RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
PAKET :
Pembangunan RKB SDN CITAYAM 03 Kecamatan Bojong Gede_PAD
Tahun Anggaran 2022
CV.Budi Daya
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
Pembangunan RKB SDN CITAYAM 03 Kecamatan Bojong Gede_PAD
DAFTAR ISI
A.
Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi A.1 Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi
B.Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1 Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2 Rencana tindakan (sasaran & program) B.3 Standar dan peraturan perundangan
C.Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1 Sumber Daya C.2 Kompetensi C.3 Kepedulian C.4 Komunikasi
C.5 Informasi Terdokumentasi
D.Operasi Keselamatan Konstrukasi
D.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
E.Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruski
E.1 Pemantauan dan Evaluasi E.2 Tinjauan Manajemen
E.3 Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
Kepemimpinan adalah suatu proses yang kompleks di mana seorang mempengaruhi orang ‐ orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas, atau suatu sasaran, dan mengarahkan organisasi yang membuatnya lebih kohesif dan lebih masuk akal. Artinya pemimpin membuat orang memiliki kemauan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang tinggi, sedangkan seorang kepala menyuruh orang untuk mencapai suatu tugas atau sasaran ( Wirjana ‐ 2006). Kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang ‐ orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi, Thoha (2007).
Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa semakin tinggi atau baik pemimpin, maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan. Kepemimpinan dimulai dari pemberian perintah atau teguran yang tepat dan efektif, merupakan salah satu kunci kesuksesan memimpin sebuah organisasi. Partisipasi pekerja dalam keselamatan konstruksi sangat dipengaruhi oleh seorang pemimpin suatu pekerjaan, yang mana dalam hal ini penerapan aturan ‐ aturan terhadap keselamatan kerja pada para pekerja, dengan memberi contoh dan teguran.
Ada Hal‐ hal yang Penting yang harus dilakukan untuk kepemimpinan dalam K3 (Safety Ledership) :
1. Pemimpin harus menunjukkan komitmen dan fokus pada keselamatan. Komitmen dan focus dalam K3 bisa ditunjukan diantara dengan, membuat, memahami, menerapkan kebijakan K3 dalam organisasi atau perusahaan. Selalu mengkampanyekan pentingnya K3, dan akibat apabila karyawan tidak mematuhi hal hal terkait K3.
2. Pemimpin harus menetapkan contoh keselamatan. Banyak teori atau nasehat kepada anak buah tidak akan membuat mereka mau menjalankan apa yang kita inginkan, tauladan atau contoh lah yang akan memberikan dampak yang besar bagi implementasi K3 di dalam organisasi atau perusahaan.
3. Pemimpin harus menciptakan harapan keselamatan yang tinggi. Seberapa pun kondisi di organisasi, pemimpin harus tetap mendukung hal terkait dengan keselamatan kerja, pemimpin harus selalu memberikan harapan bagi karyawan, bahwa dengan menerapkan keselamatan kerja maka itu adalah hal yang benar seberapa sulit hal itu untuk dilakukan, pemimpin harus tetap memb erikan supportnya.
4. Nilai tinggi dan standar kinerja yang mendetil harus digunakan. Dalam keselamatan Kerja segala hal harus bisa ditetapkan dengan detil dan jelas, apalagi yang terkait dengan angka/ ukuran, hal ini tentu saja demi menjaga standard Kesehatan dan keselamatan kerja. Pemimpin harus memastikan bahwa segala terkait aturan/ ukuran sudah dibuat dengan detil dengan standard ya ng tinggi.
5. Pemimpin harus mendengarkan dan melibatkan tenaga kerja. Pemimpin harus selalu melibatkan tenaga kerja, Komunikasi dan partisipasi tenaga kerja harus selalu dijaga, karena mereka yang akan menjadi pelaku utama dalam implementasi K3, jadi ide masukan dari mereka sangat diperlukan.
6. Pemimpin harus melakukan apa yang mereka katakan. Pemimpin akan melakukan apa yang mereka katakan, apalagi terkait dengan K3, apabila dia meminta anak buah untuk selalu memakai APD, maka dia pun akan melakukan hal yang sama dengan demikian tenaga kerja juga akan menghormatinya.
7. Pemimpin harus menghargai tujuan keselamatan. Tujuan dan sasaran K3 dibuat sebagai guide dalam mengimplementasikan K3 dengan baik, seorang pemimpin harus menghargai dan terus menerus berusaha untuk dapat mencapai tujuan dari K3 yang dibangun.
8. Karyawan harus dibuat merasa mereka adalah bagian dari sesuatu yang penting dalam implementasi K3 Implementasi SMK3 tidak akan berhasil tanpa keterlibatan semua pihak, untuk lebih meningkatkan keterl ibatan itu maka pemimpin harus bisa membuat karyawan adalah bagian penting dari implementasi K3 ini .
9. Pemimpin harus memperkuat, memberi penghargaan dan merayakan kesuksesan. Pemimpin dalam K3 tentu saja harus bisa memperkuat, implementasi k3, sekaligus bisa memberi penghargaan bagi tenaga kerja yang menjalankan K3 dengan sungguh sungguh. tanggung jawab terhadap K3, bukan cuma pada pelaksana atau tenaga kerja termasuk pemimpinnya, para pemimpin harus bisa memahami dan menjalankan K3 dengan baik dan benar.
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
CV. BUDI DAYA yang bergerak di bidang Jasa Konstruksi berkomitmen dan peduli terhadap Keselamatan Konstruksi khusus dalam pencapaian penanganan isu keselamatan konstruksi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peduli dalam mempromosikan pemahaman akan kebutuhan keselamatan konstruksi dan membudayakan keselamatan konstruksi dalam seluruh kegiatan pelaksanaan konstruksi
2. Peduli dalam melakukan sosialisasi tentang keselamatan konstruksi terhadap seluruh tenaga kerja maupun masyarakat didalam lingkungan kerja konstruksi
3. Peduli dalam melaksanakan implementasi sesuai rencana keselamatan konstruksi bedasarkan perundang-undangan yang berlaku dalam keselamatan konstruksi nasional
4. Mencegah kecelakaan, kebakaran, sakit akibat kerja, keamanan dan pencemaran lingkungan
5. Memantau dan mengevaluasi terhadap kinerja keselamatan konstruksi serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
Pemenuhan terhadap peraturan dan standar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) menjadi prioritas bagi perusahaan kami untuk melindungi segenap karyawan, aset, data, properti perusahaan serta lingkungan.
§ Mengutamakan keselamatan kerja dengan menyediakan perlengkapan RK3 dan BPJS ketenagakerjan
§ Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi karyawan/pekerja, subkontraktor dan pengunjung.
§ Mengeliminir pekerjaan yang bisa berakibat kecelakaan kerja. Untuk mencapai hal tersebut kita akan membangun dan menjaga Kesehatan Kerja dan Sistem Manajemen Keselamatan sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku
§ Memberikan induksi dan pelatihan bagi karyawan dan pekerja
§ Menetapkan dan memantau tujuan keselamatan di lokasi dan melaksanakan tindakan korektif untuk meningkatkan kinerja
§ Mematuhi Keselamatan dan Kesehatan Perundang‐undangan yang relevan, Standar dan Kode Praktek
§ Memacu perilaku karyawan dan pekerja bahwa mereka bertanggung jawab untuk kesehatan dan keselamatan mereka sendiri
§ Mempromosikan kebugaran untuk bekerja
§ Menyediakan program efektif untuk rehabilitasi yang terluka Upaya-upaya keselamatan kerja yang dilaksanakan pada suatu lingkungan kerja merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan beserta seluruh karyawan. Karyawan pada konteks ini tidak hanya terbatas pada personil dari perusahaan yang bersangkutan namun juga personil dari luar perusahaan seperti halnya tamu, karyawan kontraktor, pekerja/tukang atau pun pemasok.
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : SUSI NURSIDAWATI
Jabatan : Direktur Bertindak untuk : CV. BUDI DAYA dan atas nama
Dalam rangka pengadaan Pembangunan RKB SDN CITAYAM 03 Kecamatan Bojong Gede_PAD pada Pokja Pemilihan : II (dua) berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi:
1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;
2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan 6. Melaksanakan Standar Operasidan Prosedur (SOP); dan 7. Memenuhi 9 (Sembilan) komponen biaya penerapan SMKK
Bogor 01 Agustus 2022 CV. BUDI DAYA
SUSI NURSIDAWATI Direktur Utama
B. Perencanaan keselamatan konstruksi
Dalam proses pekerjaan yang sering muncul dan terjadi yaitu kecelakaan kerja, masalah kesehatan saat bekerja. Masalah ini yaitu salah satu yang perlu diprioritaskan oleh perusahaan jasa konstruksi, pastinya akan menambah biaya pengeluaran anggaran untuk pihak perusahaan.Proyek konstruksi yaitu adalah rangkaian jenis aktivitas yang melibatkan manajemen perusahaan, tenaga kerja.
Dalam pengadaan pekerjaan konstruksi taraf besar maupun taraf kecil, dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan. Aktivitas pekerjaan konstruksi biasanya yaitu dilakukan, ditangani pada ruang/lapangan terbuka. Pada genangan air/lumpur ataupun timbunan, dan dalam kondisi cuaca yang silih berganti.Tidak dapat dihindari masalah ini dapat menyebabkan penyakit dan masalah kesehatan, karena negatifnya akan kehilangan sumberdaya tenaga kerja. Hal semacam ini pastinya akan memengaruhi operasional dalam proses pekerjaan,yang berarti merugikan pada semuayang berkepentingan misalnya, penyandang dana/yang memiliki proyek, konsultan, penyedia layanan/kontraktor dan pastinya tenaga kerja.
Meminimkan dan menghindari kecelakaan pada tenaga kerja maka perlu diperhatikan, diprioritaskan buat Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Suatu kewajiban untuk bangsa Indonesia untuk secara aktif kontinyu melakukan perlindungan pada para tenaga kerja. Perlindungan untuk para tenaga kerja mencakup hal pokok yang luas,yakni perlindungan keselamatan,kesehatan, penjagaan moral kerja, moral agama dan perlakuan yang bermatabat sesuai budaya bangsa.
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang
Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendalian Resiko merupakan salah satu syarat elemen Sistem Manajemen Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007 klausul 4.3.1. Identifikasi Bahaya dilaksanakan guna menentukan rencana penerapan K3 di lingkungan Perusahaan.
Identifikasi bahaya termasuk di dalamnya ialah identifikasi aspek dampak lingkungan operasional Perusahaan terhadap alam dan penduduk sekitar di wilayah Perusahaan menyangkut beberapa elemen seperti tanah, air, udara, sumber daya energi serta sumber daya alam lainnya termasuk aspek flora dan fauna di lingkungan Perusahaan.
Identifikasi Bahaya dilakukan terhadap seluruh aktivitas operasional Perusahaan di tempat kerja meliputi : 1. Aktivitas kerja rutin maupun non-rutin di tempat kerja.
2. Aktivitas semua pihak yang memasuki termpat kerja termasuk kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu.
3. Budaya manusia, kemampuan manusia dan faktor manusia lainnya.
4. Bahaya dari luar lingkungan tempat kerja yang dapat mengganggu keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja yang berada di tempat kerja.
5. Infrastruktur, perlengkapan dan bahan (material) di tempat kerja baik yang disediakan Perusahaan maupun pihak lain yang berhubungan dengan Perusahaan.
6. Perubahan atau usulan perubahan yang berkaitan dengan aktivitas maupun bahan/material yang digunakan.
7. Perubahan Sistem Manajemen K3 termasuk perubahan yang bersifat sementara dan dampaknya terhadap operasi, proses dan aktivitas kerja.
8. Penerapan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berlaku.
9. Desain tempat kerja, proses, instalasi mesin/peralatan, prosedur operasional, struktur organisasi termasuk penerapannya terhadap kemampuan manusia.
Identifikasi bahaya yang dilaksanakan memperhatikan faktor-faktor bahaya sebagai berikut : 1. Biologi (jamur, virus, bakteri, mikroorganisme, tanaman, binatang).
2. Kimia (bahan/material/gas/uap/debu/cairan beracun, berbahaya, mudah meledak/menyala/terbakar, korosif, iritan, bertekanan, reaktif, radioaktif, oksidator, penyebab kanker, bahaya pernafasan, membahayakan lingkungan, dsb).
3. Fisik/Mekanik (infrastruktur, mesin/alat/perlengkapan/kendaraan/alat berat, ketinggian, tekanan, suhu, ruang terbatas/terkurung, cahaya, listrik, radiasi, kebisingan, getaran dan ventilasi).
4. Biomekanik (postur/posisi kerja, pengangkutan manual, gerakan berulang serta ergonomi tempat kerja/alat/mesin).
5. Psikis/Sosial (berlebihnya beban kerja, komunikasi, pengendalian manajemen, lingkungan sosial tempat kerja, kekerasan dan intimidasi).
6. Dampak Lingkungan (air, tanah, udara, ambien, sumber daya energi, sumber daya alam, flora dan fauna).
Penilaian resiko menggunakan pendekatan metode matriks resiko yang relatif sederhana serta mudah digunakan, diterapkan dan menyajikan representasi visual di dalamnya.
1. Pengendalian resiko didasarkan pada hierarki sebagai berikut : 2. Eliminasi (menghilangkan sumber/aktivitas berbahaya).
3. Substitusi (mengganti sumber/alat/mesin/bahan/material/aktivitas/area yang lebih aman).
4. Perancangan (modifikasi/instalasi sumber/alat/mesin/bahan/material/aktivitas/area supaya menjadi aman).
5. Administrasi (penerapan prosedur/aturan kerja, pelatihan dan pengendalian visual di tempat kerja).
6. Alat Pelindung Diri (penyediaan alat pelindung diri bagi tenaga kerja dengan paparan bahaya/resiko tinggi).
Keseluruhan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko didokumentasikan dan diperbarui sebagai acuan rencana penerapan K3 di lingkungan Perusahaan.
Potensi bahaya adalah kondisi atau keadaan baik pada orang, peralatan, mesin, pesawat, instalasi, bahan, cara kerja, sifat kerja, proses produksi dan lingkungan yang berpotensi menimbulkan gangguan, kerusakan, kerugian, kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran dan penyakit akibat kerja.
Tingkat
Kekerapan Deskripsi Definisi
5 Hampir pasti terjadi
• Besar kemungkinan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan
• Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih dari 2 kali dalam 1 tahun
4 Sangat mungkin terjadi
• Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada hampir semua kondisi
• Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 1 tahun terakhir
3 Mungkin terjadi
• Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada beberapa kondisi tertentu
• Kemungkinan terjadinya kecelakaan 2 kali dalam 3 tahun terakhir
2 Kecil kemungkinan terjadi
• Kecil kemungkinan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada beberapa kondisi tertentu
• Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 3 tahun terakhir
1 Hampir tidak pernah terjadi
• Dapat terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada beberapa kondisi tertentu
• Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih dari 3 tahun terakhir
Tabel Identifikasi bahaya, Penilaian Risiko, Pengendalian dan Peluang (IBRP)
Nama Perusahaan : CV. BUDI DAYANama Paket Pekerjaan : RKB SDN CITAYAM 03 Kecamatan Bojong Gede_PAD Lokasi : Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat
NO.
DESKRIPSI RESIKO
PERSYARATAN PEMENUHAN
PERATURAN PENGENDALIAN AWAL
PENILAIAN TINGKAT RESIKO
PENGENDALIAN LANJUTAN
PENILAIAN SISA RESIKO
KETERANGAN URAIAN
PEKERJAAN
IDENTIFIKASI BAHAYA (Skenario
Bahaya)
Jenis Bahaya
(Tipe Kecelakaan
)
KEMUNG KINAN
(F)
KEPARA HAN
(A)
NILAI RESIKO
(F x A)
TINGKAT RESIKO
(TR)
KEMUNG KINAN
(F)
KEPARA HAN
(A)
NILAI RESIKO
(F x A)
TINGKAT RESIKO
(TR)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 PEKERJAAN BETON STRUKTUR
Prancah, Begisting, Scafolding Roboh Terjatuh dari Ketinggian Tertimpa Material Terkena Alat Kerja Menghirup Debu / Kotoran
Luka Berat
Permenaker No.
5 Tahun 2018 dan Aturan Lainnya Tentang SMK3/K3 Proyek
Konstruksi
• Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Sesuai Standar.
• Memasang jenis rambu dan semboyan
K3-L sesuai dengan SOP (Standard Operating Prosedure)
• Membuat instruksi kerja & prosedur kerja
• Diberikan penyuluhan bahaya
kecelakaan kerja sebelum kerja.
• Menggunakan alat kerja sesuai standar
• Mengecek kelaikan alat sebelum digunakan
4 4 16 Tinggi • Mengunakan
metode penyuluhan bahaya kecelakaan kerja sebelum kerja
• Menyusun instruksi kerja &Prosedur
kerja
• Melakukan pelatihan kerja
• Penggunaan APD yang sesuai
• Mengecek kelaikan alat sebelum di
gunakan.
2 2 4 Rendah
Luka
Berat 3 5 15 Tinggi 1 2 2 Rendah
2 PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND
Terjatuh dari - Ketinggian Terkena Sengatan Listrik Tertimpa Material Terkena Alat Kerja
Luka Berat
Permenaker No.
5 Tahun 2018 dan Aturan Lainnya Tentang SMK3/K3 Proyek
Konstruksi
• Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Sesuai Standar.
• Memasang jenis rambu dan semboyan
K3-L sesuai dengan SOP (Standard Operating Prosedure)
4 5 20 Tinggi
• Mengunakan metode penyuluhan
bahaya kecelakaan kerja sebelum kerja
• Menyusun instruksi kerja &Prosedur
kerja
• Melakukan
2 3 6 Sedang
- Terjatuh dari
scaffolding Luka Berat
• Membuat instruksi kerja & prosedur kerja
• Diberikan penyuluhan bahaya
kecelakaan kerja sebelum kerja.
• Menggunakan alat kerja sesuai standar
• Mengecek kelaikan alat sebelum digunakan
4 4 16 Tinggi
pelatihan kerja
• Penggunaan APD yang sesuai
• Mengecek kelaikan alat sebelum di
gunakan. 2 2 4 Rendah
Bogor 01 Agustus 2022 CV. BUDI DAYA
SUSI NURSIDAWATI Direktur
B2. Rencana Tindakan (Sasaran & Program)
Nama Perusahaan : PT. SARJIS AGUNG INDRAJAYA
Nama Paket Pekerjaan : RENOVASI BANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM
Lokasi : Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Jalan Raya Lemahabang No. 1 Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat
No. Pengendalian Risiko (Sesuai Kolom Tabel 6 IBRP)
Sasaran Program
Uraian Tolak Ukur Uraian Kegiatan Sumber Daya Jadwal Pelaksanaan Bentuk Monitoring Indikator Pencapaian Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 PEKERJAAN BETON STRUKTUR
• Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Sesuai Standar.
• Memasang jenis rambu dan semboyan K3-L sesuai dengan SOP
(Standard Operating Prosedure)
• Membuat instruksi kerja &
prosedur kerja
• Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan kerja sebelum kerja.
• Menggunakan alat kerja sesuai standar
• Mengecek kelaikan alat sebelum digunakan
• Seluruh pekerja memahami bahaya kecelakaan kerja sebelum
pelaksanaan
• Tersedianya instruksi kerja dan prosedur kerja
• Seluruh peralatan yang digunakan sesuai standar
• Seluruh alat telah dicek kelaikan kondisinya sebelum digunakan
• Seluruh pekerja menggunakan APD standar
• telah memahami bahaya kecelakaan kerja
serta pertolongan pertama
• sesuai dengan instruksi dan prosedur kerja
• alat laik untuk di pakai
• APD Terpakai
• Menyiapkan Perencanaan dan prosedur dalam palaksanaan k3
sesuai SOP
• prosedur kerja yang sudah disiapkan dapat diukur tingkat keberhasilan dalam mengurangi
tingkat kecelakaan
• melaksanakan semua rencana dan prosedur kesehatan di
lapangan dengan baik
• melakukan pengawasan penuh dalam kegiatan pekerjaan di lapangan supaya tetap menjaga
keselamatan dan mengikuti prosedur keselamatan kerja sesuai dengan yang sudah
direncanakan
• Buku petunjuk, buku panduan spanduk, poster &rambu-rambu
K3
• Buku instruksi/dokumen
prosedur kerja,spanduk, poster K3 dan Rambu-Rambu
K3
• Alat sesuai dengan yang dipersyaratkan
• Sepatu safety, sarung tangan safety helmet
Sesuai Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
yang disepakati dan Masa Pemeliharaan
Berlangsung.
Komunikasi Verbal &
Check List, Gambar disetujui oleh Enggineer,
Pengecekan Lapangan disertai Denah / Gambar
Lokasi, Disesuaikan dengan SOP.
Diterimanya tenaga, bahan dan peralatan dilokasi kerja, Disetujui oleh Ahli Teknik terkait, Pelaksanaan dilapangan terlaksana sesuai gambar
rencana dan pencapaian zerro Accident.
100 % Sesuai Standar
Petugas K3 Konstruksi Sesuai Personil yang ditawarkan termasuk
Pelaksana Personil yang bersangkutan
2 PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND
• Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Sesuai Standar.
• Memasang jenis rambu dan semboyan K3-L sesuai dengan SOP
(Standard Operating Prosedure)
• Membuat instruksi kerja &
• Seluruh pekerja memahami bahaya kecelakaan kerja sebelum
pelaksanaan
• Tersedianya instruksi kerja dan prosedur kerja
• telah memahami bahaya kecelakaan kerja
serta pertolongan pertama
• sesuai dengan instruksi dan prosedur kerja
• Menyiapkan Perencanaan dan prosedur dalam palaksanaan k3
sesuai SOP
• prosedur kerja yang sudah disiapkan dapat diukur tingkat keberhasilan dalam mengurangi
tingkat kecelakaan
• Buku petunjuk, buku panduan spanduk, poster &rambu-rambu
K3
• Buku instruksi/dokumen
prosedur
Sesuai Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
yang disepakati dan Masa Pemeliharaan
Berlangsung.
Komunikasi Verbal &
Check List, Gambar disetujui oleh Enggineer,
Pengecekan Lapangan disertai Denah / Gambar
Lokasi, Disesuaikan dengan SOP.
Diterimanya tenaga, bahan dan peralatan dilokasi kerja, Disetujui oleh Ahli Teknik terkait, Pelaksanaan dilapangan terlaksana sesuai gambar
rencana dan pencapaian zerro Accident.
Petugas K3 Konstruksi Sesuai Personil yang ditawarkan termasuk
Pelaksana Personil yang bersangkutan
prosedur kerja
• Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan kerja sebelum kerja.
• Menggunakan alat kerja sesuai standar
• Mengecek kelaikan alat sebelum digunakan
• Seluruh peralatan yang digunakan sesuai standar
• Seluruh alat telah dicek kelaikan kondisinya sebelum digunakan
• Seluruh pekerja menggunakan APD standar
• alat laik untuk di pakai
• APD Terpakai • melaksanakan semua rencana dan prosedur kesehatan di
lapangan dengan baik
• melakukan pengawasan penuh dalam kegiatan pekerjaan di lapangan supaya tetap menjaga
keselamatan dan mengikuti prosedur keselamatan kerja sesuai dengan yang sudah
direncanakan
kerja,spanduk, poster K3 dan Rambu-Rambu
K3
• Alat sesuai dengan yang dipersyaratkan
• Sepatu safety, sarung tangan safety helmet
100 % Sesuai Standar
Bogor 01 Agustus 2022 CV. BUDI DAYA
SUSI NURSIDAWATI Direktur
B.3 Standar dan peraturan perundangan
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yangdigunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut:
No. Peraturan Perundang - Undangan
1 UU No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja 2 UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3 UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
4 UU No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja 5 UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
6 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 7 PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 8 PP No. 18 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
9 Permen PU No. 09 Tahun 2008 tentang Pedoman Manajemen K3 Konstruksi
10 Permenaker No. 01 Tahun 1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada kegiatan konstruksi
11 Permenaker No. 05 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Kerja dan kesehatan kerja(SMK3)
12 Permenaker No. 05 tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1 Sumber Daya
Akan selalu kami sediakan fasilitas yang cukup memadai,sumberdaya dan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan sehingga kebijakan kesehatan dan keselamatan dapat diimplementasikan dengan baik, Termasuk biaya anggaran,tenaga personil dan pelatihan,kesempatan meningkatkan kualitas dan wadah untuk berpartisipasi dalam perencanaan, evaluasi pelaksanaan, dan tindakan menuju perbaikan.
Senantiasa selalu mengadakan pelatihan K3 harus dimulai dengan orientasi karyawan, ketika seorang karyawan baru atau ditransfer kepekerjaan baru. Sesi orientasi yang berkaitan dengan K3 yang mencakup : 1. Tanggung Jawab K3;
2. Lokasi pertolongan pertama;
3. Prosedur darurat;
4. Pelaporan cedera, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman;
5. Penggunaan peralatan pelindung diri (APD);
6. Hak untuk menolak pekerjaan yang berbahaya;
7. Bahaya, termasuk di luar area kerja mereka sendiri;
8. Alasan untuk setiap aturan K3.
Pekerja tidak harus dilihat sebagai pengamat dalam K3. Mereka bertanggungjawab untuk melindungi keselamatan dan kesehatan mereka sendiri ditempat kerja sehingga mereka perlu mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Untuk melakukan ini, mereka perlu menya dari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar dan praktek praktekyang relevan dengan pekerjaan mereka.
C.2. Kompetensi
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang tentang Ketenagakerjaan, setiap perusahaan wajib melaksanakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerjauntuk melindungi keselamatan tenaga kerja dan sarana produksi. Untuk itu diperlukan tenaga-tenaga K3 yang profesional dan kompeten dalam mengembangkan, mengkoordinir, memfasilitasi dan melaksanakan program-program K3 dalam perusahaan.
Salah satu bidang kompetensi yang diperlukan dalam dunia usaha adalah Ahli K3 untuk tingkat utama,madya dan muda yang dituangkan dalam SKKNI bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pada Paketpekerjaan ini Kami menyiapkan Petugas K3 dengan Sertifikat K3.
C.3. Kepedulian
Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional dan bisnis perusahaan yang pelaksanaannya merupakan tanggungjawab semua jajaran di perusahaan.
Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang JASA KONSTRUKSI yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS-18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman bagi siapapun yang berada ditempat kerja
Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen :
1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berpedoman pada Permen PU Nomor : 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
2. Menetapkan tujuan, merencanakan,melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program Manajemen K3 (Kesehatan & Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi perusahaan, peraturan atau standar yang berlaku
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasi perusahaan kami
4. Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam semua aktivitas operasi 5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran - sasaran K3
6. Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem manajemen K3 7. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMK3
8. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area lokasi kerja
9. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada semua personil secara berkala
10. Mengelola danmenangani semua material,baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya,termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap pekerja
11. Meningkatkan dan meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan
12. Memberikan perlindungan bagisemua personil ditempat kerja sehingga dapat dicegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja
13. Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja dapat bekerja secara aman dan selamat
14. Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya
C.4. Komunikasi
Komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting. Karena hal itu,maka Kami akan membuat Prosedur Operasi Standard sebagai acuan dalam pelaksanaan dilapangan.
Jadwal Program Komunikasi
No Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan
1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety
Induction) Pelaksana / Petugas K3
Konstruksi Setiap ada Pekerja Baru atau Tamu 2 Pertemuan pagi hari (safety morning) Pelaksana / Petugas K3
Konstruksi Setiap Hari Kerja 3 Pertemuan Kelompok kerja (toolbox
meeting) Kepala Regu (Mandor
yang telah dilatih) Setiap Hari Kerja
4 Rapat keselamatan Konstruksi
(construksi safety meeting) Pelaksana / Petugas K3
Konstruksi 1 x Setiap Minggu
C.5. Informasi Terdokumentasi
Dalam ISO 9001:2015 dijelaskan bahwa persyaratan mengenai Informasi Terdokumentasi adalah sebagai berikut :
1. Membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan,
2. Dikontrol dan tersedia khususnya dan sesuai dengan yang diperlukan oleh organisasi 3. Perlindungan yang memadai
4. Ketentuan Distribusi yang berlaku misalnya akses, pengambilan, penggunaan, penyimpanan 5. Pengendalian perubahan, retensi dan disposisi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
Setelah seluruh bahaya K3 di tempat kerja telah diidentifikasi dan dipahami, Perusahaan menerapkan pengendalian operasi yang diperlukan untuk mengelola resiko‐resiko terkait bahaya‐ bahaya K3 di tempat kerja serta untuk memenuhi peraturan perundang‐undangan dan persyaratan lainnya terkait dengan penerapan K3 di tempat kerja.
Keseluruhan pengendalian operasi bertujuan untuk mengelola resiko‐resiko K3 untuk memenuhi Kebijakan K3 Perusahaan.
Prioritas pengendalian operasi ditujukan pada pilihan pengendalian yang memiliki tingkat kehandalan tinggi selaras dengan hierarki pengendalian resiko/bahaya K3 di tempat kerja.
Pengendalian operasi akan diterapkan dan dievaluasi secara bersamaan untuk mengetahui tingkat keefektivan dari pengendalian operasi serta terintegrasi (tergabung) dengan keseluruhan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan.
Tabel Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)
Nama Pekerja : ...
Nama Paket Pekerjaan : RENOVASI BANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM Tanggal Pekerjaan : ... s/d ... 180 (dua ratus sepuluh) Hari Kalender
1 Helm / Safety Helmet ü 4 Rompi Keselamatan / Safety Vest ü 2 Sepatu / Safety Shoes ü 5 Masker Pernapasan / Respiratory ü
3 Sarung Tangan / Safety Gloves ü 6 …… Dst. ü
Urutan Langkah
Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
PEKERJAAN BETON STRUKTUR
Prancah, Begisting, Scafolding Roboh
Terjatuh dari Ketinggian Tertimpa Material Terkena Alat Kerja Menghirup Debu / Kotoran
• Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Sesuai Standar.
• Memasang jenis rambu dan semboyan K3-L sesuai dengan SOP (Standard Operating Prosedure)
• Membuat instruksi kerja & prosedur kerja
• Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan kerja sebelum kerja.
• Menggunakan alat kerja sesuai standar
• Mengecek kelaikan alat sebelum digunakan
Petugas K3 Konstruksi Sesuai Personil yang ditawarkan
termasuk Pelaksana Personil yang bersangkutan
PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND
Terjatuh dari Ketinggian Terkena Sengatan Listrik Tertimpa Material Terkena Alat Kerja
• Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Sesuai Standar.
• Memasang jenis rambu dan semboyan K3-L sesuai dengan SOP (Standard Operating Prosedure)
• Membuat instruksi kerja & prosedur kerja
• Diberikan penyuluhan bahaya kecelakaan kerja sebelum kerja.
• Menggunakan alat kerja sesuai standar
• Mengecek kelaikan alat sebelum digunakan
Petugas K3 Konstruksi Sesuai Personil yang ditawarkan
termasuk Pelaksana Personil yang bersangkutan
Bogor 01 Agustus 2022 CV. BUDI DAYA
SUSI NURSIDAWATI Direktur
PROTOKOL
PENCEGAHAN COVID-19 DI PROYEK KONSTRUKSI
A. PENGANTAR
1. Protokol ini dimaksudkan sebagai panduan umum bagi Pemilik/ Pengguna/ Penyelenggara bersama Konsultan, Kontraktor, Subkontraktor, Vendor/ Supplier dan Fabrikator, Mandor serta para Pekerja dalam mencegah wabah COVID-19 di proyek konstruksi.
2. Protokol ini merupakan bagian dari keseluruhan kebijakan untuk mewujudkan keselamatan konstruksi. Keselamatan konstruksi adalah keselamatan dan kesehatan kerja; keselamatan publik; dan keselamatan lingkungan dalam setiap tahapan penyelenggaraan konstruksi (life cycle of building and infrastructure development).
3. Protokol ini berlaku di proyek konstruksi yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dan/atau BUMN, maupun investasi swasta dan/ atau gabungan. Masing-masing pihak pemangku amanah di proyek konstruksi dapat menindaklanjuti implementasi dari protokol ini sesuai dengan kebijakan perusahaan masing-masing.
B. PEMBENTUKAN SATGAS PENCEGAHAN COVID-19
1. Pemilik/ Penggunal Penyelenggara bersama Konsultan Pengawas dan/atau Kontraktor wajib membentuk Satuan Tugas Pencegahan COVID-19.
2. Satuan Tugas tersebut berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang terdiri dari Ketua merangkap anggota dan 4 (empat) Anggota yang mewakili Pemilik/ Penggunal Penyelenggara, Konsultan, Kontraktor, Subkontraktor, Vendor! Supplier.
3. Satuan Tugas tersebut memiliki tugas, tanggung jawab dan kewenangan melakukan: (i) sosialisasi, (ii) edukasi, (iii) promosi teknik dan (iv) metoda pencegahaan COVID19 serta (v) pemeriksaan (examination} potensi terinfeksi kepada semua orang, baik para manager, insinyur, arsitek, karyawan I staf, mandor, pekerja dan tamu proyek.
C. PENYEDIAAN FASILITAS KESEHATAN DI LAPANGAN
1. Kontraktor wajib menyediakan ruang klinik di lapangan dilengkapi dengan sarana kesehatan yang memadai, seperti: tabung oksigen, pengukur suhu badan (thermoscan), pengukur tekanan darah, obat-obatan, dan petugas medis.
2. Kontraktor wajib memiliki kerjasama operasional perlindungan kesehatan dan pencegahan COVID-19 dengan rumah sakit dan/ atau pusat kesehatan masyarakat terdekat dengan 1apangan proyek untuk tindakan darurat (emergency).
3. Kontraktor wajib menyediakan fasilitas pengukur suhu badan (thermoscan), pencuci tangan dengan sabun disinfektan (hand sanitizer), tissue, masker di kantor dan lapangan proyek bagi para manager, insinyur, arsitek, karyawan/ staf, mandor, pekerja dan tamu proyek.
D. PELAKSANAAN PENCEGAHAN COVID19 DI LAPANGAN
1. Satuan Tugas memasang poster (flyers) baik digital maupun fisik tentang himbauan/ anjuran pencegahan COVID19, seperti mencuci tangan, memakai masker, untuk disebartuaskan atau dipasang di tempat-tempat strategis di lapangan proyek.
2. Satuan Tugas bersama Petugas Medis harus menyampaikan penjelasan, anjuran, kampanye, promosi teknik pencegahan COVID19 dalam setiap kegiatan penyuluhan K3 pagi hari (safety morning talk).
3. Satuan Tugas melarang seseorang yang sakit dengan indikasi suhu ≥ 38 derajat Celcius (seluruh manager, insinyur, arsitek, karyawan/ staf, mandor, pekerja dan tamu proyek) datang ke lokasi proyek.
4. Petugas Medis melaksanakan pengukuran suhu tubuh kepada seluruh pekerja, dan karyawan bersama para Saluan Pengaman Proyek ( Security Staff) dan Petugas Keamanan setiap pagi, siang dan sore.
5. Apabila ditemukan manager, insinyur, arsitek, karyawan/ staf, mandor dan pekerja di lapangan proyek terpapar virus COVID19, Petugas Med is dibantu Petugas Keamanan proyek melakukan evakuasi dan penyemprotan disinfektan pada tempat, fasilitas, peg angan dan peralatan kerja.
Bogor 01 Agustus 2022 CV. BUDI DAYA
SUSI NURSIDAWATI Direktur