• Tidak ada hasil yang ditemukan

sambutan pimpinan umum - JIMKI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "sambutan pimpinan umum - JIMKI"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko TB dengan kadar vitamin D serum pada pasien TB. Hasil: Uji korelasi Pearson gagal mendapatkan korelasi antara Indeks Massa Tubuh (BMI) dan kadar vitamin D (p=0,007;r=-0,482) dan tidak ditemukan korelasi yang signifikan antara kadar vitamin D dan usia.

Tabel 1. Karakteristik Responden
Tabel 1. Karakteristik Responden

Hubungan Riwayat Diabetes terhadap Status Vitamin D Serum

Hubungan Usia terhadap Kadar 25(OH)D Serum

PENELITIAN ASLI

Hubungan Nilai IMT terhadap Kadar 25(OH)D Serum

Hubungan Riwayat Diabetes terhadap Status Vitamin D Serum

Hubungan Penggunaan Kortikosteroid terhadap Status

Ardalan, "Association of serum vitamin D level with age in subjects with normal renal function," vol. Carmen, "Journal of Steroid Biochemistry and Molecular Biology Seasonal variation of 1,25-dihydroxyvitamin D and its association with body mass index and age," vol. .

RELATIONSHIP BETWEEN FAST FOOD CONSUMPTION AND THE INCIDENCE OF DEPRESSION

ORIGINAL RESEARCH

  • METHOD
  • RESULT
  • DISCUSSION
  • SUGGESTIONS

The p value also shows that there is a significant relationship between fast food consumption and depressive symptoms (p=0.043). It can be concluded that there is a significant relationship between fast food consumption and depressive symptoms.

Table 1. Data distribution of  respondents
Table 1. Data distribution of respondents

HUBUNGAN CLUSTER OF DIFFERENTIATION 4 (CD4) DENGAN GAMBARAN RADIOLOGIS PASIEN TB-HIV

CORRELATION BETWEEN CLUSTER OF DIFFERENTIATION 4 (CD4) WITH RADIOLOGICAL

FEATURES OF TB-HIV PATIENTS

  • PENDAHULUAN
  • METODE
  • HASIL PENELITIAN
    • Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah
    • Analisis Bivariat Hubungan antara Jumlah CD4 dengan
  • PEMBAHASAN
  • SIMPULAN
  • SARAN

Pasien TB-HIV dengan jumlah CD4 lebih rendah mungkin mengalami limfadenopati dan temuan radiologis atipikal. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah gambaran radiologis pasien TB-HIV dengan skala nominal.

Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian  berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur
Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur

TINJAUAN PUSTAKA

KOMBUCHA: PENDAYAGUNAAN MEKANISME GUT- BRAIN AXIS DALAM PENCEGAHAN DEPRESI

KOMBUCHA: THE UTILIZATION OF GUT-BRAIN AXIS MECHANISM IN THE PREVENTION OF DEPRESSION

PEMBAHASAN 1 Gut-Brain Axis

  • Kombucha
  • Peranan Kombucha dalam GBA Kombucha adalah salah satu

Kandungan kombucha secara mikrobiologis, terdiri atas bakteri Acetobacter xylinum, Acetobacter xylinoides, Bacterium gluconicum, Acetobacter aceti, Acetobacter pasteurianus, Gluconobacter oxydans, Lactobacillus sp., Lactococifiost sp., Bacterium sp., B. lum sp., Ruminococcaceae Incerate Sedis, Propionilbacterium sp., Enterococcus sp dan ragi berupa Saccharomyces cerevisiae, Zygosaccharomyces bailii, Schizosaccharomyces pombe,. Severi, "Die derm-brein-as: interaksies tussen enteriese mikrobiota, sentrale en enteriese senuweestelsels," Annals of Gastroenterology, vol.

POTENSI SIRNA TERENKAPSULASI NANOPARTIKEL SEBAGAI AGEN SILENCING SFLT-1 DAN NRF-2: INOVASI

TERAPI EFEKTIF TERHADAP PREEKLAMSIA

THE POTENTIAL OF SIRNA ENCAPSULATED BY NANOPARTICLE AS SILENCING AGENT FOR SFLT-1 AND

NRF-2: EFFECTIVE THERAPY INOVATION AGAINST PREECLAMPSIA

PEMBAHASAN

  • Peran Soluble fms-like tyrosine kinase (sFlt-1) dalam Preeklamsia

Berdasarkan studi tahun 2020 oleh Li et al., ditemukan bahwa efisiensi konjugasi peptida pengikat CSA ke nanopartikel pembawa siRNA adalah sekitar 53,2%.[9] Menurut penelitian yang dilakukan oleh Chang et al pada tahun 2018, komponen sFlt-1 akan dikirimkan ke sel endotel melalui partikel nano eksosom. Penelitian yang dilakukan oleh Nezu et al pada tahun 2017 menggunakan mencit bunting menunjukkan bahwa inaktivasi Nrf-2 dapat meningkatkan angiogenesis pada plasenta.

Namun penelitian tersebut cukup kuat untuk mendukung temuan penelitian yang diperoleh Li et al.

Gambar 1. Mekanisme kerja siRNA. [12]
Gambar 1. Mekanisme kerja siRNA. [12]

KESIMPULAN

Updating the diagnosis and prognosis of preeclampsia using the sFlt-1/PlGF ratio in singleton pregnancies. Exosomes from preeclamptic women induced vascular dysfunction by delivering sFlt (soluble Fms-like tyrosine kinase)-1 and sEng (soluble endoglin) to endothelial cells. Nrf2 inactivation increases placental angiogenesis in a mouse model of preeclampsia and improves maternal and fetal outcomes.

POTENSI PITAVASTATIN DENGAN NANOPARTIKEL POLY (DL-LACTIDE-CO-GLYCOLIDE) (PLGA) DRUG

PENYAKIT JANTUNG KORONER

PITAVASTATIN COMBINED WITH PLGA DRUG DELIVERY SYSTEM AS A POTENTIAL ADJUVANT THERAPY FOR

CORONARY ARTERY DISEASE

PEMBAHASAN 1 Pitavastatin

  • Farmakokinetik, Keamanan dan Toleransi
  • Efek Pleiotropik
  • Nanopartikel PLGA

Hasil ini menunjukkan bahwa pitavastatin berpotensi mengurangi risiko kardiovaskular pada penderita ACS dengan memperbaiki komposisi plak aterosklerotik dan stenosis. Pitavastatin berkapsul nanopartikel PLGA juga mampu mencegah cedera reperfusi iskemik pada miokardium pada pasien dengan infark miokard.[28] Kemampuan ini diduga karena sampai saat ini upaya pencegahan cedera iskemia-reperfusi miokard mengalami kendala atau masalah karena pemberian obat yang tidak adekuat. Dengan demikian pitavastatin yang dienkapsulasi dengan nanopartikel PLGA dapat mencegah cedera reperfusi iskemik miokard pada pasien dengan infark miokard.

Kewaspadaan cedera miokard iskemik-reperfusi yang sering mengalami hambatan dalam penghantaran obat karena waktu yang tersedia sangat singkat dapat diatasi dengan nanopartikel PLGA.

POTENSI EKSTRAK MORINGA OLEIFERA UNTUK MENGATASI GASTROENTERITIS BAKTERI

The Potential of Moringa Oleifera Extract to Treat Gastroenteritis

  • Nutrisi dan Analisis Fitokimia dari Moringa oleifera
  • Potensi Moringa oleifera sebagai Antiinflamasi
  • Potensi Moringa oleifera sebagai antiulkus
  • Potensi Moringa oleifera sebagai Antidiare
  • SIMPULAN

Dalam tulisan ini, penulis memilih ulasan artikel tentang biji dan ekstrak daun Moringa oleifera untuk mengetahui potensinya sebagai pengobatan alternatif untuk gastroenteritis bakterial. Berdasarkan tinjauan literatur ini, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan mengenai efek terapeutik dari ekstrak biji dan daun Moringa oleifera yang teruji secara klinis. Aktivitas antibakteri ekstrak biji bunga lili putih Moringa oleifera dan penggunaannya dalam penjernihan air.

Antioxidant and anti-inflammatory activities of Moringa oleifera crude extracts from Kenya and their correlation with flavonoids.

Gambar 2. Kerangka Kerja Ekstrak Daun dan Biji Moringa oleifera
Gambar 2. Kerangka Kerja Ekstrak Daun dan Biji Moringa oleifera

ANALISIS HUMAN UMBILICAL CORD MESENCHYMAL STEM CELLS SEBAGAI TERAPI YANG MENJANJIKAN

COVID-19

THE ANALYSIS OF HUMAN UMBILICAL CORD

MESENCHYMAL STEM CELLS AS A PROMISING THERAPY IN OVERCOMING CYTOKINE STORM IN COVID-19

PATIENTS

  • INTRODUCTION
  • METHODS
  • DISCUSSION 1 Cytokine Storm
    • Mesenchymal Stem Cells (MSCs) Mesenchymal Stem Cells (MSCs)
    • The Effect of human Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cells (hUC-
    • The Effect of human Umbilical Cord Mesenchymal Stem Cells (hUC-
  • CONCLUSION

This can lead to a decrease in body oxygen saturation and cause an increase in mortality and morbidity in patients with COVID-19.[8-10] An illustration of how the cytokine storm occurs can be seen in Figure 1. One of the MSCs that have been widely clinically tested in patients with COVID-19 are human umbilical cord mesenchymal stem cells (hUC-MSCs). In 2020, Shu et al conducted a study to observe the effect of human umbilical cord mesenchymal stem cells (hUC-MSC) on IL-6 levels in severe patients with COVID-19 and ARDS.

Umbilical cord mesenchymal stem cells for COVID-19 acute respiratory distress syndrome: A double-blind, phase 1/2a, randomized controlled trial.

Graphic 1. The Effect of hUC-MSCs on  IL-6 Profile. [17]
Graphic 1. The Effect of hUC-MSCs on IL-6 Profile. [17]

POTENSI PROBIOTIK SEBAGAI REGULATOR SITOKIN INFLAMASI DALAM PERBAIKAN KLINIS PASIEN

PROBIOTIC POTENCY AS INFLAMMATORY CYTOKINES REGULATOR IN IMPROVING COVID-19 PATIENT'S

CLINICAL OUTCOME

Metode

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Badai Sitokin pada COVID-19

  • Probiotik dan Badai Sitokin Beberapa penelitian
  • Probiotik terhadap Peningkatan Interferon

Selain fenomena badai sitokin, penurunan produksi Interferon tipe 1 (IFN-1) juga ditemukan pada pasien COVID-19 yang parah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa probiotik berpotensi menjadi terapi alternatif untuk COVID-19 karena kemampuannya menekan sejumlah sitokin proinflamasi seperti IL-6 dan TNF-α yang terlibat dalam efek patologis yang ditimbulkan oleh sitokin. badai. pada pasien dengan COVID-19. Melalui mekanisme pencegahan badai sitokin dan peningkatan interferon, pemberian probiotik secara oral dianggap memberikan efek positif pada pasien COVID-19.

Selain itu, probiotik juga ditemukan berperan sebagai pengatur sitokin inflamasi dengan mencegah terjadinya badai sitokin dan meningkatkan interferon tipe 1, sehingga probiotik dari berbagai jenis strain diharapkan dapat memberikan efek perbaikan klinis COVID-19. pasien.

Tabel 1. Tabel Asosiasi Pemberian Probiotik Terhadap Produksi Sitokin Proinflamasi   Penulis
Tabel 1. Tabel Asosiasi Pemberian Probiotik Terhadap Produksi Sitokin Proinflamasi Penulis

Saran

Sebuah penelitian di Italia melakukan uji coba probiotik/oral bacteriotherapy (OB) pada pasien COVID-19, dilaporkan sebanyak 70 pasien yang didiagnosis dari hasil pemeriksaan RT-PCR diberikan. Namun, penelitian lebih lanjut dan ekstensif masih diperlukan untuk memperkuat bukti efektivitas probiotik sebagai pengatur sitokin inflamasi pada pasien Covid-19. Dari hasil kajian pustaka ini, ditemukan beberapa penelitian yang membuktikan adanya hubungan antara badai sitokin dan IFN tipe 1 yang rendah terhadap perburukan gejala klinis pada pasien Covid-19.

Challenges in the management of SARS-CoV2 infection: The role of oral bacteriotherapy as complementary therapeutic strategy to avoid the progression of COVID-19 Front Med( . Lausanne) [Internet].

TRANSPLANTASI HUMAN EMBRYONIC STEM CELL RETINAL PIGMENT EPITHELIUM SUBRETINAL SEBAGAI TERAPI

DEGENERASI MAKULA TERKAIT USIA TIPE KERING

SUBRETINAL HUMAN EMBRYONIC STEM CELL RETINAL PIGMENT EPITHELIUM TRANSPLANT AS THERAPY FOR DRY

TYPE AGE MACULA DEGENERATION

HASIL

  • Patogenesis terjadinya AMD RPE merupakan suatu lapisan
  • Transplantasi hESC RPEmSubretinal
  • Efek terapeutik, keamanan dan tolerabilitas hESC-RPE

Sebuah penelitian dilakukan pada teknik, pembuatan, dan penerapan hESC-RPE tingkat klinis yang mengarah pada stabilisasi dan peningkatan penglihatan selama 12 bulan pada dua subjek AMD dengan kehilangan penglihatan yang parah. Temuan ini mendukung penyelidikan lebih lanjut sebagai strategi pengobatan alternatif untuk DAL. Sebuah studi California oleh Kashani et al mengembangkan pendekatan untuk mengobati atrofi geografis (GA) yang terkait dengan AMD non-neovaskular dengan menanamkan monolayer hESC-RPE ke substrat parylene sintetik yang tidak dapat terdegradasi, selanjutnya disebut sebagai California Cure Blindness Project – Retina Pigment Epithelium 1 (CPCB-RPE1), [14] di area GA. Hasilnya mendukung keamanan, integrasi anatomi okular, dan aktivitas fungsional implan ini sebagai pengobatan potensial untuk AMD non-neovaskular.[14] Selain itu, penelitian pada hewan telah menunjukkan keamanan, kelangsungan hidup, dan fungsionalitas lapisan tunggal hESC-RPE yang dibiakkan pada substrat sintetik dengan sampel retina tikus yang mengalami degenerasi.[33] dan kelayakan implantasi subretinal dari hESC-RPE yang dibiakkan pada substrat sintetik ini dengan anak babi [34].

Sebuah studi untuk menilai keamanan dan tolerabilitas transplantasi hESC-RPE pada 9 pasien distrofi makula Stargardt (SMD) dan 9 pasien AMD telah dilakukan di Amerika Serikat.[15] Setelah operasi, 13 (72%) dari 18 pasien mengalami peningkatan pigmentasi subretinal dengan RPE yang ditransplantasikan.

KESIMPULAN

Human embryonic stem cell-derived retinal pigment epithelium in patients with age-related macular degeneration and Stargardt's macular dystrophy: follow-up of two open-label phase 1/2 studies. Treatment of macular degeneration using embryonic stem cell-derived retinal pigment epithelium: preliminary results in Asian patients. Xeno-free and defined human embryonic stem cell-derived retinal pigment epithelial cells functionally integrate in a wide-eyed preclinical model.

Subretinal implantation of a monolayer of human embryonic stem cell-derived retinal pigment epithelium: a feasibility and safety study in minipigs from Yucatán.

TOCILIZUMAB SEBAGAI TERAPI ANTIBODI MONOKLONAL PADA PASIEN COVID-19 DENGAN SINDROM GANGGUAN

PERNAPASAN AKUT

TOCILIZUMAB AS MONOCLONAL ANTIBODY THERAPY IN COVID-19 PATIENTS WITH ACUTE RESPIRATORY DISTRESS

SYNDROME

Sindrom Gangguan Pernapasan Akut pada Pasien COVID-19

Diagnosis pasien COVID-19 dengan sindrom gangguan pernapasan akut dibuat ketika seseorang yang telah mengkonfirmasi COVID-19 melalui reaksi rantai polimerase (PCR) spesifik memenuhi kriteria Kigali 2016 yang dimodifikasi (Tabel 2).[19] Kondisi ini jarang didiagnosis di ICU.[20] Gejala ini terjadi pada 42% pasien COVID-19 dan antara 61% - 81% pasien yang membutuhkan perawatan ICU.[21] Kondisi ini dapat diprediksi selama beberapa hari. Ini mirip dengan laporan sebelumnya yang menyatakan bahwa sindrom gangguan pernapasan akut muncul pada hari ke 8 - 9 setelah timbulnya gejala [18,22]. Laju pernapasan dan saturasi oksigen adalah dua parameter penting untuk menilai kondisi klinis pasien dan memungkinkan deteksi dini sindrom gangguan pernapasan akut.

Di Singapura, tercatat bahwa peningkatan CRP dan jumlah neutrofil darah disertai limfopenia lebih sering terjadi pada pasien yang membutuhkan ventilasi mekanis invasif untuk mengobati sindrom gangguan pernapasan akut pada pasien COVID-19.[22-24].

Terapi Antibodi Monoklonal Antibodi monoklonal berpotensi

Badai sitokin mematikan dan tidak dapat dikendalikan dalam tubuh karena pelepasan sejumlah besar sitokin pro-inflamasi (IFN-α, IFN-γ, IL-1β, IL-6, IL-12, IL-18, IL-33, TNF - α , tgfβ, dll.) dan kemokin (CCL2, CCL3, CCL5, CXCL8, CXCL9, CXCL10, dll.) sel efektor imun pada infeksi SARS-CoV-2, yang mungkin terkait dengan kondisi kritis COVID- 19 pasien [28]. Sebagian besar antibodi monoklonal memiliki waktu paruh sekitar 3 minggu untuk IgG sehingga infus tunggal sudah cukup. Yang harus diperhatikan adalah efek keragaman virus, oleh karena itu penting untuk memantau munculnya mutasi virus yang resisten di bawah tekanan selektif pengobatan antibodi monoklonal.

Oleh karena itu, antibodi monoklonal telah dipilih untuk menargetkan lonjakan virus, dan beberapa produk akan menjadi kombinasi dari 2 antibodi monoklonal yang menargetkan situs berbeda pada protein lonjakan.[32].

Pemberian Tocilizumab terhadap Pasien COVID-19

Clinical course and risk factors for mortality in adult patients with COVID-19 in Wuhan, China: a retrospective cohort study. Clinical predictors of mortality due to COVID-19 based on a data analysis of 150 patients from Wuhan, China [Internet]. Tocilizumab for the treatment of severe COVID-19 pneumonia with hyperinflammatory syndrome and acute respiratory failure: A single-center study of 100 patients in Brescia, Italy.

COVID-19 acute respiratory distress syndrome (ARDS): clinical features and differences from typical pre-COVID-19 ARDS.

ADVERTORIAL

PENELUSURAN POTENSI FASXIATOR SEBAGAI ANTIKOAGULAN ALTERNATIF YANG MENCEGAH

KONTAK

Terobosan Penggunaan Racun Ular dalam Mengencerkan Darah yang Terkoagulasi secara Patologis

DISSECTING FASXIATOR POTENTIAL AS ALTERNATIVE ANTICOAGULANT BY PREVENTING THROMBOSIS

Breakthrough of Snake venom usage to thin pathologically coagulated blood

In one study, the use of Fasciator resulted in double the clotting time during the Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) assay using only a small amount of dose (3µM), while it did not clearly affect the Prothrombin Time (PT) when using a concentration as high as 100µM.1 The experiment involving mice with FeCl3-induced occlusive thrombosis gave a protective result with a Fasxiator dose of 0.3 mg/animal.1.6. Not to mention, Fasxiator N17R,L19E was 10 times more potent in human plasma compared to experimental rat.1 The safety profile had also been proven in an experiment with a rodent tail vein hemorrhage model. The margin of selectivity, efficacy and safety of Fasxiator in experimental animals further highlights the potential of Fasxiator as an alternative anticoagulant in the future.

However, to ensure the effectiveness and safety of Fasxiator in humans, further studies are required, especially on any short- or long-term effects that develop after the use of Fasxiator.

Figure 1. Coagulation pathways .[1]
Figure 1. Coagulation pathways .[1]

INTEGRASI ANALISIS UJI CETAK NAPAS BERBASIS E- NOSE SEBAGAI SOLUSI BARU DETEKSI DINI PENYAKIT

PARU OBSTRUKTIF KRONIK PADA MASA PANDEMI COVID-19

INTEGRATION OF E-NOSE BASED BREATH-PRINT TEST ANALYSIS: NOVEL SOLUTION FOR EARLY DETECTION OF

COPD DURING THE COVID-19 PANDEMIC

PEMBAHASAN

  • Standar Baku Emas Uji Diagnosis PPOK dan kekurangannya

Teknologi ini juga didasarkan pada analisis sampel khas VOC dari napas seseorang, yang kemudian dideteksi oleh sensor nano perangkat ini dan kemudian ditransfer ke diagnosis penyakit. Pengguna alat ini hanya perlu mengambil sampel udara yang dihembuskan di dalam kantong inert kemudian menganalisisnya dengan hidung elektronik yang telah memiliki seperangkat sensor [15-18]. Analisis model komponen utama inhalasi pasien PPOK dan subtipenya juga menghasilkan hasil yang baik, dengan e-nose mampu membedakan pasien PPOK dari pasien sehat, perokok PPOK dari pasien sehat, dan pasien PPOK dari polusi udara di dalam ruangan dari pasien sehat.

Analisis profil pernafasan kemudian akan dilakukan dengan menggunakan alat GeNose, yaitu e-nose yang dapat mendeteksi berbagai penyakit pernapasan.

Gambar 1. a: Prinsip dasar nanomaterial- nanomaterial-based sensors array; b: Berbagai macam
Gambar 1. a: Prinsip dasar nanomaterial- nanomaterial-based sensors array; b: Berbagai macam

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, penulis merekomendasikan untuk mengintegrasikan sistem e-nose ke dalam sistem pelayanan kesehatan primer di Indonesia pada masa pandemi sebagai berikut (Gambar 2). Untuk mewujudkan rancangan integrasi sistem ini, dapat dilakukan kerjasama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai pengambil kebijakan kesehatan tertinggi di Indonesia. Dengan penerapan gagasan tersebut, maka efisiensi dan keterjangkauan diagnosis pasien PPOK di Indonesia dapat ditingkatkan dan pasien PPOK dapat segera ditangani sehingga menurunkan angka kematian akibat PPOK.

Global, regional and national deaths, prevalence, disability-adjusted life-years and years lived with disability from chronic obstructive pulmonary disease and asthma a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2015.

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Responden
Tabel 3. Usia dan Vitamin D  Vitamin D Status
Tabel 2. Kadar 25(OH)D Serum
Tabel 6. Kortikosteroid dan Vitamin D
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jurnal Gamma-Pi, Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 1 Gamma-Pi: Jurnal Matematika dan Terapan Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 ISSN : 2721-7876 PROYEKSI JUMLAH PENYANDANG MASALAH