• Tidak ada hasil yang ditemukan

sanksi administrasi terhadap pegawai badan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "sanksi administrasi terhadap pegawai badan"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

  • Rumusan Masalah
  • Faedah Penelitian

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui sanksi administratif terhadap pegawai badan pengelola pajak dan retribusi daerah yang melakukan pelanggaran disiplin. Untuk mengetahui akibat hukum yang dilakukan pegawai badan pengelola pajak dan retribusi daerah dikenakan sanksi administrasi.

Metode Penelitian

  • Sifat/materi penelitian
  • Sumber data
  • Alat pengumpul data
  • Analisis data

Pendekatan empiris (hukum sebagai realitas sosial, budaya atau das sein) karena penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kantor badan pengelola pajak dan kompensasi daerah provinsi Sumatera Utara. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari penelitian di kantor Badan Pengelola Pajak dan Manfaat Daerah Provinsi Sumatera Utara. Penelitian lapangan (field research), yaitu melakukan wawancara dengan Sekretaris Badan Administrasi Perpajakan dan Kompensasi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Definisi Operasional

Demikian pula dalam pemberian sanksi disiplin bagi aparatur sipil negara di lingkungan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara. Pemahaman tentang peraturan perundang-undangan diperlukan oleh setiap individu aparatur sipil negara, termasuk pegawai Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara. Aparatur sipil negara termasuk pegawai badan pengelola pajak dan retribusi daerah provinsi Sumatera Utara harus memiliki motivasi yang tinggi dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

TINJAUAN PUSTAKA

Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Propinsi

Pada tahun 2017, namanya berubah menjadi Kantor Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, subbagian di bagian keuangan yang mengelola pendapatan dan pendapatan daerah. Pada awalnya pengelolaan Pendapatan Daerah berada di bawah Badan Koordinasi Biro Keuangan (sekretariat) sebagai Dinas Pajak dan Pendapatan. Begitu pula dengan Dinas Pajak dan Pendapatan berubah bentuk menjadi Subdirektorat Pendapatan Daerah Direktorat Keuangan.

Badan Pengelola Pajak dan Belanja Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian pekerjaan pemerintahan daerah di bidang penerimaan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Seksi Pendataan dan Pendaftaran bertugas melakukan Pendataan Pajak Daerah/Daerah dan pendapatan Daerah lainnya melalui Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) dan Surat Pemberitahuan. Melakukan perhitungan pengembalian dan atau pengalihan pajak daerah, pajak daerah dan penerimaan daerah lainnya.

Anda menyusun laporan realisasi penerimaan dan tunggakan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya dan Anda menyusun laporan bertahap realisasi penerimaan, pengeluaran dan sisa stok Barang Berharga. Dinas Penagihan dan Penghitungan, mempunyai tugas menagih Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya yang terutang, menerbitkan dan mendistribusikan serta menyimpan arsip Surat Pajak Daerah/Biaya Daerah yang terkait dengan penagihan. Melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan mempelajari hasil pendapatan daerah di bidang bagi hasil.

Visi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah “Terwujudnya Pendapatan Asli Daerah sebagai Pilar Pembiayaan Pembangunan Daerah”.

Disiplin Aparatur Sipil Negara

- UU no. 43 Tahun 1999 menyatakan bahwa “Dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan pidana, dilaksanakan peraturan disiplin bagi aparatur sipil negara untuk menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas”. Peraturan disiplin ASN adalah peraturan yang mengatur tentang kewajiban, larangan dan sanksi dalam hal tidak terpenuhinya atau pelarangan kewajiban. Peraturan disiplin ASN diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang peraturan disiplin PNS.

Disiplin Aparatur Sipil Negara adalah ketaatan dan penghormatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang tercermin dalam sikap dan perilaku pegawai di dalam dan di luar Badan. Dalam penjelasan pasal ini disebutkan bahwa peraturan disiplin adalah peraturan yang memuat keharusan, larangan dan sanksi apabila kewajiban itu tidak diindahkan atau larangan itu dilanggar. Peraturan Disiplin Aparatur Sipil Negara adalah peraturan yang mengatur tentang kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban tidak dipatuhi atau larangan tersebut dilanggar oleh Aparatur Sipil Negara.

Peraturan Disiplin Aparatur Sipil Negara mengatur ketentuan mengenai kewajiban, larangan, sanksi disiplin, pejabat yang berwenang menghukum, penjatuhan sanksi disiplin, keberatan terhadap sanksi disiplin dan pemberian putusan sanksi disiplin. Aparatur sipil negara harus menjadi panutan yang baik atau manusia Indonesia yang berjiwa Pancasila, wajib melakukan hal-hal yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. Aparatur Sipil Negara, khususnya sebagai aparatur negara yang diangkat oleh pemerintah untuk menjalankan tugas umum atau jabatan lainnya, terikat oleh aturan-aturan berupa kewajiban dan larangan.

Kewajiban dan larangan tersebut harus ditaati oleh setiap aparatur sipil negara, khususnya aparatur sipil negara dengan konsekuensi apabila aparatur sipil negara melanggar ketentuan tersebut dapat dikenakan hukuman atau sanksi karena melanggar ketentuan disiplin aparatur sipil negara.

Pejabat yang Berwenang Menjatuhkan Sanksi

Sanksi bagi aparatur sipil negara terlihat lebih ringan dibandingkan pegawai swasta. Kurangnya apresiasi terhadap Aparatur Sipil Negara yang berprestasi menyebabkan menurunnya etos kerja dan semangat dalam menjalankan tugasnya. Hal ini dilakukan setiap tahun dalam rangka evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara yang bersangkutan.

Pelaksanaan disiplin aparatur sipil negara di lingkungan Badan Administrasi Perpajakan dan Kompensasi Provinsi Sumatera Utara dilakukan dengan cara atau sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu sampai dengan: 31. Tentang disiplin aparatur sipil negara pada Badan Administrasi Pajak dan Kompensasi Daerah Provinsi Sumatera Utara, disiplin pegawai sangat penting untuk terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Tujuan penjatuhan hukuman disiplin adalah pembinaan dan pendidikan aparatur sipil negara yang melakukan pelanggaran disiplin.

Faktor pegawai Badan Pengelola Pajak dan Penghargaan Daerah melakukan pelanggaran disiplin adalah kurangnya pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan, kurangnya motivasi, kurangnya penghargaan terhadap aparatur sipil negara yang berprestasi dan kurangnya sanksi disiplin. Aparatur sipil negara yang telah dijatuhi hukuman disiplin dapat mengajukan keberatan atas putusan hukuman disiplin, kecuali pidana denda. Maka adanya pelatihan Aparatur Sipil Negara di Badan Pengurusan dan Hukuman Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam upaya meningkatkan kedisiplinan karena dengan diadakannya pelatihan diharapkan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pegawai.

Badan Penyelenggaraan Pajak dan Penggantian Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara menetapkan untuk menjatuhkan sanksi kepada aparatur sipil negara yang melakukan pelanggaran disiplin aparatur sipil negara, baik pelanggaran disiplin ringan, pelanggaran disiplin sedang, dan pelanggaran disiplin berat sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Faktor Pegawai Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian No. 23/SE/2000 tentang peraturan disiplin pegawai negeri sipil. Berdasarkan hasil wawancara dengan Achmad Fadly, Sekretaris Badan Pengelola Perpajakan dan Penggantian Daerah Provinsi Sumatera Utara, banyak pegawai yang datang terlambat karena masalah keluarga dan ekonomi.19 Contoh faktor ekonomi yang dapat menjadi faktor penyebab pelanggaran disiplin adalah karena aparatur sipil negara bekerja di luar tugas atau memiliki pekerjaan sampingan yang dilakukan pada jam kerja karena pegawai tersebut terlilit hutang yang harus segera dibayar. Pernyataan salah satu Aparatur Negara tersebut menunjukkan bahwa masih ada Aparatur Negara yang kurang memiliki kesadaran dan etos kerja yang tinggi.

Kurangnya motivasi bagi setiap Aparatur Sipil Negara tentunya tidak akan menghasilkan sistem model kerja yang baik. Aparatur Sipil Negara yang melakukan pelanggaran disiplin tidak akan jera, bahkan pelanggaran yang dilakukan semakin meningkat, karena Aparatur Sipil Negara beranggapan bahwa pelanggaran disiplin yang dilakukan tidak akan mempengaruhi prestasi dan karirnya. Hal-hal tersebut di atas merupakan kendala-kendala yang ada dalam menjalankan disiplin Aparatur Sipil Negara di lingkungan Badan Pengelola Pajak dan Remunerasi Daerah Provinsi Sumatera Utara 24 Memahami pentingnya disiplin Aparatur Sipil Negara dalam pembangunan, khususnya di kantor Kejaksaan Agung, sudah menjadi tugas Badan Pengelola Pajak dan Remunerasi Daerah untuk sepenuhnya menjalankan tanggung jawab dan kewajiban keperdataannya. Dengan demikian disiplin Aparatur Sipil Negara akan tercapai.

Masalah regulasi sebenarnya cukup memadai dimana kita bisa melihat banyak regulasi terkait menjaga disiplin aparatur sipil negara. Peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi aparatur sipil negara pusat dengan demikian secara otomatis juga berlaku bagi aparatur sipil negara di daerah, kecuali ditentukan lain dengan undang-undang. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil merupakan landasan hukum bagi penjaminan aparatur sipil negara dan dapat dijadikan landasan untuk mengatur pembentukan aparatur negara yang baik dan benar.

Persiapan aparatur negara menuju pemerintahan yang sempurna sangat bergantung pada kualitas aparatur negara dan kualitas penyelenggaraan aparatur itu sendiri. Dinas Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara sendiri telah memberlakukan peraturan disiplin bagi aparatur negara, namun tidak menutup kemungkinan aparatur sipil negara pada Dinas Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara melakukan hal-hal yang dapat merusak kehormatan atau martabat negara. Aparatur negara sipil yang lalai memenuhi kewajibannya dan melakukan perbuatan yang dilarang sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 dianggap telah melakukan pelanggaran disiplin aparatur negara dan tentunya harus dikenai hukuman disiplin.

Oleh karena itu, sebelum menjatuhkan pidana disiplin, setiap pejabat yang mempunyai kewenangan pidana harus terlebih dahulu melakukan pemeriksaan terhadap aparatur negara yang melakukan pelanggaran disiplin, dilakukan penyidikan terhadap aparatur negara yang diduga melakukan pelanggaran disiplin. Pelanggaran disiplin itu sendiri adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan aparatur negara yang melanggar ketentuan Peraturan Disiplin ASN, baik di dalam maupun di luar jam kerja.

Akibat Hukum yang Dilakukan Pegawai Badan

Jenis hukuman disiplin yang berat belum pernah terjadi sebelumnya di Badan Pengelola Pajak dan Kompensasi Daerah Provinsi Sumatera Utara. PNS yang dikenai hukuman disiplin diberikan hak untuk membela diri melalui tindakan administratif untuk mencegah kesewenang-wenangan dalam penjatuhan hukuman disiplin. Penjatuhan pidana disiplin tidak mengurangi ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam hukum pidana, artinya apabila seorang yang bersalah melakukan pelanggaran juga mengandung tindak pidana, dapat dijatuhkan sanksi pidana sebagai tambahan dari pidana disiplin.

Aparatur sipil negara yang dijatuhi hukuman disiplin dapat mengajukan keberatan terhadap putusan hukuman disiplin tersebut, kecuali terhadap hukuman disiplin ringan dan hukuman disiplin berupa pembebasan dari tugas. Pejabat yang menerima keberatan atas sanksi disiplin harus menyampaikan keberatan tersebut kepada atasannya selambat-lambatnya tiga hari kerja setelah menerima keberatan tersebut. Petugas pemasyarakatan yang juga menerima keberatan tersebut meneruskannya kepada atasan petugas pemasyarakatan disertai dengan catatan-catatan yang diperlukan sehubungan dengan putusan hukuman disiplin yang ditetapkan olehnya, selambat-lambatnya tiga hari kerja setelah menerima keberatan tersebut.

Atasan pejabat yang berwenang menghukum harus memutuskan keberatan terhadap hukuman disiplin dalam waktu paling lama satu bulan. Keputusan tersebut dapat menguatkan atau mengubah keputusan penjatuhan pidana disiplin, yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menghukum. Akibat Hukum Pegawai Badan Pengelola Pajak dan Pengembalian Dana Daerah yang dikenai sanksi administrasi berhak melakukan pembelaan diri melalui upaya administratif, agar kesewenang-wenangan dalam pengenaan sanksi disiplin dapat dihindari.

Keberatan terhadap putusan pidana disiplin harus diajukan secara tertulis kepada atasan pejabat yang berwenang menjatuhkan pidana, yaitu atasan langsung pejabat yang menghukum melalui jalur hirarki, selambat-lambatnya empat belas hari setelah tanggal penyerahan putusan disiplin.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Bentuk sanksi administratif terhadap pegawai Dinas Pajak Daerah yang melakukan pelanggaran disiplin merupakan bentuk pelanggaran disiplin ringan dengan pengenaan sanksi berupa teguran lisan dan tertulis, pernyataan tidak puas secara tertulis. Sedangkan pelanggaran disiplin berat terjadi apabila pelanggar melakukan tindak pidana yang telah mendapat putusan hakim tetap, yang sanksinya berupa pemecatan dari jabatan.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Masih ada beberapa sekolah yang menggunakan Presensi siswa dengan menggunakan buku laporan kehadiran yaitu setiap harinya ada guru piket yang mencatat absensi pada