-jingkrak karenanya.

3. Amboi

Diksi amboi mengalami perubahan makna sinestesia. Amboi adalah rasa kagum yang berkaitan dengan indera penglihatan (pemandangan atau alam). Namun dalam iklan tersebut dikaitkan dengan indera pengecap. Dalam kalimat “Bawang gorengnya amboi...” yang berarti menunjukan rasa dari bawang goreng tersebut dapat membuat kagum konsumen.

(22)

206 Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV

4. Abis

Kata abis ini adalah bahasa prokem dari kata habis. Maksud habis ini bukan berarti tak bersisa, melainkan berarti sangat. Kita juga sering mendengar keren abis, Begitu pula dengan frasa “hype abis” yang ada di iklan tersebut, maknanya berarti sangat bersifat kekinian (hype: kekinian). Perubahan makna ini termasuk ke dalam asoisasi.

Dari awalnya yang bermakna tak tersisa, menjadi sangat.

5. Ayam Geprek

Kata geprek semula berasal dari onomatope cabai yang ditumbuk dengan ulekan.

Pada ulekan batu, telinga kita mendengar “prek”, “prek” sehingga muncullah kata baru, geprek. Istilah di kuliner kita mengenal nama “Ayam Geprek”. Maksudnya adalah ayam yang setelah digoreng, dimasukkan ke dalam ulekan, disatukan dengan sambal. Lalu diulek-ulek dan kadang terdengar suara “prek”.

Namun makna ayam geprek dalam iklan tersebut bukan mengarah pada suara kuliner “ayam geprek”. Yang disediakan dalam mi tersebut adalah sambal yang pedas. Di sini kita mendapat perubahan makna. Ayam geprek yang semula berupa kuliner ayam yang sangat pedas, namun berubah makna menjadi bumbu pedas.

“Indomie Ayam Geprek” hanya memberikan bumbu pedas ala ayam geprek, tanpa ada sedikit pun ayam yang digeprek.

Perubahan makna ini termasuk ke dalam kategori asosiasi.

6. Merem melek

Kata merem berarti tutup mata dan kata melek artinya membuka mata. Istilah ini biasanya digunakan ketika susah tidur. Ketika sudah berbaring lama ternyata mata masih belum bisa terpejam sempurna, maka kita sering melakukan merem melek ini. Namun dalam iklan indomie, merem melek diistilahkah lebih kepada rasa yang sangat pedas, sampai mata kita berkedip-kedip saking pedasnya.

Perubahan makna ini termasuk ke dalam kategori asosiasi.

7. Goreng semangat

Isitilah goreng semangat adalah hal yang tidak lazim digunakan. Goreng yang awalnya berupa kata kerja yakni memasak dengan minyak, dialihkan maknanya dengan sesuatu yang baru. Kata “goreng” yang terdapat pada iklan tersebut lebih kepada makna mematangkan. Terkadang ketika kita sudah melakukan sesuatu, malah semangat hilang, karena itulah iklan ini memasukkan istilah goreng semangat. Agar semangat yang pernah ada dan hampir hilang, bertumbuh kembali dan dimatangkan.

Perubahan makna ini termasuk ke dalam generalisasi. Goreng yang awalnya memasak dengan minyak, berubah menjadi sebuah istilah untuk mematangkan.

8. Hot jeletot

Kata hot jeletot sendiri tidak terdapat dalam KBBI. Hot diambil dari bahasa inggris yang artinya panas atau pedas, sedangkan jeletot merupakan ungkapan ekspresional dalam bahasa sunda yang biasa digunakan ketika panas yang membuat mata melotot. Misalnya kita berada di dalam angkot yang sedang mengetem. Udara di luar panas. Kaca jendela tidak bisa dibuka. Nah, itulah gambaran kursi panas yang membuat pantat ngajeletot. Atau masakan yang baru matang, tapi perut kita lapar.

Dan ketika kita makan, membuat lidah kita ngajeletot.

Awal mula istilah kuliner hot jeletot ini dipopulerkan oleh merk tahu super pedas.

Kemudian bertambah pada bakso hot jeletot, dan indomie hot jeletot. Makna yang disampaikan dalam iklan ini adalah pedas yang amat sangat sehingga membuat mata melotot.

Perubahan makna ini termasuk ke dalam spesifikasi. Dari yang awalnya jeletot pada hal yang panas, berubah menjadi panas karena cabai yang pedas.

(23)

Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV 207

9. Gila

Perubahan makna yang terjadi pada diksi gila ini berkategori asosiasi. Gila yang dimaksud di sini berubah makna. KBBI mengartikan gila sebagai hilang akal, atau tidak waras. Namun dalam iklan ini, gila berubah makna menjadi sangat pedas.

Kuliner-kuliner di Indonesia yang sangat pedas, juga sering menggunakan istilah gila. Kita menganal nasi gila, bakso gila, dan lain sebagainya.

10. Mantap

Kata mantap diartikan sebagai sesuatu hal yang kuat, kukuh, dan tidak ada gangguan. Namun dalam bahasa gaul, mantap berupa pujian. Maknanya bermedan makna dengan kata bagus, keren, hebat dan lain-lain. Dalam iklan ini, kata mantap di sini mengacu pada enak. Frasa “baladonya mantap” bermakna rasa balado yang sangat enak. Perubahan makna yang terjadi termasuk ke dalam kategori asosiasi.

11. Kosong

KBBI mengartikan kata kosong dengan makna tidak berisi. Kalimat Perut boleh kosong, sebenarnya adalah sebuah kalimat pragmatik. Pada dasarnya perut itu tidak bisa kosong. Selalu ada organ manusia di dalamnya. Usus, ginjal, darah dan lainnya.

Namun dalam konteks ini, kosong berubah makna menjadi menyempit (spesifikasi).

Maksud kosong di sini adalah karena tidak diisi makan dan minum selama menjalani puasa. Iklan indomie ini pun khusus ketika bulan ramadan, saat Muslim berpuasa.

12. Buka

Masih dalam iklan indomi edisi ramadan. Kata buka di sini bukan berlawanan makna dengan kata tutup, meskipun secara makna buka berarti tidak tertutup.

Namun dalam konteks iklan ini, kata buka tersebut menjadi berubah makna menjadi lebih sempit. Buka yang dimaksud adalah berbuka puasa yang ditandai dengan waktu magrib.

SIMPULAN

Berdasarkan pada pemahaman tersebut, maka iklan-iklan tersebut layak dijadikan bahan pembelajaran semantik terkait perubahan makna. Dikatakan layak karena dilihat dari sudut pandang semantik, dalam setiap iklan, banyak ditemukan perubahan makna kata yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, N. 2018. Pesan Kreatif Iklan Televisi Ramadhan 2017: Analisis Isi Iklan

“Bahagiannya adalah Bahagiaku”. Jurnal Studi Komunikasi.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.

Djajasudarma, T. Fatimah. 1999. Semantik 2, Pemahaman Ilmu Makna. Bandung:PT Refika Aditama.

Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.1993.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Semantik. Bandung : Angkasa Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Arini Rahyuwati,

2.5 Sistem Penyaliran di Daerah Penelitian Dari pengamatan yang dilakukan pada lokasi penelitian, sistem penyaliran tambang pada daerah penelitian ini hanya memiliki saluran terbuka