• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rubrik Penilaian Tes Esai dari Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

N/A
N/A
DEVIE MARGIANTI

Academic year: 2023

Membagikan "Rubrik Penilaian Tes Esai dari Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

====================================================================================

___________

37

Rubrik Penilaian Tes Esai dari Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Muhammad Rizky Cahyadi 1, Rani Darmayanti1*, Ilham Muhammad2, Rahmad Sugianto3, Choirudin4

1Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia

2Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia

3Sekolah Menengah Aatas Wakhid Hasyim 2 Taman, Indonesia

4Institut Agama Islam Ma’arif Nahdlatul Ulama Metro Lampung, Lampung, Indonesia

Email Korespondensi : ranidarmayanti90@webmail.umm.ac.id

Diterima : 24 Mei 2023

Diperbaiki : 30 Juni 2023

Disetujui : 18 Juli 2023

Dipublikasikan : 26 Juli 2023

DOI : doi.org/10.51806/jspm.v1i2.55 :

Abstrak:

Penilaian merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Salah satu kompetensi yang sering dinilai menggunakan tes esai adalah kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan individu atau kelompok untuk dapat menemukan jalan keluar atau solusi dari masalah yang dihadapi, maka perlu dikembangkan rubrik penilaian tes esai kemampuan pemecahan masalah matematis. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rubrik penilaian tes esai kemampuan pemecahan masalah matematis berdasarkan teori Polya. Metode pengembangan rubrik penilaian menggunakan model Plomp yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap penelitian pendahuluan, tahap prototype, dan tahap penilaian. Hasil uji validitas oleh ahli diperoleh skor 3,40 dari skala 1-4. Rubrik yang telah divalidasi kemudian diimplikasikan dalam tes esai yang diberikan kepada 30 siswa SMP. Implikasi rubrik juga merupakan uji empiris terhadap keefektifan rubrik. Hasil uji empiris dengan menggunakan tiga kelompok penilai diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,9290. Berdasarkan hasil uji validitas dan uji empiris dapat disimpulkan bahwa rubrik penilaian tes essay kemampuan pemecahan masalah matematis berbasis teori Polya valid dan layak digunakan.

Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Rubrik, Tes Esai PENDAHULUAN

Penilaian merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Penilaian diartikan sebagai upaya untuk memperoleh informasi pencapaian hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan [1], [2]. Hasil penilaian memberikan gambaran pencapaian siswa dalam memahami materi pembelajaran atau kompetensi tertentu yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran. Penilaian memiliki prinsip-prinsip yang harus dipatuhi untuk memberikan gambaran hasil belajar siswa yang baik dan benar [3]–[8].

Prinsip penilaian meliputi: a) orientasi kompetensi; b) sah;

c) adil; d) objektif; e) terus menerus; f) menyeluruh; g) terbuka; dan h) bermakna [2]. Penilaian umumnya dilakukan dengan tes. Jenis tes ada bermacam-macam, seperti tes tertulis, tes lisan, dan tes tindakan [9]. Khusus untuk tes tulis terbagi menjadi dua bentuk, yaitu tes objektif dan esai. Tes objektif diperiksa sesuai dengan objektivitas jawaban siswa tanpa dipengaruhi oleh sudut pandang atau subjektivitas penguji [10]. Berbeda dengan tes esai yang seringkali melibatkan subjektivitas dalam ujiannya [11].

Guru seringkali hanya menggunakan intuisi pribadi dalam melakukan penilaian tanpa pedoman khusus [12].

Subjektivitas akan memberikan bias dalam penilaian sehingga hasil belajar atau pencapaian kompetensi siswa menjadi tidak valid. Hal ini akan menjadi masalah besar jika terus berlanjut, mengingat tes esai merupakan tes yang

sering digunakan untuk mengukur dan menilai kompetensi siswa [13]–[18].

Salah satu kompetensi yang sering dinilai menggunakan tes esai adalah kemampuan pemecahan masalah. Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan individu atau kelompok untuk dapat menemukan jalan keluar atau solusi dari masalah yang dihadapi [19]. Kemampuan pemecahan masalah pada umumnya dibentuk melalui pembelajaran matematika, sehingga sering disebut dengan kemampuan pemecahan masalah matematis. Dewan Nasional Guru Matematika (NCTM) bahkan menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah merupakan tujuan utama pembelajaran matematika [20]. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dapat diamati dan dianalisis melalui proses kerja pemecahan masalah yang diuraikannya, sehingga tes essay merupakan tes yang cocok untuk menilai kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa

[21][22][23][24][25][26]. Namun, jika tes uraian tidak diteliti secara objektif maka hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis akan bias dan tidak valid.

Subjektivitas dan pembiasan tes esai dapat diminimalkan dengan menggunakan rubrik penilaian [27]–

[32]. Rubrik merupakan pedoman penilaian yang digunakan guru untuk menginterpretasikan kriteria atau tingkatan hasil belajar siswa [1], [33]. Rubrik dirancang sebagai panduan bagi guru untuk memberikan penilaian yang lebih akurat dan objektif serta mampu menggambarkan kompetensi

(2)

siswa yang sebenarnya [11], [34]. Bagi siswa, rubrik mewakili harapan belajar agar siswa lebih termotivasi dalam belajar [35]. Rubrik memiliki empat ciri dasar, yaitu:

1) judul atau uraian pencapaian; 2) skor; 3) komponen atau aspek pencapaian; dan 4) gambaran kualitas kerja pada setiap aspek pencapaian [36]. Berdasarkan pemaparan permasalahan tersebut, maka perlu dikembangkan rubrik penilaian tes esai kemampuan pemecahan masalah matematis. Hal ini sejalan dengan penelitian Hull et al.

yang menyimpulkan bahwa perlu dikembangkan rubrik pemecahan masalah [37]. Salah satu pengembangan yang dapat dilakukan terhadap rubrik pemecahan masalah adalah merancang rubrik sesuai dengan teori pemecahan masalah Polya. Ada empat aspek model pemecahan masalah Polya, yaitu memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan melihat ke belakang [38].

Beberapa pengembangan rubrik telah dilakukan, seperti Fitriani & Yarmayani [39] yang mengembangkan rubrik berpikir kreatif, Kurniasih et at. [40] yang mengembangkan rubrik penilaian kinerja berpikir kritis, Nurhaifa [11] yang mengembangkan rubrik penilaian kinerja, Hermawan et al. dan Hairida dkk. [41], [42] yang sama-sama mengembangkan rubrik keterampilan kolaboratif. Pengembangan rubrik untuk keterampilan pemecahan masalah juga telah dilakukan oleh Docktor et al.

[43] namun pengembangan rubrik yang dilakukan adalah pada ranah fisika. Begitu juga dengan penelitian Salazar- Torres et al. [44] yang mengembangkan rubrik pembelajaran fisika. Penelitian Lertyosbordin dkk. [45]

juga merupakan pengembangan dari rubrik pemecahan masalah tetapi bertujuan untuk menilai pembelajaran ilmu komputer. Berdasarkan penelitian sebelumnya, belum ada penelitian tentang pengembangan rubrik pemecahan masalah matematika yang berfokus pada tes esai dan berlandaskan teori Polya. Oleh karena itu, perlu dikembangkan rubrik penilaian tes essay kemampuan pemecahan masalah matematika berbasis teori Polya.

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rubrik penilaian tes esai rubrik kemampuan pemecahan masalah matematis berbasis teori Polya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan atau research and development (R&D).

Pengembangan dilakukan dengan model Plomp. Model Plomp terdiri dari tiga tahap, yaitu: 1) tahap penelitian pendahuluan; 2) fase prototipe; dan 3) tahap penilaian [46].

Pada tahap penelitian pendahuluan, peneliti melakukan analisis terhadap 1) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa; 2) indikator pemecahan masalah matematika; dan 3) urgensi rubrik penilaian tes essay terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis. Pada tahap prototype, peneliti merancang rubrik penilaian tes essay kemampuan pemecahan masalah matematis berdasarkan teori pemecahan masalah Polya. Pada tahap penilaian, peneliti melakukan uji tuntas sebanyak dua kali untuk mendapatkan validitas data. Pertama, peneliti melakukan uji validitas oleh ahli dengan menggunakan instrumen lembar validasi. Validator dalam penelitian ini berjumlah 3 orang, terdiri dari 2 orang dosen pendidikan

matematika dan 1 orang guru matematika. Instrumen validasi disusun berdasarkan aspek isi, penyajian, dan bahasa [47] yang tercantum pada tabel 1.

Tes kedua adalah tes empiris. Peneliti melakukan uji empiris dengan menggunakan tiga kelompok penilai dan setiap kelompok terdiri dari tiga penilai. Penilai adalah guru bidang matematika yang diminta untuk memeriksa hasil tes esai terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Tes essay diberikan kepada 30 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kelompok penilai pertama memeriksa tes tanpa rubrik. Sedangkan kelompok penilai kedua dan ketiga memeriksa tes dengan menggunakan rubrik. Hasil penilaian penilai kemudian dianalisis untuk melihat korelasinya. Nilai korelasi rating penilai kemudian menjadi indikator efektivitas penggunaan rubrik

Tabel 1. Kotak Instrumen Validasi Aspek Indikator Jumlah

Item

Nomor Barang Isi Kesesuaian teori Polya 1 1

Kelengkapan 2 2,3

Presentasi

Kompatibilitas elemen 2 4,5 Kemudahan

pemahaman 2 6,7

Bahasa Keterusterangan 2 8,9

Komunikatif 1 10

Modifikasi [48]

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tahap Penelitian Pendahuluan

Analisis pada tahap penelitian pendahuluan diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Kemampuan memecahkan masalah matematika merupakan kemampuan dasar yang perlu dan harus dimiliki oleh setiap individu [49], [50].

Kemampuan memecahkan masalah matematika merupakan modal bagi seseorang untuk dapat menghadapi dan menyelesaikan masalah sehari- hari [51]. Namun pada kenyataannya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih rendah [50], [52]. Berdasarkan hasil penelitian [53]

diketahui bahwa nilai rata-rata tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa hanya 16,30.

Hasil tersebut juga sejalan dengan penelitian [54]

yang menunjukkan persentase kemampuan pemecahan masalah siswa pada setiap indikator.

Indikator pertama memiliki persentase 75,08%, indikator kedua 66,12%, indikator ketiga 29,03%, dan indikator keempat 24,19%.

b. Indikator pemecahan masalah berpedoman pada teori Polya yang memiliki empat tahapan pemecahan masalah yaitu mampu mengidentifikasi masalah, mampu merencanakan strategi, mampu menerapkan strategi dan mencari solusi pemecahan masalah yang efektif dan efisien, dan memiliki sikap teliti yang ditunjukkan dengan kemampuan mengevaluasi hasil pekerjaannya [38].

Tahapan pemecahan masalah Polya dinilai efektif untuk membiasakan siswa berpikir prosedural dalam memecahkan suatu masalah [55], [56].

(3)

c. Tes esai merupakan tes yang menuntut siswa untuk memaparkan jawaban atau solusi penyelesaian masalah matematika sesuai dengan pemahaman dan metode yang dikuasainya [57]. Beragamnya jawaban uraian membuat tes esai memiliki tingkat subjektivitas yang tinggi dalam ujiannya [58].

Guru seringkali hanya menggunakan intuisi pribadi dalam melakukan penilaian tanpa pedoman khusus [12]. Subjektivitas memberikan kebiasaan dalam penilaian sehingga hasil belajar atau pencapaian kompetensi siswa menjadi tidak valid.

Oleh karena itu, diperlukan rubrik penilaian untuk meminimalkan subjektivitas penilaian tes esai.

2. Fase Prototipe

Berdasarkan hasil analisis tahap penelitian pendahuluan, peneliti kemudian memasuki tahap prototipe. Pada tahap ini peneliti menyusun dan merancang rubrik penilaian tes essay kemampuan pemecahan masalah matematis berdasarkan teori pemecahan masalah Polya. Desain rubrik mengadaptasi teori rubrik Danielson [59]. Rubrik penilaian tes essay kemampuan pemecahan masalah matematis dirancang untuk menilai tahapan dan kriteria jawaban siswa terhadap suatu masalah yang diberikan. Terdapat empat kolom yang masing-masing berisi aspek atau indikator, kriteria jawaban siswa, interpretasi keterampilan pemecahan masalah, dan skor. Penilaian skor diklasifikasikan menjadi 4 kriteria [60]. Kolom aspek memuat tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya, yaitu mengidentifikasi masalah, merencanakan strategi, menerapkan strategi, dan memeriksa ulang. Setiap aspek memiliki empat kriteria kemungkinan jawaban yang diberikan oleh siswa, kecuali aspek ujian ulang yang hanya memiliki dua kriteria. Setiap kriteria

kemudian diinterpretasikan menjadi kemampuan pemecahan masalah. Pada kolom ini akan digambarkan bagaimana kemampuan dan sikap pemecahan masalah siswa. Berdasarkan kriteria dan interpretasi tersebut, skor diberikan dalam skala 0-3 dari kriteria terendah hingga kriteria tertinggi. Khusus untuk aspek pemeriksaan ulang, peneliti hanya menetapkan dua kriteria karena pada aspek ini hanya ada dua kemungkinan yaitu siswa memeriksa kembali pekerjaannya atau tidak. Siswa yang memeriksa kembali diberi skor 1 dan jika tidak diberi skor 0.

Sehingga skor maksimal yang akan diperoleh siswa adalah 10 poin.

Salah satu hal yang dapat peneliti unggulkan dalam mengembangkan rubrik ini adalah rubrik disusun dan dirancang secara sistematis untuk dapat menilai kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan tahapan pemecahan masalah. Sehingga jika terjadi kesalahan atau kekeliruan pada tahap awal akan berpengaruh pada tahap selanjutnya dan kemungkinan akan terjadi kegagalan dalam penyelesaian masalah. Selain itu, rubrik ini juga dapat digunakan dalam jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif karena memuat deskripsi dan skor kualitatif yang bersifat kuantitatif.

3. Fase Penilaian

Rancangan rubrik penilaian kemudian dievaluasi pada tahap penilaian. Hasil validasi ahli rubrik penilaian tes uraian kemampuan pemecahan masalah matematis diperoleh nilai 3,40 dari skala 1-4.

Nilai validasi ahli menunjukkan bahwa rubrik penilaian tes essay kemampuan pemecahan masalah matematis berbasis teori Polya dinyatakan valid dan layak digunakan. Pengembangan rubrik penilaian produk disajikan pada tabel 2.

Tabel 2. Rubrik Penilaian Tes Esai Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Aspek Kriteria Jawaban Interpretasi dari Kemampuan Pemecahan

Masalah Skor

Identifikasi masalah

Siswa menuliskan semua informasi yang diperlukan dengan benar

Siswa mampu menganalisis, mengidentifikasi, dan memahami masalah yang mereka hadapi 3 Siswa hanya menuliskan beberapa

informasi yang dibutuhkan dengan benar

Siswa kurang mampu menganalisis, mengidentifikasi, dan memahami masalah yang dihadapinya

2

Siswa menuliskan informasi yang salah

Siswa tidak mampu menganalisis, mengidentifikasi, dan memahami masalah yang mereka hadapi

1

Siswa tidak menuliskan informasi sama sekali

Siswa tidak mampu menganalisis, mengidentifikasi, dan memahami masalah yang dihadapinya atau malas menuliskan informasi

0

Strategi Perencanaan

Siswa memilih strategi yang efektif dan efisien

Siswa mampu merencanakan solusi pemecahan masalah dan mampu berpikir kritis 3 Siswa memilih strategi yang

efektif tetapi tidak efisien

Siswa mampu merencanakan solusi untuk pemecahan masalah tetapi kurang berpikir kritis

2

(4)

Siswa memilih strategi yang tidak efektif dan efisien

Siswa tidak mampu merencanakan solusi pemecahan masalah dan tidak berpikir kritis 1

Siswa tidak bekerja Siswa gagal memecahkan masalah 0

Jalankan Strategi

Siswa menjalankan strategi dengan benar dan mendapatkan solusi yang tepat

Siswa mampu melakukan strategi dan mampu

menemukan solusi 3

Siswa menjalankan strategi

dengan benar tetapi

penyelesaiannya tidak tepat

Siswa mampu melakukan strategi tetapi tidak

mampu menemukan solusi 2

Siswa tidak mengeksekusi strategi dengan benar

Siswa tidak mampu melaksanakan strategi

yang telah direncanakan 1

Siswa menjalankan strategi yang

salah Siswa gagal memecahkan masalah 0

Lihat ke Belakang

dan Renungkan

Siswa memeriksa kembali

pekerjaannya Siswa memiliki sikap pemecahan masalah 1

Siswa tidak memeriksa kembali pekerjaannya

Siswa kurang memiliki sikap pemecahan

masalah 0

Rubrik hasil validasi kemudian diimplikasikan pada penilaian tes uraian yang diberikan kepada 30 siswa SMP. Implikasi dari rubrik tersebut sekaligus sebagai uji empiris terhadap keefektifan rubrik tersebut. Hasil analisis korelasi uji empiris untuk kelompok penilai disajikan pada tabel 3:

Tabel 3. Data Korelasi Kelompok Penilai Penilai

grp. 1

Penilai grp. 2

Penilai grp. 3

Kor 1-2

Kor 1-3

Kor 2-3 Koef. 0,3659 0,9591 0,9376 0,5324 0,5012 0,9290

Berdasarkan hasil analisis korelasi dapat disimpulkan bahwa penggunaan rubrik dalam penilaian akan memberikan hasil yang lebih konsisten dan cenderung homogen. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Koçak [61] yang menyatakan bahwa penilaian dengan menggunakan rubrik memberikan hasil yang homogen. Hasil analisis korelasi ini menunjukkan bahwa rubrik penilaian tes essay kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan teori Polya layak atau layak sebagai pedoman penilaian karena kedua kelompok penilai memiliki korelasi yang sangat tinggi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan rubrik dalam penilaian tes uraian pada 30 siswa SMP memberikan hasil yang lebih konsisten dan cenderung homogen. Implikasi dari rubrik tersebut telah diuji secara empiris dan ditemukan bahwa rubrik penilaian efektif dalam mencapai tujuan penilaian yang konsisten. Analisis korelasi menunjukkan adanya korelasi yang sangat tinggi antara kedua kelompok penilai (penilai) dalam menggunakan rubrik penilaian untuk tes essay kemampuan pemecahan masalah matematika

berdasarkan teori Polya. Hal ini menunjukkan bahwa rubrik tersebut layak digunakan sebagai pedoman penilaian, karena dapat membantu penilai dalam memberikan penilaian yang konsisten dan objektif. Dengan demikian, rubrik penilaian dapat digunakan sebagai pedoman yang layak dalam penilaian tes uraian untuk mencapai hasil penilaian yang objektif dan konsisten

Penelitian pengembangan ini menghasilkan rubrik penilaian esai kemampuan pemecahan masalah matematis yang valid dengan skor validasi 3,40 dari skala 1-4. Rubrik penilaian tes essay kemampuan pemecahan masalah matematis juga dinyatakan layak dengan koefisien korelasi kelompok penilai sebesar 0,9290 pada skala 0-1.

DAFTAR PUSTAKA

[1] R. Febriana, Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2021.

[2] A. A. Rahman and C. E. Nasryah, Evaluasi Pembelajaran. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.

[3] P. V. da S. Santiago, “Didactic Engineering Supporting the Use of Gamification Applied to the Teaching of Arithmetic Operations,” Delta-Phi J.

Pendidik. Mat., vol. 1, no. 1, pp. 57–71, 2023.

[4] L. N. Rachmawati, R. W. A. Sah, and S. N. Hasanah,

“Newman and Scaffolding Stages in Analyzing Student Errors in Solving Algebraic Problems,” Delta- Phi J. Pendidik. Mat., vol. 1, no. 1, pp. 1–11, 2023.

[5] E. F. Jayanti, Choirudin, and M. S. Anwar,

“Application of the Mind Mapping Learning Model to Improve Understanding of Mathematics Concepts in Building Space Materials,” Delta-Phi J. Pendidik.

Mat., vol. 1, no. 1, pp. 43–56, 2023.

[6] S. Inganah, Choirudin, and N. Rizki, “Integration of Islamic Values , Mathematics , and Career Readiness Competencies of Prospective Teachers in Islamic Universities,” Delta-Phi J. Pendidik. Mat., vol. 1, no.

1, pp. 23–30, 2023.

[7] M. R. Cahyadi and F. Ariansyah, “Analysis of Skills

(5)

Using Pattern Finding Strategies in Solving Mathematical Problems in View of Gender Differences,” Delta-Phi J. Pendidik. Mat., vol. 1, no.

1, pp. 12–22, 2023.

[8] D. A. L. Amany and A. A. I. Puteri, “Analysis of The Relationship Between Student Interest and Written Communication in Solving Realistic Mathematics Problems,” Delta-Phi J. Pendidik. Mat., vol. 1, no. 1, pp. 31–42, 2023.

[9] Asrul, R. Ananda, and Rosnita, Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka, 2015.

[10] S. Prayitno, Evaluasi Pembelajaran Matematika.

Lombok: Duta Pustaka Ilmu, 2019.

[11] I. Nurhaifa, G. Hamdu, and Y. Suryana, “Rubrik Penilaian Kinerja pada Pembelajaran STEM Berbasis Keterampilan 4C,” Indones. J. Prim. Educ., vol. 4, no.

1, 2020, doi: https://doi.org/10.17509/ijpe.v4i1.24742.

[12] A. T. Asmana, “Pengembangan Rubrik Analitik untuk Asesmen Komunikasi Matematika Tertulis dalam Pemecahan Masalah Matematika,” J. Elektron.

Pembelajaran Mat., vol. 5, no. 1, 2018.

[13] R. Darmayanti, T. Nguyen, and A. Serpe, “Gema Cow-Pu: Development of Mathematical Crossword Puzzle Learning Media on Geometry Material on Middle School Students’ Critical Thinking Ability,”

Assyfa Learn. J., vol. 1, no. 1, pp. 37–48, 2023.

[14] I. Muhammad, R. Darmayanti, and V. R. Arif,

“Discovery Learning Research in Mathematics Learning : A,” Delta-Phi J. Pendidik. Mat., vol. 1, no.

1, pp. 72–84, 2023.

[15] F. A. Triansyah, I. Muhammad, A. Rabuandika, K. D.

Pratiwi, N. Teapon, and M. S. Assabana,

“Bibliometric Analysis : Artificial Intelligence ( AI ) in High School Education,” J. Imiah Pendidik. dan Pembelajaran, vol. 7, no. 1, pp. 112–123, 2023.

[16] I. Muhammad, F. Agus Triansyah, A. Fahri, and B.

Lizein, “Analisis Bibliometrik: Penelitian Self- Efficacy Pada Sekolah Menengah Atas (1987-2023),”

Edukatif J. Ilmu Pendidik., vol. 5, no. 1, pp. 519–532,

2023, [Online]. Available:

https://www.edukatif.org/index.php/edukatif/article/vi ew/4713

[17] R. Sugianto, “Penerapan Video YouTube ‘ Pak Rahmad ’ sebagai Sumber Belajar Matematika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA,” JPTK J.

Penelit. Tindakan Kelas, vol. 1, no. 1, pp. 1–9, 2023.

[18] A. Mustakim and J. Ngaliyah, “Quantum Teaching Model : Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa MTs,” JPTK J. Penelit. Tindakan Kelas, vol. 1, no. 1, pp. 21–29, 2023.

[19] S. Rismen, R. Juwita, and U. Devinda, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Ditinjau dari Gaya Kognitif Impulsif,” J. Gantang, vol. 5, no. 1, 2020, doi: 10.31629/jg.v5i1.1579.

[20] NCTM, Principles and Standards for School Mathematics. Virginia: Reston, 2000.

[21] F. Marchy, A. Murni, Kartini, and I. Muhammad,

“The Effectiveness of Using Problem Based Learning (PBL) in Mathematics Problem Solving Ability for Junior High School Students,” AlphaMath J. Math.

Educ., vol. 8, no. 2, pp. 185–198, 2022, doi:

10.30595/alphamath.v8i2.15047.

[22] R. Ramadhaniyati, K. Dwi, P. Siregar, I. Muhammad, and F. A. Triansyah, “Guide Discovery Learning ( GDL ) in Education : A Bibliometric Analysis,” J.

Educ., vol. 05, no. 04, pp. 11473–11484, 2023.

[23] I. Mayani, Suripah, and I. Muhammad, “Analysis of Students’ Errors in Solving Statistical Problems: A Case of 8th Grade Students at SMPN 4 Siak Hulu, Indonesia,” J. Pendidik. Mipa, vol. 23, no. 4, pp.

1826–1838, 2022, doi:

10.23960/jpmipa/v23i2.pp1827-1838.

[24] I. Muhammad, Elmawati, C. M. Samosir, and F.

Marchy, “Bibliometric Analysis: Research on Articulate Storylines in Mathematics Learning,”

EduMa Math. Educ. Learn. Teach., vol. 12, no. 1, pp.

77–87, 2023, doi: 10.24235/eduma.v12i1.12607.

[25] N. Sanusi, F. A. Triansyah, I. Muhammad, and S.

Susanti, “Analisis Bibliometrik: Penelitian Communication Skills Pada Pendidikan Tinggi,” JIIP - J. Ilm. Ilmu Pendidik., vol. 6, no. 3, pp. 1694–1701, 2023, doi: 10.54371/jiip.v6i3.1763.

[26] I. Muhammad, A. Mukhibin, A. do muhammad Naser, and D. Dasari, “Bibliometric Analysis: Research Trend of Interactive Learning Media in Mathematics Learning in Indonesia,” Prism. Sains J. Pengkaj. Ilmu dan Pembelajaran Mat. dan IPA IKIP Mataram, vol.

11, no. 1, pp. 10–22, 2022, doi:

10.26737/jpmi.v8i1.4005.

[27] B. Segara, A. Setiawan, and M. S. Anwar, “Metode Inquiry : Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Pada Materi Luas Bangun Datar,” JPTK J.

Penelit. Tindakan Kelas, vol. 1, no. 1, pp. 30–38, 2023.

[28] V. R. Arif, M. Afnan, and Usmiyatun, “Development of Social Studies Animation Video ( S2AV ) Teaching Materials on the Material " Plurality of Indonesian Society " for Junior High School Students,” ALJ Assyfa Learn. J., vol. 1, no. 1, pp. 1–11, 2023.

[29] W. Nasiha, N. Afifah, and A. N. Amir, “Design of a Website-Based Arabic Typing Application for Students of Arabic Language Education Program at University,” ALJ Assyfa Learn. J., vol. 1, no. 1, pp.

12–24, 2023.

[30] M. D. Pradana and Y. O. O. Uthman, “Development of Aqidah Akhlak Learning Media ‘ Board Game Based on Education Fun on the Theme of Commendable Morals ( E-Fun A2M )’ for High School Students,” ALJ Assyfa Learn. J., vol. 1, no. 1, pp. 25–35, 2023.

[31] M. A. Ahmed and N. Kumalasari, “ANDIN-MU : Development of Android-Based Descriptive Text Interactive Multimedia Materials in High School English Subjects,” ALJ Assyfa Learn. J., vol. 1, no. 1, pp. 49–59, 2023.

[32] A. S. B. Lestari et al., “Plan – Do – See : Lesson Study-Based Differentiated Learning,” Delta-Phi J.

Pendidik. Mat., vol. 1, no. 1, pp. 85–92, 2023.

[33] N. R. Sesanti and R. D. Ferdiani, Assesment Pembelajaran Matematika, vol. 7, no. 1. Malang:

Yayasan Edelweis, 2017.

[34] Y. R. Jonan, “Pengembangan Rubrik Penskoran pada

(6)

Asesmen Otentik untuk Materi Volume dan Luas Balok,” J. Medives J. Math. Educ. IKIP Veteran Semarang, vol. 4, no. 2, 2020, doi:

10.31331/medivesveteran.v4i2.1174.

[35] S. Suwarno and C. Aeni, “Pentingnya Rubrik Penilaian dalam Pengukuran Kejujuran Peserta Didik,” Edukasi J. Pendidik., vol. 19, no. 1, 2021, doi:

10.31571/edukasi.v19i1.2364.

[36] D. D. Stevens and A. J. Levi, Introduction to Rubrics:

An Assessment Tool to Save Grading Time, Convey Effective Feedback, and Promote Student Learning.

LLC: Stylus Publishing, 2013.

[37] M. M. Hull, E. Kuo, A. Gupta, and A. Elby,

“Problem-solving rubrics revisited: Attending to the blending of informal conceptual and formal mathematical reasoning,” Phys. Rev. Spec. Top. - Phys. Educ. Res., vol. 9, no. 1, 2013, doi:

10.1103/PhysRevSTPER.9.010105.

[38] G. Polya, “How to Solve It (2nd ed.),” New Jersey :, Ed. Prence University Press, 1973.

[39] S. Fitriani and A. Yarmayani, “Pengembangan Rubrik Berpikir Kreatif Siswa Menengah Atas dalam Menyelesaikan Masalah Matematika,” Mosharafa J.

Pendidik. Mat., vol. 7, no. 1, 2018, doi:

10.31980/mosharafa.v7i1.339.

[40] Y. Kurniasih, G. Hamdu, and D. A. M. Lidinillah,

“Rubrik Asesmen Kinerja Berpikir Kritis pada Pembelajaran STEM dengan Media Lightning Tamiya Car,” J. Ilm. Sekol. Dasar, vol. 4, no. 2, 2020, doi:

10.23887/jisd.v4i2.25172.

[41] Hairida, M. Ulfa, L. Hadi, V. Setyaningrum, and F.

Arifiyanti, “Collaborative Problem Solving (CPS) Based Collaboration Skills Rubric in Natural Science Learning,” in Journal of Physics: Conference Series, 2021, vol. 1842, no. 1. doi: 10.1088/1742- 6596/1842/1/012031.

[42] H. Hermawan et al., “Desain Instrumen Rubrik Kemampuan Berkolaborasi Siswa SMP dalam Materi Pemantulan Cahaya,” J. Penelit. Pengemb. Pendidik.

Fis., vol. 3, no. 2, 2017, doi: 10.21009/1.03207.

[43] J. L. Docktor et al., “Assessing student written problem solutions: A problem-solving rubric with application to introductory physics,” Phys. Rev. Phys.

Educ. Res., vol. 12, no. 1, 2016, doi:

10.1103/PhysRevPhysEducRes.12.010130.

[44] J. Salazar-Torres, O. Rincón Leal, and M. Vergel Ortega, “The rubric as an assessment tool for solving problem situations in the physics and mathematics teaching context,” in Journal of Physics: Conference Series, 2021, vol. 1981, no. 1. doi: 10.1088/1742- 6596/1981/1/012018.

[45] C. Lertyosbordin, S. Maneewan, S. Yampinij, and K.

Thamwipat, “Scoring Rubric of Problem-Solving on Computing Science Learning,” Int. Educ. Stud., vol.

12, no. 8, 2019, doi: 10.5539/ies.v12n8p26.

[46] T. Plomp, “Educational Design Research: An Introduction,” in An Introduction to Educational Design Resarch, T. Plomp and N. Nieveen, Eds.

Netherlands Institute for Curriculum Development, 2010, pp. 9–36.

[47] S. Yudela, A. Putra, and L. Laswadi, “Pengembangan

Media Pembelajaran Matematika Berbasis YouTube Pada Materi Perbandingan Trigonometri,” … Mat. dan Pendidik. , 2020, [Online]. Available:

http://journal.upgris.ac.id/index.php/imajiner/article/vi ew/7089

[48] F. Y. Subekti and Sumargiyani, “Pengembangan Media Video Pembelajaran Materi Persamaan Linear Satu Variabel Dengan Kinemaster Pro,” J. Penelit.

Sains dan Pendidik., vol. 2, no. 1, pp. 16–25, Apr.

2022, doi: 10.23971/jpsp.v2i1.3448.

[49] N. F. Tunnajach and Gunawan, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Berbasis Kontekstual pada Materi Trigonometri Ditinjau dari Perbedaan Gender,” MATH LOCUS J. Ris. dan Inov. Pendidik. Mat., vol. 2, no. 1, pp. 7–14, 2021, doi: 10.31002/mathlocus.v2i1.1467.

[50] A. S. Dewi, I. Isnani, and A. Ahmadi, “Keefektifan Model Pembelajaran STAD Berbantuan Media Pembelajaran Terhadap Sikap dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika,” JIPMat, vol. 4, no.

1, 2019, doi: 10.26877/jipmat.v4i1.3509.

[51] Kurniawan, Setiawan, and Hidayat, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Smp Berbantuan Soal Kontekstual Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar,” JPMI J. Pembelajaran Mat. Inov., vol. 2, no. 5, pp. 63–76, 2019.

[52] R. A. Nurfitri and H. Jusra, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik Ditinjau dari Resiliensi Matematis dan Gender,” J. Cendekia J.

Pendidik. Mat., vol. 5, no. 2, 2021, doi:

10.31004/cendekia.v5i2.723.

[53] I. Meika and A. Sujana, “Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMA,” J. Penelit. dan Pembelajaran Mat., vol. 10, no.

2, 2017, doi: 10.30870/jppm.v10i2.2025.

[54] S. A. Peranginangin and E. Surya, “An Analysis of Students’ Mathematics Problem Solving Ability in VII Grade at SMP Negeri 4 Pancurbatu,” Int. J. Sci. Basic Appl. Res., 2017.

[55] B. Hasan, “The Analysis of Students’ Critical Thinking Ability with Visualizer-Verbalizer Cognitive style in Mathematics,” Int. J. Trends Math. Educ.

Res., vol. 2, no. 3, 2019, doi: 10.33122/ijtmer.v2i3.97.

[56] Irwanto, A. D. Saputro, E. Rohaeti, and A. K.

Prodjosantoso, “Promoting critical thinking and Problem Solving Skills of Preservice Elementary Teachers through Process-Oriented Guided-Inquiry Learning (POGIL),” Int. J. Instr., vol. 11, no. 4, 2018, doi: 10.12973/iji.2018.11449a.

[57] N. P. R. Wulandari, N. Dantes, and P. A. Antara,

“Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Berbasis Open Ended Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa,” J. Ilm.

Sekol. Dasar, vol. 4, no. 2, 2020, doi:

10.23887/jisd.v4i2.25103.

[58] M. D. Saputra, S. Joyoatmojo, and D. Kusuma Wardani, “The Assessment of Critical-Thinking-Skill Tests for Accounting Students of Vocational High Schools,” Int. J. Educ. Res. Rev., vol. 3, no. 4, pp. 10–

18, 2018, doi: 10.24331/ijere.453860.

[59] C. Danielson, A Collection of Performance Tasks and

(7)

Rubrics: Middle School Mathematics. New York: Eye

on Education Inc., 1997. doi:

https://doi.org/10.4324/9781315853208.

[60] F. Gatica-Lara and T. del N. J. Uribarren-Berrueta,

“How to Prepare A Rubric?,” Investig. en Educ.

Médica, vol. 2, no. 5, pp. 61–65, 2013.

[61] D. Koçak, “Investigation of penilai tendencies and reliability in different assessment methods with many facet rasch model,” Int. Electron. J. Elem. Educ., vol.

12, no. 4, 2020, doi: 10.26822/iejee.2020459464.

Referensi

Dokumen terkait

Evaluasi Performansi Protokol Routing DSR dan AODV Pada Simulasi Jaringan Vehicular ad-hoc Network VANET untuk Keselamatan Transportasi Dengan Studi Kasus Mobil Perkotaan..

Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Dewan, Komisaris Independen, Likuiditas dan Leverage Terhadap Terjadinya Kondisi Financial Distress Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang