Buku 1:
SAINS DAN TEKNOLOGI SEMINAR NASIONAL PAKAR KE 2 TAHUN 2019
ISSN (P) : 2615 - 2584 ISSN (E) : 2615 - 3343
Penyelenggara:
Terindeks oleh IPI dan Google Scholar
SUSUNAN DEWAN REDAKSI
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAKAR KE 2 TAHUN 2019
Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi : Prof. Ir. Agus Budi Purnomo, MSc,PhD.
Wakil Pemimpin Redaksi : Dr. Ir. Dody Prayitno, M.Eng.
Reviewer:
Dr. Ir. Dody Prayitno, M.Eng. (Universitas Trisakti)
Dr. Ir. Dwita Suastiyanti, M.Si. (Institut Teknologi Indonesia)
Lidya Anggraeni, ST,M.Eng, Ph.D. (Universitas Presiden)
Mohan Taufiq Mashuri, S.Pd., M.Pd. (Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari)
Dr. Hamzah, S.T., M.T. (Universitas Lancang Kuning)
Kholis A. Audah, PhD. (Swiss German University)
Dr. Ivonne Ayesha, Sp., MP. (Universitas Ekasakti Padang)
Dr. Ir. Andi Adriansyah (Universitas Mercu Buana)
Ir. Endang Noerhartati, MP. (Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya)
Dra. Lusy Tunik Muharlisiani, M.Pd. ((Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya)
Dr. Ir. Eka Purwanda, M.Si. (Sekolah Tinggi Teknologi Texmaco Subang)
Dr. Armen Nainggolan, M.Si. (Universitas Satya Negara Indonesia)
Dr. Taufikurrahman (Asosiasi Staf Akademik Seluruh Indonesia)
Redaksi Pelaksana :
Suparmi, SH
Dwi Prihatiningsih, SE
Ir. Gatot Budi Santoso, M.Kom
Tjutju R. Suprapto, SE
Sardiyanto, SH
Penerbit :
Lembaga Penelitian Universitas Trisakti Gedung M Lantai XI
Jl. Kyai Tapa No 1, Grogol Jakarta 11440 Telp. (021) 5663232 Ext. 141, 145
Fax. (021) 5684021
Email: [email protected]
DAFTAR ISI
Kode
Makalah Halaman SUSUNAN DEWAN REDAKSI ... i SAMBUTAN DIREKTUR LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS
TRISAKTI ... ii KATA PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI ... iv
1. STUDI LABORATORIUM UJI POROSITAS DAN COMPRESSIVE STRENGTHCORE SAMPLE FOAM CEMENT LABORATORY STUDY POROSITY AND COMPRESSIVE STRENGTH TEST CORE SAMPLE FOAM CEMENT
Andreawan Santoso, Rini Setiati, Abdul Hamid ... SNP1.1 1.1.1 2. PENGARUH PASTA GIGI DENGAN KANDUNGAN NANO
KALSIUM DAN NANO KITOSAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN EMAIL
Octarina, Rahma Meilita ... SNP1.2 1.2.1 3. PENERAPAN ANFIS UNTUK PERAMALAN GANGGUAN
PADA TRANSFORMATOR DAYA
Azriyenni Azhari Zakri, Hari Firdaus ... SNP1.3 1.3.1 4. METODA PERBAIKAN TANAH LUNAK DENGAN
PENAMBAHAN PASIR
Alfian Saleh, Muthia Anggraini ... SNP1.74 1.4.1 5. PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SOLUTION
UNTUK UKM MAKANAN
Titik Yusrin, Dedy Sugiarto, Gatot Budi Santoso ... SNP1.5 1.5.1 6. EFEK KOMBINASI ASAM VALPROAT DAN NANO KITOSAN
KUMBANG TANDUK (Xylotrupes gideon) TERHADAP
VIABILITAS DAN SITOTOKSISITAS SEL KANKER LIDAH (HSC- 3)
Komariah Komariah, Abdining Ageng, Indra Kusuma ... SNP1.6 1.6.1 7. EXAMINATION OF THE ANTIBACTERIAL AND ANTI
FUNGAL PROPERTIES OF FATTY ACIDS AND FATTY ACID METHYL ESTER OBTAINED FROM NANNOCHLOROPSIS OCULATA
Zulkarnain Chaidir, Sari Rahmi, Marniatti Salim, Elida
Mardiah ... SNP1.7 1.7.1 8. PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NARATIF TERHADAP
TATA RUANG PAMERAN PADA MUSEUM
Rizqi Muhammad Prastowo, Nurhikmah Budi Hartanti,
Nuzuliar Rahmah ... SNP1.8 1.8.1 9. DOSIS RADIASI LENSA MATA PADA PEMOTRETAN ORBITA
POSTERO ANTERIOR (PA) AXIAL DAN PA AXIAL REVERSE
Nursama Heru Apriantoro, Legia Prananto, Budi Setiawan ... SNP1.9 1.9.1 10. PENENTUAN KARAKTER MAGNETIK OBAT DAN LIMBAH
BALUR DENGAN ELECTRON SPIN RESONANCE (ESR)
Dina Asmaul Chusniyah, Rizki Akbar ... SNP1.10 1.10.1
11. DESAIN WAHANA APUNG UNTUK PENEMPATAN PERANGKAT CATU DAYA PADA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PEMANTAUAN UNTUK BUDIDAYA LAUT
Salasi Wasis Widyanto, Ma’muri ... SNP1.11 1.11.1 12. HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN
KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (ISPA) DI WILAYAH PUSKESMAS CURUG KABUPATEN TANGGERANG
Nurhayati, Vera ... SNP1.12 1.12.1 13. OPTIMALISASI PEMBORAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
PEMBORAN BERARAH
Rizki Akbar, Dina Asmaul Chusniyah ... SNP1.13 1.13.1 14. MINI REVIEW: SENYAWA ANTIMIKOBAKTERI YANG
DIISOLASI DARI SPONS SULAWESI UTARA DAN OKINAWA
Delfly Booby Abdjul, Magie Melanie Kapojos ... SNP1.14 1.14.1 15. RANCANG BANGUN APLIKASI PORTAL BERITA DESA
BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN WEB SERVICE PHP DAN MYSQL
Teguh Dikri Maulana, Piki Nurfauzi ... SNP1.15 1.15.1 16. PENAMBAHAN PUPUK KOMERSIAL PADA MEDIUM BBM
UNTUK PERTUMBUHAN SPIRULINA PLANTENSIS DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
Elida Mardiah, Nur Fadillah Pulungan, Marniati Salim ... SNP1.16 1.16.1 17. MENGGAGAS INDUSTRI KREATIF ARSITEKTUR
NUSANTARA
Martinus Bambang Susetyarto ... SNP1.17 1.17.1 18. MODEL ESTIMASI BIAYA RENOVASI PEKERJAAN RUMAH
TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN COST SIGNIFICANT MODELS
Intan Yulianisa, Darmawan Pontan ... SNP1.18 1.18.1 19. IDENTIFIKASI FAKTOR KEBERHASILAN PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI JAKARTA
Darmawan Pontan, Christianto ... SNP1.19 1.19.1 20. ANALISIS EFISIENSI PENERAPAN SISTEM KONTROL LAMPU
JALAN DI UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU
David Setiawan, Hamzah, Usaha Situmeang ... SNP1.75 1.20.1 21. ANALISIS PENAMBAHAN COCOFIBER
PADA CAMPURAN BETON
Gusneli Yanti, Zainuri, Shanti Wahyuni Megasari ... SNP1.76 1.21.1 22. PENATAAN EFISIENSI SIRKULASI RUANG DALAM DAN
RUANG LUAR UNTUK DISABILITAS PADA STASIUN MRT LEBAK BULUS
Filsen Putasix Lase, Agus Budi Purnomo, Nuzuliar ... SNP1.22 1.22.1 23. ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK RIAU
MENGGUNAKAN METODE ALIRAN DAYA NEWTON RAPHSON
Monice, Usaha Situmeang, Perinov ... SNP1.77 1.23.1
ANALISIS PENAMBAHAN COCOFIBER PADA CAMPURAN BETON
Gusneli Yanti, Zainuri, Shanti Wahyuni Megasari
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Beton merupakan bahan yang paling banyak digunakan pada pembangunan di bidang konstruksi, hal ini dikarenakan beton memiliki sifat yang menguntungkan apabila dibandingkan dengan jenis bahan lainnya, namun beton juga memiliki kelemahan yakni kurang mampu menahan kuat tarik.
Salah satu upaya dalam peningkatan mutu dan kekuatan beton yaitu dengan menambahkan serat ke dalam campuran beton. Penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton dengan penambahan cocofiber pada persentase tertentu. Penelitian dilakukan dengan menambahkan cocofiber pada campuran beton dengan persentase 0%, 1 %, 3 %, 5%, 7% dan 9% dari berat semen dan ukuran panjang cocofiber 50 mm dengan ketebalan 1 – 4 mm.
Perancangan beton menggunakan metode Departement of Environment, dengan cetakan selinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm. Kuat tekan rencana yang digunakan yaitu sebesar f’c 25 MPa. Jumlah sampel pada masing-masing pesentase sebanyak 3 (tiga) sampel dan total sebanyak 18 (delapan belas) sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kuat tekan rata-rata beton dengan variasi penambahan cocofiber 1% dan 3 % terjadi penurunan kuat tekan dibandingkan dengan 0% variasi penambahan cocofiber, namun untuk variasi penambahan cocofiber 5% – 9 % terjadi peningkatan nilai kuat tekan. Nilai kuat tertinggi pada penambahan cocofiber 9% dengan nilai kuat tekan rata rata sebesar 32,337 MPa.
Kata kunci: beton, cocofiber, kuat tekan Pendahuluan
Lajunya pertumbuhan penduduk yang terjadi, sangat berpengaruh terhadap perkembangan infrastruktur. Perkembangan infrastruktur ini didukung dari kelayakan bangunan material yang digunakan. Dalam bidang konstruksi, beton merupakan bahan yang paling banyak dipergunakan pada pembangunan di bidang teknik sipil, hal ini dikarenakan beton memiliki sifat menguntungkan apabila dibandingkan dengan jenis bahan bangunan lainnya yaitu, memiliki ketahanan yang lebih baik, memiliki kuat tekan yang tinggi, tidak memerlukan perawatan khusus, bahan campuran beton mudah didapat dari alam sekitar, dan lebih awet dibandingkan bahan bangunan lain. Akan tetapi, beton juga memiliki kelemahan yakni kurang mampu menahan kuat tarik dikarenakan tegangan tariknya yang relatif kecil. Salah satu usaha untuk melakukan peningkatan mutu dan kekuatan beton diantaranya dengan menambahkan serat ke dalam campuran beton.
Beberapa penelitian serta alam yang dilakukan diantaranya adalah Zainuri Z., dkk., (2018) menganalisis tentang Serat Pelepah Kelapa Sawit , dari hasil pembahasan diketahui nilai kuat tekan bata ringan serat-kimia 40,74 kg/cm2 untuk serat 1%; 31,22 kg/cm2 untuk serat 3% dan 25,20 kg/cm2 untuk serat 5%. Nilai kuat tekan bata ringan serat-biologi 42,32 kg/cm2 untuk serat 1%; 31,08 kg/cm2 untuk serat 3% dan 21,00 kg/cm2 untuk serat 5%. Nilai kuat tekan bata ringan serat-mekanik 33,60 kg/cm2 untuk serat 1%;
24,22 kg/cm2 untuk serat 3% dan 16,80 kg/cm2 untuk serat 5%. Serat pelepah kelapa sawit dengan metode kimia paling baik digunakan sebagai bahan tambah. Berat bata ringan serat-kimia 4,047 kg untuk serat 1%; 4,173 kg untuk serat 3%; 3,970 kg untuk serat 5%. Bata ringan serat-biologi 4,060 kg untuk serat 1%; 4,057 kg untuk serat 3%; 4,059 kg untuk serat 5%. Bata ringan serat-mekanik 4,017 kg untuk serat 1%; 4,144 kg untuk serat 3%; 3,963 kg untuk serat 5%.”
Studi Pustaka Beton Serat
Beton serat (fiber concrete) ialah bagian komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Bahan serat dapat berupa : serat asbestos, serat tumbuh-tumbuhan (rami, bambu, ijuk), serat plastik (polypropylene), atau potongan kawat baja. Jika serat yang dipakai mempunyai modulus elastisitas yang lebih tinggi daripada beton, maka beton serat akan mempunyai kuat tekan, kuat tarik, maupun modulus elastisitas yang sedikit lebih tinggi daripada beton biasa. (Tjokrodimuljo, 1996 )
Menurut (Mulyono,T , 2004) dalam pembagian beton serat, jenis beton serat dapat kita bedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Beton serat alami
Serat alam umumnya terbuat dari bermacam-macam tumbuhan.Karena sifat umumnya mudah menyerap dan melepaskan air, serat alam mudah lapuk sehingga tidak dianjurkan digunakan pada beton bermutu tinggi atau untuk penggunaan khusus. Yang termasuk serat alam antara lain rami, ijuk, sabut kelapa dan lain-lain.
b. Beton serat buatan
Serat buatan umumnya dibuat dari senyawa-senyawa polimer.Mempunyai ketahanan tinggi terhadap perubahan cuaca.Mempunyai titik leleh, kuat tarik, dan kuat lentur tinggi.”
(Marpaung dkk, 2015) menyatakan bahwa Penambahan serat serabut kelapa pada campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan beton. Dari persentase penambahan yang diteliti yakni 1%, 3%, 5%,10% dan 15% beton dengan kandungan serat serabut kelapa sebanyak 5% menghasilkan nilai kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan beton tanpa penambahan serat serabut kelapa maupun beton dengan persentase campuran lainnya
Serat Sabut Kelapa (Coco Fiber)
(Bifel RDN, dkk, 2015) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kelapa merupakan tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus dari famili Palmae. Tanaman kelapa (cocosnucifera), marupakan tanaman serbaguna atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Gambar 1. Serat Sabut kelapa (cocofiber)
Pada prosesnya, serat kelapa yang panjang diperoleh dari proses ekstraksi serabut kelapa Adapun rasio antara serat panjang, serat medium dan serat pendek yang dihasilkan berkisar antara 60:30:10 Panjang serat panjang adalah lebih dari 150 mm (dapat mencapai 350 mm), panjang serat medium antara 50 sampai 150 mm dan panjang serat pendek adalah kurang dari 50 mm. Ukuran diameter serat kelapa adalah antara 50 hingga 300 μm. Serat kelapa terdiri dari sel serat kelapa dengan ukuran panjang 1 mm dan ukuran diameter 5-8 μm, seperti terlihat pada gambar 1.
Kuat Tekan
Nilai kuat tekan beton didapatkan melalui tata cara pengujian standar, menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban tekan bertingkat dengan kecepatan peningkatan beban tertentu dengan benda uji berupa silinder, selanjutnya benda uji ditekan dengan mesin tekan sampai pecah. Kuat tekan beton tersebut dapat dihitung berdasarkan SNI 03-1974-2011 dapat digunakan rumus :
(1) keterangan :
fc’ = Kuat tekan beton (MPa) P = Pembacaan beban (kN) A = Luas penampang (mm2) Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan riset laboratorium, hasil penelitian di laboratorium yang meliputi pembuatan sampel benda uji, mengukur nilai kuat tekan dan berat sample diuraikan sesuai dengan hasil yang diperoleh dari riset yang dilakukan.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Program Studi Teknik Sipil Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru dan PT. Riau Mas Bersaudara (RMB Beton), Pekanbaru Material Penelitian
Bahan atau material yang digunakan pada penelitian ini adalah Semen Ordinary Portland Cement (OPC) type 1 produksi PT. Semen Padang, Sumatera Barat, sedangkan Agregat halus berupa pasir yang berasal dari Danau Bingkuang, Kabupaten kampar, dan Agregat kasar berupa batu pecah yang berasal dari Pangkalan, Sumatera Barat. Air yang digunakan berasal dari instalasi air bersih di lingkungan Laboratorium serta Sabut kelapa yang telah diolah menjadi serat sabut kelapa (cocofiber) dari PT. Cocofit Tanjung Pinang.
Rancangan Benda Uji
Penelitian dilakukan dengan menambahkan cocofiber pada campuran beton dengan persentase 0%, 1 %, 3%, 5 %, 7% dan 9% terhadap berat semen danukuran panjang cocofiber 50 mm dengan ketebalan 1 – 4 mm. Dimana rancangan proporsi campuran dapat dilihat pada tabel 1. Perancangan beton menggunakan metode Departement of Environment (DOE), dengan cetakan selinder dengan ukuran 150 mmx 300 mm. Kuat tekan rencana yang digunakan sesuai dengan kuat tekan yang biasa digunakan yaitu sebesar f’c 25 MPa. Awal penelitian dimulai dengan melakukan pengujian pendahuluan pada material, pembuatan benda uji,pengecekan nilai slump,tahapan perawatan (perendaman) selama 28 (dua puluh delapan) hari dan dilaksanakan pengujian tekan.
Tabel 1. Rincian pembuatan benda uji No % Penambahan
Cocofiber Jumlah Sample
1 0 3
2 1 % 3
3 3 % 3
4 5 % 3
5 7 % 3
6 9 % 3
Total Sampel 18
Hasil dan Pembahasan
Perencanaan Campuran dengan Metode DoE
Desain campuran (mix design) dilakukan dengan metode DoE (Departement of Environment), mutu beton yang direncanakan pada penelitian ini adalah beton dengan kuat tekan rencana f’c 25 dengan Komposisi campuran yang didapat berikut ini.
1. Pasir = 662,32 kg/m3 2. Semen = 459,18 kg/m3 3. Kerikil = 993,5kg/m3
4. Air = 225liter/m3
Pengujian Kuat Tekan
Data hasil penelitian yaitu berupa nilai P (beban) di bagi dengan luas permukaan benda uji yang di tekan menghasilkan kuat tekan beton, pengujian dilakukan pada umur 28 (dua puluh delapan) hari. Nilai kuat tekan didapat dari rata-rata sampel benda uji berbentuk silinder 15 x 30 cm dengan variasi cocofiber 0%, 1%, 3%, 5%, 7%, 9% dengan kuat tekan beton rencana fc 25 MPa.Pengujian nilai kuat tekan dengan menggunakan alat penekan beton (compression test machine), pada alat penekan beton satuan yang dipakai adalah Kilo Newton (KN). Hasil uji kuat tekan terhadap beton dengan variasi panambahan cocofiber dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2. Kuat Tekan Beton
Pada gambar 2 terlihat bahwa untuk penambahan cocofiber 1% dan 3 % terjadi penurunan
penambahan cocofiber 5% – 9 % terjadi peningkatan nilai kuat tekan. Pada tabel 2 terlihat bahwa nilai kuat tekan rata-rata beton normal sebesar 30,018 MPa, apabila dibandingan kuat tekan rata-rata beton normal dengan kuat tekan rata-rata beton dengan tambahan cocofiber terjadi penurunan pada penambahan 1 % dan 3 % yang terbesar penurunanya pada penambahan 1 % yaitu terjadi sebesar 9,925 %, namun pada penambahan 5 %terjadi peningkatan kuat tekan dan yang tertinggi pada penambahan 9 % cocofiber sebesar 7,726
% atau 2,319 MPa dengan nilai kuat tekan rata-rata pada 32,337 MPa.
Tabel 2. Nilai Kuat Tekan setiap persentase penambahan cocofiber Persentase
Cocofiber Kuat Tekan
(MPa) Selisih Kuat Tekan
MPa %
0 % 30,018
1 % 27,038 -2,979 -9,925
3 % 29,942 -0,075 -0,251
5 % 31,413 1,395 4,648
7 % 32,261 2,244 7,465
9 % 32,337 2,319 7,726
Pada campuran beton dengan penambahan cocofiber terbukti dapat meningkatkan kuat tekan, meskipun persentase kenaikannya relatif kecil. Hal ini terjadi karena adukan beton sudah mulai sulit dikerjakan, akibat kelecakan yang cukup rendah.
Kesimpulan
Dari hasil penelitiaan serta analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
1. Terjadi peningkatan kuat tekan beton pada penambahan variasi cocofiber 5 % sampai 9 % namun ada penurunan kuat tekan beton dengan penambahan serat 1 % dan 3 % dibandingkan dengan beton tanpa serat.
2. Nilai kuat beton tertinggi pada variasi campuran cocofiber 9 % sebesar 32,337 MPa Ucapan Terima kasih
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Fakultas Tenik Univeritas Lancang Kuning atas penyediaan dana penelitian dan tim teknisi Laboratorium Beton Program Studi Teknik Sipil Univeritas Lancang Kuning serta PT. Riau Mas Bersaudara atas bantuan yang telah diberikan.
Daftar pustaka
Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. 2011. Pengendalian Mutu Pekerjaan Beton, Kementrian Pekerjaan Umum, Bandung
Badan Standarisasi Nasional, 1991, Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal Standar SNI-T-15-1990-03, Departemen Pekerjaan Umum, Yayasan LPMB, BSN, Bandung Badan Standarisasi Nasional, 2011,Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder, SNI
03- 1974- 2011, BSN, Jakarta
Bifel RDN, Maliwemu EUK dan Adoe DGH, 2015, Pengaruh Perlakuan Alkali Serat Sabut Kelapa terhadap Kekuatan Tarik Komposit Polyester, LONTAR Jurnal Teknik Mesin, vol 02, no 01, 61-68
Marpaung RR dkk. 2015, Analisa Pengaruh Penggunaan Serat Serabut Kelapa Dalam Presentase Tertentu Pada Beton Mutu Tinggi, Jurnal ComTech vol.6, no. 2, 208-214.
Mulyono, T. 2004. Teknologi Beton , Andi Offset , Yogyakarta
Nugraha,P., dan Antoni, 2007, TeknologiBeton, Andi Offset , Yogyakarta Tjokrodimulyo, K. 1996. Teknologi Beton, Nafitri. Yogyakarta.
Zainuri Z., Yanti G., Megasari SW., 2018, Optimasi Metode Pemisahan Serat Pelepah Kelapa Sawit Terhadap Kuat Tekan Bata Ringan, SIKLUS: Jurnal Teknik Sipil, vol 4, no 2, 80 -90