• Tidak ada hasil yang ditemukan

sayyidah 'aisyah dalam diskursus asbâbun nuzul - repository iiq

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "sayyidah 'aisyah dalam diskursus asbâbun nuzul - repository iiq"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Tesis berjudul “Sayyidah ‘Aisyah dalam Wacana Asbâbun Nuzul (Kajian Peran Aisyah dalam Kronologi Kemunduran Ayat Al-Qur’an)”. yang disiapkan oleh Tri Apriani dengan nomor induk mahasiswa 13210555 telah melalui proses routing yang baik dan disetujui untuk diujikan pada sesi Munaqosyah. Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Sayyidah ‘Aisyah dalam Wacana Asbâbun Nuzul (Kajian Peran Aisyah dalam Kronologi Turunnya Ayat-Ayat Al-Qur’an)” benar-benar karya asli saya, kecuali kutipan-kutipan tersebut di atas. . Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar di Program Studi Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Institut Ilmu Al-Qur'an, Jakarta.

Judul yang diajukan penulis adalah “Sayyidah Aisyah dalam Wacana Asbâbun Nuzul (Kajian Peran Aisyah dalam Proses Kemunduran Berbagai Ayat Al-Qur’an)”. Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA Ibu kita semua, Rektor Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta. Tn. dan Ny. Dosen Fakultas Ushuluddin IIQ Jakarta yang membagi ilmunya kepada penulis sehingga penulis mampu memahami banyak hal yang berkaitan dengan ilmu-ilmu Al-Quran.

Sumbangan Aishah Dalam Riwayat Hadis BAB IV: PERANAN 'AISHAH DALAM PROSES PENGENALAN AYAT-AYAT AL-QURAN: PERTIMBANGAN TERHADAP PRINSIP ASBÂBUN NUZUL.

Kata Sandang

Sayyidah 'Aisyah dalam Wacana Asbâbun Nuzul (Kajian Peran 'Aisyah dalam Proses Turunnya Ayat Al-Qur'an). Kedua, apa peran Aisyah dalam proses pengungkapan beberapa ayat Al-Qur'an dan apa makna dari ayat-ayat tersebut. Dari penelitian yang penulis lakukan, ditemukan 16 ayat dalam 5 kasus mengenai peran Aisyah dalam proses pengungkapan ayat Al-Qur'an, yaitu: (1).

Konteks sejarah ini terbagi menjadi dua, yaitu ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan tanpa sebab atau peristiwa tertentu, dan ada pula yang diturunkan karena sebab atau peristiwa tertentu.1. Walaupun para redaksi sedikit berbeda pendapat mengenai definisi di atas, namun mereka semua berkesimpulan bahwa yang disebut dengan asbâb an-nuzul adalah suatu peristiwa atau peristiwa yang menjadi latar belakang turunnya ayat-ayat Al-Qur’an guna menjawab, menjelaskan, dan memecahkan persoalan tersebut. permasalahan yang timbul dari peristiwa tersebut. 9. 5 Subhi Shalih, Risalah Ilmu Al-Qur'an, (terjemahan Nur Rahkim dkk), (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), hal.

Az-Zarqani dan As-Suyuthi (W. 911 H) menunjukkan adanya kelompok yang berpendapat bahwa ilmu asbâbun nuzul tidak berguna untuk memahami Al-Qur'an. Mereka beranggapan bahwa mencoba memahami Al-Qur'an dengan menempatkannya dalam konteks sejarah sama saja dengan membatasi pesannya pada ruang dan waktu tertentu. Ungkapan serupa juga diungkapkan oleh Ibnu Daqiq Al-'Ied (W. 702 H) dalam pernyataannya: “Menjelaskan alasan turunnya ayat merupakan cara yang sangat ampuh untuk memahami makna Al-Qur'an.

Oleh itu, tidak ada jalan lain untuk mengetahuinya melainkan berdasarkan riwayat yang sahih (naql ash-salih) daripada mereka yang secara langsung melihat dan mendengar turunnya ayat-ayat al-Quran. Bertakwalah kepada Allah SWT dan berkatalah yang baik-baik, sesungguhnya telah pergi orang-orang yang mengetahui sebab turunnya ayat-ayat al-Quran.” Kehati-hatian mereka dalam perkara ini tidak menghalang mereka daripada menerima berita para Sahabat dalam kesusahan kerana turunnya ayat tersebut. Dalam konteks ayat-ayat al-Quran yang diturunkan bersebab, terdapat beberapa perkara yang mencetuskan turunnya ayat tersebut, antaranya faktor isteri Nabi Muhammad.

Aisyah tinggal di rumah Nabi, tempat diturunkannya banyak wahyu Ilahi dan dibacanya Al-Qur'an siang dan malam. Oleh karena itu, Aisyah banyak menguasai fiqih Islam dan dasar-dasarnya, mengetahui berbagai ilmu pengetahuan dan menguasai hikmah yang terkandung dalam Al-Qur'an.19.

Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu masih dara maka mandilah, dan jika kamu sakit atau musafir atau pulang dari tandas atau menyentuh perempuan, dan kamu tidak diberi minum, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); lap muka dan tangan dengan tanah. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS. al-Mâi’dah [5]: 6) Mengingat betapa pentingnya Peranan Aisyah adalah dalam proses di mana Asbâbun membacakan beberapa ayat al-Quran, Aisyah pada masa yang sama adalah isteri Nabi yang dekat dengan Nabi dan mempunyai banyak sumbangan dalam pendidikan umat Islam, serta masalah dengan privasi Rasulullah ketika berada di dalam rumah itu, yang hanya dapat diketahui oleh isteri dan keluarganya, maka difikirkan perlu untuk membuat kajian yang lebih mendalam terhadap ayat-ayat al-Quran bahawa Aisyah berperanan dalam proses turunnya wahyu. daripada ayat tersebut.Oleh itu, pengarang bertemakan “Siti Aisyah dalam risalah Asbâbun nuzul” (kajian peranan Aisyah dalam proses kronologi penurunan ayat).

Topik pembahasan difokuskan pada faktor Aisyah yang menyebabkan turunnya berbagai ayat Al-Qur'an, dan signifikansinya dalam memberikan penafsiran terhadap teks, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang sesuai dengan keinginan para pembacanya. ayat. Yang mana ayat-ayat tersebut diturunkan sebagai reaksi dan jawaban atas sikap, tingkah laku dan perkataan Aisyah.

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitaian

Tinjauan Pustaka

Qur'an (IIQ) Jakarta, Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Pusat Kajian Al-Qur'an (PSQ) Jakarta, serta mencarinya secara online di Google Scholar. Kata-kata sahabat yang menjadi Asbâb An-Nuzul Al-Qur'an. - Al-Qur'an dalam Surah Fima Unzila Min Al-Qur'an 'Alâ Lisan Ba'd al-Sahâbah dapat dikatakan benar adanya. Selain matan, ada juga matan yang tajuknya sama dengan Al-Quran, namun tetap dalam satu tema.

Jadi boleh jadi kisah yang redaksionalnya sama dengan Al-Quran itu diceritakan dengan penuh makna. Dengan demikian, matan yang terdapat dalam al-Itqan Fî ‘Ulum Al-Qur’an dalam Fima Unzila Min Al-Qur’an surah ‘Ala Lisan Ba’d al-Sahabah tidak menunjukkan bahwa para Sahabat membawa sesuatu yang menyerupai Al-Qur’an. sebuah. Adanya persamaan redaksi asbâbun nuzul pada perkataan sahabat yang kemudian menjadi bagian dari ayat Al-Qur'an, bisa saja terjadi karena kisah yang terkandung dalam al-Itqan terdapat dalam kitab hadis.

Tesis yang ditulis oleh Susilowati, Fakultas Ushuluddin, Program Studi Tafsir Hadits tahun 2002, Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta. Tesis yang ditulis pada tahun 2005 oleh Lia Zahiroh, Fakultas Ushuluddin, Program Studi Tafsir Hadits, Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, “Umar bin Khatab dalam Wacana Asbâbun nuzul”, dalam skripsi ini Lia Zahiroh menyimpulkan bahwa Umar bin Khattab memberikan kontribusi yang besar terhadap perlindungan dan pelestarian Al-Qur'an. Kajian Kritis Metodologi dan Pandangan Muhammad Syahrur Mengenai Asbâbun nuzul Dalam Membaca Al-Qur'an,” (Tesis Magister, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009). 24 Kemudian disertasi yang ditulis oleh Muhammad Amin, disertasi ini membahas tentang keseluruhan asbâbun nuzul dalam penafsiran Al-Azhar, (Disertasi Doktor Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Jakarta, 2007).25.

Oleh karena itu, penulis mengangkat persoalan tentang ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan akibat sikap, perbuatan dan perkataan 'Aisyah ra. 22 Lia Zahiroh, Umar bin Khatab dalam Wacana Asbâbun Nuzul (Kajian Peran Umar dalam Proses Kronologis Pewahyuan Ayat), skripsi yang diserahkan pada program sarjana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta: 2005. Thohar al -Abza, “Kontekstualitas Al-Qur'an: Kajian Kritis Metodologi Muhammad Syahrur dan Pandangan Asbâbun nuzul dalam Membaca Al-Qur'an.”

Metodologi Penelitian dan Penulisan 1. Jenis Penelitian

Sumber Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

11 dll.30 Dari segi teknik operatif, penulis akan mencari data mengenai makna Asbâbun nuzul menurut para ulama, serta menganalisis ayat-ayat yang turun akibat sikap atau perkataan Siti Aisjah. Penulis mencari data tersebut melalui berbagai perpustakaan antara lain perpustakaan Pondok Pesantren Takhasus IIQ Jakarta, Perpustakaan Kampus IIQ Jakarta, Perpustakaan Iman Jama' Lebak Bulus, Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Perpustakaan Pusat Kajian Al-Quran Ciputat. .

Metode Analisis Data

Teknik dan Sistematika Penulisan

Asbâbun Nuzul, urgensi dan manfaat mengetahui Asbâbun nuzul, kaidah atau tata cara mengetahui Asbâbun nuzul, serta perhatian ulama terhadap Asbâbun nuzul. Bab Tiga merupakan sketsa biografi Siti Aisyah yang diawali dengan riwayat hidup Sayyidah Aisyah, kelahirannya, kecerdasan intelektualnya, pernikahannya dengan Nabi Muhammad SAW dan peranannya dalam risalah hadits. Bab empat berisi tentang peranan Aisyah dalam proses turunnya ayat-ayat Al-Qur'an, diawali dengan pembahasan kronologis proses turunnya ayat-ayat Al-Qur'an, faktor-faktor Aisyah dalam proses turunnya ayat-ayat Al-Qur'an. Al-Qur'an. turunnya ayat-ayat, identifikasi ayat-ayat Al-Quran yang muncul sebagai respon terhadap kasus Aisyah, dan terakhir pembahasan akan fokus pada upaya memahami ayat tersebut secara utuh dengan mempertimbangkan Asbâbun nuzul, khususnya dalam kasus Aisyah.

Dari penelitian yang dilakukan penulis dapat disimpulkan bahwa terdapat 16 ayat dalam 5 kasus, yaitu: (1). Dalam penelitian ini Aisyah mempunyai peran dan jasa yang sangat besar yaitu sebagai penyebab turunnya berbagai ayat Al-Qur'an melalui berbagai kasus yang disebutkan di atas. Selain itu, banyak ayat yang menyikapi tindakan Aisyah yang menunjukkan keistimewaan dan kedudukan Aisyah di hadapan Allah SWT.

Saran

Thohar, “Kontekstualitas Al-Qur'an: Kajian Kritis Metodologi dan Pandangan Asbabun Nuzul dalam Pembacaan Al-Qur'an Karya Muhammad Syahrur,” Tesis Magister, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009. Amin, Muhammad, Kualitas Asbabun al-nuzul dalam Tafsir Al-Azhar , Tesis PhD di Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Jakarta, 2007. Arqahudan, Shalah ad-Din, Mukhtazar al-Itqan fi Ulum al-Qur'an li as-Suyuthi , Beirut: Dar: an-Nafais, 1978, Cet.

Badr, Abdullah Abu Su'ud, Tafsir Umm al-Mu'minin „Aisyah Radhiallahu „Anha, Jakarta: Porch of Universal Knowledge, 2000. Hanbal, Ahmad bin, al-Musnad, Beirut: Mu'assasah ar-Risalah, 2001 al. - Hakim , An-Naisabury, al-Mustadrak „ala Shahihain, Beirut: Darul Kutub al-Ilmiyyah, 2002. Hasan, Hamka, "A Critical Study of the Thought of Asbabun Nuzul Nasr Hamid Abu Zein i bogen Mafum Al- Nashshs, " University of Islam S2 afhandling State of Jakarta, 2002.

Mardan, Al-Qur'an: Suatu Pengantar, Jakarta: Sekolah Ciputat, Maqasid 2010, Yasir dan Syahri, Andi Muhammad l, Asbabun Nuzul. Rahmat, Gusti, Kata-kata Sahabat yang Menjadi Asbab An-Nuzul Al-Quran, Skripsi Diserahkan ke Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2015. Susilowati, Perlunya Asbab An-Nuzul dalam Menafsirkan Al-Quran, Skripsi Diserahkan ke program sarjana Institut Al-Quran Quran (IIQ) Jakarta: 2002.

Referensi

Dokumen terkait