• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Tindak Lanjut (Model STAR) RTL - Pembelajaran Berbasis Masalah pada Unsur Seni Rupa Warna di Kelas VII

N/A
N/A
MISYATUL UMAYAH

Academic year: 2024

Membagikan "Rencana Tindak Lanjut (Model STAR) RTL - Pembelajaran Berbasis Masalah pada Unsur Seni Rupa Warna di Kelas VII"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

RTL Model STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

- WEBINAR & WORKSHOP 2.0 International Series: Autonomous Learning, Differentiation Learning & Learning for Fun

RENCANA TINDAK LANJUT (Model STAR)

Lokasi/Sekolah UPT SMP NEGERI 3 Garum Lingkup Pendidikan PAUD/TK/SD/SMP/SMA/SMK/PT

Tujuan yang ingin dicapai Adapun tujuan yang ingin dicapai dari

penggunaan model pembelajaran berbasis masalah (Projeck Based Learning) pada materi

“UNSUR SENI RUPA WARNA” lingkungan di kelas VII antara lain:

1. Peningkatan literasi siswa;

2. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa;

3. Peningkatan kemampuan praktik siswa.

4. Peningkatan hasil belajar siswa.

Penulis/Penyusun Misyatul Umayah, S.Pd Tanggal Aksi 1 : Selasa, 9 Januari 2024

Aksi 2 : Selasa, 16 Januari 2024 SITUASI

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Yang menjadi latar belakang masalah setiap pembelajaran saya karena selama ini saya melihat kemampuan berpikir kritis siswa rendah, literasi rendah , kemampuan praktik siswa masih kurang serta hasil belajar pun jadi tidak optimal/rendah;

 Praktik ini penting dibagikan sebagai bahan evaluasi dan refleksi bagi saya pribadi sebagai guru, serta rekan guru/peneliti lain yang hendak melakukan kajian serupa;

 Peran dan tanggungjawab saya sebagai guru matapelajaran Bahasa Seni Rupa tentu saja didasarkan pada apa yang saya lihat selama ini di sekolah, terutama rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa, literasi siswa yang semakin hari semakin kurang, kemampuan praktik siswa yang masih kurang serta hasil belajar siswa yang masih dirasa belum optimal (masih rendah). Sehingga, saya melakukan pembelajaran ini karena saya ingin sekali mendorong empat aspek penting di atas agar ada peningkatan.

TANTANGAN Tantangan untuk mencapai keempat tujuan di atas yang paling urgen adalah:

(2)

RTL Model STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

- WEBINAR & WORKSHOP 2.0 International Series: Autonomous Learning, Differentiation Learning & Learning for Fun

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?

 Sulitnya saya memotivasi siswa untuk bersemangat dalam belajar;

Sulitnya saya dalam melakukan penilaian saat diskusi kelompok maupun individu;

 Sulitnya saya mengajak siswa untuk berliterasi;

 Sedikitnya hasil praktik siswa yang sesuai atau diatas kriteria

 Sulitnya saya untuk mengarahkan siswa dalam diskusi-diskusi yang berorientasi pada masalah.

Dalam menangani tantangan di atas, saya menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek (Projek Based-Learning) dengan pendekatan saintifik. Dalam pelaksanaannya, tentu saya sebagai guru tidak sendirian, dibutuhkan dukungan kepala sekolah, guru mitra/rekan sejawat, dan yang lainnya untuk membantu pemberian solusi di atas.

AKSI

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk

menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya? siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini?

Langkah-langkah/strategi untuk menghadapi keempat tantangan di atas antara lain:

 Untuk motivasi siswa yang rendah saya berupaya untuk menggunakan model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik, mengajak siswa aktif saat diskusi, melibatkan siswa saat orientasi masalah, memanfaatkan media pembelajaran beragam (PPT, gambar dan video), mengajak ke tempat baru seperti taman serta mengadakan refleksi di akhir pembelajaran;

 Untuk masalah sulitnya saya dalam melakukan penilaian ketika siswa diskusi maupun individu, tentu hal yang saya lakukan dengan membuat item penilaian yang jelas saat siswa berdikusi kelompok maupun individu, yang pastinya penilaian tersebut sudah mengakomodir seluruh aktivitas siswa;

 Untuk mengatasi masalah sulitnya saya mengajak siswa berliterasi, tentu saya membuatkan modul belajar, LKPD berbasis proyek, yang di dalamnya terdapat kegiatan siswa melakukkan kerja kelompok, diskusi, dan presentasi dari hasilpengerjaan proyeknya.

(3)

RTL Model STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

- WEBINAR & WORKSHOP 2.0 International Series: Autonomous Learning, Differentiation Learning & Learning for Fun

 Untuk mengatasi sulitnya saya dalam mengarahkan siswa ketika mereka berdiskus, maka hal yang saya lakukan adalah dengan pendampingan. Saya menanyakan kepada siswa pada bagian mana yang mereka sulit memahami, serta memberikan trik dalam menjawab.

 Untuk mengatasi sedikitnya hasil praktik siswa yang sesuai atau diatas kriteria dengan cara saya berkeliling

mendampingi siswa dalamkerja kelompok dan memberi semangat siswa agar hasil praktik siswabaik dan sesuai kriteria.

REFLEKSI HASIL & DAMPAK Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor

keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari

keseluruhan proses tersebut

Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Projek Based Learning/PjBL) pada materi Unsur seni rupa warna ternyata ada peningkatan hasil belajar siswa pada aksi 1 yang sebelumnya hanya 52 menjadi 75. Serta terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada aksi 2 yang sebelumnya 75 menjadi 90.

Analisis kemampuan berpikir kritis siswa meningkat pada aksi 1 yang semula hanya 50%

menjadi 72%. Serta terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada aksi 2 yang semula hanya 72% menjadi 90%.

Analisis hasil praktik belajar siswa yang memenuhi kriteria pada pembelajaran sebelumnya sekitar 45% menjadi 80% terjadi peningkatan yang signifikan

Secara keseluruhan pada aksi 1 maupun aksi 2 terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dengan diberikannya media pembelajaran yang bervariasi, baik dengan gambar maupun video.

Selain itu, literasi siswa juga meningkat dengan diberikannya bahan ajar/modul serta LKPD berbasis masalah.

Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran berbasis Proyek (PjBL) pada materi unsur seni rupa ternyata mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, hasilpraktik dan hasil belajar siswa.

Lesson Learned Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran

(4)

RTL Model STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

- WEBINAR & WORKSHOP 2.0 International Series: Autonomous Learning, Differentiation Learning & Learning for Fun

(tulis pengalaman berharga kekurangan/dan kelebihan dalam pelaksanaan Webinar dan Worksop Hari 1

dan 2).

pada aksi 1 dengan memakai model pembelajaran PjBL melalui pendekatan saintifik pada materi unsur seni rupa warna, menurut evaluasi teman guru sejawat ternyata pembelajaran Seni Rupa yang dilaksanakan sudah baik dan secara umum siswa masih bisa mengikuti materi secara baik.

Pemanfaatan media pembelajaran juga sudah baik sehingga siswa terlihat tidak bosan selama pembelajaran.

Di aksi 2 saya menggunakan model yang sama dengan aksi 1, dengan pendekatan saintifik. Dan setelah saya melaksanakan aksi 2 tersebut ternyata siswa semakin aktif artinya banyak terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa langsung berhadapan dengan fenomena yang sering terjadi di sekitar tempat tinggal (lingkungannya).

Pemanfaatan media tetap saya gunakan ketika menggunakan model PjBL pada aksi 2 ini, dan terlihat siswa juga tidak bosan.

Namun ada satu catatan penting yang menjadi kekurangan dalam pembelajaran aksi 2 ini, yaitu sulitnya saya ketika melakukan penilaian kepada siswa saat diskusi kelompok. Hal ini terjadi karena saya harus membagi fokus saya antara menilai dan membantu dalam penyelidikan kelompok. Sebenarnya akan lebih bagus jika saya memantau diskusi siswa terlebih dahulu sambil membantu mereka jika ada kesulitan. Lalu hasil diskusi di nilai oleh antar kelompok.

Referensi

Dokumen terkait