• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sehubung dengan permasalahan di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sehubung dengan permasalahan di"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2

PENDAHULUAN

Pendidikan juga berfungsi untuk membantu manusia agar dapat menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, terampil, berpengetahuan, berbudi pekerti luhur, mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab.

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah adalah mata pelajaran sejarah. Pengajaran sejarah memiliki tujuan dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran nasionalisme, tanpa mengetahui sejarahnya, tidak mungkin bangsa tersebut mengenal dan memiliki identitas.

Berbagai usaha telah dilakukan dalam bidang pendidikan, namun belum banyak terlihat perubahan kualitas pendidikan, terutama pada mata pelajaran sejarah. Berdasarkan observasi awal pada tanggal 22-25 Oktober 2013, penulis melihat di Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Dharmasraya, siswa kurang aktif dan kurang memperhatikan gurunya, selain itu siswa juga merasa bosan karena guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Hal ini terlihat dari 24 siswa hanya 5 orang yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

Selain itu ada pula faktor yang mempengaruhi siswa untuk memahami fakta dalam materi pelajaran sejarah, baik faktor dari dalam diri siswa sendiri (Internal).

Sedangkan faktor dari luar diri siswa menurut Slameto (1991:60) menyebutkan dipengaruhi beberapa faktor keluarga: cara mendidik, keadaan ekonomi, keluarga, strategi guru dalam pembelajaran.

Dari hasil pengamatan diatas, penulis melihat bahwa penyebab rendahnya

pemahaman siswa untuk

menginterpretasikan fakta adalah metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran hanya bersifat penyampaian informasi, hal ini hanya mampu membuat anak mengingat, sehingga anak tidak mampu menginterpretasikan fakta.

Untuk mengatasi permasalahan itu, guru bisa menggunakan salah satu metode pembelajaran yang bisa terapkan padasaatpengajaransedangberlansung.

Yatiumetode “Memilah dan Memilih Kartu”

(card sort), Strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan.

Sehubung dengan permasalahan di atas, peneliti tertarik ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Memilah dan Memilih Kartu (Card Sort) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah Kelas XI SMAN 2 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya”.

Penelitian yang relevan dengan masalah yang di teliti pada penelitian ini diantaranya adalah:

Yogi Saputra ( 2005 ), Jurusan sejarah (FIS) UNP dengan judul, Pengaruh Strategi Memilah dan Memilih Kartu ( Card Sort ) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA N 1 Payakumbuh. Dimana hasil penelitian ini sangat baik diterapakan dalam proses belajar mengajar. Maslia Dewanti (2011), pengaruh penggunaan model kooperatif STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX SMP N 5 Lengayang Kab.Pesisir Selatan.

Dimana rata-rata nilai hasil eksperimen adalah 66,34 dan kelas kontrol 62,50. Sri Hartati (2005), Jurusan sejarah (FIS) UNP dengan Judul, Pengaruh Penerapan model pembalajaran The Power Of Two terhadap hasil belajar sejarah SMA N 1 Baso.

TEORI

Menurut Slavin ( 2000 ) teori Behaviorisme ini, di dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.

Dalam penelitian ini stimulusnya adalah Pengaruh Metode Memilah dan Memilih Kartu (Card Sort), sedangkan responnya adalah hasil dari belajar siswa.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2005:207) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek didik. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(3)

3

Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Sugiyono, 2010:61). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA N 2 Koto Baru Kabupaten Dharmasraya Semester Ganjil 2014/2015, yang terdiri dari 3 kelas.

2. Sampel

Sugiyono (2010:62) berpendapat sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti, sedangkan dalam menentukan besarnya sampel yang akan diambil tidak ada ketentuan mutlak. Maka yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3 SMA N 2 Koto Baru, karena sekolah ini relative normal, tidak didesain dalam menentukan kelas.

3. TeknikPengambilanSampel

Untuk menentukan kelompok sampel dilakukan teknik random kelompok, karena berdasarkan wawancara penulis dengan guru sejarah SMA N 2 Koto Baru sekolah ini relatif normal, karena tidak didesain dalam menentukan kelas. Jadi kelas yang terpilih untuk dijadikan sampel adalah kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 3 sebagai kelas kontrol.

Variabel dan desain penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto 2013:). Pada penelitian ini diambil dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

2. Desain Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, maka digunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.Desain penelitian yang digunakan adalah Formula Control-Group Pretest design.

Data danIntrumenpenelitian 1.Data

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah data hasil belajar sejarah, yang langsung diambil pada sampel

bersangkutan.

2.InstrumenSoal

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, karena tes merupakan salah satu alat ukur pencapaian belajar.

Teknikanalisi data

Dalam peneltian ini digunakan teknik analisis deskriftif dan uji t, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1.UjiNormalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini digunakan uji Lilieford.Langkah-langkah uji normalitas tersedut adalah sebagai berikut:

a.Urutkan skor siswa dari yang terendah sampai yang tertinggi.

b.Skor mentah dijadikan bilangan baku Z1, Z2...Zn dengan rumus:

S X i Xi

Keterangan:

X = Skor siswa yang diperoleh siswa yang ke

X = Skor rata-rata

S = Simpangan baku

c. Hitung peluang F (Zi) = P (Z<Zi) d.Hitung Proporsi Z1, Z2,...Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi, jika proprsi dinyatakan dengan S (Zi), maka:

n

yang banyaknya

i

S , ...

n i

)

(

1 2

e.Menghitung selisih F(Zi)-S(Zi) kemudian ditentukan harga mutlaknya.

a.Diambil harga yang paling besar diantara harga-harga yang mutlak = 0,05 selisih tersebut disebut Lo.

b.Membandingkan Lo dengan nilai kritis A yang terdapat dalam taraf nyata = 0,05, kriteria diterima hipotesis yaitu populasi yang berdistribusi normal jika Lo lebih kecil

(4)

4

dari , lain dari itu ditolak. lihat lampiran 12.

2.UjiHomogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai varian yang homogen atau tidak. Cara untuk menentukan homogenitas sampel adalah dengan uji F, dimana harga F dapat dicari dengan rumus :

F =

2 2

2 1

S S

HASIL PENELITIAN

Profil Sekolah Dan Deskripsi Data 1. Profil Sekolah

SMA Negeri 2 Koto Baru yang didirikan pertama kali pada tahun 2006 sampai tahun 2013/2014 telah banyak mengalami perkembangan, perubahan, kemajuan dan peningkatan yang cukup berarti, misalnya telah mencetak alumni yang telah telah berhasil.

2.Deskripsi Data.

Untuk melihat tercapainya pengaruh pembelajaran Sejarah terhadap hasil belajar siswa, peneliti melakukan tes di dua kelompok kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen adalah kelas XI IPS 1 dan kelas control adalah kelas XI IPS 3. Jumlah siswa tiap kelas adalah 24 untuk kelas eksperimen (XI IPS 1) dan 24 untuk kelas kontrol (XI IPS 3).

Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu menginterpretasikan fakta sejarah. Setelah dilaksanakan pretest didapatkan data dari hasil analisa nilai pretest soal fakta kelas eksperimen hasilnya tidak jauh berbeda dengan hasil pretest kelas kontrol, hal ini menunjukkan kedua kelas yang normal. Oleh karena itu untuk data yang diolah bukan nilai pretest tetapi nilai posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan statistik pada kedua kelas sampel tersebut sehingga diperoleh

rata-rata, standar deviasi dan varians untuk soal fakta sejarah kelas eksperimen dan kelas kontrol, dari perhitungan tersebut terlihat perbedaan pencapaiannya. Rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu kelas eksperimen 7,4 dan kelas kontrol 5. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4: Perbandingan Nilai Postest Kelas N Rata-

rata

Ss S Eksperimen 24 7,4 1,7 1,3 Kontrol 24 5 2,5 1,5

Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitiannya adalah soal dengan indikator menginterpretasikan fakta sejarah yang berjumlah 12 soal dan setelah dilakukan uji kualitas soal.

Soal lahir yang mempertanyakan tentang menginterpretasikan fakta sejarah kerajaan Hindu-budha, setelah dilakukan perhitungan rata-rata kelas eksperimen diketahui lebih baik dari pada kelas kontrol, dimana rata-rata kelaseksperimen 2,70 sedangkan rata-rata kelas control 1,83.

Dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 4: Perbandingan Nilai Postest Kelas N Rata

-rata

Ss S Eksperimen 24 2,70 1,7 1,3 Kontrol 24 1,83 2,5 1,5

Tingginya rata-rata kelas eksperimen dibanding kelas kontrol disebabkan karena pada kelas eksperimen siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran untuk menemukan sebab dan faktor yang mendukung lahirnya kerajaan Hindu-Budha di Indonesia dengan menghubungkannya dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Soal dengan indicator berkembang yang juga mempertanyakan sebab berkembangnya kerajaan Hindu Budha yang melihat perkembangan dalam bidang politik, ekonomi sosial dan budaya. Setelah dilakukan perhitungan diketahui bahwa kelas eksperi menilai rata-ratanya adalah 2,04 sedangkan pada kelas control nilai rata- ratanya adalah 1,41. Dapat dilihat pada table dibawah ini :

(5)

5

Tabel 6: Perbandingan nilai dengan soal indikator menginterpretasikan fakta berkembang sejarah pada materi kerajaan Hindu Budha

Kelas N Rata- rata

S2 S Eksperimen 24 2,04 1,17 1,08

Kontrol 24 1,41 1,16 1,07 Sedangkan soal dengan indikator menginterpretasikan fakta mundurnya pada kerajaan Hindu Budha yang membahas sebab kemunduran dari bidang politik, ekonomi dan budaya. Setelah dilakukan perhitungan rata-rata diketahui bahwa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas control. Dimana rata-rata kelas eksperimen adalah 1,45 sedangkan rata-rata kelas control adalah 1. Dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 7: Perbandingan nilai dengan indikator Menginterpretasikan fakta mundur pada materi kerajaan Hindu Budha

Kelas N Rata- rata

S2 S Eksperimen 24 1,45 2,5 1,58

Kontrol 24 1 0,52 0,72 Pada soal dengan indikator sebab hancurnya kerajaan Hindu-Budha. Rata- ratakelas eksperimen 2,2dan rata-rata pada kelas control hanya 1,4. Dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 8: Perbandingan nilai dengan indikator Menginterpretasikan fakta hancur / runtuh pada materi kerajaan Hindu Budha

Kelas N Rata- rata

S2 S Eksperimen 24 2,2 4,92 2,1

Kontrol 24 1,4 3,25 1,80 UjiHipotesis

Untuk mengambil kesimpulan dari hasil penelitian, maka dilakukan ujihipotesis secara statistic yaitu dengan menggunakan uji t terhadap nilai skor postest yang diperoleh. Uji t ini bertujuan untuk mengetahui apakah pencapaian belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.

Sebelum dilakukan Uji Hipotesis, dilakukan Uji Normalitas dan Homogenitas karena

syarat Uji t adalah sampel berasal dari data yang berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Dari perbadingan kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan hitunganthitung= 1,42 sedangkan ttabel =1,68 dengan demikiant hitung<ttabel maka hipotesis (0) diterima.

Berdasarkan uji hipotesis terdahulu ternyata h0 diterima, ha lini terjdi dikarenakan dengan kebiasaan siswa membaca sumber lain terutama mereka membaca LKS yang mereka miliki.

Meskipun penulis telahmembuatbahan ajar tentang fakta namun ketika siswa mengerjakan tugas, atau membaca pada waktu lain mereka tetap menggunakan buku- buku yang sudah ada dilingkungan mereka padahal buku-buku tersebut penyajiannya tidak berdasarkan rangkaian peristiwa tetapi berdasarkan konsep.

Ketidak terbuktian penelitian ini berkaitan dengan belum terjadinya minsed cara berfikir siswa dalam mempelajari sejarah. Padahal sejarah itu adalah pelajaran yang bermaterikan fakta. Hal ini menjadi salah satu kelemahan pembelajaran sejarah, terutama guru setiap hari menggunakan buku teks sebagai bahan pembelajaran..

Akibatnya siswa menjadi terbiasa untuk tidak melakukan penafsiran tentang fakta.

Implikasi

Dari analisis data di atas tidak dapat dipungkiri bahwa penafsiran fakta merupakan kegiatan pokok dalam pelajaran sejarah, karena inti dari materi sejarah adalah fakta-fakta. Maka tugas seorang guru adalah bagaimana siswa bisa menafsirkan fakta itu sendiri, tetapi karena adanya pembiasaan pembelajaran sejarah yang salah selama ini maka penafsiran fakta itu tidak pernah terjadi terutama disebabkan guru selalu memakai buku teks sebagai bahan ajar.

Untuk mengatasi hal ini guru harus merubah cara belajar sejarah dengan membuat bahan ajar dan melatih siswa untuk merangkai berbagai kejadian yang dialaminya sendiri, dengan model ini akan membuat terlatih untuk memahami berbagai fakta yang telah dibuatnya sendiri.

(6)

6

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Memilah Dan MemilihKartu (Card Sort) ternyata tidak berpengaruh terhadap pemahaman fakta hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa menggunakan buku-buku teks dan LKS, padahal buku tersebut tidak bersifat penyajian fakta-fakta.

Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka dikemukakan beberapa saran kepada guru untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Guru hendak nya mebua tbahan ajar sendiri yang bersifat penyajian fakta dalam pembelajaran sejarah.

2. Memberikan siswa tugas tentang berbagai peristiwa yang ada dilingkungannya atau yang berkaitan dengan dirinya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA Buku Sumber

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Dimiyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Gottschalk, Louis. 1969. Mengerti sejarah.

Jakarta: UI-press

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya

Silberman, Melvin L. 2013. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.

Bandung: Nuansa Cendekia.

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Bina Aksara

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian.

Bandung: Alfabeta

Zed, Mestika. 1999. Metodologi Sejarah.

Padang: UNP Pres Skripsi

Saputra Yogi. Pengaruh Strategi Memilah dan Memilih Kartu ( Card Sort ) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah di SMA N 1 Payakumbuh. UNP 200

(7)

7

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil prates materi tentang menulis surat pribadi yang diperoleh pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 51,03, dapat diketahui