PROSIDING
Seminar Daring Internasional
Riksa Bahasa Sabtu, 12 Desember 2020 XIV
http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa [email protected]
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad ke-21
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV i
Seminar Daring Internasional
Riksa Bahasa XIV
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad ke-21
Sabtu, 12 Desember 2020
Alamat Penyunting dan Tata Usaha Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
Gedung Pascasarjana Lantai 6. Jalan Dr. Setiabudi No. 229, Kota Bandung, 40154.
Telp. 022-7076-7904. Homepage: http://riksabahasa.event.upi.edu/
Email: [email protected]
ii Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV
SEMINAR DARING INTERNASIONAL RIKSA BAHASA XIV PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN TEMA “PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PADA
ABAD KE-21”
SABTU, 12 DESEMBER 2020
Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia bekerja sama dengan Perkumpulan Pengajar Bahasa Indonesia se-Indonesia. Seminar Daring Internasional ini merupakan agenda rutin Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Tulisan yang diangkat dalam prosiding ini merupakan hasil penelitian pada bidang Bahasa, BIPA, Pembelajaran, dan Sastra. Artikel yang dimuat dalam prosiding ini juga telah diulas oleh pakar di bidangnya.
Penanggung Jawab : Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.
Ketua Pelaksana : Buyung Firmansyah, S.Pd.
Pimpinan Redaksi : Anggit Galih G., S.Pd.
Penyunting Utama : Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd.
Dr. Isah Cahyani, M.Pd.
Penyungting Pelaksana : Muh. Regi Rizqi F. S.Pd.
Roi Setiawan, S.Pd.
Rafika Rasdin, S.Pd.
Tim Kurator : Mar’atushalihah, S.Pd.
Nanda Wiradhika, S.Pd.
Patimah Rizki S., S.Pd.
Toyidin, S.Pd.
Pelaksana Tata Usaha : Sri Maryati, S.E.
Alamat Penyunting dan Tata Usaha Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
Gedung Pascasarjana Lantai 6. Jalan Dr. Setiabudi No. 229, Kota Bandung, 40154.
Telp. 022-7076-7904. Homepage: http://riksabahasa.event.upi.edu/
Email: [email protected]
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV iii
Sambutan
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd.
ssalamualaikum wr.wb. Salam sejahtera bagi semua.
alhamdulillah berkat rido Allah Swt. Kita semua dapat bersilaturahim meskipun hanya secara daring. Semoga Bapak/Ibu peserta Sedaring Internasional Riksa Bahasa XIV Tahun 2020 dan para undangan tetap berada dalam kondisi sehat wal afiat. Aamiin ya Salam.
Seminar Internasional Riksa Bahasa ini merupakan kegiatan tahunan.
Alhamdulillah pada tahun 2020 ini terselenggara untuk yang ke-14. Tentu saja, dalam pelaksanaannya berbeda dengan yang sebelumnya. Saat ini Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV dilaksanakan secara daring sesuai dengan kondisi yang masih pandemi covid-19. Semoga kegiatan akademis ini dapat dilaksanakan untuk tahun-tahun berikutnya. Adapun tema seminar kali ini adalah “Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad Ke-21”.
Saat ini kita dihadapkan pada paradigma baru yang ditengarai dapat memberikan dampak pada kehidupan kita, termasuk dampak pada Pendidikan.
Dalam buku Learning Theories, Dale H. Schunk (2012) menyatakan “The roots of contemporary theories of learning extend far into the past. Many of the issues addressed and question asked by modern researchers are not new but rather reflect a desire for people to understand themselves, others, and the world about them”.
Pernyataan ini berusaha untuk membuka tabir pemahaman akan diri, baik diri kita sebagai sosok manusia maupun sebagai pendidik. Semoga melalui kegiatan Sedaring Internasional Riksa Bahasa XIV ini kita beroleh pengetahuan dan pemahaman akan perlunya melakukan pencarian jati diri dan menemukan strategi- strategi yang efektif untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya menegakkan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Untuk itu, tampaknya kita perlu melakukan penggalian informasi, baik melalui pengalaman maupun penelitian sehingga pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia bermakna, baik bagi pendidik maupun peserta didik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, terutama pihak Sekolah Pascasarjana UPI yang telah memberikan dukungan kuat untuk terselenggaranya kegiatan ini, organisasi profesi PPBI (Perkumpulan Pengajar Bahasa Indonesia), Para pembicara utama, panitia, dan pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Semoga Prosiding Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV ini dapat menjadi rujukan untuk memperluas cakrawala keilmuan dan menginspirasi para pembaca untuk terus mengembangkan diri demi kemajuan dan berkembangnya Pendidikan Bahasa Indonesia.
Billahitaufik wal hidayah. Wassalamualaikum warohmatullahi wa barokatuh.
Bandung, Maret 2021 Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
A
iv Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV
Sambutan
Ketua Pelaksana Seminar Daring Internasional Riksa Bahasa XIV Tahun 2020
Buyung Firmansyah, S.Pd.
eadaan dunia saat ini sedang dihadapkan dengan persoalan wabah yang dikenal dengan istilah Pandemi COVID-19. Keadaan seperti ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya yaitu penyelenggaraan pendidikan. Dalam keadaan pandemi ini, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia bekerja sama dengan Perkumpulan Pengajar Bahasa Indonesia (PPBI) tetap berkomitmen untuk menyelenggarakan program Riksa Bahasa secara daring.
Kegiatan dengan tajuk Seminar Daring Internasional Riksa Bahasa XIV tahun 2020 ini mengangkat tema “Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad ke-21”.
Melalui kegiatan ini, kami menghadirkan lima pembicara utama serta para pemakalah yang mempresentasikan artikelnya masing-masing melalui Zoom Meeting.
Sebagai bukti terlaksanakanya kegiatan Seminar Daring Internasional Riksa Bahasa XIV tahun 2020, kami menyajikan artikel seminar dari para pemakalah terpilih dalam bentuk prosiding seminar internasional. Artikel yang dimuat dalam prosiding seminar internasional ini dibagi menjadi empat bidang utama, yaitu Bahasa, Sastra, Pembelajaran, dan BIPA. Melalui penyajian artikel seminar ini, kami berharap dapat mengajak berbagai pihak baik mahasiswa, guru, dosen, praktisi, pemerhati, dan penggiat bahasa untuk memotret dengan resolusi yang lebih tajam bagaimana pendidikan bahasa dan sastra Indonesia pada abad ke-21. Ketajaman ini sangat diperlukan untuk mengetahui celah-celah riset yang bisa kita lakukan sekaligus kita dapat memproyeksikan bagaimana pendidikan bahasa dan sastra Indonesia pada tahun-tahun mendatang.
Riksa Bahasa yang sudah mencapai penyelenggaraan ke-14 terus berkomitmen untuk menjadi forum akademik internasional yang mendiskusikan fenomena-fenomena terbaru seputar Pendidikan Bahasa Indonesia. Atas terselenggaranya seminar ini, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas academica Universitas Pendidikan Indonesia, Sekolah Pascasarjana, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, serta Perkumpulan Pengajar Bahasa Indonesia (PPBI) yang telah mendukung secara penuh acara ini. Kepada para dosen, pembicara utama, para pemakalah, peserta, dan seluruh panitia, kami mengucapan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kontribusi yang baik dalam pelaksanaan seminar ini. Selain itu, kami tentunya mengucapkan permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam pelaksanaan Riksa Bahasa XIV tahun 2020 ini. Semoga hal ini menjadi bahan pelajaran bagi kita sebagai penyelenggara sehingga menghasilkan perbaikan dan evaluasi bagi keberlangsungan Riksa Bahasa selanjutnya. Terima kasih
Bandung, Maret 2021 Ketua Pelaksana Riksa Bahasa XIV
K
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV v
DAFTAR ISI
Sambutan Kaprodi Pendidikan Bahasa Indonesia iii
Sambutan Ketua Pelaksana iv
DAFTAR ISI v
KATEGORI BIPA
BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING:
MINAT PENUTUR ASING DAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
1 Ida Widia, Hazhiyah Fildzah Nurramdhani
KAJIAN KONTRASTIF KATA TANYA UNTUK MENANYAKAN NAMA DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA IBU PEMELAJAR BIPA DI SINGAPURA
7 Liana Kosasih
RANCANGAN BAHAN AJAR MENYIMAK DENGAN TEKNIK SHADOWING UNTUK PEMELAJAR BIPA TINGKAT DASAR
Mar’atushshalihah, Vismaia S. Damaianti, Nuny Sulistiany Idris, 12 Ida Widia
ANALISIS KONTRASTIF FUNGSI KALIMAT TUNGGAL BAHASA THAI DAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHAN AJAR BIPA THAILAND
19 Mirantee Wimutikan, Yeti Mulyati, Andoyo Sastromiharjo
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA BIPA BERBASIS CTL BAGI PEMELAJAR BIPA JERMAN JENJANG PEMULA
Muhammad Syaiful Nurasman, Nuny Sulistiany Idris, Vismaia S. 29 Damaianti
PEMETAAN KEBUTUHAN
PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI MENYIMAK PADA PEMELAJAR BIPA
37 Nurul Ayu Saraswati, Yeti Mulyati, Vismaia S. Damaianti
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENYIMAK
MELALUI APLIKASI ANDROID UNTUK BIPA TINGKAT DASAR
44 Roi Setiawan, Engkos Kosasih, Yunus Abidin
KAJIAN KONTRASTIF IDIOM BERLEKSIKON ANGGOTA TUBUH DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA JERMAN
SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BUKU PENGAYAAN BIPA
51 Widia Oktapiani, Yeti Mulyati, Nuny Sulistiany Idris
vi Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV
KESULITAN DAN STRATEGI BAGI PEMELAJAR CHINA DALAM PEMBELAJARAN FONETIK INDONESIA
KELAS DARING NOMOR 20 SEBAGI CONTOHNYA
58 Zhang Lidong
KATEGORI KEBAHASAAN
KAJIAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA KOMENTAR NETIZEN DALAM POSTINGAN INSTAGRAM NAJWA SHIHAB DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR
TEKS ANEKDOT KELAS X
62 Afika Sucikaharti, Yulla Hidayah, Dadang S. Anshori
PEMATUHAN DAN PELANGGARAN MAKSIM RELEVANSI DALAM IKLAN TRANSPORTASI ONLINE
67 Andri Rahmansah, Engkos Kosasih, Nuny Sulistiany Idris
ANALISIS TINDAK TUTUR BAHASA INDONESIA DALAM UNGGAHAN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM @SASTGASCOVID19.ID
(KAJIAN PRAGMATIK)
74 Anis Rahmawati
TUTURAN BERPAGAR PENYIDIK DAN SAKSI
PADA BERITA ACARA PEMERIKSAAN KASUS KESUSILAAN DI POLRESTABES SIDOARJO
80 Antok Risaldi
STRUKTUR KALIMAT YANG MENGGUNAKAN KATA GANTI PENGHUBUNG (RELATIVE PRONOUN) DALAM
THE CONSTITUTION OF THE REPUBLIC OF SINGAPORE - KONSTITUSI SINGAPURA
88 Dheni Budiman
KEARIFAN LOKAL BAHASA MELAYU BENGKULU PADA MAKIAN BENTUK MAJEMUK
BERACUAN BINATANG
99 Eli Rustinar
MAKNA UKIRAN TORAJA PADA RITUAL RAMPANAN KAPA’
(TINJAUAN SEMIOTIK)
107 Elisabet Mangera, Daud Rodi Palimbong, Rita Tanduk
KOMPLEKSITAS PENERJEMAHAN DALAM MASYARAKAT BILINGUALISME
115 Fahruroji
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV vii
PERSPEKTIF PARA AKADEMISI PADA ARTIKEL DARING THE CONVERSATION TERHADAP ISLAMOPHOBIA:
ANALISIS WACANA KRITIS
124 Fauzan Novaldy Pratama
ANALISIS TINDAK TUTUR PENGGANTI TOPIK PEMBICARAAN DALAM INTERAKSI ANTARTOKOH PADA NOVEL BIG LITTLE LIES KARYA LIANE MORIARTY
135 Gandis Octya Prihartanti, M. R. Nababan, Djatmika
DIMENSIONALITAS IMBAUAN WORK FROM HOME DALAM AKUN INSTAGRAM WALI KOTA SURAKARTA 2016-2021
F. X. HADI RUDYATMO:
ANALISIS WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH
145 Hanif Burhanudin, Sumarlam, Ani Rakhmawati
TINDAK TUTUR MARAH BERDASARKAN GENDER PADA TV SERI 13 REASON WHY
MUSIM 1
154 Hayati Elmarhamah Syarif, M. R. Nababan, Riyadi Santosa
ANALISIS FUNGSI TEKS IKLAN DI SEKOLAH
162 Hidayat Widiyanto
TINDAK TUTUR EKSPRESIF YANG MENGAKOMODASI KEKERASAN VERBAL PADA NOVEL
THE DARK HEROINE: DINNER WITH A VAMPIRE
169 Jahnu Sekar Ayum Kumaralalita, M. R. Nababan, Djatmika
KAJIAN PSIKONEUROLINGUISTIK TERHADAP PENDERITA AFASIA BROCA DALAM MERESPON PERTANYAAN
177 Lilis Hartini, Dadang Sudana
POLA ALIH TUTUR PADA PODCAST YOUTUBER INDONESIA (SEBUAH STUDI KASUS)
185 M. Iqbal B. Sudana, Iwa Lukmana, Wawan Gunawan
PENGGUNAAN NAMA ANGGOTA TUBUH DALAM PERIBAHASA SUNDA DAN PADANANNYA DALAM PERIBAHASA INDONESIA
193 Muhammad Regi Rizqi F., Isah Cahyani, Engkos Kosasih
PERUBAHAN MAKNA PADA IKLAN MI INSTAN
DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SEMANTIK BAHASA INDONESIA
201 Mukodas, Tri Mahajani, Ruyatul Hilal Mukhtas
viii Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV
STUDI PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA MELALUI PERANGKAT KOMUNIKASI
208 Nanda Alfan Kurniawan
BAHASA GAUL
MAHASISWA DAN DOSEN
214 Sabhan
ANALISIS PRAGMATIK FUNGSI TINDAK TUTUR DALAM KASUS UJARAN KEBENCIAN
219 Saefu Zaman
KESANTUNAN BERBAHASA JAWA PADA PERCAKAPAN GANJAR PRANOWO DALAM UNGGAHAN INSTAGRAM PADA
MASA PANDEMI COVID-19
227 Umi Farichah, Ani Rakhmawati, Nugraheni Eko Wardani
KATEGORI PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN MODUL AJAR DEBAT BERBASIS KARAKTER UNTUK SISWA SMK
236 Andri Hidayat
LITERASI VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
244 Annisa Rahmawati, Vismaia S. Damaianti, Dadang S. Anshori
MODEL PEMBELAJARAN RADEC
DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA
250 Anugerah Agung Pohan, Yunus Abidin, Andoyo Sastromiharjo
MODEL ADDIE UNTUK PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPLANASI
BERBASIS PENGALAMAN
259 Astri Asmayanti, Isah Cahyani, Nuny Sulistiany Idris
KEGIATAN LITERASI DI MASA PANDEMI COVID-19:
STUDI KASUS PADA ANAK PEKERJA MIGRAN INDONESIA DI SABAH MALAYSIA
268 Aswan, Asmah Binti Amir
TEKNIK PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) BERBASIS
MODEL CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING (CORE) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK
276 Dilla Erlina Afriliani, Andoyo Sastromiharjo, Yulianeta
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV ix
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP BAHAN AJAR TEKS PROSEDUR
BERBASIS PELAYANAN PUBLIK
284 Dwi Hardianti, Andoyo Sastromiharjo, Isah Cahyani
PENGGUNAAN MODEL BRAINWRITING
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI
293 Efriliani, Vismaia S. Damaianti, Yunus Abidin
PEMANFAATAN MEDIA YOUTUBE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA
301 Elvan Yudianda, Isah Cahyani, Yunus Abidin
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI BERBASIS KONSEP DIALEKTIK
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI
307 Enjang Tatang Suhendi, Vismaia S. Damaianti, Dadang S. Anshori
HUBUNGAN PERAN GURU DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID-19
315 Evi Susanti
DESIGN OF TEACHING MATERIALS FOR WRITING SKILL BASED REACT LEARNING MODEL
USING DIGITAL LEARNING MEDIA
321 Farel Olva Zuve, Refisa Ananda
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI BERBANTUAN APLIKASI TELEGRAM
Girindrawardhani Daysi Ayu, Andoyo Sastromiharjo, Engkos 327 Kosasih
PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR INTERNATIONAL BACCALAUREATE (IB) UNIT INTERTEKSTUALITAS UNTUK PROGRAM DIPLOMA SEKOLAH SATUAN PENDIDIKAN KERJA SAMA (SPK)
332 Haifa Hafilda Hamid, Yeti Mulyati
MEDIA DAN APLIKASI PEMBELAJARAN MEMBACA CERPEN PADA MASA PANDEMI COVID-19
341 Hani Ledina, Nuny Sulisyiany Idris, Sumiyadi
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI TEKS DESKRIPSI DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING BAGI SISWA SMP KELAS VII
350 Elin Adela, Hermanto
x Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV
PERMAINAN SAMBUNG PARAGRAF DENGAN MEMANFAATKAN GOOGLE DOCS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
359 Imas Mulyati
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBANTUAN APLIKASI SCHOOLOGY
364 Intan Zahirah Mukarromah, Andoyo Sastromiharjo, Yunus Abidin
PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK PEMBELAJARAN TEMA MAKANAN SEHAT DI KELAS V SEKOLAH DASAR
373 Jendriadi, Restu Kurnia Ilahi, Riri Marfilinda, Lisa Yuniarti
STRATEGI 3-M (MENGUMPULKAN BAHAN, MENULIS, MENYUNTING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL DI SMA
384 M. Sulton, Nuny Sulistiany Idris, Yeti Mulyati
STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS KARAKTER
PADA PENDIDIKAN TINGGI VOKASI
390 Nailiya Nikmah
PEMANFAATAN TEKNOLOGI VIRTUAL REALITY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA
396 Nanda Wiradhika, Andoyo Sastromiharjo, Yeti Mulyati
VIDEOBLOG BERBASIS JURNALISME WARGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGONSTRUKSI TEKS BERITA
402 Nida Aulia Rahmah, Khaerudin Kurniawan, Engkos Kosasih
PEMANFAATAN MEDIA BARANG PRODUK DALAM PEMBELAJARAN PIDATO PERSUASI
411 Novita Asmi Sihombing, Yeti Mulyati
TEKNIK CLUSTERING BERBANTUAN MEDIA KOMIK STRIP DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI
419 Nurul Azizah, Dadang S. Anshori, Yunus Abidin
DESAIN BUKU AJAR KOMPREHENSI LISAN
BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM DAN LITERASI DIGITAL
428 Purwati Zisca Diana, Denik Wirawati
OPTIMALISASI CERPEN DIGITAL BERBASIS WEB SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PENDUKUNG GERAKAN LITERASI SEKOLAH
435 Rahmah Fauziyah, Rosita Rahma
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV xi
MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA MELALUI LITERASI DIGITAL SEBAGAI UPAYA MEMAKSIMALKAN PEMBELAJARAN DARING
439 Rahmah Fauziyah, Khaerudin Kurniawan
PENGEMBANGAN APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE 3 PADA PEMBELAJARAN BERMAIN DRAMA DI KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS
443 Rianto
KOMPETENSI DASAR TEMATIK TERPADU BERMUATAN PELAJARAN BAHASA INDONESIA
PADA PERANGKAT PEMBELAJARAN MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU
UNIVERSITAS PAKUAN
450 Rina Rosdiana, Sandi Budiana, Ainiyah Ekowati
KEMAMPUAN LITERASI MEDIA MAHASISWA SEMESTER II PRODI PBS INDONESIA DALAM PERKULIAHAN
TEORI BELAJAR BAHASA
461 Stella Talitha, Suhendra, Sri Rahayu Dwiastuti,Ainiyah Ekowati
VALIDITAS INSTRUMEN PENILAIAN EKSPRESI LISAN PUISI
DI SMA
468 Suci Sundusiah, Yostiani Noor Asmi Harini, Melda Fauzia D.
MEMAKSIMALKAN FITUR BREAKING ROOMS ZOOM
DALAM PROSES PEMBELAJARAN DARING BAHASA INDONESIA PADA MASA PANDEMI COVID-19
474 Suriadi Simanullang
KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 TUALANG KABUPATEN SIAK
481 Teguh, Dadang S. Anshori, Isah Cahyani
PEMANFAATAN MEDIA TELEGRAM
PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN
493 Thomas JS Alhabib, Isah Cahyani, Ma’mur Saadie
PENERAPAN MODUL BERBASIS ANDROID DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN
502 Tiara Mulia Pratiwi, Yulianeta, Yeti Mulyati
RANCANGAN PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI KELAS X SMA
507 Tiara Rizkina, Yunus Abidin, Sumiyadi
xii Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV
MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA PEMBELAJARAN
MENULIS TEKS EKSPOSISI
515 Tita Devi, Nuny Sulistiani Idris, Andoyo Sastromiharjo
PENGUATAN KARAKTER DAN KETERAMPILAN ABAD KE-21 MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
524 Titin Nurhayatin
PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORATIF TEKS EKSPLANASI BERBANTUAN GOOGLE DOCS
537 Yuli Astuti, Yunus Abidin, Isah Cahyani
KATEGORI SASTRA
PENGEMBANGAN MODUL AJAR DEBAT BERBASIS KARAKTER UNTUK SISWA SMK
543 Abdul Hasim
FENOMENA KABA SEBAGAI SASTRA LISAN DAN PRAKTIK ALIH WAHANA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA
552 Adib Alfalah, Dadang S. Anshori, Yulianeta
KAJIAN BANDINGAN CITRA PEREMPUAN
DALAM NOVEL GALURING GENDING KARYA TATANG SUMARSONO DENGAN NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI
561 Anggit Galih G., Ratna Kumalasari, Yulianeta, Sumiyadi
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERPEN MATAHARI TAK TERBIT PAGI INI KARYA FAKHRUNNAS MA JABBAR
571 Ayi Heriwiyadi R., Andoyo Sastromiharjo, Yunus Abidin
KETEGARAN TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL ISTRI KEDUA KARYA ASMA NADIA DAN ISA ALAMSYAH:
KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA
578 Bella Karisma, Tedi Permadi, Yulianeta
POLA PENCERITAAN NOVEL ORANG-ORANG OETIMU KARYA FELIX K. NESI
584 Buyung Firmansyah, Yunus Abidin, Yulianeta
PERBANDINGAN DEKONSTRUKSI TOKOH IBU DONGENG BATU MENANGIS DAN SI TANGGANG
593 Cici Nurfauzianah Has, Harris Effendi Thahar
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV xiii
CERITA RAKYAT BERBASIS SOSIOKULTURAL:
STUDI PENGENALAN KEARIFAN LOKAL DI SEKOLAH DASAR
602 Dya Ayu Agustiana Putri
KAJIAN EKOLOGI SASTRA DALAM NASKAH DRAMA
“LAKON MUSUH MASYARAKAT”
KARYA HENRIK IBSEN
613 Een Nurhasanah, Uah Maspuroh
REPRESENTASI MITOLOGI MADURA DALAM CERPEN-CERPEN KARYA PENULIS MADURA
625 Eka Juwita Wijdaniyah, Muakibatul Hasanah, Taufik Dermawan
TRADISI LISAN
KESENIAN JARAN JENGGO DI KABUPATEN LAMONGAN KAJIAN ETNOLINGUISTIK
633 Emalia Nova Sustyorini, Kisyani Laksono, Mintowati
PERJALANAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA (PKI) DALAM NOVELET SRI SUMARAH DAN BAWUK KARYA UMAR KAYAM
(KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA)
640 Fitriana Rahayu, Nur Siswo Dipurnomo, Novi Diah Haryanti
DISKRIMINASI PADA TOKOH MAT DAWUK
DALAM NOVEL DAWUK KISAH KELABU DARI RUMBUK RANDU KARYA MAHFUD IKHWAN
651 Garris Pelangi, Alvina Sahri, Novi Diah Haryanti
KONSEP LINGKUNGAN DALAM NOVEL RATU LEMBAH BALIEM
KARYA IRCHAM MACHFOEDZ
657 Hasrul Rahman, Wachid Eko Purwanto
RITUAL MENDEM ARI-ARI SEBAGAI AKTUALISASI NILAI RELIGIUS DAN FILOSOFIS JAWA
BAGI MASYARAKAT TUMPANG
663 Ikke Sulimaida, Maulfi Syaiful Rizal
NILAI BUDAYA DALAM TEKS TAMBO ADAT MONOGRAFI KENEGERIAN KOTA MEDAN INDRAGIRI
673 Iman Doni Lesmana, Tedi Permadi, Yulianeta
FUNGSI TRADISI WIWIT SEBAGAI LANDASAN HIDUP PETANI DI KELURAHAN CEMOROKANDANG, KOTA MALANG
680 Kiki Wulandari, Maulfi Syaiful Rizal
xiv Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV
KAJIAN STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, DAN FUNGSI MANTRA ASIHAN SUNDA SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA
692 Laksmita Nur Afiati
PENERAPAN PENDIDIKAN SEKOLAH BERBASIS NILAI KARAKTER PADA NOVEL TOTO-CHAN
KARYA TETSUKO KUROYANAGI
697 Muhammad Rozani, Nela Oktarina
NILAI RELIGIUS DAN FUNGSI SASTRA DALAM CERITA RAKYAT CANDI SUMBERAWAN
708 Nahdhotul Agung Prayoga, Maulfi Syaiful Rizal
NILAI-NILAI KARAKTER DALAM TRADISI LISAN UPACARA ADAT MANDAILING
716 Nuralamsyah Nasution, Isah Cahyani, Tedi Permadi
KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA DAN PENDIDIKAN KARAKTER FILM PENDEK “SELAMAT SIANG, RISA!” SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH
721 Patimah Rizki Supardi, Vismaia S. Damaianti, Isah Cahyani
TUNJUK AJAR MELAYU RIAU DALAM SASTRA KLASIK SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA
731 Rani Hidayati, Tedi Permadi, Andoyo Sastromiharjo
ANALISIS STRUKTUR DAN EKOKRITIK CERPEN
”DATARAN MELENGEN”
KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN
741 Resna J. Nurkirana, Yulianeta, Sumiyadi
MEDIA APLIKASI BERBASIS AUGMENTED REALITY UNTUK PENGENALAN BUDAYA
748 Rifal Lukmanul Hakim, Ruhaliah, Nunuy Nurjanah
KAJIAN FUNGSI DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM CERITA RAKYAT ASAL KABUPATEN BANTUL
“SYEKH BELABELU”
756 Riswanda Himawan, Latanza Rahma
REPRESENTASI KAUM MUDA DAN KECANTIKAN DALAM VIDEO IKLAN GLOSSIER: THE SUPERS (SEBUAH STUDI SEMIOTIKA)
763 Rizka Maria Merdeka
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV xv
KOSMOPOLITASNISME
ANAK BETAWI DIBURU INTEL YAHUDI KARYA RIDWAN SAIDI
769 Roma Kyo Kae Saniro
NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL MENOLAK AYAH KARYA ASHADI SIREGAR
780 Ryan Ardhyansyah, Ferina Meliasanti, Cut Nuraini
HEGEMONI PERBUDAKAN
DALAM NOVEL MEKKAH, MEMOAR LUKA SEORANG TKW KARYA AGUK IRAWAN M. N.
787 Suci Sundusiah, Halimah
INVENTARISASI SASTRA LISAN BAHASA KONJO DI KABUPATEN BULUKUMBA:
UPAYA PEMERTAHANAN BAHASA
795 Suhartina, Abd. Wahidin
KAJIAN BUNYI DAN ESTETIKA PUITIK DALAM BUKU PUISI KARYA HARTOJO ANDANGDJAJA
804 Toyidin, Sumiyadi, Ma’mur Saadie
REPRESENTASI ETOS KERJA ORANG SUNDA DALAM FOLKLOR SUNDA SI KABAYAN
814 Yuyus Rustandi, Langgeng Prima Anggradinata
KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA GUNUNGAN ANCAK DALAM RITUAL TIRTA AMERTA
820 Zulia Dwi P., Maulfi Syaiful Rizal
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV 201
PERUBAHAN MAKNA PADA IKLAN MI INSTAN
DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SEMANTIK BAHASA INDONESIA
Mukodas1, Tri Mahajani2, Ruyatul Hilal Mukhtas3 Universitas Pakuan, Bogor, Indonesia1,2,3
ABSTRAK
Tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasikan dan mendeskripsikan jenis dan penyebab perubahan makna yang terdapat dalam iklan mi instan televisi yaitu Indomie yang ditayangkan oleh berbagai stasiun televisi Indonesia tahun 2018-2020. Penelitian ini dianggap penting karena salah satu media berbahasa elektronik yang praktis yaitu teks iklan televisi dalam penggunaan bahasanya tak jarang mengalami perubahan bahasa. Pada pembelajaran Semantik mahasiswa mengetahui perubahan makna dalam iklan televisi melalui teks iklan mi instan. Penelitian ini terdiri atas 4 tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penulisan artikel penelitian. Pada tahap persiapan peneliti melakukan studi literatur. Hal ini lakukan untuk mencari teori yang digunakan dalam penelitian dan menambahkan kajian dalam penelitian. Tahap pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan iklan-iklan televisi mi instan Indomie yang ditayangkan melalui youtube tahun 2018-2020. Teknik analisis data untuk menganalisis perubahan makna pada iklan- iklan televisi ini menggunakan teknik analisis isi. Teknik analisis isi merupakan teknik sistematik untuk menganalisis isi pesan atau mengolah pesan. Analisis dikaitkan dengan penggunaan bahasa dalam iklan televisi. Setelah iklan-iklan televisi terkumpul, kemudian dianalisis dengan mengidentifikasikan dan mendeskripsikan jenis dan penyebab perubahan makna pada teks iklan mi instan tersebut.
Kata kunci: iklan; Perubahan Makna; semantik.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini, kehidupan manusia dipengaruhi oleh berbagai media elektronik yang mampu memberikan informasi maupun menghibur. Dalam dunia pertelevisian tidak akan terlepas dari tayangan iklan. Di samping, bertujuan komersial iklan pun memiliki nilai informasi yang terdapat di dalamnya. Iklan digunakan untuk menawarkan berbagai produk atau jasa kepada masyarakat. Bahasa yang dalam iklan bersifat persuasif. Menurut Andrianto (2018, hlm. 17) iklan melalui televisi memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya, yaitu mencakup daya jangkauan luas seefektivitas dan fleksibel, fokus perhatian, kreativitas dan efek, prestise, serta waktu tertentu.
Bahasa iklan merupakan suatu pesan-pesan yang disampaikan secara verbal.
Naskah iklan merupakan tempat untuk merangkai bahasa-bahasa iklan menjadi suatu naskah yang memuat informasi yang akan disampaikan. Dalam suatu pesan iklan dibutuhkan slogan yang berperan sebagai kunci yang membuka dan menutup daya ingat orang terhadap suatu merek. Slogan adalah sebuah kata, frase atau kalimat yang berfungsi sebagai konstan.
Pada penggunaan bahasa iklan yang ditayangkan di televisi, teks yang digunakan dikemas semenarik mungkin, hal ini tentunya dengan tujuan agar para konsumen tertarik untuk membeli produk yang diiklankan. Oleh karena itu, tak jarang banyak sekali penggunaan bahasa dalam teks iklan yang mengalami perubahan makna dengan penyebab dan jenis perubahan yang berbeda-beda. Seperti perubahan makna dalam teks iklan mi instan.
202 Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV
Di Indonesia salah satu makanan yang digemari masyarakatnya yaitu mi instan khususnya yang menjadi makanan pokok seperti nasi dan singkong. Hampir sebagian masyarakat menyenangi mi instan, karena memiliki variasi yang banyak dan mudah untuk memasaknya. Oleh karena itu, hampir di semua tempat makan dan pusat perbelanjaan besar maupun kecil menyediakan mi instan ini. Bukan hanya di Indonesia saja, produk Indomie saat ini telah masuk dan digemari ke pasar internasional. Sehingga cara pemasaran yang terus berkembang dan teks iklan yang digunakan semakin bervariasi. Tujuan khusus penelitian ini adalah mengidentifikasikan dan mendeskripsikan jenis dan penyebab perubahan makna yang terdapat dalam teks iklan televisi yang ditayangkan oleh berbagai stasiun televisi Indonesia tahun 2018-2020.
Dikutip dari www.cnnindonesia.com berdasarkan data Kantar Worldpanel, sebuah perusahaan survei internasional merilis 50 merek terlaris tahun 2016. Dengan responden sekitar 1 miliar rumah tangga yang tersebar di 44 Negara, 5 benua di dunia, penelitian menggunakan Instumen Consumer Reach Points (CRP) dengan menanyakan beberapa kali pelanggan membeli merek tersebut selama setahun terakhir. Berikut ulasannya "Merek Terlaris" bersama Hera F. Haryn. Survei merek terlaris di dunia dan Indonesia yaitu merek yang paling sering dibeli tertinggi di Indonesia yaitu mi instan Indomie. Oleh karena itu, data penelitian iklan mie instan televisi menggunakan teks iklan Indomie tahun tayang 2018-2020.
Teks iklan adalah studi kasus yang menarik untuk diteliti. Pembelajaran yang bersifat teoretis melulu akan membuat pembelajar bosan. Dengan menjadikan iklan sebagai objek kajian setidaknya membuat pembelajar menyadari bahwa pelajaran di kelas pun berkaitan dengan kehidupan di masyarakat. Teks iklan ini kemudian dikaji dengan sudut pandang semantik pada uraian perubahan makna.
Makna
Kata adalah satuan bermakna yang menjadi unsur pembentuk kalimat. Kalimat merupakan satuan bermakna yang dibentuk atas untaian berstruktur dari kata-kata.
Menurut Kridalaksana (2009, hlm. 132) makna adalah: (1) maksud pembicara; (2) pengaruh satuan bahasa dalam pemahaman, persepsi atau perilaku manusia atau kelompok manusia;
(3) hubungan, dalam arti kesepadanan atau ketidaksepadanan antara bahasa dan alam di luar bahasa, atau antara ujaran dan semua hal yang dirujuknya; (4) cara menggunakan lambang-lambang bahasa.
Dari definisi tersebut jelaslah bahwa makna berkaitan dengan maksud pembicara yang disampaikan kepada pendengar. Makna sebuah kata dipengaruhi oleh pandangan atau sikap masyarakat bahasa. Pemakaian sebuah kata merujuk pada sesuatu di luar bahasa atau bahkan pemahaman sebuah kata dihubungkan dan didasarkan pada kaidah-kaidah yang ada.
Dalam memahami makna kata, ada kenyataan bahwa ‘yang menandai’ dan ‘yang ditandai’ berhubungan satu lawan satu, artinya, setiap tanda linguistik memiliki satu makna.
Adakalanya hubungan itu berlaku sebagai satu lawan dua atau lebih: bisa juga sebagai dua atau lebih lawan satu.
Abdul Chaer (2009, hlm. 135-136) mengemukakan sebab-sebab perubahan makna katasebagai berikut: (1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ; (2) Perkembangan Sosial dan Budaya; (3) Perbedaan Bidang Pemakaian; (3) Adanya Asosiasi;
(4) Pertukaran Tanggapan Indera; Perbedaan Tanggapan (5) Proses Gramatikal; (6) Pengembangan Istilah
Sehubungan dengan jenis perubahan makna kata, Chaer (2009, hlm. 14) mengemukakan adanya lima jenis perubahan makna kata, yaitu: (1) Generalisasi atau perluasan; (2) Spesialisasi atau Pengkhususan, Penyempitan; (3) Ameliorasi atau Peninggian; (4) Peroyasi atau Penurunan; (5) Sinestesia atau Pertukaran; (6) Asosiasi atau Persamaan.
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV 203
METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metode analitis isi.
Metode deskriptif analitis merupakan metode yang bertujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu objek penelitian yang diteliti melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.
Metode deskriptif mengkhususkan pada subjek yang diteliti pada waktu tertentu.
Metode deskriptif juga digunakan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu dari objek penelitian. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan, mendeskripsikan, dan menganalisis perubahan makna yang terjadi pada iklan televisi Indonesia.
Data dan Sumber Data
Pada penelitian ini analisis teks media digunakan untuk menggambarkan, mendeskripsikan, dan menganalisis perubahan makna yang terjadi dalam iklan televisi Indonesia. Penggambaran kebudayaan diamati, dikaji, dan dianalisis untuk mengetahui perubahan makna tersebut.
Data penelitian ini yaitu teks atau slogan iklan televisi merk Indomie yang ditayangkan pada tahun 2018-2020 yang terdapat perubahan makna. Sumber data dalam penelitian ini yang didapat dari youtube berjumlah 8 iklan: yaitu Indomie Mie Aceh Geprek, Indomie Geprek Hype, Indomie Goreng Kuah, Indomie Real Meat Telur, Indomie Soto Padang, Indomie Hot Jeletot, Indomie Goreng Ft Iqbal Ramadhan, Pop Mie “Janji Pedesnya Pop Mie Gak Pake Boong!
Teknik Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan iklan-iklan televisi mie instan Indonesia ditayangkan melalui youtube tahun 2018-2020. Selanjutnya, peneliti mengalihbahasakan menjadi teks-teks atau slogan iklan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data untuk menganalisis perubahan makna pada iklan-iklan televisi ini menggunakan teknik analitis isi. Teknik analisis isi merupakan teknik sistematik untuk menganalisis isi pesan atau mengolah pesan. Teknik ini digunakan untuk menggambarkan iklan-iklan televisi yang telah dialihbahasakan menjadi bentuk tulisan. Analisis dikaitkan dengan penggunaan bahasa dalam iklan televisi. Setelah iklan-iklan televisi terkumpul, kemudian dianalisis dengan mengidentifikasikan dan mendeskripsikan jenis dan penyebab perubahan makna pada teks iklan mie instan tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil kata-kata yang memiliki perubahan makna, lalu mendeskripsikannya. Peneliti mendeskripsikan iklan-iklan tersebut, kemudian dihubungkan ilmu dengan semantik sebagai pisau analisis. Menghubungkannya dengan kenyataan yang terjadi. Berikut adalah hasil analisis yang kami dapatkan.
204 Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV
Transkripsi Teks Iklan
No Judul Iklan Transkripsi Iklan
1 Indomie Goreng
Kuah A : Yang kuah enak nih.
B : Yang goreng-lah!
A : Kuah B : Goreng A : Kuah B : Goreng
C : (Meniup Peluit) Kuah goreng Kuah goreng. Ini aja. Indomie goreng baru.
Rasa kuah, gak pake kuah.
Ada rasa soto dan ayam bawang.
Hm. Aromanya gak bisa dilawan.
Kerupuk udangnya, pecah di mulut.
A : Ayam bawangnya, luar biasa.
B : Soto banget.
C : Indomie goreng baru. Rasa kuah gak pake kuah.
2 Indomie Soto
Padang Baru lagi nih.
Indomie rasa soto padang.
Bawang gorengnya amboi, persis soto aslinya.
Mmmm....
Banyak pilihan dari jagonya soto.
3 Indomie Ayam
Geprek A : Ge…
B : Gerah?
C : Getar?
D dan E : Gemes!
A: Indomie ayam geprek.
D dan E : Hype abis.
Narator:
Indomie hype abis ayam geprek kemasannya keren.
Kremesannya greekk, pedes dan bawangnya bikin Lo merem melek.
Indomie hype abis ayam geprek, gepreknya bikin semangat.
4 Indomie Goreng Feat Iqbaal Ramadhan
Narator : Saat semangat dibutuhkan.
Hanya satu yang bisa diandalkan.
Taklukan rintangan. Hadapi tantangan.
Iqbaal : “Ayo dong semangat!”
Narator : Goreng semangatmu setiap hari dengan indomie goreng.
5 Indomie Hot Jeletot Indomie hype abis kuah seblak hot jeletot!
Seblak hot jeletot!
Indomie seblak hot jeletot!
Indomie seblak hot jeletot!
Mie lebar, plus kerupuk seblak nyess, hot aja.
Hot jeletot!
Enak pedasnya, kuah gila sih.
Indomie mie hype abis kuah seblak hot jeletot!
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV 205
6 Indomie Real Meat
Telur Balado Ini Indomie real meat telur balado baru.
Dengan telur puyuh asli dan kentang pilihan.
Baladonya mantap, siap santap.
Enaknya asli. Umm, manjakan seleramu.
Indomie real meat telur balado.
Meet the real meat.
7 Indomie Ramadan
2020 (edisi puasa) Lagi puasa ya?
Perut boleh kosong.
Tapi tetep jalanin niat baik yuk.
Dari rumah ya jalaninnya.
Selamat berpuasa.
8 Indomie Ramadan
2020 (edisi berbuka) Eh, udah buka nih.
Gimana, udah makin semangat kan?
Yuk, lanjutin jalanin niat baik.
Dari rumah ya jalaninnya.
Selamat berbuka Analisis Data
Dari beberapa iklan tersebut 1. Goreng
Diksi yang mengalami perubahan makna adalah “goreng”. Kita tahu bahwa menggoreng adalah memasak dengan minyak. Karena itulah ada minyak goreng. Mi goreng seharusnya adalah mi yang dimasak dengan digoreng. Namun kenyataannya, dalam memasak mi tersebut, kita tidak pernah menggorengnya.
Yang kita lakukan adalah merebus mi tersebut. Kemudian disajikan tanpa air kuah, dan jadilah mi goreng. Meski sebenarnya, mi tersebut tidak digoreng. Minyak goreng yang disediakan disatukan dengan bumbu lainnya. Mi yang sudah selesai direbus, ditiriskan dan disatukan dengan bumbu dan minyak goreng tersebut.
Istilah dalam kuliner Indonesia sering mengalami perubahan makna tidak hanya goreng. Ini juga terjadi pada diksi roti bakar. Cara memasak roti bakar tidak dengan dibakar. Perubahan makna ini termasuk ke dalam generalisasi.
2. Pecah
Sebenarnya, semua makanan yang masuk ke dalam mulut pasti pecah, karena gigi geraham kita berfungsi untuk mengunyah (memecah) makanan. Namun pecah di sini, maksudnya bukan karena dikunyah, tetapi ada sensasi yang berbeda. Istilah pecah ini berubah makna ketika digunakan anak-anak kekinian.
Perubahan makna ini termasuk ke dalam asosiasi. Pecah yang dalam KBBI bermakna terbelah menjadi beberapa bagian, berubah makna menjadi kata pujian. Pecah menjadi sebuah kata yang halus, maknanya hampir sama dengan bagus atau keren.
Pada suatu penampilan di panggung televisi, baik itu stand up comedy, audisi menyanyi, atau kegiatan-kegiatan lainnya di televisi, jurinya akan mengatakan kata pecah. Karena sudah bisa membuat penonton tertawa, senang, bahagia, atau jingkrak-jingkrak karenanya.
3. Amboi
Diksi amboi mengalami perubahan makna sinestesia. Amboi adalah rasa kagum yang berkaitan dengan indera penglihatan (pemandangan atau alam). Namun dalam iklan tersebut dikaitkan dengan indera pengecap. Dalam kalimat “Bawang gorengnya amboi...” yang berarti menunjukan rasa dari bawang goreng tersebut dapat membuat kagum konsumen.
206 Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV
4. Abis
Kata abis ini adalah bahasa prokem dari kata habis. Maksud habis ini bukan berarti tak bersisa, melainkan berarti sangat. Kita juga sering mendengar keren abis, Begitu pula dengan frasa “hype abis” yang ada di iklan tersebut, maknanya berarti sangat bersifat kekinian (hype: kekinian). Perubahan makna ini termasuk ke dalam asoisasi.
Dari awalnya yang bermakna tak tersisa, menjadi sangat.
5. Ayam Geprek
Kata geprek semula berasal dari onomatope cabai yang ditumbuk dengan ulekan.
Pada ulekan batu, telinga kita mendengar “prek”, “prek” sehingga muncullah kata baru, geprek. Istilah di kuliner kita mengenal nama “Ayam Geprek”. Maksudnya adalah ayam yang setelah digoreng, dimasukkan ke dalam ulekan, disatukan dengan sambal. Lalu diulek-ulek dan kadang terdengar suara “prek”.
Namun makna ayam geprek dalam iklan tersebut bukan mengarah pada suara kuliner “ayam geprek”. Yang disediakan dalam mi tersebut adalah sambal yang pedas. Di sini kita mendapat perubahan makna. Ayam geprek yang semula berupa kuliner ayam yang sangat pedas, namun berubah makna menjadi bumbu pedas.
“Indomie Ayam Geprek” hanya memberikan bumbu pedas ala ayam geprek, tanpa ada sedikit pun ayam yang digeprek.
Perubahan makna ini termasuk ke dalam kategori asosiasi.
6. Merem melek
Kata merem berarti tutup mata dan kata melek artinya membuka mata. Istilah ini biasanya digunakan ketika susah tidur. Ketika sudah berbaring lama ternyata mata masih belum bisa terpejam sempurna, maka kita sering melakukan merem melek ini. Namun dalam iklan indomie, merem melek diistilahkah lebih kepada rasa yang sangat pedas, sampai mata kita berkedip-kedip saking pedasnya.
Perubahan makna ini termasuk ke dalam kategori asosiasi.
7. Goreng semangat
Isitilah goreng semangat adalah hal yang tidak lazim digunakan. Goreng yang awalnya berupa kata kerja yakni memasak dengan minyak, dialihkan maknanya dengan sesuatu yang baru. Kata “goreng” yang terdapat pada iklan tersebut lebih kepada makna mematangkan. Terkadang ketika kita sudah melakukan sesuatu, malah semangat hilang, karena itulah iklan ini memasukkan istilah goreng semangat. Agar semangat yang pernah ada dan hampir hilang, bertumbuh kembali dan dimatangkan.
Perubahan makna ini termasuk ke dalam generalisasi. Goreng yang awalnya memasak dengan minyak, berubah menjadi sebuah istilah untuk mematangkan.
8. Hot jeletot
Kata hot jeletot sendiri tidak terdapat dalam KBBI. Hot diambil dari bahasa inggris yang artinya panas atau pedas, sedangkan jeletot merupakan ungkapan ekspresional dalam bahasa sunda yang biasa digunakan ketika panas yang membuat mata melotot. Misalnya kita berada di dalam angkot yang sedang mengetem. Udara di luar panas. Kaca jendela tidak bisa dibuka. Nah, itulah gambaran kursi panas yang membuat pantat ngajeletot. Atau masakan yang baru matang, tapi perut kita lapar.
Dan ketika kita makan, membuat lidah kita ngajeletot.
Awal mula istilah kuliner hot jeletot ini dipopulerkan oleh merk tahu super pedas.
Kemudian bertambah pada bakso hot jeletot, dan indomie hot jeletot. Makna yang disampaikan dalam iklan ini adalah pedas yang amat sangat sehingga membuat mata melotot.
Perubahan makna ini termasuk ke dalam spesifikasi. Dari yang awalnya jeletot pada hal yang panas, berubah menjadi panas karena cabai yang pedas.
Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV 207
9. Gila
Perubahan makna yang terjadi pada diksi gila ini berkategori asosiasi. Gila yang dimaksud di sini berubah makna. KBBI mengartikan gila sebagai hilang akal, atau tidak waras. Namun dalam iklan ini, gila berubah makna menjadi sangat pedas.
Kuliner-kuliner di Indonesia yang sangat pedas, juga sering menggunakan istilah gila. Kita menganal nasi gila, bakso gila, dan lain sebagainya.
10. Mantap
Kata mantap diartikan sebagai sesuatu hal yang kuat, kukuh, dan tidak ada gangguan. Namun dalam bahasa gaul, mantap berupa pujian. Maknanya bermedan makna dengan kata bagus, keren, hebat dan lain-lain. Dalam iklan ini, kata mantap di sini mengacu pada enak. Frasa “baladonya mantap” bermakna rasa balado yang sangat enak. Perubahan makna yang terjadi termasuk ke dalam kategori asosiasi.
11. Kosong
KBBI mengartikan kata kosong dengan makna tidak berisi. Kalimat Perut boleh kosong, sebenarnya adalah sebuah kalimat pragmatik. Pada dasarnya perut itu tidak bisa kosong. Selalu ada organ manusia di dalamnya. Usus, ginjal, darah dan lainnya.
Namun dalam konteks ini, kosong berubah makna menjadi menyempit (spesifikasi).
Maksud kosong di sini adalah karena tidak diisi makan dan minum selama menjalani puasa. Iklan indomie ini pun khusus ketika bulan ramadan, saat Muslim berpuasa.
12. Buka
Masih dalam iklan indomi edisi ramadan. Kata buka di sini bukan berlawanan makna dengan kata tutup, meskipun secara makna buka berarti tidak tertutup.
Namun dalam konteks iklan ini, kata buka tersebut menjadi berubah makna menjadi lebih sempit. Buka yang dimaksud adalah berbuka puasa yang ditandai dengan waktu magrib.
SIMPULAN
Berdasarkan pada pemahaman tersebut, maka iklan-iklan tersebut layak dijadikan bahan pembelajaran semantik terkait perubahan makna. Dikatakan layak karena dilihat dari sudut pandang semantik, dalam setiap iklan, banyak ditemukan perubahan makna kata yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, N. 2018. Pesan Kreatif Iklan Televisi Ramadhan 2017: Analisis Isi Iklan
“Bahagiannya adalah Bahagiaku”. Jurnal Studi Komunikasi.
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.
Djajasudarma, T. Fatimah. 1999. Semantik 2, Pemahaman Ilmu Makna. Bandung:PT Refika Aditama.
Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.1993.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Semantik. Bandung : Angkasa Bandung.