• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA & SYARAT ( RKS ) PROGRAM PENATAAN BANGUNAN DAN GEDUNG

N/A
N/A
Zhafran Khatama

Academic year: 2023

Membagikan "RENCANA KERJA & SYARAT ( RKS ) PROGRAM PENATAAN BANGUNAN DAN GEDUNG "

Copied!
47
0
0

Teks penuh

Pekerjaan ini wajib dilaksanakan oleh pemborong/kontraktor, dengan memuat bagian-bagian pekerjaan yang ditentukan dalam gambar kerja, serta dalam buku rencana kerja dan persyaratan teknis ini. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal penunjukan dan surat perintah kerja pelaksanaan pekerjaan (SPK), pemborong/kontraktor harus memulai pekerjaan fisik sebenarnya di lapangan. Kontraktor/Kontraktor wajib meneruskan salinan rencana kerja sebanyak 2 (dua) rangkap kepada konsultan pengawas untuk diserahkan kepada pimpinan proyek dan perencana.

Kontraktor/Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk rincian khusus yang tidak seluruhnya tercantum dalam Gambar Kerja/Dokumen Kontrak atau diminta oleh Konsultan Pengawas. Kontraktor/kontraktor wajib menyerahkan shop drawing kepada konsultan pengawas untuk mendapat persetujuan tertulis dari konsultan pengawas/direktur. Kontraktor harus mempunyai tanggung jawab penuh terhadap mutu pekerjaan sesuai dengan ketentuan RKS dan Gambar Kerja.

PENYIMPANAN MATERIAL

Kontraktor/Kontraktor terlebih dahulu harus memberikan contoh seluruh bahan yang diperlukan untuk bangunan kepada Konsultan Pengawas/Direktur dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan tertulis sebelum semua bahan tersebut diimpor/digunakan. Bahan yang diimpor/digunakan harus sesuai dengan contoh yang disetujui oleh Konsultan Pengawas sebagaimana diatur dalam Pasal 12 di atas. Kontraktor/kontraktor diharapkan melakukan koordinasi pelaksanaan dengan subkontraktor dan pemasok material sesuai arahan konsultan pengawas.

Apabila Kontraktor/Kontraktor melalaikan perintah, Konsultan Pengawas/Direktur berhak memerintahkan agar sebagian pekerjaan dibongkar sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.

KEMAJUAN PEKERJAAN

Tidak ada pekerjaan yang boleh tertutup atau tidak terlihat sebelum mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Kontraktor/Kontraktor memberikan kesempatan penuh kepada petugas/tenaga Konsultan Pengawas untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang tertutup dan tidak terlihat. Kontraktor/pelaksana pekerjaan harus melaporkan kepada konsultan pengawas apabila ada pekerjaan yang telah siap atau diharapkan siap untuk diperiksa, dan konsultan pengawas tidak boleh menunda waktu pemeriksaan kecuali jika konsultan pengawas memberikan petunjuk tertulis kepada kontraktor/kontraktor tentang apa yang harus dilakukan. . Apabila konsultan pengawas tidak menyelesaikan/menanggapi permintaan pemeriksaan pekerjaan dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung sejak diterimanya surat permintaan pemeriksaan, kecuali hari libur/libur), maka kontraktor/kontraktor dapat melanjutkan pekerjaan dan pekerjaan tersebut. yang seharusnya dilakukan peninjauan dianggap lulus, disetujui oleh Penasihat Pengawas/Direksi.

PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN

TOLERANSI

PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK

Pada dasarnya alat pengukur ini diperlukan sesuai dengan alat pengukur ketinggian atau ketinggian permukaan yang ada dan tercantum dalam gambar kerja. Jumlah tolak ukur yang harus dibuat oleh Kontraktor untuk setiap bagian pekerjaan atau bangunan minimal 2 (dua) buah dan lokasi penanamannya sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas, sedemikian rupa sehingga sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas. . tidak boleh diganggu atau diganggu selama proses konstruksi. Patokan bersifat permanen, tidak dapat diubah, harus diberi tanda yang jelas dan tetap utuh sampai selesai pembangunannya dan ada perintah dari Pengawas untuk membongkarnya.

Papan bangunan (bouwplank) terbuat dari kayu golongan III dengan ukuran tebal 2 cm dan lebar 15 cm, sisi atasnya lurus dan serut rata. Papan bangunan dipasang pada tiang kayu Kelas III berukuran 5/7 cm dengan jarak satu sama lain 150 cm, tertanam kuat di dalam tanah sehingga tidak dapat dipindahkan atau diubah. Kontraktor harus memelihara dan menjaga keutuhan dan letak yang tepat dari pelat bangunan tersebut sampai tidak diperlukan lagi.

PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH BIASA SEDALAM 1 METER PONDASI 1. Lingkup Pekerjaan

Kontraktor harus menjamin bahwa lubang galian tidak tergenang air yang berasal dari air hujan, selokan, banjir, mata air atau dengan cara lain, baik dengan cara dipompa, dipompa, disalurkan atau dengan cara lain, yang biaya-biaya yang diakibatkannya sudah termasuk dalam harga kontrak. . Dasar semua penggalian harus setinggi permukaan air, jika pada dasar setiap penggalian terdapat akar tanaman atau bagian yang lepas, maka harus digali, lubang diisi dengan pasir dan dipadatkan kembali untuk mendapatkan ketinggian air. basis. Mengingat kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada saat penggalian maupun pembuatan pondasi, maka harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yang dapat beroperasi terus menerus jika diperlukan, untuk mencegah terjadinya genangan air di dasar galian.

Kontraktor harus memperhatikan penyediaan dinding pada tepi galian untuk mencegah terjadinya tanah longsor dengan cara menyediakan dinding penahan atau penahan sementara atau kemiringan yang cukup. Kontraktor juga wajib melakukan tindakan pengamanan terhadap bangunan lain yang berada dekat dengan lubang galian, yaitu dengan memberikan penyangga sementara pada bangunan tersebut agar kerusakan akibat lubang galian dapat diantisipasi. Segala kelebihan tanah yang berasal dari pekerjaan penggalian, setelah mencapai jumlah tertentu harus segera dikeluarkan dari lokasi.

PEKERJAAN PENGURUGAN KEMBALI GALIAN TANAH PONDASI 1. Lingkup Pekerjaan

Penimbunan kembali harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan maksimal 20 cm, dan setiap lapisan harus dipadatkan dengan dorongan kuat-kuat. Tanah kering yang dikemas harus dibasahi dengan alat penyiram, diikuti dengan roller atau cara lain yang disarankan oleh pengawas. Penimbunan kembali pada lereng harus dilakukan dengan langkah-langkah di lereng untuk memastikan sambungan yang kokoh dengan tanah timbunan.

Setiap tempat pembuangan sampah harus dibersihkan dari kecambah tanaman dan segala jenis sampah dan kotoran. Tanah timbunan harus berbentuk butiran (lempung atau pasir) dan tidak terlalu basah. Penimbunan tanah yang akan ditinggikan untuk memperbaiki permukaan harus ditentukan oleh Pengawas sesuai dengan tinggi, lebar dan kedalaman yang diperlukan.

Kekurangan atau lebihan tanah hendaklah ditambah atau dikeluarkan dari atau di tempat yang ditetapkan oleh Penguasa.

PEKERJAAN PEMADATAN TANAH 1. Persyarartan Pekerjaan

Selama pekerjaan ini, kadar air tidak boleh lebih dari 2% dari kadar air optimum. Pekerjaan pondasi ini meliputi penyediaan tenaga, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan keseluruhan pekerjaan pondasi. Sebagai pondasi utama bangunan ini digunakan pondasi konstruksi dengan panjang, tebal dan tinggi sesuai gambar kerja.

Segala biaya akibat penggantian tulangan sebagaimana digambar, sepanjang tidak terdapat kesalahan dalam Gambar Kerja, menjadi tanggung jawab kontraktor. Penggunaan bahan tambahan kimia (beton admixture/bahan tambahan), selain yang dinyatakan secara tegas dalam Gambar Kerja atau RKS, harus mendapat izin tertulis dari konsultan pembimbing. Bahan tambahan beton tambahan harus sesuai untuk iklim tropis dan memenuhi AS 1978 & ASTM C 494 Tipe B dan Tipe D serta mengurangi air pencampuran dan menunda pengerasan awal.

Perbandingan antara bahan pembentuk beton yang digunakan untuk berbagai tugas (menurut kelas mutu) harus ditentukan dari waktu ke waktu selama pelaksanaan pekerjaan. Rasio campuran dan faktor air semen yang benar akan ditentukan berdasarkan beton yang dihasilkan memiliki kepadatan, daya tahan dan kekuatan yang diinginkan. Agar tulangan tetap pada tempatnya maka tulangan harus diikat erat dengan kawat beton (bonding wire) dengan bantalan balok beton tekan/dek beton atau kursi besi/cakar ayam, usungan, specer, atau gantungan besi sesuai kebutuhan.

Pencampuran, pengangkutan, pengecatan, pemadatan dan perawatan beton dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Pasal 6.1 sampai dengan Pasal 6.6 PBI 1971. Beton baru diperbolehkan untuk dimuat setelah 28 (dua puluh delapan) hari, kecuali beton yang menggunakan bahan aditif. Beton yang diawetkan dengan air harus tetap basah sekurang-kurangnya selama 14 (empat belas) hari berturut-turut, setelah beton dianggap cukup kuat, untuk mencegah terjadinya kerusakan, dengan cara ditutup dengan bahan yang direndam air atau dengan pipa yang dilubangi.

Permukaan beton ekspos harus terlindung dari sinar matahari langsung minimal 3 hari setelah penuangan. Pada jarak 1 m dipasang tiang kayu/bambu cerucuk/Dolken diameter 6-8 cm di bawah lintasan pondasi sebagai perkuatan pondasi sesuai gambar kerja.

Bahan tersebut harus disaring dan dicuci seperlunya untuk menghasilkan pasir alam sesuai dengan ketentuan RKS ini. Batang baja dan bahan lain yang digunakan harus sesuai dengan penampang, bentuk, tebal, ukuran, berat dan rincian lainnya sebagaimana ditentukan dalam gambar kerja. Jenis pengelasan yang digunakan adalah pengelasan fusi (las busur listrik) Ukuran las harus sesuai dengan gambar kerja dan/atau ketebalan minimum untuk struktur adalah 1/2 tV2, dimana t adalah ketebalan minimum material. .

Kontraktor wajib menyelidiki keakuratannya dan bertanggung jawab terhadap seluruh dimensi yang tercantum dalam gambar kerja. Pekerjaan pengelasan harus dilakukan oleh orang yang ahli dan harus memenuhi ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi dan gambar kerja. Dalam posisi apa pun di mana dua bagian (dari satu benda) berdekatan satu sama lain, pengelasan harus digunakan untuk mencegah masuknya uap air, terlepas dari apakah detailnya ada dalam gambar kerja atau tidak, apakah benda tersebut terkena kondisi cuaca eksternal atau tidak dan Kontraktor tidak dapat mengklaim pekerjaan ini sebagai pekerjaan tambahan.

Campurkan pasangan M2 dan plester M2 untuk seluruh dinding area basah/toilet, tinggi ± 30 cm dari pelica lantai paling bawah ± 0,00 dan semua pasangan tertanam dalam tanah atau sesuai gambar kerja. Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor harus memperhatikan detil bentuk profil sambungan dan hubungannya dengan bahan lain serta melaksanakannya sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja. Untuk setiap pertemuan pada dinding batu bata ½ per 12 m2, harus dipasang tiang latihan/kolom beton bertulang dengan ukuran, dimensi dan tulangan sesuai gambar kerja.

Sebelum dilakukan plesteran, seluruh pipa dan fitting SA dan EL dipasang pada jalur dan lokasinya sesuai gambar kerja dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. Ketebalan plesteran harus memenuhi tebal permukaan dinding/kolom/lantai yang ditunjukkan dalam gambar kerja dan/atau sesuai dengan skala yang disyaratkan dalam gambar kerja. Setiap bagian dari pekerjaan ini yang cacat, tidak memenuhi persyaratan sebagaimana tertulis dalam buku ini atau tidak sesuai dengan gambar kerja, ketidaksesuaian, kesalahan atau cacat lainnya karena kecerobohan dan kelalaian Kontraktor dalam gambar tender; dan/atau perbaikan hasil akhir yang tidak memuaskan akan ditolak dan harus diganti sampai mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan. Perbaikan, perubahan dan penggantian harus dilakukan atas biaya kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambahan atau tambahan waktu.

Kontraktor wajib melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan Dokumen Kontrak, meskipun terjadi kesalahan perhitungan volume, dan dalam hal ini Kontraktor tidak diperbolehkan mengajukan tuntutan.

PEKERJAAN AKHIR

Referensi

Dokumen terkait

Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terletak pada aspek yang dilihat yaitu ada beberapa variabel yang sama–sama digunakan seperti Produksi