Seminar Tahunan Linguistik 2019
922
ANALISIS KESALAHAN DALAM PENULISAN MEMORANDUM DARI KANTOR PUSAT KE SELURUH DEPARTEMEN DAN UNIT USAHA DAN PENERAPANNYA
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Siti Ansoriyah1 Efrina Yuricki2
Universitas Negeri Jakarta [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kesalahan berbahasa dan memperoleh gambaran bentuk kesalahan berbahasa yang ada dalam memorandum, yang meliputi kesalahan sintaksis, semantik dan penulisan ejaan. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa arsip memorandum Minamas Plantation. Penelitian ini menggunakan analisis kesalahan yaitu secara deskriptif kualitatif. Prosedur dalam menganalisis yaitu 1) mengumpulkan sampel kesalahan (korpus). 2) mengidentifikasi kesalahan atau kekhilafan. 3) menjelaskan kesalahan atau kekhilafan. 4) mengklasifikasi kesalahan atau kekhilafan. 5) mengevaluasi kesalahan atau kekhilafan. Hasil penelitian ini mendeskripsikan kesalahan dalan penulisan memorandum.
Kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalamnya adalah kesalahan sintaksis, semantik dan ejaan.
Penelitian ini dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai umpan balik bagi mahasiswa dalam mengajarkan tata penulisan, sebagai pengalaman bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian diluar lingkup kampus dan sebagai masukan bagi mahasiswa mengenai pentingnya bahasa Indonesia dalam lingkungan perkantoran.
Kata Kunci: Analisis kesalahan berbahasa, memorandum, pembelajaran bahasa Indonesia PENDAHULUAN
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis mencakup keterampilan mengenai penggunaan pemilihan kata, ketepatan dalam penggunaan ejaan, penulisan kata. Dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu bahasa Indonesia yang sesuai dengan komunikasi dan kaidah kebahasaan yang ada dalam bahasa Indonesia. Berarti, penggunaan bahasa Indonesia yang berada di luar faktor-faktor penentu komunikasi bukan bahasa Indonesia yang benar dan berada di luar kaidah kebahasaan yang ada dalam bahasa Indonesia bukan bahasa Indonesia yang baik.
Oleh karena itu, kesalahan berbahasa Indonesia adalah penggunaan bahasa Indonesia, secara lisan maupun tertulis, yang berada di luar atau menyimpang dari faktor-faktor komunikasi dan kaidah kebahasaan dalam bahasa Indonesia. Dalam menulis seringkali terjadi kesalahan- kesalahan. Kesalahan tersebut berdampak pada informasi yang disampaikan bahwa informasi tersebut tidak dapat dipahami maksudnya. Finoza (dalam Anam dan Rosadi, 2016:132) “Surat adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu”. Informasi tersebut dapat berupa pemberitahuan, pertanyaan, pernyataan, permintaan, dan laporan. Dapat dikatakan bahwa surat resmi adalah sarana untuk menyampaikan suatu maksud informasi kepada orang lain atau pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis. Bahasa tulis dalam surat harus merupakan bahasa yang dapat menimbulkan kepastian pemahaman, terutama pemahaman yang tepat diterima oleh pembaca ketika membaca surat tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesalahpahaman antara pengirim dan penerima surat. Surat juga digunakan sebagai alat komunikasi tertulis, surat berguna sebagai wakil suatu organisasi atau perorangan, sebagai pedoman dan dasar bertindak, serta sebagai keterangan.
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis berupa kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat, kalimat tidak berpredikat, penggandaan subjek, antara predikat dan objek yang tersisipi, kalimat yang tidak logis, kalimat yang ambigu, penghilangan konjungsi, penggunaan konjungsi yang berlebihan, urutan yang tidak paralel, penggunaan istilah asing, dan penggunaan kata tanya yang tidak perlu. Kesalahan berbahasa pada tataran semantik meliputi kesalahan penggunaan kata-kata yang mirip dan pilihan kata yang tidak tepat (Kurniadi, 2017). Sedangkan
Seminar Tahunan Linguistik 2019
923
analisis kesalahan dalam ejaan mengacu pada PUEBI. Dalam konteks penelitian ini, yang menjadi alat analisis kesalahan berbahasa ialah tataran sintaksis, tataran semantik, dan tataran ejaan dalam penulisan memorandum sebagai salah satu pembelajaran bahasa Indonesia dalam mata kuliah analisis berbahasa. Memorandum merupakan surat dinas yang dipakai intern dalam suatu lembaga atau instansi untuk kepentingan atau urusan di dalam lembaga tersebut. Memo dibuat oleh atasan kepada bawahan atau antar atasan, pejabat. Memo berisi pesan, sara, petunjuk atau perintah yang singkat. Memo dapat diketik ataupun ditulis tangan diatas kertas berukuran oktavo atau A5. Isi memo umumnya singkat atau tidak lebih dari sepuluh baris.
(https://www.ilmubahasa.net/2014/11/menulis-memorandum-memo.html) TEORI & METODOLOGI
Bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Pemakaian bahasa tulis dapat dilihat dalam bentuk wacana tulis, seperti karangan, surat, pengumuman, dan lain-lain. surat berguna sebagai wakil suatu organisasi atau perorangan, sebagai pedoman dan dasar bertindak, serta sebagai keterangan. Surat adalah salah satu sarana komunikasi yang dapat menghubungkan seseorang dengan orang lain, seseorang dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok, atau kelompok dengan seseorang dalam jarak yang berjauhan. Djauharie (2004:15) berpendapat “Surat resmi adalah surat yang dibuat oleh suatu instansi, organisasi, atau lembaga perusahaan yang ditujukan kepada seseorang atau lembaga tertentu lainnya”. Dalam hal ini memorandum merupakan surat dinas yang dipakai dalam lingkungan internal perusahaan baik yang berada di kantor pusat maupun di kantor cabang. Isi memorandum ditulis dengan padat, singkat dan jelas. Isi dari memorandum tidak bertele-tele dan langsung berisikan maksud dari si penulis memorandum. Dalam penulisan memorandum banyak terjadi kesalahan berbahasa. Menurut Tarigan (2011; 126) kesalahan merupakan bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari norma baku atau norma terpilih dari performansi bahasa orang dewasa. Sedangkan kesalahan berbahasa menurut Ellis dalam Tarigan (2011; 60) merupakan suatu prosedur kerja, yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan itu.
Kesalahan berbahasa disebabkan oleh faktor kompetensi, artinya memang belum memahami sistem linguistik bahasa yang digunakannya. Kesalahan berbahasa biasanya terjadi secara konsisten dan sistematis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka, serta memecahkan masalah yang aktual dengan mengumpulkan, menyusun, dan mengambil simpulan dari data yang diteliti.
Data yang diperoleh berasal dari surat memorandum sebuah perusahaan Minamas Plantation yang bergerak dalam perkebunan kelapa sawit. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskripsi kualitatif dengan teknik analisis isi. Teknik deskripsi menganalisis dengan menjabarkan hasil analisis, letak kesalahan, serta evaluasi terhadap kesalahan penggunaan ejaan yang terjadi pada pembuatan surat.
TEMUAN & PEMBAHASAN
Hasil penelitian terhadap hasil tulisan memorandum dari kantor pusat keseluruh departemen dan unit usaha. Dalam penulisan memorandum terdapat Temuan yang didasarkan pada kesalahan kata istilah asing mencapai 180 item atau 43%, temuan yang didasarkan pada penggunaan kata ambigu mencapai 140 item atau 34%, temuan yang didasarkan pada pemakaian tanda baca mencapai 60 item atau 16%, temuan yang didasarkan pada penulisan unsur serapan mencapai 20 item atau 6%.
kesalahan dari aspek penulisan kata disebabkan oleh sepuluh kesalahan. Kesalahan dominan yang terjadi pada tulisan memorandum terjadi pada penulisan imbuhan awal dan akhir yang tidak tepat, penulisan kata ulang, dan penulisan kata depan yang kurang tepat. Kesalahan
Seminar Tahunan Linguistik 2019
924
berbahasa juga banyak terjadi karena pemakaian tanda baca yang kurang tepat. Dominasi kesalahan pemakaian tanda baca ialah pada penggunaan spasi yang mubazir di antara tanda strip (-).
Data penulisan memorandum belum memahami sepenuhnya prinsip pemakaian tanda baca secara teknis, terutama penggunaan spasi yang mubazir. Untuk meluruskan ketidakpahaman tersebut, dijelaskan secara konseptual bahwa spasi digunakan setelah tanda baca digunakan secara sempurna sesuai fungsinya. Kesalahan penulisan unsur serapan didominasi oleh kesalahan penulisan kosakata bahasa Indonesia yang mengadaptasi dari kosakata bahasa Inggis.
Contoh kalimat yang ambigu
(1) Diharapkan seluruh kebun dan PKS di area Sungai Durian dan Pamukan dapat meningkatkan supervisi agar praktik agronomi di lapangan bisa terlaksana dengan baik dan losses di PKS dapat diminimalkan. Kalimat diatas seharusnya seluruh pengelola kebun dan PKS di di area sungai Durian dan Pamukan agar meningkatkan supervisi, supaya praktik agronomi terlaksana dengan baik.
(2) Diharapkan operating unit dapat lebih berhati-hati dan bijaksana dalam melakukan pembelian sehingga pembelian yang dilakukan oleh operating unit menjadi efektif dan efisien. Kalimat ini tidak efektif seharusnya, operating unit diharapkan lebih bijaksana dalam melakukan pembelian, sehingga pembelian dapat efektif dan efisien.
(3) Penghematan biaya ini menjadi sangat krusial agar perusahaan selalu dalam posisi keuangan yang sehat. Kalimat tersebut tidak efektif seharusnya, penghematan biaya sangat penting agar perusahaan selalu dalam posisi keuangan yang sehat.
(4) Diharapkan agar pabrik-pabrik yang telah melewati tenggat waktu pencucian storage tank untuk segera melakukan pencucian storage tank. Kalimat tersebut tidak efektif seharusnya para pimpinan pabrik yang telah melewati batas dalam pencucian tangki timbun untuk segera melakukan pencucian.
(5) Beberapa bulan ke depan tantangan masih sulit, untuk itu diharapkan kerja keras dan kerja sama semua pihak agar kita dapat keluar dari situasi sulit ini. Kalimat tersebut dapat diperbaiki diharapkan kerja sama dan kerja keras dari semua pihak agar dapat keluar dari situasi yang sulit Contoh kalimat yang menggunakan kata asing dalam tulisan
Budget ini ditetapkan untuk mendapatkan cost reduction yang maksimal namun tetap reasonable dan dapat dipertanggungjawabkan. kata cost reduction, padanan kata dalam bahasa Indonesia pengurangan biaya, reasonble, padanan kata dalam bahasa Indonesia masuk akal.
Diharapkan agar pabrik-pabrik yang telah melewati tenggat waktu pencucian storage tank untuk segera melakukan pencucian storage tank. Kata storage tank padanan kata dalam bahasa Indonesia tangki timbun.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil seperti ini sesungguhnya dapat diraih melalui kerja keras dan teamwork. Kata timework padanan kata dalam bahasa Indonesia kerja sama.
kepada semua pihak yang berkepentingan untuk memberikan dukungan dan kerja samanya agar joint sounding ini dapat terlaksana dan mendapatkan hasil yang diharapkan. Kata joint sounding padanan kata dalam bahasa Indonesia pemeriksaan secara bersama.
Contoh penulisan kata ganti nya/ku dipisah dengan kata yang diikuti seharus nya =>
seharusnya, menerjemahkan nya=> menerjemahkannya, sebaik nya => sebaiknya. Contoh kata berimbuhan awalan/akhiran yang tidak tepat yaitu kata di pahami => dipahami, di jelaskan=>
dijelaskan, di tolak => ditolak, di minimalkan => diminimalkan, di biayai=> dibiayai
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa penulisan memorandum belum memiliki kepekaan dalam mengoreksi kosakata bahasa asing yang dapat diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Untuk mengasah kepekaan tersebut, perlu dilatih secara lebih intensif dalam menganalisis kesalahan bahasa tulis yang digunakan. Hasil analisis kesalahan berbahasa dalam memoradum dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa dalam memahami kaidah kebahasaan dan menjadi bahan untuk memperbaiki perangkat pembelajaran bahasa. Hal itu seperti yang diungkapkan Richard (1985) bahwa tujuan error analysis ialah untuk mengidentifikasi strategi yang digunakan mahasiswa dalam mempelajari bahasa, mengidentifikasi penyebab kesalahan
Seminar Tahunan Linguistik 2019
925
berbahasa, dan menyebutkan kesulitan umum dalam mempelajari bahasa sehingga dapat dijadikan bahan ajar untuk pengayaan pembelajaran menulis. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan Ansoriyah (2018) bahwa kemampuan menulis mahasiswa dapat ditingkatkan dengan pendekatan whole language, yaitu pembelajaran yang dilakukan secara kontekstual dan alami, mahasiswa dapat menganalisis tulisan sesuai dengan apa yang diketahui dan dosen memberikan stimulus, kemudian mahasiswa yang mengembangkan hasil analisisnya sebagai pengembangan pembelajaran bahasa.
KESIMPULAN & SARAN
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat 50 data dan 400 kesalahan dalam penulisan memorandum dari kantor pusat keseluruh departemen dan unit usaha. Temuan yang didasarkan pada kesalahan kalimat istilah asing mencapai 180 item atau 43%, temuan yang didasarkan pada penggunaan kata ambigu mencapai 140 item atau 34%, temuan yang didasarkan pada pemakaian tanda baca mencapai 60 item atau 16%, temuan yang didasarkan pada penulisan unsur serapan mencapai 20 item atau 6%.
Penelitian ini berimplikasi terhadap pembelajaran analisis kesalahan berbahasa. Melalui analisis kesalahan berbahasa, kita dapat menjelaskan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang memenuhi faktor-faktor komunikasi, adapun bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang memenuhi kaidah-kaidah (tata bahasa) dalam kebahasaan, dengan analisis kesalahan berbahasa, kesulitan dan kesalahan berbahasa dapat diketahui, kemudian hasilnya dapat memperbaiki pengajaran bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ansoriyah, S. & Aceng R. 2018. Peningkatan Kemampuan Menulis Populer Mahasiswa Melalui Pendekatan Whole Language dengan Pembuatan Media Story Board. Aksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2 (1). 29-46 doi.org/10.21009/AKSIS.02.0103 Ellis, R. 2008. The Study of Second Language Acquisition. Oxford: Oxford University Press.
Gantamitreka & Shokha. 2016. Kesalahan Berbahasa. Solo: Genta Smart Publisher
Kurniadi, F. 2017. Penulisan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa dengan Media Aplikasi Pengolah Kata. Aksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(2). 189-203. DOI:
doi.org/10.21009/AKSIS.010208
Tarigan, H. G. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.
Source: https://www.ilmubahasa.net/2014/11/menulis-memorandum-memo.html
Disalin www.ilmubahasa.net, Gudangnya Materi Ilmu Bahasa, Media Karya Sastra dan Informasi.