• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rumah Tangga Bahagia Dengan Relasi Setara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Rumah Tangga Bahagia Dengan Relasi Setara"

Copied!
489
0
0

Teks penuh

Kekerasan seksual sebagian disebabkan oleh pemahaman bahwa hubungan seksual adalah kewajiban perempuan atau hak laki-laki. Buku ini merupakan hasil dari berbagai pandangan yang tersebar dalam tafsir, hadis dan fikih tentang hubungan seksual sebagai hak bagi seorang wanita.

PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN

Relasi Suami Istri dalam Rumah Tangga

Ayat-ayat di atas secara umum menekankan pesan hanya melakukan hubungan seksual secara bertanggung jawab. Sedangkan akibat persetubuhan antara laki-laki dan istri, keduanya melahirkan hadas yang lebih besar (junub) dan wajib menyucikan diri darinya (mandi jinabah/mandi agung).

Sistematika Penulisan Buku

Ada lima poin yang disampaikan dalam bab ini, yaitu wacana hubungan seksual dalam Islam, pernikahan sebagai kesepakatan bersama, tanggung jawab langsung kepada Allah, saling menjaga dan prinsip Sakinah, Mawaddah dan Rahmah. Bab kelima ini menjelaskan tiga isu penting: penguatan hubungan seksual sebagai hak perempuan, hak perempuan dalam hubungan seksual rekreasional, dan hak perempuan dalam hubungan seksual prokreasi.

MEMAHAMI

Pengertian dan Fungsi Hubungan Seksual

Istilah hubungan seksual berarti hubungan seksual sebagai bentuk kegiatan untuk mengarahkan naluri seksual. Penjelasan Ghazali menunjukkan bahwa fungsi rekreasi dan pemenuhan kebutuhan biologis merupakan fungsi utama dari hubungan seksual.

Teori tentang Hubungan Seksual

Sebaliknya, seorang mukmin yang melakukan hubungan seksual selain dari dua kategori ini dianggap sebagai orang yang melampaui batas. Masing-masing menjadi dasar hukum bagi anak yang lahir dari hubungan seksual tersebut.

Konsep Pernikahan

  • Makna Pernikahan

Bab ini menganalisis hubungan antara suami dan istri dalam perkawinan, yang erat kaitannya dengan konsep hubungan seksual antara suami dan istri. Oleh karena itu, penyebutan nama Allah SWT dalam perkawinan memberikan makna bahwa suami istri selain saling bertanggung jawab satu sama lain juga harus bertanggung jawab kepada Allah SWT atas segala sesuatu yang dilakukan dalam peran dan fungsinya sebagai suami istri. . Dalam Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1974, perkawinan atau perkawinan dipahami sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan tentang Ketuhanan Yang Maha Esa.

Meskipun bahasanya berbeda, mayoritas ulama dari empat mazhab sepakat bahwa perkawinan diartikan sebagai akad pemberian harta benda kepada seorang laki-laki untuk memperoleh kenikmatan dari tubuh perempuan. Sebagian ulama Hanafiyah mendefinisikan nikah sebagai akad (perjanjian) yang mengakibatkan pemilikan “seks” (budh’) dengan sengaja. Yang dimaksud dengan kepemilikan seks di sini adalah kepemilikan laki-laki atas alat kelamin dan seluruh tubuh perempuan untuk kenikmatan.

Inti dari definisi ini adalah kepemilikan hak laki-laki untuk mendapatkan keuntungan seksual dari aurat perempuan. Ulama Hanbali mengatakan bahwa nikah adalah akad yang diucapkan dengan kata inkah atau tazwij untuk mencapai kenikmatan seksual.

يءٍطىوٍلا

Filosofi Pernikahan

Allah SWTSWT menegaskan bahwa seperti makhluk lainnya, manusia diciptakan berpasang-pasangan.99 Pasangan tersebut adalah laki-laki dan perempuan,100 sehingga sifat setiap manusia memiliki kecenderungan untuk itu. Dan umur orang yang panjang umurnya tidak diperpanjang dan umurnya tidak dikurangi, melainkan (ditentukan) di dalam Kitab (Lauh Mahfûdh). Dari ayat pertama di atas dapat dipahami dengan jelas bahwa sudah sewajarnya manusia diciptakan oleh Allah SWT berpasang-pasangan untuk tujuan litaskunû ilaiha, yaitu agar satu sama lain merasa aman, nyaman dan tenang dalam segala hal.

Mengapa demikian karena Allah SWT telah memberikan ruh dan energi yang disebut mawaddah dan rahmah, cinta dan kasih sayang. Hal ini menunjukkan bahwa jika kita renungkan secara mendalam bahwa penciptaan makhluk bernama manusia itu sebenarnya berdasarkan kesucian, maka perkawinan atau perkawinan juga harus dilandasi kesucian. Artinya, perkawinan harus dilandasi dengan takwa kepada Allah SWT, dan dari perkawinan itulah reproduksi generasi manusia dilegalkan.

Begitu pula dengan perkawinan, keturunan dianggap sah dan sah kecuali itu merupakan pelanggaran terhadap ketetapan Allah SWT. Dengan demikian, suami istri akan menyerahkan tanggung jawabnya kepada Allah SWT atas segala yang dilakukannya dalam peran dan fungsinya sebagai suami istri.

Tujuan Pernikahan

Halo anak muda, siapa di antara kalian yang bisa menikah, maka dia harus menikah. Maka pada hakekatnya perkawinan mengaburkan pandangan (tentang apa yang dilarang oleh agama) dan memelihara farji dan orang yang tidak mampu wajib berpuasa. Pendewasaan diri bagi laki-laki dan perempuan sehingga melalui perkawinan diharapkan laki-laki dan perempuan menjadi lebih mandiri dan berprestasi karena keduanya saling mendukung untuk kemajuan masing-masing.

Laki-laki dan perempuan sama-sama bisa belajar hal-hal positif dari orang tua masing-masing dan tidak mengulangi kesalahan orang tua dalam membesarkan anak. Secara singkat dapat dikatakan bahwa perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga, yaitu kelompok sosial terkecil yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak dalam suatu ikatan perkawinan yang sah menurut agama dan negara.

Fungsi Keluarga

Biologis: Dalam sebuah keluarga, setiap anggota memiliki hubungan biologis satu sama lain. Bagi suami dan istri, keluarga yang tercipta dari perkawinan adalah satu-satunya tempat menyalurkan kebutuhan biologis secara sah. Hemat: Keluarga berfungsi secara ekonomi, karena setiap anggota keluarga bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.

Demikian pula saudara laki-laki dan perempuan yang lebih tua atau lebih mampu ikut menafkahi kehidupan saudara-saudara lain yang lebih muda atau kurang mampu, sesuai dengan firman Allah: “Dan kewajiban ayah memberi makan ibu-ibu. dan berpakaian dengan cara yang kasar.”108. Sebelum masuk sekolah secara formal, seorang anak menerima pengajaran dari kedua orang tuanya dan orang-orang di rumahnya. Rekreasi: keluarga juga berfungsi sebagai tempat rekreasi dimana setiap anggota keluarga dapat menemukan kebahagiaan didalamnya.

Kedudukan Suami-Istri dalam Keluarga

  • Kedudukan Suami
  • Kewajiban dan Hak Suami
  • Kedudukan Istri
  • Kewajiban dan Hak istri

Lelaki adalah pemimpin bagi wanita, kerana Allah Taala. telah melebihkan sebahagian mereka (lelaki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan kerana mereka (lelaki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Kalimat ًءایسًٌنلاِ ىيلیعِ ىفویما وى ػقِ ی إىجًٌرلا dalam ayat di atas telah ditafsirkan oleh Thabar sebagai berikut: suami (suami) bertanggungjawab mendidik isteri (isteri) menunaikan kewajipan kepada Allah SWT dan kewajipannya. Sesiapa yang membaca sambungan ayat tersebut akan faham bahawa kepimpinan yang disebutkan di dalamnya adalah kepimpinan seorang lelaki di rumahnya dan keluarganya. 115.

Al-Qur'an dalam ayat ini tidak mewajibkan laki-laki menjadi pemimpin rumah tangga atau masyarakat. Karena laki-laki harus mengambil posisi sebagai pihak yang bisa diandalkan oleh perempuan dalam konteks keluarga. Karena suami yang baik bukan berdasarkan besar kecilnya atau besarnya mahar yang diberikan kepada istrinya.

Ketidakmampuan membayar mahar diharapkan dapat mencegah laki-laki menceraikan istrinya. Menurut al-Maudûdî, laki-laki memiliki hak untuk menceraikan istrinya, tetapi mereka juga dikenakan syarat. Seorang laki-laki atau suami, yang sama disebut kepala rumah tangga, sebenarnya ia memiliki pasangan yang mengarungi perahu rumah tangga bersama istrinya.

Laki-laki memiliki fungsi dan tanggung jawab tertentu, dan perempuan juga memiliki tanggung jawabnya sendiri.

Fenomena Hubungan Seksual Suami-Istri

  • Hubungan Seksual Cenderung Dipahami sebagai Hak bagi Suami
  • Hubungan Seksual Cenderung Dipahami Sebagai Kewajiban bagi Istri
  • Dampak Ketimpangan Relasi Seksual Suami Istri Hubungan seksual dalam Islam adalah

Ketika persetubuhan menjadi hak bagi laki-laki, otomatis menjadi kewajiban bagi perempuan. Dalam Islam, Alquran menggambarkan hubungan seksual sebagai salah satu kesenangan dan kenikmatan Allah. Menurut Kelompok Kerja Confention Watch Center for Women's and Gender Studies, kekerasan seksual termasuk pemaksaan hubungan seksual terhadap orang yang hidup dalam lingkup rumah tangga.

Memaksa seseorang melakukan hubungan seksual dalam satu rumah tangga dengan orang lain untuk tujuan komersial atau tujuan tertentu. Banyak pasangan yang dijodohkan mengalami kekerasan seksual yaitu pemaksaan oleh suami dan orang tua. Namun, pasangan yang subur tidak selalu mengharapkan kehamilan dalam setiap hubungan intim yang mereka lakukan.

Karena wanita akan merasakan dan melewati kehamilan, pria harus selalu bertanya dengan hati-hati kepada istrinya jika ingin berhubungan seks. Hal ini dapat mencegah mereka dari salah informasi sehingga tergoda untuk melakukan hubungan seks pranikah dan hamil kemudian melakukannya.

الله ِن ْب

لْوُسَر ِالله

وُىَو ُقِداهصلا

هنِا ْمُكَد َحَأ

ملسم-

ناَتْ نِث َاَو

واَظِع

لاَق َيَ

Aborsi spontan (al-isqâth al-dzatî)

Abortus spontan (al-isqâth al-dzatî), yang berarti janin mati secara wajar tanpa pengaruh dari luar, atau gugur dengan sendirinya. Sebagian besar keguguran disebabkan oleh kelainan kromosom, hanya sebagian kecil yang disebabkan oleh infeksi, kelainan rahim, dan gangguan hormonal. Kelainan benih atau kromosom tidak memungkinkan mudghah tumbuh normal, bahkan jika kehamilan berlanjut, janin akan lahir dengan cacat lahir 279 2) Aborsi karena keadaan darurat atau pengobatan. al-isqâth al-dharurî/ al-'ilajiy).

Pengguguran kandungan karena darurat atau pengobatan (al-isqath al-dharury/ al-'ilajiy), misalnya pengguguran kandungan dilakukan karena ada indikasi fisik yang mengancam jiwa ibu jika kehamilan dilanjutkan. Dalam hal ini yang dianggap kurang berisiko adalah mengorbankan janin, sehingga aborsi jenis ini diperbolehkan menurut agama. Kaidah fikih pendukungnya adalah: “Yang lebih ringan dari dua bahaya itu bisa dilakukan untuk menghindari risiko yang lebih berbahaya”.

Aborsi Karena Hilaf atau tidak Sengaja (khatha’)

Aborsi yang semi kesengajaan (syibh ‘amd)

Oleh Nabi, pihak yang bertanggung jawab dihukum dengan dua denda sekaligus, yaitu membayar tebusan 50 ekor unta (diyat kâmilah) atas kematian ibu dan ganti rugi penuh 5 ekor unta (ghurrah kâmilah) atas kematian bayinya. 5) Pengguguran kandungan yang disengaja dan direncanakan (al-`amd) Pengguguran kandungan yang dilakukan dengan sengaja dan.

Aborsi sengaja dan terencana (al-`amd) Aborsi dilakukan secara sengaja dan

Mereka yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan melakukan praktik aborsi tidak aman yang berisiko kematian ibu karena fasilitas aborsi yang aman tidak tersedia. Sementara itu, dalam rangka mewujudkan kepastian hukum tentang tingginya angka kematian ibu akibat aborsi yang tidak aman, kedua syarat itu sama. Aborsi dan tingginya angka kematian ibu akibat aborsi yang tidak aman sama-sama tergolong sebagai masalah moral dan sosial yang memerlukan penyelesaian dengan mengambil resiko sekecil mungkin.

Masalah moral dan sosial kematian ibu yang tinggi harus segera dicarikan solusinya dengan mempertimbangkan berbagai determinan yang mempengaruhi keputusan aborsi di tingkat individu, keluarga atau masyarakat serta negara. Lebih lanjut, Pingky mengatakan, Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Indonesia termasuk yang tertinggi di kawasan Asia, yakni kelahiran. Selain faktor sosial budaya, Maswita mengatakan tingginya angka anemia pada perempuan juga menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia.

Selain anemia, tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia disebabkan praktik aborsi yang tidak ditanggapi secara serius. Tingginya angka kematian ibu akibat persalinan dapat ditekan dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya memeriksakan kehamilan secara dini dan berkesinambungan.

Konsep Kesetaraan Hubungan Seksual Suami-Istri dalam Islam

  • Hasrat Seksual Sebagai Sesuatu yang Manusiawi Sejak Allah SWTmenciptakan Adam As. dan

Referensi

Dokumen terkait

Pernikahan berarti ikatan lahir dan batin antara laki-laki dan perempuan untuk menjadi pasangan suami istri dengan tujuan membangun rumahtangga yang bahagia berdasarkan

Diantara keputusan tersebut yaitu, (1) Mengaku bahwa : “Islam memberikan hak-hak yang sama kepada perempuan dan laki-laki sebagaimana telah ditegaskan dalam Al-Qur’an