MODEL LANGKAH / PROSES PERANCANGAN (diolah dari DUERK,1993)
Donna P. Duerk (1993). Architectural Programming, Information Management for Design. New York: Van Nostrand Reinhold.
LATAR BELAKANG ISU /
PERMASALAHAN TUJUAN
PERANCANG-AN SASARAN
PERANCANGAN KRITERIA PERANCANGA N
ANA- LISIS PENDE- KATAN KON SEP
(EKSPLO- RASI TEORI2 ARSITEK- TURAL)
KONSEP
PERANCANGAN
data / fakta Persoalan yang harus dipecahkan
(non Ars > Ars)
gagasan
perancangan Konsep-konsep
arsitektural Tuntutan
perancangan Konsep /pemecahan
Meliputi : - Tapak - Konteks - Pengguna
Permasalahan (non arsitektural) Persoalan
(arsitektural)
Hasil yg ingin
dicapai Konsep-konsep arsitektural yang akan digunakan untuk meraih tujuan
- Spesifik - Operasional - Terukur
Cara mencapai tujuan secara arsitektural (bisa tulisan maupun gambar/sketsa}
TAPAK
Dimensi, orientasi tapak kontur, vegetasi, fungsi &
kondisi lingk sekitar tapak arah dan kepadatan lantas utilitas, KDB, KLB, sempadan
Isu perancangan misalnya, kenyamanan, keamanan, keselamatan, ketangguhan, sirkulasi, perawatan, ekonomi, energi, keberlanjutan, efisiensi, privasi, teritori, personalisiasi, interaksi, legibility, fleksibilitas, lingkungan, mood (rekreatif, restoratif, menyenangkan, kontemplatif dll), citra/image (keindahan, kesan visual dll), dan lain-lain.
adalah hasil akhir ideal perancangan yg ingin dicapai.
Satu tujuan tertentu merupakan
terjemahan dari satu isu tertentu yang menjadi prioritas.
Oleh krn itu jumlah dan konten tujuan yg dirumuskan sesuai dengan jumlah dan konten isu yg diprioritaskan.
Kriteria perancangan merupakan standar yg digunakan untuk menilai tujuan - perancangan tercapai atau tidak
KONTEKS
Sosekbud masy sekitar tapak:
tingkat pendapatan masy di sekitar lokasi, daya beli masy sekitar, kegiatan ekonomi dan budaya yang terjadi di sekitar lokasi dll.
PENGGUNA
profil pemilik dan pengguna, perilaku, jumlah, organisasi visi/misi, kegiatan yang akan diwadahi
Oleh : Ir. Sumaryoto, MT.
Contoh : Gelanggang Olah Raga di Manahan
LATAR BELAKANG ISU /
PERMASALAHAN TUJUAN
PERANCANGAN SASARAN
PERANCANGAN KRITERIA
PERANCANGAN KONSEP
PERANCANGAN
- Bang OR
- Sbg Land mark kawasan (akibat letak & fungsi)
- Sering terjadi kerusuhan antar sporter
- Merasa tidak nyaman/
aman ketika berkegiatan di dalam kawasan (krn kend boleh masuk)
Bgmn membentuk citra bang sbg bang OR dan land- mark kawasan
Bgmn bang aman dari kerusuhan
Bgmn bang aman/nyaman
Merancang bang OR yg menjadi landmark kaw dan dapat dikenal publik sbg sarana OR
Merancang bangunan yang aman (dapat mencegah kerusuhan)
Merancang bang yg aman dan nyaman dalam kaw (bebas polusi)
Konsep penam- pilan bang
Konsep tata ruang luar
Sbg land mark > hrs monumental
Penampilan bang sesuai sifat OR (dinamis)
Tata ruang yang dapat mencegah terjadinya
kerusuhan
Rg luar aman/
nyaman terhadap gangguan
kendaraan
Misal :
Bangunan dg skala besar
Penampilan bang seolah2 bergerak
Menciptakan sirkulasi penonton sehingga tidak terjadi penumpukan massa di suatu tempat.
Memisahkan antar tribun, membuat pembatas antara tribun dan lapangan
Membuat kantong2 parkir di tepi kawasan
(kawasan bebas kendaraan)
Memisahkan jalur pejalan kaki dengan jalur
kendaraan.
Data/ Fakta /Latar Belakang
Jelaskan bagian tertentu dari data yang dianggap penting dan secara langsung mempengaruhi penentuan isu dan tujuan perancangan.
Sebutkan data penting dari tapak, konteks atau pengguna, yang secara signifikan perlu diperhatikan dalam proses perancangan.
Data dari tapak dapat berupa dimensi tapak, orientasi tapak, kontur, kondisi tanah, vegetasi di dalam dan di sekitar tapak, fungsi dan kondisi lingkungan di sekitar tapak, arah dan kepadatan lalu lintas, utilitas, kdb, klb, sempadan, kepadatan perumahan dll. Data tapak dapat disertai dengan gambar atau foto.
Data konteks dapat berupa kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di sekitar tapak. Kondisi sosial misalnya, profil ‘siapa’
penduduk yang tinggal di sekitar lokasi, hirarki sosial penduduk di sekitar lokasi, kebiasaan interaksi antar anggota masyarakat dll. Kondisi ekonomi, misalnya tingkat pendapatan atau kemampuan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi atau di kota/daerah tempat proyek dibangun, daya beli masyarakat sekitar, kegiatan-kegiatan ekonomi yang terjadi di sekitar lokasi dll. Kondisi budaya misalnya, kebiasaan atau tradisi orang di sekitar lokasi dalam penggunaan ruang luar, dll. Data konteks dapat dilengkapi dengan gambar, foto atau diagram (pie-chart, histogram, radar dll).
Data pengguna berupa profil pemilik dan/atau pengguna, perilaku, jumlah, organisasi, kegiatan atau kebutuhan yang akan diwadahi, harapan dan tujuan yang ingin dicapai terkait dengan proyek yang dikerjakan dll. Hasil analisis data kegiatan dan kebutuhan pengguna akan berupa daftar kebutuhan ruang.
Isu / Permasalahan
Yang dimaksud isu adalah persoalan-persoalan yang harus diselesaikan dalam perancangan. Perancangan merupakan kegiatan sintesis (merangkai) karena itu sangat banyak isu/ persoalan yang harus diselesaikan. Sebutkan beberapa isu yang menjadi prioritas perancangan. Isu perancangan misalnya, kenyamanan, keamanan, keselamatan, ketangguhan, sirkulasi, perawatan, ekonomi, energi, keberlanjutan, efisiensi, privasi, teritori, personalisiasi, interaksi, legibility, fleksibilitas, lingkungan, mood (rekreatif, restoratif, menyenangkan, kontemplatif dll), citra/image (keindahan, kesan visual dll), dan lain-lain.
Untuk mempermudah penentuan isu dapat ditentukan lebih dahulu tema perancangan (kalau ada)
Tujuan / Gagasan Perancangan
Jelaskan tujuan (hasil akhir ideal) perancangan yang ingin dicapai. Satu tujuan tertentu merupakan terjemahan dari satu isu tertentu yang menjadi prioritas. Karena itu jumlah dan konten tujuan yang dirumuskan akan sesuai dengan jumlah dan konten isu yang diprioritaskan.
Sasaran Perancangan :
Sasaran perancangan adalah Konsep Perancangan Arsitektur (konsep apa yang akan dipakai untuk menjawab tujuan dari isu yang ada)
Kriteria Perancangan (Hasil dari Bab IV)
Kriteria perancangan merupakan standar yang digunakan untuk menilai tujuan perancangan tercapai atau tidak. Jika kriteria terpenuhi, tujuan dapat dikatakan tercapai. Deskripsikan kriteria-kriteria dari masing-masing tujuan. Pernyataan kriteria perancangan harus memenuhi 3 syarat : spesifik, operasional, dan terukur.
Konsep Perancangan (Bab V / VI)
Dalam bidang keilmuan arsitektur, gagasan tentang cara untuk mencapai tujuan disebut konsep. Konsep merupakan ‘cara’ untuk mencapai tujuan secara arsitektural. Konsep dapat dijelaskan dengan kalimat-kalimat (dalam bentuk teks), dapat juga digambar. Bila tujuan dan kriteria merupakan sesuatu yang untangible dan hanya dapat dikomunikasikan dalam bentuk teks/lisan dan tidak dapat digambar, konsep merupakan sesuatu yang isu yang menjadi prioritas perancangan.