• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN ON THE JOB TRAINING I MT PI PROSES BISNIS DAN PREVENTIVE MAINTENANCE PERALATAN LISTRIK DI PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR

N/A
N/A
Husayn Aththar Adhari

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN ON THE JOB TRAINING I MT PI PROSES BISNIS DAN PREVENTIVE MAINTENANCE PERALATAN LISTRIK DI PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar belakang

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Maksud dan Tujuan

Metodologi Penulisan

Sistematika Penulisan

PROFIL PERUSAHAAN PT. PUPUK KALTIM

Sejarah PT. Pupuk Kaltim

Tujuan Pembentukan

  • Kegiatan Usaha Utama

Visi

Misi

Nilai & Budaya Perusahaan

Makna Logo

  • Makna

Produk PT. Pupuk Kaltim

  • Urea
  • Amoniak
  • NPK

Profil Unit Produksi

  • Pabrik-1A
  • Pabrik-2
  • Pabrik-3
  • Pabrik-4
  • Pabrik-5
  • Laboratorium Pusat dan Laboratorium Kontrol
  • Pelabuhan
  • Gudang
  • Jasa Pelayanan Pabrik

PROSES BISNIS KOMP. PEMELIHARAAN LISTRIK DAN SISTEM KELISTRIKAN

Sistem Integrasi Kelistrikan PT. Pupuk Kaltim

Tujuan dari sistem integrasi ini adalah untuk memberikan keandalan, kontinuitas dan optimalisasi pada setiap unit pembangkit tenaga listrik.

Pola Pembangkitan Listrik PT Pupuk Kalimantana Timur

Komponen Sistem Tenaga Listrik

  • Pembangkit Listrik
  • Switchgear dan MCC
  • Transformator
  • Konduktor
  • Motor Listrik
  • UPS dan Sistem Batere

Trafo merupakan suatu komponen listrik yang dapat mengubah listrik AC dari satu level tegangan ke level tegangan tertentu berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Untuk menjaga umur dan kehandalannya, trafo dilengkapi sistem pendingin ONAN (Natural Air Natural Oil) dan ONAF (Natural Air Force Oil). Berbeda dengan ONAN, sistem pendingin ONAF menggunakan kipas yang digerakkan oleh motor listrik sebagai sistem pendinginnya (Angkatan Udara).

Trafo Pupuk Kaltim harus mampu beradaptasi terhadap perubahan level tegangan pada kondisi beban dinamis dengan sistem OLTC (On Load Tap Changer). Pemeliharaan preventif pada unit trafo umumnya dilakukan dengan uji megger pada sisi primer dan sekunder, selain pengecekan level dan temperatur oli. Sistem distribusi dipasang melalui cable tray dan juga kabel bawah tanah setelah pembangunan peralatan pabrik.

Motor listrik diperlukan untuk menggerakkan/memutar pompa, kompresor, kipas angin atau blower untuk menunjang proses operasional pabrik. Motor listrik yang digunakan sebagian besar merupakan motor induksi yang disesuaikan dengan pengoperasian, karakteristik torsi, konstruksi, harga dan kemudahan perawatan. Instalasi motor listrik juga didukung dengan peralatan proteksi seperti relay beban lebih, relay gangguan tanah, sekring dan pemutus arus untuk menjaga keandalan pengoperasian motor listrik.

Ada beberapa motor listrik yang kecepatan putarannya diatur dengan Variable Speed ​​Drive (VSD) dengan mengatur nilai frekuensinya. Motor tegangan tinggi mempunyai rating tegangan rata-rata 6,6 kV dan tegangan rendah dengan rating tegangan 500 V. Uninterruptible power supply (UPS) merupakan unit cadangan peralatan instrumen di ruang kendali yang suplainya tidak dapat terputus.

Apabila suplai 500 V AC terputus, maka baterai akan menyuplai peralatan listrik melalui inverter sebagai penyearah DC ke AC dengan output 120 V AC 50 Hz. Selain pasokan UPS, pasokan listrik DC yang andal juga diperlukan untuk mengoperasikan beberapa relai pelindung dan kontrol CB. Menyediakan pengisian daya mengambang untuk mempertahankan tegangan sel pada 2,23V (sesuai pengaturan) saat melayani beban yang ada.

Gambar 3.12 Instalasi kabel dan busduct
Gambar 3.12 Instalasi kabel dan busduct

Proses Bisnis

Kompartemen Pemeliharaan

  • Visi
  • Misi

Kompartemen perawatan membawahi 7 departemen yaitu Departemen Bengkel, Departemen Perawatan Listrik, Departemen Perawatan Instrumen, Departemen Harmekal 1, Departemen Harmekal 2, Departemen Candal TA dan Departemen Keandalan Pabrik.

Departemen Pemeliharaan Listrik

Preventive maintenance

  • Historical record pada Preventive maintenance
  • Keuntungan dan Kerugian Preventive maintenance

Pada dasarnya tidak cukup hanya sekedar membuat rencana penjadwalan yang matang (scheduled maintenance), namun perlu memperhatikan upaya memusatkan perhatian pada unit-unit peralatan produksi yang dianggap rentan dan kritis. Pemeriksaan rutin merupakan peninjauan secara visual terhadap kondisi fisik komponen-komponen unit instalasi peralatan produksi. Selain melaksanakan pemeliharaan dengan perencanaan dan penjadwalan yang matang, pemeliharaan preventif juga dikenal dengan kegiatan yang sering disebut pemeliharaan prediktif yang dapat diartikan sebagai strategi pemeliharaan yang pelaksanaannya didasarkan pada kondisi peralatan produksi itu sendiri.

Dugaan tersebut pada dasarnya memerlukan dukungan data dan pengetahuan yang cukup mendalam mengenai perilaku peralatan produksi yang diamati. Sebagaimana diketahui, pemeliharaan preventif berhubungan langsung dengan hal-hal yang mencegah terjadinya kerusakan pada fasilitas, yang dilakukan melalui pemeriksaan peralatan/fasilitas secara berkala dan berkala serta perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan kecil yang ditemukan pada saat pemeriksaan. Riwayat pemeliharaan peralatan produksi harus dicatat agar perkembangan dan kondisi peralatan produksi dapat dipantau secara berkala.

Siklus overhaul peralatan produksi dapat diprediksi dengan baik jika diperoleh data historis yang lengkap. Pemeliharaan preventif bersifat antisipatif, sehingga departemen produksi dan pemeliharaan harus mampu melakukan peramalan dan perencanaan produksi dengan baik. Kerugian dari pemeliharaan preventif adalah suku cadang pengganti dapat hilang jika diganti sebelum rusak.

Sebelum melakukan pemeliharaan preventif pada switchgear, terlebih dahulu mintalah izin keselamatan kemudian lakukan pemeliharaan preventif. Langkah pertama dalam melakukan pemeliharaan preventif adalah memastikan bahwa jika switch gear dimatikan, tidak akan ada masalah pada peralatan yang terhubung ke switch gear yang akan menjadi PM, dan juga beban pada sisi pasokan keluar ' bernilai nol yang ditunjukkan pada panel ampere, maka gigi perpindahan aman untuk dilepaskan. Dalam perawatan preventif pusat kendali motor, ada beberapa tahapan yang biasa dilakukan atau mungkin bisa menjadi acuan pekerjaan seorang teknisi dalam melakukan PM MCC.

Apabila pemeriksaan umum MCC dan pemeliharaan preventif telah selesai, pasang kembali seluruh penutup panel pada bagian panel MCC yang masih terbuka. Setelah semua langkah PM di atas dilakukan, Anda dapat menghidupkan kembali trafo pemeliharaan preventif MCC 4.5. Seperti halnya pemeliharaan preventif pada peralatan listrik lainnya, izin keselamatan harus diperoleh sebelum pemeliharaan dilakukan.

PEMBAHASAN PROSES BISNIS KOMP. PEMELIHARAAN LISTRIK DAN

Perencanaan penjadwalan dan persiapan maintenance

Perencanaan pemeliharaan dan perencanaan persiapan dilakukan oleh bagian perencana pemeliharaan rutin (Hartin) pada departemen keandalan pabrik 2. Bedanya, perencana Hartin dapat merencanakan pekerjaan pemeliharaan kapan saja, sedangkan perencana TA hanya merencanakan pekerjaan pemeliharaan yang akan dilakukan pada saat itu juga. waktu TA. Dalam merencanakan dan menjadwalkan suatu kegiatan pemeliharaan, terdapat beberapa kegiatan persiapan dalam melakukan pemeliharaan, antara lain:

Apabila jumlah tenaga kerja kurang dari ketentuan minimal, permohonan penambahan tenaga kerja non-organik dapat diajukan melalui proses pengadaan jasa. Melengkapi Izin Kerja Operasi Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan dan memastikan penyebab kerusakan Pekerjaan selesai dan siap diserahterimakan untuk dioperasikan.

Pelaksanaan pemeliharaan

Pada fase ini dikumpulkan data dan informasi terkait pekerjaan terkait, seperti: KPI, biaya, laporan pemanfaatan aset termasuk kerugian akibat pemeliharaan dan riwayat pemeliharaan. Setelah data dan informasi terkumpul, selanjutnya dilakukan evaluasi dan analisis data oleh Reliability Department, yaitu departemen reliabilitas.

Preventive Maintenance Switchgear

Lakukan pengujian megger pada rel sakelar dan rel hulu, catat hasilnya pada daftar periksa dan kartu pemeliharaan. Apabila hasilnya tidak memenuhi standar minimal yang diijinkan, lakukan perbaikan. Pasang kembali penutup rel, pastikan tidak ada peralatan kerja di dalam, lakukan kembali pengujian megger dan bandingkan hasilnya dengan pengujian megger sebelumnya, perbaiki bila perlu dan tutup kembali pintu kotak sambungan kabel. Periksa Panel Pemanas Ruangan dan lakukan uji simulasi sistem kendali otomatis, perbaiki jika terdapat kelainan.

10. Bersihkan dan periksa setiap sakelar tarik, periksa bagian dalam, periksa sambungan, uji kontak geser, perbaiki jika perlu. Setelah itu, oleskan gemuk pada permukaan kontak geser setiap sakelar traksi, kemudian masukkan sakelar traksi ke dalam setiap kabin dan sambungkan. 11. Bersihkan dan periksa potensi trafo, periksa sambungan, perbaiki bila perlu, lakukan uji megger pada sisi tinggi dan rendah sesuai level tegangan, catat hasilnya pada checklist dan kartu pemeliharaan, perbaiki bila perlu.

12. Pasang kembali sambungan trafo potensial pada setiap bilik, pastikan peralatan berada pada posisi semula. 13. Periksa sistem sirkulasi dan ventilasi udara pada ruang kopling, bersihkan filter udara dan pastikan exhaust fan berfungsi normal. 14. Pasang kembali sistem kendali setiap saklar yang dapat ditarik dan atur ke On, maka peralatan saklar siap digunakan kembali.

Gambar 4.19 Megger Test
Gambar 4.19 Megger Test

Preventive maintenance MCC

Lakukan uji injeksi pada trafo potensial dan trafo pengukur arus, catat dan catat hasilnya jika ada penyimpangan, lakukan perbaikan dan ganti bila perlu. Periksa juga pemanas ruangan MCC dan lakukan uji simulasi sistem kendali otomatis, perbaiki jika terdapat kelainan. Di lokasi MCC, periksa sistem sirkulasi dan ventilasi udara, bersihkan filter udara dan pastikan exhaust fan berfungsi normal.

Periksa kembali dan pastikan tidak ada peralatan kerja yang tersisa di panel MCC dan pasang kembali trafo potensial untuk pengukuran. Tempatkan pemutus pada setiap bilik ke posisi terhubung pintu rak dan pasang steker kontrol. Melakukan simulasi pengujian sistem keselamatan distribusi (proteksi hulu-hilir) sesuai diagram skematik yang ada.

Di lokasi SWGR (Switchgear), pasang kembali pemutus arus, lepas label pengaman, dan hidupkan pemutus.

Preventive maintenance Transformator

Lakukan inspeksi visual terhadap trafo meliputi ketinggian oli, temperatur oli, tekanan gas, kondisi trafo dan heat sink, perbaikan bila perlu, termasuk pengecatan ulang. Ambil sampel oli trafo dan lakukan uji dielektrik, jika hasilnya tidak memenuhi standar, ganti oli tersebut. Di lokasi SWGR, bersihkan dan periksa unit kabin dan unit penarik trafo, perbaiki bila perlu.

Preventive maintenance Motor

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 2.1 logo PT. Pupuk Kaltim
Gambar 2.3 Pabrik 1-A PT. Pupuk Kaltim
Gambar 2.4 Pabrik-2 PT. Pupuk Kaltim
Gambar 2.5 Pabrik-3 PT. Pupuk Kaltim
+7

Referensi

Dokumen terkait