Saya menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan merupakan hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang disebutkan sumbernya. Dengan banyaknya masyarakat yang masuk Islam dan semakin pentingnya kedudukan Nabi Muhammad SAW, maka kaum Yahudi Madinah yang umumnya sangat dihormati dan mempunyai kekayaan materi yang unggul merasa kedudukannya terancam. Dengan kejadian tersebut Nabi selaku kepala negara merumuskan kebijakan terhadap kaum Yahudi Madinah demi menyelamatkan agama, negara dan masyarakat Madinah karena perbuatan mereka sangat berbahaya.
Permasalahan pokok penelitian ini menyangkut kebijakan-kebijakan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam perlakuan terhadap kaum Yahudi di Madinah. Berdasarkan hasil kajian dan analisis studi literatur, dapat disimpulkan bahwa kebijakan Nabi Muhammad SAW terhadap kaum Yahudi Madinah merupakan upaya politik yang ditujukan pada ranah sosial yaitu perlindungan masyarakat Madinah dari kejahatan yang dilakukan oleh kaum Yahudi. Yahudi dan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan penduduk Madinah. Tesis yang berjudul “Kebijakan Nabi Muhammad SAW terhadap Kaum Yahudi di Madinah (622-632 M)”, merupakan upaya penulis untuk memahami pentingnya kebijakan yang diambil Nabi Muhammad SAW demi kemaslahatan umatnya.
Jika skripsi ini dinyatakan selesai, maka hal ini bukan semata-mata karena usaha penulis sendiri, melainkan karena bantuan banyak pihak. Sebagai pembimbing penulis, beliau memberikan bimbingan dan arahan dengan sabar dan ikhlas serta meluangkan waktu untuk menyelesaikan disertasi ini. Terima kasih kepada kedua orang tuaku, ayah dan ibu serta adikku yang selalu mendoakan penulis hingga selesainya skripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
PENDAHULUAN
- Batasan dan Rumusan Masalah
- Tujuan dan Kegunaan penelitian
- Tinjauan Pustaka
- Landasan Teori
- Metode Penelitian
- Sistematika Pembahasan
Dominasi kaum Yahudi dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial seringkali menjadi penyebab perselisihan dengan suku-suku Arab yaitu suku 'Aus dan Khazraj. Pelanggaran yang mereka lakukan adalah pelecehan terhadap perempuan muslim di pasar Bani Kainuqah sehingga menimbulkan konflik dan jatuhnya korban jiwa antar kelompok yaitu antara Yahudi dan Islam.18. Kebijakan Nabi terhadap kaum Yahudi Madinah merupakan upaya gigih seorang pemimpin negara melawan bentuk-bentuk kriminalitas yang dilakukan oleh penduduknya berupa pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah disepakati bersama.
Madinah yang awalnya bernama Yatsrib merupakan tempat Nabi menjalankan jabatannya sebagai kepala pemerintahan (622-632 M) mengeluarkan kebijakan melawan pengkhianatan kaum Yahudi. Dalam pembahasannya, penulis mencoba mengungkap lebih jelas perilaku masyarakat Yahudi di Madinah yang menyebabkan Nabi mengeluarkan kebijakan terhadap mereka. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan wawasan dan wawasan mengenai alasan Nabi Muhammad SAW mengeluarkan kebijakan terhadap kaum Yahudi di Madinah, serta mendapatkan gambaran mengenai situasi dan kondisi pada saat itu, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran di kalangan masyarakat Madinah. keterangan. Tujuan Nabi Muhammad SAW mengeluarkan kebijakan ini.
Sebagai bahan pengetahuan tentang kebijakan Nabi Muhammad SAW sebagai kepala negara untuk menyelamatkan agama dan negara khususnya terhadap kaum Yahudi Madinah. Menambah khazanah keilmuan dan wawasan pembaca mengenai kehidupan Yahudi pada masa Nabi Muhammad SAW. Secara umum penelitian-penelitian yang ada sering kali membahas tentang Nabi Muhammad SAW secara keseluruhan, walaupun ada pula yang membahas mengenai perbuatan kaum Yahudi pada masa itu.
Banyak penelitian yang dilakukan terhadap kaum Yahudi, namun pembahasannya terlalu luas sehingga tidak memfokuskan pembahasan pada masa Nabi Muhammad SAW, khususnya ketika beliau berada di Madinah. Kitab tersebut banyak membahas tentang kaum Yahudi, baik sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW di Madinah maupun setelah kedatangannya, namun banyak membahas peristiwa yang berbeda-beda sehingga pembahasannya tidak terfokus pada satu peristiwa saja, khususnya mengenai kebijakan Nabi Muhammad SAW terhadap kaum Yahudi. Yahudi di Madinah. Buku tersebut membahas tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW sejak lahir hingga wafat, dan juga membahas tentang kebijakan-kebijakan Nabi Muhammad SAW terhadap kaum Yahudi di Madinah, namun pembahasannya masih parsial dan tidak membahas bahayanya jika Nabi Muhammad SAW tidak mengeluarkan kebijakan-kebijakan tersebut.
Buku Nabi Muhammad Sebagai Pemimpin Militer, karya Afzalur Rahman, 2006 terbitan Amzah, membahas tentang kebijakan Nabi Muhammad SAW terhadap kaum Yahudi Madinah, namun pembahasannya hanya bersifat garis besar dan tidak dibahas secara detail dan lengkap. Selain itu beliau juga membahas kebijakannya terhadap kaum Yahudi di Madinah, termasuk penaklukan wilayah Yahudi di luar Madinah. Kebijakan Nabi terhadap kaum Yahudi merupakan kewenangan seorang kepala negara untuk menindak tegas tindak pidana yang dilakukan oleh warga negaranya, yaitu berupa pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati.
Dalam penelitian ini penulis berusaha mencari sebanyak-banyaknya sumber yang berkaitan dengan kehidupan umat Yahudi di Madinah khususnya pada masa Nabi Muhammad SAW, baik berupa buku maupun artikel. Kemudian dibahas pula hubungan Nabi Muhammad SAW dengan kaum Yahudi Madinah, termasuk pembuatan Piagam Madinah.
PENUTUP
- Saran
- Peta Pem Sami bin
- Peta Abdullah
- Peta n Abdullah
- Ru Kha
Terlebih lagi, keamanan Madinah memberikan keleluasaan bagi Nabi untuk menyebarkan dakwah Islam secara lebih luas, dengan berdakwah ke negara-negara di luar Madinah. Sumber: Sami bin Abdullah al-Maghluts, Atlas Kehidupan Nabi Muhammad SAW, Jakarta: PT Niaga Swadaya. 213 Ayat ini merupakan ayat Al-Qur'an yang memerintahkan Nabi untuk segera berhijrah ke Madinah, mencontoh sahabat-sahabat lain yang sudah terlebih dahulu berhijrah.
214 Ayat ini merupakan ayat al-Quran yang memerintahkan Rasulullah menukar arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, kerana sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Kemudian jika mereka berhenti (menentang kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
216 Ayat ini merupakan ayat yang membenarkan Nabi mengusir atau membunuh musuh yang berlaku zalim. Katakanlah kepada orang-orang kafir: "Sesungguhnya kamu akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan dimasukkan ke dalam Neraka. 217 Ayat ini adalah ayat yang menyinggung tentang orang-orang yang enggan melaksanakan perintah berperang kerana takut. Ibid, hlm.
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, ketika suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangan mereka terhadapmu (untuk menyakitimu), lalu Allah menahan tangan mereka dari padamu. Apa sahaja yang kamu tebang dari pohon kurma (kepunyaan orang-orang kafir) atau apa sahaja yang kamu tinggalkan (tumbuh) pada pokok itu, (semuanya itu) adalah dengan izin Allah; dan kerana dia akan mengurniakan kepada orang-orang yang fasik 220. 220 Ayat ini adalah ayat yang membolehkan Nabi campur tangan terhadap kebun kurma kepunyaan Yahudi Madinah supaya mereka menyerah diri.