• Tidak ada hasil yang ditemukan

sejarah al-qur`an versi syi`ah - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "sejarah al-qur`an versi syi`ah - Digilib UIN SUKA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Kitab ini terlindungi dari segala bentuk manipulasi dan penyelewengan sepanjang masa, “Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an dan Kami menjaganya” (Q.S. al-Hijr: 9). Al-Quran merupakan bagian dari rangkaian kitab suci yang mempunyai pengaruh sangat luas dan mendalam terhadap jiwa manusia. Meskipun umat Islam telah mengakui bahwa Al-Quran yang kita baca setiap hari tidak mengalami perubahan baik dikurangi maupun ditambah, namun ada sebagian orang yang mencontohkan bagi umat Islam Syiah bahwa mereka mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah pedoman bagi seluruh umat Islam. . Dunia ini telah mengalami perubahan pada masa Abu Bakar dan `Umar bin Khattab.

Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti apakah benar kaum Syi'ah mempunyai Al-Qur'an lain selain Al-Qur'an yang digunakan oleh kebanyakan orang, apakah ada ciri-ciri dari al-Qur'an ini. Untuk dapat menjawab permasalahan di atas, penulis menggunakan metode sejarah, yaitu menguraikan sejarah masa lalu dalam kaitannya dengan sejarah Al-Qur’an versi Syiah, mengacu pada kitab-kitab yang ditulis oleh kaum Syiah dan juga. mengacu pada kitab-kitab yang ditulis orang lain. Sunni sebagai bahan analisis. Setelah penyusun melakukan penelitian akademis mengenai sejarah Al-Qur’an versi Syi’ah, maka dapat disimpulkan bahwa Syi’ah dalam proses pengumpulan Al-Qur’an menjadi sebuah mushaf melalui dua tahap. , yang pertama: zaman nabi Muhammad.

Ali bin Abī Tālib (selepas kewafatan Nabi), di mana `Ali mempunyai peranan yang sangat penting, dia menyusun al-Quran berdasarkan wasiat Nabi, saw. Syukur ke hadrat Allah swt. yang telah mencurahkan rahmat, hidayah dan hidayahNya khususnya kepada penyusun sehingga dapat menyiapkan disertasi ini. Ahmad Baidowi, S.Ag, M.Si, selaku penyelia II yang sabar membimbing kami sehingga menyiapkan tesis ini.

6. Lebih-lebih lagi kepada kedua ibu bapa saya yang telah mencurahkan segala kepandaian dan keikhlasan baik zahir mahupun batin untuk mendidik anak, dan kepada adik saya (Siti Khotimah), keluarga saya yang sentiasa mendoakan saya.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Lima belas abad yang lalu, tepatnya pada malam hari Senin tanggal 17 Ramadhan atau tanggal 6 Agustus 610 M, salah seorang keturunan Bani Hasyim bernama Muhammad ibn ‘Abdul Mutālib menerima wahyu Al-Qur’an untuk pertama kalinya. waktu pertama. di dalam gua.Hira3. Kegelisahan yang menyelimutinya karena tak tega melihat berbagai macam krisis sosial yang terjadi saat itu, membuat Muhammad berdiam diri di dalam gua hingga akhirnya malaikat Jibril datang kepadanya dengan membawa wahyu yaitu surah el. -`Alaq ayat 1-5.4. Mereka berusaha untuk benar-benar memahami isi Al-Quran menggunakan naluri bahasa Arab mereka yang murni.

2Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur'an (Yogyakarta: Forum Kajian Budaya dan Keagamaan, 2001), hal. 3Muhammad Hasbi as-Sidiqi, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Quran dan Tafsir (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000), hal. Dalam kaitannya dengan Al-Quran, umat Islam pada dasarnya menerima bahwa kitab suci ini digunakan sebagai pedoman dan rujukan dalam berbagai urusan agama dan ilmu pengetahuan. Selain itu diyakini mempunyai nilai kebenaran normatif yang mutlak, sedangkan hadis nabi menempati urutan kedua. dengan Al-Qur'an.8.

7Asep Saefullah, “Kesucian dalam Indahnya Seni Muṣhaf al-Qur`an”, Jurnal Ceramah Keagamaan, Volume 3, Februari 2005, hal. Walaupun para ulama sepakat, namun terkadang ada perbedaan pendapat yang dikaitkan dengan kalangan Syiah - ulama bahwa ulama Syiah mengklaim telah terjadi pemalsuan Al-Qur'an9, ulama Syiah menuduh orang-orang ramah seperti Sayyidina Abū Bakar,. Meskipun pemikiran Syiah telah meninggalkan pandangan sebagian kelompok yang berpandangan lebih ekstrim bahwa saat ini tidak mungkin lagi mengakui ma'śur Al-Qur'an sebagai sumber agama karena kebenaran dan keasliannya masih diragukan. Penganut Syiah pada umumnya meragukannya. keseluruhan (validitas).

Mereka percaya bahawa mush`uśmānī dinisbahkan kepada Al-Quran yang sebenar yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Terdapat usaha praktikal untuk mencari hujah hujah untuk menolak (menegur) teks rasmi al-Quran yang ditunjukkan oleh. Menurut banyak cerita, dia sibuk selama enam bulan mengumpulkan Al-Quran di rumah.

Kemudian beliau melanjutkan: “Saya melihat sebuah mushaf milik Abī Ya`lā Hamzah Hasani yang ditulis oleh ‘Alī (dalam mushaf) ada beberapa halaman yang hilang. mengkaji kembali sejarah Al-Qur'an versi Syiah berkenaan dengan Mushaf `Alī bin Abī Tālib yang diidentikkan dengan Syiah Apakah benar orang Syiah mempunyai musy haf yang berbeda dengan yang kita gunakan, lalu apa ciri-ciri Al-Qur’an Syi’ah, apakah pendapat ini diungkapkan oleh semua Syi’ah atau hanya sebagian Syi’ah saja yang mengatakan demikian?

Rumusan Masalah

Telaah Pustaka

  • Pendekatan
  • Pengolahan Data

Dalam karyanya beliau menjelaskan proses turunnya al-Quran, serta bentuk-bentuk wahyu dan sejarah perubahan al-Quran dalam ayat-ayat al-Quran 13. Kamaluddin Marzuki, beliau adalah seorang ulama Syiah. , dalam karya beliau ditunjukkan bagaimana sejarah permulaan wahyu serta penulisan dan pengarang al-Quran kepada susunan surah-surah al-Quran menurut Imam Ja`far al-Sadiq dan para pendapat orang Barat tentang sejarah al-Qur'an surah 15. Abdurrahman, dia adalah pengikut aliran Syiah, dalam bukunya menjelaskan bagaimana al-Qur'an dikumpulkan pada zaman Nabi, serta sanggahan para ulama. pandangan yang mengatakan bahawa Syiah melakukan tahrīf di dalam Al-Quran, dengan mengemukakan riwayat – riwayat hadis baik dari Syiah sendiri mahupun Sunni 16.

Keenam, 'Abd al-Sābūr Syāhīn, Tarikh al-Qur`ān, dalam buku ini beliau menghuraikan sejarah al-Quran sejak zaman Rasulullah saw. Sohirin Solihin, et al., dalam karya ini menjelaskan secara terperinci sejarah Arab jahiliah, sejarah al-Quran pada zaman Khalifah 'Uśmān bin 'Affan, dan beliau juga menjelaskan sejarah kitab-kitab tersebut. umat terdahulu, serta pandangan orientalis terhadap sejarah al-Quran. Mengenai sejarah al-Quran, Mannā al-Qattān memberikan bab Jam'u al-Qur`ān wa Tartibuhu.

Pada bab ini kita membahas kumpulan Al-Qur'an dalam artian ditulis pada masa Nabi Muhammad SAW hingga pembahasan rasm `uśmānī.19. Kesembilan, Taufik Adnan Amal, Merekonstruksi Sejarah Al-Qur'an yang diterbitkan oleh Forum Kajian dan Agama Yogyakarta (FKBA), salah satu ciri buku ini menurut M. Menurut Taufik Adnan Amal, buku yang berbicara tentang historiografi Al-Quran Faktanya, hal itu telah banyak dilakukan baik oleh umat Islam maupun orang Barat.

Namun karya-karya umat Islam pada umumnya ditulis dari sudut pandang ortodoksi Islam yang rentan terhadap kritik sejarah.20 Dalam buku ini, Taufik Adnan Amal mengungkapkan gagasannya dalam tiga bagian: bagian pertama membahas asal usul turunnya wahyu. Alquran. an, bagian kedua tentang kumpulan Al-Qur'an dan bagian ketiga tentang kestabilan teks dan bacaan Al-Qur'an. Pada bab ini kita membahas tentang sejarah pengumpulan Al-Qur'an mulai dari masa Nabi hingga masa kodifikasi Mushaf. Sumber utama penelitian sejarah Alquran versi Syiah adalah kitab-kitab yang menjelaskannya.

Ada dua topik yang ingin diangkat dalam penelitian ini: pertama, pandangan Syiah terhadap sejarah Al-Qur'an dan kedua, ciri-ciri sejarah Syiah Al-Qur'an. Kedua tema ini menggunakan pendekatan sejarah, yaitu dengan memaparkan sejarah masa lalu dalam kaitannya dengan sejarah Al-Qur’an versi Syiah. Sumber informasi utamanya adalah buku-buku karangan Syi'ah, khususnya yang membahas tentang sejarah Al-Qur'an.

Sistematika Pembahasan

Dan juga dalam bab ini penulis menjelaskan tentang konsep wahyu dalam pandangan Syi’ah, untuk itu penulis dalam bab ini membaginya menjadi dua sub bab. Subbab pertama membahas tentang sejarah lahirnya Syiah, subbab kedua membahas tentang konsep wahyu menurut Syiah. Bab ketiga, dalam bab ini penulis menjelaskan tentang sejarah Al-Qur'an versi Syi'ah, karena pada bab ini merupakan inti pembahasan skripsi sekaligus jawaban dari rumusan masalah di atas.

Ali bin Abi Tālib dan dalam bab ini penulis juga memberikan contoh mushaf serta pandangan ulama Syi’ah terhadap mushaf Al-Qur’an. Dan juga penulis dalam bab ini menguraikan tentang analisis sejarah penulisan Al-Qur'an Syi'ah, penulis dalam menganalisis sejarah penulisan Al-Qur'an versi Syi'ah dengan menggunakan pendapat para ulama Sunni. untuk menemukan kesamaan poin dan. Subbab pertama membahas tentang ciri-ciri mushaf Ali dan subbab kedua membahas analisis sejarah penulisan Al-Qur’an Syi’ah.

Kesimpulan

Kedua, Ali memegang peranan yang sangat penting di sini pada masa 'Ali bin Abī Tālib (setelah wafatnya Nabi) karena beliau menyusun Al-Qur'an berdasarkan wasiat Nabi SAW. jika dia telah menguburkan jenazahnya sehingga dia tidak akan keluar rumahnya sampai dia selesai menyusun Al-Qur'an dari kitab suci tentang daun kurma dan tulang unta. Ali menyusun Al-Qur'an dengan menyalin tulisan Nabi Muhammad SAW. Juz pertama Surah al-Baqarah, kedua, ketiga Surah Ali 'Imrān, keempat Surah al-Nisā`, kelima Surah al-Māidah, keenam Surah al-An`ām, Surah al-A`rāf dan ketujuh, Surat al-Anfāl.

Dalam muṣhaf `Alī kadangkala menyebut surah al-Quran dengan menggunakan permulaan kalimah daripada surah tersebut seperti surah Ara-aita. Adapun ciri-ciri muṣḥaf `Alī Pertama, ayat-ayat dan surah-surahnya tersusun rapi sesuai dengan urutan turunnya, huruf Makiyah diletakkan di hadapan Madaniyah. Ketiga, mengandungi tanzīl dan takwil yang menjelaskan peristiwa dan keadaan yang menyebabkan turunnya ayat-ayat dan surah al-Quran dan juga dalam muṣḥaf disertakan 101 sebab nuzūl.

Saran-saran

Qummī, Muhammad al-Masyhadi ibn Muhammad Ridā bin Ismā`il bin Jamāl al-Dīn al. Ragib al-Isfāhani, Abi Qasim al-Husain bin Muhammad bin Mufadil al-Ma`ruf al. Zarqani, Muhammad `Abdu al-`Azīm al Manāhil al-`Irfān fī `Ulūm al-Qur`ān,terj.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait