• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Laporan Kerja Praktek Kolaborasi UMKM Square USU dan Proyek Pembangunan Gedung (Serbaguna dan Komersil)

N/A
N/A
Santoni Naibaho

Academic year: 2024

Membagikan "Seminar Laporan Kerja Praktek Kolaborasi UMKM Square USU dan Proyek Pembangunan Gedung (Serbaguna dan Komersil)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Laporan Kerja

Praktek

(2)

Proyek Pembangunan Gedung

(Serbaguna dan Komersil) Kolaborasi UMKM Square USU

Pokok Pembahasan

1. Gambaran Umum Proyek

2. Latar Belakang Kerja Praktik

3. Maksud dan Tujuan Kerja Praktik 4. Fokus Pembahasan laporan

5. Sasaran Pencapaian Kerja Praktik

(3)

Gambaran Umum Proyek

 Proyek adalah sebuah perbuatan atau pekerjaan unik yang pada dasarnya mempunyai satu tujuan yang telah ditetapkan bidang atau lapangan, mutu, atau kualitas, waktu dan harga yang diinginkan (Alhuja et al., 1994).

 Sedangkan pengertian proyek konstruksi adalah suatu bentuk kegiatan yang menggunakan sumber daya tertentu untuk mencapai hasil berupa bangunan atau infrastruktur dalam jangka waktu terbatas yang melibatkan pemilik

proyek, kontraktor, konsultan perencana serta konsultan pengawas yang saling terkait dalam suatu perjanjian yang disebut kontrak dan

keberhasilannya tergantung pada kesesuaian, waktu, biaya dan mutu dalam

dokumen kontrak (Messah et al., 2013).

(4)

Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktik

1. Mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan terkait pada bidang pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi.

2. Menambah wawasan pengetahuan mengenai struktur organisasi proyek serta hubungan kerja antar unsur pengelola yang terkait dalam proyek.

3. Memberikan pemahaman tentang metode kerja dan pelaksanaan setiap unsur pekerjaan di dunia lapangan.

4. Dapat membandingkan teori yang telah didapat selama perkuliahan dengan penerapannya langsung di lapangan.

5. Meningkatkan keterampilan mahasiswa/i sebagai bekal untuk memasuki dunia pekerjaan.

(5)

Fokus Pembahasan Laporan Kerja Praktik

Pekerjaan Kolom 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Pembesian 3. Pekerjaan Bekisting 4. Pekerjaan Pengecoran

5. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting

Pekerjaan Balok 1. Pekerjaan Bekisting

2. Pekerjaan Pembesian 3. Pekerjaan Pengecoran

4. Pekerjaan Pembongkaran

bekisting

(6)

Pekerjaan Kolom

(7)

Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Marking untuk Kolom

(8)

Pekerjaan Pembesian

Tahapan pelaksanaan pekerjaan pembesian kolom meliputi:

1. Pemotongan baja tulangan untuk sengkang atau ring kolom berdasarkan dimensi yang telah direncanakan dan pemotongan tulangan utama kolom di los besi.

2. Pengangkutan baja tulangan utama dan baja tulangan sengkang ke area yang dekat dengan kolom.

3. Merakit tulangan dengan cara menyambungkan stek tulangan lantai 1 ke tulangan utama untuk kolom lantai 2. Panjang sambungan kira-kira 1 meter.

4. Membuat pembatas berupa sengkang bulat di dalam tulangan utama yang bertujuan agar pada saat memasang Sengkang ukurannya bisa seimbang.

5. Mulai merakit sengkang kolom dengan mengatur jarak antar sengkang sesuai spesifikasi gambar, yang kemudian diikat dengan kawat bendrat.

(9)

Pekerjaan Bekisting

Tahapan dalam pekerjaan bekisting adalah sebagai berikut:

1. Karena bekisting adalah cetakan jadi maka setelah selesai tahap pembesian kemudian bekisting diangkut menggunakan crane dan ditempatkan pada marking yang dibuat sebelumnya.

2. Kemudian antar bekisting disatuakan dengan mengguanakan besi hollow yang kemudian diikat dengan tie rod kemudian dipasang kembali besi hollow sebagai penyangga tambahan.

3. Untuk menjaga ketegakan dan kelurusan pada

bekisting, maka digunakan unting-unting.

(10)

Pekerjaan Pengecoran

Tahapan dalam pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:

1. Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek 2. Menentukan volume area siap cor.

3. Pengujian test slump. Pengujian test slump bertujuan untuk mengetahui nilai kelecakan suatu beton segar.

4. Masukkan beton segar kedalam bucket berkapasitas 0.9m3

5. Tuang beton segar kedalam area siap cor beton ke area cor

6. Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan dengan

mesin vibrator.

(11)

Pekerjaan Pembongkaran Bekisting

Berikut adalah tahapan pembongkaran bekisting:

1. Siapkan peralatan pembongkaran

2. Bongkar besi yang menahan bekisting terlebih dahulu.

3. Kemudian stel tie bar agar dapat membuka besi pengikat bekisting.

4. Angkat dan pindahkan bekisting ke tempat lain.

5. Kemudian dilakukan pengecekan oleh QC (Quality Control). Jika ditemukan hasil cor kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan perbaikan sesuai dengan instruksi QC.

(12)

Pekerjaan Balok

(13)

Pekerjaan Bekisting

Tahapan pekerjaan bekisting balok ialah:

1. Memasang jack base yang berfungsi sebagai penyangga utama untuk tetap menjaga mainframe berdiri dengan kokoh menahan beban yang dipikul. Penggunaan jack base sebagai pengatur ketinggian/ elevasi scaffolding sesuai ketinggian yang telah direncanakan.

2. Memasang mainframe sebagai struktur utama dari scaffolding itu sendiri.

3. Memasang cross brace sebagai pengaku dan pengikat antar mainframe untuk menjaga struktur scaffolding tetap kokoh dan berdiri tegak.

4. Memasang u-head jack sebagai penyangga balok suri- suri. Selain itu u- head juga berfungsi untuk mengatur ketinggian struktur balok yang akan direncanakan.

5. Pasang balok suri-suri dan pasang hollow diatas balok suri.

6. Memasang plywood sebagai cetakan untuk beton segar. keadaan bekisting yang telah terpasang di lapang terlihat pada Gambar.

(14)

Pekerjaan Pembesian

1. Persiapan bahan dan pemotongan tulangan sesuai gambar kerja yang diperoleh di los besi

2. Pembengkokan tulangan berdasarkan data bar bending schedule dan panjang yang telah ditentukan.

3. Perakitan tulangan berdasarkan dimensi untuk pemasangan tulangan balok.

4. Pengangkutan tulangan balok ke lokasi proyek.

5. Penempatan tulangan dari lokasi proyek ke daerah pekerjaan menggunakan roughter crane

6. Pengecekan tulangan dan ikatan yang saling

berhubungan. Seperti yang terlihat pada Gambar.

(15)

Pekerjaan Pengecoran

Tahapan dalam pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:

1. Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek 2. Menentukan volume area siap cor.

3. Pembersihan area yang akan dicor menggunakan mesin air compressor.

4. Pengujian test slump. Pengujian test slump bertujuan untuk mengetahui nilai kelecakan suatu beton segar.

5. Masukkan beton segar kedalam bucket berkapasitas 0.9 m3, bucket yang telah terisi oleh beton segar.

6. Tuang beton segar kedalam area siap cor keadaan dilapangan saat penuangan beton ke area cor.

7. Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan dengan

mesin vibrator.

(16)

Pekerjaan Pengecoran

8. Pada saat pengecoran, setelah beton segar dituangkan dan dipadatkan dilakukan pekerjaan perataan permukaan beton sesuai dengan ketebalan yang telah direncanakan.

9. Selanjutnya dilakukan pengukuran ketebalan plat sekaligus pengecekannya menggunakan pesawat waterpass dan batang kayu yang telah diberi tanda.

10. Untuk perawatannya, basahi permukaan plat

dan dengan air setiap 2 kali sehari selama satu

minggu

(17)

Pekerjaan Pembongkaran Bekisting

Berikut adalah tahapan pembongkaran bekisting:

1. Siapkan perlatan yang digunakan untuk pembongkaran

2. Bongkar plywood secara hati-hati untuk bagian pinggir area yang beton yang telah cukup umur

3. Longgarkan u-head dan bongkar plywood bagian tengah secara hati-hati

4. Buka balok suri-suri kemudian hallow dan bongkar scaffolding.

5. Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya pengecekan hasil cor yang dilakukan oleh QC. Jika ditemui hasil cor yang kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan perbaikan sesuai dengan instruksi yang QC berikan.

(18)

Sasaran Pencapaian Kerja Praktik

 Sasaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan kerja praktik ini adalah agar mahasiswa/i Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara dapat

mengaplikasikan ilmu teori dan praktik yang telah diperoleh dalam perkuliahan dan juga di lapangan. Selain itu juga diharapakan agar

mampu memperoleh gambaran langsung mengenai situasi di lapangan, dan menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja, dapat mengetahui

istilah-istilah konstruksi bangunan di lapangan, dan mengetahui masing- masing tugas dan tanggung jawab pada struktur organisasi proyek.

 Hal tersebut akan berguna bagi penunjang pengetahuan mahasiswa agar dapat membandingkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan

keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan.

(19)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait