• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sedangkan sebanyak 58% atau 7 ibu memiliki Self Compassion tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sedangkan sebanyak 58% atau 7 ibu memiliki Self Compassion tinggi"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengukuran

Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian menggunakan alat ukur yang telah diadaptasi oleh peneliti, maka diperoleh sejumlah skor yang menunjukkan gambaran self compassion pada ibu pasien Hemodialisis.

Pada penelitian ini, peneliti menyebarkan 12 Kuesioner kepada ibu dari pasien gagal ginjal berusia 17-23 tahun yang menjalani terapi Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung.

4.1.1 Gambaran Self Compassion

Setelah melakukan pengambilan data pada masing-masing subjek, maka diperoleh data mengenai self compassion pada ibu yang memiliki anak dengan penyakit gagal ginjal serta harus menjalani terapi Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung sebagai berikut :

Tabel 4.1

Persentase Self Compassion Ibu

Kategori Banyak Ibu %

High Self Compassion 7 58 %

Low Self Compassion 5 42 %

Jumlah 12 100 %

(2)

Diagram 4.1

Gambaran Kriteria Self Compassion

Berdasarkan tabel dan gambar diagram diatas terlihat bahwa dari 12 ibu yang menjadi responden dalam penelitian ini, sebesar 42% atau 5 ibu memiliki Self Compassion rendah. Artinya, beberapa Ibu yang memiliki anak dengan penyakit gagal ginjal kurang memberikan pemahaman dan perhatian kepada diri sendiri dalam menghadapi masa-masa sulit saat mengasuh anaknya. Mereka juga kurang menerima kekurangan dalam dirinya dan kegagalan yang terjadi dalam hidupnya. Sedangkan sebanyak 58% atau 7 ibu memiliki Self Compassion tinggi. Artinya, sebagian besar Ibu pasien gagal ginjal yang menjalani Hemodialisis mampu memberikan pemahaman yang baik kepada diri sendiri ketika mengalami kesulitan, membuat kesalahan ataupun mengalami penderitaan dengan tidak menghakimi kekurangan dalam diri dan kegagalan yang dialami.secara berlebihan. Para Ibu menerima dengan lapang dada atas kondisi anaknya maupun kekurangan yang dimiliki dalam dirinya.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Low Self Compassion

High Self Compassion

Persentase

Persentase

(3)

4.1.2 Gambaran Aspek Self Compassion Rendah Pada Ibu

Self compassion dari Ibu yang memiliki anak dengan penyakit gagal ginjal terdiri dari 3 aspek, yakni Self Kindness, Common Humanity, dan Mindfullness.

Berdasarkan hasil pengukuran kepada subjek penelitian menggunakan alat ukur baku Self Compassion berdasarkan teori dari Neff, K.D (2003), maka diperoleh gambaran mengenai keseluruhan aspek-aspek Self Compassion rendah yang dimiliki oleh Ibu dari anak pasien gagal ginjal di RSUD Al Ihsan Bandung. Hasil perhitungan diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.2

Gambaran Aspek Self Compassion rendah ibu Komponen

Subyek

Self Kindness Common Humanity

Mindfulness

Skor Kategori Skor Kategori Skor kategori

Subyek 2 12 Rendah 16 Tinggi 20 Tinggi

Subjek 5 25 Tinggi 14 Rendah 20 Tinggi

Subjek 8 24 Tinggi 14 Rendah 22 Tinggi

Subyek 11 22 Tinggi 12 Rendah 18 Tinggi

Subjek 12 25 Tinggi 13 Rendah 20 Tinggi

(4)

Diagram 4.2

Persentase aspek Self Compassion rendah ibu

Berdasarkan tabel dan diagram diatas, terdapat 5 orang Ibu yang memiliki Self Compassion rendah dengan persentasi setiap aspek, yakni pada subjek 2 memiliki persentase rendah pada aspek Self kindness, dengan aspek common Humanity dan Mindfullness yang tinggi. sedangkan pada subjek 5, subjek 8 dan subjek 11 dan subjek 12 memiliki persentase rendah pada aspek common humanity, dengan aspek self kindness dan mindfulness yang tinggi.

Pada subjek 2 aspek rendah yakni Self Kindness, artinya subjek 2 kurang memiliki perhatian dan pemahaman yang baik kepada dirinya sendiri ketika mengalami kesulitan, membuat kesalahan atau menghadapi kegagalan dalam hidupnya. Subjek 2 cenderung menolak perasaan, pemikiran dan tindakannya. Ketika merasa gagal, seseorang dengan Self Kindness rendah akan mengkritik dirinya sendiri secara berlebihan terhadap kekurangan apa yang ada didalam dirinya dan kegagalan yang dialaminya. Namun subjek 2 memiliki aspek Common Humanity dan

0 5 10 15 20 25 30

Subyek 2 Subyek 5 Subyek 8 Subyek 11 Subyek 12

self kindness common humanity mindfullness

(5)

Mindfullness yang tinggi sehingga dalam menghadapi kesulitan atau kegagalan yang dialaminya adalah sesuatu yang wajar dialami oleh setiap orang (manusiawi). Subjek 2 juga menerima pemikiran dan perasaan yang dihadapinya secara objektif, apa adanya dan tidak berlebihan sehingga mampu melihat keadaan sebagai kenyataan yang harus dihadapi.

Beberapa subjek seperti subjek 5, subjek 8 dan subjek 11 dan subjek 12 memperoleh persentase rendah pada aspek Common Humanity. Artinya, seluruh Ibu memiliki pemahaman dan kepedulian yang baik terhadap diri sendiri ketika mengalami penderitaan, membuat kesalahan ataupun menghadapi kesulitan. namun merasa dirinya sendirian ketika mengalami kesulitan atau menghadapi kegagalan dalam hidupnya. Subjek memiliki pandangan yang lemah mengenai bahwa setiap kesulitan yang dialami merupakan hal yang manusiawi dan juga dialami oleh sebagian orang. Ketika menjalani masa-masa sulit, penolakan, kehilangan dan kegagalan yang dihadapinya akan dinilai sebagai peristiwa negatif dan merasa jika hanya dirinya yang mengalami. Akan tetapi subjek 5, subjek 8 dan subjek 11 dan subjek 12 memiliki aspek self kindness dan mindfulness tinggi, hal tersebut menunjukkan jika subjek tetap memberikan pemahaman dan perhatian kepada dirinya sendiri ketika mengalami kegagalan atau kesulitan dalam hidupnya. Tidak mengkritik diri secara berlebihan dan menerima kekurangan dalam dirinya serta melihat pengalaman hidup yang diterima sebagai keadaan apa adanya yang harus dihadapi.

(6)

4.1.3 Gambaran Aspek Self Compassion Tinggi pada Ibu

Self compassion dari ibu yang memiliki anak dengan penyakit gagal ginjal terdiri dari 3 aspek, yakni Self Kindness, Common Humanity, dan Mindfullness.

Berdasarkan hasil pengukuran kepada subjek penelitian menggunakan alat ukur baku Self Compassion berdasarkan teori dari Neff, K.D (2003), maka diperoleh gambaran mengenai keseluruhan aspek-aspek Self Compassion tinggi yang dimiliki oleh ibu dari anak pasien gagal ginjal di RSUD Al Ihsan Bandung. Hasil perhitungan diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.3

Gambaran Self Compassion Tinggi Pada Ibu

Komponen

Subyek

Self Kindness Common Humanity

Mindfulness

Skor Kategori Skor Kategori Skor kategori

Subyek 1 24 Tinggi 17 Tinggi 20 Tinggi

Subyek 3 35 Tinggi 25 Tinggi 28 Tinggi

Subjek 4 34 Tinggi 23 Tinggi 26 Tinggi

Subjek 6 33 Tinggi 21 Tinggi 25 Tinggi

Subjek 7 31 Tinggi 18 Tinggi 24 Tinggi

Subjek 9 29 Tinggi 20 Tinggi 25 Tinggi

Subjek 10 23 Tinggi 22 Tinggi 24 Tinggi

(7)

Diagram 4.3

Persentase Self Compassion Tinggi Pada Ibu

Berdasarkan tabel dan diagram diatas, 7 ibu memiliki Self Compassion tinggi.

Kedua aspek Self Compassion dari ibu yaitu Self kindness dan Mindfullness memiliki persentase yang tinggi pada seluruh subjek. Seluruh Ibu mampu melihat kejadian atau permasalahan yang dihadapinya secara apa adanya dan tidak berlebihan. Ibu melihat penyakit yang diderita anaknya secara objektif, meskipun ibu pada awalnya kurang memahami penyakit serta resiko yang dapat menimpa anaknya, ibu tetap memiliki kemauan untuk mencari informasi mengenai penyakit, misalnya dengan bertanya pada dokter, perawat, orang tua atau tetangga yang lebih tahu mengenai penyakit tersebut. Selain itu, ketika mengalami kesulitan dalam merawat anaknya yang sakit, Ibu tidak mengkritik diri, menyalahkan diri namun lebih menerima kekurangan yang dimilikinya ibu tetap bersikap baik pada diri dengan terus berusaha menjalankan perannya sebagai care giver dengan sebaik mungkin, meskipun terdapat beberapa

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Subyek 1

Subyek 3

Subjek 4

Subjek 6

Subjek 7

Subjek 9

Subjek 10

self kindness common humanity mindfullness

(8)

kesulitan yang harus dihadapi seperti keluhan anak saat mengikuti terapi, kondisi anak setelah mengikuti terapi dan berbagai masalah lain yang berkaitan dengan rumah tangganya. Akan tetapi beberapa Ibu kurang menilai permasalahan dalam hidupnya sebagai permasalahan yang manusiawi dan juga dialami oleh beberapa orang tua lain sehingga ibu cenderung merasa jika hanya dirinya yang kurang beruntung karena penyakit tersebut menimpa anaknya, hal tersebut ditunjukkan dari rendahnya aspek common humanity dari kedua aspek lain yang dimiliki oleh seluruh ibu.

4.1.4 Data Demografi

Setelah dilakukan pengambilan data terhadap masing-masing subjek, maka diperoleh data penunjang Self Compassion pada Ibu pasien gagal ginjal yang menjalani Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung sebagai berikut :

Tabel 4.4

Data Demografi Ibu Pasien

(9)

DATA Jumlah

Low Self Compassion

Jenis Kelamin Perempuan 5

Usia 30-40 tahun 3

41-50 tahun 2

Pekerjaan Buruh 1

Karyawan Swasta 2

IRT 2

Penghasilan /bulan

< 1 jt 3

>1 jt 2

Usia Anak 17-25 Tahun 2

Lama Anak Sakit >1 tahun 5

Suku Bangsa Sunda 5

Pendidikan

SMP 3

SMA 2

High Self Compassion

Jenis Kelamin Perempuan 7

Usia 30-45 tahun 4

46-60 tahun 3

Pekerjaan

PNS 1

Karyawan Swasta 1

IRT 3

Buruh 2

Penghasilan /bulan

1jt – 2jt 4

>2jt 3

Usia Anak 17-20 tahun 3

(10)

Berdasarkan tabel diatas, Ibu yang memiliki Self Compassion rendah adalah subjek dengan rentang usia antara 30-50 tahun. Pekerjaan dari subjek antara lain ialah sebagai Honor dan karyawan swasta dengan Latar belakang pendidikan sebagian adalah SMA dan sebagian lagi adalah SMP. Masing-masing subjek memiliki anak yang berusia 17-23 tahun yang menjalani terapi Hemodialisis selama lebih dari 1 tahun.

Terdapat dua subjek yang memiliki latar belakang pendidikan SMP, yakni subjek 2, subjek 5 dan subjek 8. Meskipun memiliki latar belakang pendidikan yang sama, namun ibu dengan Self Compassion rendah memiliki nilai aspek rendah yang berbeda, hal ini dapat pula dipengaruhi oleh faktor pekerjaan. Ibu dengan profesi sebagai honorer memiliki nilai terendah pada aspek Self Kindness, hal ini menunjukkan jika dalam menghadapi kesulitan ibu dapat menjadi kurang bersabar sehingga memperlakukan dirinya dengan tidak baik, ibu juga memiliki kepercayaan diri yang kurang karen mengkritik diri dan menganggap diri sebagai orang yang patut disalahkan atas penyakit yang diderita anaknya. Berbeda dengan ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, nilai terendahnya diperoleh pada aspek Common Humanity, ibu tidak menyalahkan diri ataupun memperlakukan diri dengan tidak baik

>20 tahun 4

Lama Anak Sakit >1 tahun 7

Suku Bangsa Sunda 7

Pendidikan SMP 2

SMA 4

S1 1

(11)

ketika ia mengalami masalah, namun ibu tidak dapat melihat permasalahan yang dihadapinya sebagai sesuatu yang manusiawi, sehingga dapat menimpa siapa saja termasuk dirinya. meskipun tetap memberikan kebaikan pada diri saat menjalankan perannya sebagai ibu, namun ibu masih belum terlepas dari penghayatannya sebagai orang tua yang tidak seberuntung orang tua lain.

Ibu dengan Self Compassion rendah memiliki kesamaan yakni mayoritas berlatar pendidikan SMA dengan profesi sebagai karyawan swasta. Masing-masing ibu memiliki nilai terendah pada aspek common Humanity, hal yang serupa dengan ibu dengan latar belakang pendidikan SMP menunjukkan jika para ibu memiliki perasaan yang kurang beruntung ketika mengetahui anaknya sakit. Dikarenakan ibu berprofesi sebagai karyawan swasta, lingkungan kerja ibu kemungkinan dapat mempengaruhi penghayatan ibu dalam menjalankan perannya sebagai orang tua dari anak yang sakit, karena orang tua lain di sekeliling ibu mungkin saja tidak mengalami nasib yang sama sehingga berpengaruh pada perasaan kurang beruntung atau tidak adil karena penyakit tersebut menimpa anaknya.

Dari tabel tersebut juga diperoleh data bahwa Ibu yang memiliki self compassion tinggi, mayoritas adalah subjek dengan rentang usia 30-45 tahun.

Sebagian besar subjek adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) yang anaknya berada pada tahap remaja hingga dewasa awal dan telah menjalani terapi Hemodialisis selama 1-3 tahun. Ibu yang memiliki Self Compassion tinggi memiliki kesamaan pada beberapa hasil data demografi seperti pekerjaan yakni sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT).

Artinya sebagian besar Ibu banyak menghabiskan waktunya dirumah sehingga lebih memiliki banyak waktu untuk menjaga dan merawat anaknya sehingga dapat

(12)

membuat kedekatan dan kehangatan dalam menjalin hubungan dengan anaknya yang sedang sakit. Berdasarkan latar belakang pendidikan, ibu dengan Self Compassion tinggi mayoritas menempuh pendidikan sampai tingkat SMA, namun ada satu ibu yang menempuh pendidikan sarjana dan merupakan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

4.2 Pembahasan

Kehadiran seorang anak adalah anugrah bagi setiap orang tua. Namun ketika mengetahui anaknya terkena suatu penyakit dan harus menjalani terapi berkepanjangan guna mempertahankan hidup adalah suffering (penderitaan) bagi setiap orang tua. Salah satunya adalah orang tua yang anaknya menjadi pasien gagal ginjal dan harus menjalani terapi hemodialisis. Suffering dirasakan berat bagi orang tua karena anak mereka terkena penyakit yang mengancam keberlangsungan hidup.

Mereka harus memberikan perhatian dan pengasuhan yang ekstra dibandingkan ketika anaknya masih sehat. Selain merasakan kesedihan yang berkepanjangan ketika melihat kondisi anak, orang tua juga harus terus berusaha mengoptimalkan upayanya untuk kesembuhan anak karena dalam proses menyembuhkan anaknya tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Penghayatan mengenai hambatan atau kesulitan yang dirasakan oleh orang tua tersebut berkaitan dengan self compassion, dimana self compassion dibutuhkan agar orang tua dapat memberikan kepedulian dan perhatian kepada anaknya berkaitan dengan cara pemberian tindakan dan pengasuhan (Compassion).

Menurut Kristen Neff (2003), Self Compassion adalah memberikan pemahaman dan kebaikan kepada diri sendiri ketika mengalami kegagalan ataupun

(13)

membuat kesalahan, namun tidak menghakimi dengan keras dan tidak mengkritik diri sendiri dengan berlebihan atas ketidaksempurnaan, kelemahan dan kegagalan yang dialami diri sendiri. Secara singkat Self Compassion adalah memberikan empati terhadap diri sendiri ketika menjalani masa-masa yang sulit.

Salah satu keadaan yang dianggap sulit oleh orang tua adalah ketika anaknya sakit dalam periode yang lama dan membutuhkan perawatan ekstra demi kelangsungan hidupnya, khususnya dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak dengan penyakit gagal ginjal dan menjadi pasien Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat 12 orang Ibu yang anaknya menjadi pasien Hemodialisis di Rumah Sakit tersebut. Dari hasil penelitian, terdapat beberapa Ibu yang masih kurang menerima keadaan yang dihadapinya.

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, beberapa Ibu yang anaknya menjadi pasien Hemodialisis memiliki self compassion yang rendah (lihat tabel 4.1). Hal ini menunjukkan bahwa Ibu yang memiliki anak dengan penyakit gagal ginjal masih kurang menerima kesulitan yang dihadapinya, Ibu masih mengkritik kekurangan dalam diri, dan masih berpikir subjektif jika bahwa dirinya adalah Ibu yang tidak seberuntung dan sebahagia orang tua lainnya. Mereka menilai bahwa kelemahan dan kekurangan hanya dimiliki mereka saja, sehingga mereka sulit untuk menerima kondisi anak yang tidak sesuai dengan harapan mereka.

Ibu yang memiliki Self Compassion tinggi menunjukkan bahwa mereka menerima apa adanya diri mereka dengan tidak memperlakukan diri mereka secara kasar atau mengabaikan diri ketika mengalami masa yang sulit. Mereka menerima

(14)

kenyataan sebagai bagian dari kehidupan yang harus dijalani oleh setiap orang tua, mereka menyadari jika masih banyak orang tua lain yang mungkin lebih kurang beruntung dari mereka sehingga mereka dengan sabar menerima kondisi anaknya.

Mereka memandang ketidaksempurnaan yang terjadi dalam hidupnya sebagai sesuatu yang manusiawi, mereka menilai bahwa setiap orang pasti memiliki kelemahan dan kekurangan dalam diri dan terkadang harus melalui masa-masa sulit dalam hidupnya, sehingga ibu lebih berlapang dada menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya.

Self Compassion dibentuk oleh tiga aspek, yakni Self Kindness, Common Humanity dan Mindfullness. Self Kindness adalah pemahaman terhadap diri sendiri ketika mengalami kegagalan, membuat kesalahan atau merasa berkekurangan dalam diri sehingga tidak mengkritik diri sendiri secara berlebihan. Dalam perbandingannya, Neff (2003), menjelaskan bahwa self judgment adalh sikap merendahkan dan mengkritik diri sendiri secara berlebihan atas kekurangan yang dimiliki dan kegagalan yang dialami. Aspek selanjutnya adalah Common Humanity yang merupakan pandangan individu bahwa kesulitan dan kegagalan yang dialami adalah sesuatu yang juga dialami oleh orang lain (manusiawi). Berbeda dari common humanity, individu yang mengalami isolation melihat ketidaksempurnaan dan kegagalan yang dialaminya sebagai sesuatu yang memalukan dan seringkali membuat individu bersikap menarik diri dan merasa kesendirian untuk menghadapi kegagalan.

Selanjutnya aspek terakhir dari Self Compassion adalah Mindfullness, dimana individu bersikap menerima pemikiran dan perasaan yang tengah mereka rasakan, sehingga tidak menghakimi, membesar-besarkan masalah dan mengkritik

(15)

ketidaksempurnaan yang mereka tidak sukai dalam diri maupun dalam kehidupannya.

Perbandingan dari mindfulness adalah overidentification. Individu yang mengalami overidentification cenderung terpaku pada kesalahan dirinya, sehingga merenung secara berlebihan atas kekurangan dan kesalahan yang telah diperbuat.

Jika aspek-aspek tersebut dikaitkan dalam penelitian ini, maka dapat dilihat pada tabel 4.2 bahwa Ibu yang memiliki self compassion rendah, juga memperoleh persentase rendah pada salah satu aspek dari tiga aspek Self Compassion yang telah diuraikan diatas. Pada subjek 2, persentase aspek terendah ialah Self kindness. Hal ini menunjukkan bahwa ketika Ibu sulit menerima ketidaksempurnaan yang terjadi dalam hidup salah satunya ialah kondisi anak yang sakit, akan cenderung membuat orang tua memfokuskan diri untuk memberikan penilaian yang negatif secara berlebihan terhadap dirinya sendiri dan kekurangan serta kelemahan yang dimilikinya. Ibu yang memiliki self Kindness rendah akan mempengaruhi derajat Common Humanity dan Mindfullness. Ibu akan memiliki pemikiran bahwa ketidaksempurnaan dan kesulitan yang terjadi dianggap tidak wajar dan hanya mereka sendiri yang mengalaminya (Common Humanity). Hal tersebut juga akan berpengaruh pada bagaimana Ibu melihat sakit yang dialami anaknya secara berlebihan dan merupakan kegagalan mereka dalam mengasuh anak (Mindfullness).

Pada subjek berikutnya yakni subjek 5, 8, 11 dan 12 (lihat tabel 4.2), aspek self compassion yang memiliki persentase rendah adalah Common Humanity. Hal ini menunjukkan bahwa ibu melihat ketidaksempurnaan dan kegagalan yang dialaminya sebagai sesuatu yang memalukan dan seringkali membuat ibu bersikap menarik diri dan merasa kesendirian untuk menghadapi kegagalan. Ibu menilai jika orang tua lain

(16)

lebih beruntung dari dirinya. Pemikiran tersebut tentu akan berpengaruh terhadap derajat self compassion lainnya yakni self kindness dan mindfulness. Ibu dapat menyalahkan diri, mengkritik diri secara berlebihan dan dapat berlaku kasar pada diri mereka sendiri. Ditambah lagi perasaan common humanity yang rendah akan mempengaruhi pemikiran ibu mengenai permasalahan hidup yang dialaminya secara berlebihan. Sehingga ibu cenderung menyalahkan diri sendiri dan berpikir berlebihan pada kesulitan hidup yang sebenarnya mampu untuk dilalui.

Berdasarkan tabel 4.4 ibu yang memiliki self compassion tinggi sebagian besar adalah perempuan dengan pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Ibu banyak menghabiskan waktunya dirumah sehingga lebih memiliki banyak waktu untuk menjaga dan merawat anaknya sehingga dapat membuat kedekatan dan kehangatan dalam menjalin hubungan dengan anaknya yang sedang sakit. Karena keluarga merupakan lingkungan pertama anak mendapatkan pendidikan, oleh karena itu kondisi keluarga yang harmonis dapat berpengaruh pada perkembangan anak.

Neff dan Mc Gehee (dalam Wei et al, 2011) menyatakan bahwa proses dalam

keluarga seperti dukungan keluarga dan sikap orang tua akan berkontribusi dalam menumbuhkan self compassion. Ketika mengalami penderitaan, cara seseorang memperlakukan dirinya kemungkinan besar meniru dari apa yang diperlihatkan orang tuanya. Jika orang tua menunjukkan sikap peduli dan perhatian, maka sang anak akan belajar untuk memperlakukan dirinya dengan self compassion. Sedangkan anak yang menerima kritik dari orang tua dan memiliki hubungan dengan orang tua yang penuh masalah akan berpengaruh pada terbentuknya self compassion rendah pada seseorang.

Dalam hal ini kondisi keluarga dari Ibu pasien akan berdampak pada bagaimana ibu

(17)

memperlakukan dirinya ketika menghadapi kegagalan, membuat kesalahan ataupun mengalami penderitaan (Suffering), agar Ibu dapat memberikan kepedulian dan perhatian kepada anaknya berkaitan dengan cara pemberian tindakan dan pengasuhan (Compassion).

Referensi

Dokumen terkait

Pengasuhan yang diberikan oleh seorang ibu tunggal kepada anaknya merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan seorang diri, memegang kendali dalam mendidik dan

Based on observations on the learning process that uses Novick's learning model or conventional learning models, there are still students who have a Somatic, Auditory, Visualization, or