• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sania Ayuning Tyas - Logika

N/A
N/A
Sania Ayu

Academic year: 2024

Membagikan "Sania Ayuning Tyas - Logika"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Logika Barat, Islam, dan Yunani terhadap Pemikiran Logis Generasi Z di Indonesia

Oleh: Sania Ayuning Tyas (049503662) Universitas Terbuka

Pendahuluan: Logika sebagai disiplin intelektual sudah lama dikenal di Indonesia, termasuk pada masa kerajaan. Pada masa tersebut, logika tidak hanya digunakan dalam konteks keilmuan tetapi juga dalam pengambilan keputusan dan filsafat hidup. Generasi Z, yang lahir dalam era globalisasi digital, terpapar oleh berbagai pengaruh logika dari Barat, Islam, dan Yunani.

Tulisan ini akan membahas keadaan logika di masa kerajaan di Indonesia dan bagaimana pengaruh logika dari tiga budaya tersebut membentuk cara berpikir logis generasi Z saat ini.

Pembahasan:

1. Keadaan Logika di Masa Kerajaan di Indonesia:

o Pada masa kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya, logika diterapkan dalam tata pemerintahan, strategi perang, dan filsafat kehidupan.

Logika sederhana dipergunakan dalam strategi dan diplomasi serta perumusan hukum adat.

o Bukti keberadaan logika dapat ditemukan dalam karya-karya sastra seperti

"Kakawin Nagarakretagama" dari Majapahit, di mana kebijakan dan strategi politik tertuang dalam bentuk pemikiran logis, atau dalam bentuk hukum adat yang diatur dengan prinsip sebab-akibat untuk menjaga keseimbangan dan keadilan.

o Dalam tradisi lisan maupun tulisan, kebijakan logis juga diimplementasikan dalam ajaran moral yang ditekankan dalam naskah-naskah kuno yang ditemukan dari masa kerajaan.

2. Pengaruh Logika Barat pada Generasi Z di Indonesia:

o Pengaruh Barat terhadap logika di Indonesia lebih kuat di era modern, terutama sejak pendidikan formal ala Barat diperkenalkan. Logika formal dan metode ilmiah, yang diperkenalkan dari Barat, menekankan pada proses analitis dan empiris.

o Generasi Z, yang tumbuh dengan akses terhadap internet dan pendidikan global, menggunakan logika Barat dalam berpikir kritis dan analitis, terutama dalam memproses informasi yang tersebar di media sosial dan internet.

o Pendekatan Barat ini mempengaruhi generasi Z dalam membuat keputusan berbasis data dan analisis kritis.

3. Pengaruh Logika Islam pada Generasi Z di Indonesia:

o Logika dalam tradisi Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dan ulama sejak abad ke-13. Filsafat logika Islam dipengaruhi oleh logika Yunani, khususnya dari filsuf seperti Aristoteles, tetapi disesuaikan dengan konsep ketuhanan dalam Islam.

o Pengajaran logika dalam pesantren dan madrasah menekankan metode berpikir analogis dan deduktif yang diambil dari pemikiran Islam.

(2)

o Pada generasi Z, logika Islam diterapkan dalam konteks kehidupan sehari-hari, terutama terkait pemahaman ajaran agama, misalnya dengan cara menilai dan memahami hukum-hukum fiqih berdasarkan sebab-akibat.

4. Pengaruh Logika Yunani pada Generasi Z di Indonesia:

o Logika Yunani kuno, yang diwakili oleh pemikiran Aristoteles, Socrates, dan Plato, berfokus pada metode dialektika dan silogisme. Logika Yunani ini menyusup ke dunia Islam dan kemudian memengaruhi pendidikan di Indonesia melalui pengaruh logika Islam.

o Silogisme dan cara berpikir induktif serta deduktif Yunani telah memengaruhi bagaimana generasi Z berpikir secara sistematis dan mencari kebenaran melalui argumen rasional.

o Di era digital, generasi Z juga menerapkan logika Yunani dalam diskusi di media sosial, dalam bentuk argumentasi berbasis bukti, sehingga melatih mereka dalam menggunakan struktur argumen yang logis.

5. Perpaduan Logika Tradisional dan Modern:

o Generasi Z di Indonesia tidak hanya terpapar logika Barat, Islam, dan Yunani, tetapi juga mengembangkan pemikiran logis mereka berdasarkan kearifan lokal.

Misalnya, konsep “musyawarah” yang mengutamakan konsensus dalam pengambilan keputusan masih diterapkan hingga kini.

o Dengan terintegrasinya pemikiran logis dari berbagai budaya, generasi Z mampu mengembangkan pendekatan berpikir yang lebih terbuka, kritis, dan analitis sambil tetap mempertahankan nilai-nilai lokal.

Kesimpulan: Generasi Z di Indonesia mempraktikkan logika yang merupakan hasil dari perpaduan pengaruh lokal, Barat, Islam, dan Yunani. Pemikiran logis mereka berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan paparan terhadap budaya global. Mereka telah mengadopsi kerangka berpikir kritis dan analitis sambil mempertahankan nilai-nilai keindonesiaan yang ada sejak masa kerajaan. Perkembangan ini menunjukkan bagaimana logika tradisional dapat bersinergi dengan logika modern, membantu generasi Z menjadi individu yang berpikir rasional namun tetap berakar pada nilai budaya.

Daftar Pustaka

Soemardjan, S., & Soemardi, S. (1964). Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rahman, F. (2001). Islamic Methodology in History. Islamabad: Islamic Research Institute.

Musthofa, M. (2006). Pengantar Logika Modern. Bandung: Pustaka Setia.

Abdillah, M. (2015). Pemikiran Yunani dalam Dunia Islam. Jakarta: Pustaka Indonesia.

Manuskrip Nagarakretagama, edisi kritis oleh Slametmuljana

Referensi

Dokumen terkait