PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
POTENSI TEH SELADA LETTUCE (LETTUCE SATIVA) SEBAGAI SLEEP INDUCER
BIDANG KEGIATAN PKM - RISET EKSAKTA
Diusulkan oleh :
Rizka Azka Kania 20201666010 Maulidian Nafisah 20201666041 Ismi Shofik Widelia K. 20201666058
Eka Dewi 20221666047
Riska Amelia 20221666055
DAFTAR ISI
BAB I ... 4
PENDAHULUAN ...4
1.1 Latar Belakang ...4
1.2 Perumusan Masalah ...5
1.3 Tujuan Khusus Riset ...5
1.4 Manfaat Riset ...5
1.5 Luaran yang Diharapkan ... 5
BAB II ...6
TINJAUAN PUSTAKA ...6
2.1 Selada Lettuce ...6
2.2 Teh ...6
2.3 Sleep Inducer ... 7
BAB III ...8
METODE RISET ... 8
3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Riset ...8
3.2 Variabel Riset ... 8
3.3 Tahapan Riset ... 8
3.4 Jenis penelitian ... 8
3.5 Luaran Dan Indikator Capaian ... 9
3.6 Analisis Data ...9
3.7 Prosedur Penelitian ...9
3.7.1 Pembuatan Ekstrak ...9
3.7.2 Perlakuan Hewan Uji ... 10
BAB IV ... 11
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 11
4.1 Anggaran Biaya ... 11
4.2 Jadwal Kegiatan ...12
DAFTAR PUSTAKA ... 13
LAMPIRAN ...14
Lampiran 1. Data Diri Ketua, Peserta, dan Dosen Pembimbing ... 14
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ... 15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ... 17
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teh adalah sejenis minuman yang di hasilkan dari pengolahan daun tanaman. Daun yang di gunakan biasanya adalah daun pucuk di tambah 2-3 helai daun muda di bawahnya. Daun tersebut kemudian di olah dengan cara fermentasi sebelum dapat di konsumsi. Meskipun pengolahan daun pada teh dilakukan dengan cara fermentasi namun sebenarnya proses pengolahannya tidak menggunakan ragi (mikroorganisme) dan juga tidak menghasilkan alkohol seperti proses fermentasi pada umumnya. Fermentasi daun pada teh lebih tepat jika di sebut proses oksidasi karena pemecahan komponen - komponen yang terkandung dalam teh di bantu oleh oksigen yang ada di udara. (Kamusq, 2014)
Selada merupakan jenis sayur yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Konsumennya mulai dari kalangan masyarakat kelas bawah hingga kalangan masyarakat kelas atas. Selada sering dikonsumsi mentah sebagai lalap lauk makan yang nikmat ditemani sambal. Masakan asing seperti salad menggunakan selada untuk campuran, begitu juga hamburger, hot dog, dan beberapa jenis masakan lainnya. Hal tersebut menunjukkan dari aspek sosial bahwa masyarakat Indonesia mudah menerima kehadiran selada untuk konsumsi sehari-hari. (Haryanto dkk., 1995).
Tidur adalah kondisi hilangnya kesadaran secara priodik dan normal. Bisa dikatakan bahwa tidur adalah proses istirahat bagi semua makhluk hidup dan bahkan ini sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia. Ketika kita tidur, daya tanggap pasti akan berkurang karena beberapa organ ada yang beristirahat. Walaupun terkesan hal biasa, tetapi tidur merupakan salah satu kebutuhan setiap manusia yang harus terpenuhi. Jika manusia tidak memenuhi kebutuhan tidurnya maka sama seperti manusia tersebut tidak memenuhi kebutuhan makannya. Akan tetapi masih banyak orang yang tidak mencukupi dan memperhatikan kebutuhan tidurnya. (Lannywati, 2021)
1.2 Perumusan Masalah
Buruknya kualitas tidur dan kurangnya porsi tidur akan menyebabkan gangguan pada kesehatan tubuh, dimana terdapat gejala-gejala jika seseorang memiliki kualitas tidur yang buruk atau kurang terpenuhinya porsi tidur seseorang. Gejala-gejalanya seperti : Sering terbangun saat sudah tertidur dan sulit untuk tidur kembali. Kesulitan tidur pada malam hari. Sering mengantuk pada siang hari, sehingga dapat tiba-tiba tertidur pada waktu yang tidak wajar. Otot terasa lemah atau sering merasa lelah. Dari gejala-gejala tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami stres, badan lemas, dan terganggunya kesehatan mental juga fisik. Dengan latar belakang inilah penelitian dilakukan, penelitian dimaksudkan untuk menciptakan bahan pangan fungsional bagi penderita insomnia berupa inovasi teh selada lettuce.
1.3 Tujuan Khusus Riset
Tujuan riset ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan teh dengan bahan baku selada lettuce, mengetahui kandungan pada tempe selada lettuce, dan megetahui pengaruh konsumsi teh selada lettuce terhadap kadar penderita insomnia.
1.4 Manfaat Riset
1. Menghasilkan minuman kesehatan fungsional yang dapat digunakan untuk treatment insomnia
2. Menjadi salah satu bahan baku alternatif dalam pembuatan teh.
3. Membantu pemerintah dalam mengatasi insomnia yang dianggap sepele bagi masyarakat
1.5 Luaran yang Diharapkan
1. Adanya inovasi minuman teh selada telluce yang membantu penderita insomnia 2. Adanya alternatif sebagai pengganti obat.
3. Hasil penelitian ini dapat dimuat di jurnal ilmiah atau artikel ilmiah.
4. Dapat di presentasikan dalam bentuk seminar ilmiah .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Selada Lettuce
Selada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran daun yang berumur semusim dan termasuk dalam famili Compositae. Lactuca sativa L. Tumbuh baik di dataran tinggi, pertumbuhan optimal di lahan subur yang banyak mengandung humus, pasir atau lumpur dengan pH tanah 5-6,5. Di dataran rendah kropnya kecil-kecil dan cepat berbunga. Waktu tanam terbaik pada akhir musim hujan, walaupun demikian dapat juga ditanam pada musim kemarau dengan pengairan atau penyiraman yang cukup.
Lactuca sativa L. Digunakan sebagai sayuran pelengkap yang dimakan mentah (lalab), salad, dan disajikan dalam berbagai macam masakan Eropa dan Cina. Kandungan gizi yang ada di dalam selada yakni vitamin A dan C, serta kaya akan Ca dan P. Selain itu, di dalam selada juga mengandung: air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin B1, vitamin B2, niasin, zat besi, magnesium, kalium, dan natrium. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kesadaran penduduk, maka permintaan selada semakin meningkat
2.2 Teh
Teh (Camellia sinensis) yaitu suatu tanaman yang memiliki khasiat obat herbal. Tanaman teh memiliki ciri-ciri batangnya tegak, berkayu, bercabangcabang, ujung ranting dan daun mudanya berambut halus. Tanaman teh memiliki daun tunggal, bertangkai pendek, letaknya berseling, helai daunnya kaku seperti kulit tipis, panjangnya 6-18 cm, lebarnya 2-6 cm, warnanya hijau, dan permukaan mengkilap. Teh yang baik dihasilkan dari bagian pucuk (peko) ditambah 2- 3 helai daun muda, karena pada daun muda tersebut kaya akan senyawa polifenol, kafein serta asam amino. Senyawa-senyawa inilah yang akan mempengaruhi kualitas warna, aroma dan rasa dari teh. Kandungan senyawa kimia dalam daun teh terdiri dari tiga kelompok besar yang masing- masing mempunyai manfaat bagi kesehatan, yakni polifenol, kafein dan essential oil.
Tanaman teh memiliki manfaat untuk kesehatan untuk menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker. Teh juga ditemukan memiliki efek anti-peradangan dan anti- oksidan yang berkontribusi pada pencegahan berbagai penyakit kronis. Teh memiliki kandungan anti- oksidan yang tinggi, seperti polifenol dan katechins, yang membantu mencegah oksidasi sel
dan memperlambat proses penuaan.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi teh dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker Ini karena teh memiliki efek positif pada profil lipid darah, tekanan darah, dan fungsi endotel. Teh juga ditemukan memiliki efek anti-peradangan dan anti-oksidan yang berkontribusi pada pencegahan berbagai penyakit kronis.
2.3 Sleep Inducer
Sleep inducer adalah obat atau bahan alami yang membantu memicu tidur atau meningkatkan kualitas tidur. Bahan alami yang digunakan sebagai sleep inducer meliputi tanaman obat, herbal, dan nutrisi. Untuk obat-obatan sleep inducer yang sintesis yaitu meliputi benzodiazepin dan barbiturat. Bahan alami yang digunakan memiliki potensi efek samping yang lebih rendah dibandingkan dengan obat-obatan sintetis, namun tidak semua sleep inducer cocok untuk setiap orang.
Sleep inducer alami dapat mempengaruhi sistem saraf dan membantu menenangkan pikiran dan tubuh, sehingga memudahkan tidur. Beberapa tanaman yang digunakan sebagai sleep inducer alami meliputi Valerian, Passion Flower, dan Hops.
Sedangkan untuk sleep inducer sintetis, seperti benzodiazepin dan barbiturat yang memiliki efek lebih kuat dalam memicu tidur, namun memiliki potensi efek samping yang lebih tinggi dibandingkan dengan sleep inducer alami. Oleh karena itu, penting untuk berbicara dengan dokter sebelum menggunakan sleep inducer sintetis.
Pengobatan cina tradisional dengan menggunakan bahan alami sebagai sleep inducer, bahan yang digunakan seperti tanaman obat dan herbal, untuk memicu terjadinya kantuk lalu tertidur dan meningkatkan kualitas tidur. Tanaman yang digunakan merupakan Chrysanthemum, Jujube, dan Polyggonum
BAB III METODE RISET
3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Riset
Riset ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Muhammadiyah Surabaya yang berlangsung selama 4 bulan.
3.2 Variabel Riset
Variabel bebas : Uji potensi teh selada lettuce (Letucce Sativa) sebagai sleep inducer Variabel terikat : Uji Efektivitas teh selada lettuce (Letucce Sativa) sebagai sleep inducer Variabel kontrol : Tikus albino jantan dengan berat 22-32 g
3.3 Tahapan Riset
Alat : Timbangan analitik, HPLC, vacum rotary evaporator, gelas ukur 100 ml, gelas piala, kertas saring, stopwatch, Traction Test, sonde oral, blender, termometer, masker, camera, batang pengaduk, kandang tikus.
Bahan-Bahan : Daun selada L. sativa, etanol 90%, aquadest, tikus putih 3.4 Jenis penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium, melalui metode penelitian kita dapat mengetahui data dengan melakukan aktivitas untuk uji efektivitas di laboratorium farmasi. Penelitian ini menggunakan 15 ekor tikus yang dibagi dalam kelompok, yaitu setiap waktu pengamatan menunjukan bahwa kelompok perlakuan ekstrak etanol daun selada pada dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB, dan 300mg/kgBB memiliki potensi efek sedatif.
3.5 Luaran Dan Indikator Capaian 1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir 3. Artikel ilmiah 3.6 Analisis Data
Parameter diamati pada uji potensi adalah ada atau tidaknya efek balik badan, selain itu timbulnya efek juga diamati pada waktu jatuh tikus dari alat traction test, kemudian hasil data penelitian diuji secara statistik dengan uji One Way Anova
3.7 Prosedur Penelitian
3.7.1 Pembuatan Ekstrak
Dalam pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi 1. Siapkan serbuk simplisia daun selada
2. Masukkan kedalam erlenmeyer lalu tambahan etanol 90% sampai terendam dan tutup dengan Aluminium foil, biarkan selama 1 hari sambil sekali diaduk.
3. Setelah itu ekstrak tadi disaring dengan kertas saring, diperoleh filtrat 1dan ampas yang ada kemudian tambahkan larutan etanol 90% (Prosedur ini dilakukan sebanyak 3kali dan di berikan label Filtrat 1,2, dan 3).
4. Lalu campurkan seluruh filtarnya tersebut, lalu pekatkan dengan menggunakan vacum rotary evaporator dan dilanjutkan penguapan ekstrak menggunakan water bath, sehingga diperoleh ekstrak kental daun selada tersebut.
3.7.2 Perlakuan Hewan Uji
Tikus putih yang digunakan dalam penelitian ini, diaklimatisasi selama 7 hari dalam kandang dengan alas berupa sekam yang bagian atasnya diberi kawat sebagai penutup.Hewan uji diberi makan dan minum dengan langkah kerja :
1. Kelompok kontrol diberikan aquadest secara peroral.
2. Larutan uji 1 diberikan ekstrak daun selada Lactuca sativa L. dengan dosis 100 mg/KgBB secara peroral.
3. Larutan uji 2 diberikan ekstrak daun selada Lactuca sativa L. dengandosis 200 mg/KgBB secara peroral.
4. Larutan uji 3 diberikan ekstrak daun selada Lactuca sativa L. dengan dosis 300 mg/KgBB secara peroral
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang (15-25%) 2.880.000,00
2 Biaya Habis Pakai (20-35%) 2.920.000,00
3 Biaya Perjalanan (15-25%) 1.920.000,00
4 Biaya Habis Lain (maks 15%) 1.780.000,00
Total Biaya 9.500.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
alat, bahan, dan uji lab.
2 Uji sampel selada lettuce 3 Pembuatan
teh selada lettuce 4 Uji HPLC
teh selada lettuce 5 Uji Proksimat 6 Tes Hasil
teh selada lettuce 7 Rekap dan
analisis data
8 Pembuatan laporan dan evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Besedovsky, L., Lange, T., & Haack, M. (2019).The Sleep-Immune Crosstalk in Health and Disease. Physiological Reviews, 99(3), 1325–1380.
ZOU, J., ZHOU, C., XU, H., CHENG, R., YANG, Q., & LI, T. (2020).The effect of artificial solar spectrum on growth of cucumber and lettuce under controlled environment. Journal of Integrative Agriculture, 19(8), 2027–2034
Ghorbani, Ahmad, Hassan Rakhshandeh, and Hamid Reza Sadeghnia. "Potentiating effects of Lactuca sativa on pentobarbital-induced sleep."Iranian journal of pharmaceutical research: IJPR12.2 (2013): 401.
Kim, H. D., Hong, K. B., Noh, D. O., & Suh, H. J. (2017). Sleep-inducing effect of lettuce (Lactuca sativa) varieties on pentobarbital-induced sleep.Food science and
biotechnology,26, 807-814.
Noumedem, J. A. K., Djeussi, D. E., Hritcu, L., Mihasan, M., & Kuete, V. (2017). Lactuca sativa.
InMedicinal spices and vegetables from Africa(pp. 437-449). Academic Press.
"Lettuce (Lactuca sativa L.): A Review of Its Nutritional and Health Benefits" oleh Sami et al., dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition (2017)
"Lettuce (Lactuca sativa L.) as a Source of Bioactive Compounds with Health Promoting Properties" oleh Adom et al., dalam Frontiers in Plant Science (2017)
"Antioxidant Properties and Phytochemical Composition of Lettuce (Lactuca sativa L.) Cultivars"
oleh Kaur et al., dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry (2016
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Diri Ketua, Peserta, dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
No. Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp.) Total (Rp.) 1. Belanja Bahan
Tanaman krokot 10 kg Rp.30.000 Rp.300.000
Bunga calendula 10 kg Rp.20.000 Rp.200.000
Kelopak mahkota dewa 7 kg Rp.70.000 Rp.490.000
Etanol 96% 8 liter Rp.35.000 Rp.280.000
Aquades 7 liter Rp.25.000 Rp.175.000
Reagen trigliserida 100 gr Rp.450.000 Rp.450.000
Eter 500 ml Rp.300.000 Rp.300.000
Gliserin 1 kg Rp.45.000 Rp.45.000
Hewan uji 30 ekor Rp.25.000 Rp.750.000
Pakan pellet standart tikus 10 pack Rp.30.000 Rp.300.000
Kapas 2 pack Rp.20.000 Rp.40.000
Kassa steril 2 box Rp.16.000 Rp.32.000
Tisu 2 pack
(1000 gr)
Rp.35.000 Rp.70.000
Kertas saring 1 pack Rp.25.000 Rp.25.000
Sabun pembersih 2 botol Rp.10.000 Rp.20.000
Kandang tikus 3 buah Rp.40.000 Rp.120.000
Sekam tikus 5 buah Rp.6.000 Rp.30.000
Pelat
aluminium5 cm × 10 cm
5 buah Rp. 30.000 Rp.150.000
Alat cukur 2 buah Rp.10.000 Rp.20.000
2. Belanja Sewa
Sewa laboratorium dan alatlaboratorium
3 paket Rp.500.000 Rp.1.500.000
SUB TOTAL Rp.1.500.000
3. Perjalanan Lokal Transportasi pembelian bahanbaku
3 orang Rp 100.000 Rp 300.000
Transportasi ke tempat pengujian sampel
4 bulan Rp 400.000 Rp 1.600.000
SUB TOTAL Rp.1.900.000
4. Lain-lain
ATK 1 set Rp 100.000 Rp 100.000
Poster - Rp.150.000 Rp.150.000
Publikasi artikel ilmiah - Rp.500.000 Rp.500.000
Handscoon 3 box Rp 55.000 Rp 165.000
Masker 3 box Rp.25.000 Rp.75.000
Handsanitizer 2 botol Rp.30.000 Rp.60.000
SUB TOTAL Rp.1.050.000
GRAND TOTAL Rp.8.504.500
GRAND TOTAL(Terbilang delapan juta lima ratus empat sembilan lima ratus rupiah rupiah)
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas No. Nama/NIM Program
Studi
Bidan g Ilmu
Alokasi Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1. Rizka Azka Kania
S1 Farmasi
Farmasi 8-12
jam/minggu
1. Pembuatan proposal 2. Kordinasi
dengan dosen pembimbing dan mentor
3. Mengkontrol dan ikut serta dalam semua penelitian 2. Maulidian
Nafisa
S1 Farmasi
Farmasi 8-12
jam/minggu
1. Mendampingi ketuadalam semua proses penelitian 2. Membantu dan
memberi informasi ataupun pengetahuan kepada ketua selama proses penelitian
3. Ismi Shofik WideliaK.
S1 Farmasi
Farmasi 8-12
jam/minggu
1. Mendampingi ketua dalam semua proses penelitian 2. Membantu dan
memberi informasi ataupun pengetahuan kepada ketua selama proses penelitian 3. Menghendel
semua persyaratan administrasi
4. Riska Amelia S1
Farmasi
Farmasi 8-12
jam/minggu
1.Mengontrol dalam semua proses
penelitian
2.Mendapatkan dan mengasah informasi ataupun pengetahuan selama proses
penelitian
3.Memberikan Semua informasi dalam berbagai hal proses
5. Eka Dewi S1 Farmasi
Farmasi 8-12
jam/minggu
1. Mendampingi ketua dalam semua proses penelitian 2. Membantu dan
memberi informasi ataupun pengetahuan kepada ketua selama proses penelitian 3. Menghendel
semua persyaratan administrasi