Nama : Fitria Novita Sari No: 17
Kelas: XII IPS 1 Mapel : Sejarah pm KONFLIK DI AFRIKA
1. Konflik Internal di Somalia
~ Latar belakang:
Konflik internal di Somalia memiliki akar yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor politik, sosial, ekonomi, dan etnis. Krisis multi-dimesional menyebabkan berkembangnya paham sosial-komunis yang mengarah kepada terjadi konflik bersenjata dan perebutan kekuasaan. Pada tahun 1969, sebuah dewan revolusioner di bawah pimpinan Muhammad Syad Barre merebut kekuasaan dari tangan Presiden Shermerke.
~ Dampak
Konflik di Somalia telah menyebabkan dampak yang luas, termasuk krisis kemanusiaan, kekurangan pangan, pengungsi, ketidakstabilan politik, dan keamanan regional. Selain itu, konflik tersebut juga telah menghambat pembangunan ekonomi dan sosial di negara tersebut. Kekerasan sepanjang tahun terus meningkat yang mengakibatkan lebih dari 1 juta rumah penduduk di ibu kota Mogadishu hancur.
~ Penyelesaian
Penyelesaian konflik di Somalia memerlukan pendekatan yang komprehensif, termasuk upaya diplomasi internasional, rekonsiliasi antar-klan, pembangunan institusi pemerintahan yang kuat, dan pemulihan ekonomi. Diperlukan juga kerjasama antara pemerintah Somalia, masyarakat internasional, organisasi kemanusiaan, dan aktor regional untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
2. Konflik di Kongo
~Latar belakang
• Sengketa Sumber Daya: Kongo kaya akan sumber daya alam, termasuk mineral seperti emas, berlian, dan kobalt.
• Gangguan Eksternal: Campur tangan negara-negara tetangga dan kepentingan asing dalam urusan Kongo telah memperburuk konflik.
• Kegagalan Institusi: Kongo telah mengalami kegagalan institusi pemerintahan yang berkelanjutan, termasuk korupsi, kelemahan sistem keamanan, dan kurangnya kapasitas administratif.
• Kesenjangan Sosial dan Ekonomi: Ketidaksetaraan ekonomi, akses terhadap sumber daya, dan kesenjangan sosial antara kelompok etnis dan wilayah di Kongo telah memicu ketegangan dan konflik antara komunitas.
~ Dampak
• Kemanusiaan: Konflik telah menyebabkan penderitaan massal bagi penduduk sipil, termasuk pembunuhan, pemerkosaan, pengusiran, dan kehilangan tempat tinggal.
• Ekonomi: Konflik menghambat pembangunan ekonomi dan investasi di Kongo.
• Lingkungan: Konflik seringkali juga memperburuk kerusakan lingkungan, melalui deforestasi, pencemaran air dan tanah oleh limbah pertambangan, serta eksploitasi ilegal sumber daya alam.
~ Penyelesaian
Mendorong dialog antara pihak yang berseteru, termasuk kelompok bersenjata, pemerintah Kongo, dan kelompok masyarakat sipil, untuk mencapai kesepakatan damai dan rekonsiliasi nasional. Perjanjian damai juga dilakukan antara Kongo dengan Rwanda dan antara Kongo dan Uganda pada tahun 2002
3. Perang Saudara di Sudan
~ Latar belakang
Adanya perbedaan antara wilayah Sudan Utara dan Sudan Selatan. Perbedaan ini tetap tidak mampu menyatukan Sudan sebagai sebuah negara mesti kemerdekaan telah diraih.
~ Perang saudara menghambat pertumbuhan ekonomi dan investasi di Sudan. Kerusakan infrastruktur, termasuk fasilitas transportasi dan produksi, mengganggu distribusi barang dan layanan, sementara penghancuran harta benda dan tanaman menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.
~ Penyelesaian
Penyelesaian perang saudara di Sudan memerlukan pendekatan yang holistik dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah Sudan, kelompok oposisi, masyarakat sipil, negara-negara tetangga, dan komunitas internasional.
KONFLIK DI AMERIKA LATIN 1. Konflik di Kolombia
~ Latar belakang
Sejak tahun 1920-an, muncul gelombang protes dari kelompok petani lokal yang berhaluan sosial- komunis. Hal ini disebabkan buruknya keadaan mereka sebagai pekerja pada di ladang ladang milik para tuan tanah.
~ Dampak
Penggunaan Tanah dan Lingkungan: Konflik telah menyebabkan perubahan dalam penggunaan tanah, termasuk penggusuran paksa penduduk dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertempuran dan eksploitasi sumber daya alam.
~ Penyelesaian
Perjanjian Damai: Mendorong negosiasi lanjutan antara pemerintah Kolombia dan kelompok
pemberontak, seperti FARC, ELN, dan kelompok bersenjata lainnya, untuk mencapai perjanjian damai yang mencakup gencatan senjata, demobilisasi, dan reintegrasi mantan pejuang ke dalam masyarakat.
2. Konflik Kolombia dengan Venezuela
• Pemerintah Kolombia memberikan izin penempatan pangkalan militer Amerika Serikat di Kolombia yang membuat Chaves marah.
• Dukungan Venezuela terhadap pemberontak yang berhaluan sosialis-komunis di Kolombia, FARC.
Pemerintah Kolombia direpotkan aksi aksi FARC yang tidak hanya merugikan perekonomian dan keamanan Kolombia tetapi juga mencoreng muka Kolombia di dunia internasional.
~ Dampak
Ketegangan antara dua negara dapat mengganggu hubungan diplomatik, mengakibatkan isolasi politik, serta pembatasan perdagangan dan komunikasi lintas-batas.
3. Perang Malvinas ( Inggris- Argentina )
~ Layar belakang
Memperebutkan Kepulauan Falkland atau Malvinas, George Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan yang berlangsung selama sekitar dua bulan.Argentina telah lama mengklaim Kepulauan Malvinas (dikenal sebagai Falkland Islands oleh Britania Raya) sebagai bagian dari wilayahnya, meskipun pulau- pulau tersebut berada di bawah kedaulatan Britania Raya sejak abad ke-19.
~ Dampak
Perang ini mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka di kedua belah pihak, baik dari pasukan militer maupun warga sipil. Kedua negara mengalami kerugian manusia yang signifikan, meskipun lebih banyak korban dari pihak Argentina.
~ Penyelesaian
Setelah pasukan Britania Raya merebut kembali Kepulauan Malvinas, pemerintah Argentina menyatakan penyerahan diri pada 14 Juni 1982. Pasukan Argentina menyerah kepada pasukan Britania Raya.
Meskipun Perang Malvinas secara militer berakhir dengan kemenangan Britania Raya, konflik tersebut meninggalkan warisan yang kompleks dalam hubungan antara Argentina dan Britania Raya serta dalam politik dan masyarakat kedua negara.
4. Konflik Beagle Channel (Chile-Argentina)
~ Latar Belakang
Konflik Beagle adalah perselisihan perbatasan yang terjadi antara Argentina dan Chile pada tahun 1978, yang hampir memicu konflik bersenjata antara kedua negara. Perselisihan ini terutama berkaitan dengan klaim atas kepulauan dan perairan di sekitar Selat Beagle di ujung selatan Amerika Selatan. Baik Argentina maupun Chile mengklaim kedaulatan atas bagian-bagian dari wilayah tersebut.
~ Dampak
Konflik ini menyebabkan peningkatan ketegangan antara Argentina dan Chile, dengan potensi eskalasi menjadi konflik bersenjata yang merugikan kedua belah pihak. Ketegangan politik antara Argentina dan Chile dalam konflik Beagle dapat mengganggu perdagangan lintas-batas dan kerjasama ekonomi antara kedua negara, yang berpotensi merugikan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
~ Penyelesaian
Penyelesaian masalah perbatasan antara Chile dan Argentina ini dilakukan dengan perantaraan Paus di Roma. Melalui perantaraan Paus, kedua negara menekankan pentingnya penyelesaian konflik melalui jalur perundingan. Selanjutnya kedua negara sepakat untuk membawa masalah Beagle Channel ke pengadilan internasional. Akhirnya ICJ memutuskan membagi Beagle Channel menjadi dua wilayah eksplorasi, yaitu wilayah daratan untuk Chile dan wilayah lautan untuk Argentina, sehingga Argentina bebas mengeksploitasi hasil laut yang ada.