• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SEJARAH TERBENTUKNYA KAWASAN ASIA TENGGARA

N/A
N/A
risi mariski

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH SEJARAH TERBENTUKNYA KAWASAN ASIA TENGGARA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/336239235

MAKALAH SEJARAH TERBENTUKNYA KAWASAN ASIA TENGGARA

Article · October 2019

CITATIONS

0

READS

57,994 3 authors:

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Sejarah Peradaban IslamView project

Sejarah Asia TenggaraView project Jarir Amrun

STAIN Bengkalis 13PUBLICATIONS   3CITATIONS   

SEE PROFILE

Fitri Kurniyawati

State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau 1PUBLICATION   0CITATIONS   

SEE PROFILE

Halimah Tun Satdiah Satdiah

State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau 1PUBLICATION   0CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Fitri Kurniyawati on 03 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

(2)

1

MAKALAH

SEJARAH TERBENTUKNYA KAWASAN ASIA TENGGARA

Dosen Pengampu Sejarah Peradaban Islam:

Dr. Jarir, M. Ag

Disusun Oleh:

Fitri Kurniyawati 11754202111 Halimah Tun Satdiah 11754202099

PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2019

(3)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Sejarah Terbentuknya Kawasan Asia Tenggara” ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita, baik untuk penulis maupun pembaca. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Sebelumnya kami, sebagai penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam, Bapak Jarir, M. Ag, kepada teman-teman yang sudah terlibat, serta kepada kedua orang tua kami yang sudah banyak memberi saran dan dukungannya sehingga makalah kami dapat terselesaikan.

Pekanbaru, 13 September 2019

Penyusun

(4)

3

DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Makalah ... 4

1.4 Metode Penulisan ... 5

BAB II PEMBAHASAN ... 6

2.1 Asal-Usul Asia Tenggara ... 6

2.2 Sejarah Asia Tenggara ... 7

2.2.1 Prasejarah ... 7

2.2.2 Kerajaan-Kerajaan Kuno ... 7

2.2.3 Penjajahan Eropa ... 9

2.2.4 Asia Tenggara Masa Kini ... 10

2.3 Sejarah Agama di Asia Tenggara ... 10

2.3.1 Buddha ... 11

2.3.2 Hindu ... 11

2.3.3 Kristen ... 12

2.3.4 Katolik ... 12

2.3.5 Islam ... 12

2.3.5.1 Teori Masuknya Islam ke Asia Tenggara ... 13

2.3.5.2 Cara-Cara Datang dan Berkembangnya Islam di Asia Tenggara ... 15

2.3.5.3 Tahap-Tahap Perkembangan Islam ... 16

BAB III PENUTUP ... 19

3.1 Kesimpulan ... 19

3.2 Saran ... 19

DAFTAR PUSTAKA ... 21

(5)

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah Asia Tenggara telah dimulai sejak zaman prasejarah.

Masyarakat dan kebudayaan di Asia Tenggara, di kemudian hari berkembang menjadi beragam budaya dan bangsa yang berbeda-beda dan spesifik, dengan pengaruh dari budaya India dan budaya Cina. Pada masa pra dan pasca kolonialisme, budaya Arab dan budaya Eropa juga memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat Asia Tenggara pada umumnya.

Asia Tenggara sebelum kehadiran negara-negara kolonial Eropa ditandai dengan pergulatan perebutan kekuasaan antarnegara yang ada di kawasan daratan maupun maritim Asia Tenggara. Di daratan Asia Tenggara, terdapat empat Negara terkemukan yang menjadi faktor politik internasional pada saat itu yaitu kerajaan Vietnam, Siam (Thailand), Khemer (Kamboja), dan Burma (Myanmar). Keempat negara inilah yang membentuk hubungan antar negara hingga kedatangan negara-negara kolonial Eropa.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanakah asal-usul terbentuknya Asia Tenggara?

1.2.2 Bagaimanakah sejarah perkembangan Asia Tenggara?

1.2.3 Bagaimanakah sejarah agama di Asia Tenggara?

1.3 Tujuan Makalah

1.3.1 Memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam,

1.3.2 Memahami dan mengetahui sejarah terbentuknya Asia Tenggara serta perkembangannya,

1.3.3 Sebagai acuan atau referensi untk karya lainnya.

(6)

5 1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan yang dipakai pada pembuatan makalah ini, penulis menggunakan studi pustaka. Studi pustaka sendiri adalah dimana proses penulisan mencakup seluruh penjelasan materi dihimpun secara relevan yang mana semua materi didapat dari berbagai sumber.

(7)

6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Asal-Usul Asia Tenggara

Sebelum wilayah ini dulunya bernama Asia Tenggara dan belum berpenghuni, tentunya wilayah ini sudah ada. Ada yang menyebutnya Nanyang, artinya negeri di bawah angin. Tersebab, para pedagang saat akan berangkat ke wilayah menunggu angin monsoon.

Wilayah ini terbentuk karena pertemuan tiga benua, yakni Benua Asia, Australia dan Amerika. Penduduknya pun unik, tersebab perpaduan antara gen India (Dravida), Cina (Yunan) dan Polinesia.1

Dalam artikelnya di jurnal Nusantara, Jarir, menjelaskan bahwa wilayah ini merupakan wilayah yang tersendiri, berbeda dengan India, dan Cina, dua wilayah yang memliki peradaban besar. Namun pengaruh India dan Cina besar pada wilayah ini.

Selama Perang Dunia Kedua istilah Asia Tenggara digunakan untuk menggambarkan wilayah di seputar kawasan Indo-china dan semenanjung Malaya serta kepulauan- kepulauan yang ada di sekitarnya. Sebelumnya istilah Further India dan Little China digunakan untuk menggambarkan kawasan Asia Tenggara, istilah ini menjadi populer saat British South-East Asia Command yang berada di bawah komando Louis Mountbatten menduduki wilayah- wilayah tersebut. Lalu penulis- penulis dari Amerika seperti Victor Parcel dan E.H.G Dobby menggunakan istilah Southeast dalam menggambarkan kawasan Asia Tenggara. DGE Hall juga menyebutnya proses Hindunisasi yang gagal.

Atau Indo Cina, wilayah Cina yang berbaur dengan India. 2

Secara geografis wilayah Asia Tenggara terbagi ke dalam dua wilayah: Asia Tenggara Daratan dan Asia Tenggara Maritim. Asia Tenggara Daratan meliputi: Kamboja, Vietnam, Thailand, Myanmar dan Laos. Sementara negara

1 Jarir dan Khairiah, Sejarah Nusantara Perspektif Zoologis, Geologis dan Etnografis, Jurnal Nusantara, journal for Soetheast Asian Studies Vol.14. No.2 Desember 2018. Hlm.

126.

2 D.G.E Hall, Sejarah Asia Tenggara, Surabaya, PT Usaha Nasional, 1988. Hlm. 35.

(8)

7 yang termasuk ke dalam Asia Tenggara Maritim meliputi: Indonesia, Brunei, Filipina, Malaysia, Singapore dan Timor Leste.

Kebudayaan dan bahasa Austronesia merupakan dasar tata kehidupan dan pergaulan bangsa di wilayah Asia Tenggara ini. Sehingga pada pertengahan abad pertama Masehi, pengaruh luar masuk ke dalam kawasan Asia Tenggara.

Dimulai dari India dan Cina lalu pedagang Islam dari Arab dan Persia perlahan mulai mempengaruhi kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Dilihat dari faktor sejarah, politis dan kebudayaan Asia Tenggara telah banyak dipengaruhi oleh India dan Cina, ini terlihat dari banyaknya peninggalan-peninggalan sejarah yang bercorak Hindu dan Budha, salah satunya adalah tulisan-tulisan sansakerta dari India.

Selain banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dan Budha, Agama Islam yang disebarkan oleh para pedagang dari Arab dan Persia yang masuk melalui Malaka juga memberi peranan penting dalam kebudayaan masyarakat di kawasan ASEAN. Itu terlihat dari besarnya pemeluk agama Islam di wilayah Asia Tenggara yang hamper mencapai 40% dari keseluruhan populasi penduduk di Asia Tenggara.

2.2 Sejarah Asia Tenggara 2.2.1 Prasejarah

(1) Masyarakat pertanian awal

Pertanian adalah perkembangan alami yang berasal dari kebutuhan. Sebelum pertanian, berburu dapat memenuhi kebutuhan makanan. Masyarakat Asia Tenggara telah melakukan berbagai kegiatan seperti memelihara anjing, ayam, dan babi dan menanam beberapa tanaman beribu-ribu tahun yang lalu. Para ahli prasejarah berpendapat, teknik bercocok tanam padi sawah dikenal masyarakat Asia Tenggara dari Cina, khususnya lembah Sungai Yangtse dan Yunnan.

(2) Zaman perundagian awal di semenanjung Asia Tenggara Sekitar abad ke-5 SM, penduduk dari daerah Dongson, yang sekarang termasuk dalam wilayah Vietnam, telah mampu menguasai

(9)

8 keterampilan dasar pengolahan logam. Hasil kebudayaan logam mereka adalah yang paling tua yang telah ditemukan oleh para arkeolog di Asia Tenggara. Sedangkan masyarakat terawal yang diketahui di Thailand - yaitu sekitar tahun 3,000 SM - berlokasi di daerah Ban Chiang.

Pada sekitar tahun 2,500 SM, bangsa Melayu mulai menyebar di wilayah semenanjung dan memperkenalkan teknologi primitif pengerjaan logam yang telah mereka kuasai di wilayah ini.

Sekitar tahun 1,500 SM, bangsa Mon mulai memasuki wilayah Burma, sedangkan bangsa Tai datang lebih belakangan dari daerah selatan Cina ke daratan Asia Tenggara untuk kemudian menempatinya pada sekitar milenium pertama Masehi.

2.2.2 Kerajaan-Kerajaan Kuno

Kerajaan-kerajaan kuno di Asia Tenggara pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

(1) Kerajaan agraris, yang kegiatan utamanya di bidang pertanian.

Mereka kebanyakan terletak di semenanjung Asia Tenggara.

Contohnya adalah Kerajaan Ayutthaya (di delta sungai Chao Phraya) dan Kerajaan Khmer (di Tonle Sap).

(2) Kerajaan maritim, yang kegiatan utamanya adalah perdagangan melalui laut. Contohnya adalah Kerajaan Malaka dan Kerajaan Sriwijaya.

Kekuasaan dominan yang pertama kali muncul di kepulauan adalah Sriwijaya di Sumatra.

• Dari abad ke-5 Masehi, Palembang sebagai ibukota Sriwijaya menjadi pelabuhan besar dan berfungsi sebagai pelabuhan persinggahan (entrepot) pada Jalur Rempah-rempah (spice route) yang terjalin antara India dan Cina.

• Sriwijaya juga merupakan pusat pengaruh dan pendidikan agama Buddha yang cukup berpengaruh.

(10)

9 Para pedagang Muslim mulai mengunjungi Asia Tenggara pada abad ke-12 M. Samudera Pasai adalah kerajaan Islam yang pertama.

Ketika itu, Sriwijaya telah diambang keruntuhan akibat perselisihan internal. Kesultanan Malaka, yang didirikan oleh salah seorang pangeran Sriwijaya, berkembang kekuasaannya dalam perlindungan Cina dan mengambil alih peranan Sriwijaya sebelumnya.

Agama Islam kemudian menyebar di seantero kepulauan selama abad ke-13 dan abad ke-14 menggantikan agama Hindu, di mana Malaka (yang para penguasanya telah beragama Islam) berfungsi sebagai pusat penyebarannya di wilayah ini. Beberapa kesultanan lainnya, seperti kesultanan Brunei di Kalimantan dan kesultanan Sulu di Filipina secara relatif mengalami sedikit hubungan dengan kerajaan- kerajaan lainnya. Sebagaimana dijelaskan Jarir, bahwa islamisasi wilayah kepulauan Melayu pun pada gilirannya menyebarkan Islam ke nusantara, termasuk Pulau Bengkalis, Rupat, Kepulauan Riau, dan lainnya.3

2.2.3 Penjajahan Eropa

Bangsa Eropa pertama kali sampai di Asia Tenggara pada abad ke- 16. Ketertarikan di bidang perdaganganlah yang umumnya membawa bangsa Eropa ke Asia Tenggara, sementara para misionaris turut serta dalam kapal-kapal dagang dengan harapan untuk menyebarkan agama Kristen ke wilayah ini.4

Portugis adalah kekuatan Eropa pertama yang membuka akses jalur perdagangan yang sangat menguntungkan ke Asia Tenggara tersebut, dengan cara menaklukkan Kesultanan Malaka pada tahun 1511.

Belanda dan Spanyol mengikutinya dan segera saja mengatasi Portugis sebagai kekuatan-kekuatan European utama di wilayah Asia Tenggara.

• Belanda mengambil-alih Malaka dari Portugis pada tahun 1641.

3 Jarir, Khairiah, Meneliti Situs-Situs Awal Peradaban di Pulau Bengkalis, Akademia, Vol 14, 2 Desember 2018. Hlm.87.

4 Antony Reid, Dari Ekspansi Hingga Krisis, Jaringan Perdagangan Global Asia Tenggara 1450-1680, Yayasan Obor Indonesia, 1999.

(11)

10

• Spanyol mulai mengkolonisasi Filipina (sesuai nama raja Phillip II dari Spanyol) sejak tahun 1560-an.

• Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perserikatan Perusahaan Hindia Timur yang bertindak atas nama Belanda, mendirikan kota Batavia (sekarang Jakarta) sebagai pusat perdagangan dan ekspansi ke daerah-daerah lainnya di pulau Jawa, serta wilayah sekitarnya dan menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara.

• Inggris berhasil menguasai wilayah Malaysia, Singapura dan Myanmar. Inggris, yang diwakili oleh British East India Company, secara relatif datang ke wilayah Jawa dan sekitarnya lebih dahulu.

Kemudian juga menguasai wilayah-wilayah Belanda selama Perang Napoleon. Pada tahun 1819, Stamford Raffles mendirikan Singapura sebagai pusat perdagangan Inggris dalam rangka persaingan mereka dengan Belanda.

• Prancis berhasil menguasai wilayah Indo-Cina.

• Portugis berhasil memiliki Timor Timur.

• Sementara Filipina dikuasai oleh Spanyol dan Amerika Serikat.

• Hanya Thailand saja yang terlepas dari pengalaman penjajahan asing, meskipun Thailand juga sangat terpengaruh oleh politik kekuasaan dari kekuatan-kekuatan Barat yang ada.

2.2.4 Asia Tenggara Masa Kini

Asia Tenggara modern memiliki ciri-ciri pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada sebagian besar negara-negara anggotanya dan semakin dekatnya integrasi regional. Singapura, Brunei dan Malaysia secara tradisional mengalami pertumbuhan yang tinggi dan pada umumnya dianggap sebagai negara-negara yang lebih maju di wilayah ini.

Thailand, Indonesia dan Filipina dapat dianggap sebagai negara-negara berpenghasilan menengah di Asia Tenggara, sementara Vietnam pada beberapa waktu terakhir juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang

(12)

11 pesat. Beberapa negara yang masih tertinggal pertumbuhannya adalah Myanmar, Kamboja, Laos, dan Timor Timur yang baru merdeka.

Pada tanggal 8 Agustus 1967, Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) didirikan oleh Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Setelah diterimanya Kamboja ke dalam kelompok ini pada tahun 1999, Timor Timur adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang bukan merupakan anggota ASEAN. Tujuan ASEAN adalah untuk meningkatkan kerjasama antar komunitas Asia Tenggara.

2.3 Sejarah Agama di Asia Tenggara

Tidak banyak yang diketahui mengenai kepercayaan dan praktik keagamaan Asia Tenggara, sebelum kedatangan dan pengaruh agama dari para pedagang India pada abad ke-2 Masehi dan seterusnya. Sebelum abad ke-13, agama- agama Buddha dan Hindu adalah kepercayaan utama di Asia Tenggara.

Kerajaan-kerajaan di daratan (semenanjung) Asia Tenggara pada umumnya memeluk agama Buddha, sedangkan kerajaan-kerajaan di kepulauan Melayu (Nusantara) umumnya lebih dipengaruhi agama Hindu. Beberapa kerajaan yang berkembang di semenanjung ini, awalnya bermula di daerah yang sekarang menjadi negara-negara Myanmar, Kamboja dan Vietnam.

2.3.1 Buddha

Agama Buddha di Asia Tenggara sudah dimulai sejak abad ke-4 sampai abad ke-13. Proses penyeberan agama Buddha di Asia Tenggara bisa dikatakan bersamaan dengan penyebaran agama Hindu yakni abad ke-4. Persebaran agama dan kebudayaan Buddha ke Asia Tenggara juga diawali oleh perdagangan. Mereka menggunakan jalur pantai timur Sumatra dan berlabuh di pelabuhan-pelabuhan yang ada di sepanjang pantai timur Sumatra tersebut. Setelah itu, mereka biasanya melanjutkan perjalanan ke Cina dan kembali ke India melalui rute yang sama.

Hubungan perdagangan tersebut lambat laun mulai berimbas pada kebudayaan. Para pedagang Asia Tenggara melihat bahwa India memiliki kebudayaan yang telah maju apabila dibandingkan dengan

(13)

12 kebudayaan mereka. Karena terdorong untuk maju seperti halnya India, maka para pedagang tersebut mempelajari kebudayaan India dan mengajarkannya di tanah asalnya. Salah satu aspek yang mereka pelajari adalah agama Hindu dan Buddha. Sejak saat itu, mulailah agama Hindu dan Buddha dikenal di kawasan Asia Tenggara. Masuknya pengaruh agama Hindu dan Buddha akhirnya menyebabkan perubahan terutama di bidang politik, ekonomi, dan sosial.5

2.3.2 Hindu

Agama Hindu berkembang pula ke India bagian tengah dan selatan.

dai kedua daerah ini agama Hindu menyebar ke Srilanka, Cina Selatan, dan Kerajaan di kawasan Asia Tenggara (seperti Kerajaan Funan di delta Mekhong, Lin-yi di sekitar Vietnam Selatan, Fyu di Myanmar, Mon Dwarawati di Semenanjung Malaya, Chen-la dan Khmer di Kamboja, Kutai dan Tarumanegara di Nusantara).

Hubungan dagang antara Asia Tenggara dengan India marak dilakukan karena adanya perbedaan komoditas (barang dagangan) antara India dengan Asia Tenggara. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa para pedagang India terbiasa berlayar ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah dan menukarnya dengan kain yang mereka bawa dari Hindustan. Kuatnya hubungan perdagangan antar India dan Asia Tenggara inilah yang mempengaruhi kebudayaan di Asia Tenggara.

Selain Kamboja, salah satu wilayah di Asia Tenggara yang dipengaruhi oleh agama Hindu adalah Bali, Indonesia.6

2.3.3 Kristen

Umumnya Kekristen di Asia Tenggara dibawa oleh para Misionaris dari Eropa. Kekristenan di Asia memiliki lima penyebaran. Pertama:

Persia (milenium pertama), orang Mongol yang menjadi ordo Fransiscan (1206–1368), ordo Jesuit (1542–1773), Protestan (1706–

5 "Persebaran Kebudayaan dan Agama". Pendidikan 60 Detik. Diakses tanggal September 9, 2019.

6 "Perkembangan Agama Hindu di Asia". Sinar Surga. Diakses tanggal September 9, 2019.

(14)

13 1950) dan orang Asia Pribumi (1950-sekarang). Penyebaran Kekristenan di Asia Tenggara umumnya dimulai pada fase Ordo Jesuit (tahun 1542–1773) dan diikuti oleh Misionaris Protestan (Tahun 1706–

1950).

2.3.4 Katolik

Para misionaris Ordo Jesuit (1542–1773) awalnya mengarahkan perhatian mereka ke selatan India. Melalui pendekatan kreatif dan inovatif dari Francis Xavier, mereka juga memulai di Malaka, kepulauan Maluku, Jepang, Vietnam, Siam (Thailand) dan Tiongkok.7

2.3.5 Islam

Berdasarkan referensi umum masuknya Islam di Asia Tenggara adalah melalui proses perdagangan internasional yang berpusat di Selat Malaka melalui para pedagang Muslim Persia dan Arab. Namun proses masuknya Islam di negara-negara bagian Asia Tenggara tidak sepenuhnya sama. Semuanya memiliki karakteristik masing-masing budaya yang sama sekali berbeda.8

Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat Malaka sudah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan internasional yang dapat menghubungkan negeri-negeri di Asia Timur Jauh, Asia Tenggara dan Asia Barat. Perkembangan pelayaran dan perdagangan internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai Cina melalui Selat Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan berkembangnya kekuasaan besar, yaitu Cina dibawah Dinasti Tang (618-907), kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14), dan Dinasti Umayyah (660-749). Orang Islam juga telah mulai melakukan politik yang tentunya banyak membawa akibat pada kerajaan di Asia Tenggara dan Cina. Syed Naguib al-attas mengatakan bahwa sejak abad VII orang Islam telah mendirikan

7 "Kekristenan Asia: Menyambut Terbitnya Matahari". Pendidikan 60 Detik. Diakses tanggal September 9, 2019.

8 "Sejarah Peradaban Islam di Asia Tenggara". Academia. Diakses tanggal September 9, 2019.

(15)

14 perkampungan di kanton dengan derajat keagamaan yang tinggi dan menyelenggarakan pemerintahan perkampungan sendiri di Kedah dan Palembang.9

2.3.5.1 Teori Masuknya Islam ke Asia Tenggara

Ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke kawasan Asia Tenggara, seperti teori kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab, Cina, dan India.

(1) Teori Kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Arab Dikemukakan oleh John Crawford.10 Menurutnya Islam datang dari Arab melalui pedagang. Buktinya catatan Cina mengatakan orang Arab dan Persia telah mempunyai pusat perniagaan di Canton sejak tahun 300 M. Pedagang Arab yang ke Cina singgah di pelabuhan Asia Tenggara tepatnya di Selat Malaka karena posisinya yang strategis, dalam jalur perdagangan. Kemudian pedagang Arab ini tinggal beberapa bulan di Asia Tenggara dan ada yang menetap serta membina perkampungan Arab yang juga menjadi tempat untuk berdagang. Ada juga pedagang Arab yang menikah dengan wanita tempatan dan menyebarkan Islam.

Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu :

• Kampung Arab di Sumatera Utara yaitu di Ta Shih.

• Persamaan penulisan dan kesusasteraan Asia Tenggara dan Arab.

• Budaya dan musik pengaruh dari Arab

• Karya-karya yang menceritakan pengislaman raja tempatan oleh syeikh dari Arab, contohnya hikayat Raja-

9 "Perkembangan Agama Islam di Asia". Makalah Nih. Diakses tanggal September 9, 2019.

10 C.V.Avendonk, Encyclopedia of islam, (Britll Ltd, Leiden, 1934), h. 326

(16)

15 raja Samudra Pasai mengatakan Raja Malik di-islamkan oleh ahli sufi dari Arab yaitu Syeikh Ismail.

(2) Teori Kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari Cina Dikemukakan oleh E.G Eredia dan S.Q. Fatimi.

Menurut Eredia, Canton pernah menjadi pusat perdagangan bagi para pedagang Arab hingga pedagang Cina memeluk Islam. Pedagang Cina Islam ini kemudiannya berdagang di Asia tenggara disamping menyebarkan Islam. Sedangkan menurut Fatimi, pedagang Cina Canton pernah berpindah beramai-ramai ke Asia Tenggara.

Adapun Bukti kedatangan Islam dari Cina ini yaitu :

• Pada Batu Bersurat Terengganu, batu nisan yang mempunyai ayat al-Quran di Pekan, Pahang.

• Wujud persamaan antara seni Bangunan Cina dengan seni bangunan masjid di Kelantan, Melaka dan Jawa yaitu seperti bumbung pagoda, ciri khas atap genteng dari Cina.

(3) Teori Kedatangan Islam ke Asia Tenggara dari India/Gujarat

Dikemukakan oleh S.Hurgronje, menurutnya Islam datang dari Gujarat/India dan pantai Koromandel di Semenanjung India. Hubungan dagang Asia Tenggara dengan India telah terwujud sejak lama, hal ini memberikan peluang bagi pedagang Islam India untuk menyebarkan Islam.

Adapun beberapa bukti dari teori ini yaitu :

• Terdapat batu marmar pada batu nisan mempunyai ciri buatan India, contohnya di batu nisan Raja Malik Pasai.

• Unsur budaya India banyak kita jumpai di negara Asia Tenggara.

(17)

16 2.3.5.2 Cara-Cara Datang dan Berkembangnya Islam di Asia

Tenggara

Menurut Uka Tjandrasasmita11, saluran-saluran islamisasi yang berkembang ada beberapa yaitu:

(1) Perdagangan

Pada abad ke-7 sampai ke-16 M, para pedagang muslim berdatangan dari berbagai negeri. Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan. Para pedagang muslim banyak yang bermukim di pesisir pulau Jawa, mereka berhasil mendirikan masjid, sehingga jumlah mereka menjadi banyak.

(2) Perkawinan

Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi antara saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak raja karena mereka kemudian turut mempercepat proses islamisasi.

(3) Tasawuf

Tasawuf dan tariqad, bersamaan dengan para pedagang ke Indonesia datang pula ulama, da’i dan sufi pengembara dan diangkat menjadi penasehat/ pejabat di kerajaan dan kemudian kemudian para sufi menyebarkan Islam dengan cara membentuk kader mubaliq dam melalui karya-karya tulis

(4) Pendidikan

11 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), h. 201-204

(18)

17 Para pedagang muslim menguasai kekuatan perekonomian dan dijadikan pusat pengembangan pendidikan dan penyebaran Islam

(5) Kesenian

Penyebaran Islam dikembangkan dengan kesenian, seperti seni arsitektur dan seni kaligrafi dan berbagai seni lain yang bercorak Islam.

(6) Politik

Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu.

Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Kemenangan kerajaan Islam secara politik banyak menarik penduduk masuk Islam.

2.3.5.3 Tahap-tahap Perkembangan Islam12

(1) Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M)

Pada fase pertama ini, tidak ditemukan data mengenai masuknya penduduk asli ke dalam Islam. Bukti yang cukup jelas mengenai hal ini baru diperoleh jauh kemudian, yakni pada permulaan abad ke-13 M / 7 H. Sangat mungkin dalam kurun abad ke 1-4 H terdapat hubungan perkawinan antara pedagang Muslim dengan penduduk setempat, hingga menjadikan mereka beralih menjadi Muslim. Tetapi ini baru pada tahap dugaan. Walaupun di Leran - Gresik, terdapat sebuah batu nisan bertuliskan Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 475 H / 1082 M. Namun dari bentuknya, nisan itu menunjukkan pola gaya hias makam dari abad ke-

12 http://www.segenggam-harapan.com/2012/06/teori-masuknya-Islam-dan- perkembangan.html Diakses pada 9 September 2019

(19)

18 16 M seperti yang ditemukan di Campa, yakni berisi tulisan yang berupa do'a-do'a kepada Allah.

(2) Terbentuknya Kerajaan Islam (13-16M)

Pada fase kedua ini, Islam semakin tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan mulai terbentuknya pusat kekuasaan Islam. Pada akhir abad ke-13 kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan abad ke-14 berdiri kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia. Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M) adalah sultan keenam Kerajaan Malaka yang membuat Islam sangat berkembang di Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka. Di bagian lain, di Jawa saat itu sudah memperlihatkan bukti kuatnya peranan kelompok Masyarakat Muslim, terutama di pesisir utara.

(3) Pelembagaan Islam

Pada fase ini sosialisasi Islam semakin tak terbendung lagi masuk ke pusat-pusat kekuasaan, merembes terus sampai hampir ke seluruh wilayah. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari peranan para penyebar dan pengajar Islam. Mereka menduduki berbagai jabatan dalam struktur birokrasi kerajaan, dan banyak diantara mereka menikah dengan penduduk pribumi.

(20)

19

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penguasaan kolonial memberikan dampak yang nyata terhadap Asia Tenggara. Kekuatan-kekuatan kolonial memang memperoleh keuntungan yang besar dari sumber daya alam dan dan pasar Asia Tenggara yang besar, akan tetapi mereka juga mengembangkan wilayah ini dengan tingkat pengembangan yang berbeda-beda. Perdagangan hasil pertanian, pertambangan dan ekonomi berbasis eksport berkembang dengan cepat dalam periode ini.

Peningkatan permintaan tenaga kerja menghasilkan imigrasi besar-besaran, terutama dari India dan Cina, sehingga terjadilah perubahan demografis yang cukup besar. Munculnya lembaga-lembaga negara bangsa modern seperti birokrasi pemerintahan, pengadilan, media cetak, dan juga pendidikan modern (dalam lingkup yang terbatas), turut menaburkan benih-benih kebangkitan gerakan-gerakan nasionalisme di wilayah-wilayah jajahan tersebut.

Dampak lain yang mempengaruhi Asia Tenggara adalah agama, terutama Islam yang dikukuhkan di pusat-pusat kekuasaan di Nusantara melalui jalur perdagangan, perkawinan dengan elit birokrasi dan ekonomi, di samping dengan sosialisasi langsung pada masyarakat bawah. Pengaruh Islamisasi yang pada awalnya hanya berpusat di satu tempat telah jauh meluas ke wilayah- wilayah lain di Asia tenggara. Islam begitu cepat berkembang dan dapat diterima dengan baik di masyarakat karena dalam penyebaran dan perkembangannya, dengan jalan damai.tidak pernah ada ekspedisi militer ataupun kekerasan untuk islamisasi ini.

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi isi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis sangat berharap ada kritikan dan

(21)

20 saran yang sifatnya untuk membangun. Terakhir penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis begitu juga pembaca.

(22)

21

DAFTAR PUSTAKA

Jarir Amrun, Khairiah, Sejarah Nusantara: Perpsektif Geologis, Zoologis dan Etnografis, Nusantara: Journal for Southeast Islamic Studies, Volume I4.

Desember 2018.

Jarir, Khairiah, Meneliti Situs-Situs Awal Peradaban di Pulau Bengkalis, Akademia, Vol 14, 2 Desember 2018.

Antony Reid, Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680, Tanah di Bawah Angin, Jakarta, Yayasan Obor, 1992.

D.G.E Hall, Sejarah Asia Tenggara, Surabaya, PT Usaha Nasional, 1988.

https://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Asia_Tenggara https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Asia_Tenggara

Unknown (2013, 8 April). Sejarah Asia Tenggara. Dikutip pada 9 September 2019 dari Coret Kehidupan: http://coret- kehidupan.blogspot.com/2013/04/sejarah-asia-tenggara.html

Erwindana (2014, Mei). Sejarah Singkat Asia Tenggara. Dikutip pada 9 September 2019 dari Erwindana: http://erwindana.blogspot.com/2014/05/sejarah- singkat-asia-tenggara.html

Unknown (2014, September). Makalah Perkembangan Islam di Asia Tenggara. Dikutip pada 13 September 2019 dari Makalah Nih:

https://makalahnih.blogspot.com/2014/09/makalah-perkembangan-islam-di- asia.html

(Inggris) Heidhues,Mary Somer. "'Southeast Asia: A Concise History" ISBN 0- 500-28303-6

(Inggris) Osborne, Milton. Southeast Asia. An introductory history. ISBN 1-86508- 390-9

(Inggris) Tarling, Nicholas (ed). The Cambridge history of Southeast Asia Vol I.

ISBN 0-521-66369-5

(23)

22 Persebaran Kebudayaan dan Agama. Pendidikan 60 Detik. Diakses tanggal 9 September 2019.

Kekristenan Asia: Menyambut Terbitnya Matahari. Pendidikan 60 Detik. Diakses tanggal 9 September 2019.

Perkembangan Agama Hindu di Asia. Sinar Surga. Diakses tanggal 9 September 2019.

Sejarah Peradaban Islam di Asia Tenggara. Academia. Diakses tanggal 9 September 2019.

View publication stats

Referensi

Dokumen terkait

Menurut (Arsyad, 2013), berpendapat bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, motivasi

Electrosynthesis of isoindolin-1-ones with 2-alkenylbenzamides In 2017, Wirth and co-workers developed the synthesis of isoindolin-1-one under flow-electrolysis with