• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO METRO

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO METRO "

Copied!
79
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap moral anak di Desa Nampirejo 47 Polo Kecamatan Batang Heri Kabupaten Lampung Timur. Sehingga tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap moral anak di Desa Dataran 47 Nampirejo Kecamatan Batang Hari Kabupaten Lampung Timur.

Latar Belakang Masalah

Permasalahan yang dihadapi Desa Nampirejo 47 sudah jelas, mengenai akhlak anak yang kurang mendapat perhatian, dan lingkungan masyarakat yang kurang memberikan dukungan kepada anak, sehingga anak mengalami ketidaktahuan tentang bagaimana berakhlak yang baik, ujar penulis menghimbau kepada semua pihak dalam lingkungan masyarakat untuk memastikan bahwa anak-anak mereka berperilaku baik. Alasan saya memilih lokasi Desa Nampirejo dalam penelitian ini karena ingin mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan terhadap moralitas anak, dan apakah tidak ada pengaruh terhadap moralitas anak.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Deskripsi Teori

Konsep Variabel

Teori

Lingkungan Masyarakat

Sekilas lingkungan masyarakat bukanlah lingkungan yang mengandung unsur tanggung jawab, melainkan hanya unsur pengaruh. Menurut Imam Al-Ghozali yang dikutip oleh Mahjuddin, “Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia), yang dapat menghasilkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan; jika sifat tersebut menimbulkan perbuatan terpuji menurut ketentuan rasio dan norma agama. Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa akhlak madzumah adalah akhlak tercela dan akhlak yang harus dihindari oleh setiap manusia.

Petunjuknya adalah seperti berikut: Al Amaanah (Jujur, Amanah), Al' Afwu (Pengampunan), At Ta'aawun (Pertolongan) dan Menepati Janji. Matlamat akhlak juga adalah untuk mewujudkan manusia yang berakhlak baik terhadap Tuhan, manusia, dan alam sekitar.28 Manakala menurut Yatimin Abdullah, “Tujuan akhlak ialah melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu, yang dikenali sebagai Al-Ghayah. , dalam bahasa Inggeris disebut The high goal lazimnya disebut the peak of morality in Indonesia.Faktor-faktor yang mempengaruhi moral 1. Sikap seseorang ditunjukkan dalam perbuatan, untuk memupuk akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari, terdapat contoh-contoh yang dapat digunakan sebagai berikut.

Moralitas yang berhubungan dengan Tuhan 2. 3. Moralitas terhadap keluarga 4. Moralitas terhadap masyarakat 5. Moralitas terhadap lingkungan alam 2. Naluri dan naluri. Naluri terdiri dari empat pola khusus, yaitu sebagai berikut: 1) Sumber naluri, sumber naluri berasal dari kondisi fisik. Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa lingkungan masyarakat berperan penting dalam menciptakan atau mengembangkan potensi anak dalam kaitannya dengan terciptanya kehidupan yang berkarakter baik dalam kehidupan sehari-hari, sejak anak lahir hingga dewasa, tanpa masyarakat yang positif. dukungan, merupakan potensi yang dimiliki seorang anak, yang sulit diwujudkan untuk mencapai hidup bahagia sejahtera dunia dan akhirat.

Kerangka Berpikir dan Paradigma 1. Kerangka Berpikir

Dari pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kerangka berpikir adalah suatu cara berpikir yang memadukan hipotesis sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel lainnya sehingga akan memberikan gambaran berupa jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi. Berdasarkan pengertian di atas, maka rumusan kerangka dalam penelitian ini adalah “lingkungan masyarakat yang baik akan memberikan pengaruh yang baik bagi akhlak anak”. Berdasarkan pernyataan di atas, penulis dapat memaparkan kerangka berpikir paradigma dalam penelitian ini yang dapat diuraikan sebagai berikut.

Sedangkan menurut Margono “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau memiliki tingkat kebenaran yang paling tinggi”.42. Dari pernyataan di atas, penulis dapat memahami bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Ha = Terdapat pengaruh lingkungan masyarakat terhadap semangat juang anak di Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Lampung Timur.

Ho = Tidak ada pengaruh lingkungan masyarakat terhadap semangat juang anak di Desa Nampirejo Kecamatan Batanghari Lampung Timur.

Desain Penelitian

Sifat penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif artinya penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran yang sistematis, faktual dan akurat tentang fakta dan karakteristik populasi atau wilayah tertentu. Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa penelitian ini pada hakikatnya menggunakan pendekatan deduktif-ferritifatif, artinya kerangka teori dari gagasan para ahli, serta wawasan penelitian berdasarkan pengalamannya, dikembangkan menjadi masalah dan diajukan solusinya untuk memperoleh kebenaran. pendekatan ferifikatif). ). Sedangkan menurut Andi Supangat, populasi adalah kumpulan objek yang akan dijadikan bahan penelitian (kajian) dengan ciri-ciri yang memiliki ciri-ciri yang sama.

Dari segi populasi pada penelitian ini, Dusun IV memiliki 62 anak dan Dusun V memiliki 59 anak, sehingga total 121 anak di desa Nampirerjo 47 Polos. Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan bahan penelitian untuk diteliti, dengan harapan dapat mewakili seluruh anggotanya. Teknik pengambilan sampel adalah teknik pengambilan sampel.52 Teknik pengambilan sampel yang berbeda digunakan untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.

Berdasarkan pedoman di atas maka data sampel untuk penelitian ini diambil 25% dari total populasi dengan menggunakan teknik random yaitu random sampling sehingga sampelnya adalah 30 anak.

Definisi Operasional Variabel

Metode angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada responden atau pernyataan tertulis untuk dijawab. Berdasarkan jenis kuesioner, ada 2 jenis dari segi jawaban yaitu kuesioner langsung dan tidak langsung, kuesioner langsung yaitu responden yang menjawab tentang dirinya sendiri dan kuesioner tidak langsung yaitu responden yang menjawab tentang orang lain. Jenis observasi menurut Sugiyono dalam kaitannya dengan proses pelaksanaan pengumpulan data dapat dibedakan menjadi 2 yaitu.

Dari jenis observasi di atas, penulis menggunakan jenis observasi nonpartisipatif, artinya tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat mandiri terhadap kondisi lingkungan masyarakat dan akhlak keseharian anak di Desa Nampirejo 47 Polos. Dokumen dalam bentuk karya seperti karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Ditujukan kepada kepala desa yaitu: untuk mengetahui sejarah berdirinya desa Nampirejo, letak geografis dan sebagainya.

Dari penelitian ini, penulis menggunakan wawancara bebas terbimbing, artinya penulis bebas bertanya apa saja, tetapi mereka juga mengingat data apa yang akan dikumpulkan, dan penulis juga membawa serangkaian pertanyaan.

Instrumen Penelitian

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan suatu gejala yang sebenarnya valid atau tidak valid. Sehubungan dengan pernyataan tersebut, maka alat ukur yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah validitas internal. Untuk mengukur kemantapan alat ukur atau alat pengumpul data diperlukan validitas sebagai alat ukur dalam suatu penelitian agar apa yang akan diteliti benar-benar valid.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu satuan pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, “reliabilitas mengacu pada pemahaman bahwa suatu instrumen dapat cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik”. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa suatu alat ukur memiliki reliabilitas apabila memberikan jawaban yang panjang atau terdapat keteguhan dan ketetapan dari situasi yang sama.

Selanjutnya digunakan metode Halves yaitu rumus Spearman Brown untuk menentukan tingkat kepercayaan.

Teknik Analisis Data

Kemudian setelah data diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan hasil perhitungan atau menghitung chi kuadrat dengan harga chi kuadrat tabel, dari hasil konsultasi tersebut akan diekstrak final kesimpulan. hasil penelitian.

Deskripsi Data

Profil Daerah Penelitian

Perang Belanda terjadi pada tahun 1947 dan pada masa Belanda desa Nampirejo memindahkan markas TNI dari Metro. Dan kemudian mr. Karriyo Rejo, seorang penjajah yang masih bisa memberikan informasi bahwa dirinya masih muda saat itu, bekerja sebagai pembantu dapur umum (di rumah Pak Kardi), berhenti hingga akhir tahun 1949. Dan itu pada hari Kamis, Maret 15 Agustus 1947 Belanda menyerang markas Nampire, tepatnya subuh.

Saat penggerebekan, markas Nampirejo tidak memberikan perlawanan sama sekali, Letnan Kolonel Harun kabur, sehingga markas saat itu kosong. 60 Ha, terdiri dari lahan pertanian dan pemukiman, lapangan teknis, pertanian, ladang, sekolah dan sebagainya.

Data Variabel Penelitian

Dengan menggunakan metode angket, penulis dapat memperoleh jawaban responden mengenai lingkungan masyarakat dan akhlak anak. Berdasarkan data di atas, dianalisis untuk mencari tingkat lingkungan yang baik, memuaskan dan lebih rendah dari Masyarakat, dengan terlebih dahulu menentukan rata-rata () dan standar deviasi. Berikut ini adalah cara menghitung mean () dan standar deviasi hasil Kuesioner Lingkungan Hidup Masyarakat Desa Nampirejo Dataran Tinggi.

Setelah mengetahui nilai mean dan standar deviasi dari hasil kuesioner, langkah selanjutnya adalah mengetahui lingkungan masyarakat responden. Berdasarkan data di atas, untuk mencari nilai tinggi, rata-rata, dan rendah moralitas anak, terlebih dahulu dicari mean () dan standar deviasinya. Setelah mengetahui nilai mean dan standar deviasi hasil kuesioner, langkah selanjutnya adalah menentukan moralitas responden.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas terlihat bahwa dari 30 anak yang menjadi sampel penelitian, antara 56-65, 17 anak menjawab baik, antara 48-55, 13 anak menjawab cukup.

Pengujian Hipotesis

Dari hasil pengujian pada taraf signifikan 1% atau 5% dengan db = 4 maka nilai tabel chi-square adalah sebagai berikut:

Tabel Kerja Untuk Mencari Chi Kuadrat Tentang Pengaruh Lingkungan  Masyarakat terhadap Akhlak Anak Desa Nampirejo 47 polos
Tabel Kerja Untuk Mencari Chi Kuadrat Tentang Pengaruh Lingkungan Masyarakat terhadap Akhlak Anak Desa Nampirejo 47 polos

Pembahasan Penelitian

Keterbatasan Penelitian

Jika orang tua menanamkan akhlak yang baik pada anaknya sejak dini, maka tidak menutup kemungkinan anak tersebut akan selalu memiliki akhlak yang baik, sekalipun lingkungan di masyarakat cukup baik atau bahkan kurang baik. Kepada anak-anak muslim agar selalu bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran Islam yang mencerminkan akhlak yang baik. Bagi orang tua agar senantiasa menerapkan pola kehidupan beragama di lingkungan keluarganya agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan akhlak yang baik sesuai dengan ajaran Islam dimanapun berada.

Heri Noer Ali dan Munzier, tokoh pendidikan Islam, Cet II, Jakarta: friska Agung Insani, 2003. Aat Syafaat DKK, Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Tindak Pidana Anak, Jakarta: PT. Penulis menempuh pendidikan dasar di SDN 2 Nampirejo dan selesai pada tahun 2002, kemudian dilanjutkan di MTS N Metro di Batanghari dan selesai pada tahun 2005.

Sedangkan pendidikan menengah atas di SMA N 1 Batanghari selesai tahun 2008, pendidikan dilanjutkan di STAIN Jurai Siwo Metro Jurusan Tarbiyah mulai Semester 1 tahun pelajaran 2008/2009.

Gambar

Tabel Kerja Untuk Mencari Chi Kuadrat Tentang Pengaruh Lingkungan  Masyarakat terhadap Akhlak Anak Desa Nampirejo 47 polos

Referensi

Dokumen terkait

The result of the study revealed two findings, namely: (1) the process and activities during the teaching and learning process during the pandemic in Aura Sukma Insani