• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci: Istri Sebagai Pencari Nafkah, Hak dan Kewajiban Suami Istri, Wanita Karier, Keharmonisan Rumah Tangga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kata kunci: Istri Sebagai Pencari Nafkah, Hak dan Kewajiban Suami Istri, Wanita Karier, Keharmonisan Rumah Tangga"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus dan Subfokus Penelitian

Perumusan Masalah

Kegunaan Penelitian

Sistematika Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Pencari Nafkah Utama

Menurut Ishak Salihu, keluarga sakin diidentikkan dengan keluarga sejahtera dan bahagia, yaitu keluarga yang dapat meraih kesuksesan hidup baik lahiriah maupun batiniah, yang memberikan nilai-nilai kepuasan mendalam kepada anggota keluarga dalam situasi kebangkitan yang utuh dan tenang. . hidup bersama. Keharmonisan keluarga adalah keharmonisan, kesesuaian atau keharmonisan antar anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Keluarga yang tidak beragama atau kurang memahami agama cenderung memiliki konflik dan perselisihan dalam keluarga.

Keluarga yang tidak bahagia atau tidak harmonis akan menghancurkan rumah tangga itu sendiri. Memiliki keluarga yang harmonis merupakan dambaan setiap anggota keluarga, baik ayah, ibu, maupun anak. Namun membangun keluarga yang harmonis bukanlah perkara mudah, banyak kendala yang harus dihadapi dalam menjalankan rumah tangga yang dapat menghambat terciptanya keharmonisan keluarga.

Faktanya, banyak keluarga yang tidak mampu atau gagal menjaga keutuhan, keharmonisan, dan kebahagiaan dalam keluarga. Karena akan menimbulkan penipuan pada anggota keluarga, hendaknya kita menghindari perbuatan tersebut demi terciptanya keluarga sakinah. Menciptakan kehidupan keluarga yang Islami, seperti menunaikan shalat dan membiasakan shalat berjamaah dalam keluarga, atau mewajibkan keluarga selalu shalat berjamaah.32.

Oleh karena itu, keluarga sakinah adalah keluarga yang mampu mengupayakan sumber ekonomi yang diridhoi Allah SWT dan mengelolanya dengan sebaik-baiknya.

Hasil Penelitian yang Relevan

Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 17 orang (56,7%), yang sering menjawab sebanyak 8 orang (26,7%), yang kadang menjawab sebanyak 3 orang (10%), dan yang sering menjawab. tidak pernah menjawab tidak sebanyak 2 orang (6,7%). Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 15 orang (50%), sering menjawab sebanyak 7 orang (23,3%), yang kadang menjawab sebanyak 7 orang (23,3%), dan yang tidak pernah menjawab tidak sebanyak 1 orang (3,3%). Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 9 orang (30%), yang sering menjawab sebanyak 16 orang (53,3%), yang kadang menjawab sebanyak 2 orang (6,7%), dan yang sering menjawab. tidak pernah menjawab tidak sebanyak 3 orang (10%).

Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 8 orang (26,7%), yang sering menjawab sebanyak 16 orang (53,3%), yang kadang menjawab sebanyak 5 orang (16,7%) menjawab, dan yang menjawab kadang tidak pernah menjawab sebanyak 1 orang (3,3%). Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 14 orang (46,7%), sering menjawab sebanyak 12 orang (40%), yang kadang menjawab sebanyak 4 orang (13,3%), dan siapa yang menjawab tidak, tidak pernah, tidak pernah. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 14 orang (46,7%), yang sering menjawab sebanyak 11 orang (36,7%), yang kadang menjawab sebanyak 4 orang (13,3%) menjawab, dan yang menjawab tidak pernah menjawab sebanyak 1 orang (3,3%).

Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 9 orang (30%), yang sering menjawab sebanyak 8 orang (26,7%), yang kadang menjawab sebanyak 13 orang (43,3%), dan siapa yang menjawab tidak, tidak pernah, tidak pernah. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 11 orang (36,7%), yang sering menjawab sebanyak 2 orang (6,7%), yang kadang menjawab sebanyak 5 orang (16,7%) menjawab, dan yang menjawab tidak pernah menjawab sebanyak 2 orang (6,7%). Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 8 orang (26,7%), yang sering menjawab sebanyak 13 orang (43,3%), yang kadang menjawab sebanyak 7 orang (23,3%) menjawab, dan yang menjawab tidak pernah menjawab sebanyak 2 orang (6,7%).

Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 8 orang (26,7%), yang sering menjawab sebanyak 8 orang (26,7%), yang kadang-kadang menjawab 12 orang (40%), dan yang tidak pernah menjawab pernah menjawab. tidak , sebanyak 2 orang (6,7%). Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 11 orang (36,7%), sering menjawab sebanyak 13 orang (43,3%), yang kadang menjawab sebanyak 6 orang (20%), dan siapa yang menjawab tidak, tidak pernah, tidak pernah. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 8 orang (26,7%), sering menjawab sebanyak 10 orang (33,3%), yang kadang menjawab sebanyak 12 orang (40%), dan siapa yang menjawab tidak, tidak pernah, tidak pernah.

Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 9 orang (30%), yang sering menjawab sebanyak 10 orang (33,3%), yang kadang menjawab sebanyak 11 orang (36,7%), dan yang sering menjawab. jawab tidak, tidak pernah, tidak pernah. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 11 orang (36,7%), sering menjawab sebanyak 12 orang (40%), yang kadang menjawab sebanyak 7 orang (23,3%), dan siapa yang menjawab tidak, tidak pernah, tidak pernah. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 4 orang (13,3%), sering menjawab sebanyak 18 orang (60%), yang kadang menjawab sebanyak 8 orang (26,7%), dan siapa yang menjawab tidak, tidak pernah, tidak pernah.

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Latar Penelitian

Metode dan Prosedur Penelitian

Pada tahap ini, peneliti mereduksi seluruh informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk fokus pada suatu masalah tertentu. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditentukan secara lebih rinci dan kemudian melakukan analisis mendalam terhadap fokus masalah.

Data dan Sumber Data

Data tersebut merupakan data yang telah ada atau digunakan oleh pihak lain.40 Dalam penelitian, data dapat diperoleh dari dokumentasi, literatur dan website, namun juga dari subjek lain.

Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Berdasarkan sumber data di atas, semoga proses dan hasil penelitian ini dapat membantu para pembaca untuk mengetahui hak dan kewajiban suami istri dalam perkawinan. Dalam penelitian ini dokumentasi diperoleh dari foto, video, rekaman atau sumber lain yang berkaitan dengan data pendukung penelitian.

Teknik Analisa Data

Validitas Data

  • Kredibilitas
  • Transferabilitas
  • Desependabilitas
  • Konfirmabilitas

Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 25 orang (83,3%), yang menjawab sering sebanyak 2 orang (6,7%), yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang (10%) dan yang menjawab tidak, tidak pernah, tidak pernah. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang menjawab selalu sebanyak 18 orang (60%), yang menjawab sering sebanyak 9 orang (30%), yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang (10%) dan yang menjawab tidak pernah, tidak pernah, hal ini terlihat dari jawaban responden yang menjawab selalu sebanyak 10 orang (33,3%), yang menjawab sering sebanyak 11 orang (36,7%), yang menjawab kadang-kadang sebanyak 9 orang orang (30%) dan yang menjawab tidak, tidak pernah, tidak pernah.

Hal ini terlihat dari jawaban responden yang selalu menjawab sebanyak 15 orang (50%), yang sering menjawab sebanyak 9 orang (30%), yang kadang menjawab sebanyak 6 orang (20%), dan yang sering menjawab. tidak pernah, tidak pernah menjawab..

Tabel di atas memberikan gambaran bahwa responden suami wajib  melindungin  istrinya  dan  memberi  segala  sesuatu  keperluan  hidup
Tabel di atas memberikan gambaran bahwa responden suami wajib melindungin istrinya dan memberi segala sesuatu keperluan hidup

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Gambar

Tabel di atas memberikan gambaran bahwa responden suami wajib  melindungin  istrinya  dan  memberi  segala  sesuatu  keperluan  hidup

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

ZiZa disputed that its defective application was a nullity, since it notified the Department of ZiZa’s intention to convert its unused old-order right to a new-order prospecting right