• Tidak ada hasil yang ditemukan

role of community environmental hygiene in district kenagarian

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "role of community environmental hygiene in district kenagarian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

ROLE OF COMMUNITY ENVIRONMENTAL HYGIENE IN DISTRICT KENAGARIAN AMPING SILK SOUTH COAST DISTRICT

By

Pepi yulia Karmila Sari*Edi Suarto**Widya Prari Keslan**

1. The geography education student of STKIP PGRI Sumatera Barat.

2. The lecturer at geography department of STKIP PGRI Sumatera Barat.

ABSTRACT

This study aims to gain an overview of the role of environmental hygiene society amping interspace silk districts seen from the southern coastal districts: 1) level of education 2) Motivation 3) Habits

This type of research is qualitative, the subject of this research through the snow ball sampling, data were collected through: 1) interview, 2) observation, 3) Documentation. The data collected is about the role of environmental hygiene society in kenagarian amping interspace silk districts pessir southern district. testing the validity of the data in the study used data analysis techniques, the validity of the data, and triangulation.

Results showed: 1). Storey education kenagarian amping silk level remains low umumya on average junior high school graduation kenagarian Amping silk society in general graduated at the age of 15 years. 3). Motivation Hygiene dikenagarian communities Amping silk districts southern coastal districts are just a sweep, so that there is no reflecting life bersih.4). toxicity district community in the District Sutera South Coastal District are people who throw garbage diselokan- gutter in front of each house so that it will cause the mosquitoes berserang and will mangakibatkan or cause disease for society.

Keywords : Education, Motivation, Usage

(3)

ABSTRAK

Pepi Yulia Karmila Sari (NPM : 10030099), Peranan Kebersihan Lingkungan Masyarakat di Kenegarian Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan, Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang peranan kebersihan lingkungan masyarakat dikenagarian amping parak kecamatan sutera kabupaten pesisir selatan dilihat dari : 1) Tingkat pendidikan 2) Motivasi 3) Kebiasaan

Jenis penelitian ini adalah kualitatif, subjek penelitian ini melalui snow ball sampling, data dikumpulkan melalui : 1) wawancara, 2) observasi, 3) dokumenta. Data yang dikumpulkan adalah tentang peranan kebersihan lingkungan masyarakat di kenegarian amping parak kecamatan sutera kabupaten pessir selatan. pengujian keabsahan data dalam penelitian digunakan teknik analisis data, keabsahan data, dan triangulasi.

Hasil Penelitian menunjukan : 1). Tingkat pendidikan kenagarian Amping Parak pada umumya masih rendah rata- rata tamat SMP masyarakat kenagarian Amping Parak pada umumnya menyelesaikan pendidikan pada usia 15 tahun. 3).

Motivasi Kebersihan lingkungan masyarakat dikenagarian Amping Parak kecamatan sutera kabupaten pesisir selatan adalah hanya dengan menyapu saja, sehingga belum ada yang mencerminkan kehidupan yang bersih.4). Kebisaan masyarakat di Kenagarian Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan adalah masyarakat yang membuang sampah diselokan- selokan didepan rumah masing-masing sehingga akan menyebabkan nyamuk berserang dan akan mangakibatkan atau menimbulkan penyakit bagi masayarakat.

(4)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang, karena itu dari banyak masalah yang dihadapi, salah satunya adalah masalah lingkungan.

Masalah lingkungan cendrung meningkat apabila tidak ada peran serta kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang memandang lingkungan sebagai tempat kelangsungan hidup.

Dalam kehidupan bernegara masyarakat berkewajiban menjaga kebersihan lingkungan. Berdasarkan Undang-Undang Lingkungan Hidup no 23 Tahun 2008 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup yeitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri.

Lingkungan hidup merupakan faktor utama dalam kehidupan, semua lapisan masyarakat dan pemerintah berkewajiban menjaga kebersihan lingkungan dan kesejahteraan bagi manusia. Lingkungan itu meliputi, halaman perkarangan rumah, jalan, dan lingkungan sekitarnya, segala sesuatu yang terjadi dilingkungan akan mempengaruhi terhadap kelangsungan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainya.

Kebersihan merupakan salah satu dari segi kualitas hidup yang perlu dilakukan dan juga dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain kebersihan dan kesehatan lingkungan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia, termasuk di dalamnya kesehatan lingkungan. Lingkungan hidup yang serasi dan seimbang sangat

kita perlukan karena merupakan unsur penentu kehidupan suatu bangsa.

Timbulnya kerusakan lingkungan disebabkan sikap manusia yang tidak bertangung jawab terhadap keseimbangan hubungan anatara manusia dengan lingkungannya sehingga lingkungan menjadi rusak, hal ini menghambat pembangunan dan kelangsungan hidup.

Dengan demikian di upayakan agar lingkungan tetap dapat mendukung kehidupan yang berlanjut melalui pendidikan lingkungan, penerimaan berbagai informasi dan partisipasi masyarakat, diharapkan dapat dikembangkan perubahan sikap dan prilaku baru dalam bertindak terhadap lingkungan

.

Masyarakat dan keluarga berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan tanggung jawab dalam mengelola lingkungan hidup melalui penyeluhan dan bimbingan. Sadar akan lingkungan yang bersih dan sehat diharapkan dapat menciptakan kesehatan lingkungan yang optimal, baik bagi masyarakat menyeluruh.

Menurut Slamet (2002) Permasalahan sampah sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk, keadaan sosial masyarakat dan kemajuan teknologi Salah satu permasalahan yang cukup rumit adalah permasalahan sampah pasar, selain jumlahnya yang relatif banyak dan prilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan merupakan faktor yang menyebabkan permasalahan di indonesia. Untuk itu diperlukan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, baik individu maupun kelompok.

Permasalahan sampah tidak hanya dialami oleh dikota- kota besar saja, melain juga dialami oleh masyarakat yang bertempat tinggal dikenegarian amping parak dan di ligkungan sekitarnya masih banyak tumpuk- tumpukan sampah yang hasil dari masyarakat yaitu sampah rumah tangga. Setiap harinya sampah yang dihasilkan masyarakat dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah ada seperti penyediaan bak sampah oleh pemerintah maka menyebabkan banyak –banyak tumpukan sampah dilingkungan dan bahkan diperbatasan jalan sekitarnya . kondisi lingkungan sutera di bagi atas 3 kategori yeitu kondisi lingkungan K3nya baik, kondisi K3 nya sedang dan kondisi K3 nya sangat kurang. Dalam

(5)

rangka penanggulan masalah lingkungan, pemerintah telah melakukan berbagai usaha yang mendorong tercapainya kondisi lingkungan yang bersih dan sehat seperti mengadakan perlombaan dibidang kebersihan, keindahan dan ketertiban (K3) lingkungan. Usaha ini merupakan bagian integral dari usaha pemerintah dalam memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan. Usaha ini tidak akan berhasil apabila masyarakat itu tidak aktif dalam usaha penanggulangan permasalahan.

Diduga sebagaian besar masyarakat masih banyak yang merusak seperti mengotori lingkungan dengan membuang sampah sembarangan dan tidak memelihara dan menjaga kebersihan lingkungan.

Kemudian mengenai lingkungan yang telah rusak atau terganggu keseimbangannya perlu dirahabilitasi agar kembali berfungsi sebagai penjaga kehidupan dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Pembinaan dan penegakan hukum untuk mengurangi pencemaran lingkungan ditingkatkan.

Dalam upaya dalam pengendalian pencemaran dapat digunakan berbagai perangkat ekonomi dengan pemanfaatan teknologi yang sesuai agar kualitas lingkungan dapat dipertahankan.

Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan pada tanggal 20 agustus 2014 di kenegarian amping parak bahwa tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat kenegarian amping parak terhadap kebersihan lingkungan masih kurang. Jadi rendahnya tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat dikenagarian amping parak, Hal ini dapat dicermati masih banyak sampah yang berserakan dilingkungan tempat sekitar mereka, makanan dan sisa-sisa plastik dan sebagainya, tempat seperti sumur yang jarang dibersihkan serta selokan- selokan yang akan tersumbat dan menjadi serang bibit nyamuk, serta menyebabkan ganguan kesehatan dan kebersihan lingkungan. Satu hal lain

yang diamati yaitu masayarakat kenegarian amping parak cendrung mengangap enteng mengenai masalah kondisi lingkungan tempat tingal mereka dan pola prilaku terhadap kesehatanya. Serta masih banyak yang suka membuang sampah diselokan- selokan atau perbatasan jalan.

Upaya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dikenegarian amping parak, sangat kurang Hal ini di duga sebab kurangnya motivasi kebersihan lingkungan, tingkat pendidikan dan kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah sembarangan diligkungganya, ini merupakan mempengaruhi kesehatan lingkungan tempat tinggal sekitarnya.

maka untuk itu perlu adanya masyarakat, antar warga dalam menjaga kebersihan lingkungan dan tempat tinggal sekitarnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengungkapkan secara mendalam tentang: 1). Tingkat Pendidikan Kebersihan Lingkungan masyarakat di kenagarian Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Seatan. 2). Motivasi Kebersihan Lingkungan masyarakat di kenagarian amping parak kecamatan sutera kabupaten pesisir selatan.3). Kebiasaan kebersihan Lingkungan masyarakat disekitar tempat tinggalnya di kenegarian amping parak kecamatan sutera kabupaten pesisir selatan.

Menurut Soekonto (2003) Mengatakan bahwa peran merupakan aspek dinamis dari kedudukan yeitu seseorang melakukan dan melaksanakan hak-hak dan kewajibanya. Artinya apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukanya maka dia telah menjalankan suatu peranan.

Peranan adalah tindakan seseorang melaksanakan hak dan kewajibanya sesuia dengan kedudukanya, perananya dianggap penting karena mengatur prilaku seseorang, peranan

(6)

memberi batasan-batasan tertentu kepada orang agar dapat meramalkan perbuatan orang lain dan peranan diatur oleh norma yang berlaku.

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya debu, sampah, bau. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan yang baik.

Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran atau menularkan kuman bagi diri sendiri dan bagi orang lain (Raharjo dalam Efrida 20).

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tingal, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum, membersihkan tempat tinggal dapat dilakukan dengan cara melap jendela dan perabotan lainya, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makanan, membersikan

kamar mandi dan jamban serta membuang sampah – sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan dan membersikan jalan didepan rumah dari sampah.

Lingkungan Adalah semakin besar, meluas, dan serius, ibarat bola salju yang mengelinding, semakin lama semakin besar. Persoalanya bukan hanya bersifat lokal atau translokal, tetapi regional, trans-nasional, dan global.

Dampak-dampak terjadi dilingkungan tidak hanya berkait pada satu atau dua segi saja, tetapi terkait sesuai dengan sifat lingkungan yang memiliki multi mata rantai resali yang saling mempengaruhi secara subsitem. Apabila suatu aspek dari lingkungan terkena masalah, maka berbagai aspek lainya akan mengelami dampak atau akibat juga.( Siahaan 2004 ).

Fungsi lingkungan hidup bagi Semua lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan

minum serta memenuhi kebutuhan lainya dari ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhanya, manusia juga makan dari tumbuh- tumbuhanya yang menghasilkan biji- bijian atau buah-buahan seperti beras, jagung.( Siahaan 2004).

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interksi antara elemen-elemen yang ada dialam tersebut (soemirat 2010).

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia, setiap manusia membutukan pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia, setiap manusia membutuhkan pendidikan baik formal maupun non formal. Pendidikan sekolah adalah pendidikan yang berlangsug disekolah-sekolah yang mempunyai tingkatan atau jenjang, sedangakan non formal adalah pendidikan yang berlangsung diluar lingkungan keluarga dan sekolah, kemudian pendidikan informal adalah pendidikan yang berlangsung di lingkungan keluarga (Mudyahardjo 2000).

Hasbullah (2009) menyebutkan pendidikan adalah usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat

dan kebudayaan. Dalam

perkembangannya, pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa.

Pendidikan diartikan sebagai

usahayang dijalankan oleh seseorang

atau kelompok orang lain agar

(7)

menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupanyang lebih tinggi dalam arti mental. Pendidikan lingkungan masyarakat dapat diartikan senbagai usaha yang dilakukan dengan tujuan memberikan dan menambah kadar pengetahuan lingkungan, pembentukan dan pengembangan sikap dan tingkah laku masyarakat dalam bertindak terhadap lingkungan, baik yang diselenggarakan dalam pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah.

Pendidikan kemasyarakatan merupakan wahana yang amat besar artinya bagi perkembangan individu dan masyarakat yang sedang

membangun, pendidikan

kemasyarakatan dirasakan sebagai gerakan memperluas dan mempercepat usaha menceraskan kehidupan bangsa, yang akan mengangkut harkat manusia pada tingkat yang wajar. Agar pendidikan kemasyarakatan dapat menjelang fungsi-fungsi dengan baik, maka bantuan pemerintah banyak dibutuhkan untuk mengkordinasikan kegiatan tersebut.(Ihsan,2010).

Menurut Donald dalam Sardirman (2004), motivasi diransang karena ada tujuan, Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu suatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadi suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini terdorong karena adanya tujuan, kebutuhan dan

keinginan. Motivasi berperangkal dari kata”motif”yang dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Motif dapat dikatakan sebagai penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktifitas- aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai munculnya feling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardirman,2004).

Menurut Soekanto (2000) Suatu perbuatan atau aktivitas secara terus menerus dilakukan disebut dengan kebiasaan. Kebiasaan juga merupakan pola pikir yang terjadi berulang –ulang (sering tampa didasari) yang menghasilkan sikap atau tindakan yang tertentu. Kebiasaan juga merupakan pola pikir atau perbuatan yang berulang-ulang secara konsesten.

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan judul dan batasan masalah, maka jenis penelitiaan ini adalah penelitiaan kualitatif. Arikunto dalam Sumanto (2006) menyatakan jenis penelitiaan kualitatif, adalah merupakan salah satu bentuk penelitiaan deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan penelitiaan dan mencari hubungan dengan sifat data yang murni kualitasnya.

menerangkan yang telah diajukan dengan maksud memberikan gambaran mengenai keadaan pada daerah penelitiaan.

Penelitian ini di Lakukan di Amping parak kecamatan sutera kabupaten pesisir selatan dangan penelitian yaitu Peranan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dikenagarian Amping Parak dikecamatan sutera kabupaten pesisir selatan

Untuk memperoleh jawaban terhadap objek yang diteliti maka diperlukan

(8)

informasinya penelitian melalui masyarakat dan insatansi tertentu terhadap tujuan penelitian. Informan penelitian diambil dengan cara snow

ball (

bola salaju), dan selajutnya proses bola salju ini berlangsung terus sampai peneliti memperoleh data yang cukup sesuai kebutuhan (Arikunto,2006) cara menanyakan satu individu dengan sebagai berikut: kebersihan lingkungan masyarakat dikenagarian amping parak kecamatan sutera kabupaten pesisir selatan.

Sumber data primer meliputi mencari informasi, upaya yang di lakukan dan bagaimana peranan kebesihan lingkungan masyarakat yang di peroleh melalui observasi dan wawancara dengan informan yang telah di tetapkan. Sumber data sekunder di peroleh melalui studi kepustakaan dan pencatatan di kantor Wali Nagari Lakitan Utara meliputi kondisi geografis dan kondisi sosial.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data atau display data, pengambilan keputusan dan verifikasi. Untuk memperoleh keabsahan data itu penelitian ini menggunakan empat teknik pemeriksaan data yaitu, perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi dan pemeriksaan teman sejawat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil temuan dilapangan dan sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui, menganalisa, dan manfaat informasi tentang peranan kebersihan lingkungan masyarakat dikenegarian amping parak kecamatan sutera kabupaten pesisir selatan. dapat diambil kesimpulan.

pertama dilihat dari tingkat pendidikan para kebersihan lingkungan masyarakat di kenagarian amping parak

pada umumnya masih rendah rata-rata tamat SMP masyarakatnya pada umunya menyelesaikan pendidikan pada usia 15 tahun. Dilihat-lihat pendidikan masyarakat disini bermacam-macam, ada tamat SD, dan ada tamat SMP, dan ada juga tamat SMA, Tapi kebanyakan SMP, tetapi sekarang masyarakat sudah

mementingkan pendidikan,

menyekolahkan anakanya menimal batas SMP, atau SMA dan itu tergantung urang tuanya atau kemampuan urang tua sampai sebatas jenjang mana. Menurut mungunwijaya (2008 : 12) mengemukakan pendidikan sebagai upaya mempengaruhi manusia dalam usaha membimbing yang dimaksud disini adalah usaha dan didasari dan dilaksanakan dengan sengaja.

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia karena kemampuan manusia dan kemampuan didunia terdapat pendidikan dengan subjek didik untuk mencapai tujuan pendidikan, proses ini berlangsung dalam lingkungan tertentu dengan mengunakan berbagai macam- macam tindakan.

Pendidikan akan membentuk pola pikir dan meningkatkan sumber daya manusia. Tentu akan mempengaruhi terhadap penilaian manusia tentang fenomena. Sebab itu seperti pendapat pudiklat BKKBN, fungsi peranan kwalitas manusia dapat di tingkatkan yang dapat dilihat pada aspek : 1).manusia yang mendidik kelihatan lebih kereatif dan lebih terbuka terhadap desebagai kunci kemajuan bangsa. Karena melalui pendidikan kelihatan lebih kreatif dan lebih terbuka terhadap usaha pembaharuan bahkan dapat menjadi pelopor pembangunan. 2). Manusia mendidik akan lebih dinamis baik dalam cara berfikir maupun tingah lakunya, ia akan berfikir masa depan secara optimal,berani berdiri sendiri, karena tumbuh pada kepercayaan diri.3) manusia akan terdidik akan menyesuaikan diri

(9)

terhadap perubahan sosial (prayitno 2009:

58).

Kedua dilihat dari motivasi adalah motivasi yang berada dalam diri individu, kebersihan lingkungan masyarakat di kenegarian amping parak kecamatan sutera kabupaten pesisir selatan adalah bahwa motivasi kebersihan lingkungan dengan cara seperti menyapu rumah pokoknya diperkarangan rumah tempat tinggal mereka supaya lingkunganya bersih. Dan juga dapat dilihat bahwa motivasi masyarakat masih ada yang belum mencerminkan kehidupan yang bersih karena disebabkan masyarakat tersebut sibuk dalam bekerja.

sehingga kurangnya perhatian masyarakat terhadap kebersihan rumah.

Menurut Robbins (2008) motivasi mengacu pada proses dimana usaha seseorang diberi energi diarahkan dan berkelanjutan menuju tercapainya sesuatu tujuan. Defenisi ini memiliki tiga elemen kunci energi, arah dan ketekunan.

Elemen energi adalah ukuran dari intesitas atau dorongan seseorang termotivasi menunjukan usaha dan bekerja keras.

Akhirnya motivasi mencangkup demensi ketekunan dalam usaha untuk mencapai usaha tersebut.

Ketiga dilahat dari Kebiasaan kebersihan lingkungan masyarakat dikenagarian amping parak kurang peduli dalam menjaga kebersihanya dan di identikan atau dihubungankan dengan masalah sampah. kebersihan lingkungan yeitu menyangkut dengan kebiasaan dan prilaku masyarakat khususnya masyarakat kenegarian amping parak membuang sampah sembarangan dan bahkan dalam lingkungan tertentu ada masyarakat yang membuang sampah di keselokan – selokan dan dapat menyebabkan banjir dan pada waktu musim hujan.

Berdasarkan keterangan diatas bahwa kebiasaan masyarakat kenagarian amping parak pada umumnya, kebersihan lingkungan antara individu

yang satu dengan yang lain berbeda.

Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pemahaman dan pengetahuan yang dimilikinya, begitupula kebisaan hidup dimasyarakat.

Rochman Natawidjaja (1979 : 20) mengemukakan bahwa kebiasaan itu adalah cara berbuat atau bertindak sebagai hasil dari belajar yang sifatnya seragam, otomatis dan hanya membutuhkan kesadaran yang kecil saja atau tidak membutuhkan sama sekali tentang aktivitas yang sedang terjadi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Tingkat pendidikan pada umumya masih rendah rata- rata tamat SMP masyarakat kenagarian amping parak pada umumnya menyelesaikan pendidikan pada usia 15 tahun.2). Motivasi tentang kebersihan lingkungan masyarakat di Kenegarian Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan adalah hanya dengan menyapu saja. Sehingga belum ada yang mencerminkan kehidupan yang bersih. 3). Kebisaan tentang kebersihan lingkungan masyarakat di Kenagarian Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. adalah masyarakat yang membuang sampah diselokan- selokan didepan rumah masing-masing, sehingga akan menyebabkan nyamuk berserang dan akan mengakibatkan atau menimbulkan penyakit bagi masyarakat.

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan bebarapa saran sebagai berikut:

1) Kepada masyarakat kenagarian amping parak untuk dapat meningkatkan pendidikan keluarga, terutama pendidikan anak sehingga kehidupan dimasa yang akan datang dapat lebih terjamin.

Pendidikan pada anak dan keluarga adalah modal untuk kehidupan dan masa akan datang. 2). Diharapkan kepada masyarakat

(10)

dikenagarian amping parak memahami dalam menjaga kebersihan lingkungan dan serta melakukan berbagai kegiatan yang dapat menciptakan rasa untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan dan diharapkan kepada pemerintah yang bergerak dalam gerakan kesehatan masyarakat memberikan bantuan berupa sarana yang dapat mendorong masyarakat untuk peduli dalam menjaga kebersihan lingkungan karena hal itu sangat penting bagi kesehatan bagi mereka. 3).

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar mampu menjelaskan lebih dalam lagi mengenai persepsi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dikenagarian amping parak kecamatan sutera kabupaten pesisir selatan.

DAFTAR PUSTAKA

Admodjo. 2007. Pengantar pendidikan.

Jakarta: PT. Gramedia

Yusuf, Asnidar 1983. Pendidikan Non Formal Padang : FIF IKIP

Yusuf, Mulyati. (2004), Pemanfaatnya Lahan Perkarangan di Kota Padang Panjang Skripsi FPIPS IKIP Padang.

Shalahuddin, M. 2010. Pengantar Psikologi, Jakarta : Bina Ilmu Siahaan. 2004. Hukum pembangunan .

jakarta lingkungan dan ekologi.

Slamet. 2002. Kesehatan lingkungan.

Bandung : Gaja mada University PRESS.

Soekanto. (2000). Kebiasaan Masyarakat di lihat dari prilakunya. Raja angkasa

Sugiyono. (2005). Metode penelitian

Kualitatif. Bandung : CV Alfabeta.

Novi,Wahyuni(2006).”Budayamasyarakat

dalam menjaga kebersihan mengatakan lingkungan di

kelurahan barok nipah kecamatan padang barat kota padang budaya hidup bersih identik dengan masalah sampah yanng yang menyangkut kebiasaan dan prilaku masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Conversely, the causal effect of tobacco smoking, a harmful lifestyle behav- iour with increasing global awareness,7on ageing traits has been yet determined in a population scale